Tiara Dewi Kencana/21208232 Pembimbing Sudaryono, SE., MM

advertisement
Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktek
Corporate Governance dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba
(Studi Empiris Pada Perusahaan Real
Estate dan Property yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011)
Tiara Dewi Kencana/21208232
Pembimbing
Sudaryono, SE., MM
Latar Belakang Masalah
• Laporan keuangan adalah suatu cerminan dari kondisi
perusahaan karena memuat informasi mengenai posisi
keuangan, laporan kinerja manajemen, laporan arus kas
dan perubahan posisi keuangan perusahaan. Laporan
keuangan merupakan alat utama para manajer untuk
menunjukan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk
melaksanakan fungsi pertanggung jawaban dalam
organisasi.
• Manajemen laba terjadi ketika manajemen
menggunakan keputusan tertentu dalam laporan
keuangan dan transaksi untuk mengubah laporan
keuangan
Latar Belakang Masalah
• Corporate governanace merupakan salah satu elemen
kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomis, yang
meliputi serangkaian hubungan antara manajemen
perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham
dan stakeholders lainnya
• Industri property merupakan bidang yang menjanjikan
untuk berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah
penduduk yang besar dengan rasio pemilikan rumah
yang cukup rendah. Kondisi lainnya adalah semakin
meningkatnya daya serap pasar terhadap produk
property serta adanya usaha-usaha untuk menarik
investor yang dilakukan oleh pemerintah.
Rumusan Masalah
• Apakah kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap
manajemen laba ?
• Apakah kepemilikan manajerial memilliki pengaruh terhadap
manajemen laba ?
• Apakah dewan komisaris memiliki pengaruh terhadap
manajemen laba ?
• Apakah komisaris independen memiliki pengaruh terhadap
manajemn laba ?
• Apakah komite audit memiliki pengaruh terhadap manajemen
laba ?
• Apakah leverage memiliki pengaruh terhadap manajemen laba ?
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap
manajemen laba.
• Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap
manajemen laba.
• Untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris terhadap
manajemen laba.
• Untuk mengetahui pengaruh komisaris independen terhadap
manajemen laba.
• Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap manajemen
laba.
• Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap manajemen laba.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian Hipotesis
• Hipotesis 1 (H1)
Hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini
adalah kepemilikan institusional (KI) berpengaruh
terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian ini
diperoleh nilai koefisien regresi untu variabel KI sebesar
-0,262 dengan nilai signiifikansi sebesar 0,794, dimana
nilai signifikansi pada tingkat signifikan 0,794 lebih
besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut KI tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan
demikian hipotesis pertama menyatakan bahwa
kepemilikan institusional memiliki pengaruh terhadap
manajemen laba ditolak.
• Hipotesis 2 (H2)
Hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini
adalah kepemilikan manajerial (KM) berpengaruh
terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian ini
diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel KM
sebesar 0,741 dengan nilai signiifikansi sebesar 0,460,
dimana nilai signifikansi pada tingkat signifikan 0,460
lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut KM
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan
demikian hipotesis pertama menyatakan bahwa
kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap
manajemen laba ditolak.
• Hipotesis 3 (H3)
Hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini
adalah ukuran dewan komisaris (UDK) berpengaruh
terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian ini
diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel UDK
sebesar -2,232 dengan nilai signiifikansi sebesar 0,028,
dimana nilai signifikansi pada tingkat signifikan 0,028
lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut UDK
berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan
demikian hipotesis pertama menyatakan bahwa ukuran
dewan komisaris memiliki pengaruh terhadap
manajemen laba diterima.
• Hipotesis 4 (H4)
Hipotesis keempat yang diajukan pada penelitian ini
adalah komposisi dewan komisaris (KDK) berpengaruh
terhadap manajemen laba. Dari hasil penelitian ini
diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel KDK
sebesar 1,159 dengan nilai signiifikansi sebesar 0,249,
dimana nilai signifikansi pada tingkat signifikan 0,249
lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut KDK
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan
demikian hipotesis pertama menyatakan bahwa
komposisi dewan komisaris berpengaruh terhadap
manajemen laba ditolak.
• Hipotesis 5 (H5)
Hipotesis kelima yang diajukan pada penelitian ini
adalah komite audit (KA) berpengaruh terhadap
manajemen laba. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai
koefisien regresi untuk variabel KA sebesar -1,125
dengan nilai signiifikansi sebesar 0,263, dimana nilai
signifikansi pada tingkat signifikan 0,263 lebih besar
dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut KA tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan
demikian hipotesis pertama menyatakan bahwa komite
audit berpengaruh terhadap manajemen laba ditolak.
• Hipotesis 6 (H6)
Hipotesis keenam yang diajukan pada penelitian ini
adalah leverage (LEV) berpengaruh terhadap
manajemen laba. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai
koefisien regresi untuk variabel LEV sebesar -2,340
dengan nilai signiifikansi sebesar 0,021, dimana nilai
signifikansi pada tingkat signifikan 0,021 lebih kecil dari
0,05. Berdasarkan hasil tersebut LEV berpengaruh
terhadap manajemen laba. Dengan demikian hipotesis
pertama menyatakan bahwa leverage memiliki
pengaruh terhadap manajemen laba diterima.
Kesimpulan
• Kepemilikan institusonal tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
persentase saham yang dimiliki oleh institusi lain selain
perusahaan itu sendiri, maka akan semakin mengurangi tindakan
manajemen laba yang dilakukan perusahaan tersebut. Dengan
kepemilikan saham yang tinggi oleh institusi, maka dapat
mengawasi dan mengontrol tindakan manajemen laba
perusahaan tersebut.
• Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase
saham yang dimiliki oleh manajer, maka tidak akan mengurangi
tindakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan tersebut.
Kesimpulan
• Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemn laba.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah dewan
komisaris dalam perusahaan justru semakin besar praktek
manajemen laba yang dilakukan.
• Komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan
komisaris independen dalam perusahaan bukan penentu utama
untuk mengurangi tindakan manajemen laba oleh manajer.
Kemungkinan penambahan anggota dewan komisaris
independen dalam perusahaan hanya formalitas untuk menutupi
tindakan manajemen laba yang dilakukan manajer.
Kesimpulan
• Komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba. Hal ini berarti adanya komite audit independen
dalam perusahaan tidak terlalu berpengaruh terhadap
manajemen laba, artinya anggota komite audit
independen bukan faktor utama untuk mengawasi
tindakan manajemen dalam mengelola perusahaan.
• Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Leverage atau besarnya hutang merupakan salah satu
faktor yang memotivasi terjadinya manajemen laba.
Saran
• Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel
perusahaan yang tidak hanya pada perusahaan property dan real
estate saja, tetapi dapat dikembangkan dengan menggunakan
sampel dari kelompok perusahaan lain yang listed di Bursa Efek
Indonesia.
• Menggunakan alat ukur manajemen lain yang ada, yang lebih
relevan untuk memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi
dilakukannya tindakan manajemen laba.
• Dalam penelitian selanjutnya menambahkan variabel
independen lain di luar model penelitian ini agar dapat
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba.
THE END
Download