Ringkasan Khotbah - 18 Sep'11 Perlunya Gereja Reformed Injili Indonesia di Zaman ini dan Melakukan Pekerjaan Allah Yoh.6:28-29 Pdt. DR. Stephen Tong Mengapa kita membutuhkan Gereja Reformed Injili Indonesia? Karena iman Kristen sudah semakin menyimpang dari kebenaran. Sampai tahun 1850 terjadi suatu gerakan yang sangat mengerikan, yaitu Higher Criticism yang mulai mengritik Alkitab, tidak percaya firman, menyangkal mujizat Tuhan, bahkan tidak percaya Yesus dilahirkan oleh anak dara Maria. Christian Ferdinand Baur membawa pengajaran liberal itu ke dalam pengajaran teologi. Disusul oleh Wellhausen, kemudian Adolf Von Harnack, William Herman, dll. Lambat laut orang-orang yang tidak percaya mempengaruhi gereja di Denmark. Terjadi pergolakan luar biasa di Swiss. Pada waktu perang dunia I, Karl Barth bangkit untuk menenangkan aksi ini. Namun sayang Karl Barth jatuh ke Historical Criticism untuk mengritik Alkitab. Dengan demikian gereja tidak sungguh-sungguh kembali pada pengajaran Ortodoks. Kira-kira 10 tahun setelah perang dunia I berakhir, gereja di Eropa mulai merosot dan memberi pengaruh pada gereja di Amerika. Sampai abad ke-20, orang Kristen di Amerika tidak lagi bisa mendengarkan Injil yang sejati dari mimbar gereja. Orang Kristen yang asal-asalan tetap ikut dalam gereja. Namun orang yang sungguh-sungguh mau mempertahankan ajaran gereja yang ortodoks justru meninggalkan gereja saat itu. Mereka mulai mendirikan Bible Church. Tapi 20 tahun kemudian gereja-gereja seperti ini tidak dapat lagi mendapat pendeta seperti yang mereka inginkan. Kemudian mereka mulai berpikir untuk mendirikan sekolah Alkitab karena banyak gereja yang semakin menyadari kebutuhan akan hamba Tuhan ini. Namun Bible Church dan Bible College Movement secara mutu mulai merosot karena tidak mendapatkan dosen-dosen berkualitas. Sampai di pertengahan abad ke-20, orang-orang Injili mulai menemukan bahwa mereka membutuhkan Injil. Namun mereka perlu ditunjang dengan pengertian firman yang limpah. Itu sebabnya orang-orang Kristen mulai studi di seminari yang lebih tinggi. Lalu timbullah New Evangelical Movement. Saat itu gereja-gereja di Amerika terbagi menjadi dua denominasi besar. Pertama, gereja Injili yang percaya Alkitab adalah firman Allah, Kristus adalah Juruselamat, dan memegang iman kepercayaan yang ortodoks. Kedua, gereja yang hanya memedulikan persatuan gereja tanpa memperhatikan pengajaran yang benar. Gereja-gereja di Eropa memasuki era yang lebih mengerikan lagi. Baik sekolah theologi, pendeta, dosen, menerima honor dari pemerintah. Dengan demikian mereka tidak perlu susah payah memberitakan Injil tetapi tetap mendapatkan honor, hidup melimpah. Pengisian rohani terhadap jemaat makin miskin. Ditambah lagi komunisme yang muncul di Eropa. Mereka sengaja mengirimkan orang untuk sekolah theologi. Sesudah lulus mereka bisa beroleh kedudukan di gereja. Kesulitan-kesulitan ini sulit disadari oleh pemimpin-pemimpin gereja dan orang-orang Kristen saat itu. Misionari yang dikirim dari dunia barat ke timur kebanyakan intelektualnya agak rendah. Dengan demikian gereja-gereja di timur masih bisa 1/4 Ringkasan Khotbah - 18 Sep'11 mempertahankan iman kepercayaannya tetapi tidak dapat memberi pengaruh di tengah kaum intelektual. Sampai tahun 1950 pengajaran liberal mulai menyusup ke gereja-gereja di timur. Banyak juga orang-orang di timur yang belajar liberalisme dan menganggapnya lebih tinggi. Gereja mulai berubah mutunya. Gereja yang masih mempertahankan tradisi pendengarnya makin merosot. Gereja juga mendapat pengaruh dari karismatik. Itu sebabnya mujizat-mujizat menggantikan pengertian iman yang murni. Mereka yang menekankan karunia lidah dan mujizat makin bergeser pada teologi kemakmuran. Gereja ortodoks mendapat ancaman besar. Namun Roh Kudus memelihara iman sekelompok umat pilihan-Nya untuk tidak kompromi. Ada satu aliran yaitu Calvinis yang terus memelihara kepercayaan yang sejati sampai hari ini. Bukan saja iman mereka teguh tetapi pengetahuan mereka juga sangat mendalam. Dengan berani setiap jaman berperang dengan