PENGARUH TERPAAN IKLAN MENTARI VERSI “HEBAT BERLIMA 50/30 DETIK” DI TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK KHALAYAK (SURVEY PADA PELAJAR SMA YADIKA 5 JAKARTA BARAT) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Nama : Fahni Riza NIM : 04303-034 Jurusan : Marcomm & Advertising FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Nama : Fahni Riza NIM : 04303 – 034 Jurusan : Marcomm & Advertising Fakultas : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Pengaruh Terpaan Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima o50/30 Detik” Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek oKhalayak Mengetahui, Jakarta, Februari 2008 Pembimbing I Pembimbing II (S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si) (Dra. Endah Murwani, M.Si) i FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama : Fahni Riza NIM : 04303-034 Fakultas : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Pengaruh Terpaan Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima oi50/30 Detik” Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek oiKhalayak Jakarta, Februari 2008 Ketua Sidang Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si ( ) Penguji Ahli Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si ( ) Pembimbing I S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si ( ) Pembimbing II Dra. Endah Murwani, M.Si ( ) ii FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama : Fahni Riza Nim : 04303-034 Fakultas : Ilmu Komunikasi Judul Skripsi : Pengaruh Terpaan Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima o50/30 Detik” Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek oKhalayak Jakarta, Februari 2008 Disetujui dan Diterima Oleh : Pembimbing I Pembimbing II (S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si) (Dra. Endah Murwani, M.Si) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Ketua Bidang Studi Marcomm (Dra. Diah Wardhani, M. Si) (Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si) iii FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA ABSTRAKSI FAHNI RIZA (04303-034) PENGARUH TERPAAN IKLAN MENTARI VERSI ”HEBAT BERLIMA, 50 / 30 DETIK” DI TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK KHALAYAK (SURVEY PADA PELAJAR SMA YADIKA 5 JAKARTA BARAT) xii + 82 halaman ; 37 lampiran ; Bibliografi : .38 buku (1966-2005), 2 majalah, 1 sumber Perang antara perusahaan telekomunikasi seluler saat ini semakin gencar dimedia massa. Mereka berlomba untuk menarik minat konsumen dengan cara beriklan dimedia. Televisi merupakan pilihan media yang paling efektif untuk menyampaikan isi pesan karena konsumen bukan hanya dapat melihat jalan cerita dari iklan tersebut tetapi juga mampu mendengar efek suara yang digunakan. PT. Indosat, Tbk saat ini yang sedang gencar mengiklankan produk unggulan mereka yaitu Mentari Hebat Berlima diberbagai media khususnya televisi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan Mentari Hebat Berlima yang tayang di televisi terhadap kesadaran merek khalayak. Sebagai landasan teori, penelitian ini menggunakan model DAGMAR (Defining Advertising Goals for Measured Advertising Result) dalam teori Hierarchy of effect. Teori ini menjelaskan bahwa khalayak diterpa oleh iklan media massa sampai membentuk kesadaran akan merek yang ditawarkan dengan melalui beberapa tahapan yaitu: ketidaksadaran, kesadaran, pemahaman&citra, sikap, dan tindakan. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teori proses komunikasi Laswell dimana dalam teori itu menjelaskan adanya tahapan yang harus dilalui dalam melakukan komunikasi sampai terbentuk efek apa yang akan dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatif dengan teknik pengumpulan data berupa survey yang dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner kepada pelajar SMA Yadika 5 Jakarta Barat yang pernah melihat iklan Mentari Hebat Berlima di televisi dengan jumlah responden sebanyak 155. Dengan teknik samplingnya menggunakan simple random sampling sebesar 20 % dari jumlah populasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah iklan Mentari Hebat Berlima di TV sudah mampu membentuk brand awareness dimata konsumen yang melihatnya. Berdasarkan dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa hubungan variabel terpaan iklan Mentari Hebat Berlima (X) dengan kesadaran merek khalayak (Y) berada pada tingkat hubungan yang cukup kuat. Dan dari hasil perhitungan SPSS didapatkan kontribusinya 0,527, artinya terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di TV mempunyai kontribusi atau pengaruh sebesar 52, 7 % terhadap kesadaran merek khalayak. Terpaan iklan di televisi memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap penciptaan kesadaran khalayak akan merek Mentari, dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang juga memiliki pengaruh dalam pembentukan awareness diluar terpaan iklan yakni sebesar 47, 3 %. Dan TV bukanlah satu-satunya media beriklan yang digunakan dalam pembentukan suatu kesadaran akan sebuah merek. v KATA PENGANTAR Subhanallah, Alhamdulillahirobbil alamin…. Puji syukur kehadirat Allah SWT, dzat yang maha sempurna yang telah banyak memberikan anugerah dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kedukaan-Ku dan cukuplah Allah yang menjadi tempat bersandar-Ku saat aku mengadu akan kekuatan dan kelemahan-Ku, karena sesungguhnya bila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengujinya. Tugas Akhir ini dibuat guna memenuhi Gelar Sarjana S1 Jurusan Marketing Communication & Advertising Fakultas Ilmu Komunikasi. Jika tanpa ridho dari yang maha kuasa, penulis tidak akan mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis juga tidak seorang diri, banyak orang yang membantu dan memberikan support sehingga penulis mampu mengerjakan dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Ibu S.M Niken Restaty, S.Sos, M.Si selaku pembimbing skripsi pertama penulis yang telah banyak memberikan masukan, bantuan dan pengertiannya kepada penulis. Terima kasih banyak karena ibu sudah bersedia mengajari-Ku SPSS, dari aku tidak tahu sampai aku mulai mengetahui bagaimana cara menggunakanNya. Matur nuwun. vi 2. Ibu Dra. Endah Murwani, M.Si selaku pembimbing skripsi kedua penulis yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, nasehat, dan bantuannya kepada penulis sampai penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga ibu sukses dalam menyelesaikan program studi S3-nya, Amin. Matur nuwun. 3. Bapak Drs. Hardiyanto Jatmiko, M.Si selaku ketua sidang yang telah meluangkan waktunya untuk dapat menghadiri sidang akhir saya & memberikan banyak masukan yang berupa kritik membangun kepada saya. Terima kasih atas segala pengertiannya. 4. Ibu Nurprapti W. Widyastuti, S.Sos, M.Si selaku penguji ahli yang telah memberikan banyak bantuan, masukan dan pengetahuannya pada sidang akhir saya sehingga saya dapat menyempurnakan tugas akhir ini dengan baik. 5. Ibu-Ku, Ibu-Ku, Ibu-Ku Lilik Sri Sugiharti dan Ayah-Ku Mahjudin yang tak pernah berhenti mendoakan aku dan selalu menyayangi aku sampai akhir zaman. Mama...”Tiada suatu bencana-pun yang menimpa di bumi ini dan tidak pula pada diri mama sendiri melainkan karena telah ditulis dalam kitab Lauh Mahfuzh sebelum Allah menciptakan kita dan sebaik-baiknya obat bagi kita yang sedang di uji adalah kesabaran”. Cepat sembuh mama karena salah satu kunci surga-Ku ada pada-Mu. Papa, ada satu hadis yang mengatakan bahwa ”Apabila aku menguji hamba-Ku dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar, maka akan aku ganti kedua matanya dengan Surga”. Selalu sabar dan tawakal ya papa dalam menghadapi ujian yang datang. Terima kasih papa & mama, semoga kelak aku dapat membahagiakan mu dunia dan akhirat, Amin. vii 6. kakak-kakak Ku tercinta Mbak Fitri, Mas Topik, Mbak Indah, Kak Wihan, Kak Jun yang sudah banyak membantu dalam segala hal dan tidak pernah letih membimbing ku sampai aku benar-benar mampu untuk melangkah sendiri. Juga untuk 2 keponakan-Ku Prameswari dan Choirunisa yang selalu menceriakan suasana kehidupan di rumah, Keep smiling for Aunty. Mbak Murti, terima kasih sudah banyak membantu di rumah. I Love you All 7. Bpk. Jemah selaku kepala Training Development PT. Indosat, Tbk yang sudah bersedia meluangkan waktunya dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan riset di Indosat. 8. Bpk. Andi Jobs selaku Prepaid Brand Communication Manager PT. Indosat, Tbk yang sudah meluangkan waktunya dan memberikan banyak informasi kepada penulis sehingga penulis dapat melengkapi skripsi ini dengan baik. 9. Bpk. Daniel Manurung selaku Kepala Sekolah SMA Yadika 5 atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat melakukan riset skripsi disana. 10. Siswa/i SMA Yadika 5 yang sudah bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini. 11. My best friend : Aah Sholihat, sahabat seperjuangan dikala susah dan senang. Thank’s ya neng udah banyak bantu rawat mama. Semoga kita bisa selalu bersama-sama. Yana Nur Maulida, thank’s atas segala perhatian dan pengertiannya, mudah-mudahan kita semua bisa jadi orang yang sukses, Amin. 12. Ibu Maryam (Uam), terima kasih banyak ya bu sudah bantu aku merawat mama, do’a-kan aku untuk bisa menjadi anak yang berhasil di Dunia dan Akhirat. viii Semoga ibu selalu dilindungi dan dilimpahkan banyak rahmat oleh Allah SWT, Amin. 13. Teman setia-Ku Firmansyah & Akbarullah, terima kasih banyak atas segala waktu dan pengertiannya, semoga kita dapat bertemu lagi di lain waktu, Amin. 14. Hani & Keluarga, Terima kasih atas waktu dan support-nya selama ini. Semoga dengan segala nasehat-Mu kelak aku dapat ”menjadi wanita yang paling bahagia di dunia” dan cukuplah Allah sebaik-baik-Nya pelindung bagi-Ku, Amin. 15. Kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis hanya dapat menghaturkan banyak terima kasih. Penulis hanya manusia biasa yang tidak pernah luput dari khilaf kata dan perbuatan, Untuk itu dalam penulisan skripsi ini penulis merasa masih terdapat banyak kekurangan, Oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi menyempurnakan tugas akhir ini. Wassalamun’alal Mursalin, Walhamdulillahi Robbil’alamin.... Jakarta, Februari 2008 Penulis ix DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI………………................... i TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI............................................................... ii PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI...................................................... iii MOTTO............................................................................................................. iv ABSTRAKSI..................................................................................................... v KATA PENGANTAR…………………….....……………………................. vi DAFTAR ISI..................................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1 1. 2 Perumusan Masalah…………………………………………………… 1. 3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 5 1. 4 Signifikansi Penelitian............................................................................. 6 5 1. 4. 1 Signifikansi Teoritis................................................................................ 6 1. 4. 2 Signifikansi Praktis................................................................................. 6 BAB II KERANGKA PENELITIAN 2. 1 Periklanan Sebagai Kegiatan Komunikasi…………………………….. 7 2. 1. 1 2. 2 Efek Komunikasi………………………………………………………. 11 Televisi Sebagai Media Periklanan......................................................... 16 2. 2. 1 Unsur-unsur Iklan di Televisi................................................................. 19 x 2. 3 Media Eksposure..................................................................................... 21 2. 4 Kesadaran Merek.................................................................................... 23 2. 5 Hipotesis Teoritis.................................................................................... 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Tipe atau Sifat Penelitian........................................................................ 25 3. 2 Metode Penelitian................................................................................... 26 3. 3 Populasi dan Sampel................................................................................ 26 3. 4 Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 28 3. 5 Definisi dan Operasionalisasi Konsep.................................................... 28 3. 5. 1 Definisi Konsep...................................................................................... 28 3. 5. 2 Operasionalisasi Konsep........................................................................ 29 3. 6 Teknik Analisa Data.............................................................................. 32 3. 6. 1 Analisa Statistik...................................................................................... 34 3.6.1.1 Uji Reliabilitas........................................................................................ 34 3.6.1.2 Uji Validitas............................................................................................ 35 3.6.1.3 Uji Korelasi............................................................................................. 37 3.6.1.4 Uji Regresi.............................................................................................. 39 3. 7 Hipotesis Statistik…………………………………………………….. 39 3. 7. 1 Korelasi.................................................................................................. 39 3. 7. 2 Regresi.................................................................................................... 39 xi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Iklan Mentari Hebat Berlima………………………………………….. 40 4. 1. 1 Story board Iklan Mentari Hebat Berlima…………………………….. 41 4. 1. 2 Alur Cerita Iklan Mentari Hebat Berlima……………………………... 43 4. 2 Hasil Penelitian………………………………………………………... 46 4. 2. 1 Identitas Responden…………………………………………………... 46 4. 2. 2 Terpaan Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV………………………… 47 4. 2. 3 Kesadaran Merek Khalayak Terhadap Mentari Hebat Berlima………. 58 Uji Hipotesa…………………………………………………………... 69 4. 3. 1 Uji Korelasi…………………………………………………………… 69 4. 3. 4 Uji Regresi............................................................................................. 70 4. 4 Pembahasan............................................................................................ 72 BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan............................................................................................. 75 5. 2 Saran........................................................................................................ 77 4. 3 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 79 BIODATA LAMPIRAN xii 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia telepon seluler di Indonesia saat ini yang semakin pesat membuat para produsen kartu telepon seluler atau yang biasa disebut dengan Provider saling berlomba untuk merebut perhatian dari target market mereka. Untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dari konsumen, maka setiap Provider selalu berusaha untuk memberikan fitur-fitur terbaik mereka. Perilaku konsumen yang selalu ingin mendapatkan banyak keuntungan memberikan dasar bagi perusahaan dalam penyusunan strategi pemasaran di masa kini dan masa yang akan datang. Beberapa implikasi penting dari perilaku konsumen untuk arah kebijakan pemasaran perusahaan antara lain adalah dengan mendefinisikan dan mensegmentasi pasar, menentukan kebutuhan dan keinginan dari segmen pasar itu sendiri, mengembangkan strategi yang didasarkan pada kebutuhan, sikap dan persepsi dari konsumen, mengevaluasi strategi pemasaran, dan menilai perilaku konsumen dimasa yang akan datang1. Salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan media adalah komunikasi massa, yakni komunikasi yang dilakukan melalui media massa.2 Komunikasi massa melibatkan komunikator yang berperan sebagai pihak yang ingin menyampaikan pesannya dalam hal ini berupa lembaga dan pesan tersebut akan disampaikan kepada masyarakat yang berperan sebagai komunikan. Salah 1 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komuniaksi Pemasaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, Hal 7 2 Onong Uchjana Effendy, Radio dan Praktek, Bandung : Mandar Main, 1995, hal 9 1 2 satu tujuan dari komunikasi adalah untuk menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness). Periklanan merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Banyak cara yang digunakan untuk memasarkan suatu produk atau jasa salah satunya dengan cara beriklan. Periklanan akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, dunia perdagangan semakin mempercayakan promosinya kepada perusahaan-perusahaan periklanan. Iklan sebagai media promosi, sebagai upaya penyampaian suatu pesan penjualan yang persuasif melalui suatu media.3 Sebuah iklan yang menerpa khalayak mampu memberikan banyak pengaruh, salah satunya adalah mampu membentuk awareness bagi khalayak yang belum aware terhadap merek tersebut. Stimulus pertama yang terbentuk ketika khalayak melihat iklan di media massa khususnya TV adalah mengenai aware tidaknya khalayak akan merek tersebut. Perang antar seluler yang terjadi saat ini semakin gencar dimana para produsen telepon seluler saling berlomba untuk menarik perhatian dari khalayak dengan seringnya membuat dan memasang iklan diberbagai media massa. Dan sampai pada dasarnya iklan dijadikan sebagai media untuk memasarkan dan menginformasikan produk mereka. Iklan dibuat untuk mendukung pemasaran suatu produk dan sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup suatu produk, agar produk tersebut selalu diketahui dan diingat keberadaannya oleh khalayak. Jadi iklan dibuat untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan suatu produk yang ditawarkan kepada khalayak dengan menggunakan berbagai macam media baik media elektronik, cetak, maupun luar ruang agar produk tersebut dikenal oleh khalayak. Pesan di media massa berpengaruh terhadap tingkat kognitif seseorang. 