di televisi terhadap kesadaran merek khalayak fakultas ilmu

advertisement
PENGARUH TERPAAN IKLAN MENTARI VERSI
“HEBAT BERLIMA 50/30 DETIK” DI TELEVISI
TERHADAP KESADARAN MEREK KHALAYAK
(SURVEY PADA PELAJAR SMA YADIKA 5 JAKARTA BARAT)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Nama
: Fahni Riza
NIM
: 04303-034
Jurusan
: Marcomm & Advertising
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Fahni Riza
NIM
: 04303 – 034
Jurusan
: Marcomm & Advertising
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Pengaruh Terpaan Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima
o50/30 Detik” Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek
oKhalayak
Mengetahui,
Jakarta, Februari 2008
Pembimbing I
Pembimbing II
(S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si)
(Dra. Endah Murwani, M.Si)
i
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Fahni Riza
NIM
: 04303-034
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Pengaruh Terpaan Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima
oi50/30 Detik” Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek
oiKhalayak
Jakarta, Februari 2008
Ketua Sidang
Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si
(
)
Penguji Ahli
Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si
(
)
Pembimbing I
S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si
(
)
Pembimbing II
Dra. Endah Murwani, M.Si
(
)
ii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Fahni Riza
Nim
: 04303-034
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Pengaruh Terpaan Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima
o50/30 Detik” Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek
oKhalayak
Jakarta, Februari 2008
Disetujui dan Diterima Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
(S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si)
(Dra. Endah Murwani, M.Si)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi Marcomm
(Dra. Diah Wardhani, M. Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
iii
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
ABSTRAKSI
FAHNI RIZA (04303-034)
PENGARUH TERPAAN IKLAN MENTARI VERSI ”HEBAT BERLIMA, 50 / 30
DETIK” DI TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK KHALAYAK
(SURVEY PADA PELAJAR SMA YADIKA 5 JAKARTA BARAT)
xii + 82 halaman ; 37 lampiran ; Bibliografi : .38 buku (1966-2005), 2 majalah, 1 sumber
Perang antara perusahaan telekomunikasi seluler saat ini semakin gencar dimedia
massa. Mereka berlomba untuk menarik minat konsumen dengan cara beriklan dimedia.
Televisi merupakan pilihan media yang paling efektif untuk menyampaikan isi pesan
karena konsumen bukan hanya dapat melihat jalan cerita dari iklan tersebut tetapi juga
mampu mendengar efek suara yang digunakan. PT. Indosat, Tbk saat ini yang sedang
gencar mengiklankan produk unggulan mereka yaitu Mentari Hebat Berlima diberbagai
media khususnya televisi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terpaan
iklan Mentari Hebat Berlima yang tayang di televisi terhadap kesadaran merek khalayak.
Sebagai landasan teori, penelitian ini menggunakan model DAGMAR (Defining
Advertising Goals for Measured Advertising Result) dalam teori Hierarchy of effect.
Teori ini menjelaskan bahwa khalayak diterpa oleh iklan media massa sampai
membentuk kesadaran akan merek yang ditawarkan dengan melalui beberapa tahapan
yaitu: ketidaksadaran, kesadaran, pemahaman&citra, sikap, dan tindakan. Selain itu
penelitian ini juga menggunakan teori proses komunikasi Laswell dimana dalam teori itu
menjelaskan adanya tahapan yang harus dilalui dalam melakukan komunikasi sampai
terbentuk efek apa yang akan dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatif dengan teknik
pengumpulan data berupa survey yang dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner
kepada pelajar SMA Yadika 5 Jakarta Barat yang pernah melihat iklan Mentari Hebat
Berlima di televisi dengan jumlah responden sebanyak 155. Dengan teknik samplingnya
menggunakan simple random sampling sebesar 20 % dari jumlah populasi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui apakah iklan Mentari Hebat Berlima di TV sudah mampu
membentuk brand awareness dimata konsumen yang melihatnya.
Berdasarkan dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa hubungan variabel terpaan
iklan Mentari Hebat Berlima (X) dengan kesadaran merek khalayak (Y) berada pada
tingkat hubungan yang cukup kuat. Dan dari hasil perhitungan SPSS didapatkan
kontribusinya 0,527, artinya terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di TV mempunyai
kontribusi atau pengaruh sebesar 52, 7 % terhadap kesadaran merek khalayak. Terpaan
iklan di televisi memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap penciptaan kesadaran
khalayak akan merek Mentari, dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
faktor lain yang juga memiliki pengaruh dalam pembentukan awareness diluar terpaan
iklan yakni sebesar 47, 3 %. Dan TV bukanlah satu-satunya media beriklan yang
digunakan dalam pembentukan suatu kesadaran akan sebuah merek.
v
KATA PENGANTAR
Subhanallah, Alhamdulillahirobbil alamin….
Puji syukur kehadirat Allah SWT, dzat yang maha sempurna yang telah banyak
memberikan anugerah dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kedukaan-Ku
dan cukuplah Allah yang menjadi tempat bersandar-Ku saat aku mengadu akan kekuatan
dan kelemahan-Ku, karena sesungguhnya bila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan
mengujinya. Tugas Akhir ini dibuat guna memenuhi Gelar Sarjana S1 Jurusan Marketing
Communication & Advertising Fakultas Ilmu Komunikasi.
Jika tanpa ridho dari yang maha kuasa, penulis tidak akan mampu menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Dan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis juga tidak seorang
diri, banyak orang yang membantu dan memberikan support sehingga penulis mampu
mengerjakan dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Untuk itu pada
kesempatan kali ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1.
Ibu S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si selaku pembimbing skripsi pertama penulis
yang telah banyak memberikan masukan, bantuan dan pengertiannya kepada
penulis. Terima kasih banyak karena ibu sudah bersedia mengajari-Ku SPSS, dari
aku tidak tahu sampai aku mulai mengetahui bagaimana cara menggunakanNya.
Matur nuwun.
vi
2.
Ibu Dra. Endah Murwani, M.Si selaku pembimbing skripsi kedua penulis yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, nasehat, dan
bantuannya kepada penulis sampai penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Semoga ibu sukses dalam menyelesaikan program studi S3-nya,
Amin. Matur nuwun.
3.
Bapak Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si selaku ketua sidang yang telah
meluangkan waktunya untuk dapat menghadiri sidang akhir saya & memberikan
banyak masukan yang berupa kritik membangun kepada saya. Terima kasih atas
segala pengertiannya.
4.
Ibu Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si selaku penguji ahli yang telah
memberikan banyak bantuan, masukan dan pengetahuannya pada sidang akhir
saya sehingga saya dapat menyempurnakan tugas akhir ini dengan baik.
5.
Ibu-Ku, Ibu-Ku, Ibu-Ku Lilik Sri Sugiharti dan Ayah-Ku Mahjudin yang tak
pernah berhenti mendoakan aku dan selalu menyayangi aku sampai akhir zaman.
Mama...”Tiada suatu bencana-pun yang menimpa di bumi ini dan tidak pula pada
diri mama sendiri melainkan karena telah ditulis dalam kitab Lauh Mahfuzh
sebelum Allah menciptakan kita dan sebaik-baiknya obat bagi kita yang sedang di
uji adalah kesabaran”. Cepat sembuh mama karena salah satu kunci surga-Ku ada
pada-Mu. Papa, ada satu hadis yang mengatakan bahwa ”Apabila aku menguji
hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka akan aku
ganti kedua matanya dengan Surga”. Selalu sabar dan tawakal ya papa dalam
menghadapi ujian yang datang. Terima kasih papa & mama, semoga kelak aku
dapat membahagiakan mu dunia dan akhirat, Amin.
vii
6.
kakak-kakak Ku tercinta Mbak Fitri, Mas Topik, Mbak Indah, Kak Wihan,
Kak Jun yang sudah banyak membantu dalam segala hal dan tidak pernah letih
membimbing ku sampai aku benar-benar mampu untuk melangkah sendiri. Juga
untuk 2 keponakan-Ku Prameswari dan Choirunisa yang selalu menceriakan
suasana kehidupan di rumah, Keep smiling for Aunty. Mbak Murti, terima kasih
sudah banyak membantu di rumah. I Love you All
7.
Bpk. Jemah selaku kepala Training Development PT. Indosat, Tbk yang sudah
bersedia meluangkan waktunya dan memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan riset di Indosat.
8.
Bpk. Andi Jobs selaku Prepaid Brand Communication Manager PT. Indosat,
Tbk yang sudah meluangkan waktunya dan memberikan banyak informasi kepada
penulis sehingga penulis dapat melengkapi skripsi ini dengan baik.
9.
Bpk. Daniel Manurung selaku Kepala Sekolah SMA Yadika 5 atas kesempatan
yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat melakukan riset skripsi disana.
10.
Siswa/i SMA Yadika 5 yang sudah bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian ini.
11.
My best friend : Aah Sholihat, sahabat seperjuangan dikala susah dan senang.
Thank’s ya neng udah banyak bantu rawat mama. Semoga kita bisa selalu
bersama-sama. Yana Nur Maulida, thank’s atas segala perhatian dan
pengertiannya, mudah-mudahan kita semua bisa jadi orang yang sukses, Amin.
12.
Ibu Maryam (Uam), terima kasih banyak ya bu sudah bantu aku merawat mama,
do’a-kan aku untuk bisa menjadi anak yang berhasil di Dunia dan Akhirat.
viii
Semoga ibu selalu dilindungi dan dilimpahkan banyak rahmat oleh Allah SWT,
Amin.
13.
Teman setia-Ku Firmansyah & Akbarullah, terima kasih banyak atas segala
waktu dan pengertiannya, semoga kita dapat bertemu lagi di lain waktu, Amin.
14.
Hani & Keluarga, Terima kasih atas waktu dan support-nya selama ini. Semoga
dengan segala nasehat-Mu kelak aku dapat ”menjadi wanita yang paling bahagia
di dunia” dan cukuplah Allah sebaik-baik-Nya pelindung bagi-Ku, Amin.
15.
Kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini, penulis hanya dapat menghaturkan banyak terima kasih.
Penulis hanya manusia biasa yang tidak pernah luput dari khilaf kata dan
perbuatan, Untuk itu dalam penulisan skripsi ini penulis merasa masih terdapat banyak
kekurangan, Oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi menyempurnakan tugas akhir ini.
Wassalamun’alal Mursalin, Walhamdulillahi Robbil’alamin....
Jakarta, Februari 2008
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI………………...................
i
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI............................................................... ii
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI...................................................... iii
MOTTO............................................................................................................. iv
ABSTRAKSI.....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR…………………….....……………………................. vi
DAFTAR ISI..................................................................................................... x
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1
1. 2
Perumusan Masalah……………………………………………………
1. 3
Tujuan Penelitian..................................................................................... 5
1. 4
Signifikansi Penelitian............................................................................. 6
5
1. 4. 1
Signifikansi Teoritis................................................................................ 6
1. 4. 2
Signifikansi Praktis.................................................................................
6
BAB II
KERANGKA PENELITIAN
2. 1
Periklanan Sebagai Kegiatan Komunikasi…………………………….. 7
2. 1. 1
2. 2
Efek Komunikasi………………………………………………………. 11
Televisi Sebagai Media Periklanan......................................................... 16
2. 2. 1
Unsur-unsur Iklan di Televisi................................................................. 19
x
2. 3
Media Eksposure..................................................................................... 21
2. 4
Kesadaran Merek.................................................................................... 23
2. 5
Hipotesis Teoritis.................................................................................... 24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1
Tipe atau Sifat Penelitian........................................................................ 25
3. 2
Metode Penelitian................................................................................... 26
3. 3
Populasi dan Sampel................................................................................ 26
3. 4
Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 28
3. 5
Definisi dan Operasionalisasi Konsep.................................................... 28
3. 5. 1
Definisi Konsep...................................................................................... 28
3. 5. 2
Operasionalisasi Konsep........................................................................ 29
3. 6
Teknik Analisa Data.............................................................................. 32
3. 6. 1
Analisa Statistik...................................................................................... 34
3.6.1.1
Uji Reliabilitas........................................................................................ 34
3.6.1.2
Uji Validitas............................................................................................ 35
3.6.1.3
Uji Korelasi............................................................................................. 37
3.6.1.4
Uji Regresi.............................................................................................. 39
3. 7
Hipotesis Statistik…………………………………………………….. 39
3. 7. 1
Korelasi.................................................................................................. 39
3. 7. 2
Regresi.................................................................................................... 39
xi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1
Iklan Mentari Hebat Berlima………………………………………….. 40
4. 1. 1
Story board Iklan Mentari Hebat Berlima…………………………….. 41
4. 1. 2
Alur Cerita Iklan Mentari Hebat Berlima……………………………... 43
4. 2
Hasil Penelitian………………………………………………………... 46
4. 2. 1
Identitas Responden…………………………………………………...
46
4. 2. 2
Terpaan Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV…………………………
47
4. 2. 3
Kesadaran Merek Khalayak Terhadap Mentari Hebat Berlima……….
58
Uji Hipotesa…………………………………………………………...
69
4. 3. 1
Uji Korelasi……………………………………………………………
69
4. 3. 4
Uji Regresi.............................................................................................
70
4. 4
Pembahasan............................................................................................
72
BAB V
PENUTUP
5. 1
Kesimpulan............................................................................................. 75
5. 2
Saran........................................................................................................ 77
4. 3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 79
BIODATA
LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia telepon seluler di Indonesia saat ini yang semakin
pesat membuat para produsen kartu telepon seluler atau yang biasa disebut dengan
Provider saling berlomba untuk merebut perhatian dari target market mereka.
Untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dari konsumen, maka
setiap
Provider selalu berusaha untuk memberikan fitur-fitur terbaik mereka.
Perilaku konsumen yang selalu ingin mendapatkan banyak keuntungan
memberikan dasar bagi perusahaan dalam penyusunan strategi pemasaran di masa
kini dan masa yang akan datang. Beberapa implikasi penting dari perilaku
konsumen untuk arah kebijakan pemasaran perusahaan antara lain adalah dengan
mendefinisikan dan mensegmentasi pasar, menentukan kebutuhan dan keinginan
dari segmen pasar itu sendiri, mengembangkan strategi yang didasarkan pada
kebutuhan, sikap dan persepsi dari konsumen, mengevaluasi strategi pemasaran,
dan menilai perilaku konsumen dimasa yang akan datang1.
Salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan media adalah
komunikasi massa, yakni komunikasi yang dilakukan melalui media massa.2
Komunikasi massa melibatkan komunikator yang berperan sebagai pihak yang
ingin menyampaikan pesannya dalam hal ini berupa lembaga dan pesan tersebut
akan disampaikan kepada masyarakat yang berperan sebagai komunikan. Salah
1
Sutisna, Perilaku Konsumen & Komuniaksi Pemasaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001,
Hal 7
2
Onong Uchjana Effendy, Radio dan Praktek, Bandung : Mandar Main, 1995, hal 9
1
2
satu tujuan dari komunikasi adalah untuk menciptakan kesadaran akan merek
(brand awareness).
Periklanan merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Banyak cara
yang digunakan untuk memasarkan suatu produk atau jasa salah satunya dengan
cara beriklan. Periklanan akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup
pesat,
dunia perdagangan
semakin
mempercayakan
promosinya
kepada
perusahaan-perusahaan periklanan. Iklan sebagai media promosi, sebagai upaya
penyampaian suatu pesan penjualan yang persuasif melalui suatu media.3
Sebuah iklan yang menerpa khalayak mampu memberikan banyak
pengaruh, salah satunya adalah mampu membentuk awareness bagi khalayak
yang belum aware terhadap merek tersebut. Stimulus pertama yang terbentuk
ketika khalayak melihat iklan di media massa khususnya TV adalah mengenai
aware tidaknya khalayak akan merek tersebut.
Perang antar seluler yang terjadi saat ini semakin gencar dimana para
produsen telepon seluler saling berlomba untuk menarik perhatian dari khalayak
dengan seringnya membuat dan memasang iklan diberbagai media massa. Dan
sampai pada dasarnya iklan dijadikan sebagai media untuk memasarkan dan
menginformasikan produk mereka. Iklan dibuat untuk mendukung pemasaran
suatu produk dan sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup suatu produk, agar
produk tersebut selalu diketahui dan diingat keberadaannya oleh khalayak. Jadi
iklan dibuat untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan suatu produk yang
ditawarkan kepada khalayak dengan menggunakan berbagai macam media baik
media elektronik, cetak, maupun luar ruang agar produk tersebut dikenal oleh
khalayak. Pesan di media massa berpengaruh terhadap tingkat kognitif seseorang.
3
Frank Jefkins, Public Relation. Jakarta; Erlangga 1996. Hal 10
3
Pada penelitian kali ini penulis mencoba memilih judul ”Pengaruh Terpaan
Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima 50/30 Detik” Di Televisi Terhadap
Kesadaran Merek Khalayak”. Alasan yang melatarbelakangi penulis memilih
judul tersebut karena penulis ingin mengetahui apakah ada hubungannya antara
terpaan iklan di TV terhadap penciptaan kesadaran merek dari khalayak.
PT. Indosat, Tbk adalah perusahaan operator seluler GSM (Global System
for Mobile Communication) dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang
berdiri pada tahun 1967 dan memiliki infrastruktur, produk, serta layanan paling
lengkap di bidang telekomunikasi di Indonesia. Pengalaman yang panjang
membuat Indosat sangat ahli dibidangnya. Pada tanggal 31 Desember 1980, PT.
Indosat, Tbk adalah resmi menjadi perusahaan BUMN pertama berbentuk persero
dilingkungan Department Pariwisita, Pers dan Telekomunikasi yang bergerak
dalam bidang provider atau kartu telepon seluler.
Peneliti memilih PT. Indosat karena Indosat sangat peka terhadap setiap
perkembangan yang terjadi terutama pada bidang telekomunikasi dan selalu
berupaya untuk mencari tahu apa yang saat ini sedang menjadi kebutuhan dari
konsumen. Dengan persaingan yang begitu berat, PT. Indosat, Tbk selalu
berusaha untuk menjadikan kepuasaan konsumen sebagai prioritas utama yang
harus didahulukan. Beberapa perusahaan yang menjadi kompetitor dari Indosat
antara lain adalah: Telkomsel, Excelcomindo Pratama, Bakrie Telecom, Mobile-8,
Smart Telecom, dan sebagainya.
Agar produknya diketahui secara luas oleh khalayak, maka PT. Indosat,
Tbk melakukan kegiatan kampanye periklanan produknya diberbagai media, baik
media lini atas, media lini bawah, maupun media luar ruang. Media lini atas atau
above the line adalah kegiatan pengiklan yang menggunakan jasa media massa
4
seperti media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik seperti radio,
televisi (audio visual). Sedangkan media lini bawah atau bellow the line
merupakan kegiatan periklanan yang bersifat memberikan dukungan terhadap
kegiatan above the line, seperti iklan udara, tas-tas iklan, kalender, dan lainnya.
Namun sering kali perusahaan menggunakan jasa media periklanan ditelevisi,
karena untuk mencapai komunikasi yang efektif televisi dianggap mampu untuk
menyampaikan isi pesan iklan dengan mudah kepada khalayaknya.
Indosat berupaya untuk dapat menjadi market leader di pasar
telekomunikasi, untuk itu Indosat selalu melakukan banyak inovasi pada setiap
produknya dan gencar mengkampanyekan produknya diberbagai media agar
mampu menjadi top of mind di bidang kartu telepon seluler. Indosat pernah
menguasai pangsa pasar di bidang telekomunikasi, namun kemudian Indosat
mengalami kemunduran.
Saat ini Indosat kembali memanjakan pelanggan dengan Mentari hebat
berlima dengan tarif lokal mulai diperkenalkan ke pada khalayak. Program ini
dirasa sangat menarik dan bisa dinikmati oleh pelanggan Mentari, karena
Pelanggan Mentari yang sudah terdaftar dalam program ini akan dapat menelpon
ke empat nomor yang telah terdaftar tersebut dengan tarif pulsa lokal berlima Rp
50 per 30 detik atau Rp 100 per menit setiap melakukan pembicaraan telepon ke
sesama operator Mentari. Tarif ini berlaku selama hari Jumat, Sabtu, dan Minggu
selama 24 jam penuh. Sedangkan pada hari Senin sampai Kamis, pelanggan
Mentari pengguna program ini akan dikenakan tarif Rp250 per 30 detik (peak)
dan Rp150 per 30 detik (off peak). Program ini melengkapi 10 program Mentari
Seru lainnya, yaitu Free talk dan double Free Talk, Bonus isi ulang, Tarif Ringan
5
Malam hari, Roaming Internasional, i-sms kita, Transfer pulas, MMS, 01016,
sampai poin plus-plus.
Sebagai informasi karena adanya program tersebut, Indosat sampai saat ini
sudah mencapai 1,1 juta pelanggan. Sedangkan jumlah keseluruhan pelanggan
Indosat GSM di Jawa Timur dan Bali kini mencapai 3,6 juta pelanggan. Selain itu,
Indosat juga mengharapkan sampai akhir tahun ini jumlah pelanggan Indosat
GSM bisa diatas 4 juta pelanggan.
1.2
Perumusan Masalah
Melihat fenomena yang terjadi diatas, maka perlu adanya kerja sama yang
baik dan saling menguntungkan antara Provider dengan konsumen. Untuk itu
penelitian ini dilakukan dengan upaya untuk menjawab rumusan masalah sebagai
berikut :
”Apakah ada pengaruh dari terpaan iklan Mentari versi “Hebat Berlima
50/30 detik” di televisi terhadap kesadaran merek khalayak yang dilakukan
surveynya pada pelajar SMA Yadika 5 Jakarta Barat ? Dan sudahkah iklan
tersebut mencapai tahap kognitif (unawareness dan awareness) dari khalayak?”
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terpaan iklan Mentari versi
”Hebat Berlima 50-30 detik” di TV terhadap kesadaran merek khalayak, jika ada
maka seberapa besar pengaruh iklan tersebut menerpa khalayaknya.
6
1.4
Signifikansi Penelitian
1.4.1
Signifikansi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data empiris kepada Ilmu
Komunikasi, khususnya pada bidang Marketing Communication and Advertising,
mengenai pengaruh sebuah iklan terhadap kesadaran merek dari khalayak.
Sebagai bentuk pengembangan dan pembuktian dari teori-teori Marcomm
yang telah dipelajari dimasa perkuliahan sebelumnya yang nantinya dapat
dipergunakan dalam perkembangan komunikasi khususnya pada bidang
Marketing communication mengenai pengaruh dari sebuah ekspose iklan terhadap
brand awareness dari suatu perusahaan.
1.4.2
Signifikansi Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta
motivasi kepada perusahaan terkait dalam hal ini PT. Indosat, Tbk dalam
menciptakan layanan-layanan terbaiknya untuk terus memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan dan kepuasaan dari target audiencenya.
7
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2. 1
Periklanan Sebagai Kegiatan Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator
(source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media (mass media).
Komunikasi adalah unsur utama pemasaran suatu produk atau jasa.
Dengan komunikasi memudahkan produsen untuk menyampaikan isi pesan yang
ingin disampaikan kepada konsumennya. Namun ada baiknya kita ketahui terlebih
dahulu apa itu yang dimaksud dengan komunikasi.
Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis (bahasa Inggris: common)
yang berarti “sama”4. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses untuk
menciptakan suatu kesamaan (commones) atau kesatuan pemikiran antara
pengirim dengan penerima pesan.
Komunikasi menurut S. Djuarsa Sendjaja yang diadaptasi dari definisi
Berger dan Chaffee adalah5 :
Komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang
diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang
dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan
digeneralisasikan.
Lebih singkatnya komunikasi merupakan suatu bentuk penyampaian pesan
dari seseorang kepada orang lain atau pihak lain yang akan menimbulkan sebuah
4
Terence A. Shimp. Periklanan Promosi, Jilid kelima.Erlangga: 2003, Jakarta.h. 162
S. Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi Modul 1-9. Univ. Terbuka. Jakarta (November 2002), h.
1.10
5
7
8
reaksi dan dapat diuji kebenarannya. Komunikasi massa merupakan salah satu
bagian yang memiliki arti penting dari sebuah komunikasi.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang atau komunikator kepada orang lain atau
komunikan, pikiran berarti gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul
dari benaknya6.
Teori yang dikemukakan oleh George E. Belch dan Michael A. Belch
menggambarkan sebuah hubungan terpaan iklan dalam sebuah proses komunikasi
dengan kesadaran, sehingga dapat dilihat pada bagan dibawah ini 7:
Bagan 2. 1
Proses Komunikasi
Field of Experience
Komunikator
Encoding
Pesan
Decoding
Komunikan
Media
Feedback
Respon
Noise
Sumber : George E. Belch & Michael A. Belch, Introducrion to Advertising and Promotion
Dalam proses komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan
sebagai pelaku utama dalam komunikasi. Empat unsur yang merupakan fungsi
komunikasi adalah encoding (pengkodean), decoding (penguraian kode), respons
6
Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
1995. Hal 11
7
George E. Belch & Michael A. Belch, Introducrion to Advertising and Promotion, USA, Richard
D. Irwin, 1995, Hal 155
9
(tanggapan), feed back (umpan balik), dan unsur terakhir adalah noise (gangguan),
pesan-pesan yang acak dan bertentangan yang dapat mengganggu jalannya proses
komunikasi yang diharapkan.
Komunikasi massa adalah salah satu bentuk dari proses penyampaian
pesan dari komunikator yang biasanya merupakan suatu organisasi tertentu
kepada penerima pesan yaitu khalayak yang relatif luas, heterogen, dan anonim
melalui saluran media massa dan dihadapkan dapat memberikan efek berupa
reaksi atau respon dari khalayak atas isi pesan yang diterimanya. Reaksi atau
respon khalayak ini kemudian dikirim kembali dalam bentuk feedback atau umpan
balik.
Sebagai suatu proses, komunikasi massa selalu melibatkan lima unsur
pokok, yaitu :
1. Sumber yang mengirim pesan (komunikator)
2. Pesan
3. Saluran atau media yang digunakan
4. Penerima pesan (komunikan)
5. Efek yang timbul dari pesan yang disampaikan tersebut
Kelima unsur pokok ini secara sederhana dirumuskan oleh Harold D.
Laswell dalam formulanya sebagai berikut :
Bagan 2. 2
Formula Laswell
WHO
SAYS WHAT
IN WHICH CHANNEL
TO WHOM
WITH WHAT EFFECT
Sumber : Dennis Mc Quail and Sven Windahl, Communication Model; For The Study of Mass
Communication.
10
Formula ini memberikan gambaran bahwa komunikator secara sengaja
melakukan upaya untuk mempengaruhi komunikan danibentuk komunikasi
cenderung ke arah suatu proses komunikasi persuasif.8