pengajaran yang tidak benar. Mereka adalah minoritas. Tetapi orang-orang seperti inilah yang membuat gereja berdiri teguh sampai Kristus datang kedua kali. Harus ada sekelompok orang yang hatinya jelas untuk memelihara jalan ini. Tahun 1989 dalam hati saya sudah ditetapkan harus mendirikan Gereja Reformed Injili Indonesia. Apa maksudnya Reformed? Memelihara dengan teguh iman kepercayaan yang diturunkan dari zaman Reformasi dan yang diturunkan dari para rasul. Apa maksudnya Injili? Di dalam diri kita punya konten iman dan aksi keluar untuk memberitakan Injil pada orang-orang yang belum percaya. Tahun 1979 niat ini sudah Tuhan berikan pada saya. Namun kami menunggu 10 tahun. Pada bulan September 1989 barulah GRII resmi didirikan. Waktu gereja ini dimulai hanya bersandar pada anugrah Tuhan semata, bukan pada orang kaya. Orang-orang yang sehati dan sevisi sama-sama berlutut berdoa bersandar pada Tuhan. Tahun 1984, Seminar Iman Kristen (SPIK) dimulai. Waktu saya mau mendirikan gereja banyak gereja-gereja yang berbalik memusuhi dan berpikir saya punya ambisi sendiri. Apakah zaman ini butuh gereja seperti ini? Ya! Gereja ini telah dipakai menggenapi isi hati Tuhan untuk memenuhi kebutuhan zaman ini. Gereja ini juga mengutus hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah. Celakalah jika kita tidak memberitakan Injil. Kiranya Tuhan menolong kita menjadi anak Tuhan yang mau menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus. Hari ini kita akan merenungkan dari Yohanes 6:28-29. Orang-orang bertanya pada Yesus, “Apa yang harus kita lakukan baru disebut melakukan pekerjaan Allah?” Yesus menjawab, “Percaya kepada Dia yang Allah utus, itulah melakukan pekerjaan Allah.” Apa maksud dari bagian ini? Siapa yang Allah utus? Yesus Kristus. Kalau kita percaya pada Yesus Kristus, itulah melakukan pekerjaan Allah. Kita kira kalau kita membangun gedung gereja, berkotbah dari atas mimbar, 2/4 Ringkasan Khotbah - 18 Sep'11 memberi persembahan, kita sedang melakukan pekerjaan Tuhan? Allah telah memberikan segala sesuatu untuk kita, dapatkah hanya dengan memberi persembahan lalu kita pikir sudah melakukan pekerjaan Tuhan? Anak Allah, Yesus Kristus, mengatakan bahwa percaya pada Dia yang Allah utus, itulah melakukan pekerjaan Tuhan. Yesus tidak punya senjata, dana, tidak didukung militer, tidak punya posisi secara politik atau nama di antara masyarakat, namun keberadaan Kristus adalah Perantara antara Allah dan manusia. Yesus adalah Pribadi yang menjadi Juruselamat kita. Yohanes sendiri mengatakan bahwa Firman telah datang di tengah-tengah manusia, penuh anugerah dan kebenaran. Maka jika kita percaya kepada Dia, kita melakukan pekerjaan Allah. Inti dari segala pekerjaan Tuhan berada pada Kristus, Anak Allah. Segala kelimpahan dari bijaksana Allah kita lihat pada Yesus Kristus. Jika kita kenal Yesus Kristus, kita kenal Allah. Jika kita memiliki Kristus, kita memiliki Tuhan. Kita menerima pekerjaan Yesus Kristus, kita juga menerima pekerjaan Allah. Waktu Allah mengutus Allah Putera ke tengah-tengah manusia, apa yang Allah inginkan bagi kita? Percaya pada Yesus Kristus. Waktu orang Kristen tidak lagi percaya pada Kristus dan tidak percaya pada firman-Nya, ini adalah penghujatan luar biasa. Makanan Yesus adalah melakukan kehendak Allah, menggenapkan rencana-Nya. Demikian juga seluruh pekerjaan Allah telah diwujudkan melalui Kristus. Ef.2:10 – Tujuannya adalah supaya kita menggenapkan pekerjaan bajik yang Tuhan ingin kita lakukan. Artinya kita harus melakukan berbagai kebajikan. Namun kebaikan yang kita lakukan sebenarnya adalah pekerjaan Tuhan, pekerjaan Kristus, di dalam diri kita. Seluruh alam semesta ini Allah ciptakan melalui Kristus. Semua keberadaan ini adalah hasil karya Kristus demi kemuliaan Allah Bapa. Kristus telah melakukan dua pekerjaan besar: karya mencipta dan karya memelihara, menopang segala sesuatu yang sudah dicipta. Manusia dicipta menurut peta dan teladan Allah. Apakah model original dari diri kita? Yesus Kristus. Kita dicipta menurut rupa dan gambar Kristus dan kita harus