3 Frank Jefkins, Public Relation. Jakarta; Erlangga 1996. Hal 10 3 Pada penelitian kali ini penulis mencoba memilih judul ”Pengaruh Terpaan Iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima 50/30 Detik” Di Televisi Terhadap Kesadaran Merek Khalayak”. Alasan yang melatarbelakangi penulis memilih judul tersebut karena penulis ingin mengetahui apakah ada hubungannya antara terpaan iklan di TV terhadap penciptaan kesadaran merek dari khalayak. PT. Indosat, Tbk adalah perusahaan operator seluler GSM (Global System for Mobile Communication) dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang berdiri pada tahun 1967 dan memiliki infrastruktur, produk, serta layanan paling lengkap di bidang telekomunikasi di Indonesia. Pengalaman yang panjang membuat Indosat sangat ahli dibidangnya. Pada tanggal 31 Desember 1980, PT. Indosat, Tbk adalah resmi menjadi perusahaan BUMN pertama berbentuk persero dilingkungan Department Pariwisita, Pers dan Telekomunikasi yang bergerak dalam bidang provider atau kartu telepon seluler. Peneliti memilih PT. Indosat karena Indosat sangat peka terhadap setiap perkembangan yang terjadi terutama pada bidang telekomunikasi dan selalu berupaya untuk mencari tahu apa yang saat ini sedang menjadi kebutuhan dari konsumen. Dengan persaingan yang begitu berat, PT. Indosat, Tbk selalu berusaha untuk menjadikan kepuasaan konsumen sebagai prioritas utama yang harus didahulukan. Beberapa perusahaan yang menjadi kompetitor dari Indosat antara lain adalah: Telkomsel, Excelcomindo Pratama, Bakrie Telecom, Mobile-8, Smart Telecom, dan sebagainya. Agar produknya diketahui secara luas oleh khalayak, maka PT. Indosat, Tbk melakukan kegiatan kampanye periklanan produknya diberbagai media, baik media lini atas, media lini bawah, maupun media luar ruang. Media lini atas atau above the line adalah kegiatan pengiklan yang menggunakan jasa media massa 4 seperti media cetak (koran, majalah, tabloid) dan media elektronik seperti radio, televisi (audio visual). Sedangkan media lini bawah atau bellow the line merupakan kegiatan periklanan yang bersifat memberikan dukungan terhadap kegiatan above the line, seperti iklan udara, tas-tas iklan, kalender, dan lainnya. Namun sering kali perusahaan menggunakan jasa media periklanan ditelevisi, karena untuk mencapai komunikasi yang efektif televisi dianggap mampu untuk menyampaikan isi pesan iklan dengan mudah kepada khalayaknya. Indosat berupaya untuk dapat menjadi market leader di pasar telekomunikasi, untuk itu Indosat selalu melakukan banyak inovasi pada setiap produknya dan gencar mengkampanyekan produknya diberbagai media agar mampu menjadi top of mind di bidang kartu telepon seluler. Indosat pernah menguasai pangsa pasar di bidang telekomunikasi, namun kemudian Indosat mengalami kemunduran. Saat ini Indosat kembali memanjakan pelanggan dengan Mentari hebat berlima dengan tarif lokal mulai diperkenalkan ke pada khalayak. Program ini dirasa sangat menarik dan bisa dinikmati oleh pelanggan Mentari, karena Pelanggan Mentari yang sudah terdaftar dalam program ini akan dapat menelpon ke empat nomor yang telah terdaftar tersebut dengan tarif pulsa lokal berlima Rp 50 per 30 detik atau Rp 100 per menit setiap melakukan pembicaraan telepon ke sesama operator Mentari. Tarif ini berlaku selama hari Jumat, Sabtu, dan Minggu selama 24 jam penuh. Sedangkan pada hari Senin sampai Kamis, pelanggan Mentari pengguna program ini akan dikenakan tarif Rp250 per 30 detik (peak) dan Rp150 per 30 detik (off peak). Program ini melengkapi 10 program Mentari Seru lainnya, yaitu Free talk dan double Free Talk, Bonus isi ulang, Tarif Ringan 5 Malam hari, Roaming Internasional, i-sms kita, Transfer pulas, MMS, 01016, sampai poin plus-plus. Sebagai informasi karena adanya program tersebut, Indosat sampai saat ini sudah mencapai 1,1 juta pelanggan. Sedangkan jumlah keseluruhan pelanggan Indosat GSM di Jawa Timur dan Bali kini mencapai 3,6 juta pelanggan. Selain itu, Indosat juga mengharapkan sampai akhir tahun ini jumlah pelanggan Indosat GSM bisa diatas 4 juta pelanggan. 1.2 Perumusan Masalah Melihat fenomena yang terjadi diatas, maka perlu adanya kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara Provider dengan konsumen. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan upaya untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut : ”Apakah ada pengaruh dari terpaan iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” di televisi terhadap kesadaran merek khalayak yang dilakukan surveynya pada pelajar SMA Yadika 5 Jakarta Barat ? Dan sudahkah iklan tersebut mencapai tahap kognitif (unawareness dan awareness) dari khalayak?” 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terpaan iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50-30 detik” di TV terhadap kesadaran merek khalayak, jika ada maka seberapa besar pengaruh iklan tersebut menerpa khalayaknya. 6 1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data empiris kepada Ilmu Komunikasi, khususnya pada bidang Marketing Communication and Advertising, mengenai pengaruh sebuah iklan terhadap kesadaran merek dari khalayak. Sebagai bentuk pengembangan dan pembuktian dari teori-teori Marcomm yang telah dipelajari dimasa perkuliahan sebelumnya yang nantinya dapat dipergunakan dalam perkembangan komunikasi khususnya pada bidang Marketing communication mengenai pengaruh dari sebuah ekspose iklan terhadap brand awareness dari suatu perusahaan. 1.4.2 Signifikansi Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta motivasi kepada perusahaan terkait dalam hal ini PT. Indosat, Tbk dalam menciptakan layanan-layanan terbaiknya untuk terus memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan kepuasaan dari target audiencenya. 7 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1 Periklanan Sebagai Kegiatan Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media (mass media). Komunikasi adalah unsur utama pemasaran suatu produk atau jasa. Dengan komunikasi memudahkan produsen untuk menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan kepada konsumennya. Namun ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis (bahasa Inggris: common) yang berarti “sama”4. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses untuk menciptakan suatu kesamaan (commones) atau kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima pesan. Komunikasi menurut S. Djuarsa Sendjaja yang diadaptasi dari definisi Berger dan Chaffee adalah5 : Komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan. Lebih singkatnya komunikasi merupakan suatu bentuk penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain atau pihak lain yang akan menimbulkan sebuah 4 Terence A. Shimp. Periklanan Promosi, Jilid kelima.Erlangga: 2003, Jakarta.h. 162 S. Djuarsa Sendjaja. Teori Komunikasi Modul 1-9. Univ. Terbuka. Jakarta (November 2002), h. 1.10 5 7 8 reaksi dan dapat diuji kebenarannya. Komunikasi massa merupakan salah satu bagian yang memiliki arti penting dari sebuah komunikasi. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang atau komunikator kepada orang lain atau komunikan, pikiran berarti gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya6. Teori yang dikemukakan oleh George E. Belch dan Michael A. Belch menggambarkan sebuah hubungan terpaan iklan dalam sebuah proses komunikasi dengan kesadaran, sehingga dapat dilihat pada bagan dibawah ini 7: Bagan 2. 1 Proses Komunikasi Field of Experience Komunikator Encoding Pesan Decoding Komunikan Media Feedback Respon Noise Sumber : George E. Belch & Michael A. Belch, Introducrion to Advertising and Promotion Dalam proses komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan sebagai pelaku utama dalam komunikasi. Empat unsur yang merupakan fungsi komunikasi adalah encoding (pengkodean), decoding (penguraian kode), respons 6 Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1995. Hal 11 7 George E. Belch & Michael A. Belch, Introducrion to Advertising and Promotion, USA, Richard D. Irwin, 1995, Hal 155 9 (tanggapan), feed back (umpan balik), dan unsur terakhir adalah noise (gangguan), pesan-pesan yang acak dan bertentangan yang dapat mengganggu jalannya proses komunikasi yang diharapkan. Komunikasi massa adalah salah satu bentuk dari proses penyampaian pesan dari komunikator yang biasanya merupakan suatu organisasi tertentu kepada penerima pesan yaitu khalayak yang relatif luas, heterogen, dan anonim melalui saluran media massa dan dihadapkan dapat memberikan efek berupa reaksi atau respon dari khalayak atas isi pesan yang diterimanya. Reaksi atau respon khalayak ini kemudian dikirim kembali dalam bentuk feedback atau umpan balik. Sebagai suatu proses, komunikasi massa selalu melibatkan lima unsur pokok, yaitu : 1. Sumber yang mengirim pesan (komunikator) 2. Pesan 3. Saluran atau media yang digunakan 4. Penerima pesan (komunikan) 5. Efek yang timbul dari pesan yang disampaikan tersebut Kelima unsur pokok ini secara sederhana dirumuskan oleh Harold D. Laswell dalam formulanya sebagai berikut : Bagan 2. 2 Formula Laswell WHO SAYS WHAT IN WHICH CHANNEL TO WHOM WITH WHAT EFFECT Sumber : Dennis Mc Quail and Sven Windahl, Communication Model; For The Study of Mass Communication. 10 Formula ini memberikan gambaran bahwa komunikator secara sengaja melakukan upaya untuk mempengaruhi komunikan danibentuk komunikasi cenderung ke arah suatu proses komunikasi persuasif.8 Who : sumber (komunikator), dalam hal ini adalah biro iklan dari pihak perusahaan atau pengiklan. Say what : pesan atau informasi produk atau jasa apa yang akan disampaikan atau ditawarkan oleh pihak pengiklan. In Which Channel : dengan saluran atau media apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi iklan. Dalam penelitian ini digunakan media elektronik televisi. To Whom : komunikan atau khalayak yang dijadikan sebagai target pasar, dalam hal ini yang dijadikan sebagai sample penelitian adalah pelajar SMA Yadika 5 yang pernah melihat iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” di televisi. With What Effect : diharapkan pesan dari ekspose atau terpaan iklan yang disampaikan dapat memberikan efek kepada penonton berupa tingkat pemahaman tentang kesadaran merek dari si pengiklan, melalui survey yang dilakukan kepada khalayak. Tahap memproses informasi yang dihadapi oleh konsumen dengan cara komunikasi yang wajib dilakukan oleh komunikator pemasaran adalah dengan cara konsumen secara terus menerus dibombardir (diterpa) oleh informasi yang mempunyai potensi yang relevan dalam pembuatan keputusan. Reaksi konsumen terhadap informasi tersebut, bagaimana informasi tersebut diinterpretasikan, dan 8 Dennis Mc Quail and Sven Windahl, Communication Model; For The Study of Mass Communication, New York : Longman Hoese, 1981, hal 11 11 dikombinasikan atau dipadukan dengan informasi lain, mungkin memberikan efek yang penting kepada pilihan konsumen. Karenanya keputusan (komunikasi pemasaran) atas jenis informasi apa yang akan diberikan kepada konsumen, seberapa banyak, dan bagaimana memberikannya, membutuhkan pengetahuan mengenai bagaimana konsumen memproses, menginterpretasi, dan memadukan berbagai informasi dalam membuat pilihan. 2.1.1 Efek Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian sebuah pesan atau informasi dari sumber (source) kepada si penerima pesan dengan menggunakan media massa yang dimaksudkan untuk mengubah pola pikir, prilaku dan sikap dari si penerima pesan. Salah satu yang menjadi tujuan dari komunikasi adalah untuk menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness)9. Setiap pemasar harus mengarahkan usaha yang mereka buat untuk menciptakan kesadaran akan merek yang nantinya akan mempengaruhi sikap serta niat positif atas merek tersebut. Pembentukan kesadaran merek akan kehadiran produk baru merupakan salah satu tanggung jawab yang berat bagi perusahaan. Produk akan berhasil menembus persaingan pasar jika produk tersebut sudah memiliki kesadaran merek dari khalayak. Berdasarkan dari model komunikasi DAGMAR (Defining Advertising Goals for Measured Advertising Results), proses dari teori efek komunikasi (hierarchy of effect) terdiri atas langkah-langkah yang harus dilalui oleh suatu produk untuk dapat mencapai tujuan yang dikehendaki yaitu berupa keputusan (tindakan) yang harus diambil oleh konsumen. 9 John R. Rossiter & Larry Percy, Advertising and Promotion Management, New York: 1987, h. 131 12 Russel H. Cooley menggambarkan metode DAGMAR dalam Model Proses Komunikasi (hierarchy of effect) :10 Bagan 2. 3 Tabel Hierarchy of Effect Ketidaksadaran (unawareness) Kesadaran (Awareness) Pemahaman dan Citra (Compherension and Image) Sikap (Attitude) Tindakan (Action) Sumber : Rhenald Kasali dalam Buku Manajemen Periklanan Adapun proses efek dari komunikasi tersebut terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut : 1. ketidaksadaran (Unawareness) Ketidaksadaran dari calon pembeli tentang keberadaan suatu produk karena mereka belum pernah mengetahui tentang keberadaan produk itu sebelumnya di pasaran. 2. Kesadaran (Awareness) Produsen mulai berfikir bagaimana caranya agar produk mereka dapat dikenal oleh khalayak. Beriklan dengan menggunakan jasa media massa merupakan salah satu langkah awal yang sering dipakai oleh pihak perusahaan 10 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama Grafit). Hal 15 13 untuk memperkenalkan keberadaan produk mereka dipasaran. Hal ini ditujukan agar konsumen aware kepada produk mereka. 3. Pemahaman dan Citra (Compherension and Image) Merupakan pemahaman dari calon konsumen mengenai iklan suatu produk yang didasarkan atas pengetahuan yang berasal dari iklan tersebut. Setelah konsumen merasa paham dengan iklan yang ada tentang suatu produk, maka akan terbentuk sebuah penilaian dibenak calon konsumen yang bisa mempengaruhi terbentuknya sebuah citra terhadap sebuah produk yang telah dipasarkan. 4. Sikap (Attitude) Pada tahap ini calon konsumen harus memiliki keputusan dengan pengambilan sikap pada tahap sebelumnya untuk mencapai tahap akhir dalam proses efek yang timbul dari komunikasi. Calon konsumen memiliki kebebasan dalam menentukan sikap untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan tersebut sesuai dengan apa yang mereka kehendaki dan dapat memberikan manfaat bagi mereka. 5. Tindakan (Action) Sampai pada tahap akhirnya dimana calon konsumen akan mengambil suatu tindakan untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Pada tahap ini produsen mengharapkan agar konsumen mengambil tindakan yang berupa pembelian dan konsumen loyal akan produk atau jasa yang mereka pasarkan. Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang potensial atas produk atau jasa tertentu dengan biaya yang paling semurah-murahnya.11 Salah satu peran penting dari 11 Frank Jefkins, Periklanan, (Jakarta; Penerbit Erlangga, 1996), h.5 14 periklanan ialah untuk membantu dalam mewakili penjualan. Periklanan juga mampu meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya. Dalam penyampaian tujuan dari periklanan itu sendiri diperlukan suatu media sebagai saluran komunikasi antara produsen dengan khalayak. Salah satu saluran komunikasi adalah media massa dan penggunaan media sangat penting dalam periklanan, hal ini disebabkan karena media massa mampu mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat. Pada dasarnya fungsi dari media massa itu sendiri adalah sebagai saluran yang meningkatkan jumlah, meningkatkan kecepatan penyampaian pesan yang dikirim dan melipatgandakan khalayak yang terjangkau.12 Iklan merupakan suatu proses (penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan penyampaian iklan) pesan tentang suatu produk yang akan ditujukan kepada khalayak (sebagian atau seluruh masyarakat yang potensial) dengan menggunakan media tertentu dan dibiayai oleh pihak pengiklan. Iklan merupakan salah satu media berpromosi yang efektif untuk menyampaikan isi pesan kepada khalayak. Terlebih iklan yang menggunakan jasa media televisi. Khalayak akan mudah menerima informasi yang disampaikan oleh televisi, karena televisi mampu mengajak konsumen untuk melihat, mendengar dan merasakan apa yang mereka (pengiklan) sajikan untuk mereka. Namun masyarakat kerap kali tidak mampu menyaring pesan yang disampaikan oleh media massa dan mereka menyalahkan pihak perusahaan yang sudah mengeluarkan iklan tersebut. Namun ini kembali lagi kepada penilaian individu masing-masing, seberapa besar media massa mampu mempengaruhi pola pikir mereka. 12 Wilbur Schram&Donald E. Robert ed. The Process and Effect of Mass Communicetion. (Urban Chicago, London; University of Illionis Press, 1974), h.12 15 Adapun fungsi dari periklanan antara lain adalah untuk :13 1. Memberikan Informasi (informing) Iklan dibuat untuk membuat konsumen menjadi aware (sadar) akan merek-merek baru dan mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat dari merek tersebut, serta untuk menciptakan citra merek yang positif dibenak konsumen. 2. Mempersuasikan (persuading) Iklan yang baik mampu mempersuasikan (membujuk) pelanggannya untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. 3. Mengingatkan (reminding) Iklan dibuat untuk menjaga agar merek perusahaan tetap segar didalam ingatan konsumennya. 4. Memberikan nilai tambah (adding value) Periklanan memberikan nilai tambah pada suatu merek dengan mempengaruhi persepsi dari konsumen. Periklanan memperkuat ingatan konsumen tentang suatu produk atau jasa yang ditawarkan. 5. Mendampingi (assisting) Periklanan juga berperan penting sebagai pendamping untuk keberhasilan suatu kampanye periklanan. Suatu iklan yang lengkap merupakan hasil dari upaya gabungan dari bagian atau orang-orang yang sering kali terlibat dalam proses periklanan. Terdapat empat kelompok utama yang terlibat dalam keseluruhan proses periklanan yaitu14 : 13 14 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Jilid I, edisi kelima. Erlangga; Jakarta, 2003. h. 357 Ibid, hal.362 16 1) Perusahaan dan organisasi lainnya yang ingin beriklan 2) Biro iklan (Advertising Agency), yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan menempatkan iklan untuk kliennya 3) Perusahaan produksi iklan, yakni bisnis independen yang meliputi fotografi, film, dan lainnya 4) Media Periklanan, seperti surat kabar, TV, dan lainnya Keempat unsur tersebut saling terkait dan berhubungan dalam menciptakan proses periklanan yang baik. Adanya saling kerja sama antar semua pihak membuat proses periklanan dapat berjalan lebih cepat. 