Eksplorasi Protein dari Sponge Asal Perairan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Silika merupakan bahan dasar bagi industri- industri besar. Penggunaan
bahan berbasis silika sangat luas untuk industri- industri yang memproduksi
perlengkapan sehari- hari, seperti pasta gigi, pengemas makanan, keramik sampai
ke peralatan semikonduktor, elektronik dan peralatan medis.
Beberapa organisme secara alamiah dapat membentuk struktur silika,
diantaranya
biota
(Bacillariophyta).
laut
seperti
Pada sponge,
sponge
(Filum
porifera)
dan
diatom
pembentukan struktur silika ini melibatkan
suatu protein yang dikenal dengan protein silicatein (Cha et al. 1998), yang
pertama kali diisolasi dari sponge Tethya aurantia. Pada diatom, protein tersebut
telah mengalami penambahan gugus karbohidrat, dan dikenal dengan nama
silaffins (Poulsen et al. 2003). Struktur silika juga ditemukan pada dinding sel
beberapa bakteri seperti Bacillus subtilis (Coradin dan Lopez 2003). Struktur
yang hampir sama juga ditemukan pada tanaman dalam bentuk silikon katekolat
(Perry dan Lu 1992).
Kemampua n sponge dalam membentuk struktur padat silika mulai dari
skala kecil (nano) dengan morfologi yang teratur dan spesifik merupakan hasil
pengontrolan secara genetik. Mekanisme pengontrolan pembentukan biosilika ini
sangat menarik para peneliti, tetapi masih belum banyak terungkap. Hal menarik
lainnya adalah pada sistem biologis sponge, pembentukan biosilika berlangsung
pada suhu ruang dan pH netral. Di industri, proses kondensasi prekursor silika
menjadi struktur dengan pola dan morfologi yang spesifik memerlukan kondisi
pH dan suhu ekstrim disertai penambahan surfaktan yang dapat mencemari
lingkungan (Richardson 2001).
Selain itu, pembuatan silika di industri
memerlukan waktu preparasi dan reaksi yang lama, dan sulit untuk dilakukan
dalam proses kontinu.
Isolasi protein yang terlibat dalam pembentukan biosilika ini membuka
peluang penggunaan katalis protein untuk membuat struktur silika yang spesifik
dan
teratur
secara
invitro. Penggunaan
protein
sebagai
katalis
dapat
2
meminimumkan kondisi reaksi ekstrim, mempersingkat waktu reaksi dan aman
untuk lingkungan. Hasil penelitian ini sangat diperlukan untuk industri- industri
strategis yang memproduksi semikonduktor, biosensor, biochips, filter agent,
pengemas makanan, kit analisis dan lain- lain.
Sebagai bagian dari wilayah Indopasifik, Indonesia merupakan salah satu
negara dengan pusat keanekaragaman biota laut terbesar di dunia, termasuk
mempunyai keragaman sponge. Sumber daya biota laut tersebut merupakan aset
potensial yang dapat digunakan sebagai sumber genetik protein yang dapat
mengkatalisis reaksi pembentukan struktur nanosilika.
Isolasi protein yang
terlibat dalam pembentukan biosilika saat ini belum pernah dilakukan di
Indonesia. Isolasi berbagai protein yang terlibat dalam pembentukan biosilika
pada berbagai sponge laut Indonesia beserta karakterisasinya sangat penting
dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya genetik laut Indonesia.
Tujuan
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
melakukan
isolasi
protein
yang
mengkatalisis polimerisasi silika dari beberapa spesies sponge asal perairan Pulau
Nias dan Binuangeun serta menganalisis aktivitasnya terhadap substrat
tetraethoxyorthosilicate (TEOS).
Download