legalitas surat keterangan nikah sebelum

advertisement
LEGALITAS SURAT KETERANGAN NIKAH SEBELUM
DIKELUARKANNYA AKTA NIKAH OLEH KANTOR
URUSAN AGAMA (KUA) DIHUBUNGKAN DENGAN
KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DAN
UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN
TRI NASTITI HUSIN
110110100133
ABSTRAK
Perkawinan yang sah di mata hukum positif Indonesia adalah
perkawinan yang dicatat, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (2)
UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Pencatatan dilakukan untuk
melindungi martabat dan kesucian perkawinan. Tercatatnya suatu
perkawinan dibuktikan dengan kepemilikan Akta Nikah oleh pasangan
suami istri. Namun pada Oktober 2013 terjadi kelangkaan Akta Nikah di
Indonesia yang digantikan hanya dengan Surat Keterangan Nikah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi dari diterbitkannya Akta
Nikah oleh KUA didasarkan sistem hukum perkawinan di Indonesia, serta
menentukan perlindungan hukum bagi pasangan suami istri pemegang
Surat Keterangan Nikah yang dikeluarkan KUA sebagai pengganti Akta
Nikah.
Pendekatan yang digunakam dalam penulisan ini adalah yuridis
normatif, yaitu penelitian yang menekankan pada norma hukum
khususnya hukum perkawinan dalam hal ini mengenai pencatatan
perkawinan yang sesuai dengan kenyataan di masyarakat.
Melalui penulisan ini dihasilkan kesimpulan bahwa Akta Nikah yang
diterbitkan oleh KUA adalah penting sebagai suatu peristiwa hukum yang
menyatakan bahwa perkawinan yang terjadi adalah sah. Diterbitkannya
Surat Keterangan Nikah dapat menggantikan keberadaan Akta Nikah
yang langka di Indonesia karena diterbitkan secara langsung oleh
Pegawai Pencatat Nikah di KUA, sehingga Surat KeteranganNikah ini
seharusnya tidak dijadikan hambatan dalam melaksanakan kegiatan
administratif terkait perkawinan seperti pembuatan Kartu Keluarga, Polis
Asuransi, dan bahkan Perceraian di Pengadilan Agama.
iv
Download