12 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN

advertisement
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Manajemen rantai pasok
Manajemen rantai pasokan adalah pengelolahan pertambahan
barang mentah, barang jadi dan informasi yang berhubungan dengan
pemasok, perusahaan, penyalur, dan konsumen akhir. Menurut Hiezer dan
Render (2015), manajemen rantai pasokanmenggambarkan koordinasi dari
keseluruahan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri
dengan pelanggan yang puas. Dengan demikian, sebuah rantai pasokan
mencakup pemasok; perusahaan manufaktur dan/atau penyedia jasa; dan
perusahaan distributor, grosir dan/atau pengecer yang mengantarakan
produk dan/atau jasa ke konsumen akhir.Tujuan dari manajemen rantai
pasokan adalah untuk mengkoordinasi kegiatan dalam rantai pasokan untuk
memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan
bagi konsumen akhir.Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang efektif
adalah menjadikan pemasok sebagi mitra dalam strategi perushaan untuk
memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah.
a. Manajemen rantai pasokan bisa meliputi penetapan:
1) Pengangkutan;
2) Pentransferan Kredit dan tunai;
3) Pemasok;
4) Distributor dan bank;
5) Untang dan piutang;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
6) Pergudangan;
7) Pemenuhan Pesanan;
8) Membagi informasi mengenai ramalan permintaan, peroduksi, dan
kegiatan, dan kegiatan pengendalian persedian.
Indrajit dan Djokopranoto dalam Qolbi Isnanto (2009:3)
mengungkapkan Supply chain management (SCM) adalah suatu sistem
tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para
pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi
yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik
mungkin menyelenggarakan pengadaan atau barang tersebut, istilah supply
chain meliputi juga proses perubahan barang tersebut, misalnya dari barang
mentah menjadi barang jadi.
Pemikiran yang mendasari hal ini adalah berusaha mengurangi
kesia-siaan dan maksimasi nilai pada rantai pasokannya.Kegiatan pada
manajer rantai pasokan mencakup disiplin akuntansi, keuangan, pemasaran,
dan manajemen operasi (Siagian, 2005).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Berikut adalah gambar struktur sederhana dari rantai pasokan:
HULU
HILIR
Supplier
Manufactur
Distributor
Retailer
Customer
Aliran Fisik
(Material/produk, pengembalian/return)
Aliran Pembayaran
(Kapasitas, jadwal pengiriman, order, data penjualan)
Gambar 2.1
Struktur rantai pasokan
Sumber : Chopra dan Meindl (2013)
Menurut Chopra dan Meindl (2013), terdapat pemain-pemain
utama yang tergabung dalam rantai suplai, yaitu:
1) Suppliers
2) Manufacturers
3) Distributors
4) Retailers
5) Customers.
b. Proses Mata Rantai Pasokan
proses mata rantai yang terjadi antar pemain utama antara lain
sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Chain 1 : Suppliers
Proses akan dimulai dari sini, dimana Supplier merupakan sumber
bahan baku, bahan mentah, suku cadang, dan sebagainya.
Chain 1-2 : Suppliers – Manufacturers
Manufacturers atau yang melakukan pekerjaan membuat, merakit
atau menyelesaikan barang (Finishing).
Di sini bahan baku yang telah
disediakan oleh supplier dibawa ke pabrik untuk diproses menjadi suatu
produk yang memiliki nilai tambah.
Chain 1-2-3 : Suppliers-Manufacturers-Distribution
Barang yang telah dihasilkan oleh Manufacturer akan disalurkan
kepada pelanggan/konsumen melalui distributor. Barang dari pabrik melalui
gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler.
Chain 1-2-3-4 : Suppliers – Manufacturers – Distribution – Retailers
Pedagang besar
biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri.
Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang sebelum disalurkan lagi ke
pengecer. Dalam hal ini barang yang sudah berada di gudang distributor akan
disalurkan kepada para pengecer atau retailers.Walaupun ada beberapa pabrik
yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada pelanggan namun
relative jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola diatas.
Chain 1-2-3-4-5 : Suppliers – Manufacturers – Distribution – Reatilers –
Customer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Customer merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam rantai
suplai.
Para pengecer atauretailers ini menwarkan barangnya langsung
kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut.
c. Strategi Enam Sumber Rantai Pasokan
Menurut Heizer dan Render ( 2015;502-504) Perusahaan harus
memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa
dari luar. Beberapa strategi tersebut antara lain:
1) Banyak Pemasok
Strategi banyak pemasok dan mengadu satu pemasok terhadap
pemasok yang lain artinya strategi banyak pemasok difungsikan untuk produk
komoditas dengan membandingkan satu pemasok dengan pemasok lain untuk
dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Pendekatan ini mengutamakan
tanggung jawab pemasok untuk dapat mempertahankan tanggung jawab
pemasok untuk mempertahankan teknologi yang dibutuhkan, keahlian, dan
kemampuan proyeksi serta biaya, kualitas, kemampuan pengiriman dan
kompetensi yang diberikan.
