BAB III

advertisement
33
BAB
III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian
survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data,
menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada
analisa data.
3.1. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
Pengukuran veriabel penelitian dilakukan dengan memberikan definisi
operasional sebagai indikator penelitian dari masing-masing variabel. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pada responden dalam memilih
kategori derajat tingkat penilaian yang cocok sesuai dengan yang dirasakan
responden.
3.1.1.
Variabel Independen (dimensi kualitas jasa)
1. Bukti fisik (Tangibles) merupakan aspek-aspek nyata yang bisa
dilihat dan diraba. Dimensi ini diukur dari indikator sebagai
berikut:
a. Kondisi sarana, yaitu mengenai penampilan sarana dan
prasarana Puskesmas Pakis Aji Jepara.
b. Kondisi
fasilitas
fisik,
yaitu
mengenai
kondisi
atau
penampilan fasilitas fisik yang ada dalam Puskesmas Pakis
Aji Jepara.
33
34
c. Kondisi Sumber Daya Manusia, yaitu mengenai kerapihan
penampilan, profesionalisme pegawai atau karyawan.
2. Kehandalan
(Reliability),
merupakan
kemampuan
untuk
mewujudkan jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan secara tepat.
Dimensi ini diukur dari indikator sebagai berikut:
a. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan janji yang
diberikan.
b. Kekonsistenan / kehandalan Puskesmas Pakis Aji dalam
memberikan pelayanan pasien dari awal hingga akhir.
c. Perhatian serius Puskesmas Pakis Aji terhadap pasien rawat
inap yang mendapat masalah.
3. Ketanggapan (Responsiveness), merupakan keinginan untuk
membantu pasien dan menyeiakan jasa atau pelayanan yang
dibutuhkan. Dimensi diukur dari indikator sebagai berikut:
a.
Kejelasan informasi waktu penyampaian jasa.
b.
Ketanggapan / kesiapan staf / pegawai dalam membantu
kesulitan yang dihadapi pasien.
c.
Keluangan waktu staf / pegawai untuk menanggapi pesanan /
permintaan pasien dengan cepat.
35
4. Jaminan (Assurance), adalah adanya jaminan bahwa seluruh unsur
pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan. Dimensi ini
diukur dari indikator sebagai berikut:
a.
Kompetensi / kemampuan staf / pegawai Puskesmas Pakis
Aji Jepara.
b.
Perasaan aman dan nyaman selama melakukan perawtan di
Puskesmas Pakis Aji Jepara.
c.
Kesabaran staf / pegawai dalam memberikan layanan.
5. Empati
(Empathy),
berkaitan
dengan
kemudahan
dalam
mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi dan kemampuan
memahami kebutuhan pasien.
Dimensi ini diukur dari indikator sebagai berikut:
a. Perhatian Puskesmas Pakis Aji Jepara secara individu kepada
pasien rawat inap.
b. Perhatian personel kepada pasien oleh staf / pegawai
Puskesmas Pakis Aji Jepara.
c. Pemahaman staf / pegawai Puskesmas Pakis Aji akan
kebutuhan/ perasaan pasien.
d. Rasa empati yang tinggi dari petugas.
e. Sapa, salam, sopan, dan senyum dari Petugas Puskesmas Pakis
Aji Jepara.
36
3.1.2.
Variabel Dependen (Variabel Kepuasan Pasien)
a. Kelayakan kemudahan, yaitu mengenai kelayakan kemudahan yang
ditetapkan.
b. Kinerja pelayanan, yaitu mengenai tingkat kesesuaian harapan
masyarakat atas pelayanan yang diberikan.
Indikator-indikator tersebut nantinya akan diubah dalam bentuk
pertanyaan yang disertai dengan alternatif-alternatif jawaban yang harus dipilih
oleh responden. Jawaban-jawaban dari pertanyaan itu kemudian ditentukan
dengan menggunakan Sekala Likert. Bentuk alternatif jawaban dan skor yang
dipakai adalah:
Sangat setuju
(SS)
=5
Setuju
(S)
=4
Netral
(N)
=3
Tidak Setuju
(TS)
=2
Sangat Tidak Setuju
(TS)
=1
3.2. Jenis Dan sumber Data
Pada Data primer adalah data yang di kumpulkan dan di olah sendiri
oleh organisasi yang menerbitkan atau menggunakan. (Lincolin Arsyad,
1999:28).
Data sekunder merupakan data yang bukan di usahakan sendiri oleh
penulis melainkan melalui biro statistik, majalah, keterangan - keterangan atau
publikasi lainnya. (Marzuki, 2002 :56).
37
Data merupakan salah satu unsur yang penting dalam menyusun
laporan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pada
penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan
kuesioner kepada responden.
