12 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen rantai pasok Manajemen rantai pasokan adalah pengelolahan pertambahan barang mentah, barang jadi dan informasi yang berhubungan dengan pemasok, perusahaan, penyalur, dan konsumen akhir. Menurut Hiezer dan Render (2015), manajemen rantai pasokanmenggambarkan koordinasi dari keseluruahan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas. Dengan demikian, sebuah rantai pasokan mencakup pemasok; perusahaan manufaktur dan/atau penyedia jasa; dan perusahaan distributor, grosir dan/atau pengecer yang mengantarakan produk dan/atau jasa ke konsumen akhir.Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk mengkoordinasi kegiatan dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat dari rantai pasokan bagi konsumen akhir.Kunci bagi manajemen rantai pasokan yang efektif adalah menjadikan pemasok sebagi mitra dalam strategi perushaan untuk memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah. a. Manajemen rantai pasokan bisa meliputi penetapan: 1) Pengangkutan; 2) Pentransferan Kredit dan tunai; 3) Pemasok; 4) Distributor dan bank; 5) Untang dan piutang; http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 6) Pergudangan; 7) Pemenuhan Pesanan; 8) Membagi informasi mengenai ramalan permintaan, peroduksi, dan kegiatan, dan kegiatan pengendalian persedian. Indrajit dan Djokopranoto dalam Qolbi Isnanto (2009:3) mengungkapkan Supply chain management (SCM) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau barang tersebut, istilah supply chain meliputi juga proses perubahan barang tersebut, misalnya dari barang mentah menjadi barang jadi. Pemikiran yang mendasari hal ini adalah berusaha mengurangi kesia-siaan dan maksimasi nilai pada rantai pasokannya.Kegiatan pada manajer rantai pasokan mencakup disiplin akuntansi, keuangan, pemasaran, dan manajemen operasi (Siagian, 2005). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Berikut adalah gambar struktur sederhana dari rantai pasokan: HULU HILIR Supplier Manufactur Distributor Retailer Customer Aliran Fisik (Material/produk, pengembalian/return) Aliran Pembayaran (Kapasitas, jadwal pengiriman, order, data penjualan) Gambar 2.1 Struktur rantai pasokan Sumber : Chopra dan Meindl (2013) Menurut Chopra dan Meindl (2013), terdapat pemain-pemain utama yang tergabung dalam rantai suplai, yaitu: 1) Suppliers 2) Manufacturers 3) Distributors 4) Retailers 5) Customers. b. Proses Mata Rantai Pasokan proses mata rantai yang terjadi antar pemain utama antara lain sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Chain 1 : Suppliers Proses akan dimulai dari sini, dimana Supplier merupakan sumber bahan baku, bahan mentah, suku cadang, dan sebagainya. Chain 1-2 : Suppliers – Manufacturers Manufacturers atau yang melakukan pekerjaan membuat, merakit atau menyelesaikan barang (Finishing). Di sini bahan baku yang telah disediakan oleh supplier dibawa ke pabrik untuk diproses menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah. Chain 1-2-3 : Suppliers-Manufacturers-Distribution Barang yang telah dihasilkan oleh Manufacturer akan disalurkan kepada pelanggan/konsumen melalui distributor. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler. Chain 1-2-3-4 : Suppliers – Manufacturers – Distribution – Retailers Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri. Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang sebelum disalurkan lagi ke pengecer. Dalam hal ini barang yang sudah berada di gudang distributor akan disalurkan kepada para pengecer atau retailers.Walaupun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada pelanggan namun relative jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola diatas. Chain 1-2-3-4-5 : Suppliers – Manufacturers – Distribution – Reatilers – Customer http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 Customer merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam rantai suplai. Para pengecer atauretailers ini menwarkan barangnya langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. c. Strategi Enam Sumber Rantai Pasokan Menurut Heizer dan Render ( 2015;502-504) Perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi tersebut antara lain: 1) Banyak Pemasok Strategi banyak pemasok dan mengadu satu pemasok terhadap pemasok yang lain artinya strategi banyak pemasok difungsikan untuk produk komoditas dengan membandingkan satu pemasok dengan pemasok lain untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan. Pendekatan ini mengutamakan tanggung jawab pemasok untuk dapat mempertahankan tanggung jawab pemasok untuk mempertahankan teknologi yang dibutuhkan, keahlian, dan kemampuan proyeksi serta biaya, kualitas, kemampuan pengiriman dan kompetensi yang diberikan. 2) Sedikit Pemasok Strategi yang mengembangkan hubungan kemitraan jangka panjang dengan sedikit pemasok untuk memuaskan pelanggan artinya strategi sedikit pemasok lebih menciptakan hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok yang setia untuk memahami tujuan umum dari perusahaan dan pelanggan.Menggunakan sedikit pelanggan dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pelanggan mendapatkan skala ekonomi dan kurva http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 pembelajaran yang menghasilkan baik biaya transaksi yang lebih rendah serta biaya produksi yang lebih rendah.Strategi ini juga mendorong pemasokpemasok tersebut untuk memberikan inovasi desain dan keahlian teknologi. 