Who : sumber (komunikator), dalam hal ini adalah biro iklan dari pihak
perusahaan atau pengiklan.

Say what : pesan atau informasi produk atau jasa apa yang akan disampaikan
atau ditawarkan oleh pihak pengiklan.

In Which Channel : dengan saluran atau media apa yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi iklan. Dalam penelitian ini digunakan media
elektronik televisi.

To Whom : komunikan atau khalayak yang dijadikan sebagai target pasar,
dalam hal ini yang dijadikan sebagai sample penelitian adalah pelajar SMA
Yadika 5 yang pernah melihat iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” di
televisi.

With What Effect : diharapkan pesan dari ekspose atau terpaan iklan yang
disampaikan dapat memberikan efek kepada penonton berupa tingkat pemahaman
tentang kesadaran merek dari si pengiklan, melalui survey yang dilakukan kepada
khalayak.
Tahap memproses informasi yang dihadapi oleh konsumen dengan cara
komunikasi yang wajib dilakukan oleh komunikator pemasaran adalah dengan
cara konsumen secara terus menerus dibombardir (diterpa) oleh informasi yang
mempunyai potensi yang relevan dalam pembuatan keputusan. Reaksi konsumen
terhadap informasi tersebut, bagaimana informasi tersebut diinterpretasikan, dan
8
Dennis Mc Quail and Sven Windahl, Communication Model; For The Study of Mass
Communication, New York : Longman Hoese, 1981, hal 11
11
dikombinasikan atau dipadukan dengan informasi lain, mungkin memberikan efek
yang penting kepada pilihan konsumen. Karenanya keputusan (komunikasi
pemasaran) atas jenis informasi apa yang akan diberikan kepada konsumen,
seberapa banyak, dan bagaimana memberikannya, membutuhkan pengetahuan
mengenai bagaimana konsumen memproses, menginterpretasi, dan memadukan
berbagai informasi dalam membuat pilihan.
2.1.1 Efek Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian sebuah pesan atau
informasi dari sumber (source) kepada si penerima pesan dengan menggunakan
media massa yang dimaksudkan untuk mengubah pola pikir, prilaku dan sikap
dari si penerima pesan.
Salah satu yang menjadi tujuan dari komunikasi adalah untuk menciptakan
kesadaran akan merek (brand awareness)9. Setiap pemasar harus mengarahkan
usaha yang mereka buat untuk menciptakan kesadaran akan merek yang nantinya
akan mempengaruhi sikap serta niat positif atas merek tersebut. Pembentukan
kesadaran merek akan kehadiran produk baru merupakan salah satu tanggung
jawab yang berat bagi perusahaan. Produk akan berhasil menembus persaingan
pasar jika produk tersebut sudah memiliki kesadaran merek dari khalayak.
Berdasarkan dari model komunikasi DAGMAR (Defining Advertising
Goals for Measured Advertising Results), proses dari teori efek komunikasi
(hierarchy of effect) terdiri atas langkah-langkah yang harus dilalui oleh suatu
produk untuk dapat mencapai tujuan yang dikehendaki yaitu berupa keputusan
(tindakan) yang harus diambil oleh konsumen.
9
John R. Rossiter & Larry Percy, Advertising and Promotion Management, New York: 1987, h.
131
12
Russel H. Cooley menggambarkan metode DAGMAR dalam Model
Proses Komunikasi (hierarchy of effect) :10
Bagan 2. 3
Tabel Hierarchy of Effect
Ketidaksadaran (unawareness)
Kesadaran (Awareness)
Pemahaman dan Citra (Compherension and Image)
Sikap (Attitude)
Tindakan (Action)
Sumber : Rhenald Kasali dalam Buku Manajemen Periklanan
Adapun proses efek dari komunikasi tersebut terdiri dari beberapa tahap
sebagai berikut :
1.
ketidaksadaran (Unawareness)
Ketidaksadaran dari calon pembeli tentang keberadaan suatu produk
karena mereka belum pernah mengetahui tentang keberadaan produk itu
sebelumnya di pasaran.
2.
Kesadaran (Awareness)
Produsen mulai berfikir bagaimana caranya agar produk mereka dapat
dikenal oleh khalayak. Beriklan dengan menggunakan jasa media massa
merupakan salah satu langkah awal yang sering dipakai oleh pihak perusahaan
10
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta:
Pustaka Utama Grafit). Hal 15
13
untuk memperkenalkan keberadaan produk mereka dipasaran. Hal ini ditujukan
agar konsumen aware kepada produk mereka.
3.
Pemahaman dan Citra (Compherension and Image)
Merupakan pemahaman dari calon konsumen mengenai iklan suatu produk
yang didasarkan atas pengetahuan yang berasal dari iklan tersebut. Setelah
konsumen merasa paham dengan iklan yang ada tentang suatu produk, maka akan
terbentuk sebuah penilaian dibenak calon konsumen yang bisa mempengaruhi
terbentuknya sebuah citra terhadap sebuah produk yang telah dipasarkan.
4.
Sikap (Attitude)
Pada tahap ini calon konsumen harus memiliki keputusan dengan
pengambilan sikap pada tahap sebelumnya untuk mencapai tahap akhir dalam
proses efek yang timbul dari komunikasi. Calon konsumen memiliki kebebasan
dalam menentukan sikap untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan
tersebut sesuai dengan apa yang mereka kehendaki dan dapat memberikan
manfaat bagi mereka.
5.
Tindakan (Action)
Sampai pada tahap akhirnya dimana calon konsumen akan mengambil
suatu tindakan untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Pada tahap
ini produsen mengharapkan agar konsumen mengambil tindakan yang berupa
pembelian dan konsumen loyal akan produk atau jasa yang mereka pasarkan.
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang
diarahkan kepada calon pembeli yang potensial atas produk atau jasa tertentu
dengan biaya yang paling semurah-murahnya.11 Salah satu peran penting dari
11
Frank Jefkins, Periklanan, (Jakarta; Penerbit Erlangga, 1996), h.5
14
periklanan ialah untuk membantu dalam mewakili penjualan. Periklanan juga
mampu meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.
Dalam penyampaian tujuan dari periklanan itu sendiri diperlukan suatu
media sebagai saluran komunikasi antara produsen dengan khalayak. Salah satu
saluran komunikasi adalah media massa dan penggunaan media sangat penting
dalam periklanan, hal ini disebabkan karena media massa mampu mencakup
hampir seluruh lapisan masyarakat. Pada dasarnya fungsi dari media massa itu
sendiri adalah sebagai saluran yang meningkatkan jumlah, meningkatkan
kecepatan penyampaian pesan yang dikirim dan melipatgandakan khalayak yang
terjangkau.12
Iklan merupakan suatu proses (penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan
penyampaian iklan) pesan tentang suatu produk yang akan ditujukan kepada
khalayak (sebagian atau seluruh masyarakat yang potensial) dengan menggunakan
media tertentu dan dibiayai oleh pihak pengiklan.
Iklan merupakan salah satu media berpromosi yang efektif untuk
menyampaikan isi pesan kepada khalayak. Terlebih iklan yang menggunakan jasa
media televisi. Khalayak akan mudah menerima informasi yang disampaikan oleh
televisi, karena televisi mampu mengajak konsumen untuk melihat, mendengar
dan merasakan apa yang mereka (pengiklan) sajikan untuk mereka. Namun
masyarakat kerap kali tidak mampu menyaring pesan yang disampaikan oleh
media massa dan mereka menyalahkan pihak perusahaan yang sudah
mengeluarkan iklan tersebut. Namun ini kembali lagi kepada penilaian individu
masing-masing, seberapa besar media massa mampu mempengaruhi pola pikir
mereka.
12
Wilbur Schram&Donald E. Robert ed. The Process and Effect of Mass Communicetion. (Urban
Chicago, London; University of Illionis Press, 1974), h.12
15
Adapun fungsi dari periklanan antara lain adalah untuk :13
1.
Memberikan Informasi (informing)
Iklan dibuat untuk membuat konsumen menjadi aware (sadar) akan
merek-merek baru dan mendidik mereka tentang berbagai fitur dan
manfaat dari merek tersebut, serta untuk menciptakan citra merek yang
positif dibenak konsumen.
2.
Mempersuasikan (persuading)
Iklan yang baik mampu mempersuasikan (membujuk) pelanggannya untuk
mencoba produk atau jasa yang diiklankan.
3.
Mengingatkan (reminding)
Iklan dibuat untuk menjaga agar merek perusahaan tetap segar didalam
ingatan konsumennya.
4.
Memberikan nilai tambah (adding value)
Periklanan memberikan nilai tambah pada suatu merek dengan
mempengaruhi persepsi dari konsumen. Periklanan memperkuat ingatan
konsumen tentang suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
5.
Mendampingi (assisting)
Periklanan juga berperan penting sebagai pendamping untuk keberhasilan
suatu kampanye periklanan.
Suatu iklan yang lengkap merupakan hasil dari upaya gabungan dari
bagian atau orang-orang yang sering kali terlibat dalam proses periklanan.
Terdapat empat kelompok utama yang terlibat dalam keseluruhan proses
periklanan yaitu14 :
13
14
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Jilid I, edisi kelima. Erlangga; Jakarta, 2003. h. 357
Ibid, hal.362
16
1)
Perusahaan dan organisasi lainnya yang ingin beriklan
2)
Biro iklan (Advertising Agency), yang bertanggung jawab untuk
menciptakan dan menempatkan iklan untuk kliennya
3)
Perusahaan produksi iklan, yakni bisnis independen yang meliputi
fotografi, film, dan lainnya
4)
Media Periklanan, seperti surat kabar, TV, dan lainnya
Keempat
unsur
tersebut
saling
terkait
dan
berhubungan
dalam
menciptakan proses periklanan yang baik. Adanya saling kerja sama antar semua
pihak membuat proses periklanan dapat berjalan lebih cepat.
2. 2
Televisi Sebagai Media Periklanan
Proses periklanan tidak luput dari campur tangan media periklanan itu
sendiri. Media periklanan dengan menggunakan jasa media massa kerap kali
diasumsikan sebagai media dengan biaya pengeluaran iklan yang tinggi.
Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa media massa
membuat perusahaan iklan harus pandai-pandai menyusun strategi manajemen
pemasaran yang baik.
Media periklanan memiliki dua kategori. Kategori yang pertama dikenal
dengan sebutan media lini atas (above the line). Media ini diwajibkan untuk
memberi komisi kepada pihak perusahaan periklanan (advertising agency).
Adapun contoh dari media lini atas adalah seperti surat kabar, majalah, radio,
televisi, media luar ruang (billboard, spanduk, poster, dll), dan bioskop. Dan
kategori kedua yang termasuk kedalam media periklanan adalah media lini bawah
(bellow the line). Praktisi periklanan tidak mengharuskan pihak yang
menggunakan jasa media ini untuk memberi komisi kepada pihak perusahaan
17
periklanan. Adapula contoh dari media lini bawah adalah seperti : brosur, direct
mail, pameran, tas-tas iklan, balon, dan lainnya.
Fungsi media periklanan dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
khalayak luas akan keberadaan dari sebuah merek menjadi sangat penting bagi
produsen yang ingin agar merek dari produk atau jasa yang mereka keluarkan
dapat tertanam didalam benak khalayak. Salah satu media periklanan yang sangat
popular dikalangan masyarakat adalah televisi.
Dari banyaknya media periklanan yang ada, media periklanan lini ataslah
yang kerap kali digunakan oleh perusahaan pengiklan untuk dijadikan sebagai
saluran untuk menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan oleh pihak
pengirim (source).
Media periklanan yang lebih efektif digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada khalayaknya adalah televisi, karena televisi bersifat audio
visual. Khalayak dapat dengan mudah mencerna isi pesan iklan yang ingin
disampaikan karena mereka tidak hanya bisa melihat ilustrasi iklan yang dibuat
tetapi juga dapat mendengar pesan iklan yang ingin disampaikan dengan baik.
Televisi adalah media yang paling banyak disukai pengiklan nasional karena dari
akibat
yang
ditimbulkannya
yaitu,
mudah
dilihat,
kemampuannya
mendemonstrasikan, dan kemampuannya menceritakan sesuatu15.
TV combines both sight and sound and A specific creative strategy may
require certain media, because TV provides both sight and sound, it may be more
effective in generating emotions than other media16.
15
AD Ferbey, How To Produce Succesful Advertising, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
1997, hal. 52
16
Ibid., 338
18
Televisi merupakan dua kolaborasi antara suara dan gambar sehingga
kemungkinan dapat melebihi efektivitas yang dimiliki oleh media lainnya karena
media televisi merupakan media yang cepat dalam menyebarkan suatu informasi
dan dapat mencakup khalayak secara luas. Media televisi yang memiliki
kemampuan audio visual akan memerlukan waktu yang lebih sedikit untuk
mengingat kemampuan penyampaian pesan sebagaimana yang diterima oleh
khalayak melalui gambar dengan suara yang berbeda-beda17.
Adapun beberapa keunggulan dan kelemahan dari media televisi antara
lain adalah18 :
Keunggulan televisi
1.
Kesan Realistik
Karena televisi yang bersifat visual dan kombinasi antar warna, suara dan
gerakan maka iklan-iklan ditelevisi tampak terlihat begitu hidup dan nyata
sehingga menimbulkan kesan realistik.
2.
Masyarakat lebih tanggap
Perhatian khalayak terhadap iklan televisi akan semakin besar, terbukti
dengan banyaknya perusahaan pengiklan yang berdiri diberbagai negara. Iklan
yang dibuat dengan biaya yang tinggi dan menggunakan endoser yang sedang
booming akan cepat menarik perhatian dan diingat oleh khalayak.
3.
Repetisi atau pengulangan
Iklan ditelevisi menjadi media beriklan yang sangat efektif karena dalam
penayangannya dapat diulang beberapa kali dalam sehari sehingga dipandang
dapat menjadi reminder bagi khalayak yang melihatnya.
17
Astrid Susanto-Sunario, Globalisasi dan Komunikasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1993,
hal.159
18
Frank Jefkins, Periklanan, Jakarta ; Erlangga, 1996. Hal 109
19
Kelemahan televisi
1. Mengeluarkan biaya yang cukup tinggi
2. Masyarakat tidak selektif dalam menerima dan mencerna iklan, sehingga
terkadang khalayak merasa tertipu dengan iklan tersebut.
3. Membutuhkan waktu yang lama untuk menayangkan iklan.
2.2.1 Unsur-unsur iklan di televisi
Dalam membuat iklan ditelevisi dibutuhkan unsur-unsur yang sekiranya
diperlukan dan dapat mendukung untuk terciptanya commercial break yang baik.
Adapun unsur-unsur dari iklan televisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Musik atau (Jingle)
Sebuah musik iklan biasanya menyampaikan pesan penjualan. Jingle yang
dibuat harus mendukung iklan tersebut, pesan pada jingle sifatnya menjual produk
tersebut.
2.
Jalan cerita (Storyboards)
Storyboards
merupakan
bentuk
visualisasi
untuk
iklan
televisi.
Storyboards merupakan rangkaian gambar (alur tampilannya gambar) yang dibuat
dalam bentuk layar televisi atau persegi panjang yang menampilkan alur cerita
yang akan diusulkan.
3.
Naskah (Copy or script)
Merupakan susunan kalimat yang membentuk headline atau pesan pada
sebuah iklan. Sedangkan script adalah naskah yang biasanya digunakan untuk
20
radio, televisi, sinema, drama, teater, maupun iklan19. Hal yang perlu diperhatikan
dalam menentukan naskah pada iklan ialah :
a. Waktu
Naskah iklan di TV ditulis dalam kerangka waktu yang terbatas dan
ukurannya(spot) adalah detik. Biasanya spot iklan di TV berkisar antara 15
detik, 30 detik, dan 60 detik
b. Format
Penulisan script menggunakan format atau kode yang telah dimengerti
secara umum oleh kalangan iklan
4.
Model Iklan (endoser)
Orang yang memerankan suatu tokoh dalam sebuah iklan.
5.
Signature Slogan (Strapline)
Slogan adalah barisan kalimat penutup (the pay off line). Tujuannya adalah
untuk memberikan kesinambungan dari kampanye periklanan dan untuk
menciptakan ingatanpada konsumen terhadap produk yang diiklankan20. Slogan
dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra produk dan perusahaan.
Slogan dapat ditampilkan dalam bentuk audio (voice atau suara) saja, tulisan
(visual) saja, atau audio-visual (tulisan dan suara)21.
6.
19
Logo atau Simbol
Nuradi, Kamus Istilah Periklanan Indonesia, Matari Advertising PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1996. hal.159
20
William F. Arens, Contemporary Advertising International Edition, McGraw-Hill Irwin, New
York, 2002. hal. 420
21
Burhan Bungin, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi
Dalam Masyarakat Kapitalistik), Penerbit Jendela, Yogyakarta, 2001. hal. 182
21
Merupakan identifikasi dari suatu produk atau perusahaan. Logo
digunakan agar khalayak dapat dengan mudah mengetahui dan mengenali produk
atau perusahaan tersebut22.
2. 3
Media Eksposure (Terpaan Media)
Walaupun bukan merupakan bagian dari kognisi, exposure terhadap
informasi sangat penting untuk proses interpretasi dari khalayak. Khalayak
terekspose pada informasi dalam lingkungan strategi pemasaran, terutama melalui
perilaku mereka sendiri.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mengkomunikasikan sebuah isi
pesan iklan diperlukannya sebuah saluran media. Dengan media ini nantinya iklan
akan menerpa khalayaknya. Dalam buku Advertising Media Planning, Sissors dan
Potray mengatakan bahwa terpaan media adalah Contact with a medium dan
menyatakan bahwa exposure adalah open eyes facing the medium23. Kedua istilah
tersebut mengacu pada hal yang sama yaitu kontak atau perjumpaan antara
individu dengan media (dapat berupa membaca surat kabar, menonton televisi,
atau mendengarkan radio).
Aaker dan Myers menambahkan bahwa without exposure there can be no
communication24. Jadi terpaan media merupakan salah satu faktor yang akan
menentukan keefektivitasan sebuah iklan sebagai bagian dari bentuk komunikasi.
Iklan yang paling efektif menerpa konsumen pada produknya ketika ketertarikan
dan perhatian dari iklan yang ada cukup tinggi.
22
Frank Jefkins, Periklanan, edisi ketiga, Erlangga, Jakarta 1997, hal. 300
Jack Z. Sissors, E. Reynold Petray, Advertising Media Planning (Chicago: Crain Books,
1967).h.91&4
24
David Aaker, John G Myers, Advertising Management (New Delhi: Prentice-Hall Ltd, 1987). h.
221
23
22
Terpaan media sebagai pembentuk pengetahuan dan pemahanan akan
sebuah merek dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kuantitaif dan kualitatif.
2.3.1
Kuantitatif
Secara kuantitatif dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
-
Timing atau frekuensi terpaan iklan
Langkah kunci dalam membujuk konsumen adalah dengan membangun
frekuensi yakni sejumlah waktu saat khalayak sasaran diterpa oleh sebuah
pesan. Timing atau waktu terpaan adalah berapa kali khalayak sering
diterpa atau terekspose pesan iklan tersebut. Bobot perulangan terpaan
dapat menciptakan sadar-tahu dan kepercayaan pada merek25.
-
Size atau durasi
Yaitu lamanya waktu iklan ditayangkan ditelevisi. Pesan yang durasinya
pendek biasanya 5 atau 15 detik sangat sulit untuk membuat khalayak
ingat dengan pesan yang disampaikan oleh produk tersebut karena belum
sempat khalayak melihatnya, iklan tersebut sudah menghilang.
2.3.2
Kualitatif
Terpaan media secara kualitatif merupakan bentuk desain pesan iklan.
Desain pesan adalah apa yang akan dikatakan dan yang akan ditujukan. Sebuah
ide iklan adalah bagaimana menjelaskan pesan kunci mengenai produk yang
kemudian dimasukkan pada ekpresi kreatif sehingga dapat menangkap perhatian
25
Ken Weirtime, Building Brands “How to Connect with Consumers Using Archetypes”
(Singapore: John Wiley & Sons (Asia) Pte, Ltd, 2002), hal. 148
23
khalayak26. Terpaan media kualitatif adalah bagaimana desain pesan dapat
menarik perhatian dari khalayak.
2. 4
Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek adalah hal terpenting dan tersulit yang harus dicapai oleh
suatu merek. Kesadaran merek merupakan elemen dasar dalam ekuitas merek.
Kesadaran merek akan menentukan tingkat keberhasilan suatu merek. Sejauh
mana konsumen mengingat akan suatu merek tergantung dari awareness dari
merek tersebut.
Sebuah merek tidak akan memiliki kesadaran merek sebelum konsumen
menyadari akan keberadaan dari merek tersebut. Kesadaran merek merupakan
tantangan utama bagi munculnya merek baru dipasaran dan mempertahankan
tingkat kesadaran akan merek yang tinggi adalah tugas yang harus dihadapi oleh
semua merek.27
Berikut adalah kutipan dari buku “Periklanan Promosi (aspek tambahan
komunikasi
pemasaran
terpadu)”
tentang
kesadaran
merek
menurut
terence.A.Shimp :
Kesadaran merek merupakan kemempuan sebuah merek untuk muncul
dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk
tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan.
Kesadaran (awareness) adalah upaya untuk membuat konsumen menjadi
familiar -melalui iklan, promosi penjualan, dan komunikasi pemasaran lainnya-,
akan suatu merek, memberikan informasi kepada orang banyak tentang ciri
26
Ken Weirtime, Op.cit hal. 46
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu,
Jakarta: Erlangga, 2003, Hal.11
27
24
khusus dan manfaatnya, serta menunjukkan perbedaannya dari merek pesaing, dan
menginformasikan bahwa bahwa merek yang ditawarkan lebih baik ditinjau dari
sisi fungsional atau simbolisnya.28
2. 5
Hipotesis Teoritis
“ Terpaan iklan disebuah media massa khususnya TV memiliki pengaruh
terhadap kesadaran merek yang timbul dibenak khalayak yang melihatnya”.
28
Ibid. h. 161
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1
Tipe atau Sifat Penelitian
Tipe yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah eksplanatif ,
yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menguji hubungan antara dua variabel
atau lebih. Penelitian yang bersifat eksplanasi juga bertujuan untuk menjelaskan
suatu generalisasi sampel terhadap populasinya. Penelitian eksplanasi memiliki
kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab-akibat dari dua atau lebih
variabel dengan menggunakan analisis statistik inferensial.29 Bila dua variabel
disebut korelasi sederhana (simple correlation) dan jika lebih dari dua variabel
maka disebut korelasi ganda (multiple correlation).30 Penelitian eksplanatif
biasanya menggunakan kerangka teori, dimana peneliti mencoba untuk berteori
atau menyusun penjelasan yang bersifat teoritis mengenai penyebab atau faktorfaktor yang mempengaruhi kemunculan suatu gejala atau fenomena sosial tertentu
dan dalam penelitian ekplanatif melakukan pengujian teori31. Dengan penelitian
eksplanatif ini diharapkan penulis dapat mengetahui hasil dari penelitian yang
penulis lakukan tentang pengaruh sebuah iklan terhadap kesadaran merek
khalayak.
29
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta
2005. Hal 38
30
Jalaluddin Rakhmat.Metode Penelitian Komunikasi, cetakan ke-9. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung 2001. Hal 27
31
Modul Panduan Skripsi, hal. 9
25
26
3. 2
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada
dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial,
ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah32. Penulis memilih
metode penelitian survey karena penulis ingin mengetahui apakah ada
pengaruhnya terpaan iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” terhadap
penciptaan brand awareness bagi pelajar SMA YADIKA 5 melalui survey yang
dilakukan pada pelajar tersebut dan ingin mengetahui hasil apa yang akan didapat
dari penelitian ini, apakah sebagian besar dari pelajar yang dijadikan sampel
sudah aware terhadap Mentari yang untuk selanjutnya akan tetap loyal memakai
Mentari untuk dijadikan sebagai kartu telepon seluler pilihan mereka. Pada format
eksplanasi survey, peneliti diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan
mengujinya dilapangan, karena format penelitian ini bertujuan mencari hubungan
sebab-akibat dari variabel-variabel yang diteleti.33 Penelitian ini mengambil
sampel dari suatu populasi yang menggunakan kuisioner dan kuisioner tersebut
akan diisi oleh responden guna memperoleh hasil yang dibutuhkan.
3. 3
Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah pelajar SMA Yadika 5 Jakarta Barat
yang pernah melihat iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” tahun
akademik 2006-2007, yang berlaku juga sebagai satuan analisis. Penulis memilih
pelajar SMA Yadika 5 sebagai populasi dari penelitian ini karena pada SMA
32
Moh.Nasir, Metode Penelitian, Jakarta, Gahlia, Indonesia 1998. Hal.65
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta
2005. Hal 38
33
27
tersebut sesuai dengan target market dari Indosat, selain itu pelajar SMA lebih
peka terhadap iklan baru yang tayang di TV dan mereka lebih teliti dalam
menjawab setiap item pertanyaan sesuai dengan apa yang mereka ketahui.
Populasinya adalah pelajar SMA YADIKA 5 Jakarta Barat dengan jumlah
populasi sebanyak 77534. Sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi yang
dianggap mewakili populasi tersebut35. Dengan begitu sampel merupakan bagian
dari populasi dan sampel mewakili ukuran lebih atau sangat kecil dibandingkan
dengan ukuran populasi yang terkait.
Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian
ini adalah simple random sampling (probability). Probablity sampling merupakan
teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel,
karena sifatnya homogen.36 Dikatakan homogen karena yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melihat tayangan iklan
Mentari hebat berlima di televisi. Penarikan sampel pada penelitian ini sebesar 20
% dari jumlah populasi, sehingga didapat jumlah pelajar yang akan dijadikan
sampel penelitian sebanyak 155 siswa (sampel dari pelajar SMA YADIKA 5 yang
pernah melihat pernah iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” di
televisi).
34
Tata Usaha, SMA Yadika 5 Jakarta Barat
Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi I (Jakarta. Univ. Terbuka 1985). Hal. 54
36
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, edisi ketiga, PT. Alfabeta, Bandung 1994, Hal 62
35
28
3. 4
Teknik Pengumpulan Data
a.
Data primer
Data primer dalam penelitian ini berupa kuisioner yang akan disebarkan
dan diisi oleh responden guna mengetahui dan mengukur tingkat efektifitas iklan
pada tahap kognitif dan afektif.
b.
Data sekunder
Sedangkan untuk data sekunder didapat melalui kajian pustaka dengan
mengumpulkan
bahan
dari
berbagai
sumber
yang
ada
seperti
dari
www.google.com, www.indosat.com, www.mentari.com, www.kompas.com,
Tata Usaha SMA Yadika 5, buku-buku, majalah dan artikel yang berhubungan
dengan permasalahan dalam penelitian ini.
3. 5
Definisi dan Operasionalisasi Konsep
3.5.1 Definisi Konsep
1.
Terpaan iklan Mentari hebat berlima di telavisi sebagai variabel
independent.
Terpaan iklan adalah keadaan dimana khalayak mendapatkan informasi
mengenai isi dari sebuah pesan iklan.
2.
Kesadaran merek sebagai variabel dependen
Merupakan tingkat pengetahuan khalayak akan keberadaan (kehadiran)
dari suatu merek
29
3.5.2 Operasionalisasi Konsep
Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah kesadaran, pengetahuan dan
pemahaman khalayak terhadap iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik”
yang terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan
variabel tidak bebas (dependent variabel).
Yang menjadi Variabel bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah
terpaan iklan dan yang menjadi variabel tidak bebasnya atau variabel Y adalah
Kesadaran merek.
Untuk dapat mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
operasionalisasi konsep berikut ini :
30
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Konsep
Variabel
Variabel X :
Terpaan
Iklan
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Melihat iklan MH- 
5 dalam waktu 3 

bulan terakhir
Pernah Melihat
Jarang melihat
Tidak melihat
Seberapa

seringnya melihat 
iklan dalam sehari 
Sering
Jarang
Tidak pernah
Berapa
kali 
melihat iklan MH- 
5 dalam sehari

< 5 kali
5 - 10 kali
> 10 kali
Intensitas
melihat iklan
Intensitas melihat 
iklan
sampai 
dengan selesai

Sampai selesai
sebagian
Tidak selesai
Perhatian
terhadap iklan
Apakah
memperhatikan
iklan MH-5 di TV
Frekuensi
melihat iklan



Memperhatikan
iklan kompetitor



Memperhatikan

alur cerita iklan
MH-5 di TV


Kemampuan
menagkap
pesan

isi 

Sangat
memperhatikan
Kurang
Memperhatikan
Tidak
memperhatikan
Sangat
memperhatikan
Memperhatikan
Tidak
memperhatikan
Sangat
memperhatikan
Memperhatikan
Tidak
memperhatikan
sangat menangkap
Kurang Menangkap
Tidak menangkap
31
Apakah iklan MH- 
5 di TV menarik


sangat menarik
Kurang Menarik
Tidak menarik
Ketertarikan pada 
unsur iklan


Pemeran iklan
Alur cerita dari iklan
Musik
yang
digunakan
Pemeran
MH-5
Variabel Y :
Pengenalan
terhadap
Kesadaran
Merek
/ produk
Brand
Awareness
Iklan 


Sangat Mengetahui
Kurang Mengetahui
Tidak mengetahui
Yang memerankan 
iklan MH-5 Di TV 