2. 2 Televisi Sebagai Media Periklanan Proses periklanan tidak luput dari campur tangan media periklanan itu sendiri. Media periklanan dengan menggunakan jasa media massa kerap kali diasumsikan sebagai media dengan biaya pengeluaran iklan yang tinggi. Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa media massa membuat perusahaan iklan harus pandai-pandai menyusun strategi manajemen pemasaran yang baik. Media periklanan memiliki dua kategori. Kategori yang pertama dikenal dengan sebutan media lini atas (above the line). Media ini diwajibkan untuk memberi komisi kepada pihak perusahaan periklanan (advertising agency). Adapun contoh dari media lini atas adalah seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, media luar ruang (billboard, spanduk, poster, dll), dan bioskop. Dan kategori kedua yang termasuk kedalam media periklanan adalah media lini bawah (bellow the line). Praktisi periklanan tidak mengharuskan pihak yang menggunakan jasa media ini untuk memberi komisi kepada pihak perusahaan 17 periklanan. Adapula contoh dari media lini bawah adalah seperti : brosur, direct mail, pameran, tas-tas iklan, balon, dan lainnya. Fungsi media periklanan dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak luas akan keberadaan dari sebuah merek menjadi sangat penting bagi produsen yang ingin agar merek dari produk atau jasa yang mereka keluarkan dapat tertanam didalam benak khalayak. Salah satu media periklanan yang sangat popular dikalangan masyarakat adalah televisi. Dari banyaknya media periklanan yang ada, media periklanan lini ataslah yang kerap kali digunakan oleh perusahaan pengiklan untuk dijadikan sebagai saluran untuk menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan oleh pihak pengirim (source). Media periklanan yang lebih efektif digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayaknya adalah televisi, karena televisi bersifat audio visual. Khalayak dapat dengan mudah mencerna isi pesan iklan yang ingin disampaikan karena mereka tidak hanya bisa melihat ilustrasi iklan yang dibuat tetapi juga dapat mendengar pesan iklan yang ingin disampaikan dengan baik. Televisi adalah media yang paling banyak disukai pengiklan nasional karena dari akibat yang ditimbulkannya yaitu, mudah dilihat, kemampuannya mendemonstrasikan, dan kemampuannya menceritakan sesuatu15. TV combines both sight and sound and A specific creative strategy may require certain media, because TV provides both sight and sound, it may be more effective in generating emotions than other media16. 15 AD Ferbey, How To Produce Succesful Advertising, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1997, hal. 52 16 Ibid., 338 18 Televisi merupakan dua kolaborasi antara suara dan gambar sehingga kemungkinan dapat melebihi efektivitas yang dimiliki oleh media lainnya karena media televisi merupakan media yang cepat dalam menyebarkan suatu informasi dan dapat mencakup khalayak secara luas. Media televisi yang memiliki kemampuan audio visual akan memerlukan waktu yang lebih sedikit untuk mengingat kemampuan penyampaian pesan sebagaimana yang diterima oleh khalayak melalui gambar dengan suara yang berbeda-beda17. Adapun beberapa keunggulan dan kelemahan dari media televisi antara lain adalah18 : Keunggulan televisi 1. Kesan Realistik Karena televisi yang bersifat visual dan kombinasi antar warna, suara dan gerakan maka iklan-iklan ditelevisi tampak terlihat begitu hidup dan nyata sehingga menimbulkan kesan realistik. 2. Masyarakat lebih tanggap Perhatian khalayak terhadap iklan televisi akan semakin besar, terbukti dengan banyaknya perusahaan pengiklan yang berdiri diberbagai negara. Iklan yang dibuat dengan biaya yang tinggi dan menggunakan endoser yang sedang booming akan cepat menarik perhatian dan diingat oleh khalayak. 3. Repetisi atau pengulangan Iklan ditelevisi menjadi media beriklan yang sangat efektif karena dalam penayangannya dapat diulang beberapa kali dalam sehari sehingga dipandang dapat menjadi reminder bagi khalayak yang melihatnya. 17 Astrid Susanto-Sunario, Globalisasi dan Komunikasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1993, hal.159 18 Frank Jefkins, Periklanan, Jakarta ; Erlangga, 1996. Hal 109 19 Kelemahan televisi 1. Mengeluarkan biaya yang cukup tinggi 2. Masyarakat tidak selektif dalam menerima dan mencerna iklan, sehingga terkadang khalayak merasa tertipu dengan iklan tersebut. 3. Membutuhkan waktu yang lama untuk menayangkan iklan. 2.2.1 Unsur-unsur iklan di televisi Dalam membuat iklan ditelevisi dibutuhkan unsur-unsur yang sekiranya diperlukan dan dapat mendukung untuk terciptanya commercial break yang baik. Adapun unsur-unsur dari iklan televisi itu antara lain adalah sebagai berikut : 1. Musik atau (Jingle) Sebuah musik iklan biasanya menyampaikan pesan penjualan. Jingle yang dibuat harus mendukung iklan tersebut, pesan pada jingle sifatnya menjual produk tersebut. 2. Jalan cerita (Storyboards) Storyboards merupakan bentuk visualisasi untuk iklan televisi. Storyboards merupakan rangkaian gambar (alur tampilannya gambar) yang dibuat dalam bentuk layar televisi atau persegi panjang yang menampilkan alur cerita yang akan diusulkan. 3. Naskah (Copy or script) Merupakan susunan kalimat yang membentuk headline atau pesan pada sebuah iklan. Sedangkan script adalah naskah yang biasanya digunakan untuk 20 radio, televisi, sinema, drama, teater, maupun iklan19. Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan naskah pada iklan ialah : a. Waktu Naskah iklan di TV ditulis dalam kerangka waktu yang terbatas dan ukurannya(spot) adalah detik. Biasanya spot iklan di TV berkisar antara 15 detik, 30 detik, dan 60 detik b. Format Penulisan script menggunakan format atau kode yang telah dimengerti secara umum oleh kalangan iklan 4. Model Iklan (endoser) Orang yang memerankan suatu tokoh dalam sebuah iklan. 5. Signature Slogan (Strapline) Slogan adalah barisan kalimat penutup (the pay off line). Tujuannya adalah untuk memberikan kesinambungan dari kampanye periklanan dan untuk menciptakan ingatanpada konsumen terhadap produk yang diiklankan20. Slogan dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra produk dan perusahaan. Slogan dapat ditampilkan dalam bentuk audio (voice atau suara) saja, tulisan (visual) saja, atau audio-visual (tulisan dan suara)21. 6. 19 Logo atau Simbol Nuradi, Kamus Istilah Periklanan Indonesia, Matari Advertising PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996. hal.159 20 William F. Arens, Contemporary Advertising International Edition, McGraw-Hill Irwin, New York, 2002. hal. 420 21 Burhan Bungin, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi Dalam Masyarakat Kapitalistik), Penerbit Jendela, Yogyakarta, 2001. hal. 182 21 Merupakan identifikasi dari suatu produk atau perusahaan. Logo digunakan agar khalayak dapat dengan mudah mengetahui dan mengenali produk atau perusahaan tersebut22. 2. 3 Media Eksposure (Terpaan Media) Walaupun bukan merupakan bagian dari kognisi, exposure terhadap informasi sangat penting untuk proses interpretasi dari khalayak. Khalayak terekspose pada informasi dalam lingkungan strategi pemasaran, terutama melalui perilaku mereka sendiri. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk mengkomunikasikan sebuah isi pesan iklan diperlukannya sebuah saluran media. Dengan media ini nantinya iklan akan menerpa khalayaknya. Dalam buku Advertising Media Planning, Sissors dan Potray mengatakan bahwa terpaan media adalah Contact with a medium dan menyatakan bahwa exposure adalah open eyes facing the medium23. Kedua istilah tersebut mengacu pada hal yang sama yaitu kontak atau perjumpaan antara individu dengan media (dapat berupa membaca surat kabar, menonton televisi, atau mendengarkan radio). Aaker dan Myers menambahkan bahwa without exposure there can be no communication24. Jadi terpaan media merupakan salah satu faktor yang akan menentukan keefektivitasan sebuah iklan sebagai bagian dari bentuk komunikasi. Iklan yang paling efektif menerpa konsumen pada produknya ketika ketertarikan dan perhatian dari iklan yang ada cukup tinggi. 22 Frank Jefkins, Periklanan, edisi ketiga, Erlangga, Jakarta 1997, hal. 300 Jack Z. Sissors, E. Reynold Petray, Advertising Media Planning (Chicago: Crain Books, 1967).h.91&4 24 David Aaker, John G Myers, Advertising Management (New Delhi: Prentice-Hall Ltd, 1987). h. 221 23 22 Terpaan media sebagai pembentuk pengetahuan dan pemahanan akan sebuah merek dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kuantitaif dan kualitatif. 2.3.1 Kuantitatif Secara kuantitatif dapat dibagi menjadi 2, yaitu : - Timing atau frekuensi terpaan iklan Langkah kunci dalam membujuk konsumen adalah dengan membangun frekuensi yakni sejumlah waktu saat khalayak sasaran diterpa oleh sebuah pesan. Timing atau waktu terpaan adalah berapa kali khalayak sering diterpa atau terekspose pesan iklan tersebut. Bobot perulangan terpaan dapat menciptakan sadar-tahu dan kepercayaan pada merek25. - Size atau durasi Yaitu lamanya waktu iklan ditayangkan ditelevisi. Pesan yang durasinya pendek biasanya 5 atau 15 detik sangat sulit untuk membuat khalayak ingat dengan pesan yang disampaikan oleh produk tersebut karena belum sempat khalayak melihatnya, iklan tersebut sudah menghilang. 2.3.2 Kualitatif Terpaan media secara kualitatif merupakan bentuk desain pesan iklan. Desain pesan adalah apa yang akan dikatakan dan yang akan ditujukan. Sebuah ide iklan adalah bagaimana menjelaskan pesan kunci mengenai produk yang kemudian dimasukkan pada ekpresi kreatif sehingga dapat menangkap perhatian 25 Ken Weirtime, Building Brands “How to Connect with Consumers Using Archetypes” (Singapore: John Wiley & Sons (Asia) Pte, Ltd, 2002), hal. 148 23 khalayak26. Terpaan media kualitatif adalah bagaimana desain pesan dapat menarik perhatian dari khalayak. 2. 4 Kesadaran Merek (Brand Awareness) Kesadaran merek adalah hal terpenting dan tersulit yang harus dicapai oleh suatu merek. Kesadaran merek merupakan elemen dasar dalam ekuitas merek. Kesadaran merek akan menentukan tingkat keberhasilan suatu merek. Sejauh mana konsumen mengingat akan suatu merek tergantung dari awareness dari merek tersebut. Sebuah merek tidak akan memiliki kesadaran merek sebelum konsumen menyadari akan keberadaan dari merek tersebut. Kesadaran merek merupakan tantangan utama bagi munculnya merek baru dipasaran dan mempertahankan tingkat kesadaran akan merek yang tinggi adalah tugas yang harus dihadapi oleh semua merek.27 Berikut adalah kutipan dari buku “Periklanan Promosi (aspek tambahan komunikasi pemasaran terpadu)” tentang kesadaran merek menurut terence.A.Shimp : Kesadaran merek merupakan kemempuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kesadaran (awareness) adalah upaya untuk membuat konsumen menjadi familiar -melalui iklan, promosi penjualan, dan komunikasi pemasaran lainnya-, akan suatu merek, memberikan informasi kepada orang banyak tentang ciri 26 Ken Weirtime, Op.cit hal. 46 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Erlangga, 2003, Hal.11 27 24 khusus dan manfaatnya, serta menunjukkan perbedaannya dari merek pesaing, dan menginformasikan bahwa bahwa merek yang ditawarkan lebih baik ditinjau dari sisi fungsional atau simbolisnya.28 2. 5 Hipotesis Teoritis “ Terpaan iklan disebuah media massa khususnya TV memiliki pengaruh terhadap kesadaran merek yang timbul dibenak khalayak yang melihatnya”. 28 Ibid. h. 161 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Tipe atau Sifat Penelitian Tipe yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah eksplanatif , yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian yang bersifat eksplanasi juga bertujuan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya. Penelitian eksplanasi memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab-akibat dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik inferensial.29 Bila dua variabel disebut korelasi sederhana (simple correlation) dan jika lebih dari dua variabel maka disebut korelasi ganda (multiple correlation).30 Penelitian eksplanatif biasanya menggunakan kerangka teori, dimana peneliti mencoba untuk berteori atau menyusun penjelasan yang bersifat teoritis mengenai penyebab atau faktorfaktor yang mempengaruhi kemunculan suatu gejala atau fenomena sosial tertentu dan dalam penelitian ekplanatif melakukan pengujian teori31. Dengan penelitian eksplanatif ini diharapkan penulis dapat mengetahui hasil dari penelitian yang penulis lakukan tentang pengaruh sebuah iklan terhadap kesadaran merek khalayak. 29 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta 2005. Hal 38 30 Jalaluddin Rakhmat.Metode Penelitian Komunikasi, cetakan ke-9. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2001. Hal 27 31 Modul Panduan Skripsi, hal. 9 25 26 3. 2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah32. Penulis memilih metode penelitian survey karena penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruhnya terpaan iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” terhadap penciptaan brand awareness bagi pelajar SMA YADIKA 5 melalui survey yang dilakukan pada pelajar tersebut dan ingin mengetahui hasil apa yang akan didapat dari penelitian ini, apakah sebagian besar dari pelajar yang dijadikan sampel sudah aware terhadap Mentari yang untuk selanjutnya akan tetap loyal memakai Mentari untuk dijadikan sebagai kartu telepon seluler pilihan mereka. Pada format eksplanasi survey, peneliti diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan mengujinya dilapangan, karena format penelitian ini bertujuan mencari hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel yang diteleti.33 Penelitian ini mengambil sampel dari suatu populasi yang menggunakan kuisioner dan kuisioner tersebut akan diisi oleh responden guna memperoleh hasil yang dibutuhkan. 3. 3 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah pelajar SMA Yadika 5 Jakarta Barat yang pernah melihat iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” tahun akademik 2006-2007, yang berlaku juga sebagai satuan analisis. Penulis memilih pelajar SMA Yadika 5 sebagai populasi dari penelitian ini karena pada SMA 32 Moh.Nasir, Metode Penelitian, Jakarta, Gahlia, Indonesia 1998. Hal.65 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta 2005. Hal 38 33 27 tersebut sesuai dengan target market dari Indosat, selain itu pelajar SMA lebih peka terhadap iklan baru yang tayang di TV dan mereka lebih teliti dalam menjawab setiap item pertanyaan sesuai dengan apa yang mereka ketahui. Populasinya adalah pelajar SMA YADIKA 5 Jakarta Barat dengan jumlah populasi sebanyak 77534. Sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut35. Dengan begitu sampel merupakan bagian dari populasi dan sampel mewakili ukuran lebih atau sangat kecil dibandingkan dengan ukuran populasi yang terkait. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah simple random sampling (probability). Probablity sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, karena sifatnya homogen.36 Dikatakan homogen karena yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melihat tayangan iklan Mentari hebat berlima di televisi. Penarikan sampel pada penelitian ini sebesar 20 % dari jumlah populasi, sehingga didapat jumlah pelajar yang akan dijadikan sampel penelitian sebanyak 155 siswa (sampel dari pelajar SMA YADIKA 5 yang pernah melihat pernah iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” di televisi). 34 Tata Usaha, SMA Yadika 5 Jakarta Barat Bambang Setiawan, Metode Penelitian Komunikasi I (Jakarta. Univ. Terbuka 1985). Hal. 54 36 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, edisi ketiga, PT. Alfabeta, Bandung 1994, Hal 62 35 28 3. 4 Teknik Pengumpulan Data a. Data primer Data primer dalam penelitian ini berupa kuisioner yang akan disebarkan dan diisi oleh responden guna mengetahui dan mengukur tingkat efektifitas iklan pada tahap kognitif dan afektif. b. Data sekunder Sedangkan untuk data sekunder didapat melalui kajian pustaka dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber yang ada seperti dari www.google.com, www.indosat.com, www.mentari.com, www.kompas.com, Tata Usaha SMA Yadika 5, buku-buku, majalah dan artikel yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. 3. 5 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1 Definisi Konsep 1. Terpaan iklan Mentari hebat berlima di telavisi sebagai variabel independent. Terpaan iklan adalah keadaan dimana khalayak mendapatkan informasi mengenai isi dari sebuah pesan iklan. 2. Kesadaran merek sebagai variabel dependen Merupakan tingkat pengetahuan khalayak akan keberadaan (kehadiran) dari suatu merek 29 3.5.2 Operasionalisasi Konsep Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah kesadaran, pengetahuan dan pemahaman khalayak terhadap iklan Mentari versi “Hebat Berlima 50/30 detik” yang terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel tidak bebas (dependent variabel). Yang menjadi Variabel bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah terpaan iklan dan yang menjadi variabel tidak bebasnya atau variabel Y adalah Kesadaran merek. Untuk dapat mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel operasionalisasi konsep berikut ini : 30 Tabel 3. 