2) Sedikit Pemasok
Strategi yang mengembangkan hubungan kemitraan jangka
panjang dengan sedikit pemasok untuk memuaskan pelanggan artinya strategi
sedikit pemasok lebih menciptakan hubungan jangka panjang dengan
beberapa pemasok yang setia untuk memahami tujuan umum dari perusahaan
dan pelanggan.Menggunakan sedikit pelanggan dapat menciptakan nilai
dengan memungkinkan pelanggan mendapatkan skala ekonomi dan kurva
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
pembelajaran yang menghasilkan baik biaya transaksi yang lebih rendah serta
biaya produksi yang lebih rendah.Strategi ini juga mendorong pemasokpemasok tersebut untuk memberikan inovasi desain dan keahlian teknologi.
3) Integrasi Vertikal
Pembelian
dapat
diperluas
untuk
membentuk
integrasi
vertikal.Integrasi vertikal pengembagan kemampuan untuk memproduksi
barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau untuk membeli pemasok atau
distributor.
Integrasi vertikal dapat berbentuk integrasi ke depan atau ke
belakang.
Integrasi ke belakang menyarankan sebuah perusahaan untuk
membeli pemasoknya. Integrasi ke depan menyarankan perodusen komponen
untuk membuat produk jadi.
Integrasi vertikal dapat menawarkan kesempatan strategis untuk
manajemen operasi.Untuk perusahaan denga modal, keahlian manajerial, dan
permintaan yang disyaratkan, integrasi vertikal dapat memberikan kesempatan
yang substansial untuk pengurangan biaya, kualitas yang lebih tinggi,
pengantaran tepat waktu, dan pengurangan persediaan.Integrasi vertikal
terlihat sangat tepat ketika suatu organnisasi memiliki pangsa pasar yang besar
dan keahlian manajemen untuk mengoperasikan vendor yang diakuisisi
dengan sukses.
4) Ventura Bersama
Perusahaan dapat memilih beberapa
bentuk kolaborasi formal,
perusahaan dapat ikut serta dalam kolaborasi untuk meningkatkan kecakapan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
produk baru atau keahlian teknologi mereka. Namun, perusahaan juga ikut
serta dalam kolaborasi untuk mengamankan pasokan atau mengurangi biaya.
5) Jarigan Keiretsu
keiretsu
merupakan
sebuah
istilah
bahasa
jepang
untuk
menggambarakan para pemasok menjadi bagian dari sebuah koalisi
perusahaan. Anggota keiretsu dijamin memiliki hubungan janga panjang dan
karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan
keahlian teknis dan kestabilan mutu produksi.
6) Perusahaan Virtual
perusahaan bergantung pada hubungan pemasok yang stabil dan
baik untuk menyediakan jasa yang diminta. Pemasok dapat menyediakan
beragam jasa yang termasuk membuat daftar gaji, merektrut karyawan,
mendesain produk, menyediakan jasa konsultasi, memproduksi komponen,
melakukan pengujian, atau mendirstribusikan produk.Hubungan yang ada bisa
jadi berjangka waktu pendek atau panjang dan dapat mencakup partner utama,
kolaborator, atau hanya pemasok dan subkontraktor yang cakap.Apa pun
hubungan formalnya, hasilnya dapat menjadi sebuah kinerja ramping.
Keuntungan dari perusahaan virtual termasuk manajemen ahli yang
terspesialisasi,
inverstasi
modal
yang
rendah,
kecepatan.Hasilnya adalah efisiensi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
fleksibilitas,
dan
19
d. Dimensi Manajemen Rantai Pasok
Menurut Wikipedia, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan
untuk menggambarkan posisi pada objek. Berikut dimensi manajemen rantai
pasokan yang akan dibahas :
1) Koordinasi ( coordination )
Menurut Gitosudarmo dan Mulyono (2003), koordinasi
merupakan suatu tugas yang dijalankan oleh seorang manajer.
Koordinasi ini merupakan suatu upaya untuk mengintegrasikan
beberapa macam tugas dalam setiap bagian di dalam unit
organisasinya.
Aneka raga tugas harus dikoordinir sedemikian
rupa, karena pada prinsipnya semua tugas itu saling teerkait dan
menuju kepada satu titik yang sama, yaitu sasaran atau tujuan
organisasinya.
selain itu, perusahaan secara sadar bahwa untuk menyediakan
produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan diinternal
perusahaan saja adalah tidak cukup. Peran supplier, perusahaan
dan lain-lain.
Untuk
menciptakan
koordinasi
yang
taktis
didalam
operasional, kegiatan produksi, pengadaan bahan baku, maupun
pengiriman produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
Koordinasi dapat dilakukan tidak hanya diinternal perusahaan di
dalam suppuly chain.
bahkan perusahaan dan pemasok harus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
saling mengkoordinasi untuk menentukan rencana produksi jangka
menengah atau pendek.