Uang koin Rp. 50,Uang koin Rp. 25,Uang
kertas
Rp.1000,-

Mengetahui
setting iklan MH- 
5 di TV

Sangat Mengetahui
Kurang Mengetahui
Tidak mengetahui
Ingat
terhadap
MH-5
setelah
melihat iklan



Kemasan menjadi 
perhatian


Tidak mengingat
Kurang Mengingat
Sangat Mengingat
Ya
ragu-ragu
Tidak



Sangat mengetahui
Kurang mengetahui
Tidak mengetahui
Mengetahui nama 
produk


Sangat mengetahui
Mengetahui
Tidak mengetahui
Mengetahui
produsen produk



Sangat mengetahui
mengetahui
Tidak mengetahui
Kemampuan
mengetahui
manfaat produk



Sangat mengetahui
mengetahui
Tidak mengetahui
Kemampuan
mengetahui
sloganiproduk
32
3. 6
Kemampuan

mengenali
logo 
produk

Sangat mengetahui
mengetahui
Tidak mengetahui

Mengetahui
produk
Mentari 
hebat berlima

Sangat mengetahui
mengetahui
Tidak mengetahui
Mengetahui cara 
untuk iregistrasi


Sangat mengetahui
Mengetahui
Tidak mengetahui
Teknik Analisa Data
Setelah proses pengambilan data dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data secara kuantitatif. Data-data yang diperoleh dari
hasil penyebaran kuesioner dianalisi secara korelasi denga cara dibawah ini :
1.
Editing
Merupakan tahap awal dari penganalisaan data, dimana proses ini
bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan lengkap.
Editing adalah suatu kegiatan pengecekan apakah ada kesalahan-kesalahan yang
terjadi didalam pengisian daftar pertanyaan tersebut atau mungkin terjadi
ketidakserasian (inconsistency) didalam pengisian tersebut.37
Setelah melalui proses ini, proses selanjutnya adalah pengkodean (koding).
2.
Pengkodean atau Koding
Jika data telah terkumpul dan sudah melalui proses pengeditan, tahap
selanjutnya adalah mengkode data berdasarkan kode yang telah disusun.
Koding adalah suatu kegiatan pemberian kode-kode atau simbol-simbol pada
keterangan-keterangan tertentu.38
37
38
J. Supranto, Statistik Untuk Pimpinan dan Usahawan, Penerbit Erlangga, Jakarta : 1982, h. 62
Ibid, hal. 63
33
Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan pengukuran dengan cara
memberikan angka-angka pada objek sesuai dengan tingkat pengukuran yang
telah ditentukan yaitu dengan menggunakan ukuran ordinal.Variabel ordinal
dibentuk berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu : jenjang tertinggi dan
terendah sesungguhnya ditetapkan menurut kesapakatan sehingga angka 1 atau 10
dapat berada pada tingkatan jenjang yang paling tinggi atau paling rendah.39.
Skala ordinal juga membedakan antara satu kategori dengan kategori lainnya
seperti skala nominal, namun tidak hanya itu, dia juga dapat membedakan urutan
kategorinya40. Dimana tingkat pengukuran ini banyak digunakan dalam penelitian
sosial terutama untuk mengukur kepentingan sikap atau persepsi.
Untuk mengetahui terpaan iklan dengan kesadaran merek dari hasil
jawaban dibuat dengan kategori penilaian sebagai berikut :
Pertanyaan
Skor
-
Tahu
diberikan nilai 3
-
Kurang tahu
diberikan nilai 2
-
Tidak tahu
diberikan nilai 1
Adapun skala pengukuran yang digunakan adalah skala Ordinal, karena
tingkat pengukuran ini tidak hanya membedakan tapi juga memungkinkan peneliti
untuk mengurutkan jawaban responden dari tingkat yang paling rendah sampai
tingkat yang paling tinggi.
39
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta
2005. Hal 38
40
Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Penerbit PPM, Jakarta :
2004, hal.49
34
3.6.1 Analisa Statistik
3.6.1.1 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu pengukuran yang konsisten
antara satu indikator dengan indikator lainnya. Dengan menggunakan instrument
yang reliabel maka akan menghasilkan suatu penelitian yang dapat diandalkan.
Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya, maksudnya adalah apabila
dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama.41
Suatu instrument dikatakan andal (reliable) apabila memiliki koefisien
keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Untuk menentukan kriteria indeks
reliabilitas adalah sebagai berikut :42
Tabel 3.2
Indeks Reliabilitas
Tingkat Reliabilitas
> 0,90
Kriteria
Sangat reliabel
0,70 – 0,90
0,40 – 0,70
0,20 – 0,40
< 0,20
Reliabel
Cukup reliabel
Kurang reliabel
Tidak reliabel
Sumber : Yarnest, Panduan Aplikasi Statistik dengan Menggunakan SPSS Versi 11.0
Pada penelitian ini telah dilakukan uji keandalan terlebih dahulu (reliabel)
kepada 20 sampel yang dijadikan sebagai responden penelitian. Hal ini ditujukan
untuk mengetahui andal atau tidaknya penelitian yang akan dilakukan. Dan
didapat hasil sebagai berikut :
41
Jalaludin Rakhmat, Op Cit hal 17
Yarnest, Panduan Aplikasi Statistik dengan menggunakan SPSS versi 11.0, Dioma, Malang
2004, hal 68
42
35
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.616
.630
N of Items
7
Dari hasil output SPSS tersebut menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar
0,616, maka dapat dikatakan bahwa instrumennya cukup reliabel, hal ini
dikarenakan nilainya mencapai tingkat keandalan suatu instrumen yakni sebesar
0,6 atau lebih. Untuk itu penelitian ini layak untuk di uji karena nilai
keandalannya sebesar 0,616.
3.6.1.2 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen akan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain mampu memperoleh data yang
tepat dari variabel yang diteliti.43
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) yang valid.44
Pengertian secara umum mengenai validitas item adalah bahwa sebuah
item (pertanyaan) dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat
terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi yang
43
44
Bilson Simamora, Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004, Hal 177
Sugiyono, Manajemen Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung 1999, hal 109
36
tinggi) terhadap skor total item. Dengan demikian pengujian terhadap validitas
item ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson45.
Kriteria validitas berkaitan dengan skor/nilai/ukuran dari hasil pengukuran
atau test46.kriteria bahwa data dari suatu hasil penelitian dapat dikatakan valid
apabila hasil pengukuran menunjukkan hasil yang reliable atau dapat dipercaya.
Pada penelitian ini telah dilakukan uji kevalidan kepada 20 responden
yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Hal ini ditujukan untuk mengetahui
valid atau tidaknya penelitian yang akan dilakukan. Dan didapat hasil sebagai
berikut :
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted
Memperhatikan iklan
Mentari di TV
apakah memperhatikan
iklan kartu tlp seluler lain
mengingat mentari
setelah lihat iklannya
Mengetahui merek
Mentari
Mengetahui perusahaan
yang mengeluarkan
Mentari
Mengetahui produk
Mentari Hebat Berlima
Mengetahui cara untuk
registrasi
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
17.0500
1.524
.154
.
.659
16.4500
1.629
.255
.
.601
16.8500
.976
.675
.
.408
16.5000
1.421
.422
.
.547
16.4000
1.726
.251
.
.604
16.4000
1.726
.251
.
.604
16.4500
1.524
.402
.
.560
Untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah item (pertanyaan), jika
mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Hasil dari uji validitas harus
45
Syahri Albusin, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS, 10 for Windows, Graha lima,
Yogyakarta 2003, hal 335-336
46
I Gusti Ngurah Agung, Metode Penelitian Sosial, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta:1992, hal. 59
37
menunjukkan bahwa r
tab
<r
hit
47
, dalam hasil penelitian ini diperoleh angka r
tab
sebesar 0,14848.
Pada tabel Corrected Item-Total Correlation yang merupakan besaran
nilai r
hit.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa r
tab
<r
hit,
sehingga dapat
dikatakan bahwa hasil dari penelitian ini adalah valid.
3.6.1.3 Uji Korelasi
Korelasi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah hubungan antara
terpaan iklan dengan kesadaran merek guna menguji kesignifikansian hubungan
kedua variabel tersebut yang berskala interval.
Untuk variabel yang diukur pada skala interval (rasio), penulis dapat
mengitung koefisien korelasinya dengan perhitungan Pearson Product Moment
untuk melihat hubungan kedua variabel terpaan iklan dengan kesadaran merek.
Rumus Pearson’s adalah sebagai berikut :
N (Σ X Y) – (Σ X Σ Y)
r=
√( N Σ X2 - ( Σ X )2 ) ( N Σ Y2 - (ΣY) 2 )
Keterangan :
N : Jumlah sampel penelitian
X : Variabel independen
Y : Variabel dependen
Pengujian hipotesis ini menggunakan teknik Pearson’s Correlation atau
koefisien Product Moment dengan bantuan program SPSS.
47
48
Husaini Usman, R. Purnomo Setiadi Akbar, “Pengantar Statistika”. Bumi Aksara, 1995 hal. 288
Sugiyono, “Statistik Untuk Penelitian”. CV. Alfabeta, 2005. hal 288
38
Pada uji korelasi, diawali dengan menentukan besar koefisien korelasi (r)
kuatnya hubungan antara dua variabel yaitu terpaan iklan dengan kesadaran
merek. Tabel dibawah ini merupakan interpretasi besaran koefisien korelasi :
Tabel 3.3
Interpretasi Besaran Koefisiensi Korelasi
Besarnya nilai (r)
Interpretasi
< 0.20
Tidak ada korelasi
0.20 – 0.40
Korelasi rendah atau lemah
0.40 – 0.70
Korelasi cukup
0.70 – 0.90
Korelasi tinggi atau kuat
> 0.90
Korelasi sangat tinggi atau kuat
Sumber : Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Cetakan Kesembilan
Setelah diketahui besarnya koefisiensi korelasinya, selanjutnya adalah
menentukan arah hubungan apakah positif atau negatif. Berikutnya menguji
tingkat signifikansi sesuai dengan tingkat signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu
0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3. 4
Nilai Koefisien
Nilai Koefisien
Penjelasan
+ 0,70 – ke atas
Hubungan positif yang sangat kuat
+ 0,50 – + 0,69
Hubungan positif yang mantap
+ 0,30 – + 0,49
Hubungan positif yang sedang
+ 0,10 – + 0,29
Hubungan positif yang tak berarti
0,0
Tidak ada hubungan
- 0,01 –- - 0,69
Hubungan negatif tak berarti
- 0,10 – - 0,29
Hubungan negatif yang rendah
- 0,30 – - 0,49
Hubungan negatif yang sedang
- 0,50 – - 0,59
Hubungan negatif yang mantap
- 0,70 – - ke bawah
Hubungan negatif yang sangat kuat
Sumber : Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif
Apabila terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel, maka analisa
korelasi kemudian dilanjutkan dengan analisa regresi, dan sebaliknya jika tidak
ada hubungan antara variabel maka tidak perlu dilakukan uji regresi.
39
3.6.1.4 Uji Regresi
Uji regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya yang ada hubungannya49.
Analisa regresi adalah analisis persamaan garis yang diperoleh berdasarkan
perhitungan-perhitungan statistik, untuk mengetahui bagaimana perbedaan sebuah
variabel memengaruhi variabel lain50.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel
dependen. Karena penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana maka
yang akan diregresikan hanya dua variabel saja yakni antara satu variabel bebas
dan terikat, sehingga analisis regresi yang ditampilkan hanya koefisien
determinasi R2 (R Square) yang biasa dipakai untuk mengukur prosentase
besarnya pengaruh variabel prediktor (independen) terhadap variabel dependen51.
3. 7
Hipotesis Statistik
3.7.1
Korelasi
o Ho : r = 0 (tidak adanya hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran
merek)
o Ha : r ≠ 0 (adanya hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran merek)
3.7.2
Regresi
o Ho : r2 = 0 (tidak adanya pengaruh antara terpaan iklan dengan kesadaran
merek)
o Ha : r2 ≠ 0 (adanya pengaruh antara terpaan iklan dengan kesadaran
merek)
49
Ibid, hal 164
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta
2005. Hal 221
51
Syahri Alhusin, Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS. 10 for Windows (Edisi Revisi). PT.
Graha Ilmu. Hal 445
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1
Iklan Mentari Hebat Berlima
PT. Indosat, Tbk adalah salah satu perusahaan milik BUMN yang bergerak
dalam bidang telekomunikasi. Indosat memiliki beberapa produk unggulan yang
salah satunya adalah Mentari. Hampir dari semua kalangan dapat menggunakan
fasilitas yang diberikan dari kartu telepon seluler Mentari. Saat ini Indosat sedang
mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima dan gencar melakukan promosi
diberbagai media massa khususnya televisi.
Iklan Mentari Hebat Berlima yang tayang diberbagai media massa khususnya
televisi mulai beredar dipasaran (tayang) pada awal bulan Januari 2007. Iklan Mentari
Hebat Berlima yang tayang di televisi adalah hasil bentuk kerjasama antara PT.
Indosat dengan DDB advertising agency. DDB adalah salah satu agency internasional
bergerak dalam bidang periklanan yang berpusat dikota Sydney. Indosat
mempercayakan pembuatan iklan Mentari Hebat Berlima pada DDB agency dalam
menciptakan ide-ide kreatifnya yang akan dituangkan dalam sebuah iklan televisi
yang unik dan kreatif karena bagi mereka kreatif adalah sebuah kebebasan untuk
berekspresi.
Adapun yang melatarbelakangi dibuatnya iklan Mentari Hebat Berlima adalah
selain untuk penyegaran kembali terhadap produk Mentari yang sudah lama
diluncurkan dipasaran, iklan Mentari Hebat Berlima juga dibuat untuk mengangkat
dan membuktikan bahwa satuan nilai Rp. 50,- yang saat ini dianggap tidak memiliki
40
41
nilai jual yang tinggi dimata khalayak, ternyata mampu membuat khalayak berfikir
bahwa di Mentari nilai tersebut sangatlah berarti, karena hanya dengan mendaftarkan
Mentari Hebat Berlima, khalayak sudah mampu melakukan panggilan telepon dengan
tarif Rp. 50,-/30 detik kesesama pengguna kartu telepon seluler dari Indosat (Mentari,
IM3, Matrix). Itulah sekiranya yang mendasari Indosat mengeluarkan produk Mentari
Hebat Berlima. Dan dengan adanya program promo tersebut Indosat berhasil menarik
perhatian dari pelanggan, terbukti dengan bertambahnya jumlah pelanggan pengguna
Mentari di wilayah Indonesia (khususnya Jawa Timur dan Bali)1.
4.1.1 Story Board Iklan Mentari Hebat Berlima
1
Frame 1
Frame 2
Frame 3
Frame 4
Frame 5
Frame 6
Wawancara langsung dengan Bpk. Andi Jobs selaku Prepaid Brand Communication Manager
Indosat
42
]
Frame 7
Frame 8
Frame 9
Frame 10
Frame 11
Frame 12
Frame 13
Frame 14
Frame 15
Frame 16
Frame 17
Frame 18
43
4.1.2 Alur cerita iklan Mentari Hebat Berlima
Iklan Mentari Hebat Berlima dibuat dengan durasi waktu selama 30 second
(detik) yang terbagi atas 18 Frame (alur atau gambaran cerita). Untuk lebih
mengetahui maksud dari isi pesan iklan Mentari Hebat Berlima dapat dilihat pada
penjelasan berikut ini:
1.
Frame 1
Pada adegan pertama memperlihatkan sebuah uang koin senilai Rp. 50,sedang berjalan-jalan dengan gembira disebuah tempat.
2.
Frame 2
Pada gambar ini menceritakan uang koin tersebut menghampiri toko seorang
laki-laki bertubuh besar yang sedang menjual majalah.
3.
Frame 3
Pada adegan ini seorang laki-laki bertubuh besar itu membuang muka pada
uang koin tersebut karena nominal dari unag tersebut sangat kecil, sehingga
laki-laki tersebut menyuruhnya untuk pergi.
4.
Frame 4
Pada gambar ini uang koin tersebut pergi dengan sedih untuk mencari tempat
yang mau menerima kehadirannya.
5.
Frame 5
Pada adegan ini uang koin tersebut tiba di sebuah toko permen yang dijaga
oleh seorang wanita.
44
6.
Frame 6
Pada gambar ini lagi-lagi uang koin tersebut diusir oleh pemilik toko karena
nilai satuannya yang kecil itu tidak mampu untuk membeli satu buah permen
yang dijualnya.
7.
Frame 7
Pada adegan ini uang koin berjalan lagi, dan tanpa disadarinya, uang koin
tersebut telah sampai pada sebuah tempat yang telah terpasang karpet merah.
8.
Frame 8
Pada gambar ini menunjukkan bahwa ternyata uang koin tersebut telah sampai
pada counter Mentari Seru.
9.
Frame 9
Pada gambar ini memperlihatkan ekspresi kaget yang terpancar dari uang koin
tersebut karena kehadirannya telah berhasil diterima oleh kelompok pengguna
Mentari Seru.
10.
Frame 10
Pada adegan ini menunjukkan ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari uang
koin tersebut, sehingga uang itu berjalan dengan ceria
11.
Frame 11
Pada gambar ini memperlihatkan bahwa kehadiran uang koin tersebut
disambut meriah oleh kelompok pengguna Mentari Seru.
12.
Frame 12
45
Pada gambar tersebut memperlihatkan eksperi kegembiraan dari uang tersebut
karena ia menemukan satuan nilai yang sama denganya, sampai-sampai uang
tersebut melompat kegirangan
13.
Frame 13
Pada gambar ini menunjukkan bahwa ada sekelompok pengguna Mentari seru
sedang asik melakukan percakapan telepon bersama dengan kelima temannya
dan mereka hanya dikenakan tarif telepon Rp. 50, - / 30 detik.
14.
Frame 14
Pada gambar ini menjelaskan cara yang digunakan untuk meregistrasikan
telpon hemat berlima.
15.
Frame 15
Pada adegan ini memperlihatkan banyaknya pengguna Mentari Hebat Berlima
dengan tariff telepon Rp. 50,- / 30 detik
16.
Frame 16
Pada adegan ini memperlihatkan bahwa pengguna Mentari Hebat Berlima
sedang asik melakukan percakapan telepon dengan kelima temannya.
17.
Frame 17
Pada gambar ini menjelaskan bahwa tarif yang dikenakan dari Mentari Hebat
Berlima adalah sebesar Rp. 50,- / 30 detik, dan menunjukkan positioning dari
Mentari Hebat Berlima adalah pulsa lokal luar biasa hemat!
18.
Frame 18
Pada adegan terakhir memperlihatkan produsen yang mengeluarkan Mentari
Hebat Berlima adalah INDOSAT.
46
4. 2
Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Yadika 5 Jakarta Barat. Waktu pelaksanaannya
berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 8 – 9 Oktober 2007 dengan sampel