1 Operasionalisasi Konsep Variabel Variabel X : Terpaan Iklan Dimensi Indikator Skala Pengukuran Melihat iklan MH- 5 dalam waktu 3 bulan terakhir Pernah Melihat Jarang melihat Tidak melihat Seberapa seringnya melihat iklan dalam sehari Sering Jarang Tidak pernah Berapa kali melihat iklan MH- 5 dalam sehari < 5 kali 5 - 10 kali > 10 kali Intensitas melihat iklan Intensitas melihat iklan sampai dengan selesai Sampai selesai sebagian Tidak selesai Perhatian terhadap iklan Apakah memperhatikan iklan MH-5 di TV Frekuensi melihat iklan Memperhatikan iklan kompetitor Memperhatikan alur cerita iklan MH-5 di TV Kemampuan menagkap pesan isi Sangat memperhatikan Kurang Memperhatikan Tidak memperhatikan Sangat memperhatikan Memperhatikan Tidak memperhatikan Sangat memperhatikan Memperhatikan Tidak memperhatikan sangat menangkap Kurang Menangkap Tidak menangkap 31 Apakah iklan MH- 5 di TV menarik sangat menarik Kurang Menarik Tidak menarik Ketertarikan pada unsur iklan Pemeran iklan Alur cerita dari iklan Musik yang digunakan Pemeran MH-5 Variabel Y : Pengenalan terhadap Kesadaran Merek / produk Brand Awareness Iklan Sangat Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak mengetahui Yang memerankan iklan MH-5 Di TV Uang koin Rp. 50,Uang koin Rp. 25,Uang kertas Rp.1000,- Mengetahui setting iklan MH- 5 di TV Sangat Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak mengetahui Ingat terhadap MH-5 setelah melihat iklan Kemasan menjadi perhatian Tidak mengingat Kurang Mengingat Sangat Mengingat Ya ragu-ragu Tidak Sangat mengetahui Kurang mengetahui Tidak mengetahui Mengetahui nama produk Sangat mengetahui Mengetahui Tidak mengetahui Mengetahui produsen produk Sangat mengetahui mengetahui Tidak mengetahui Kemampuan mengetahui manfaat produk Sangat mengetahui mengetahui Tidak mengetahui Kemampuan mengetahui sloganiproduk 32 3. 6 Kemampuan mengenali logo produk Sangat mengetahui mengetahui Tidak mengetahui Mengetahui produk Mentari hebat berlima Sangat mengetahui mengetahui Tidak mengetahui Mengetahui cara untuk iregistrasi Sangat mengetahui Mengetahui Tidak mengetahui Teknik Analisa Data Setelah proses pengambilan data dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data secara kuantitatif. Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dianalisi secara korelasi denga cara dibawah ini : 1. Editing Merupakan tahap awal dari penganalisaan data, dimana proses ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan lengkap. Editing adalah suatu kegiatan pengecekan apakah ada kesalahan-kesalahan yang terjadi didalam pengisian daftar pertanyaan tersebut atau mungkin terjadi ketidakserasian (inconsistency) didalam pengisian tersebut.37 Setelah melalui proses ini, proses selanjutnya adalah pengkodean (koding). 2. Pengkodean atau Koding Jika data telah terkumpul dan sudah melalui proses pengeditan, tahap selanjutnya adalah mengkode data berdasarkan kode yang telah disusun. Koding adalah suatu kegiatan pemberian kode-kode atau simbol-simbol pada keterangan-keterangan tertentu.38 37 38 J. Supranto, Statistik Untuk Pimpinan dan Usahawan, Penerbit Erlangga, Jakarta : 1982, h. 62 Ibid, hal. 63 33 Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan pengukuran dengan cara memberikan angka-angka pada objek sesuai dengan tingkat pengukuran yang telah ditentukan yaitu dengan menggunakan ukuran ordinal.Variabel ordinal dibentuk berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu : jenjang tertinggi dan terendah sesungguhnya ditetapkan menurut kesapakatan sehingga angka 1 atau 10 dapat berada pada tingkatan jenjang yang paling tinggi atau paling rendah.39. Skala ordinal juga membedakan antara satu kategori dengan kategori lainnya seperti skala nominal, namun tidak hanya itu, dia juga dapat membedakan urutan kategorinya40. Dimana tingkat pengukuran ini banyak digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk mengukur kepentingan sikap atau persepsi. Untuk mengetahui terpaan iklan dengan kesadaran merek dari hasil jawaban dibuat dengan kategori penilaian sebagai berikut : Pertanyaan Skor - Tahu diberikan nilai 3 - Kurang tahu diberikan nilai 2 - Tidak tahu diberikan nilai 1 Adapun skala pengukuran yang digunakan adalah skala Ordinal, karena tingkat pengukuran ini tidak hanya membedakan tapi juga memungkinkan peneliti untuk mengurutkan jawaban responden dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi. 39 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta 2005. Hal 38 40 Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Penerbit PPM, Jakarta : 2004, hal.49 34 3.6.1 Analisa Statistik 3.6.1.1 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu pengukuran yang konsisten antara satu indikator dengan indikator lainnya. Dengan menggunakan instrument yang reliabel maka akan menghasilkan suatu penelitian yang dapat diandalkan. Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya, maksudnya adalah apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama.41 Suatu instrument dikatakan andal (reliable) apabila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Untuk menentukan kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut :42 Tabel 3.2 Indeks Reliabilitas Tingkat Reliabilitas > 0,90 Kriteria Sangat reliabel 0,70 – 0,90 0,40 – 0,70 0,20 – 0,40 < 0,20 Reliabel Cukup reliabel Kurang reliabel Tidak reliabel Sumber : Yarnest, Panduan Aplikasi Statistik dengan Menggunakan SPSS Versi 11.0 Pada penelitian ini telah dilakukan uji keandalan terlebih dahulu (reliabel) kepada 20 sampel yang dijadikan sebagai responden penelitian. Hal ini ditujukan untuk mengetahui andal atau tidaknya penelitian yang akan dilakukan. Dan didapat hasil sebagai berikut : 41 Jalaludin Rakhmat, Op Cit hal 17 Yarnest, Panduan Aplikasi Statistik dengan menggunakan SPSS versi 11.0, Dioma, Malang 2004, hal 68 42 35 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .616 .630 N of Items 7 Dari hasil output SPSS tersebut menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,616, maka dapat dikatakan bahwa instrumennya cukup reliabel, hal ini dikarenakan nilainya mencapai tingkat keandalan suatu instrumen yakni sebesar 0,6 atau lebih. Untuk itu penelitian ini layak untuk di uji karena nilai keandalannya sebesar 0,616. 3.6.1.2 Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen akan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.43 Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) yang valid.44 Pengertian secara umum mengenai validitas item adalah bahwa sebuah item (pertanyaan) dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi yang 43 44 Bilson Simamora, Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004, Hal 177 Sugiyono, Manajemen Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung 1999, hal 109 36 tinggi) terhadap skor total item. Dengan demikian pengujian terhadap validitas item ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson45. Kriteria validitas berkaitan dengan skor/nilai/ukuran dari hasil pengukuran atau test46.kriteria bahwa data dari suatu hasil penelitian dapat dikatakan valid apabila hasil pengukuran menunjukkan hasil yang reliable atau dapat dipercaya. Pada penelitian ini telah dilakukan uji kevalidan kepada 20 responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Hal ini ditujukan untuk mengetahui valid atau tidaknya penelitian yang akan dilakukan. Dan didapat hasil sebagai berikut : Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted Memperhatikan iklan Mentari di TV apakah memperhatikan iklan kartu tlp seluler lain mengingat mentari setelah lihat iklannya Mengetahui merek Mentari Mengetahui perusahaan yang mengeluarkan Mentari Mengetahui produk Mentari Hebat Berlima Mengetahui cara untuk registrasi Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted 17.0500 1.524 .154 . .659 16.4500 1.629 .255 . .601 16.8500 .976 .675 . .408 16.5000 1.421 .422 . .547 16.4000 1.726 .251 . .604 16.4000 1.726 .251 . .604 16.4500 1.524 .402 . .560 Untuk mengetahui valid atau tidaknya sebuah item (pertanyaan), jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Hasil dari uji validitas harus 45 Syahri Albusin, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS, 10 for Windows, Graha lima, Yogyakarta 2003, hal 335-336 46 I Gusti Ngurah Agung, Metode Penelitian Sosial, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta:1992, hal. 59 37 menunjukkan bahwa r tab <r hit 47 , dalam hasil penelitian ini diperoleh angka r tab sebesar 0,14848. Pada tabel Corrected Item-Total Correlation yang merupakan besaran nilai r hit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa r tab <r hit, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil dari penelitian ini adalah valid. 3.6.1.3 Uji Korelasi Korelasi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran merek guna menguji kesignifikansian hubungan kedua variabel tersebut yang berskala interval. Untuk variabel yang diukur pada skala interval (rasio), penulis dapat mengitung koefisien korelasinya dengan perhitungan Pearson Product Moment untuk melihat hubungan kedua variabel terpaan iklan dengan kesadaran merek. Rumus Pearson’s adalah sebagai berikut : N (Σ X Y) – (Σ X Σ Y) r= √( N Σ X2 - ( Σ X )2 ) ( N Σ Y2 - (ΣY) 2 ) Keterangan : N : Jumlah sampel penelitian X : Variabel independen Y : Variabel dependen Pengujian hipotesis ini menggunakan teknik Pearson’s Correlation atau koefisien Product Moment dengan bantuan program SPSS. 47 48 Husaini Usman, R. Purnomo Setiadi Akbar, “Pengantar Statistika”. Bumi Aksara, 1995 hal. 288 Sugiyono, “Statistik Untuk Penelitian”. CV. Alfabeta, 2005. hal 288 38 Pada uji korelasi, diawali dengan menentukan besar koefisien korelasi (r) kuatnya hubungan antara dua variabel yaitu terpaan iklan dengan kesadaran merek. Tabel dibawah ini merupakan interpretasi besaran koefisien korelasi : Tabel 3.3 Interpretasi Besaran Koefisiensi Korelasi Besarnya nilai (r) Interpretasi < 0.20 Tidak ada korelasi 0.20 – 0.40 Korelasi rendah atau lemah 0.40 – 0.70 Korelasi cukup 0.70 – 0.90 Korelasi tinggi atau kuat > 0.90 Korelasi sangat tinggi atau kuat Sumber : Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Cetakan Kesembilan Setelah diketahui besarnya koefisiensi korelasinya, selanjutnya adalah menentukan arah hubungan apakah positif atau negatif. Berikutnya menguji tingkat signifikansi sesuai dengan tingkat signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3. 4 Nilai Koefisien Nilai Koefisien Penjelasan + 0,70 – ke atas Hubungan positif yang sangat kuat + 0,50 – + 0,69 Hubungan positif yang mantap + 0,30 – + 0,49 Hubungan positif yang sedang + 0,10 – + 0,29 Hubungan positif yang tak berarti 0,0 Tidak ada hubungan - 0,01 –- - 0,69 Hubungan negatif tak berarti - 0,10 – - 0,29 Hubungan negatif yang rendah - 0,30 – - 0,49 Hubungan negatif yang sedang - 0,50 – - 0,59 Hubungan negatif yang mantap - 0,70 – - ke bawah Hubungan negatif yang sangat kuat Sumber : Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif Apabila terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel, maka analisa korelasi kemudian dilanjutkan dengan analisa regresi, dan sebaliknya jika tidak ada hubungan antara variabel maka tidak perlu dilakukan uji regresi. 39 3.6.1.4 Uji Regresi Uji regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya yang ada hubungannya49. Analisa regresi adalah analisis persamaan garis yang diperoleh berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, untuk mengetahui bagaimana perbedaan sebuah variabel memengaruhi variabel lain50. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Karena penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana maka yang akan diregresikan hanya dua variabel saja yakni antara satu variabel bebas dan terikat, sehingga analisis regresi yang ditampilkan hanya koefisien determinasi R2 (R Square) yang biasa dipakai untuk mengukur prosentase besarnya pengaruh variabel prediktor (independen) terhadap variabel dependen51. 3. 7 Hipotesis Statistik 3.7.1 Korelasi o Ho : r = 0 (tidak adanya hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran merek) o Ha : r ≠ 0 (adanya hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran merek) 3.7.2 Regresi o Ho : r2 = 0 (tidak adanya pengaruh antara terpaan iklan dengan kesadaran merek) o Ha : r2 ≠ 0 (adanya pengaruh antara terpaan iklan dengan kesadaran merek) 49 Ibid, hal 164 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama. PT. Prenada Media, Jakarta 2005. Hal 221 51 Syahri Alhusin, Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS. 10 for Windows (Edisi Revisi). PT. Graha Ilmu. Hal 445 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Iklan Mentari Hebat Berlima PT. Indosat, Tbk adalah salah satu perusahaan milik BUMN yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Indosat memiliki beberapa produk unggulan yang salah satunya adalah Mentari. Hampir dari semua kalangan dapat menggunakan fasilitas yang diberikan dari kartu telepon seluler Mentari. Saat ini Indosat sedang mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima dan gencar melakukan promosi diberbagai media massa khususnya televisi. Iklan Mentari Hebat Berlima yang tayang diberbagai media massa khususnya televisi mulai beredar dipasaran (tayang) pada awal bulan Januari 2007. Iklan Mentari Hebat Berlima yang tayang di televisi adalah hasil bentuk kerjasama antara PT. Indosat dengan DDB advertising agency. DDB adalah salah satu agency internasional bergerak dalam bidang periklanan yang berpusat dikota Sydney. Indosat mempercayakan pembuatan iklan Mentari Hebat Berlima pada DDB agency dalam menciptakan ide-ide kreatifnya yang akan dituangkan dalam sebuah iklan televisi yang unik dan kreatif karena bagi mereka kreatif adalah sebuah kebebasan untuk berekspresi. Adapun yang melatarbelakangi dibuatnya iklan Mentari Hebat Berlima adalah selain untuk penyegaran kembali terhadap produk Mentari yang sudah lama diluncurkan dipasaran, iklan Mentari Hebat Berlima juga dibuat untuk mengangkat dan membuktikan bahwa satuan nilai Rp. 50,- yang saat ini dianggap tidak memiliki 40 41 nilai jual yang tinggi dimata khalayak, ternyata mampu membuat khalayak berfikir bahwa di Mentari nilai tersebut sangatlah berarti, karena hanya dengan mendaftarkan Mentari Hebat Berlima, khalayak sudah mampu melakukan panggilan telepon dengan tarif Rp. 50,-/30 detik kesesama pengguna kartu telepon seluler dari Indosat (Mentari, IM3, Matrix). Itulah sekiranya yang mendasari Indosat mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima. Dan dengan adanya program promo tersebut Indosat berhasil menarik perhatian dari pelanggan, terbukti dengan bertambahnya jumlah pelanggan pengguna Mentari di wilayah Indonesia (khususnya Jawa Timur dan Bali)1. 4.1.1 Story Board Iklan Mentari Hebat Berlima 1 Frame 1 Frame 2 Frame 3 Frame 4 Frame 5 Frame 6 Wawancara langsung dengan Bpk. Andi Jobs selaku Prepaid Brand Communication Manager Indosat 42 ] Frame 7 Frame 8 Frame 9 Frame 10 Frame 11 Frame 12 Frame 13 Frame 14 Frame 15 Frame 16 Frame 17 Frame 18 43 4.1.2 Alur cerita iklan Mentari Hebat Berlima Iklan Mentari Hebat Berlima dibuat dengan durasi waktu selama 30 second (detik) yang terbagi atas 18 Frame (alur atau gambaran cerita). Untuk lebih mengetahui maksud dari isi pesan iklan Mentari Hebat Berlima dapat dilihat pada penjelasan berikut ini: 1. Frame 1 Pada adegan pertama memperlihatkan sebuah uang koin senilai Rp. 50,sedang berjalan-jalan dengan gembira disebuah tempat. 2. Frame 2 Pada gambar ini menceritakan uang koin tersebut menghampiri toko seorang laki-laki bertubuh besar yang sedang menjual majalah. 3. Frame 3 Pada adegan ini seorang laki-laki bertubuh besar itu membuang muka pada uang koin tersebut karena nominal dari unag tersebut sangat kecil, sehingga laki-laki tersebut menyuruhnya untuk pergi. 4. Frame 4 Pada gambar ini uang koin tersebut pergi dengan sedih untuk mencari tempat yang mau menerima kehadirannya. 5. Frame 5 Pada adegan ini uang koin tersebut tiba di sebuah toko permen yang dijaga oleh seorang wanita. 44 6. Frame 6 Pada gambar ini lagi-lagi uang koin tersebut diusir oleh pemilik toko karena nilai satuannya yang kecil itu tidak mampu untuk membeli satu buah permen yang dijualnya. 7. Frame 7 Pada adegan ini uang koin berjalan lagi, dan tanpa disadarinya, uang koin tersebut telah sampai pada sebuah tempat yang telah terpasang karpet merah. 8. Frame 8 Pada gambar ini menunjukkan bahwa ternyata uang koin tersebut telah sampai pada counter Mentari Seru. 9. Frame 9 Pada gambar ini memperlihatkan ekspresi kaget yang terpancar dari uang koin tersebut karena kehadirannya telah berhasil diterima oleh kelompok pengguna Mentari Seru. 10. Frame 10 Pada adegan ini menunjukkan ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari uang koin tersebut, sehingga uang itu berjalan dengan ceria 11. Frame 11 Pada gambar ini memperlihatkan bahwa kehadiran uang koin tersebut disambut meriah oleh kelompok pengguna Mentari Seru. 12. Frame 12 45 Pada gambar tersebut memperlihatkan eksperi kegembiraan dari uang tersebut karena ia menemukan satuan nilai yang sama denganya, sampai-sampai uang tersebut melompat kegirangan 13. Frame 13 Pada gambar ini menunjukkan bahwa ada sekelompok pengguna Mentari seru sedang asik melakukan percakapan telepon bersama dengan kelima temannya dan mereka hanya dikenakan tarif telepon Rp. 50, - / 30 detik. 14. Frame 14 Pada gambar ini menjelaskan cara yang digunakan untuk meregistrasikan telpon hemat berlima. 15. Frame 15 Pada adegan ini memperlihatkan banyaknya pengguna Mentari Hebat Berlima dengan tariff telepon Rp. 50,- / 30 detik 16. Frame 16 Pada adegan ini memperlihatkan bahwa pengguna Mentari Hebat Berlima sedang asik melakukan percakapan telepon dengan kelima temannya. 17. Frame 17 Pada gambar ini menjelaskan bahwa tarif yang dikenakan dari Mentari Hebat Berlima adalah sebesar Rp. 50,- / 30 detik, dan menunjukkan positioning dari Mentari Hebat Berlima adalah pulsa lokal luar biasa hemat! 18. Frame 18 Pada adegan terakhir memperlihatkan produsen yang mengeluarkan Mentari Hebat Berlima adalah INDOSAT. 46 4. 2 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Yadika 5 Jakarta Barat. Waktu pelaksanaannya berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 8 – 9 Oktober 2007 dengan sampel penelitian berjumlah 155 responden yang terdiri dari responden pria dan wanita. Responden didapat dari hasil penarikan dengan teknik simple random sampling sebesar 20 % dari total populasi yang ada. Kuesioner terdiri dari 31 pertanyaan yang menyangkut mengenai identitas responden, terpaan iklan ”Mentari Hebat Berlima 50/30 detik” di televisi, dan kesadaran merek khalayak terhadap Mentari Hebat Berlima. Untuk memahami lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut ini: 4.2.1 Identitas Responden Dengan mengetahui identitas responden, dapat diketahui siapa saja yang responden yang mengetahui iklan Mentari Hebat Berlima. Diawali dengan mengetahui mengenai jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden n = 155 No. Jenis Kelamin f % 1. 