2) Perencanaan (planning)
Menurut siagian (2005), perencanaan manajemen rantai
pasok terdiri dari enam topik, yaitu :
a. Tingkat perencanaan
Tingkat perencanaan berlangsung pada tiga tingkatan yaitu
perencanaan strategis, perancanaan taktis, dan perencanaan
operasional, dimana perencanaan strategis digolongkan
sebagai perencanaan jangka panjang dan perencanaan ini
biasanya
berhubungan
perusahaan,
dengan
kebijakan,
kebijakan
perencanaan taktis merupakan perencanaan
jangka menengah dan perencanaan operasional berorientasi
pada kegiatan operasional sehari-hari.
b. Luasnya Daerah Perencanaan
Kegiatan logistic menyangkut empat keputusan penting
meliputi tingkat layanan pada pelanggan, lokasi, keputusan
persediaan, dan keputusan transportasi.
c. Tujuan Pelayanan Konsumen.
Faktor berikut ini sangat berbeda dengan faktor lainnya,
dimana
usaha
untuk
memenuhi
membutuhkan “Seni”.
d. Strategi Fasilitas Lokasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pelayanan
sangan
21
Perencanaan
logistic
terhadap
fasilitas
lokasi
sangat
tergantung pada posisi geograsfis dari tempat penyimpanan
dan tempat sumber daya.
Menetapkan
jumlah, lokasi,
besarnya fasilitas dan menentukan pasar yang dituju adalah
cara penentuan produk yang tepat untuk dipasarkan.
Menentukan biaya rendah atau mendapatkan keuntungan
maksimal adalah tujuan dari perencanaan strategis fasilitasi
lokasi.
e. Keputusan Persediaan
Keputusan persediaan menunjukkan tata cara bagaimana
persediaan diatur.
kebijakan yang diambil perusahaan
biasanya mempengaruhi keputusan fasilitas lokasi, untuk itu
kebijakan ini digolongkan sebagai strategi logistik.
f. Strategi Informasi
Keputusan transportasi yang digunakan sangat bergantung
pada model seperti ukuran pengiriman, rute pengiriman, dan
penjadwalan.
3) Keterlibatan Pemasok (supplier Involvement)
Dalam tahun beberapa akhir, perusahaan mulai memanfaatkan
paran Supplier sebagai sumber keunggulan kompetitif perusahaan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Darnal et al, 2008)
perusahaan juga meminta suppliernya untuk lebih inovatif dengan
memanfaatkan teknologi terbaru dan menguranbi biaya dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
proses desain pengembangan produknya (Handfield, 2008).
Perusahaan
bahkan
mengandalkan
para
supplier
untuk
membangun teknologi pemrosesan yang tidak mampu mereka
kembangkan sendiri. Dengan pertimbangan tersebut, maka dalam
penerapan rantai pasok tidak hanya mempertimbangkan proses
yang terjadi di dalam perusahaan, tetapi juga yang terjadi di luar
perusahaan.
Strategi pada rantai pasokan memiliki tiga tujuan, yaitu cost
reduction, maksudnya strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan
biaya logistik yang terjadi.
Tujuan berikutnya adalah capital reduction
,strategi yang ditujukan untuk meminimalkan tingkat investasi di dalam
strategi rantai pasokan, dan tujuan yang terakhir adalah service improvement,
yang diartikan sebaagai pelayanan harus selalu diperbaiki (Siagian, 2005).
Menurut Chandara dan Kumar (2000) keberhasilan sistem
manajemen rantai pasokan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam
mengembangkan kemampuan khusus, diantaranya adalah :
 Mengembangkan organisasi yang fleksibel.
 Mengembangkan hubungan saling percaya dengan pemasok.
 Mencari koordinasi keseluruhan dalam rantai pasokan.
 Meningkatkan komunikasi untuk mengurangi ketidakpastian tingkat
persediaan.
 Mengurangi persediaan dan biaya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Manajemen rantai pasokan juga merupakan sebuah konsep pada
perusahaan dalam meningkatkan kegiatan operasional dan kinerja keuangan
perusahaan, serta menawarkan sumber-sumber baru terhadap keunggulan
lompetitif dan mengelolah bisnis dengan lebih baik. kegiatan yang meliputi
pembelian, penerimaan, penanganan material, pergudangan dan distribusi,
inventory control dan manajemen, permintaan dan perencanaan pasokan,
pemrosesan order, perencanaan produksi dan penjadwalan, pengiriman,
pengolahan dan layanan pelanggan merupakan berbagai tindakan dan arus
yang melintasi batas-batas fungsional dan organisasi yang memerlukan
sinkronisasi dengan satu dan lainnya di dalam manajemen rantai pasokan (
Whiteley, 2000).
Tujuan kegiatan rantai suplai
adalah mendistribusikan
bahan atau barang baik berupa bahan baku maupun barang jadi dalam jumlah
yang tepat, pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, kelokasi
yang diinginkan dan total biaya yang rendah, dengan kata lain kegiatan Rantai
Suplai yang efektif dan efisien harus memenuhi 4 tepat yaitu : tepat jumlah,
tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya (Ronald 2004).
