BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lewat komunikasi, manusia dapat menyampaikan isi hati, pikiran, sikap ataupun informasi kepada sesama dan mendapatkan timbal balik. Keberadaan komunikasi sebagai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya perkembangan dunia yang semakin tinggi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini memaksa terjadinya persaingan bebas. Laju globalisasi juga membuat persaingan dunia bisnis semakin pesat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan harus memiliki keunggulan – keunggulan kompetitif, respon yang cepat dan fleksibel, agar dapat bersaing dengan perusahaan lain khususnya dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis. Dalam menghadapi persaingan tersebut, diperlukan strategi yang tepat, salah satunya dapat ditempuh dengan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu bekerja bersama – sama dan menguasai bidangnya masing masing. Kelompok kerja yang solid dan memiliki semangat kerja yang tinggi, dimana pada akhirnya akan membentuk sikap perilaku karyawan sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui Aktivitas Employee Relations. Melalui peran Public Relations perusahaan melakukan kegiatan eksternal dan internal untuk menjaga hubungan dengan publik perusahaan. Aktivitas Employee Relations menangani komunikasi antara direksi dengan karyawan dan antar karyawan, merupakan bagian dari kegiatan internal dari Public Relations. Berdasarkan survey PcW ( PricewaterhauseCooper ) mengenai bisnis Indonesia di tahun 2014, menyatakan 95% bisnis di Indonesia dimiliki oleh keluarga ( Family Business ). Perusahaan dimana dimiliki oleh keluarga sebagai pimpinan atau stakeholder. Ada yang sudah berkembang menjadi Perusahaan Terbuka ( Tbk ), atau masih berkembang. PT Idea Trimanunggal Jakarta merupakan salah satu perusahaan keluarga ( Family Business ) yang belum memiliki devisi Public Relations. Di Indonesia banyak perusahaan yang bermula dari perusahaan keluarga tumbuh menjadi perusahaan besar, seperti : Salim Group, Bakrie Group, Mayapada Group, TMT Group yang memiliki devisi Public Relations dalam pengelolaan komunikasi Internal. Diantara perusahaan besar tersebut ada juga yang sudah berkembang menjadi perusahaan terbuka (go public) . PT. Idea Trimanunggal Jakarta yang sudah ada sejak tahun 1980’an berdiri hingga sekarang, masih dalam bentuk perusahaan keluarga. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 Bergerak di bidang usaha yang tidak banyak dimiliki orang lain. Dengan target konsumen yang spesifik tidak umum. Perusahan sejenis PT Idea Trimanunggal Jakarta yang bergerak dibidang Decorative Lighting Jakarta yaitu : Maestro Lamp, Dua Lighting. Pada tahun 2008 generasi ke dua dari penerus perusahaan bergabung dalam kepengurusan perusahaan. Menjabat sebagai Direktur PT. Idea Trimanunggal Jakarta, berwenang dan bertanggung jawab atas perusahaan. Secara saham dan legalitas perusahaan masih diduduki oleh direksi lama yaitu generasi pertama yang merupakan orang tua dari generasi kedua ini. Aktivitas Employee Relations diadakan atas permintaan direktur baru, yaitu dimulai tahun 2008. Hal ini berdasarkan informasi yang penulis dapat dari salah satu karyawan PT. Idea Trimanunggal Jakarta. Aktivitas Employee Relations di PT. Idea Trimanunggal ditangani oleh Manajer HRD, tanpa dibekali dengan pengetahuan dan pendidikan berlatar belakang Public Relations. Aktivitas dilaksanakan atas permintaan dari direktur, dan tidak ada keterlibatan dari praktisi Public Relations dari prapelaksanaan, pelaksanaan hingga pasca pelaksanaan kegiatannya. Diantara Perusahaan Keluarga di bidang Decorative Lighting, PT Idea Trimanunggal Jakarta yang masih bertahan dengan mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut. Pemilik perusahaan terjun langsung untuk kegiatan pemasaran dan PT Idea Trimanunggal Jakarta belum memiliki http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 website sampai sekarang ini, dimana perusahaan sejenis sudah memiliki website. Sistem manajemen PT Idea Trimanunggal