3) Integrasi Vertikal Pembelian dapat diperluas untuk membentuk integrasi vertikal.Integrasi vertikal pengembagan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau untuk membeli pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat berbentuk integrasi ke depan atau ke belakang. Integrasi ke belakang menyarankan sebuah perusahaan untuk membeli pemasoknya. Integrasi ke depan menyarankan perodusen komponen untuk membuat produk jadi. Integrasi vertikal dapat menawarkan kesempatan strategis untuk manajemen operasi.Untuk perusahaan denga modal, keahlian manajerial, dan permintaan yang disyaratkan, integrasi vertikal dapat memberikan kesempatan yang substansial untuk pengurangan biaya, kualitas yang lebih tinggi, pengantaran tepat waktu, dan pengurangan persediaan.Integrasi vertikal terlihat sangat tepat ketika suatu organnisasi memiliki pangsa pasar yang besar dan keahlian manajemen untuk mengoperasikan vendor yang diakuisisi dengan sukses. 4) Ventura Bersama Perusahaan dapat memilih beberapa bentuk kolaborasi formal, perusahaan dapat ikut serta dalam kolaborasi untuk meningkatkan kecakapan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 produk baru atau keahlian teknologi mereka. Namun, perusahaan juga ikut serta dalam kolaborasi untuk mengamankan pasokan atau mengurangi biaya. 5) Jarigan Keiretsu keiretsu merupakan sebuah istilah bahasa jepang untuk menggambarakan para pemasok menjadi bagian dari sebuah koalisi perusahaan. Anggota keiretsu dijamin memiliki hubungan janga panjang dan karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis dan kestabilan mutu produksi. 6) Perusahaan Virtual perusahaan bergantung pada hubungan pemasok yang stabil dan baik untuk menyediakan jasa yang diminta. Pemasok dapat menyediakan beragam jasa yang termasuk membuat daftar gaji, merektrut karyawan, mendesain produk, menyediakan jasa konsultasi, memproduksi komponen, melakukan pengujian, atau mendirstribusikan produk.Hubungan yang ada bisa jadi berjangka waktu pendek atau panjang dan dapat mencakup partner utama, kolaborator, atau hanya pemasok dan subkontraktor yang cakap.Apa pun hubungan formalnya, hasilnya dapat menjadi sebuah kinerja ramping. Keuntungan dari perusahaan virtual termasuk manajemen ahli yang terspesialisasi, inverstasi modal yang rendah, kecepatan.Hasilnya adalah efisiensi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ fleksibilitas, dan 19 d. Dimensi Manajemen Rantai Pasok Menurut Wikipedia, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan posisi pada objek. Berikut dimensi manajemen rantai pasokan yang akan dibahas : 1) Koordinasi ( coordination ) Menurut Gitosudarmo dan Mulyono (2003), koordinasi merupakan suatu tugas yang dijalankan oleh seorang manajer. Koordinasi ini merupakan suatu upaya untuk mengintegrasikan beberapa macam tugas dalam setiap bagian di dalam unit organisasinya. Aneka raga tugas harus dikoordinir sedemikian rupa, karena pada prinsipnya semua tugas itu saling teerkait dan menuju kepada satu titik yang sama, yaitu sasaran atau tujuan organisasinya. selain itu, perusahaan secara sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan diinternal perusahaan saja adalah tidak cukup. Peran supplier, perusahaan dan lain-lain. Untuk menciptakan koordinasi yang taktis didalam operasional, kegiatan produksi, pengadaan bahan baku, maupun pengiriman produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu. Koordinasi dapat dilakukan tidak hanya diinternal perusahaan di dalam suppuly chain. bahkan perusahaan dan pemasok harus http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 saling mengkoordinasi untuk menentukan rencana produksi jangka menengah atau pendek. 2) Perencanaan (planning) Menurut siagian (2005), perencanaan manajemen rantai pasok terdiri dari enam topik, yaitu : a. Tingkat perencanaan Tingkat perencanaan berlangsung pada tiga tingkatan yaitu perencanaan strategis, perancanaan taktis, dan perencanaan operasional, dimana perencanaan strategis digolongkan sebagai perencanaan jangka panjang dan perencanaan ini biasanya berhubungan perusahaan, dengan kebijakan, kebijakan perencanaan taktis merupakan perencanaan jangka menengah dan perencanaan operasional berorientasi pada kegiatan operasional sehari-hari. b. Luasnya Daerah Perencanaan Kegiatan logistic menyangkut empat keputusan penting meliputi tingkat layanan pada pelanggan, lokasi, keputusan persediaan, dan keputusan transportasi. c. Tujuan Pelayanan Konsumen. Faktor berikut ini sangat berbeda dengan faktor lainnya, dimana usaha untuk memenuhi membutuhkan “Seni”. d. Strategi Fasilitas Lokasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ pelayanan sangan 21 Perencanaan logistic terhadap fasilitas lokasi sangat tergantung pada posisi geograsfis dari tempat penyimpanan dan tempat sumber daya. Menetapkan jumlah, lokasi, besarnya fasilitas dan menentukan pasar yang dituju adalah cara penentuan produk yang tepat untuk dipasarkan. Menentukan biaya rendah atau mendapatkan keuntungan maksimal adalah tujuan dari perencanaan strategis fasilitasi lokasi. e. Keputusan Persediaan Keputusan persediaan menunjukkan tata cara bagaimana persediaan diatur. kebijakan yang diambil perusahaan biasanya mempengaruhi keputusan fasilitas lokasi, untuk itu kebijakan ini digolongkan sebagai strategi logistik. f. Strategi Informasi Keputusan transportasi yang digunakan sangat bergantung pada model seperti ukuran pengiriman, rute pengiriman, dan penjadwalan. 