Menurut Siagian ( 2005), kunci manajemen rantai pasokan yang
efektif adalah penyeimbangan arus produksi dengan permintaan konsumen
yang selalu berubah-ubah. Strategi manajemen rantai pasokan yang sudah
dijalankan dapat dilihat kinerjanya melalui cash flow, savings, dan return on
investment (ROI).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
1) Cash flow
Perputaran uang/dana berjalan lancer.Ini ditunjukkan dengan
dipenuhinya kewajiban keungan, pembayaran gaji, pembelian dan kewajiban
keuangan lainnya.
2) Savings
Keuntungan yang diperoleh perusahaan dari selisih total pendapatn
dengan total biaya, ternyata keuntungannya memadai dan dapat disisihkan
untuk simpanan ( Savings) guna menunjang pembiayaan perusahaan lebih
lanjut.
3) Return on investment
ROI yang diperoleh dari perbandingan antara annual savings
dengan kebutuhan investasi. Bila ROI yang diperoleh lebih besar dari ROI
yang diproyeksikan maka strategi logistic dianggap berhasil.
2. Kinerja Bisnis
Bisnis merupakan penyediaan barang atau jasa bagi sebuah
organisasi untuk mendapatkan keuntungan (Griffin dan Ebert, 2004).Bisnis
meliputi semua aspek kegiatan dalam penyaluran barang-barang melalui
saluran produktif dari membeli bahan mentah sampai menjual barang
jadi.Proses bisnis bermula dari konsumen sebagai sumber faktor produksi
dan berakhir pada konsumen juga (sebagai pembeli haasil produksi).
Kinerja adalah kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya
dengan menggunakan sumber daya dengan efektif dan efisien (Daft,
2006).Pengukuran
kinerja
perusahaan
yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
hubungannya
dengan
25
profitabilitas adalah ROA (return on assets) yang merupakan tingkat
efektivitas manajemen secara umum dalam mencari keuntungan dengan
memanfaatkan aset-aset yang tersedia.Untuk mengukur kinerja harus
dilakukannya pengevaluasian dengan
membandingkan kinerja
yang
ditetapkan dengan yang sesungguhnya.Dari hasil perbandingan tersebut,
manajemen dapat mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi
dan seberapa besar kemajuan yang telah decapai dan tidak tercapai, sehingga
dapat diambil tindakan untuk mengatasinya.
Kinerja bisnis adalah suatu ukuran bagaimana perusahaan
mengelola bisnisnya secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber
daya yang ada secara maksimal, untuk menciptakan produk-produk yang
berkualitas sesuai dengan tujuan dan target perusahaan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan mencapai keputusan pelanggan (Barned,
2011).Kinerja bisnis merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan
oleh perusahaan untuk bertahan dalam era global.Banyak faktor yang
menentukan kinerja bisnis suatu organisasi, salah satu diantaranya adalah
inovasi.Kemajuan teknologi yang cepat dan tingginya tingkat persaingan
menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi yang dapat menunjang
kinerja bisnis perusahaan.
a. Indikator Kinerja Bisnis
Beberapa hal yang dibutuhkan atau diukur dalam kinerja bisnis
(Smith, 2004) :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
1) Responsiveness
Meningkatkan fleksibilitas didalam bisnis dan reaksi yang cepat untuk
merespon, memperbaiki kegiatan prediktif, meningkatkan agility untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif.
2) Manajemen risiko
Pemantauan kepatuhan dan laporan, peningkatan pengawasan bisnis,
peningkatan keamanan dan konsistensi.
3) Pemanfaatan aset.
Meningkatkan ROI, mengurangi biaya, menghilangkan aset berlebih.
4) Kepatuhan
terhadap
peraturan
atau
berpedoman
terhadap
peraturan.
5) Pertumbuhan
memperkenalkan produk baru, memasuki pasar yang baru.
6) Pengurangan biaya
Menghapus biaya dari kegiatan bisnis, mengotomatisasi proses.
7) Keintiman dengan pelanggan
Lebih memahami tindakan dan kebutuhan pelanggan, mengelola
kepuasan pelanggan, kesetiaan pelanggan dan profitabilitas.
Dari aspek kontrol, kinerja bisnis mengacu pada pemantauan
terhadap tujuan dan hasil, terutama produk atau jasa yang dibutuhkan oleh
pengguna internal atau eksternal.Terdapat dalam segi kualitas, kuantitas,
ketepatan waktu dan biaya, yang merupakan esensi untuk memperlihatkan
apakah hasilnya sesuai dengan tujuan organisasi.Selain itu, diperlukan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
mengidentifikasi langkah-langkah dasar yang digunakan untuk menilai hasil
yang dicapai (Hess et al., 2005).
Begitu kompleks, proses, aplikasi dan infrastruktur membuat sulit
bagi para pembuat keputusan bisnis untuk memahami siapa dan bagaimana
untuk merespon peluang pasar, melihat pergerakan pesaing dan perubahan
peraturan, cara mengatasinya adalah (Smith, 2004) :
1) Membuat keputusan yang lebih efektif
mengoptimalkan pengambilan keputusan denga real-time wawasan
kontekstual.
2) Mengelola gangguan operasional secara efektif
Lebih baik mengantisipasi gangguan dalam operasi bisnis dari hari ke hari
dan dengan langsung dengan cepat mengambil tindakan, pendekatan
proaktif untuk meningkatkan hasil.
