asuhan keperawatan klien dengan luka bakar - Akper Al

advertisement
15/02/2016
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN LUKA
BAKAR
Niken Andalasari
1
15/02/2016
Definisi
Luka bakar adalah suatu trauma yang
disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa
dan jaringan yang lebih dalam
Etiologi
1. Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn)
a. Gas
b. Cairan
c. Bahan padat (Solid)
2. Luka Bakar Bahan Kimia (chemical Burn)
3. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)
4. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)
2
15/02/2016
Fase Luka Bakar
A. Fase akut.
Disebut sebagai fase awal atau fase syok.
Penderita akan mengalami ancaman gangguan airway
(jalan nafas), breathing (mekanisme bernafas), dan
circulation (sirkulasi).
Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau
beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat
terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera
inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma.
Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utama
penderita pada fase akut.
Sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit akibat cedera termal yang berdampak
sistemik.
B. Fase sub akut.
Berlangsung setelah fase syok teratasi.
Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau
kehilangan jaringan akibat kontak dengan
sumber panas.
Luka yang terjadi menyebabkan:
1. Proses inflamasi.
2. Problem penutupan luka dengan titik
perhatian pada luka telanjang.
3. Keadaan hipermetabolisme.
3
15/02/2016
C. Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga
terjadinya maturasi parut akibat luka dan
pemulihan fungsi organ-organ fungsional.
Derajat luka bakar
Derajat 1
• kerusakan terbatas pada epidermis
• kulit kering, hiperemik berupa eritema
• tidak dijumpai bulae
• nyeri
• sembuh spontan
4
15/02/2016
5
15/02/2016
Derajat 2
• kerusakan meliputi epidermis dan dermis
• dijumpai bulae
• nyeri
• warna merah atau merah muda
6
15/02/2016
Derajat 3
• kerusakan meliputi seluruh dermis dan
lapisan lebih dalam
• organ kulit rusak
• Kering disertai kulit mengelupas
• warna pucat – putih
• tidak nyeri
• dijumpai eskar (koagulasi protein)
• proses penyembuhan lama, dibutuhkan graft
7
15/02/2016
Masalah pernapasan pada luka bakar
1. Gangguan jalan nafas dan mekanisme
bernafas akibat dari cedera inhalasi,
mengakibatkan edema saluran napas dan
obstruksi
2. Keracunan karbon monoksida
Gangguan sirkulasi cairan
• Peningkatan permeabilitas kapiler
• Perpindahan cairan dari intra vaskular ke
interstisial
• Penurunan curah jantung
• Penurunan tekanan darah
• Gangguan perfusi (syok hipovolemik)
8
15/02/2016
Gangguan pada organ
•
•
•
•
•
•
Gangguan sel sel otak
Gangguan ginjal
Gangguan saluran cerna
Gangguan sel sel otot
Gangguan jantung dan hematologi
Gangguan elektrolit
Luas Luka Bakar
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9
yang terkenal dengan nama rule of nine atau
rule of wallace yaitu:
1) Kepala dan leher : 9%
2) Lengan masing-masing 9% : 18%
3) Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
4) Tungkai masing-masing 18% : 36%
5) Genetalia/perineum : 1%
9
15/02/2016
Penatalaksanaan
• Resusitasi Cairan
Menggunakan Rumus Baxter
4 cc x BB x % LB
Menggunakan cairan Ringer Laktat (RL)
½ diberikan 8 jam pertama
½ diberikan 16 jam berikutnya.
10
15/02/2016
• Monitor TTV dan haluaran urine
• Monitor balance cairan
Perawatan luka:
• Jangan pecahkan bulae
• Jangan menyiram dengan air dingin
• Pembersihan luka dan debridement
• Penggunaan antibiotik topikal
• Penutupan luka dengan skingraft
(pencangkokan kulit)
Pengkajian
•
•
•
•
•
Tanda-tanda vital
Status neurologis
Menghitung luas luka bakar
Pemeriksaan fisik head to toe
Mengkaji derajat luka bakar
11
15/02/2016
Diagnosa Keperawatan
•
•
•
•
•
•
Ketidakefektifan pembersihan jalan napas
Kerusakan pertukaran gas
Kekurangan volume cairan
Nyeri akut
Hipotermia
Kerusakan integritas kulit
Intevensi NIC
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Manajemen jalan napas
Pemantauan pernapasan
Manajemen cairan
Terapi intravena
Pemantauan cairan
Manajemen nyeri
Pemberian analgetik
Terapi hipotermia
Pemantauan tanda-tanda vital
Perawatan luka
12
Download