penelitian berjumlah 155 responden yang terdiri dari responden pria dan wanita.
Responden didapat dari hasil penarikan dengan teknik simple random sampling
sebesar 20 % dari total populasi yang ada.
Kuesioner terdiri dari 31 pertanyaan yang menyangkut mengenai identitas
responden, terpaan iklan ”Mentari Hebat Berlima 50/30 detik” di televisi, dan
kesadaran merek khalayak terhadap Mentari Hebat Berlima. Untuk memahami lebih
jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:
4.2.1 Identitas Responden
Dengan mengetahui identitas responden, dapat diketahui siapa saja yang
responden yang mengetahui iklan Mentari Hebat Berlima. Diawali dengan
mengetahui mengenai jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 1
Jenis Kelamin Responden
n = 155
No.
Jenis Kelamin
f
%
1.
2.
Pria
Wanita
88
67
56,8
43,2
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 1
Berdasarkan tabel 4. 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang
melihat iklan Mentari Hebat Berlima adalah pria yakni sebanyak 56, 8 % dan
47
responden wanita sebanyak 43, 2%. Sehingga dapat dikatakan bahwa iklan Mentari
Hebat Berlima banyak dilihat oleh khalayak laki-laki.
Dengan adanya terpaan iklan di media diharapkan mampu menjadikan
khalayak memberikan perhatian terhadap iklan yang ditayangkan sehingga mampu
untuk membentuk kesadaran merek. Seperti pada iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima
50/30 Detik” yang tayang diberbagai stasiun TV dengan frekuensi, intensitas, dan
perhatian yang tinggi, diharapkan dapat membangun kesadaran merek khalayak pada
merek Mentari Hebat Berlima tersebut.
4.2.2
Terpaan Iklan Mentari Hebat Berlima Di Televisi
Frekuensi reponden untuk melihat iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima 50/30
Detik” termasuk sering. Hal itu terjadi dikarenakan seringnya iklan tersebut
ditayangkan di TV (terpaan iklan), dan untuk mengetahui frekuensi responden yang
melihat iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima 50/30 Detik” di Televisi dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4. 2
Frekuensi Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV
Dalam waktu 3 Bulan Terakhir
n = 155
No.
Frekuensi melihat iklan
f
%
1.
Pernah Melihat
155
100
2.
Jarang Melihat
0
0
3.
Tidak Pernah Melihat
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 2
48
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua responden pernah melihat iklan
Mentari Hebat Berlima di TV terbukti dengan diperolehnya persentase sebesar 100%,
dan 0 % responden menyatakan bahwa mereka jarang dan tidak pernah melihat iklan
tersebut di TV. Dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa iklan Mentari Hebat
Berlima pernah dilihat oleh khalayak dalam waktu 3 bulan terakhir tepatnya pada
bulan Februari – Maret 2007, karena iklan Mentari Hebat Berlima mulai tayang di
TV pada bulan Januari 2007.
Tabel 4. 3
Tingkat Keseringan Responden Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV
n = 155
No.
Tingkat Keseringan
f
%
Responden
1.
Sangat Sering
137
88,4
2.
Sering
18
11,6
3.
Tidak Sering
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 3
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar reponden yang menjawab sering
melihat iklan Mentari Hebat Berlima Di TV dengan persentase sebesar 88,4 %,
sedangkan responden yang menjawab sangat sering melihat iklan tersebut di TV
sebanyak 11,6 %, dan jumlah responden yang menjawab tidak sering melihat iklan
tersebut di TV sebanyak 0 %. Dapat dikatakan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di
TV sangat sering dilihat oleh khalayak.
49
Frekuensi sangat dipengaruhi oleh durasi tayang suatu iklan. Dengan
frekuensi yang tinggi, memungkinkan responden melihat iklan terjadi lebih dari satu
kali. Frekuensi melihat iklan dari khalayak mampu mengetahui seberapa besar iklan
menerpa khalayak yang melihatnya dalam sehari. Pada tabel berikut akan
memperlihatkan durasi dari responden yang melihat iklan Mentari Hebat Berlima
yang tayang di televisi.
Tabel 4. 4
Durasi Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV Dalam Sehari
n = 155
No.
Durasi Melihat Iklan
f
%
1.
< 5 kali sehari
141
91,0
2.
5 – 10 kali sehari
14
9,0
3.
> 10 kali sehari
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 4
Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 91,0 % responden menjawab melihat iklan
Mentari Hebat Berlima Di TV kurang dari 5 kali dalam sehari, 9,0 % responden
menjawab Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV sebanyak 5 – 10 kali sehari,
dan 0 % responden menjawab Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV lebih dari
10 kali dalam sehari. Berdasarkan durasi tayangnya iklan di TV, produsen memasang
iklan kurang lebih 5 kali dalam sehari diberbagai stasiun TV. Sehingga banyaknya
khalayak yang melihat iklan Mentari Hebat Berlima di TV membuktikan bahwa iklan
tersebut berhasil menerpa khalayak sebesar 91,0 % dalam sehari.
50
Keefektifan sebuah iklan yang tayang di media massa khususnya TV akan
dinyatakan berhasil apabila khalayak melihat iklannya sampai dengan selesai, karena
terpaan iklan akan dimulai dari awal sampai dengan akhir tayangan iklan. Untuk
mengetahui apakah iklan Mentari Hebat Berlima memiliki tingkat intensitas yang
tinggi dari responden, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 5
Intensitas Terhadap Iklan Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Intensitas
f
%
1.
Sampai Selesai
137
88,4
2.
Sebagian
18
11,6
3.
Tidak Sampai Selesai
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 5
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjawab
melihat iklan Mentari Hebat Berlima Di TV sampai dengan selesai dengan persentase
sebanyak 88,4 %, 11,6 % responden menjawab melihat iklan Mentari Hebat Berlima
Di TV hanya sebagian, dan 0 % responden menjawab melihat iklan Mentari Hebat
Berlima Di TV tidak sampai selesai. Dengan begitu sebagian besar khalayak melihat
iklan Mentari Hebat Berlima di TV sampai dengan selesai.
Intensitas dari responden juga sangat mempengaruhi tingkat perhatian mereka
terhadap iklan yang ditayangkan. Dengan intensitas melihat yang baik, maka dapat
memungkinkan adanya perhatian terhadap pesan iklan yang ingin disampaikan.
51
Dengan memberikan perhatian terhadap iklan Mentari Hebat Berlima diharapkan
responden dapat mengetahui informasi yang terdapat didalam iklan tersebut. Pada
tabel dibawah ini akan menjelaskan hasil penelitian mengenai perhatian terhadap
iklan Mentari Hebat Berlima :
Tabel 4. 6
Perhatian Terhadap Iklan Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Perhatian Terhadap Iklan
f
%
1.
Memperhatikan
99
63,9
2.
Kurang Memperhatikan
56
36,2
3.
Tidak Memperhatikan
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 6
Dari tabel diatas terlihat bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di TVmampu
menarik perhatian khalayak yang melihatnya sebesar 63,9 % dan sisanya 36,2 %
khalayak kurang memperhatikan iklan tersebut.
Tabel 4. 7
Memperhatikan iklan kompetitor
n = 155
No.
Memperhatikan iklan kompetitor
f
%
1.
Sangat Memperhatikan
103
66,5
2.
Kurang Memperhatikan
52
33,5
3.
Tidak memperhatikan
0
0
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.7
52
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa selain memperhatikan iklan Mentari
Hebat Berlima di TV, khalayak juga memperhatikan iklan dari kompetitor dari
Mentari, hal ini terbukti dengan data yang diperoleh sebesar 66,5 %. Namun ada juga
khalayak yang kurang begitu memperhatikan iklan dari kompetitor Mentari.
Tabel 4. 8
Mengetahui alur cerita iklan MH-5
n = 155
No.
Mengetahui alur cerita
f
%
iklan MH-5
1.
Sangat mengetahui
102
65,8
2.
Kurang Mengetahui
47
30,3
3.
Tidak mengetahui
6
3,9
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.8
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar khalayak
mengetahui jalan cerita dari iklan Mentari Hebat Berlima di TV, dan ada juga
khalayak yang kurang mengetahuinya sebesar 30,3 %. Namun ada juga khalayak
yang tidak mengetahui (3,9 %) jalan cerita dari iklan tersebut, hal ini dapat
disebabkan khalayak Mentari kurang memperhatikan salah satu unsur penting dari
iklan, sehingga khalayak tidak tahu isi dari pesan tersebut.
53
Tabel 4. 9
Alur cerita iklan MH-5
n = 155
No.
Alur cerita iklan MH-5
f
%
1.
Uang koin Rp. 50,- berjalan
102
65,8
2.
Orang telp di kamar mandi
47
30,3
3.
Anak main petak umpat
6
3,9
155
100
Total
Sumber data: kuesioner no.9
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa khalayak mengetahui alur dari cerita
iklan Mentari Hebat Berlima di TV dengan prosentase sebesar 65,8 %, yakni sebuah
uang koin Rp. 50, - yang sedang berjalan di pusat Kota dan kemudian kehadirannya
ditolak karena satuan nilainya yang kecil.
Tabel 4. 10
Kemampuan menangkap isi pesan
n = 155
No.
Kemampuan menangkap
f
%
isi pesan
1.
sangat menangkap
111
71,6
2.
Kurang Menangkap
44
28,4
3.
Tidak menangkap
0
0
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.10
54
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa responden sudah mampu menangkap isi
pesan dari iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti dengan prosentase yang
diperoleh sebesar 71,6 %, namun ada juga khalayak yang kurang mampu menangkap
isi pesan iklan, hal bisa dikarenakan Indosat kurang memperhatikan cara penyampian
isi pesan yang baik, sehingga masih ada khalayak yang tidak mampu menangkap apa
isi dari pesan yang disampaikan dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV.
Tabel 4. 11
Apakah iklan MH-5 menarik
n = 155
No.
Apakah iklan MH-5
f
%
menarik
1.
sangat menarik
132
85,2
2.
Kurang menarik
23
14,8
3.
Tidak menarik
0
0
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.11
Berdasarkan tabel diatas, ternyata iklan Mentari Hebat Berlima di TV sangat
menarik bagi khalayak yang melihatnya terbukti dengan prosentase yang didapat
sebesar 85,2 %, namun ada juga responden yang menganggap bahwa iklan tersebut
kurang menarik bagi khalayak yang melihatnya.
55
Tabel 4. 12
Unsur iklan manakah yang menarik
n = 155
No.
Unsur iklan yang menarik
f
%
1.
Pemeran iklan
119
76,8
2.
alur cerita
30
19,4
3.
Slogan
6
3,9
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.12
Dari data diatas menyimpulkan bahwa khalayak tertarik pada pemeran yang
memerankan iklan tersebut (76,8 %) dalam hal ini adalah uang koin Rp. 50,-. Karena
keunikan Indosat menggunakan uang koin sebagai moderator dalam penyampaian isi
pesan iklan agar mudah diterima oleh khalayak. Namun ada pula khalayak yang
menjawab bahwa alur cerita dari iklanlah yang paling menarik (19,4 %). Dan sisanya
responden menjawab unsur yang menarik dari iklan Mentari Hebat Berlima adalah
slogannya.
Tabel 4. 13
Pengetahuan terhadap pemeran iklan MH-5
n = 155
No.
Pengetahuan pemeran
f
%
iklan MH-5
1.
sangat Mengetahui
111
71,6
2.
Kurang Mengetahui
35
22,6
3.
Tidak mengetahui
9
5,8
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.13
56
Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar khalayak sangat mengetahui
siapa yang menjadi pemeran dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti
dengan prosentase yang diperoleh sebesar 71,6 %. Namun ada pula khalayak yang
kurang mengetahui siapa yang menjadi pemeran dalam iklan Mentari Hebat Berlima
di TV, hal ini bisa disebabkan karena pemeran dalam iklan tersebut kurang menarik
perhatian dari khalayak yang melihatnya.
Tabel 4. 14
Pemeran iklan dari MH-5 di TV
n = 155
No.
Pemeran iklan MH-5
f
%
1.
Uang koin Rp. 50,-
109
70,3
2.
Uang koin Rp. 25,-
35
22,6
3.
Uang kertas Rp.1000,-
11
7,1
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.14
Dari data tersebut terlihat bahwa khalayak mengetahui siapa yang menjadi
pemeran dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti dengan prosentase yang
diperoleh sebesar 70,3 %, namun ada pula khalayak yang tidak mengetahui siapa
yang menjadi pemeran dalam iklan tersebut, hal ini dapat dikarenakan produsen
kurang memperhatikan unsur kratifitas dari iklan sehingga khalayak tidak begitu
memperhatikannya.
57
Tabel 4. 15
Pengetahuan terhadap setting iklan MH-5
n = 155
No.
setting iklan MH-5
f
%
1.
sangat Mengetahui
135
87,1
2.
Kurang Mengetahui
17
11
3.
Tidak mengetahui
3
1,9
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.15
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari khalayak
mengetahui setting tempat yang digunakan dalam iklan Mentari Hebat Berlima di
TV, hal ini jelas terlihat dari jumlah prosentase yang diperoleh yakni sebesar 87,1 %,
namun ada pula khalayak yang tidak mengetahui dimana iklan Mentari Hebat
Berlima di TV dibuat, hal ini bisa dikarenakan setting dari iklan tersebut
kurangmendapat perhatian dari khalayak.
Tabel 4. 16
setting iklan MH-5
n = 155
No.
setting iklan MH-5
f
%
1.
Keramaian kota
135
87,1
2.
Mal
17
11,0
3.
Sekolah
3
1,9
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.16
58
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar khalayak mengetahui bahwa
keramaian kota menjadi setting dari iklan Mentari Hebat Berlima di TV. Namun
masih saja ada khalayak yang salah menjawab dimana setting dari iklan tersebut
dilakukan.
4.2.3
Kesadaran Merek Terhadap Produk Mentari Khususnya Versi “Hebat
Berlima 50/30 Detik”
Adanya perhatian yang diberikan khalayak pada sebuah iklan yang
ditayangkan, mampu menciptakan awareness bagi produk yang diiklankan tersebut.
Produsan berharap kesadaran merek dapat terbentuk melalui pesan-pesan yang
disampaikan melalui iklan kepada khalayak yang diterpanya. Dengan adanya
kesadaran merek, maka khalayak dapat mengetahui kelebihan yang dimiliki oleh
merek yang diiklankan dibandingkan dengan kompetitornya.
Jika konsumen sudah aware terhadap suatu produk, maka akan menjadi
mudah bagi produsen membujuk konsumen untuk melakukan pembelian terhadap
produk tersebut. Berbagai jenis kartu telepon seluler yang ditawarkan oleh konsumen,
membuat konsumen lebih teliti dalam memilih dan menentukan agar produk yang
dipilihnya tidak malah merugikan mereka sebagai pengguna. Pada tabel berikut ini
akan dilihat tingkat kesadaran merek khalayak terhadap produk Mentari khususnya
versi Hebat Berlima :
59
Tabel 4. 17
Responden ingat MH-5 setelah melihat iklan
n = 155
No.
ingat MH-5 setelah melihat iklan
f
%
1.
sangat Mengingat
105
67,7
2.
Kurang Mengingat
40
25,8
3.
Tidak mengingat
10
6,5
Total
155
100
Sumber data : kuesioner no.17
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di TV
berhasil mempengaruhi ingatan khalayak (67,7 %), sehingga khalayak selalu ingat
dengan Mentari setelah khalayak melihat iklan tersebut. Namun ada juga khalayak
yang tidak mengingat produk dari Mentari Hebat Berlima walaupun mereka telah
melihat iklannya di TV.
Tabel 4. 18
Kemasan menjadi perhatian saat melihat iklan
n = 155
No.
Kemasan menjadi perhatian
f
%
1.
Ya
104
67,1
2.
Ragu-ragu
43
27,7
3.
Tidak
8
5,2
155
100
Total
Sumber data : kuesioner no.18
60
Dari data diatas dapat dilihat bahwa kemasan menjadi perhatian utama bagi
khalayak yang melihat iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti dengan
prosentase yang didapat sebesar 67,1 %, namun ada pula khalayak yang kurang
mementingkan kemasan dalam iklan tersebut.
Tabel 4. 19
Pengetahuan responden Terhadap Positioning Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Pengetahuan slogan
f
%
1.
Mengetahui
121
78,1
2.
Kurang Mengetahui
31
20
3.
Tidak Mengetahui
3
1,9
155
100
Total
Sumber data : kuesioner No. 19
Berdasarkan dari hasil diatas menjelaskan bahwa sebagian besar dari khalayak
sudah mengetahui slogan dari Mentari hebat berlima, hal ini diperkuat dengan jumlah
prosentase yang diperoleh sebesar 78,1 %, namun masih ada juga khalayak yang
tidak mengetahui slogan dari Mentari hebat berlima, hal ini dapat dikarenakan slogan
yang dibuat kurang menarik bagi khalayak.
61
Tabel 4. 20
Positioning Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Positioning Mentari Hebat Berlima
f
%
1.
Pulsa Lokal Luar Biasa Hemat
121
78,1
2.
Untung Pake Esia
31
20,0
3.
Jangkauan Luas
3
1,9
155
100
Total
Sumber data : kuesioner No. 20
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar khalayak sudah
mengetahui slogan dari Mentari hebat berlima, yakni Pulsa Lokal Luar Biasa Hemat
terbukti dengan prosentase yang diperoleh sebesar 78,1 %, namun masih ada
khalayak yang tidak mengetahui bunyi slogan dari Mentari hebat berlima.
Tabel 4. 21
Pengetahuan Terhadap Merek Mentari
n = 155
No.
Pengetahuan Merek Mentari
f
%
1.
Mengetahui
125
80,6
2.
Kurang Mengetahui
30
19,4
3.
Tidak Mengetahui
0
0
155
100
Total
Sumber data : kuesioner No. 21
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari
khalayak telah mengetahui bahwa merek Mentari telah beredar dipasaran dalam
62
bidang pertelekomunikasian, hal ini terbukti dari jumlah prosentase yang didapat
sebesar 80,6 %, namun ada juga khalayak yang belum mengetahui bahwa merek
Mentari sudah lama menduduki pasaran di dibang telekomunikasi, hal ini dapat
disebabkan kurangnya produsen mendistribusikan produk Mentari diberbagai
wilayah.
Tabel 4. 22
Pengetahuan Terhadap Produsen Mentari
n = 155
No.
Pengetahuan Produsen Mentari
f
%
1.
Mengetahui
140
90,3
2.
Kurang Mengetahui
13
8,4
3.
Tidak Mengetahui
2
1,3
155
100
Total
Sumber data : kuesioner No. 22
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar khalayak sudah
mengetahui siapa produsen yang mengeluarkan Mentari, hal ini diperkuat dengan