2. Pria Wanita 88 67 56,8 43,2 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 1 Berdasarkan tabel 4. 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang melihat iklan Mentari Hebat Berlima adalah pria yakni sebanyak 56, 8 % dan 47 responden wanita sebanyak 43, 2%. Sehingga dapat dikatakan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima banyak dilihat oleh khalayak laki-laki. Dengan adanya terpaan iklan di media diharapkan mampu menjadikan khalayak memberikan perhatian terhadap iklan yang ditayangkan sehingga mampu untuk membentuk kesadaran merek. Seperti pada iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima 50/30 Detik” yang tayang diberbagai stasiun TV dengan frekuensi, intensitas, dan perhatian yang tinggi, diharapkan dapat membangun kesadaran merek khalayak pada merek Mentari Hebat Berlima tersebut. 4.2.2 Terpaan Iklan Mentari Hebat Berlima Di Televisi Frekuensi reponden untuk melihat iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima 50/30 Detik” termasuk sering. Hal itu terjadi dikarenakan seringnya iklan tersebut ditayangkan di TV (terpaan iklan), dan untuk mengetahui frekuensi responden yang melihat iklan Mentari Versi ”Hebat Berlima 50/30 Detik” di Televisi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. 2 Frekuensi Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV Dalam waktu 3 Bulan Terakhir n = 155 No. Frekuensi melihat iklan f % 1. Pernah Melihat 155 100 2. Jarang Melihat 0 0 3. Tidak Pernah Melihat 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 2 48 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua responden pernah melihat iklan Mentari Hebat Berlima di TV terbukti dengan diperolehnya persentase sebesar 100%, dan 0 % responden menyatakan bahwa mereka jarang dan tidak pernah melihat iklan tersebut di TV. Dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima pernah dilihat oleh khalayak dalam waktu 3 bulan terakhir tepatnya pada bulan Februari – Maret 2007, karena iklan Mentari Hebat Berlima mulai tayang di TV pada bulan Januari 2007. Tabel 4. 3 Tingkat Keseringan Responden Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV n = 155 No. Tingkat Keseringan f % Responden 1. Sangat Sering 137 88,4 2. Sering 18 11,6 3. Tidak Sering 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 3 Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar reponden yang menjawab sering melihat iklan Mentari Hebat Berlima Di TV dengan persentase sebesar 88,4 %, sedangkan responden yang menjawab sangat sering melihat iklan tersebut di TV sebanyak 11,6 %, dan jumlah responden yang menjawab tidak sering melihat iklan tersebut di TV sebanyak 0 %. Dapat dikatakan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di TV sangat sering dilihat oleh khalayak. 49 Frekuensi sangat dipengaruhi oleh durasi tayang suatu iklan. Dengan frekuensi yang tinggi, memungkinkan responden melihat iklan terjadi lebih dari satu kali. Frekuensi melihat iklan dari khalayak mampu mengetahui seberapa besar iklan menerpa khalayak yang melihatnya dalam sehari. Pada tabel berikut akan memperlihatkan durasi dari responden yang melihat iklan Mentari Hebat Berlima yang tayang di televisi. Tabel 4. 4 Durasi Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV Dalam Sehari n = 155 No. Durasi Melihat Iklan f % 1. < 5 kali sehari 141 91,0 2. 5 – 10 kali sehari 14 9,0 3. > 10 kali sehari 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 4 Berdasarkan tabel diatas, sebanyak 91,0 % responden menjawab melihat iklan Mentari Hebat Berlima Di TV kurang dari 5 kali dalam sehari, 9,0 % responden menjawab Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV sebanyak 5 – 10 kali sehari, dan 0 % responden menjawab Melihat Iklan Mentari Hebat Berlima Di TV lebih dari 10 kali dalam sehari. Berdasarkan durasi tayangnya iklan di TV, produsen memasang iklan kurang lebih 5 kali dalam sehari diberbagai stasiun TV. Sehingga banyaknya khalayak yang melihat iklan Mentari Hebat Berlima di TV membuktikan bahwa iklan tersebut berhasil menerpa khalayak sebesar 91,0 % dalam sehari. 50 Keefektifan sebuah iklan yang tayang di media massa khususnya TV akan dinyatakan berhasil apabila khalayak melihat iklannya sampai dengan selesai, karena terpaan iklan akan dimulai dari awal sampai dengan akhir tayangan iklan. Untuk mengetahui apakah iklan Mentari Hebat Berlima memiliki tingkat intensitas yang tinggi dari responden, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. 5 Intensitas Terhadap Iklan Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Intensitas f % 1. Sampai Selesai 137 88,4 2. Sebagian 18 11,6 3. Tidak Sampai Selesai 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 5 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjawab melihat iklan Mentari Hebat Berlima Di TV sampai dengan selesai dengan persentase sebanyak 88,4 %, 11,6 % responden menjawab melihat iklan Mentari Hebat Berlima Di TV hanya sebagian, dan 0 % responden menjawab melihat iklan Mentari Hebat Berlima Di TV tidak sampai selesai. Dengan begitu sebagian besar khalayak melihat iklan Mentari Hebat Berlima di TV sampai dengan selesai. Intensitas dari responden juga sangat mempengaruhi tingkat perhatian mereka terhadap iklan yang ditayangkan. Dengan intensitas melihat yang baik, maka dapat memungkinkan adanya perhatian terhadap pesan iklan yang ingin disampaikan. 51 Dengan memberikan perhatian terhadap iklan Mentari Hebat Berlima diharapkan responden dapat mengetahui informasi yang terdapat didalam iklan tersebut. Pada tabel dibawah ini akan menjelaskan hasil penelitian mengenai perhatian terhadap iklan Mentari Hebat Berlima : Tabel 4. 6 Perhatian Terhadap Iklan Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Perhatian Terhadap Iklan f % 1. Memperhatikan 99 63,9 2. Kurang Memperhatikan 56 36,2 3. Tidak Memperhatikan 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 6 Dari tabel diatas terlihat bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di TVmampu menarik perhatian khalayak yang melihatnya sebesar 63,9 % dan sisanya 36,2 % khalayak kurang memperhatikan iklan tersebut. Tabel 4. 7 Memperhatikan iklan kompetitor n = 155 No. Memperhatikan iklan kompetitor f % 1. Sangat Memperhatikan 103 66,5 2. Kurang Memperhatikan 52 33,5 3. Tidak memperhatikan 0 0 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.7 52 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa selain memperhatikan iklan Mentari Hebat Berlima di TV, khalayak juga memperhatikan iklan dari kompetitor dari Mentari, hal ini terbukti dengan data yang diperoleh sebesar 66,5 %. Namun ada juga khalayak yang kurang begitu memperhatikan iklan dari kompetitor Mentari. Tabel 4. 8 Mengetahui alur cerita iklan MH-5 n = 155 No. Mengetahui alur cerita f % iklan MH-5 1. Sangat mengetahui 102 65,8 2. Kurang Mengetahui 47 30,3 3. Tidak mengetahui 6 3,9 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.8 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar khalayak mengetahui jalan cerita dari iklan Mentari Hebat Berlima di TV, dan ada juga khalayak yang kurang mengetahuinya sebesar 30,3 %. Namun ada juga khalayak yang tidak mengetahui (3,9 %) jalan cerita dari iklan tersebut, hal ini dapat disebabkan khalayak Mentari kurang memperhatikan salah satu unsur penting dari iklan, sehingga khalayak tidak tahu isi dari pesan tersebut. 53 Tabel 4. 9 Alur cerita iklan MH-5 n = 155 No. Alur cerita iklan MH-5 f % 1. Uang koin Rp. 50,- berjalan 102 65,8 2. Orang telp di kamar mandi 47 30,3 3. Anak main petak umpat 6 3,9 155 100 Total Sumber data: kuesioner no.9 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa khalayak mengetahui alur dari cerita iklan Mentari Hebat Berlima di TV dengan prosentase sebesar 65,8 %, yakni sebuah uang koin Rp. 50, - yang sedang berjalan di pusat Kota dan kemudian kehadirannya ditolak karena satuan nilainya yang kecil. Tabel 4. 10 Kemampuan menangkap isi pesan n = 155 No. Kemampuan menangkap f % isi pesan 1. sangat menangkap 111 71,6 2. Kurang Menangkap 44 28,4 3. Tidak menangkap 0 0 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.10 54 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa responden sudah mampu menangkap isi pesan dari iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti dengan prosentase yang diperoleh sebesar 71,6 %, namun ada juga khalayak yang kurang mampu menangkap isi pesan iklan, hal bisa dikarenakan Indosat kurang memperhatikan cara penyampian isi pesan yang baik, sehingga masih ada khalayak yang tidak mampu menangkap apa isi dari pesan yang disampaikan dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV. Tabel 4. 11 Apakah iklan MH-5 menarik n = 155 No. Apakah iklan MH-5 f % menarik 1. sangat menarik 132 85,2 2. Kurang menarik 23 14,8 3. Tidak menarik 0 0 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.11 Berdasarkan tabel diatas, ternyata iklan Mentari Hebat Berlima di TV sangat menarik bagi khalayak yang melihatnya terbukti dengan prosentase yang didapat sebesar 85,2 %, namun ada juga responden yang menganggap bahwa iklan tersebut kurang menarik bagi khalayak yang melihatnya. 55 Tabel 4. 12 Unsur iklan manakah yang menarik n = 155 No. Unsur iklan yang menarik f % 1. Pemeran iklan 119 76,8 2. alur cerita 30 19,4 3. Slogan 6 3,9 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.12 Dari data diatas menyimpulkan bahwa khalayak tertarik pada pemeran yang memerankan iklan tersebut (76,8 %) dalam hal ini adalah uang koin Rp. 50,-. Karena keunikan Indosat menggunakan uang koin sebagai moderator dalam penyampaian isi pesan iklan agar mudah diterima oleh khalayak. Namun ada pula khalayak yang menjawab bahwa alur cerita dari iklanlah yang paling menarik (19,4 %). Dan sisanya responden menjawab unsur yang menarik dari iklan Mentari Hebat Berlima adalah slogannya. Tabel 4. 13 Pengetahuan terhadap pemeran iklan MH-5 n = 155 No. Pengetahuan pemeran f % iklan MH-5 1. sangat Mengetahui 111 71,6 2. Kurang Mengetahui 35 22,6 3. Tidak mengetahui 9 5,8 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.13 56 Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar khalayak sangat mengetahui siapa yang menjadi pemeran dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti dengan prosentase yang diperoleh sebesar 71,6 %. Namun ada pula khalayak yang kurang mengetahui siapa yang menjadi pemeran dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV, hal ini bisa disebabkan karena pemeran dalam iklan tersebut kurang menarik perhatian dari khalayak yang melihatnya. Tabel 4. 14 Pemeran iklan dari MH-5 di TV n = 155 No. Pemeran iklan MH-5 f % 1. Uang koin Rp. 50,- 109 70,3 2. Uang koin Rp. 25,- 35 22,6 3. Uang kertas Rp.1000,- 11 7,1 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.14 Dari data tersebut terlihat bahwa khalayak mengetahui siapa yang menjadi pemeran dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti dengan prosentase yang diperoleh sebesar 70,3 %, namun ada pula khalayak yang tidak mengetahui siapa yang menjadi pemeran dalam iklan tersebut, hal ini dapat dikarenakan produsen kurang memperhatikan unsur kratifitas dari iklan sehingga khalayak tidak begitu memperhatikannya. 57 Tabel 4. 15 Pengetahuan terhadap setting iklan MH-5 n = 155 No. setting iklan MH-5 f % 1. sangat Mengetahui 135 87,1 2. Kurang Mengetahui 17 11 3. Tidak mengetahui 3 1,9 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.15 Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari khalayak mengetahui setting tempat yang digunakan dalam iklan Mentari Hebat Berlima di TV, hal ini jelas terlihat dari jumlah prosentase yang diperoleh yakni sebesar 87,1 %, namun ada pula khalayak yang tidak mengetahui dimana iklan Mentari Hebat Berlima di TV dibuat, hal ini bisa dikarenakan setting dari iklan tersebut kurangmendapat perhatian dari khalayak. Tabel 4. 16 setting iklan MH-5 n = 155 No. setting iklan MH-5 f % 1. Keramaian kota 135 87,1 2. Mal 17 11,0 3. Sekolah 3 1,9 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.16 58 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar khalayak mengetahui bahwa keramaian kota menjadi setting dari iklan Mentari Hebat Berlima di TV. Namun masih saja ada khalayak yang salah menjawab dimana setting dari iklan tersebut dilakukan. 4.2.3 Kesadaran Merek Terhadap Produk Mentari Khususnya Versi “Hebat Berlima 50/30 Detik” Adanya perhatian yang diberikan khalayak pada sebuah iklan yang ditayangkan, mampu menciptakan awareness bagi produk yang diiklankan tersebut. Produsan berharap kesadaran merek dapat terbentuk melalui pesan-pesan yang disampaikan melalui iklan kepada khalayak yang diterpanya. Dengan adanya kesadaran merek, maka khalayak dapat mengetahui kelebihan yang dimiliki oleh merek yang diiklankan dibandingkan dengan kompetitornya. Jika konsumen sudah aware terhadap suatu produk, maka akan menjadi mudah bagi produsen membujuk konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Berbagai jenis kartu telepon seluler yang ditawarkan oleh konsumen, membuat konsumen lebih teliti dalam memilih dan menentukan agar produk yang dipilihnya tidak malah merugikan mereka sebagai pengguna. Pada tabel berikut ini akan dilihat tingkat kesadaran merek khalayak terhadap produk Mentari khususnya versi Hebat Berlima : 59 Tabel 4. 17 Responden ingat MH-5 setelah melihat iklan n = 155 No. ingat MH-5 setelah melihat iklan f % 1. sangat Mengingat 105 67,7 2. Kurang Mengingat 40 25,8 3. Tidak mengingat 10 6,5 Total 155 100 Sumber data : kuesioner no.17 Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di TV berhasil mempengaruhi ingatan khalayak (67,7 %), sehingga khalayak selalu ingat dengan Mentari setelah khalayak melihat iklan tersebut. Namun ada juga khalayak yang tidak mengingat produk dari Mentari Hebat Berlima walaupun mereka telah melihat iklannya di TV. Tabel 4. 18 Kemasan menjadi perhatian saat melihat iklan n = 155 No. Kemasan menjadi perhatian f % 1. Ya 104 67,1 2. Ragu-ragu 43 27,7 3. Tidak 8 5,2 155 100 Total Sumber data : kuesioner no.18 60 Dari data diatas dapat dilihat bahwa kemasan menjadi perhatian utama bagi khalayak yang melihat iklan Mentari Hebat Berlima di TV, terbukti dengan prosentase yang didapat sebesar 67,1 %, namun ada pula khalayak yang kurang mementingkan kemasan dalam iklan tersebut. Tabel 4. 19 Pengetahuan responden Terhadap Positioning Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Pengetahuan slogan f % 1. Mengetahui 121 78,1 2. Kurang Mengetahui 31 20 3. Tidak Mengetahui 3 1,9 155 100 Total Sumber data : kuesioner No. 19 Berdasarkan dari hasil diatas menjelaskan bahwa sebagian besar dari khalayak sudah mengetahui slogan dari Mentari hebat berlima, hal ini diperkuat dengan jumlah prosentase yang diperoleh sebesar 78,1 %, namun masih ada juga khalayak yang tidak mengetahui slogan dari Mentari hebat berlima, hal ini dapat dikarenakan slogan yang dibuat kurang menarik bagi khalayak. 61 Tabel 4. 20 Positioning Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Positioning Mentari Hebat Berlima f % 1. Pulsa Lokal Luar Biasa Hemat 121 78,1 2. Untung Pake Esia 31 20,0 3. Jangkauan Luas 3 1,9 155 100 Total Sumber data : kuesioner No. 20 Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar khalayak sudah mengetahui slogan dari Mentari hebat berlima, yakni Pulsa Lokal Luar Biasa Hemat terbukti dengan prosentase yang diperoleh sebesar 78,1 %, namun masih ada khalayak yang tidak mengetahui bunyi slogan dari Mentari hebat berlima. Tabel 4. 21 Pengetahuan Terhadap Merek Mentari n = 155 No. Pengetahuan Merek Mentari f % 1. Mengetahui 125 80,6 2. Kurang Mengetahui 30 19,4 3. Tidak Mengetahui 0 0 155 100 Total Sumber data : kuesioner No. 21 Berdasarkan dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari khalayak telah mengetahui bahwa merek Mentari telah beredar dipasaran dalam 62 bidang pertelekomunikasian, hal ini terbukti dari jumlah prosentase yang didapat sebesar 80,6 %, namun ada juga khalayak yang belum mengetahui bahwa merek Mentari sudah lama menduduki pasaran di dibang telekomunikasi, hal ini dapat disebabkan kurangnya produsen mendistribusikan produk Mentari diberbagai wilayah. Tabel 4. 22 Pengetahuan Terhadap Produsen Mentari n = 155 No. Pengetahuan Produsen Mentari f % 1. Mengetahui 140 90,3 2. Kurang Mengetahui 13 8,4 3. Tidak Mengetahui 2 1,3 155 100 Total Sumber data : kuesioner No. 22 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar khalayak sudah mengetahui siapa produsen yang mengeluarkan Mentari, hal ini diperkuat dengan jumlah prosentase yang diperoleh sebesar 90,3 %. Namun masih saja ada khalayak yang belum mengetahui siapa produsen yang mengeluarkan produk Mentari, hal ini dapat dikarenakan kurangnya produsen Mentari memperkenalkan diri kepada khalayak. 63 Tabel 4. 23 Produsen Mentari n = 155 No. Produsen Mentari f % 1. PT. Indosat 140 90,3 2. PT. Telkomsel 13 8,4 3. PT. Bakrie Telecom 2 1,3 155 100 Total Sumber data : kuesioner No. 23 Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa PT. Indosat-lah yang menjadi produsen dari Mentari, sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar khalayak sudah mengetahui siapa yang memproduseni Mentari. Namur masih terdapat 8,4 % khalayak yang belum mengetahui siapa yang menjadi produsen dari Mentari. Tabel 4. 24 Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Dari Kartu Mentari n = 155 No. Manfaat Dari Mentari f % 1. Mengetahui 142 91,6 2. Kurang Mengetahui 12 7,7 3. Tidak Mengetahui 1 0,6 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 24 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa khalayak sudah mengetahui manfaat yang diberikan dari kartu telepon seluler Mentari, hal ini diperkuat dengan 64 prosentase yang diperoleh yakni sebesar 91, 6 %., namun tidak sedikit juga khalayak yang kurang mengetahui manfaat apa yang diberikan dari kartu Mentari, hal ini dapat dilihat pada jumlah prosentase yang didapat yakni sebesar 7,7 %. Tabel 4. 