Jakarta yang masih sederhana. Di PT Idea Trimanunggal Jakarta dimana penulis melakukan penelitian memiliki karyawan yang sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas atau Umum. Dengan bekal pengetahuan yang tidak berhubungan dengan seni, design, arsitektur, teknik, ataupun elektro mereka bergabung menjadi bagian dari PT Idea Trimanunggal Jakarta, yang mana bidang usahanya berkaitan erat dengan hal – hal tersebut. Perekrutan karyawan dilakukan oleh pemilik perusahaan tanpa melalui proses seleksi. Karyawan bergabung bukan karena keahlian yang dimiliki namun karena kesediaannya bekerja bersama pemilik perusahaan. Tidak ada program pelatihan ataupun training sebelumnya, langsung bekerja seturut arahan dari pemilik perusahaan. Proses komunikasi berlangsung pada diri seseorang, organisasi dan perusahaan. Komunikasi yang berlangsung didalam organisasi dikenal juga dengan komunikasi organisasi. Komunikasi Internal atau komunikasi yang berlangsung didalam suatu organisasi pada hakikatnya untuk menjalin hubungan baik dikalangan publik internal, diantaranya untuk menjalin hubungan baik dengan karyawannya sendiri. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 Permasalahan komunikasi di internal perusahaan dan dengan pihak eksternal perusahaan bisa terjadi karena karyawan lebih cenderung hanya berbekal pengalaman, tanpa dibekali pertumbuhan keterampilan dan pengetahuan. Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh dari karyawan bahwa Shangri La Jakarta merupakan konsumen PT Idea Trimanunggal Jakarta sejak 2007, mempercayakan pengerjaan Decorative untuk Hotel, Condominium dan Restoran ke PT Idea Trimanunggal. Pada tahun 2014 memberikan Project Lighting kepada Dua Lighting kompetitor PT Idea Trimanunggal Jakarta. Keterbatasan Sumber Daya Manusia di PT Idea Trimanunggal Jakarta menimbulkan permasalahan bagi perusahaan. Karyawan ( pekerja ) di dalam sebuah perusahaan merupakan aset yang cukup penting. Tujuan daripada Employee Relations di dalam perusahaan adalah untuk menghindari kesalah pahaman diantara manajemen dan karyawan. Menciptakan kerjasama yang serasi antar pegawai, guna mendapat data yang lengkap tentang sikap dan tingkah laku pegawai. Data ini sangat diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasama, koordinasi, dan evaluasi terhadap pegawai. Pelaksanaan aktivitas Employee Relations yang tepat dalam suatu organisasi merupakan sarana teknis atau suatu kegiatan metode komunikasi yang memiliki kekuatan mengelola sumber daya manusia dan lain sebagainya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 demi pencapaian tujuan organisasi. Pada akhirnya hal tersebut bermuara pada peningkatan produktivitas perusahaan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Pencapaian produktivitas itu bukan hanya merupakan hasil kerja keras dari pihak pekerjanya, tetapi juga berkaitan dengan hasil motivasi dan prestasi para pekerja yang bersedia untuk bekerja dengan penuh semangat, memiliki kebanggaan, berdisiplin tinggi, serta mampu mencapai standart kerja yang efisien dan efektif dalam hal pengeluaran tenaga, biaya, waktu dalam berproduksi. Komunikasi ke dalam dengan melalui aktivitas Employee Relations tersebut diharapkan akan menciptakan rasa memiliki ( sense of belonging, motivasi, kreativitas, dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. Disamping itu akan mengurangi dampak negatif terhadap manajemen suatu perusahaan, seperti timbulnya rasa jenuh dan bosan bagi para pekerjanya. Kejenuhan bisa saja timbul pada karyawan yang telah lama berkerja di PT Idea Trimanunggal Jakarta, yaitu berkerja sejak perusahaan berdiri di tahun 1980-an sampai sekarang. Di perusahaan ini juga tidak ada proses regenerasi karyawan. Pekerjaan selama puluhan tahun ditangani oleh orang – orang yang sama, tanpa ada persiapan karyawan baru sebagai pengganti. Hal tersebut berdasarkan kepada wawancara singkat dengan Manajer Project PT. Idea Trimanunggal Jakarta perihal kondisi internal perusahaan PT. Idea Trimanunggal Jakarta. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Karyawan yang telah bekerja lama dengan cara kerja dan kebiasaannya masing – masing, seringkali tidak siap dengan perubahan yang dihadapi. Perubahan seperti kemajuan jaman, kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup. Ketidaksiapan terwujud dalam respon yang negative, dalam bentuk emosi, perilaku tidak menyenangkan, pemberontakan atau penolakan. Dan mengakibatkan hubungan menjadi tidak baik, dengan pihak internal atau eksternal perusahaan. Dorongan untuk dapat berprestasi dan melakukan hal yang positif perlu diberikan kepada karyawan. Berdasarkan informasi dari karyawan PT. Idea Trimanunggal, pelaksanaan Aktivitas Employee Relations dimaksudkan untuk mendukung motivasi karyawan, dengan menjaga hubungan internal tetap baik dan sehat. Motivasi merupakan semangat yang harus dilakukan atau diberikan kepada orang agar dapat memiliki semangat untuk melakukan sesuatu begitu pula dalam lingkungan pekerjaan fungsi Public Relations harus dapat memotivasi karyawan agar dapat memberikan semangat bagi para karyawan, apalagi seorang karyawan terlibat langsung dengan khalayak luar hal ini yang harus didukung oleh atasan kepada karyawan agar tetap semangat dalam bekerja. Jurnal sejenis berkaitan dengan Aktivitas Employee Relations dan motivasi karyawan penulis dapati pada penelitian berjudul Aktivitas Employee Relations Pada PT Kereta Api Indonesia ( Persero ) Daerah Oprasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 I Dalam Memotivasi Karyawan, ditulis mahasiswa Jurusan Public Relations Universitas Mercubuana Hayriana Gunadi ( NIM 44207010040 ) Tahun 2013. Apabila terjadi hubungan baik di dalam perusahaan maka terciptalah hal yang menguntungkan. Keuntungan tersebut bisa dirasakan oleh kedua belah pihak, yaitu dari segi karyawan dan segi perusahaan. Dilihat dari segi karyawan, mereka bisa mendapatkan hal keuntungan yaitu diantaranya terpuaskanlah apa yang diinginkan dari suatu perusahaan. Sedangkan dari segi perusahaan dapat dilihat keuntungan yaitu tercapailah target keuntungan suatu perusahaan. Hubungan baik tidak hanya harus sesama karyawan saja, tetapi bisa juga dengan pimpinan atau atasan. Untuk mewujudkan hubungan baik dan harmonis antara pimpinan perusahaan dengan karyawan, diperlukan perantara yang mengkomunikasikan, menjembatani semua kebijakan kerja serta peraturan perusahaan. Yang dapat berperan dalam menyamakan persepsi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan. Dalam organisasi yang biasanya membidangi komunikasi internal adalah bagian Public Relations. Dalam pelaksanaan pekerjaannya Public Relations akan mengunakan konsep – konsep manajemen untuk mempermudah melaksanakan tugas – tugasnya, seperti : membuat rencana, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 melakukan persiapan – persiapan, melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang disebut evaluasi. Penyampaian informasi kepada karyawan kadang – kadang ada kebutuhan komunikasi, jurang pemisah antara informasi yang ingin disampaikan oleh perusahaan dengan yang ingin didengar oleh karyawan. Para karyawan ingin aspirasi dan keluhan mereka didengar oleh atasan. Karyawan itu sendiri terkait erat dengan status atau kedudukan yang saling berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Perbedaan status dan kedudukan masing – masing individu dalam suatu perusahaan menimbulkan permasalahan komunikasi internal. Permasalahan seperti perbedaan antara apa yang disampaikan oleh pimpinan dengan pelaksanaannya oleh bawahan, termasuk di dalamnya laporan hasil pekerjaan dan sumbang sarana kepada perusahaan. Dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan memiliki kebijakan – kebijakan pimpinan bagi karyawannya. Kebijakan tersebut mengatur hubungan antara karyawan, dimana saling kerjasama yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan, budaya perusahaan dan komitmen perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Unsur manusia dalam hubungan turut menentukan sukses tidaknya suatu proses manajemen yang dijalankan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Hubungan