jumlah prosentase yang diperoleh sebesar 90,3 %. Namun masih saja ada khalayak
yang belum mengetahui siapa produsen yang mengeluarkan produk Mentari, hal ini
dapat dikarenakan kurangnya produsen Mentari memperkenalkan diri kepada
khalayak.
63
Tabel 4. 23
Produsen Mentari
n = 155
No.
Produsen Mentari
f
%
1.
PT. Indosat
140
90,3
2.
PT. Telkomsel
13
8,4
3.
PT. Bakrie Telecom
2
1,3
155
100
Total
Sumber data : kuesioner No. 23
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa PT. Indosat-lah yang menjadi
produsen dari Mentari, sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar khalayak
sudah mengetahui siapa yang memproduseni Mentari. Namur masih terdapat 8,4 %
khalayak yang belum mengetahui siapa yang menjadi produsen dari Mentari.
Tabel 4. 24
Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Dari Kartu Mentari
n = 155
No.
Manfaat Dari Mentari
f
%
1.
Mengetahui
142
91,6
2.
Kurang Mengetahui
12
7,7
3.
Tidak Mengetahui
1
0,6
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 24
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa khalayak sudah mengetahui
manfaat yang diberikan dari kartu telepon seluler Mentari, hal ini diperkuat dengan
64
prosentase yang diperoleh yakni sebesar 91, 6 %., namun tidak sedikit juga khalayak
yang kurang mengetahui manfaat apa yang diberikan dari kartu Mentari, hal ini dapat
dilihat pada jumlah prosentase yang didapat yakni sebesar 7,7 %.
Tabel 4. 25
Manfaat Dari Kartu Mentari
n = 155
No.
Manfaat Dari Mentari
f
%
1.
Double free talk, telp Hebat berlima, poin plus-plus
142
91,6
2.
Telp luar ganti No.
12
7,7
3.
Bebas roaming nasional
1
0,6
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No.25
Doubel free talk, telepon hebat berlima, dan poin plus-plus adalah beberapa
manfaat yang diberikan Mentari kepada pelanggannya. Dari hasil tabel dapat
dikatakan bahwa khalayak sudah mengetahui beberapa manfaat yang diberikan dari
kartu telepon Mentari, hal ini terbukti dengan prosentase yang diperoleh yakni
sebesar 91, 6 %. Namun masih terdapatnya khalayak yang belum mengetahui
manfaat dari kartu Mentari, hal ini dapat dikarenakan produsen kurang gencar dalam
memberikan informasi mengenai Mentari kepada khalayak.
65
Tabel 4. 26
Pengetahuan Responden Terhadap Logo Mentari
n = 155
No.
Pengetahuan Logo Mentari
f
%
1.
Mengetahui
155
100
2.
Kurang Mengetahui
0
0
3.
Tidak Mengetahui
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 26
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir semua khalayak
mengetahui bahwa Mentari memiliki logo yang dijadikan sebagai simbol untuk
membedakannya dari merek pesaing, hal ini terbukti dengan jumlah prosentase yang
diperoleh yakni sebesar 100 %.
Tabel 4. 27
Logo Mentari
n = 155
No.
Logo Mentari
f
%
1.
155
100
2.
0
0
3.
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 27
Dari data diatas menunjukkan bahwa khalayak telah mengetahui manakah
yang menjadi logo dari Mentari, hal ini diperkuat dari jumlah yang didapat sebesar
66
100 % yang menyatakan bahwa logo Mentari berbentuk matahari berwarna kuning
yang sedang bersinar dengan tersenyum.
Tabel 4. 28
Pengetahuan Terhadap Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Pengetahuan Mentari Hebat Berlima
f
%
1.
Mengetahui
147
94,8
2.
Kurang Mengetahui
8
5,2
3.
Tidak Mengetahui
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 28
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar khalayak
mengetahui bahwa Indosat telah mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima, hal
ini diperkuat dengan jumlah prosentase yang didapat yakni sebesar 94, 8 %. Namun
masih terdapat pula khalayak yang belum mengetahiu bahwa Indosat telah
mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima.
Tabel 4. 29
Keunggulan Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Keunggulan Mentari Hebat Berlima
f
%
1.
Telepon ke 4 teman
147
94,8
2.
Telepon ke 10 teman
8
5,2
3.
Telepon Rp. 1,- / detik
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 29
67
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa banyak khalayak yang telah
mengetahui bahwa keunggulan dari Mentari hebat berlima adalah kemampuannya
untuk dapat melakukan percakapan telepon dengan 4 orang teman, hal ini juga
diperkuat dengan jumlah prosentase yang didapat yakni sebesar 94,8 %. Namun ada
pula khalayak yang belum mengetahui manfaat dari mentari hebat berlima, hal ini
dapat dikarenakan bahwa Indosat kurang gencar menginformasikan mengenai
manfaat dari Mentari hebat berlima kepada khalayak.
Tabel 4. 30
Pengetahuan Terhadap Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima
f
%
1.
Mengetahui
125
80,6
2.
Kurang Mengetahui
30
19,4
3.
Tidak Mengetahui
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 30
Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa hampir sebagian besar
khalayak telah mengetahui bagaimana cara yang digunakan untuk mendaftar mentari
hebat berlima, hal ini diperkuat dengan jumlah prosentase yang diperoleh yakni
sebesar 80, 6 %. Namun masih terdapanya khalayak yang belum mengetahui cara
registrasi mentari hebat berlima, hal ini dapat dikarenakan bahwa Indosat kurang
mengenalkan cara registrasi yang benar kepada khalayak sehingga khalayak merasa
kurang paham.
68
Tabel 4. 31
Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima
n = 155
No.
Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima
f
%
1.
REG No. HP 1-4 kirim 6060
125
80,6
2.
REG nama teman kirim 1212
30
19,4
3.
REG alamat kirim 1212
0
0
155
100
Total
Sumber data: kuesioner No. 31
Cara untuk mendaftar Mentari hebat berlina hádala dengan mengirimkan SMS
(Source Message Service) yang bertuliskan REG (spasi) No. Ponsel teman 1-4 orang
yang kemudian dikirimkan ke 6060. dari hasil data yang didapat bahwa sebagian
besar khalayak telah mengetahui cara yang digunakan untuk registrasi Mentari Herat
Berlina, namun masih terdapat pula khalayak yang salah dalam melakukan registrasi
Mentari hebat berlina, hal ini dapat dikarenakan khalayak belum paham akan
informasi yang berikan.
69
4. 3
Uji Hipotesa
Berdasarkan dari uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka
instrumen pada penelitian dapat dikatakan reliabel dan valid (hal ini dijelaskan pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, sub. 3.6.1.1 dan 3.6.1.2). Oleh karena itu,
penelitian ini dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya yakni uji korelasi dan regresi.
4.3.1
Uji Korelasi
Tabel 4.21
Correlation Hubungan Terpaan Iklan Dengan Kesadaran Merek
Correlations
Total Terpaan iklan
Total Kesadaran Merek
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Total Terpaan
iklan
1
.
155
.726**
.000
155
Total
Kesadaran
Merek
.726**
.000
155
1
.
155
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dengan menggunakan perhitungan secara statistik Pearson Product Moment
pada program SPSS mempermudah peneliti dalam mendapatkan hasil dari hubungan
antara terpaan iklan dengan kesadaran merek. Dan didapat hasil sebagai berikut:
1.
Terdapat korelasi antara variabel terpaan iklan dengan kesadaran merek,
dimana nilai koefisien korelasi sebesar 0, 726. Nilai tersebut dapat diartikan
bahwa terdapatnya hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran merek
yang berada pada tingkat korelasi yang cukup (sedang), hal ini terlihat dari
hasil nilai koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,726.
70
2.
Berdasarkan hasil korelasi yang terdapat pada tabel sebelumnya dan bila
dikaitkan pada teori kutipan Burhan Bungin pada buku Metode Penelitian
Kuantitatif, maka arah hubungan korelasinya adalah hubungan korelasi yang
mantap karena berkisar antara (+ 0,70 – ke atas), yang artinya bahwa adanya
hubungan positif yang sangat kuat antara terpaan iklan Mentari dengan
kesadaran merek khalayak.
Dari hasil uji korelasi yang didapat menunjukkan bahwa Ho ditolak dimana
“tidak adanya hubungan antara terpaan iklan Mentari hebat berlima dengan kesadaran
merek khalayak”. Dengan ditolaknya Ho, maka dapat diartikan bahwa Ha diterima
atau “adanya hubungan antara terpaan iklan Mentari hebat berlima dengan kesadaran
merek khalayak”.
4.3.2
Uji Regresi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perubahan suatu variabel terhadap
variabel lainnya yang ada hubungannya membutuhkan uji regresi untuk menelitinya.
Telah kita ketahui pada hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesadaran merek
khalayak tinggi terhadap Mentari Hebat Berlima, namun korelasinya rendah. Maka
untuk mengetahui apakah terjadi hubungan yang positif antara terpaan iklan Mentari
Hebat Berlima dengan Kesadaran Merek khalayak dapat kita lihat pada hasil tabel
dibawah ini :
71
Tabel 4. 22
Regression Statistics
Variables Entered/Removedb
Variables
Entered
Total
Kesadaran
a
Merek
Model
1
Variables
Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan
Model Summary
Model
1
R
R Square
.726a
.527
Adjusted
R Square
.524
Std. Error of
the Estimate
1.87243
a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
598.291
536.418
1134.710
df
1
153
154
Mean Square
598.291
3.506
F
170.648
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek
b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Total Kesadaran Merek
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
12.363
1.398
1.320
.101
Standardized
Coefficients
Beta
.726
t
8.845
13.063
Sig.
.000
.000
a. Dependent Variable: Total Terpaan iklan
Berdasarkan dari hasil tabel (model sumarry) diatas dapat dikatakan bahwa
nilai koefisien determinasi R2 (R Square) yang diperoleh sebesar 0,527 dengan nilai
frekuensi sebesar 1.87243. R2 merupakan Indeks Determinasi, yakni prosentase yang
menyumbangkan pengaruh X terhadap Y sebesar 0,527 yang menunjukkan
72
pengertian bahwa sebesar 52,7 % pengaruh X (terpaan iklan Mentari Hebat Berlima
di televisi) terhadap Y (kesadaran merek khalayak) artinya bahwa pengaruh terpaan
iklan Mentari Hebat Berlima mengkonstribusi pemahaman khalayak sebesar 52,7 %
sedang sisanya 47,3 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dan pada hasil
uji regresi yang didapat dari penelitian ini menunjukkan menolak (Ho) hipotesis nol
atau “tidak ada pengaruh antara terpaan iklan Mentari hebat berlima dengan
kesadaran merek khalayak”. Berarti dengan ditolaknya Ho, maka dapat diartikan
bahwa Ha diterima atau “adanya pengaruh antara terpaan iklan Mentari hebat berlima
dengan kesadaran merek khalayak”. Dan untuk mengetahui lebih jelasnya tentang
seberapa besar kesadaran khalayak yang terbentuk dari terpaan iklan Mentari Hebat
Berlima yang tayang di TV, dapat dilihat pada grafik berikut ini :
3.00
Standard Deviation
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Total Terpaan iklan
Total Kesadaran Merek
Dari hasil kurva regresi dengan standar deviasi diatas menunjukkan bahwa
adanya hubungan yang sangat kuat antara terpaan iklan Mentari Hebat Berlima
dengan kesadaran merek, Sehingga mengarah kepada hubungan terpaan iklan dengan
kesadaran merek yang positif.
73
4. 4
Pembahasan
Dari keseluruhan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa iklan Mentari Hebat
Berlima di televisi mampu mempengaruhi kesadaran khalayak akan merek sebesar
52,7 %, artinya bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di TV mampu membentuk
awareness dari khalayak sebesar 52,7 %, dan sisanya 47,3 % kehadiran faktor lain
yang tidak diteliti yang membuat khalayak sudah aware terhadap merek Mentari.
Dapat dikatakan bahwa Indosat sangat memperhatikan unsur terpenting dari
penyampaian isi pesan iklan kepada khalayak, hal ini terlihat dari besarnya prosentase
yang didapat menunjukkan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima berhasil menerpa
khalayak sebesar 52,7 % dalam pembentukan awareness dari Mentari.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terpaan iklan di TV memiliki pengaruh
yang cukup kuat terhadap pembentukan brand awareness dari khalayak yang
melihatnya. Pesan yang efektif adalah dengan komunikan mendapat terpaan iklan
yang merupakan faktor penting sebuah proses periklanan, mengingat decoding pesan
melalui suatu media oleh komunikan belum tentu sesuai dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator bila dilakukan satu kali proses karena timbulnya faktor noise yang
mengakibatkan
sulitnya
komunikan
dalam
menginterpretasikan
isi
pesan.
Kemungkinan komunikan belum jelas dengan isi pesan yang disampaikan, misalnya
dengan adanya gangguan sinyal televisi yang tidak baik sehingga komunikan tidak
dapat melihat poin-poin penting dalam isi pesan iklan tersebut.
Dengan mengacu pada teori proses komunikasi yang dikemukakan oleh
Russel H. Cooley yang menggambarkan model DAGMAR dalam teori Proses efek
Komunikasi (hierarchy of effect), melalui frekuensi, perhatian, dan intensitas yang
74
tinggi merupakan dimensi dari terpaan iklan. Dan teori tersebut memiliki pengaruh
yang kuat terhadap hasil yang didapat dalam penelitian ini. Persepsi, sikap dan nilainilai yang dibawa kedalam situasi komunikasi adalah beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi khalayak dalam merumuskan isi pesan yang diterimanya.
Dampak terpaan iklan yang diukur berdasarkan suatu periode waktu tertentu,
komunikasi periklanan tidak akan berlangsung sampai pada tahap behavioural
response / purchase, tetapi beberapa tahap harus dilalui terlebih dahulu. Setelah satu
tahap selesai dipenuhi barulah berpindah pada tahap selanjutnya dari jenjang
Hierarchy of Effect.
Dalam penelitian ini dampak terpaan iklan yang ditimbulkan adalah kesadaran
merek yang terbentuk dalam benak khalayak tentang Mentari Hebat Berlima. Adanya
kesadaran khalayak akan merek Mentari membuktikan bahwa Mentari berhasil
diingat dalam benak khalayak, dan terpaan iklan di media televisi berhasil
membentuk awareness dari khalayak walau tidak sepenuhnya kesadaran itu terbentuk
karena terpaan iklan semata.
Maka dapat disimpulkan bahwa terpaan iklan di televisi memiliki pengaruh
yang cukup kuat dalam penciptaan kesadaran merek dibenak khalayak. Hal ini
terlihat dari hasil yang didapat dalam penelitian, dimana prosentase menunjukkan
bahwa terpaan iklan Mentari hebat berlima di TV berhasil menerpa khalayak sebesar
52,7 % dan sisanya 47, 3 % kesadaran khalayak yang terbentuk akan merek Mentari
bukan dipengaruhi dari terpaan iklan Mentari hebat berlima di TV.
BAB V
PENUTUP
5. 1
Kesimpulan
Dari uraian bab terdahulu, dapat penulis simpulkan bahwa iklan di media TV
memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam penciptaan awareness khalayak akan suatu
produk. Beriklan dimedia televisi merupakan penggunaan media massa yang banyak
dipilih oleh perusahaan, karena akan lebih mudah bagi produsen untuk menyampaikan isi
pesan kepada khalayaknya. Televisi adalah salah satu bentuk dari media massa, dan yang
menjadi kekuatan dari media televisi adalah kemampuannya untuk menyampaikan isi
pesan secara audio visual. Tingkat terpaan iklan yang tinggi akan mampu memperoleh
hasil yang baik.
Pada penelitian ini ingin menjelaskan tentang adanya hubungan antara terpaan
iklan dengan brand awareness. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara terpaan iklan
Mentari Hebat Berlima di televisi dengan kesadaran merek khalayak. Adapun alasan
penulis melakukan penelitian mengenai terpaan terhadap kesadaran merek adalah karena
dalam setiap terpaan iklan stimulus pertama yang akan terbentuk adalah mengenai
kesadaran khalayak akan keberadaan dari merek tersebut.
Dan dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa :
1.
52,7 % iklan Mentari Hebat Berlima di TV berhasil menerpa dan mempengaruhi
kesadaran khalayak akan merek Mentari.
75
76
2.
Televisi adalah media komunikasi yang paling efektif dalam membentuk
kesadaran khalayak akan merek Mentari, namun televisi bukanlah satu-satunya
saluran media yang mampu membentuk kesadaran akan suatu merek.
3.
Kesadaran khalayak akan merek Mentari terbentuk semata-mata bukan dari
pengaruh iklan di televisi saja, namun adanya faktor lain yang dapat
mempengaruhi terbentuknya kesadaran khalayak terhadap merek Mentari, namun
faktor tersebut tidak diteliti oleh penulis.
Sehingga dari hasil yang didapat menyimpulkan bahwa adanya hubungan antara
terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di televisi terhadap kesadaran merek dengan tingkat
korelasi yang cukup tinggi dan tingkat signifikansi yang diperoleh adalah cukup
signifikan. Dimana telah diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan menolak (Ho)
hipotesis nol atau ”tidak ada hubungan antara terpaan iklan dengan Mentari Hebat
Berlima di televisi dengan kesadaran merek khalayak”. Berarti dengan ditolaknya Ho
dapat diartikan bahwa Ha diterima atau ”adanya hubungan antara terpaan iklan Mentari
Hebat Berlima dengan kesadaran merek khalayak”.
Dan sampai pada kesimpulan terakhir yang dapat penulis simpulkan dari hasil
penelitian yang ada dapat dikatakan bahwa khalayak sudah aware dengan Mentari Hebat
Berlima, terbukti dengan didapatnya hasil 52,7 % yang menyatakan khalayak aware
dengan Mentari karena terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di TV dan 47,3 %
menyatakan bahwa adanya faktor lain yang tidak diteliti yang dapat membentuk
kesadaran khalayak akan merek Mentari. Dan dapat dikatakan bahwa Indosat telah
berhasil mengkampanyekan isi pesannya melalui iklan Mentari hebat berlima kepada
khalayak, hal ini terlihat dari besarnya prosentase yang didapat, menunjukkan bahwa