3) Menyelaraskan tujuan dan menentukan prioritas.
4) Mendorong tujuan dan prioritas yang konsisten di seluruh bisnis
dan mengambil tindakan yang selaras, mengukur kriteria.
5) Memberikan inovasi yang berkelanjutan dan perbaikan.
Mempertahankan
lingkungan bisnis
fleksibelitas,
mudah
beradaptasi
dengan
yang menyediakan peningkatan kinerja bisnis yang
berkelanjutan dan optimasi.
3. Dukungan Manajemen Puncak
Setiap unit manejerial selain manajemen puncak dirancang untuk
satu spesifik tugas utama, apakah organisasi terstruktur pada garis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
fungsional, dalam tim, atas dasar desentralisasi, atau pada pendekatan
sistem.
Setiap bagian dari organisasi didefinisikan oleh kontribusi
tertentu.Satu pengecualian bagi manajemen puncak yang memiliki tugas
multidimensi.
Dukungan manajemen puncak adalah suatu bentuk partisipasi dari
sekolompok orang yang memiliki kewenangan eksekutif manajemen
tertinggi dalam perushaan yang mampu berintegrasi dan mengeksploitasi
keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan mereka untuk dapat membuat
sebuah keputusan yang optimal didalam organisasi (Sun,2014). Dukungan
manajemen puncak sangat penting untuk memelihara dan membangun
hubungan pembeli-pemasok. Manajemen puncak bertugas untuk bekerja
sebagai tim bukan hanya satu orang karena tidak mungkin bagi satu orang
yang akan menanggung segala kondisi temperamen yang berbeda disaat
dibutuhkan oleh organisasi. Di analisis bahwa terdapat banyak pekerjaan
yang harus dilakukan oleh manajemen puncak sehingga tidak dapat
diselesaikan oleh satu orang saja, kecuali dalam bisnis kecil dimana dalam
pengambilan keputusan bisa dilakukan oleh satu orang sebagai pemimpin
yang memiliki tanggung jawab utama di dalam bisnis.
Secara umum, manajemen puncak menekankan pentingnya untuk
mengetahui strategi apa yang sedang dilakukan pesaing dalam mempercepat
operasi rantai suplai. Oleh karena itu, manajemen puncak secara internal
sering mengadakan rapat untuk memfasilitasi IT-sistem dan lintas kerja
sesama tim fungsional agar dapat berfungsi dengan baik. Secara eksternal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
meliputi kontak dekat dan saling berbagi informasi dengan produsen serta
distributor.
Pembagian tanggung jawab diantara beberapa orang dalam
manajemen puncak yang secara tidak langsung manajemen puncak dapat
berkomunikasi dan berinteraksi denga isu-isu logistik, agar logistik secara
alami menjadi bagian dari agenda manajemen puncak misalnya dalam
pertemuan manajemen puncak, perencanaan strategi agar tidak hanya ada
satu orang yang bertangguung jawab untuk seluruh arus barang dari
pemasok terus keperusahaan, dan selanjutnya kepelanggan (Sandberg dan
Abrahamsson, 2009).
Manajemen Puncak miliki komitment yang diantaranya yaitu
komitmen dari segi emosioanl, keyakinan, niat atau sikap yang kuat dalam
mencapai tujuan organisasi( Bagozzi, 1992). Komitmen ini sangat penting
didalam pelaksanaan misi manajemen puncak dan proses yang dihasilkan
dari pelaksanaan misi perushaan Karena sebuah organisasi yang baik harus
menetapkan tujuan yang diartikulasikan dan mekanisme untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut. Telah disarankan oleh para peneliti berbagai
arena bisnis bahwa komitmen manajemen puncak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap banyak hasil kinerja.
a. Indikator Dukungan Manajemen Puncak (top management support)
Adapun komponen – komponen Dukungan Manajemen Puncak
menurut Chen dan Paulraj (2004) adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
1) Decision Quality (Keputusan yang berkualitas)
Keputusan yang berkualitas adalah inti dari semua perencanaan
adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam
hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang
dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan
untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. Sesuai keinginan dan
harapan.
2) Decision Acceptance (Penerimaan Keputusan)
Penerimaan keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa
solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa
kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.
Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau
opini.
3) Satisfaction with the Decision Process (Kepuasan dengan proses
Keputusan)
Kepuasan dengan proses keputusan bahwa kepuasan sebagai
respon emosional menunjukkan perasaan yang menyenangkan berkaitan
dengan pandangan karyawan terhadap keputusan .16 4.Development of
Participant Skills (Membangun keahlian partisipan). Membangun keahlian
partisipan adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik pegawai dalam
memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses
pengambilan
keputusan
serta
mendukung
bertanggung jawab atas keterlibatannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pencapaian
tujuan
dan
31
4. Integrasi Pemasok
Menurut
Narasimhan dan Jayaram (1998),
Supply Chain
Integration (SCI) adalah integrasi yang tercipta pada pola terpadu yang tidak
hanya menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer,
hingga kepada konsumen akhir saja, tetapi termasuk keputusan hubungan
manajemen pemasok dan mengkordinasikannya.