dalam suatu perusahaan merupakan faktor penting dalam terciptanya hubungan harmonis bagi anggota perusahaan baik pimpinan maupun karyawan. Komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan karyawan mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja selanjutnya berpengaruh pada kinerja karyawan. Dari hubungan harmonis inilah timbul suatu kerjasama serta kinerja yang baik dari karyawan. Atasan atau seorang yang menjalakan fungsi Public Relations yang memiliki jabatan harus dapat mengerti bawahan apalagi karyawan yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Karena atasan dengan mendekatkan diri dengan bawahan atau karyawan, membuat karyawan merasa dirinya diperdulikan. Apalagi dengan memberikan motivasi, hal ini dapat menguntungkan perusahaan karena karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak merasa beban yang besar. Hal tersebut diatas tidak bisa dilepaskan dengan penanganan pada aspek kegiatan Public Relations yaitu kegiatan komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan kerja dengan semangat kerja sama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati. Untuk memenuhi kebutuhan para karyawannya perusahaan yang mempunyai fungsi manajemen, harus mampu menciptakan suasana kerja http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 yang harmonis diantara perusahaan dan karyawan. Hubungan harmonis sebaiknya dibina secara khusus dalam suatu fungsi atau devisi ( bagian ) yang memang bertugas mengatur internal relations. Alasan penulis memilih PT Idea Trimanunggal Jakarta sebagai tempat melakukan penelitian karena dari beberapa perusahaan yang bergerak dibidang decorative khususnya dalam hal lighting, PT Idea Trimanunggal Jakarta adalah salah satu perusahaan yang mampu bertahan dan berdiri hingga saat ini. Memiliki karyawan yang tetap setia bekerja sejak dari awal perusahaan dirintis hingga sekarang. Didasarkan dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa karyawan PT. Idea Trimanunggal Jakarta didapati bahwa karyawan PT Idea Trimanunggal Jakarta dengan rata - rata berbekal pendidikan Sekolah Menengah Atas, berinteraksi langsung dengan pembeli dan pelanggan. Pembeli dan pelanggan dari produk PT Idea Trimanunggal Jakarta yaitu Hotel, villa, apartemen, restauran baik di dalam dan luar negeri. Karyawan secara langsung berinteraksi dengan pemilik, pengelola dan konsultan konsultan design lighting. PT Idea Trimanunggal Jakarta merupakan organisasi perusahaan swasta yang dimiliki oleh satu keluarga atau sering disebut perusahaan keluarga. Perusahaan yang memproduksi lampu – lampu hias dengan model khusus ini mampu bertahan dan terus berkembang mengikuti tren kebutuhan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 pasar. Untuk produk Decorative Lighting PT Idea Trimanunggal Jakarta selain bersaing dengan hasil produksi perusahaan sejenis dalam negeri, bersaing juga dengan produk dari China. Sejak perjanjian perdagangan bebas Asean-China atau Free Trade Agreement ( ACFTA ) diimplementasikan secara penuh setahun yang lalu, produk – produk impor dari China langsung menyerbu Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kementrian Keuangan, sepanjang tahun 2010 lalu, impor produk China yang masuk ke Indonesia nilainya mencapai US$ 20,424 juta. Artinya mengalami peningkatan sebesar 45,86% dibandingkan tahun 2009. Dari lima produk industri yang diimpor dari China dominan disbanding dari dunia yaitu produk mainan ( 73% ), furniture ( 54% ), elektronika ( 36% ). Ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa memandang, kalahnya industri nasional terhadap produk dari negara tirai bambu itu disebabkan pola industry di sana yang cukup malah, sehingga biaya produksinya jauh lebih murah. Sehingga menghasilkan produk yang lebih murah.1 Keberhasilan membangun motivasi karyawan melalui aktivitas Employee Relations, dapat menghasilkan kualitas teknik produk barang yang 1 --------“Indutri Indonesia Tumbang Ditangan China”. 