77
iklan Mentari Hebat Berlima telah berhasil menerpa khalayak sebesar 52,7 % dalam
pembentukan awareness dari Mentari dan sebesar 47,3 % khalayak aware terhadap
Mentari bukan dari hasil terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di TV melainkan karena
adanya faktor lain yang tidak diteliti. Namun dapat dikatakan pada hasil yang diperoleh
dari penyebaran kuesioner pada bab sebelumnya menyatakan bahwa hampir sebagian
besar khalayak sudah aware dengan Mentari Hebat Berlima.
5. 2
Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan terkait dengan hasil penelitian
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Indosat harus lebih memperhatikan dalam hal penyampaian isi pesan iklannya
kepada khalayak, karena hasil penelitian ini menyatakan bahwa terpaan iklan
Mentari berpengaruh 52,7 % dalam penciptaan kesadaran khalayak terhadap
merek Mentari dan 47,3 % khalayak tidak terkena terpaan iklan Mentari hebat
berlima.
2. Indosat harus lebih gencar lagi beriklan di media TV (karena pesan di TV akan
lebih mudah dicerna oleh khalayak) agar awareness yang terbentuk dari
masyarakat terhadap merek Mentari lebih besar.
3. Dalam menghadapi persaingan dengan banyaknya perusahaan pesaing yang juga
bergerak dibidang telepon seluler, maka PT. Indosat harus terus berinovasi dalam
upaya mengkomunikasikan pesan pemasaran dengan terfokus pada penyampaian
isi pesan iklannya.
4. Strategi Marketting Communication PT. Indosat dalam memasarkan kartu
telepon seluler Mentari harus terus dilakukan, seperti Pemberian hadiah (gift) dan
78
compliment yang diberikan oleh pihak perusahaan agar dapat mempertahankan
kesetiaan pelanggan terhadap merek Mentari, hal ini dilakukan guna
meningkatkan penjualan produk Mentari dan menghindari timbulnya titik jenuh
dari khalayak terhadap Mentari, mengingat benyaknya pesaing pada produk yang
sama.
5.
Memperjelas isi pesan iklan akan memudahkan konsumen dalam mencerna
manfaat yang diberikan dari produk tersebut.
6. Bagi mahasiswa periklanan yang akan menempuh tugas akhir, penting untuk
mengetahui bahwa dunia periklanan itu sangat luas. Periklanan tidak mampu
berdiri sendiri kerena banyak unsur-unsur pendukung lainnya yang berfungsi
untuk memaksimalkan iklan itu sendiri. Untuk itu pelajari dan cermatilah dunia
periklanan seluas mungkin karena, karena dunia periklanan akan selalu
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David, John G Myers, Advertising Management, New Delhi: Prentice-Hall Ltd,
1987
Agung, I Gusti Ngurah, Metode Penelitian Sosial, Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1992
Albusin, Syahri, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS, 10 for Windows, Penerbit: Graha
lima, Yogyakarta, 2003
A. Shimp, Terence. Periklanan Promosi, Jilid kelima, Penerbit : Erlangga, Jakarta, 2003
Arens, F. William, Contemporary Advertising International Edition, New York, 2002
Belch, George E, Michael A. Belch, Introduction To Advertising and Promotion An
Integrated Marketting Communications Perspective, Third Edition, USA
Bungin, Burhan, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan
Televisi Dalam Masyarakat Kapitalistik), Penerbit : Jendela, Yogyakarta, 2001
Bungin, Burhan S.Sos.,M.Si. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama, PT.
Prenada Media, Jakarta, 2005
Dahlan, M.Alwi., Implikasi Penerapan Teknologi Komunikasi : Reporter No.
11/II/Oktober, November, 1990
Djuarsa, S. Sendjaja. Teori Komunikasi Modul 1-9, Penerbit : Univ. Terbuka., Jakarta ,
November 2002
E. Belch, George & Michael A. Belch, Introduction to Advertising and Promotion, USA,
1995
Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Penerbit : PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung ,1995
Ferbey, AD How To Produce Succesful Advertising, Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1997
79
80
Jefkins, Frank., Periklanan : Erlangga, Jakarta, 2002
Jefkins, Frank., Public Relation : Erlangga, Jakarta, 1996
Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Penerbit
: Pustaka Utama Grafit, Jakarta, 2000
Kountur Ronny, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Cetakan kedua,
Penerbit : PPM, Jakarta, 2004
McQuail Dennis da Sven Windhal, Communication Model, New York : Longman Hose,
1981
Nasir, Mohammad Ph.D. “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998
Rakhmat, Jalaludin, “ Metode Penelitian komunikasi “. Dilengkapi Contoh Analisis
Statistik .Cetakan ke 7. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999
Rakhmat, Jalaludin. “Metode Penelitian Komunikasi”. Edisi kedua. Cetakan III.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993
Rossiter J. And L. Percy, Advertising and Promotion Management, Singapore, McGrawHill Book Co, 1987
Santoso Singgih dan Fandy Tjiptono, Riset Pemasaran, Penerbit : Elex Media
Komputindo, Jakarta : 2001
Schram, Wilbur dan Donald E. Roberts ed. The Process and Advertising precedure
elevent Edition. New Jersey; Prentice Hall Inc
Setiawan Bambang, Metode Penelitian Komunikasi, UT, Jakarta, 1995
Setiawan, Bambang.“Metode Penelitian Komunikasi I”. Jakarta: Universitas Terbuka,
1985
Sissors, Jack Z, E. Reynold Petray, Advertising Media Planning, Chicago: Crain Books,
1967
81
Simamora, Bilson, Riset Pemasaran, Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2004
Singarimbun Masri dan Sofyan Effendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta, Penerbit;
LP3S, 1989
Starch, Daniel. Measuring Advertising Readership and Result. New York; Mc Graw-Hill
Book Company.1966
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, edisi ketiga, Penerbit : PT. Alfabeta,
Bandung, 1994
Sugiyono, Manajemen Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung 1999
Supranto J, Statistik untuk Pimpinan dan Usahawan, Penerbit : Erlangga, Jakarta, 1982
Sutisna,SE.ME, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Penerbit : Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2001
Susanto, Astrid dan Sunario, Globalisasi dan Komunikasi, Penerbit : Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 1993
Susanto, Astrid S, Komunikasi Teori dan Praktek, Bina Cipta, Bandung 1996
Wright, John S. Advertising. New Delhi; Mc Graw-Hill Publishing Company, 1978
Yarnest, Panduan Aplikasi Statistik dengan menggunakan SPSS versi 11.0, Penerbit :
Dioma, Malang, 2004
Sumber lain :
www.google.com
www.indosat.com
www.mentari.com
www.kompas.com
www.batampos.co.id
82
Kamus Istilah Periklanan Indonesia, Matari Advertising PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1996
Majalah Cakram No. 189 Tentang Pandangan PPPI terhadap UU Perlindungan
Konsumen, November 1999
Majalah Indosat Corporate Solution
Modul Panduan Skripsi, Univ. Mercu Buana, Jakarta
Tata Usaha SMA YADIKA 5 Jakarta Barat
KUESIONER PENELITIAN
MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
Judul Penelitian :
PENGARUH TERPAAN IKLAN MENTARI VERSI ”HEBAT BERLIMA 50/30
DETIK” DI TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK KHALAYAK
(SURVEY PADA PELAJAR SMA YADIKA 5 JAKARTA BARAT)
Petunjuk pengisian :
1. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang pilih
2. Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan apa yang anda ketahui
3. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan jawaban anda
A.
Identitas Responden
Nama Responden
: .........................................................................
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
B.
b. Perempuan
Terpaan Iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV
2. Apakah dalam waktu 3 bulan terakhir ini anda pernah melihat iklan Mentari
versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV ?
a. Pernah melihat
b. Jarang melihat
c. Tidak pernah melihat
3. Seberapa seringkah anda melihat iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30
detik” di TV ?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Tidak sering
4. Kurang lebih berapa kali dalam sehari anda melihat iklan Mentari versi ”Hebat
Berlima 50/30 detik” di TV ?
a. < 5 kali
5
b. 5 - 10 kali
c. > 10 kali
Apakah anda melihat (menonton) iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30
detik” di TV sampai dengan selesai ?
a. Sampai selesai
b. Sebagian
c. Tidak sampai selesai
6. Apakah anda memperhatikan iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di
TV ?
a. sangat Memperhatikan b. Kurang Memperhatikan c.Tidak memperhatikan
7. Apakah anda memperhatikan iklan kartu telepon seluler lain di TV ?
a. sangat Memperhatikan b. Kurang Memperhatikan c.Tidak memperhatikan
8. Apakah anda mengetahui alur cerita dari iklan MH-5 di TV ?
a. sangat Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c.Tidak mengetahui
9. Jika anda mengetahuinya, maka manakah yang menjadi alur cerita dari iklan
tersebut :
a. Sebuah uang koin senilai Rp. 50,- sedang berjalan mendatangi penjual koran
dan permen, namun kehadirannya ditolak karena satuan nilainya yang kecil,
setelah itu dia berjalan lagi dan kemudian pada pusat keramaian kehadiran
uang tersebut disambut meriah oleh sekelompok orang pengguna Mentari.
b. Seseorang yang sedang mandi melakukan percakapan via ponsel dengan
kawannya, kemudian jam dinding berbunyi menandakan bahwa ia telah
melakukan percakapan telepon selama 1 jam dan mereka menghentikan
percakapan mereka, tetapi ternyata jam dinding tersebut rusak.
c. Sekelompok anak kecil sedang bermain petak umpet, kemudian ada seorang
anak yang bertugas mencari dimana temen-temannya bersembunyi, lalu anak
itu mengirimkan pesan singkatnya melalui SMS kepada teman-temannya,
sehingga anak tersebut jadi mengetahui dimana keberadaan teman-temannya.
10. Apakah anda mampu menangkap isi pesan yang disampaikan dari iklan MH-5 di
TV ?
a. sangat menangkap
b. Kurang Menangkap
c.Tidak menangkap
11. Menurut anda apakah iklan MH-5 di TV menarik ?
a. sangat Menarik
b. Kurang Menarik
c.Tidak menarik
12. Pada unsur iklan manakah yang menurut anda paling menarik ?
a. Pemeran iklan
b. alur cerita
c. Slogan
13. Apakah anda mengetahui pemeran dalam iklan MH-5 di TV?
a. sangat Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c.Tidak mengetahui
14. Diantara berikut ini manakah yang menjadi pemeran dalam iklan MH-5 di TV?
a. Uang koin Rp. 50,-
b. Uang koin Rp. 25,-
c. Uang kertas Rp.1000,-
15. Apakah anda mengetahui setting iklan MH-5 ?
a. sangat Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c.Tidak mengetahui
16. Jika tahu, maka manakah yang menjadi setting dari iklan tersebut ?
a. Disebuah tempat keramaian pusat kota
b. Di mal
c. Di sekolah
C.
Kesadaran Merek Terhadap produk Mentari khususnya versi ”Hebat
Berlima 50/30 detik”
17. Apakah anda mengingat merek produk kartu telepon seluler MH-5 setelah anda
melihat iklannya di TV ?
a. sangat Mengingat
b. Kurang Mengingat
c.Tidak mengingat
18. Apakah kemasan menjadi perhatian anda pada saat menonton iklan MH-5 ?
a. Ya
b. Ragu-ragu
c. Tidak
19. Apakah anda mengetahui slogan atau positioning dari produk Mentari versi
”Hebat Berlima 50/30 detik” ?
a. Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Tidak mengetahui
20. Jika anda mengetahuinya, manakah bunyi slogan atau positioning dari produk
Mentari Hebat Berlima ?
a. Pulsa Lokal Luar Biasa Hemat
b. Untung Pakai Esia
c. Jangkauan Luas
21. Apakah anda mengetahui merek Mentari ?
a. Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Tidak mengetahui
22. Apakah anda mengetahui perusahaan yang mengeluarkan merek Mentari ?
a. Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Tidak mengetahui
23. Jika anda mengetahuinya, maka perusahaan manakah yang mengeluarkan produk
Mentari ?
a. PT. Indosat
b. PT. Telkomsel
c. PT. Bakrie Telecom
24. Apakah anda mengetahui manfaat yang diberikan dari kartu telepon seluler
Mentari kepada pelanggannya ?
a. sangat Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Tidak mengetahui
25. Jika anda mengetahui manfaat dari Mentari, maka manakah yang menjadi
manfaat dari produk Mentari:
a. Double free talk, hemat ngobrol berlima, point plus-plus
b. Mampu melakukan percakapan sampai keluar kota tanpa harus mengganti
nomor terlebih dahulu.
c. Bebas roaming nasional
26. Apakah anda mengetahui logo dari produk Mentari punya Indosat ?
a. Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Tidak mengetahui
27. Jika anda mengetahui logo Mentari, maka manakah yang merupakan logo dari
Mentari ?
a.
b.
c.
28. Apakah anda mengetahui bahwa saat ini Mentari mengeluarkan produk Mentari
Hebat Berlima ?
a. Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Tidak mengetahui
29. Jika anda mengetahuinya, maka apakah yang menjadi keunggulan dari Mentari
Hebat Berlima?
a. mampu melakukan percakapan via ponsel dengan teman sebanyak 4 orang
dan hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 50,- / 30 detik, selain itu juga
mendapatakan fasilitas dari Mentari seru lainnya
b. Dapat melakukan percakapan dengan 10 teman dengan dikenakan biaya
sebesar Rp. 50,- / 30 detik
c. Bebas melakukan percakapan telepon setiap waktu karena hanya dikenakan
biaya Rp. 1,- / detik
30. Apakah anda mengetahui cara yang digunakan untuk mendaftar Mentari Hebat
Berlima?
a. Mengetahui
b. Kurang Mengetahui
c. Tidak mengetahui
31. Jika anda mengetahuinya, manakah cara yang tepat digunakan untuk mendaftar
Mentari Hebat Berlima ?
a. Ketik: REG [spasi]No. Ponsel 1, [spasi]No. Ponsel 2, [spasi]No. Ponsel
3, [spasi]No..Ponsel 4, Lalu kirim ke 6060
b. Ketik REG Nama teman 1, Nama teman 2, Nama teman 3, lalu kirim ke
1212
c. Ketik REG Alamat rumah teman 1, Alamat rumah teman 2, kirim ke 1212
History of PT. Indosat
PT Indosat , Tbk was established in 1967 as a foreign investment company to
provide international telecommunications services in Indonesia, commencing its
operations in 1969 with the inauguration of the Jatiluhur earth station. In1980, the
Government of Indonesia acquired all of the shares of Indosat, which then became a
State-Owned Enterprise (SOE). In 1994, Indosat listed its shares on the Jakarta Stock
Exchange, the Surabaya Stock Exchange and the New York Stock Exchange, achieving
the distinction of being the first SOE to be listed overseas.
From 1969 until 1990, Indosat provided switched and non-switched international
telecommunications services, including international direct dialling telephony,
international data network communications, international leased lines and international
television transmission services.
Entering the 21st century and in keeping with the global trends, the Government
of Indonesia decided to deregulate the national telecommunications sector, opening it up
to free market competition. From 2001, all cross-ownerships between Indosat and the
domestic telecommunications provider, Telkom, have been eliminated, whereas the
exclusivity rights of the two telecommunications service providers will be terminated in
several stages.
Indosat pursued a main course of development of its cellular business starting in
the mid 90’s. In 2001, we established PT Indosat Multi Media Mobile (IM3), followed
by acquiring full control of PT Satelit Palapa Indonesia, thus making IndosatGroup the
second largest cellular operator in Indonesia.
At the end of 2002, the Government of Indonesia undertook a 41.94%
divestment of its shares in Indosat to Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.
through the holding company of Indonesia Communications Limited. With this
divestment, Indosat is once again a foreign investment company, offering full fledged,
integrated network and services in information and communication solutions.
On November 2003, following the signing of the Merger Deed to merge
Satelindo, IM3 and Bimagraha into Indosat, Indosat emerges as a cellular focused Full
Network
Service
Provider
(FNSP).
By
consolidating
its
cellular,
fixed
telecommunications and MIDI services into a single organization, Indosat is wellpositioned to be the telecommunication service provider with the comprehensive range
of products offering in Indonesia. This was followed by a comprehensive transformation
program, launched in 2004, encompassing in human resouces, technology, platform and
corporate culture and values. The transformation has started to demonstrate encouraging
results as the company posted record revenues that surpassed Rp 10 trilion threshold and
increased in margin its 10th year as a publicly listed company.
Indosat is the second largest mobile operator with 16.704.639 subscriber base by
the end 2006. Indosat launched its 3.5G for the Jakarta and Surabaya regions in
November 29, 2006. Indosat 3.5G in the intermediate generation of the 3G technology,
which enables subscribers to enjoy better quality voice, video or hifh speed data/internet
access of up to 3.6 Mbps or around 9 times faster than standard 3G service. All Indosat
nodes B have utilized the HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) technology.
Indosat is the first 3G operator, which fully adopt the HSDPA technology base in
Indonesia.
On December 15, 2006, Indosat has accepted 2 channels no. 589 and 630 on its
800 MHz frequency band to operate Local Wireless Fixed Telecommunication Network
in Jabotabek area. Following the approval of these 2 channels, Indosat will continue to
expense local wireless fixed telecommunication services in Jabotabek area and continue
to develop cellular services thoughout Indonesia