25 Manfaat Dari Kartu Mentari n = 155 No. Manfaat Dari Mentari f % 1. Double free talk, telp Hebat berlima, poin plus-plus 142 91,6 2. Telp luar ganti No. 12 7,7 3. Bebas roaming nasional 1 0,6 155 100 Total Sumber data: kuesioner No.25 Doubel free talk, telepon hebat berlima, dan poin plus-plus adalah beberapa manfaat yang diberikan Mentari kepada pelanggannya. Dari hasil tabel dapat dikatakan bahwa khalayak sudah mengetahui beberapa manfaat yang diberikan dari kartu telepon Mentari, hal ini terbukti dengan prosentase yang diperoleh yakni sebesar 91, 6 %. Namun masih terdapatnya khalayak yang belum mengetahui manfaat dari kartu Mentari, hal ini dapat dikarenakan produsen kurang gencar dalam memberikan informasi mengenai Mentari kepada khalayak. 65 Tabel 4. 26 Pengetahuan Responden Terhadap Logo Mentari n = 155 No. Pengetahuan Logo Mentari f % 1. Mengetahui 155 100 2. Kurang Mengetahui 0 0 3. Tidak Mengetahui 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 26 Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir semua khalayak mengetahui bahwa Mentari memiliki logo yang dijadikan sebagai simbol untuk membedakannya dari merek pesaing, hal ini terbukti dengan jumlah prosentase yang diperoleh yakni sebesar 100 %. Tabel 4. 27 Logo Mentari n = 155 No. Logo Mentari f % 1. 155 100 2. 0 0 3. 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 27 Dari data diatas menunjukkan bahwa khalayak telah mengetahui manakah yang menjadi logo dari Mentari, hal ini diperkuat dari jumlah yang didapat sebesar 66 100 % yang menyatakan bahwa logo Mentari berbentuk matahari berwarna kuning yang sedang bersinar dengan tersenyum. Tabel 4. 28 Pengetahuan Terhadap Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Pengetahuan Mentari Hebat Berlima f % 1. Mengetahui 147 94,8 2. Kurang Mengetahui 8 5,2 3. Tidak Mengetahui 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 28 Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar khalayak mengetahui bahwa Indosat telah mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima, hal ini diperkuat dengan jumlah prosentase yang didapat yakni sebesar 94, 8 %. Namun masih terdapat pula khalayak yang belum mengetahiu bahwa Indosat telah mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima. Tabel 4. 29 Keunggulan Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Keunggulan Mentari Hebat Berlima f % 1. Telepon ke 4 teman 147 94,8 2. Telepon ke 10 teman 8 5,2 3. Telepon Rp. 1,- / detik 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 29 67 Dari data diatas dapat dikatakan bahwa banyak khalayak yang telah mengetahui bahwa keunggulan dari Mentari hebat berlima adalah kemampuannya untuk dapat melakukan percakapan telepon dengan 4 orang teman, hal ini juga diperkuat dengan jumlah prosentase yang didapat yakni sebesar 94,8 %. Namun ada pula khalayak yang belum mengetahui manfaat dari mentari hebat berlima, hal ini dapat dikarenakan bahwa Indosat kurang gencar menginformasikan mengenai manfaat dari Mentari hebat berlima kepada khalayak. Tabel 4. 30 Pengetahuan Terhadap Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima f % 1. Mengetahui 125 80,6 2. Kurang Mengetahui 30 19,4 3. Tidak Mengetahui 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 30 Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa hampir sebagian besar khalayak telah mengetahui bagaimana cara yang digunakan untuk mendaftar mentari hebat berlima, hal ini diperkuat dengan jumlah prosentase yang diperoleh yakni sebesar 80, 6 %. Namun masih terdapanya khalayak yang belum mengetahui cara registrasi mentari hebat berlima, hal ini dapat dikarenakan bahwa Indosat kurang mengenalkan cara registrasi yang benar kepada khalayak sehingga khalayak merasa kurang paham. 68 Tabel 4. 31 Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima n = 155 No. Cara Registrasi Mentari Hebat Berlima f % 1. REG No. HP 1-4 kirim 6060 125 80,6 2. REG nama teman kirim 1212 30 19,4 3. REG alamat kirim 1212 0 0 155 100 Total Sumber data: kuesioner No. 31 Cara untuk mendaftar Mentari hebat berlina hádala dengan mengirimkan SMS (Source Message Service) yang bertuliskan REG (spasi) No. Ponsel teman 1-4 orang yang kemudian dikirimkan ke 6060. dari hasil data yang didapat bahwa sebagian besar khalayak telah mengetahui cara yang digunakan untuk registrasi Mentari Herat Berlina, namun masih terdapat pula khalayak yang salah dalam melakukan registrasi Mentari hebat berlina, hal ini dapat dikarenakan khalayak belum paham akan informasi yang berikan. 69 4. 3 Uji Hipotesa Berdasarkan dari uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka instrumen pada penelitian dapat dikatakan reliabel dan valid (hal ini dijelaskan pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN, sub. 3.6.1.1 dan 3.6.1.2). Oleh karena itu, penelitian ini dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya yakni uji korelasi dan regresi. 4.3.1 Uji Korelasi Tabel 4.21 Correlation Hubungan Terpaan Iklan Dengan Kesadaran Merek Correlations Total Terpaan iklan Total Kesadaran Merek Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Total Terpaan iklan 1 . 155 .726** .000 155 Total Kesadaran Merek .726** .000 155 1 . 155 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dengan menggunakan perhitungan secara statistik Pearson Product Moment pada program SPSS mempermudah peneliti dalam mendapatkan hasil dari hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran merek. Dan didapat hasil sebagai berikut: 1. Terdapat korelasi antara variabel terpaan iklan dengan kesadaran merek, dimana nilai koefisien korelasi sebesar 0, 726. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa terdapatnya hubungan antara terpaan iklan dengan kesadaran merek yang berada pada tingkat korelasi yang cukup (sedang), hal ini terlihat dari hasil nilai koefisien korelasi yang didapat sebesar 0,726. 70 2. Berdasarkan hasil korelasi yang terdapat pada tabel sebelumnya dan bila dikaitkan pada teori kutipan Burhan Bungin pada buku Metode Penelitian Kuantitatif, maka arah hubungan korelasinya adalah hubungan korelasi yang mantap karena berkisar antara (+ 0,70 – ke atas), yang artinya bahwa adanya hubungan positif yang sangat kuat antara terpaan iklan Mentari dengan kesadaran merek khalayak. Dari hasil uji korelasi yang didapat menunjukkan bahwa Ho ditolak dimana “tidak adanya hubungan antara terpaan iklan Mentari hebat berlima dengan kesadaran merek khalayak”. Dengan ditolaknya Ho, maka dapat diartikan bahwa Ha diterima atau “adanya hubungan antara terpaan iklan Mentari hebat berlima dengan kesadaran merek khalayak”. 4.3.2 Uji Regresi Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya yang ada hubungannya membutuhkan uji regresi untuk menelitinya. Telah kita ketahui pada hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesadaran merek khalayak tinggi terhadap Mentari Hebat Berlima, namun korelasinya rendah. Maka untuk mengetahui apakah terjadi hubungan yang positif antara terpaan iklan Mentari Hebat Berlima dengan Kesadaran Merek khalayak dapat kita lihat pada hasil tabel dibawah ini : 71 Tabel 4. 22 Regression Statistics Variables Entered/Removedb Variables Entered Total Kesadaran a Merek Model 1 Variables Removed Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan Model Summary Model 1 R R Square .726a .527 Adjusted R Square .524 Std. Error of the Estimate 1.87243 a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 598.291 536.418 1134.710 df 1 153 154 Mean Square 598.291 3.506 F 170.648 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan Coefficientsa Model 1 (Constant) Total Kesadaran Merek Unstandardized Coefficients B Std. Error 12.363 1.398 1.320 .101 Standardized Coefficients Beta .726 t 8.845 13.063 Sig. .000 .000 a. Dependent Variable: Total Terpaan iklan Berdasarkan dari hasil tabel (model sumarry) diatas dapat dikatakan bahwa nilai koefisien determinasi R2 (R Square) yang diperoleh sebesar 0,527 dengan nilai frekuensi sebesar 1.87243. R2 merupakan Indeks Determinasi, yakni prosentase yang menyumbangkan pengaruh X terhadap Y sebesar 0,527 yang menunjukkan 72 pengertian bahwa sebesar 52,7 % pengaruh X (terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di televisi) terhadap Y (kesadaran merek khalayak) artinya bahwa pengaruh terpaan iklan Mentari Hebat Berlima mengkonstribusi pemahaman khalayak sebesar 52,7 % sedang sisanya 47,3 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dan pada hasil uji regresi yang didapat dari penelitian ini menunjukkan menolak (Ho) hipotesis nol atau “tidak ada pengaruh antara terpaan iklan Mentari hebat berlima dengan kesadaran merek khalayak”. Berarti dengan ditolaknya Ho, maka dapat diartikan bahwa Ha diterima atau “adanya pengaruh antara terpaan iklan Mentari hebat berlima dengan kesadaran merek khalayak”. Dan untuk mengetahui lebih jelasnya tentang seberapa besar kesadaran khalayak yang terbentuk dari terpaan iklan Mentari Hebat Berlima yang tayang di TV, dapat dilihat pada grafik berikut ini : 3.00 Standard Deviation 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Total Terpaan iklan Total Kesadaran Merek Dari hasil kurva regresi dengan standar deviasi diatas menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara terpaan iklan Mentari Hebat Berlima dengan kesadaran merek, Sehingga mengarah kepada hubungan terpaan iklan dengan kesadaran merek yang positif. 73 4. 4 Pembahasan Dari keseluruhan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di televisi mampu mempengaruhi kesadaran khalayak akan merek sebesar 52,7 %, artinya bahwa iklan Mentari Hebat Berlima di TV mampu membentuk awareness dari khalayak sebesar 52,7 %, dan sisanya 47,3 % kehadiran faktor lain yang tidak diteliti yang membuat khalayak sudah aware terhadap merek Mentari. Dapat dikatakan bahwa Indosat sangat memperhatikan unsur terpenting dari penyampaian isi pesan iklan kepada khalayak, hal ini terlihat dari besarnya prosentase yang didapat menunjukkan bahwa iklan Mentari Hebat Berlima berhasil menerpa khalayak sebesar 52,7 % dalam pembentukan awareness dari Mentari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terpaan iklan di TV memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap pembentukan brand awareness dari khalayak yang melihatnya. Pesan yang efektif adalah dengan komunikan mendapat terpaan iklan yang merupakan faktor penting sebuah proses periklanan, mengingat decoding pesan melalui suatu media oleh komunikan belum tentu sesuai dengan yang dimaksudkan oleh komunikator bila dilakukan satu kali proses karena timbulnya faktor noise yang mengakibatkan sulitnya komunikan dalam menginterpretasikan isi pesan. Kemungkinan komunikan belum jelas dengan isi pesan yang disampaikan, misalnya dengan adanya gangguan sinyal televisi yang tidak baik sehingga komunikan tidak dapat melihat poin-poin penting dalam isi pesan iklan tersebut. Dengan mengacu pada teori proses komunikasi yang dikemukakan oleh Russel H. Cooley yang menggambarkan model DAGMAR dalam teori Proses efek Komunikasi (hierarchy of effect), melalui frekuensi, perhatian, dan intensitas yang 74 tinggi merupakan dimensi dari terpaan iklan. Dan teori tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap hasil yang didapat dalam penelitian ini. Persepsi, sikap dan nilainilai yang dibawa kedalam situasi komunikasi adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi khalayak dalam merumuskan isi pesan yang diterimanya. Dampak terpaan iklan yang diukur berdasarkan suatu periode waktu tertentu, komunikasi periklanan tidak akan berlangsung sampai pada tahap behavioural response / purchase, tetapi beberapa tahap harus dilalui terlebih dahulu. Setelah satu tahap selesai dipenuhi barulah berpindah pada tahap selanjutnya dari jenjang Hierarchy of Effect. Dalam penelitian ini dampak terpaan iklan yang ditimbulkan adalah kesadaran merek yang terbentuk dalam benak khalayak tentang Mentari Hebat Berlima. Adanya kesadaran khalayak akan merek Mentari membuktikan bahwa Mentari berhasil diingat dalam benak khalayak, dan terpaan iklan di media televisi berhasil membentuk awareness dari khalayak walau tidak sepenuhnya kesadaran itu terbentuk karena terpaan iklan semata. Maka dapat disimpulkan bahwa terpaan iklan di televisi memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam penciptaan kesadaran merek dibenak khalayak. Hal ini terlihat dari hasil yang didapat dalam penelitian, dimana prosentase menunjukkan bahwa terpaan iklan Mentari hebat berlima di TV berhasil menerpa khalayak sebesar 52,7 % dan sisanya 47, 3 % kesadaran khalayak yang terbentuk akan merek Mentari bukan dipengaruhi dari terpaan iklan Mentari hebat berlima di TV. BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Dari uraian bab terdahulu, dapat penulis simpulkan bahwa iklan di media TV memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam penciptaan awareness khalayak akan suatu produk. Beriklan dimedia televisi merupakan penggunaan media massa yang banyak dipilih oleh perusahaan, karena akan lebih mudah bagi produsen untuk menyampaikan isi pesan kepada khalayaknya. Televisi adalah salah satu bentuk dari media massa, dan yang menjadi kekuatan dari media televisi adalah kemampuannya untuk menyampaikan isi pesan secara audio visual. Tingkat terpaan iklan yang tinggi akan mampu memperoleh hasil yang baik. Pada penelitian ini ingin menjelaskan tentang adanya hubungan antara terpaan iklan dengan brand awareness. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di televisi dengan kesadaran merek khalayak. Adapun alasan penulis melakukan penelitian mengenai terpaan terhadap kesadaran merek adalah karena dalam setiap terpaan iklan stimulus pertama yang akan terbentuk adalah mengenai kesadaran khalayak akan keberadaan dari merek tersebut. Dan dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa : 1. 52,7 % iklan Mentari Hebat Berlima di TV berhasil menerpa dan mempengaruhi kesadaran khalayak akan merek Mentari. 75 76 2. Televisi adalah media komunikasi yang paling efektif dalam membentuk kesadaran khalayak akan merek Mentari, namun televisi bukanlah satu-satunya saluran media yang mampu membentuk kesadaran akan suatu merek. 3. Kesadaran khalayak akan merek Mentari terbentuk semata-mata bukan dari pengaruh iklan di televisi saja, namun adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi terbentuknya kesadaran khalayak terhadap merek Mentari, namun faktor tersebut tidak diteliti oleh penulis. Sehingga dari hasil yang didapat menyimpulkan bahwa adanya hubungan antara terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di televisi terhadap kesadaran merek dengan tingkat korelasi yang cukup tinggi dan tingkat signifikansi yang diperoleh adalah cukup signifikan. Dimana telah diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan menolak (Ho) hipotesis nol atau ”tidak ada hubungan antara terpaan iklan dengan Mentari Hebat Berlima di televisi dengan kesadaran merek khalayak”. Berarti dengan ditolaknya Ho dapat diartikan bahwa Ha diterima atau ”adanya hubungan antara terpaan iklan Mentari Hebat Berlima dengan kesadaran merek khalayak”. Dan sampai pada kesimpulan terakhir yang dapat penulis simpulkan dari hasil penelitian yang ada dapat dikatakan bahwa khalayak sudah aware dengan Mentari Hebat Berlima, terbukti dengan didapatnya hasil 52,7 % yang menyatakan khalayak aware dengan Mentari karena terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di TV dan 47,3 % menyatakan bahwa adanya faktor lain yang tidak diteliti yang dapat membentuk kesadaran khalayak akan merek Mentari. Dan dapat dikatakan bahwa Indosat telah berhasil mengkampanyekan isi pesannya melalui iklan Mentari hebat berlima kepada khalayak, hal ini terlihat dari besarnya prosentase yang didapat, menunjukkan bahwa 77 iklan Mentari Hebat Berlima telah berhasil menerpa khalayak sebesar 52,7 % dalam pembentukan awareness dari Mentari dan sebesar 47,3 % khalayak aware terhadap Mentari bukan dari hasil terpaan iklan Mentari Hebat Berlima di TV melainkan karena adanya faktor lain yang tidak diteliti. Namun dapat dikatakan pada hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada bab sebelumnya menyatakan bahwa hampir sebagian besar khalayak sudah aware dengan Mentari Hebat Berlima. 5. 2 Saran Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan terkait dengan hasil penelitian antara lain adalah sebagai berikut : 1. Indosat harus lebih memperhatikan dalam hal penyampaian isi pesan iklannya kepada khalayak, karena hasil penelitian ini menyatakan bahwa terpaan iklan Mentari berpengaruh 52,7 % dalam penciptaan kesadaran khalayak terhadap merek Mentari dan 47,3 % khalayak tidak terkena terpaan iklan Mentari hebat berlima. 2. Indosat harus lebih gencar lagi beriklan di media TV (karena pesan di TV akan lebih mudah dicerna oleh khalayak) agar awareness yang terbentuk dari masyarakat terhadap merek Mentari lebih besar. 3. Dalam menghadapi persaingan dengan banyaknya perusahaan pesaing yang juga bergerak dibidang telepon seluler, maka PT. Indosat harus terus berinovasi dalam upaya mengkomunikasikan pesan pemasaran dengan terfokus pada penyampaian isi pesan iklannya. 4. Strategi Marketting Communication PT. Indosat dalam memasarkan kartu telepon seluler Mentari harus terus dilakukan, seperti Pemberian hadiah (gift) dan 78 compliment yang diberikan oleh pihak perusahaan agar dapat mempertahankan kesetiaan pelanggan terhadap merek Mentari, hal ini dilakukan guna meningkatkan penjualan produk Mentari dan menghindari timbulnya titik jenuh dari khalayak terhadap Mentari, mengingat benyaknya pesaing pada produk yang sama. 5. Memperjelas isi pesan iklan akan memudahkan konsumen dalam mencerna manfaat yang diberikan dari produk tersebut. 