22 April 2015. http://www.neraca.co.id/article/1518/Industri-Indonesia-Tumbang-Ditangan-China http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 lebih baik atau dapat memberikan kepuasan terhadap pemakai barang atau bagi pihak pelanggan dan peningkatan citra. Perwujudan citra perusahaan tidak terlepas dari peran karyawan, karyawan yang berinteraksi langsung dengan konsumen dan pelanggan perusahaan. Maka perusahaan harus dapat memotivasi karyawan agar lebih bersemangat kerja dan memberi dukungan untuk menghadapi pembeli yang memiliki permintaan berbeda – beda, dan sifat pembeli yang juga berbeda – beda. 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian mempunyai makna batasan, penelitian, karena dalam pada penelitian banyak gejala yang menyangkut tempat, pelaku, dan aktifitas, namun tidak semua tempat, pelakuu dan aktifitas kita teliti semua, untuk menentukan pilihan penelitian maka harus membuat batasa yang dinamakan fokus penelitian. Pada penelitian ini fokus penelitian yang diambil yaitu Aktivitas dan program Employee Relations, antara lain sebagai berikut : 1. Program pendidikan dan pelatihan Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan oleh perusahaaan, dalam upaya peningkatan kinerja dan ketrampilan ( skill ) karyawan, dan kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya. 2. Program motivasi kerja berprestasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Program tersebut dikenal dengan istilah Achievement Motivation Training (AMT), di mana dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dan prestasi (etos) kerja serta disiplin karyawan dengan harapan – harapan atau keinginan dari pihak perusahaan dalam mencapai produktivitas yang tinggi. 3. Program penghargaan Program penghargaan yang dimaksudkan di sini adalah upaya pihak perusahaan ( pimpinan ) memberikan suatu pengharhaan kepada para karyawan, baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama sama pengapdian bekerja. Dalam hal ini, penghargaan yang diberikan itu akan menimbulkan loyalitas dan rasa memiliki ( sense of belonging ) yang tinggi terhadap perusahaan. 4. Program acara khusus Yakni merupakan program khusus yang diselenggarakan di luar bidang pekerjaan sehari – hari, misalnya dalam rangka event ulang tahun perusahaan, diadakan kegiatan kegiatan keagamaan , olahraga, lomba hingga berpiknik bersama yang dihadiri oleh pimpinan dan seluruh karyawan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama diantara sesama karyawan dan pimpinan. 5. Program media komunikasi internal http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Membentuk media komunikasi internal melalui buletin, news realease (majalah dinding) dan majalah perusahaan atau PR yang berisikan pesan, informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antara karyawan atau perusahaan dan pimpinan. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa tentang Aktivitas Employee Relations PT Idea Trimanunggal Jakarta Dalam Mendukung Motivasi Karyawan, sehingga dapat menemukan perbandingan antara teori dengan realita yang terjadi di lapangan. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis / Akademis Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi studi komunikasi Jurusan Public Relations khususnya yang berkaitan dengan Aktivitas Employee Relations Dalam Mendukung Motivasi Karyawan. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan konstribusi bagi PT Idea Trimanunggal Jakarta, dengan pengetahuan akan manfaat dan pentingnya Aktivitas Employee Relations dalam perusahaan sebagai bagian dari Kegiatan Public Relations. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan pemilik perusahaan akan pentingnya peran dan fungsi Public Relations, sehingga kedepan akan ada devisi Public Relations di PT Idea Trimanunggal Jakarta. 1.4.3 Manfaat Sosial Manfaat sosial dari penelitian ini Aktivitas Employee Relations dikenal oleh masyarakat luas sebagai bagian dari Kegiatan Public Relations. Perhatian terhadap pelaksanaan kegiatan Employee Relations di perusahaan – perusahaan sehingga keharmonisan hubungan internal perusahaan terjaga. http://digilib.mercubuana.ac.id/