Indosat's Vision
To become the leading cellular / wireless focused, fully
integrated telecommunication network and services provider in
Indonesia

Indosat's Mission

To provide and develop innovative and quality products, services,
and solutions, which offer the best value to our customers

To continuously grow shareholder values

To provide better quality of life to our stakeholders
MENTARI

SpesifikasioMentari:
GSM 900/1800 (Dual Band), Sim Card 8 Kb, 32 Kb (GSM phase 2+), 16
Kb, Menu Browser (Sim Tool Kit), SMS memory 20 unit, 30 unit & 35
unit, Phone book memory 100 unit & 250 unit.

FituroMentari:
CLIP, CLIR, Call Waiting, Call Hold/Call Unhold, Voice Mail Service
(VMS), SMS, MMS, I-ring, Conference Call, International Roaming,
VAS, LBS.

ValueoAddedoServiceoMentari: :

Value Added SMS : Plain SMS, Menu Browser/STK, Tarif dan
Metode Charging, Features Value Added SMS

Mobile Office : MMS, GPRS*, Instant Messaging

Mobile Banking : SMS Banking – Informasi (Plain SMS), Mobile
Banking –oMenuoBrowser

IVR (Interactive Voice Response) : IVR Service Mentari, IVR
Banking
Event of Indosat

Mentari, IM3 dan Matrix Raih Top Brand Award
Indosat meraih penghargaan "Top Brand" untuk kategori kartu prabayar, Mentari
dan IM3, serta kategori kartu pascabayar Matrix, dan menjadikan Indosat satu-satunya
operator telekomunikasi yang menerima tiga penghargaan sekaligus untuk kategori kartu
prabayar
"Kami sangat senang produk-produk Indosat berhasil meraih 'Top Brand Award'.
Penghargaan ini mencerminkan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan layanan
Mentari, IM3 dan Matrix", sambut Wahyu Wijayadi, Direktur Pemasaran PT Indosat,
tbk. Disela-sela acara penyerahan Top Brand Award di XXI club Jakarta pada selasa 27
Februari 2007 lalu. "Bagi Indosat kepercayaan pelanggan adalah sangat penting terlebih
dengan maraknya beragam layanan yang ditawarkan oleh operator lain. Penghargaan ini
menandakan keberhasilan Indosat dalam memberikan layanan bagi pelanggan, dan
menjadi motivasi bagi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan layanan
kepada pelanggan dan masyarakat umum".
Top Brand Award adalah penghargaan yang diberikan bagi merek-merek top
berdasarkan survey yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group. Penghargaan
Top Brand telah diberikan untuk lebih dari 130 merek di lebih dari 60 kategori produk
sejak tahun 2000.