6. Bagi mahasiswa periklanan yang akan menempuh tugas akhir, penting untuk mengetahui bahwa dunia periklanan itu sangat luas. Periklanan tidak mampu berdiri sendiri kerena banyak unsur-unsur pendukung lainnya yang berfungsi untuk memaksimalkan iklan itu sendiri. Untuk itu pelajari dan cermatilah dunia periklanan seluas mungkin karena, karena dunia periklanan akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David, John G Myers, Advertising Management, New Delhi: Prentice-Hall Ltd, 1987 Agung, I Gusti Ngurah, Metode Penelitian Sosial, Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992 Albusin, Syahri, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS, 10 for Windows, Penerbit: Graha lima, Yogyakarta, 2003 A. Shimp, Terence. Periklanan Promosi, Jilid kelima, Penerbit : Erlangga, Jakarta, 2003 Arens, F. William, Contemporary Advertising International Edition, New York, 2002 Belch, George E, Michael A. Belch, Introduction To Advertising and Promotion An Integrated Marketting Communications Perspective, Third Edition, USA Bungin, Burhan, Imaji Media Massa (Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi Dalam Masyarakat Kapitalistik), Penerbit : Jendela, Yogyakarta, 2001 Bungin, Burhan S.Sos.,M.Si. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama, PT. Prenada Media, Jakarta, 2005 Dahlan, M.Alwi., Implikasi Penerapan Teknologi Komunikasi : Reporter No. 11/II/Oktober, November, 1990 Djuarsa, S. Sendjaja. Teori Komunikasi Modul 1-9, Penerbit : Univ. Terbuka., Jakarta , November 2002 E. Belch, George & Michael A. Belch, Introduction to Advertising and Promotion, USA, 1995 Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya, Bandung ,1995 Ferbey, AD How To Produce Succesful Advertising, Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997 79 80 Jefkins, Frank., Periklanan : Erlangga, Jakarta, 2002 Jefkins, Frank., Public Relation : Erlangga, Jakarta, 1996 Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Penerbit : Pustaka Utama Grafit, Jakarta, 2000 Kountur Ronny, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Cetakan kedua, Penerbit : PPM, Jakarta, 2004 McQuail Dennis da Sven Windhal, Communication Model, New York : Longman Hose, 1981 Nasir, Mohammad Ph.D. “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998 Rakhmat, Jalaludin, “ Metode Penelitian komunikasi “. Dilengkapi Contoh Analisis Statistik .Cetakan ke 7. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999 Rakhmat, Jalaludin. “Metode Penelitian Komunikasi”. Edisi kedua. Cetakan III. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993 Rossiter J. And L. Percy, Advertising and Promotion Management, Singapore, McGrawHill Book Co, 1987 Santoso Singgih dan Fandy Tjiptono, Riset Pemasaran, Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta : 2001 Schram, Wilbur dan Donald E. Roberts ed. The Process and Advertising precedure elevent Edition. New Jersey; Prentice Hall Inc Setiawan Bambang, Metode Penelitian Komunikasi, UT, Jakarta, 1995 Setiawan, Bambang.“Metode Penelitian Komunikasi I”. Jakarta: Universitas Terbuka, 1985 Sissors, Jack Z, E. Reynold Petray, Advertising Media Planning, Chicago: Crain Books, 1967 81 Simamora, Bilson, Riset Pemasaran, Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004 Singarimbun Masri dan Sofyan Effendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta, Penerbit; LP3S, 1989 Starch, Daniel. Measuring Advertising Readership and Result. New York; Mc Graw-Hill Book Company.1966 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, edisi ketiga, Penerbit : PT. Alfabeta, Bandung, 1994 Sugiyono, Manajemen Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung 1999 Supranto J, Statistik untuk Pimpinan dan Usahawan, Penerbit : Erlangga, Jakarta, 1982 Sutisna,SE.ME, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001 Susanto, Astrid dan Sunario, Globalisasi dan Komunikasi, Penerbit : Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1993 Susanto, Astrid S, Komunikasi Teori dan Praktek, Bina Cipta, Bandung 1996 Wright, John S. Advertising. New Delhi; Mc Graw-Hill Publishing Company, 1978 Yarnest, Panduan Aplikasi Statistik dengan menggunakan SPSS versi 11.0, Penerbit : Dioma, Malang, 2004 Sumber lain : www.google.com www.indosat.com www.mentari.com www.kompas.com www.batampos.co.id 82 Kamus Istilah Periklanan Indonesia, Matari Advertising PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996 Majalah Cakram No. 189 Tentang Pandangan PPPI terhadap UU Perlindungan Konsumen, November 1999 Majalah Indosat Corporate Solution Modul Panduan Skripsi, Univ. Mercu Buana, Jakarta Tata Usaha SMA YADIKA 5 Jakarta Barat KUESIONER PENELITIAN MARKETING COMMUNICATION & ADVERTISING FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Judul Penelitian : PENGARUH TERPAAN IKLAN MENTARI VERSI ”HEBAT BERLIMA 50/30 DETIK” DI TELEVISI TERHADAP KESADARAN MEREK KHALAYAK (SURVEY PADA PELAJAR SMA YADIKA 5 JAKARTA BARAT) Petunjuk pengisian : 1. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang pilih 2. Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan apa yang anda ketahui 3. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan jawaban anda A. Identitas Responden Nama Responden : ......................................................................... 1. Jenis Kelamin a. Laki-laki B. b. Perempuan Terpaan Iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV 2. Apakah dalam waktu 3 bulan terakhir ini anda pernah melihat iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV ? a. Pernah melihat b. Jarang melihat c. Tidak pernah melihat 3. Seberapa seringkah anda melihat iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV ? a. Sangat sering b. Sering c. Tidak sering 4. Kurang lebih berapa kali dalam sehari anda melihat iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV ? a. < 5 kali 5 b. 5 - 10 kali c. > 10 kali Apakah anda melihat (menonton) iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV sampai dengan selesai ? a. Sampai selesai b. Sebagian c. Tidak sampai selesai 6. Apakah anda memperhatikan iklan Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” di TV ? a. sangat Memperhatikan b. Kurang Memperhatikan c.Tidak memperhatikan 7. Apakah anda memperhatikan iklan kartu telepon seluler lain di TV ? a. sangat Memperhatikan b. Kurang Memperhatikan c.Tidak memperhatikan 8. Apakah anda mengetahui alur cerita dari iklan MH-5 di TV ? a. sangat Mengetahui b. Kurang Mengetahui c.Tidak mengetahui 9. Jika anda mengetahuinya, maka manakah yang menjadi alur cerita dari iklan tersebut : a. Sebuah uang koin senilai Rp. 50,- sedang berjalan mendatangi penjual koran dan permen, namun kehadirannya ditolak karena satuan nilainya yang kecil, setelah itu dia berjalan lagi dan kemudian pada pusat keramaian kehadiran uang tersebut disambut meriah oleh sekelompok orang pengguna Mentari. b. Seseorang yang sedang mandi melakukan percakapan via ponsel dengan kawannya, kemudian jam dinding berbunyi menandakan bahwa ia telah melakukan percakapan telepon selama 1 jam dan mereka menghentikan percakapan mereka, tetapi ternyata jam dinding tersebut rusak. c. Sekelompok anak kecil sedang bermain petak umpet, kemudian ada seorang anak yang bertugas mencari dimana temen-temannya bersembunyi, lalu anak itu mengirimkan pesan singkatnya melalui SMS kepada teman-temannya, sehingga anak tersebut jadi mengetahui dimana keberadaan teman-temannya. 10. Apakah anda mampu menangkap isi pesan yang disampaikan dari iklan MH-5 di TV ? a. sangat menangkap b. Kurang Menangkap c.Tidak menangkap 11. Menurut anda apakah iklan MH-5 di TV menarik ? a. sangat Menarik b. Kurang Menarik c.Tidak menarik 12. Pada unsur iklan manakah yang menurut anda paling menarik ? a. Pemeran iklan b. alur cerita c. Slogan 13. Apakah anda mengetahui pemeran dalam iklan MH-5 di TV? a. sangat Mengetahui b. Kurang Mengetahui c.Tidak mengetahui 14. Diantara berikut ini manakah yang menjadi pemeran dalam iklan MH-5 di TV? a. Uang koin Rp. 50,- b. Uang koin Rp. 25,- c. Uang kertas Rp.1000,- 15. Apakah anda mengetahui setting iklan MH-5 ? a. sangat Mengetahui b. Kurang Mengetahui c.Tidak mengetahui 16. Jika tahu, maka manakah yang menjadi setting dari iklan tersebut ? a. Disebuah tempat keramaian pusat kota b. Di mal c. Di sekolah C. Kesadaran Merek Terhadap produk Mentari khususnya versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” 17. Apakah anda mengingat merek produk kartu telepon seluler MH-5 setelah anda melihat iklannya di TV ? a. sangat Mengingat b. Kurang Mengingat c.Tidak mengingat 18. Apakah kemasan menjadi perhatian anda pada saat menonton iklan MH-5 ? a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak 19. Apakah anda mengetahui slogan atau positioning dari produk Mentari versi ”Hebat Berlima 50/30 detik” ? a. Mengetahui b. Kurang Mengetahui c. Tidak mengetahui 20. Jika anda mengetahuinya, manakah bunyi slogan atau positioning dari produk Mentari Hebat Berlima ? a. Pulsa Lokal Luar Biasa Hemat b. Untung Pakai Esia c. Jangkauan Luas 21. Apakah anda mengetahui merek Mentari ? a. Mengetahui b. Kurang Mengetahui c. Tidak mengetahui 22. Apakah anda mengetahui perusahaan yang mengeluarkan merek Mentari ? a. Mengetahui b. Kurang Mengetahui c. Tidak mengetahui 23. Jika anda mengetahuinya, maka perusahaan manakah yang mengeluarkan produk Mentari ? a. PT. Indosat b. PT. Telkomsel c. PT. Bakrie Telecom 24. Apakah anda mengetahui manfaat yang diberikan dari kartu telepon seluler Mentari kepada pelanggannya ? a. sangat Mengetahui b. Kurang Mengetahui c. Tidak mengetahui 25. Jika anda mengetahui manfaat dari Mentari, maka manakah yang menjadi manfaat dari produk Mentari: a. Double free talk, hemat ngobrol berlima, point plus-plus b. Mampu melakukan percakapan sampai keluar kota tanpa harus mengganti nomor terlebih dahulu. c. Bebas roaming nasional 26. Apakah anda mengetahui logo dari produk Mentari punya Indosat ? a. Mengetahui b. Kurang Mengetahui c. Tidak mengetahui 27. Jika anda mengetahui logo Mentari, maka manakah yang merupakan logo dari Mentari ? a. b. c. 28. Apakah anda mengetahui bahwa saat ini Mentari mengeluarkan produk Mentari Hebat Berlima ? a. Mengetahui b. Kurang Mengetahui c. Tidak mengetahui 29. Jika anda mengetahuinya, maka apakah yang menjadi keunggulan dari Mentari Hebat Berlima? a. mampu melakukan percakapan via ponsel dengan teman sebanyak 4 orang dan hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 50,- / 30 detik, selain itu juga mendapatakan fasilitas dari Mentari seru lainnya b. Dapat melakukan percakapan dengan 10 teman dengan dikenakan biaya sebesar Rp. 50,- / 30 detik c. Bebas melakukan percakapan telepon setiap waktu karena hanya dikenakan biaya Rp. 1,- / detik 30. Apakah anda mengetahui cara yang digunakan untuk mendaftar Mentari Hebat Berlima? a. Mengetahui b. Kurang Mengetahui c. Tidak mengetahui 31. Jika anda mengetahuinya, manakah cara yang tepat digunakan untuk mendaftar Mentari Hebat Berlima ? a. Ketik: REG [spasi]No. Ponsel 1, [spasi]No. Ponsel 2, [spasi]No. Ponsel 3, [spasi]No..Ponsel 4, Lalu kirim ke 6060 b. Ketik REG Nama teman 1, Nama teman 2, Nama teman 3, lalu kirim ke 1212 c. Ketik REG Alamat rumah teman 1, Alamat rumah teman 2, kirim ke 1212 History of PT. Indosat PT Indosat , Tbk was established in 1967 as a foreign investment company to provide international telecommunications services in Indonesia, commencing its operations in 1969 with the inauguration of the Jatiluhur earth station. In1980, the Government of Indonesia acquired all of the shares of Indosat, which then became a State-Owned Enterprise (SOE). In 1994, Indosat listed its shares on the Jakarta Stock Exchange, the Surabaya Stock Exchange and the New York Stock Exchange, achieving the distinction of being the first SOE to be listed overseas. From 1969 until 1990, Indosat provided switched and non-switched international telecommunications services, including international direct dialling telephony, international data network communications, international leased lines and international television transmission services. Entering the 21st century and in keeping with the global trends, the Government of Indonesia decided to deregulate the national telecommunications sector, opening it up to free market competition. From 2001, all cross-ownerships between Indosat and the domestic telecommunications provider, Telkom, have been eliminated, whereas the exclusivity rights of the two telecommunications service providers will be terminated in several stages. Indosat pursued a main course of development of its cellular business starting in the mid 90’s. In 2001, we established PT Indosat Multi Media Mobile (IM3), followed by acquiring full control of PT Satelit Palapa Indonesia, thus making IndosatGroup the second largest cellular operator in Indonesia. At the end of 2002, the Government of Indonesia undertook a 41.94% divestment of its shares in Indosat to Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. through the holding company of Indonesia Communications Limited. With this divestment, Indosat is once again a foreign investment company, offering full fledged, integrated network and services in information and communication solutions. On November 2003, following the signing of the Merger Deed to merge Satelindo, IM3 and Bimagraha into Indosat, Indosat emerges as a cellular focused Full Network Service Provider (FNSP). By consolidating its cellular, fixed telecommunications and MIDI services into a single organization, Indosat is wellpositioned to be the telecommunication service provider with the comprehensive range of products offering in Indonesia. This was followed by a comprehensive transformation program, launched in 2004, encompassing in human resouces, technology, platform and corporate culture and values. The transformation has started to demonstrate encouraging results as the company posted record revenues that surpassed Rp 10 trilion threshold and increased in margin its 10th year as a publicly listed company. Indosat is the second largest mobile operator with 16.704.639 subscriber base by the end 2006. Indosat launched its 3.5G for the Jakarta and Surabaya regions in November 29, 2006. Indosat 3.5G in the intermediate generation of the 3G technology, which enables subscribers to enjoy better quality voice, video or hifh speed data/internet access of up to 3.6 Mbps or around 9 times faster than standard 3G service. All Indosat nodes B have utilized the HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) technology. Indosat is the first 3G operator, which fully adopt the HSDPA technology base in Indonesia. On December 15, 2006, Indosat has accepted 2 channels no. 589 and 630 on its 800 MHz frequency band to operate Local Wireless Fixed Telecommunication Network in Jabotabek area. Following the approval of these 2 channels, Indosat will continue to expense local wireless fixed telecommunication services in Jabotabek area and continue to develop cellular services thoughout Indonesia Indosat's Vision To become the leading cellular / wireless focused, fully integrated telecommunication network and services provider in Indonesia Indosat's Mission To provide and develop innovative and quality products, services, and solutions, which offer the best value to our customers To continuously grow shareholder values To provide better quality of life to our stakeholders MENTARI SpesifikasioMentari: GSM 900/1800 (Dual Band), Sim Card 8 Kb, 32 Kb (GSM phase 2+), 16 Kb, Menu Browser (Sim Tool Kit), SMS memory 20 unit, 30 unit & 35 unit, Phone book memory 100 unit & 250 unit. FituroMentari: CLIP, CLIR, Call Waiting, Call Hold/Call Unhold, Voice Mail Service (VMS), SMS, MMS, I-ring, Conference Call, International Roaming, VAS, LBS. ValueoAddedoServiceoMentari: : Value Added SMS : Plain SMS, Menu Browser/STK, Tarif dan Metode Charging, Features Value Added SMS Mobile Office : MMS, GPRS*, Instant Messaging Mobile Banking : SMS Banking – Informasi (Plain SMS), Mobile Banking –oMenuoBrowser IVR (Interactive Voice Response) : IVR Service Mentari, IVR Banking Event of Indosat Mentari, IM3 dan Matrix Raih Top Brand Award Indosat meraih penghargaan "Top Brand" untuk kategori kartu prabayar, Mentari dan IM3, serta kategori kartu pascabayar Matrix, dan menjadikan Indosat satu-satunya operator telekomunikasi yang menerima tiga penghargaan sekaligus untuk kategori kartu prabayar "Kami sangat senang produk-produk Indosat berhasil meraih 'Top Brand Award'. Penghargaan ini mencerminkan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan layanan Mentari, IM3 dan Matrix", sambut Wahyu Wijayadi, Direktur Pemasaran PT Indosat, tbk. Disela-sela acara penyerahan Top Brand Award di XXI club Jakarta pada selasa 27 Februari 2007 lalu. "Bagi Indosat kepercayaan pelanggan adalah sangat penting terlebih dengan maraknya beragam layanan yang ditawarkan oleh operator lain. Penghargaan ini menandakan keberhasilan Indosat dalam memberikan layanan bagi pelanggan, dan menjadi motivasi bagi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan layanan kepada pelanggan dan masyarakat umum". Top Brand Award adalah penghargaan yang diberikan bagi merek-merek top berdasarkan survey yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group. Penghargaan Top Brand telah diberikan untuk lebih dari 130 merek di lebih dari 60 kategori produk sejak tahun 2000. Layanan Telepon Gratis Dari Indosat Di Bandara Adisucipto Sesuai komitmen kepedulian Indosat terhadap bencana dan musibah yang terjadi dan menimpa banyak korban, sejak pagi tadi Indosat telah mendirikan Posko Layanan Telepon Seluler Gratis bagi para keluarga korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA 200 jenis Boeing 737-400 yang meledak pagi ini di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Posko Indosat tersebut menyediakan layanan seluler Matrix dan Mentari. Aktivitas tanggap darurat berupa penyediaan layanan telekomunikasi gratis memang telah menjadi prioritas pertama yang akan diselenggarakan oleh Indosat setiap terjadi kondisi darurat di suatu wilayah. Seluruh Kantor Operasional Indosat telah memiliki perangkat yang siap digunakan untuk layanan telekomunikasi gratis setiap saat terjadi bencana/ musibah. ”Kami banyak belajar dari pengalaman yang membuktikan bahwa komunikasi merupakan faktor penting dalam proses evakuasi maupun koordinasi pemulihan bencana maupun kecelakaan”, disampaikan oleh Adita Irawati selaku Division Head of Public Relations Indosat. NewoServiceofromoGSMi-iPBXoIntegration Indosat Layanan Integrasi Indosat GSM- PBX adalah layanan yang memungkinkan pelanggan korporasi untuk menggunakan GSM Cellular sebagai jaringan terhubung dengan PBX. Keuntungan: - VAS Content : Ringtone, Wallpaper, Java Games (dlm pengembangan) -oAksesinternet -oEVDOcapabilities -oIVR (Interactive Voice Response) : IVR Service - Value Added SMS : Plain SMS, Tarif dan Metode Charging, Features Value AddedoSMS Kuesioner Coding Sheet Ident Resp Terpaan Iklan Resp 1 Jum 2 1 2 2 2 2 2 Kesad Merk Ident Resp. Terp Iklan (X) Kes Merek (Y) Total Total Total 15 2 31 15 15 2 31 15 3 4 7 8 10 11 12 13 14 15 Jum 17 18 19 21 28 Jum 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 2 31 15 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 2 31 15 5 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 2 31 15 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 2 2 12 3 33 12 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 2 3 13 3 33 13 13 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 3 3 14 3 32 14 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 14 3 33 14 14 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 14 3 33 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 14 3 33 14 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 14 3 33 14 18 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 2 3 13 2 33 13 19 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 14 2 33 14 20 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 3 3 14 2 32 14 21 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 29 3 3 3 2 3 14 2 29 14 22 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 28 3 3 3 2 2 13 2 28 13 23 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 28 3 3 3 3 3 15 2 28 15 24 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 28 3 3 3 3 3 15 2 28 15 25 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 15 2 30 15 26 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 30 2 3 3 3 3 14 2 30 14 27 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 30 2 3 3 3 3 14 2 30 14 28 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 27 2 3 3 3 3 14 3 27 14 29 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 27 1 2 3 3 3 12 3 27 12 30 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 27 1 2 3 3 3 12 3 27 12 31 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 28 1 2 3 2 3 11 3 28 11 12 32 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 28 3 2 3 2 2 12 3 28 33 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 28 3 2 2 2 3 12 3 28 12 34 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 26 3 2 2 3 3 13 3 26 13 35 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 26 3 2 2 3 3 13 3 26 13 36 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 29 2 2 2 3 3 12 2 29 12 37 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 28 2 2 2 3 3 12 2 28 12 38 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 28 2 2 2 2 3 11 2 28 11 39 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 2 25 2 2 2 3 3 12 2 25 12 40 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 25 2 2 2 3 3 12 2 25 12 41 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 27 2 2 2 3 3 12 2 27 12 42 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 27 2 2 2 2 3 11 2 27 11 43 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 1 2 26 3 2 3 3 3 14 2 26 14 44 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 29 3 2 3 3 3 14 3 29 14 45 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 29 3 2 3 3 3 14 3 29 14 46 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 26 3 1 3 3 3 13 3 26 13 47 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 26 3 1 3 2 3 12 3 26 12 48 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 26 3 1 2 2 3 11 3 26 11 Ident Resp Resp 1 Terpaan Iklan Jum 2 3 4 7 8 Kesad Merk 10 11 12 13 14 15 Jum 17 18 19 21 28 Jum Ident Resp Terp Iklan (X) Kes Merk (Y) Total Total Total 49 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 3 3 14 2 32 14 50 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 3 3 3 14 2 32 14 51 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 14 2 33 14 52 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 31 2 3 3 2 3 13 2 31 13 53 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 2 3 3 3 3 14 2 32 14 54 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 2 3 3 3 3 14 2 32 14 55 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 2 31 15 56 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 29 3 3 3 3 3 15 2 29 15 57 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 29 3 3 3 2 2 13 2 29 13 58 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 29 3 3 3 3 3 15 3 29 15 59 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 29 3 3 3 3 3 15 3 29 15 60 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 3 31 15 61 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 3 31 15 62 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 2 3 3 3 13 3 31 13 13 63 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 2 3 3 3 13 3 31 64 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 2 3 3 3 13 3 31 13 65 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 2 2 3 3 3 13 3 31 13 66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 2 3 3 3 13 3 33 13 67 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 2 3 2 3 13 2 33 13 68 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 2 2 2 2 11 2 31 11 69 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 28 1 2 2 3 3 11 2 28 11 70 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 27 1 2 2 3 3 11 2 27 11 71 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 26 1 2 2 3 3 11 2 26 11 72 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 26 1 2 2 3 3 11 2 26 11 73 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 26 1 2 2 3 3 11 2 26 11 74 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 27 2 2 2 3 3 12 3 27 12 75 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 27 2 2 2 3 3 12 3 27 12 11 76 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 27 2 1 2 3 3 11 3 27 77 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 27 2 1 2 2 2 9 3 27 9 78 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 27 2 2 2 3 3 12 3 27 12 79 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 25 3 2 2 2 2 11 3 25 11 80 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 29 3 2 3 3 3 14 3 29 14 81 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 29 3 2 3 3 3 14 3 29 14 82 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 3 2 3 3 3 14 3 31 14 83 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 3 2 3 3 3 14 3 31 14 84 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 3 2 3 3 3 14 3 31 14 85 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 3 2 2 3 3 13 3 31 13 86 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 31 3 3 2 3 2 13 3 31 13 87 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 24 1 1 1 3 3 9 3 24 9 88 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 24 2 1 1 3 3 10 3 24 10 89 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 25 2 2 1 3 3 11 3 25 11 90 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 1 24 2 1 2 3 3 11 2 24 11 91 2 2 3 3 3 3 3 2 2 1 1 1 1 23 1 2 2 2 3 10 2 23 10 92 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 3 2 3 2 3 13 2 32 13 93 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 29 3 2 3 2 3 13 3 29 13 94 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 28 3 3 3 2 3 14 3 28 14 95 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 28 3 3 3 2 3 14 3 28 14 96 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 30 3 3 3 2 3 14 3 30 14 Ident Resp Terpaan Iklan Kesad Merk Ident Resp Terp Iklan (X) Kes Merek (Y) Total Total Total 15 3 33 15 3 15 3 33 15 3 3 15 3 33 15 2 3 3 14 2 33 14 3 2 3 3 14 2 33 14 3 3 3 3 3 15 2 32 15 32 3 3 3 3 3 15 2 32 15 2 32 3 3 3 3 3 15 2 32 15 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 15 3 32 15 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 15 3 32 15 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 30 3 3 3 3 3 15 3 30 15 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 29 3 3 3 3 3 15 3 29 15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 28 3 3 3 3 3 15 2 28 15 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 29 3 3 3 3 3 15 2 29 15 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 14 2 33 14 118 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 15 2 32 15 119 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 14 2 33 14 120 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 32 3 3 3 3 3 15 2 32 15 121 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 122 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 123 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 31 3 3 3 3 3 15 2 31 15 124 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 31 3 3 3 3 3 15 2 31 15 125 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32 3 3 3 3 3 15 2 32 15 126 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 128 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 129 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 130 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 14 3 33 14 131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 14 3 33 14 132 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 2 3 14 3 33 14 133 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 134 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 135 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 136 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 137 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 138 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 139 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 140 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 141 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 142 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 143 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 144 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 2 3 13 3 33 13 145 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 2 2 3 13 3 32 13 146 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 15 3 32 15 147 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 148 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 149 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 150 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 15 3 32 15 151 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 3 33 15 152 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 153 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 154 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 155 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 15 2 33 15 Resp 1 Jum 2 3 4 7 8 10 11 12 13 14 15 Jum 17 18 19 21 28 Jum 97 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 98 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 99 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 100 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 101 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 102 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 103 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 104 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 105 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 106 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 107 3 3 3 3 3 3 3 2 3 108 3 3 3 3 3 3 3 2 109 3 3 3 3 3 3 3 110 3 3 3 3 3 3 111 3 3 3 3 3 112 3 3 3 3 113 3 3 3 114 3 3 3 115 2 2 116 2 117 Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Each of the following component variables has zero variance and is removed from the scale: Dalam 3 bln terakhir pernah lihat iklan MH5 di TV The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values. Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total % 100.0 .0 100.0 155 0 155 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .839 Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .818 N of Items 15 Item-Total Statistics Berapa sering melihat iklan MH5 di TV Berapa kali lihat iklan MH5 di TV dlm sehari Apakah memperhatikan iklan Kompetitor Apakah mengetahui alur cerita iklan MH5 MAmpu menangkap isi pesan iklan MH5 Apakah iklan MH5 menarik Unsur iklan manakah yang paling menarik Mengetahui pemeran iklan MH5 di TV siapa pemeran iklan MH5 di TV Mengetahui dimana setting iklan MH5 di TV Ingat Mentari setelah lihat iklannya di TV Apakah kemasan menjadi perhatian saat lihat iklan Mengetahui slogan MH5 Mengetahui merk Mentari Mengetahui keunggulan Mentari Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted 38.3806 14.913 .188 . .842 38.3548 14.984 .186 . .841 38.6000 13.371 .544 . .824 38.6452 13.101 .508 . .827 38.5484 14.041 .364 . .835 38.4129 14.387 .358 . .835 38.5355 13.744 .375 . .835 38.6065 11.929 .793 . .805 38.6323 11.974 .737 . .809 38.4129 13.971 .441 . .831 38.6516 13.125 .452 . .832 38.6452 12.088 .752 . .808 38.5032 38.4581 13.005 14.821 .664 .165 . . .817 .844 38.3161 15.166 .154 . .842 Scale Statistics Mean 41.2645 Variance 15.482 Std. Deviation 3.93466 N of Items 15 Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Correlation Correlations Total Terpaan iklan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Total Kesadaran Merek Total Terpaan iklan 1 . 155 .726** .000 155 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Frekuensi Statistics N Valid Missing Std. Error of Mean Std. Deviation Range Sum Total Terpaan iklan 155 0 .21803 2.71445 10.00 4730.00 Total Kesadaran Merek 155 0 .11991 1.49281 6.00 2131.00 Frekuensi tabel Total Terpaan iklan Valid 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 Total Frequency 1 3 4 9 11 12 13 5 21 18 58 155 Percent .6 1.9 2.6 5.8 7.1 7.7 8.4 3.2 13.5 11.6 37.4 100.0 Valid Percent .6 1.9 2.6 5.8 7.1 7.7 8.4 3.2 13.5 11.6 37.4 100.0 Cumulative Percent .6 2.6 5.2 11.0 18.1 25.8 34.2 37.4 51.0 62.6 100.0 Total Kesadaran Merek Valid 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 Total Frequency 2 2 14 14 20 34 69 155 Percent 1.3 1.3 9.0 9.0 12.9 21.9 44.5 100.0 Valid Percent 1.3 1.3 9.0 9.0 12.9 21.9 44.5 100.0 Cumulative Percent 1.3 2.6 11.6 20.6 33.5 55.5 100.0 Total Kesadaran Merek .726** .000 155 1 . 155 Regresi Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Entered Total Kesadaran a Merek Variables Removed Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan Model Summary Model 1 R R Square .726a .527 Adjusted R Square .524 Std. Error of the Estimate 1.87243 a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 598.291 536.418 1134.710 df 1 153 154 Mean Square 598.291 3.506 F 170.648 Sig. .000a a. Predictors: (Constant), Total Kesadaran Merek b. Dependent Variable: Total Terpaan iklan Coefficientsa Model 1 (Constant) Total Kesadaran Merek Unstandardized Coefficients B Std. Error 12.363 1.398 1.320 .101 a. Dependent Variable: Total Terpaan iklan Standardized Coefficients Beta .726 t 8.845 13.063 Sig. .000 .000 Bar Chart Total Terpaan iklan Total Kesadaran Merek 60 70 60 50 50 Frequency Frequency 40 30 40 30 20 20 10 10 0 0 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 9.00 10.00 11.00 Total Terpaan iklan 12.00 13.00 14.00 15.00 Total Kesadaran Merek Total Terpaan iklan Total Kesadaran Merek 3.00 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Total Terpaan iklan Total Kesadaran Merek Total Terpaan iklan Total Kesadaran Merek 70 60 60 50 50 Frequency 40 Frequency StandardDeviation 2.50 30 40 30 20 20 10 10 Mean = 30.5161 Std. Dev. = 2.71445 N = 155 0 22.00 24.00 26.00 28.00 30.00 Total Terpaan iklan 32.00 34.00 Mean = 13.7484 Std. Dev. = 1.49281 N = 155 0 8.00 10.00 12.00 14.00 Total Kesadaran Merek 16.00 MODEL: _ MOD_2. Dependent variable.. TotTerpaanIklan Method.. LINEAR Listwise Deletion of Missing Data Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error .72613 .52726 .52417 1.87243 Analysis of Variance: Regression Residuals F = DF Sum of Squares Mean Square 1 153 598.29149 536.41819 598.29149 3.50600 170.64783 Signif F = .0000 -------------------- Variables in the Equation -------------------Variable TotKesad (Constant) _ B SE B Beta T Sig T 1.320356 12.363368 .101074 1.397723 .726129 13.063 8.845 .0000 .0000 Dependent variable.. TotTerpaanIklan Method.. INVERSE Listwise Deletion of Missing Data Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error .72518 .52588 .52278 1.87516 Analysis of Variance: Regression Residuals F = DF Sum of Squares Mean Square 1 153 596.72476 537.98492 596.72476 3.51624 169.70529 Signif F = .0000 -------------------- Variables in the Equation -------------------Variable TotKesad (Constant) _ B SE B Beta T Sig T -210.835003 46.061673 16.184341 1.202791 -.725178 -13.027 38.296 .0000 .0000 Dependent variable.. TotTerpaanIklan Method.. GROWTH Listwise Deletion of Missing Data Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error .73334 .53779 .53477 .06339 Analysis of Variance: Regression Residuals F = DF Sum of Squares Mean Square 1 153 .71530277 .61477298 .71530277 .00401812 178.01909 Signif F = .0000 -------------------- Variables in the Equation -------------------Variable TotKesad (Constant) B SE B Beta T Sig T .045654 2.786420 .003422 .047318 .733342 13.342 58.887 .0000 .0000 Abbreviated Name Extended Name TotKesad TotKesadaranMerek Total Terpaan iklan Observed 34.00 Linear Inverse Growth 32.00 30.00 28.00 26.00 24.00 22.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 Total Kesadaran Merek 14.00 15.00 CURRICULUM VITAE FAHNI RIZA Jl. Sukarela Rt. 04 Rw. 06 No. 31 Kreo Ciledug Tangerang 15156 Telp. 0817-999-8956 E-mail: [email protected] PERSONAL DATA Tempat tanggal Lahir : Jakarta, 09 Juni 1985 Agama : Islam Usia : 22 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan PENDIDIKAN FORMAL 1991 – 1997 SD Muhammadiyah 28 Jakarta Selatan 1997 – 2000 SLTP Yadika 5 Jakarta Barat 2000 – 2003 SMUN 108 Jakarta Selatan 2003 – 2008 Univ. Mercu Buana Jakarta Barat WORKSHOP DAN SEMINAR Pelatihan Basic Program Desaign Grafis Adobe PhotoShop, Macromedia Freehand, Adobe Pagemaker, Univ. Mercu Buana, September 2004 Seminar sehari ”Marketing Communication Sebagai Kompetisi Unggulan Dalam Era Pasar Bebas” Hotel Kartika Chandra, Desember 2005 Seminar “Sosialisasi Project Assessment 5 Jabatan Sub Sektor Perdagangan Dalam Negri” Hotel Sofyan Betawi, Juli 2006