Untuk menghasilkan
produk yang berkulaitas dengan harga yang kompetitif serta dengan proses
yang cepat dan waktu yang tepat, tidak hanya memerlukan pembenahan dan
perbaikan di dalam internal perusahaan, tetapi juga membutuhkan peran
serta semua pihak yang terkait termasuk pemasok.
Pengintegrasian secara eksternal perusahaan antara perusahaan
dengan pemasok, meliputi keterlibatan pemasok dan pengaruhnya terhadap
perusahaan dalam pengambilan keputusan. Untuk mengukur bagaimana
kerja sama antara pemasok dengan perusahaan dalam hal pemilihan serta
pemenuhan kebutuhan bahan baku perusahaan yang akan digunakan untuk
proses produksi seta tingkat kemitraan yang strategis dengan pemasok.
Salah satu faktor penentu yang tidak langsung dari kinerja logistik adalah
mengacu pada seberapa tinggi kemitraan dan pertukaran informasi
perusahaan secara informal dengan pemasok karena akan menunjang pada
tingkat kerjasama yang terjalin erat dengan pemasok dan secara langsung
dapat memperkuat ikatan diantara perusahaan dan pemasok (Sun,2014).
Menurut Bowersox et al. (2010) integrasi rantai pasokan terdiri
dari operasi yang mencakup proses seperti pembelian, produksi, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
logistikdimana praktek-praktek manajemen rantai pasokan berlangsung,
perencanaan dan pengendalian didukung oleh teknologi, infromasi, sistem
perencanaan, pengukuran kompetensi, dan aspek hubungan perilaku
manajemen, di mana integrasi pemasok merupakan kekuatan pendorong
hubungan kolaboratif antara produsen dan pemasok dalam konteks
operasional dan adanya saling ketergantungan di antara mereka untuk
mendukung kegiatan operasional.
Oleh karena itu, integrasi pemasok
merupakan konteks khusus integrasi rantai pasokan yang bisa memiliki efek
positif pada praktek manajemen rantai pasokan. Strategi integrasi pemasok
perusahaan dibentuk berdasarkan kemampuan, berbagi dengan pemasok
termasuk
permintaan,
perkiraan
tingkat
persediaan
dan
keputusan
perencanaan produksi, sistem e-business untuk meningkatkan kolaborasi
infromasi komunikasi, dan pemilihan pemasok berdasarkan kebijakan
pengukuran yang relevan untuk membantu mengembangkan dan mengelola
hubungan pemasok jangka panjang melalui evaluasi kinerja pemasok dan
kemampuan mereka memberikan inovasi dan merancang produk untuk
memenuuhi kebutuhan pelanggan.
Pembentukan dan pengelolaan hubungan kolaboratif antara mitra
rantai
suplai
menyebabkan
peningkatan
terhadap
integrasi
dan
kinerja.Sebagai contoh, Min et al., (2005) menemukan bahwa hasil positif
dari kolaborasi termasuk tambahan untuk efisiensi, efektivitas dan posisi
pasar. Mengelola hubungan kolaboratif antara mitra rantai suplai yaitu,
hubungan dimana dua atau lebih perusahaan memiliki tanggung jawab
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
dalam perencanaan umum, manajemen, pelaksanaan, dan infromasi
pengukuran kinerja (Min et al., 2005) membutuhkan adanya kesepakatan
untuk mempererat hubungan kemitraan. Integrasi membutuhkan kondisi
organisasi dan operasional yang tepat untuk memiliki efek positif pada
kinerja.
Konsep integrasi pada rantai pasokan adalah penggabungan
bagian-bagian atau aktivitas-aktivitas hinga membentuk keseluruhan.
Fungsinnya untuk meningkatkan hubungan di setiap rantai nilai,
memfasilitasi pengambilan keputusan, memungkinkan terjadinya penciptaan
dan
proses
transfer
dari
supplier
sampai
ke
pelanggan
untuk
mengoperasikan aliran informasi, peralatan dan aset fisik.
Karakteristik integraasi itu sendiri meliputi kerjasama, kolaboraasi,
berbagi
informasi,
kepercayaan,
kemitraan,
berbagi
teknologi,
kompatibilitas, berbagi risiko dan manfaat, komitmen dan visi yang sama,
kebergantungan dan berbagi proses utama. Adapun jenis-jenis integraasi
pada manajemen rantai pasokan antara lain :
a. Integrasi fisik : perubahan dalam proses dan aktivitaas untuk
meningkatkan efisiensi proses inti
b. Integrasi infromasi : pertukaran infromasi yang berhubungan dengan
tingkat inventori, perencanaan transportasi/manufaktur, peramalan,
status actual proses.
c. Integrasi Koordinasi : Keselarasan proses pengambilan keputusan
disepanjang rantai pasok.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
d. Integrasi desain rantai pasokan : kerja sama di dalam perubahan struktur
rantai pasok.