Layanan Telepon Gratis Dari Indosat Di Bandara Adisucipto
Sesuai komitmen kepedulian Indosat terhadap bencana dan musibah yang terjadi
dan menimpa banyak korban, sejak pagi tadi Indosat telah mendirikan Posko Layanan
Telepon Seluler Gratis bagi para keluarga korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia
GA 200 jenis Boeing 737-400 yang meledak pagi ini di Bandara Adi Sucipto,
Yogyakarta. Posko Indosat tersebut menyediakan layanan seluler Matrix dan Mentari.
Aktivitas tanggap darurat berupa penyediaan layanan telekomunikasi gratis
memang telah menjadi prioritas pertama yang akan diselenggarakan oleh Indosat setiap
terjadi kondisi darurat di suatu wilayah. Seluruh Kantor Operasional Indosat telah
memiliki perangkat yang siap digunakan untuk layanan telekomunikasi gratis setiap saat
terjadi bencana/ musibah. ”Kami banyak belajar dari pengalaman yang membuktikan
bahwa komunikasi merupakan faktor penting dalam proses evakuasi maupun koordinasi
pemulihan bencana maupun kecelakaan”, disampaikan oleh Adita Irawati selaku
Division Head of Public Relations Indosat.

NewoServiceofromoGSMi-iPBXoIntegration Indosat
Layanan Integrasi Indosat GSM- PBX adalah layanan yang memungkinkan
pelanggan korporasi untuk menggunakan GSM Cellular sebagai jaringan terhubung
dengan PBX.
 Keuntungan:
- VAS Content : Ringtone, Wallpaper, Java Games (dlm pengembangan)
-oAksesinternet
-oEVDOcapabilities
-oIVR (Interactive Voice Response) : IVR Service
- Value Added SMS : Plain SMS, Tarif dan Metode Charging, Features Value
AddedoSMS
Kuesioner Coding Sheet
Ident Resp
Terpaan Iklan
Resp
1
Jum 2
1
2
2
2
2
2
Kesad Merk
Ident Resp.
Terp Iklan (X)
Kes Merek (Y)
Total
Total
Total
15
2
31
15
15
2
31
15
3
4
7
8
10
11 12 13 14 15 Jum 17 18 19 21 28 Jum
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
31
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
31
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
31
3
3
3
3
3
15
2
31
15
4
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
31
3
3
3
3
3
15
2
31
15
5
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
31
3
3
3
3
3
15
2
31
15
6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
8
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
11
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
2
2
12
3
33
12
12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
2
3
13
3
33
13
13
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
32
2
3
3
3
3
14
3
32
14
14
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
3
3
14
3
33
14
14
15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
3
3
14
3
33
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
3
3
14
3
33
14
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
3
3
14
3
33
14
18
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
2
3
13
2
33
13
19
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
3
3
14
2
33
14
20
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
32
2
3
3
3
3
14
2
32
14
21
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
29
3
3
3
2
3
14
2
29
14
22
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
28
3
3
3
2
2
13
2
28
13
23
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
28
3
3
3
3
3
15
2
28
15
24
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
28
3
3
3
3
3
15
2
28
15
25
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
30
3
3
3
3
3
15
2
30
15
26
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
30
2
3
3
3
3
14
2
30
14
27
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
30
2
3
3
3
3
14
2
30
14
28
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
27
2
3
3
3
3
14
3
27
14
29
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
27
1
2
3
3
3
12
3
27
12
30
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
27
1
2
3
3
3
12
3
27
12
31
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
28
1
2
3
2
3
11
3
28
11
12
32
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
28
3
2
3
2
2
12
3
28
33
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
28
3
2
2
2
3
12
3
28
12
34
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
26
3
2
2
3
3
13
3
26
13
35
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
26
3
2
2
3
3
13
3
26
13
36
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
29
2
2
2
3
3
12
2
29
12
37
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
28
2
2
2
3
3
12
2
28
12
38
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
28
2
2
2
2
3
11
2
28
11
39
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
1
1
2
25
2
2
2
3
3
12
2
25
12
40
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
1
1
2
25
2
2
2
3
3
12
2
25
12
41
2
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
27
2
2
2
3
3
12
2
27
12
42
2
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
27
2
2
2
2
3
11
2
27
11
43
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
1
1
2
26
3
2
3
3
3
14
2
26
14
44
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
29
3
2
3
3
3
14
3
29
14
45
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
29
3
2
3
3
3
14
3
29
14
46
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
1
1
2
26
3
1
3
3
3
13
3
26
13
47
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
1
1
2
26
3
1
3
2
3
12
3
26
12
48
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
1
1
2
26
3
1
2
2
3
11
3
26
11
Ident Resp
Resp
1
Terpaan Iklan
Jum
2
3
4
7
8
Kesad Merk
10
11
12
13
14
15 Jum 17
18 19 21 28 Jum
Ident Resp
Terp Iklan (X)
Kes Merk (Y)
Total
Total
Total
49
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
32
2
3
3
3
3
14
2
32
14
50
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
32
2
3
3
3
3
14
2
32
14
51
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
3
3
14
2
33
14
52
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
31
2
3
3
2
3
13
2
31
13
53
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
32
2
3
3
3
3
14
2
32
14
54
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
32
2
3
3
3
3
14
2
32
14
55
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
31
3
3
3
3
3
15
2
31
15
56
2
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
29
3
3
3
3
3
15
2
29
15
57
2
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
29
3
3
3
2
2
13
2
29
13
58
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
3
3
3
29
3
3
3
3
3
15
3
29
15
59
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
29
3
3
3
3
3
15
3
29
15
60
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
31
3
3
3
3
3
15
3
31
15
61
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
31
3
3
3
3
3
15
3
31
15
62
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
31
2
2
3
3
3
13
3
31
13
13
63
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
31
2
2
3
3
3
13
3
31
64
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
31
2
2
3
3
3
13
3
31
13
65
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
31
2
2
3
3
3
13
3
31
13
66
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
2
3
3
3
13
3
33
13
67
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
2
3
2
3
13
2
33
13
68
2
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
31
3
2
2
2
2
11
2
31
11
69
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
28
1
2
2
3
3
11
2
28
11
70
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
27
1
2
2
3
3
11
2
27
11
71
2
2
3
3
3
2
1
2
3
2
2
2
3
26
1
2
2
3
3
11
2
26
11
72
2
2
3
3
3
2
1
2
3
2
2
2
3
26
1
2
2
3
3
11
2
26
11
73
2
2
3
3
3
2
1
2
3
2
2
2
3
26
1
2
2
3
3
11
2
26
11
74
3
3
3
3
3
2
1
2
3
3
2
2
3
27
2
2
2
3
3
12
3
27
12
75
3
3
3
3
3
2
1
2
3
3
2
2
3
27
2
2
2
3
3
12
3
27
12
11
76
3
3
3
3
3
2
1
2
3
3
2
2
3
27
2
1
2
3
3
11
3
27
77
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
27
2
1
2
2
2
9
3
27
9
78
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
27
2
2
2
3
3
12
3
27
12
79
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
2
2
3
25
3
2
2
2
2
11
3
25
11
80
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
29
3
2
3
3
3
14
3
29
14
81
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
29
3
2
3
3
3
14
3
29
14
82
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
31
3
2
3
3
3
14
3
31
14
83
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
31
3
2
3
3
3
14
3
31
14
84
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
31
3
2
3
3
3
14
3
31
14
85
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
31
3
2
2
3
3
13
3
31
13
86
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
31
3
3
2
3
2
13
3
31
13
87
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
1
1
2
24
1
1
1
3
3
9
3
24
9
88
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
1
1
2
24
2
1
1
3
3
10
3
24
10
89
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
1
25
2
2
1
3
3
11
3
25
11
90
2
2
3
3
3
3
2
2
2
1
2
2
1
24
2
1
2
3
3
11
2
24
11
91
2
2
3
3
3
3
3
2
2
1
1
1
1
23
1
2
2
2
3
10
2
23
10
92
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
32
3
2
3
2
3
13
2
32
13
93
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
2
29
3
2
3
2
3
13
3
29
13
94
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
2
28
3
3
3
2
3
14
3
28
14
95
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
28
3
3
3
2
3
14
3
28
14
96
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
30
3
3
3
2
3
14
3
30
14
Ident Resp
Terpaan Iklan
Kesad Merk
Ident Resp
Terp Iklan (X)
Kes Merek (Y)
Total
Total
Total
15
3
33
15
3
15
3
33
15
3
3
15
3
33
15
2
3
3
14
2
33
14
3
2
3
3
14
2
33
14
3
3
3
3
3
15
2
32
15
32
3
3
3
3
3
15
2
32
15
2
32
3
3
3
3
3
15
2
32
15
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
3
3
3
3
32
3
3
3
3
3
15
3
32
15
3
3
3
3
3
32
3
3
3
3
3
15
3
32
15
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
30
3
3
3
3
3
15
3
30
15
3
3
3
3
3
3
1
3
2
2
29
3
3
3
3
3
15
3
29
15
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
2
28
3
3
3
3
3
15
2
28
15
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
2
29
3
3
3
3
3
15
2
29
15
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
2
3
14
2
33
14
118
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
32
3
3
3
3
3
15
2
32
15
119
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
2
3
3
3
3
14
2
33
14
120
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
32
3
3
3
3
3
15
2
32
15
121
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
122
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
123
2
2
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
31
3
3
3
3
3
15
2
31
15
124
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
31
3
3
3
3
3
15
2
31
15
125
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
32
3
3
3
3
3
15
2
32
15
126
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
127
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
128
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
129
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
130
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
2
3
14
3
33
14
131
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
2
3
14
3
33
14
132
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
2
3
14
3
33
14
133
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
134
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
135
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
136
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
137
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
138
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
139
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
140
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
141
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
142
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
143
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
144
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
2
2
3
13
3
33
13
145
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
32
3
3
2
2
3
13
3
32
13
146
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
32
3
3
3
3
3
15
3
32
15
147
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
148
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
149
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
150
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
32
3
3
3
3
3
15
3
32
15
151
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
3
33
15
152
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
153
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
154
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
155
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
15
2
33
15
Resp
1
Jum
2
3
4
7
8
10 11 12 13
14
15 Jum 17
18 19
21
28 Jum
97
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
3
98
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
3
99
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
3
100
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
3
101
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
33
3
102
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
32
103
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
104
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
105
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
106
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
107
3
3
3
3
3
3
3
2
3
108
3
3
3
3
3
3
3
2
109
3
3
3
3
3
3
3
110
3
3
3
3
3
3
111
3
3
3
3
3
112
3
3
3
3
113
3
3
3
114
3
3
3
115
2
2
116
2
117
Reliability
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Each of the following component variables has zero variance and is removed from
the scale: Dalam 3 bln terakhir pernah lihat iklan MH5 di TV
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics
based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system
missing values.
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
100.0
.0
100.0
155
0
155
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.839
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.818
N of Items
15
Item-Total Statistics
Berapa sering melihat
iklan MH5 di TV
Berapa kali lihat iklan
MH5 di TV dlm sehari
Apakah memperhatikan
iklan Kompetitor
Apakah mengetahui alur
cerita iklan MH5
MAmpu menangkap isi
pesan iklan MH5
Apakah iklan MH5
menarik
Unsur iklan manakah
yang paling menarik
Mengetahui pemeran
iklan MH5 di TV
siapa pemeran iklan
MH5 di TV
Mengetahui dimana
setting iklan MH5 di TV
Ingat Mentari setelah
lihat iklannya di TV
Apakah kemasan
menjadi perhatian saat
lihat iklan
Mengetahui slogan MH5
Mengetahui merk Mentari
Mengetahui keunggulan
Mentari
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
38.3806
14.913
.188
.
.842
38.3548
14.984
.186
.
.841
38.6000
13.371
.544
.
.824
38.6452
13.101
.508
.
.827
38.5484
14.041
.364
.
.835
38.4129
14.387
.358
.
.835
38.5355
13.744
.375
.
.835
38.6065
11.929
.793
.
.805
38.6323
11.974
.737
.
.809
38.4129
13.971
.441
.
.831
38.6516
13.125
.452
.
.832
38.6452
12.088
.752
.
.808
38.5032
38.4581
13.005
14.821
.664
.165
.
.
.817
.844
38.3161
15.166
.154
.
.842
Scale Statistics
Mean
41.2645
Variance
15.482
Std. Deviation
3.93466
N of Items
15
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Correlation
Correlations
Total Terpaan iklan
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Total Kesadaran Merek
Total Terpaan
iklan
1
.
155
.726**
.000
155
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Frekuensi
Statistics
N
Valid
Missing
Std. Error of Mean
Std. Deviation
Range
Sum
Total Terpaan
iklan
155
0
.21803
2.71445
10.00
4730.00
Total
Kesadaran
Merek
155
0
.11991
1.49281
6.00
2131.00
Frekuensi tabel
Total Terpaan iklan
Valid
23.00
24.00
25.00
26.00
27.00
28.00
29.00
30.00
31.00
32.00
33.00
Total
Frequency
1
3
4
9
11
12
13
5
21
18
58
155
Percent
.6
1.9
2.6
5.8
7.1
7.7
8.4
3.2
13.5
11.6
37.4
100.0
Valid Percent
.6
1.9
2.6
5.8
7.1
7.7
8.4
3.2
13.5
11.6
37.4
100.0
Cumulative
Percent
.6
2.6
5.2
11.0
18.1
25.8
34.2
37.4
51.0
62.6
100.0
Total Kesadaran Merek
Valid
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
Total
Frequency
2
2
14
14
20
34
69
155
Percent
1.3
1.3
9.0
9.0
12.9
21.9
44.5
100.0
Valid Percent
1.3
1.3
9.0
9.0
12.9
21.9
44.5
100.0
Cumulative
Percent
1.3
2.6
11.6
20.6
33.5
55.5
100.0
Total
Kesadaran
Merek
.726**
.000
155
1
.
155
Regresi
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
Total
Kesadaran
a
Merek
Variables
Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan
Model Summary
Model
1
R
R Square
.726a
.527
Adjusted
R Square
.524
Std. Error of
the Estimate
1.87243
a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
598.291
536.418
1134.710
df
1
153
154
Mean Square
598.291
3.506
F
170.648
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek
b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Total Kesadaran Merek
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
12.363
1.398
1.320
.101
a. Dependent Variable: Total Terpaan iklan
Standardized
Coefficients
Beta
.726
t
8.845
13.063
Sig.
.000
.000
Bar Chart
Total Terpaan iklan
Total Kesadaran Merek
60
70
60
50
50
Frequency
Frequency
40
30
40
30
20
20
10
10
0
0
23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00
9.00
10.00
11.00
Total Terpaan iklan
12.00
13.00
14.00
15.00
Total Kesadaran Merek
Total Terpaan iklan
Total Kesadaran
Merek
3.00
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Total Terpaan iklan
Total Kesadaran Merek
Total Terpaan iklan
Total Kesadaran Merek
70
60
60
50
50
Frequency
40
Frequency
StandardDeviation
2.50
30
40
30
20
20
10
10
Mean = 30.5161
Std. Dev. = 2.71445
N = 155
0
22.00
24.00
26.00
28.00
30.00
Total Terpaan iklan
32.00
34.00
Mean = 13.7484
Std. Dev. = 1.49281
N = 155
0
8.00
10.00
12.00
14.00
Total Kesadaran Merek
16.00
MODEL:
_
MOD_2.
Dependent variable.. TotTerpaanIklan
Method.. LINEAR
Listwise Deletion of Missing Data
Multiple R
R Square
Adjusted R Square
Standard Error
.72613
.52726
.52417
1.87243
Analysis of Variance:
Regression
Residuals
F =
DF
Sum of Squares
Mean Square
1
153
598.29149
536.41819
598.29149
3.50600
170.64783
Signif F =
.0000
-------------------- Variables in the Equation -------------------Variable
TotKesad
(Constant)
_
B
SE B
Beta
T
Sig T
1.320356
12.363368
.101074
1.397723
.726129
13.063
8.845
.0000
.0000
Dependent variable.. TotTerpaanIklan
Method.. INVERSE
Listwise Deletion of Missing Data
Multiple R
R Square
Adjusted R Square
Standard Error
.72518
.52588
.52278
1.87516
Analysis of Variance:
Regression
Residuals
F =
DF
Sum of Squares
Mean Square
1
153
596.72476
537.98492
596.72476
3.51624
169.70529
Signif F =
.0000
-------------------- Variables in the Equation -------------------Variable
TotKesad
(Constant)
_
B
SE B
Beta
T
Sig T
-210.835003
46.061673
16.184341
1.202791
-.725178
-13.027
38.296
.0000
.0000
Dependent variable.. TotTerpaanIklan
Method.. GROWTH
Listwise Deletion of Missing Data
Multiple R
R Square
Adjusted R Square
Standard Error
.73334
.53779
.53477
.06339
Analysis of Variance:
Regression
Residuals
F =
DF
Sum of Squares
Mean Square
1
153
.71530277
.61477298
.71530277
.00401812
178.01909
Signif F =
.0000
-------------------- Variables in the Equation -------------------Variable
TotKesad
(Constant)
B
SE B
Beta
T
Sig T
.045654
2.786420
.003422
.047318
.733342
13.342
58.887
.0000
.0000
Abbreviated
Name
Extended
Name
TotKesad
TotKesadaranMerek
Total Terpaan iklan
Observed
34.00
Linear
Inverse
Growth
32.00
30.00
28.00
26.00
24.00
22.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
Total Kesadaran Merek
14.00
15.00
CURRICULUM VITAE
FAHNI RIZA
Jl. Sukarela Rt. 04 Rw. 06 No. 31
Kreo Ciledug
Tangerang 15156
Telp. 0817-999-8956
E-mail: [email protected]
PERSONAL DATA
Tempat tanggal Lahir
: Jakarta, 09 Juni 1985
Agama
: Islam
Usia
: 22 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
PENDIDIKAN FORMAL

1991 – 1997
SD Muhammadiyah 28 Jakarta Selatan

1997 – 2000
SLTP Yadika 5 Jakarta Barat

2000 – 2003
SMUN 108 Jakarta Selatan

2003 – 2008
Univ. Mercu Buana Jakarta Barat
WORKSHOP DAN SEMINAR

Pelatihan Basic Program Desaign Grafis Adobe PhotoShop, Macromedia
Freehand, Adobe Pagemaker, Univ. Mercu Buana, September 2004

Seminar sehari ”Marketing Communication Sebagai Kompetisi Unggulan
Dalam Era Pasar Bebas” Hotel Kartika Chandra, Desember 2005

Seminar “Sosialisasi Project Assessment 5 Jabatan Sub Sektor Perdagangan
Dalam Negri” Hotel Sofyan Betawi, Juli 2006
Download