3.3. Populasi Dan Sampel
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi menurut Nasir (2003: 271), pengertian populasi adalah
kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri – ciri yang telah
ditetapkan. Populasi penelitian adalah semua pasien yang dirawat di
Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara yang jumlahnya sudah diketahui
1.452 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi Nasir (2003: 271), Untuk
menentukan besarnya sampel menggunakan rumus : (Notoatmodjo,
2005:92)
N
n =
1 + N (d²)
Dimana:
n = Besar sampel
N = Besar Populasi
d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,1).
38
Untuk mencari besarnya sampel dalam penelitian ini, maka data yang
tersedia disubstitusikan dalam rumus sebagai berikut :
n
1.452
1  1.452 (0,1) 2
= 99,96 = 100
Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas, besarnya sampel
penelitian sebanyak 100 responden.
3.3.3. Tehnik Pengambilan Sampel
Metode
pengambilan
sampelnya
menggunakan
teknik
accidental sampling artinya penentuan sampel berdasarkan kebetulan
(Bungin, 2006: 116) yaitu, pemilihan sampel dari suatu populasi
berdasarkan
kemudahan
dan
ketersediaan
sampel
selama
berlangsungnya pengambilan sampel tersebut. Dan terpilihnya tiap
satuan elementer kedalam sampel harus benar-benar berdasarkan faktor
kebetulan (chance), bebas dari subyektifitas orang lain.
Cara yang dilakukan dalam memperoleh responden dengan
menanyakan terlebih dulu kepada pasien yang pernah dirawat inap di
Puskesmas Pakis Aji pada saat dirinya kontrol. Apabila responden
sanggup dijadikan sampel maka kepadanya akan diberikan kuesioner
hingga mencapai 100 responden.
39
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara yaitu komunikasi dua arah antara peneliti dengan
masyarakat pencari kartu Jamkesda pada Puskesmas Pakis Aji Kabupaten
Jepara, berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dengan mengadakan tanya
jawab sesuai dengan kuesioner yang dibuat.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan yang dibuat berhubungan dengan
masalah dalam penelitian yang dibahas. Kuesioner ini dipakai untuk
mendokumentasikan
informasi
tanggapan pasien rawat inap
yang
berkaitan
dengan
tanggapan-
atas pelayanan yang ditawarkan oleh
Puskesmas Pakis Aji Jepara, beserta harapan-harapan pasien rawat inap atas
pelayanan yang diberikan.
3. Observasi
Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek
penelitian yaitu Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara. Mengamati
suasana kerja, proses pelayanan pada masyarakat yang berkaitan dengan
penelitian yang diambil.
40
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah dengan mengambil dari literature-literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti diantaranya buku, majalah,
koran, internet.
3.5. Metode Pengolahan Data
Dalam penelitian ini tahap pengolahan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Pengeditan (Editing)
Pengeditan adalah proses yang bertujuan agar data yang
dikumpulkan memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit.
Pengeditan data agar lebih jelas dan terbaca akan membuat data dapat
dengan mudah dimengerti. Konsistensi disini mengandung arti bagaimana
pertanyaan-pertanyaan dijawab semua oleh responden. Pengecekan
konsisten dapat mendeteksi jawaban - jawaban yang keliru, sedangkan
komplit berarti seberapa banyak data yang hilang dari kuesioner atau
wawancara. Data yang hilang besar kemungkinan karena responden
menolak untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan tertentu.
2. Pemberian kode (Coding)
Pemberian kode yaitu pemberian kode tertentu terhadap macam
jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan pada kategori yang sama.
Pengkodean ini berarti menterjemahkan data ke dalam kode, biasanya
41
kode angka yang bertujuan untuk memindahkan data ke dalam media
penyimpanan data analisis komputer lebih lanjut.
3. Pemberian skor (Scoring)
Scoring yaitu pemberian nilai yang berupa angka pada jawaban
untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian
hipotesis. Skala pengukuran yang digunakan adalah menggunakan skala
likert yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau
ketidaksetujuan responden (Philip Kotler, 2004:106).
a). Untuk jawaban sangat setuju (SS) mendapat skor 5.
b). Untuk jawaban setuju (S) mendapat skor 4.
c). Untuk jawaban netral (N) mendapat skor 3.
d). Untuk jawaban tidak setuju (TS) mendapat skor 2.
e). Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapat skor 1.
4. Tabulasi (Tabulation)
Tabulasi yaitu mengelompokkan data atas jawaban yang diteliti ke
dalam bentuk tabel. Dengan tabulasi dapat diketahui jumlah individu yang
menjawab pertanyaan tertentu dan untuk menciptakan statistik deskriptif
mengenai variabel-variabel yang digunakan.
42
3.6.
Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Cara mengukur valid atau
tidaknya ada 2 cara, pertama dengan menghitung korelasi antara skor
masing - masing pertanyaan dengan total skor (Imam, 2001). Apabila
tingkat signifikansinya kurang dari 0,05 berarti valid dan jika lebih
besar dari 0,05 maka tidak valid.
Cara kedua adalah dengan membandingkan nilai r hitung
(corrected item total correlation) dengan rtabel, dimana df rtabel adalah
n-2, n adalah jumlah sampel, dengan pengujian 1 arah. Kriteria
pengambilan keputusan adalah:
a. r hitung > r tabel maka item pertanyaan valid
b. r hitung < r tabel maka item pertanyaan tidak valid
c. r hitung > r tabel tapi negatif maka item pertanyaan tidak valid
Pertanyaan yang tidak valid harus dikeluarkan dari kuesioner
kemudian diulang lagi perhitungan korelasinya.
43
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu -
kewaktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau
pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan
(Imam, 2006; 35).
Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS yang memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Alpha (α)
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki Alpha >
0,60.
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel independen yang terdiri dari variabel pendidikan,
kedisiplinan dan pengawasan terhadap variabel
dependen,
yaitu
produktivitas. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui atau meramalkan besarnya pengaruh antara bukti fisik
(X1), kehandalan (X2), ketanggapan (X3), jaminan (X4) dan empati (X5)
terhadap kepuasan pasien (Y). Dan karena terdapat lebih dari dua variabel,
44
maka hubungan linier diatas dapat dinyatakan dalam persamaan regresi
linier berganda (J. Supranto, 2001: 236) sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Dimana:
Y
= variabel Kepuasan Masyarakat.
X1
= variabel Bukti fisik.
X2
= variabel Kehandalan.
X3
= variabel Ketanggapan.
X4
= variabel Jaminan.
X5
= variabel Empati.
a
= konstanta.
b1, b2, b3, b4, b5
e
= koefisien regresi
= error (variabel bebas lain diuar model regresi)
3. Korelasi
Korelasi
digunakan
untuk
menguji
korelasi
dengan
mempertimbangkan efek dari variabel lain. Berdasarkan nilai adjusted R
Square ini dapat diketahui besarnya pengaruh variabel lain di luar model
regresi, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006:54):
Adjusted R Square  1
 (y - y 1 ) 2 / n - k - 1
(y  y ) 2 / n  1
45
Keterangan :
y
= variabel dependen
y1 = nilai variabel dependen yang diprediksi
y = nilai rata-rata variabel dependen
n
= ukuran sampel
k
= jumlah variabel independen
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji t
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2), Ketanggapan
(X3), Jaminan (X4) dan Empati (X5) secara individual terhadap
variabel dependen (Y) yaitu Kepuasan Pasien.
Adapun pengujian data sebagai berikut:
1) Menentukan taraf kesalahan atau α = 0,05.
2) Menentukan derajat kebebasan di mana df = n – k – 1.
3) Menentukan hipotesis:
a) Ho : β = 0, artinya variabel independen (X1, X2, X3, X4 atau
X5) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
b) Ha : β > 0, artinya variabel independen (X1, X2, X3, X4 atau
X5) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
46
4) Pengambilan keputusan :
a) Jika thitung > ttabel, sig < 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
b) Jika thitung < ttabel, sig > 0,05 berarti H0 diterima dan Ha ditolak.
gambar untuk uji hipotesis t dapat dijelaskan pada gambar 3.2.
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
t tabel
Gambar 3.2.
Grafik uji t
b. Uji F
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Caranya
dengan membandingkan antara nilai Fhitung dengan Ftabel.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Menentukan taraf kesalahan atau α = 0,05.
2) Menentukan derajat kebebasan di mana df = n – k – 1.
3) Menentukan hipotesis:
a) Jika Ho : β1, β2, β3, β4, β5 = 0, artinya secara bersama-sama
variabel Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2), Ketanggapan (X3),
47
Jaminan (X4) dan Empati (X5) tidak berpengaruh terhadap
Kepuasan Masyarakat (Y).
b) Jika Ha : β1, β2, β3, β4, β5 > 0, artinya secara bersama-sama
variabel Bukti fisik (X1), Kehandalan (X2), Ketanggapan (X3),
Jaminan (X4) dan Empati (X5) berpengaruh terhadap Kepuasan
Masyarakat (Y).
4) Pengambilan keputusan:
a) Jika Fhitung > Ftabel, sig < 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha
diterima.
b) Apabila Fhitung < Ftabel, sig > 0,05 berarti H0 diterima dan Ha
ditolak.
Hasil pengujian hipotesis F dapat dijelaskan dengan Gambar 3.3.
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho
0
Ftabel
Gambar 3.3.
Grafik Uji F
Download