Jadi dengan adanya manajemen rantai pasokan yang terintegrasi
diharapkan memiliki rantai pasok terpadu yang terbaik karena kinerja
pengiriman, persediaan barang berkurang, waktu siklus yang lebih cepat,
perkiraan yang akurat, biaya rendah rantai pasokan, peningkatan
produktivitas secara keseluruhan peningkatan utilitas kapasitas, dan
sebagainya
e. Dimensi Pada Supply Chain Integration
1) Internal Integrastion
Internal Supply Chain
Supplier
Purchasing
Production
Distribution
Cutromers
2
Gambar 2.2
Tiga Dimensi Supply Chain Integration
Sumber: Chen dan Paulraj (2004)
Integrasi Internal adalah suatu rantai kegiatan perusahaan yang
melibatkan beberapa fungsi-fungsi atau departemen yang berbeda.
Proses
ini melibatkan fungsi-fungsi terspesialisasi perusahaan, tetapi tetap saling
berkaitan satu sama lain, seperti fungsi penjualan, produksi, serta distribusi
(Chen danPaulraj, 2004).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Koordinasi dengan berbagai fungsi dalam perusahaan mengacu
pada bagaimana merencanakan dan melaksanakan suatu proses bisnis dan
operasi yang terintegrasi di dalam ranti penyediaan melalui teknologi
informasi. Banyak perusahaan berfokus kepada meraih manfaat kompetisi
dengan merencanakan proses rantai pasokan dan operasi. Kompetisi global
menuntut untuk kebutuhan akan suatu hubungan yang erat antar para pihak
di dalam hubungan rantai suplai, proses secara internal, dapat memudahkan
aliran informasi mengenai produk dan pelayanan ( Narasimhan dan Kim,
2002).
2) Integrasi dengan pemasok.
Pengintegrasian secara eksternal perusahaan, antara perusahaan
denga pemasok perusahaan tersebut. Hal ini mengacu pada perusahaan yang
bekerja sama denga para pemasoknya dan merupakan komponen yang
penting dari rantai pasokan. Variable ini jugan meliputi tingkat derajat dari
keterlibatan para penyalur dan pengaruhnya terhadap perusahaan dalam
mengambil keputusan. Hal ini juga mengukur bagaiman kerja sama para
pemasok dengan persahaan dalam hal pemilihan serta pemenuhan kebutuhan
bahan baku perusahaan, untuk digunakan sebagai proses produksi yang
berkualitas, tingkat kemitraan yang strategi dengan para penyalur. Sehingga
dapat digunakan untuk mengacu pada seberapa tinggi kemitraan perusahaan
secara formal dengan para penyalur dan melalui pertukaran informasi
dengan para penyalur sebagai salah satu faktor penentu yang tidak langsung
dari kinerja logistik.
Tingkat kerja sama yang terjalin erat denga para
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
pemasok melalui jaringan informasi yang informal tersebut membantu
didalam pembagian informasi pemasok perusahaan yang secara langsung
memperkuat ikatan antara mereka (Narasimhan dan Kim, 2002).
3) Integrasi dengan pelanggan
Customer Integration merupakan pengintegrasian eksternal denga
npara pelanggan. Proses kerjasama ini mengacu pada hubungan kerjasama
antara perusahaan dengan pelanggan dan dipandang sebagai satu komponen
yang penting dari rantai pasokan (Narasimhan dan Kim, 2002). Integrasi
dengan para pelanggan juga meliputi tingkat dimana keterlibatan para
pelanggan
perusahaan
memberikan
pengaruh
di
dalam
keputusan
perusahaan.Dalam hal ini mengukur bagaimana tingkat kerjasama antara
para pelanggan dengan perusahaan untuk mengembangkan efisiensi dalam
memproduksi
produk
yang
mengarah
kepada
pencapaian
kinerja
perusahaan.Integrasi dengan para pelanggan mempunyai kaitan dengan
perencanaan, implementasi, dan mengevaluasi hubungan sukses antara
perusahan dengan para pelanggannya dari rantai peneydiaan, pengelolaan
hubunganpelanggan bukanlah hanya mengutamakan hubungan pelanggan.
Berintegrasi denga pelanggan berhubungan denga kemempuan
untuk mengkomunikasikan penyerahan dari produk dan jasa sesuai denga
keinginan pelanggan di dalam waktu yang tepat, sasaran yang tepat,
integrasi dengan pelanggan adalah sebagian besar membagi informasi
produk dengan para pelanggan, pemesanan produk (delivery order), yang
saling berinteraksi denga pelanggan untuk mengatu perimntaan, mempunyai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
satu sistem penempatan order, pembagian pemesanan dengan konsumen
selama proses order berlangsung dan tahap penyerahan produk.
5. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No Penulis
Penelitian Terdahulu
Judul
Hasil
1.
Yori Gemitia
pengaruh dukungan
Dukungan manajemen puncak
Putri 2015
manajemen puncak
memiliki peran yang penting dan
terhadap kinerja bisnis pengaruh besar untuk
melalui integrasi
mengembangkan serta
rantai pasok
meningkatkan kinerja bisnis
melalui integrasi pemasok
perusahaan
2.