hidup untuk Dia juga. Kristus datang untuk menyelamatkan manusia berdosa. Penulis Ibrani mengatakan bahwa Ia dengan tubuh jasmani mengalahkan maut dan setan si penguasa maut. Surat Roma memberitahu kita bahwa Ia telah menggenapkan keselamatan supaya kita terbebas dari kutukan Taurat. Seseorang yang percaya Kristus dan menerima hidup baru merupakan pekerjaan Yesus Kristus. Dari lumpur dosa kita diangkat untuk berdiri di atas batu karang menjadi seseorang yang menerima hidup kekal. Yesus berjanji akan memelihara kita, tidak akan ada yang hilang sampai bertemu dengan-Nya kedua kali. Sekali diselamatkan selama-lamanya diselamatkan. Melalui Kristus, Allah mencipta dunia, menyelamatkan manusia berdosa dan menolong kita supaya mengenal Allah dan hidup dalam kebenaran. Karya Allah Bapa yang terbesar adalah mewahyukan dan mengutus Roh Kudus supaya kita mengenal Yesus Kristus. Kalau kita melihat Yesus kita melihat Bapa, kalau kita percaya kepada Yesus kita percaya kepada Bapa. Yoh.1:18 – selamanya belum ada orang yang pernah melihat 3/4 Ringkasan Khotbah - 18 Sep'11 Allah kecuali Anak Allah, Yesus Kristus. Melalui Kristus, Allah akan menghakimi seluruh dunia. Setiap orang akan dihakimi (Ibr.9:27). Tidak ada seorang pun yang dapat menutupi dosanya. Kristus adalah Allah. Namun tidak ada penghukuman bagi orang-orang percaya karena dosa kita digantikan Kristus di atas kayu salib. Darah-Nya menyucikan kita. Barangsiapa menerima Kristus maka ia sudah mengerjakan pekerjaan Allah. Barangsiapa tidak menerima Kristus ia menentang pekerjaan Tuhan. Yoh.16:7-10 mengatakan bahwa Roh Kudus datang membuat kita menegur diri akan tiga perkara: karena dosa, karena kebenaran Kristus, karena seluruh dunia akan dihakimi. Dosa yang mana? Apakah karena kita pernah berzinah, berbohong, mencuri, membunuh, tidak hormat pada orang tua maka kita perlu menegur diri? Bukan, tetapi karena dosa tidak percaya kepada Yesus Kristus. Percayalah pada Dia yang Allah utus, itulah melakukan pekerjaan Allah. Jangan menganggap diri benar. Kita hanya orang berdosa yang mendapat anugerah pengampunan. Tidak ada yang dapat disombongkan. Jika kita percaya pada Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia, lahir di palungan, mati di atas kayu salib dan bangkit kembali, itulah melakukan pekerjaan Allah. Siapakah orang yang percaya pada Kristus? Waktu Yesus selesai melakukan banyak mujizat banyak orang percaya kepada-Nya. Tetapi Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada banyak orang. Yesus tahu bagaimana jahatnya hati manusia. Yesus tidak butuh kesaksian yang datang dari manusia. Orang-orang yang mengira dirinya percaya pada Yesus, ternyata Yesus tidak menginginkan dia. Akan ada orang yang mengatakan bahwa mereka telah melakukan mujizat dan banyak hal lain demi nama Yesus tetapi akhirnya Yesus mengatakan, “enyahlah engkau pembuat kejahatan, Aku tidak mengenal engkau.” Ini harus membuat kita gentar. Yesus berkata bahwa domba-Nya mendengar suara-Nya dan Ia pelihara dan domba-Nya mengingat Dia. Inilah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Sudahkah kita mengerti bahwa Ia mati bagi kita, menang dan bangkit bagi kita yang berdosa? Sudahkah kita meminta pengampunan-Nya, menerima-Nya dan taat kepada-Nya? Iman seperti ini kita dapatkan dari mendengar firman yang sejati. Sudahkah hati kita berpaling pada Kristus dan memikirkan rencana-Nya? Biarlah Roh Kudus menjadi Penuntun segala tindakan dan hidup kita. Dalam sejarah, orang-orang yang paling menolak Kristus justru orang-orang yang mengaku cinta Allah. Jangan kita seperti ini. Waktu taat pada perintah Tuhan maka roh kita diluruskan. Waktu memikirkan kerajaan Allah maka segala hal yang remeh tidak lagi menarik-narik kita karena Kristuslah pusat hidup kita. Mari berkata, “Tuhan kehendak-Mulah yang jadi.” Mari ikut Yesus. GRII didirikan di atas kebenaran yang murni, memberitakan Injil dan mempertahankan ajaran yang mau kembali pada Alkitab. Maukah kita bertobat dan bertekad menyerahkan hidup seutuhnya di hadapan Tuhan? (Belum diperiksa oleh Pengkotbah - VP) 4/4