Rahadi (2012)
3.
Maria Madgalena
Integrasi Supply
manajemen rantai pasok memiliki
Minarsih (2010)
Chain Management
peran yang penting dan pengaruh
Dalam
besar untuk mengembangkan
UpayaPeningkatan
serta meningkatkan kualitas,
Kinerja Perusahaan
pengiriman dan pemesan produk
Pengaruh Supply
Chain Management
Terhadap Kinerja
Operasional
Perusahaan
SCM berpengaruh positif
terhadap kinerja operasional
perusahaan.
melalui integrasi para supplier.
4.
Zeplin Jiwa
Dukungan
Support top management tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Husada Tarigan
Manajemenn Puncak
member pengaruh kepada bagian
(2009)
terhadap Strategic
pembelian untukmenentukan
Purchasing dalam
strategic purchasing.
Berkomunikasi dan
Berkolaborasi dengan
Strategic purchasing yang
Supplier untuk
dibangun olehperusahaan
Meningkatkan
khususnya pada bagian
Kinerja Perusahaan
pembelian akan selalu berusaha
untuk meningkatkan
komunikasi dan berkolaborasi
dengan para supplier.
5
Harry Susanto
Analisis Faktor-Faktor
yang mempengaruhi
komitmen penyalur
sebagai upaya
meningkatkan
hubungan jangka
panjang dengan
pemasok
- kepuasan penyalur atas layanan
tenaga penjual berpengaruh positif
dan berpengaruh signifikan terhadap
komitmen penyalur pada pemasok.
- Kepercayaan kepada pemasok
berpengaruh jauh signifikan pada
pemasok
B. Rerangka Pemikiran
Menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik atau berbeda
dengan pesaing, serta harga produk atau jasa yang lebih murah, dan lebih
cepat tanggap respon pelanggan, maka didalam manajemen operaasi terdapat
tiga cara untuk mencapai hal tersebut diantaranya adalah dengan diferensiasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
produk atau jasa, kepemimpinan biaya dan respon yang cepat.
Tedapat
sepuluh keputusan saat manajer keputusan efektif dalam wilayah manajemen
operasi, diantaranya adalah : produk, kualitas, proses, lokasi, tata letak,
sumber daya manusia, rantai pasokan, persediaan, penjadwalan dan
pemeliharaan (Heizer dan Render, 2009).
Penelitian ini akan membahas
mengenai rantai pasokan, dimana didalamnya terdapat integrasi setiap
melakukan kegiatan rantai pasokan untuk menunjang dalam menghasilkan
produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Variable yang
dibahas didalam penelitian ini yaitu, dukungan manajemen puncak,
Manajemen Rantai pasok integrasi pemasok, dan kinerja bisnis.
Membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan
pemasok mengacu pada sejauh mana ketersediaan dukungan manajemen
puncak untuk mengawasi, menyumbangkan waktu dan sumber dayanya (Chen
dan Paulraj, 2004: Lockstro et al., 2010).
Dukungan manajemen puncak
merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan untuk mengolah rantai
pasokan.Kemampuan untuk mengelolah hubungan antara organisasi harus
dianggap sebagai sumber daya strategis dan kemitraan disepanjang rantai
pasokan harus berjalan dengan baik. Oleh karena itu dukungan manajemen
puncak dapat mempengaruhi integrasi pemasok karena apabila sumber intra
dan inter organisasi bejalan dengan baik dan keduanya memiliki kemampuan
dalam mengembangkan organisasi secara berkelanjutan maka secara tidak
langsung akan meningkatkan keuntungan kompetitif dalam kinerja bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Berdasarkan uraian diatas, dapat digambarkan pengaruh dari dukungan
manajemen puncak terhadap kinerja bisnis melalui integrasi pemasok.
H2
Dukungan
Manajeme
n Puncak
H1
Integrasi
rantai
pasok
Manajeme
n Rantai
Paosok
H5
Kinerja Bisnis
H3
H4
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis
Perusahaan mengintegrasikan kedua sumber intra dan inter
organisasi
serta
mengembangkan
kemampuan
untuk
organisasi
dan
memastikan keunggulan kompetitif dalam kinerja bisnsi perusahaan
(Mathews, 2003).
dibutuhkan
untuk
Oleh karena itu, dukungan manajemen puncak sangat
bertanggung
jawab
atas
pengambilan
keputusan,
mengarahkan keseluruhan kinerja dan kefektifan perusahaan sehingga segala
proses di dalam perusahaan dapat berjalan denga lancar dan menunjang
keunggulan kinerja bisnis perusahaan. Maka dari itu hipotesisnya adalah :
H1 : Dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh terhadap Integrasi
rantai pasok.
H2 : Dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh terhadap Kinerja
Bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
H3 : Manajemen Rantai Pasok memiliki pengaruh terhadap Integrasi rantai
pasok.
H4 : Manajemen Rantai Pasok memiliki pengaruh terhadap Kinerja Bisnis.
H5 : Integrasi rantai pasok memiliki pengaruh terhadap Kinerja Bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download