3) Keterlibatan Pemasok (supplier Involvement) Dalam tahun beberapa akhir, perusahaan mulai memanfaatkan paran Supplier sebagai sumber keunggulan kompetitif perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Darnal et al, 2008) perusahaan juga meminta suppliernya untuk lebih inovatif dengan memanfaatkan teknologi terbaru dan menguranbi biaya dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 proses desain pengembangan produknya (Handfield, 2008). Perusahaan bahkan mengandalkan para supplier untuk membangun teknologi pemrosesan yang tidak mampu mereka kembangkan sendiri. Dengan pertimbangan tersebut, maka dalam penerapan rantai pasok tidak hanya mempertimbangkan proses yang terjadi di dalam perusahaan, tetapi juga yang terjadi di luar perusahaan. Strategi pada rantai pasokan memiliki tiga tujuan, yaitu cost reduction, maksudnya strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan biaya logistik yang terjadi. Tujuan berikutnya adalah capital reduction ,strategi yang ditujukan untuk meminimalkan tingkat investasi di dalam strategi rantai pasokan, dan tujuan yang terakhir adalah service improvement, yang diartikan sebaagai pelayanan harus selalu diperbaiki (Siagian, 2005). Menurut Chandara dan Kumar (2000) keberhasilan sistem manajemen rantai pasokan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengembangkan kemampuan khusus, diantaranya adalah : Mengembangkan organisasi yang fleksibel. Mengembangkan hubungan saling percaya dengan pemasok. Mencari koordinasi keseluruhan dalam rantai pasokan. Meningkatkan komunikasi untuk mengurangi ketidakpastian tingkat persediaan. Mengurangi persediaan dan biaya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Manajemen rantai pasokan juga merupakan sebuah konsep pada perusahaan dalam meningkatkan kegiatan operasional dan kinerja keuangan perusahaan, serta menawarkan sumber-sumber baru terhadap keunggulan lompetitif dan mengelolah bisnis dengan lebih baik. kegiatan yang meliputi pembelian, penerimaan, penanganan material, pergudangan dan distribusi, inventory control dan manajemen, permintaan dan perencanaan pasokan, pemrosesan order, perencanaan produksi dan penjadwalan, pengiriman, pengolahan dan layanan pelanggan merupakan berbagai tindakan dan arus yang melintasi batas-batas fungsional dan organisasi yang memerlukan sinkronisasi dengan satu dan lainnya di dalam manajemen rantai pasokan ( Whiteley, 2000). Tujuan kegiatan rantai suplai adalah mendistribusikan bahan atau barang baik berupa bahan baku maupun barang jadi dalam jumlah yang tepat, pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, kelokasi yang diinginkan dan total biaya yang rendah, dengan kata lain kegiatan Rantai Suplai yang efektif dan efisien harus memenuhi 4 tepat yaitu : tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya (Ronald 2004). Menurut Siagian ( 2005), kunci manajemen rantai pasokan yang efektif adalah penyeimbangan arus produksi dengan permintaan konsumen yang selalu berubah-ubah. Strategi manajemen rantai pasokan yang sudah dijalankan dapat dilihat kinerjanya melalui cash flow, savings, dan return on investment (ROI). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 1) Cash flow Perputaran uang/dana berjalan lancer.Ini ditunjukkan dengan dipenuhinya kewajiban keungan, pembayaran gaji, pembelian dan kewajiban keuangan lainnya. 2) Savings Keuntungan yang diperoleh perusahaan dari selisih total pendapatn dengan total biaya, ternyata keuntungannya memadai dan dapat disisihkan untuk simpanan ( Savings) guna menunjang pembiayaan perusahaan lebih lanjut. 3) Return on investment ROI yang diperoleh dari perbandingan antara annual savings dengan kebutuhan investasi. Bila ROI yang diperoleh lebih besar dari ROI yang diproyeksikan maka strategi logistic dianggap berhasil. 2. Kinerja Bisnis Bisnis merupakan penyediaan barang atau jasa bagi sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan (Griffin dan Ebert, 2004).Bisnis meliputi semua aspek kegiatan dalam penyaluran barang-barang melalui saluran produktif dari membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi.Proses bisnis bermula dari konsumen sebagai sumber faktor produksi dan berakhir pada konsumen juga (sebagai pembeli haasil produksi). Kinerja adalah kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya dengan menggunakan sumber daya dengan efektif dan efisien (Daft, 2006).Pengukuran kinerja perusahaan yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ hubungannya dengan 25 profitabilitas adalah ROA (return on assets) yang merupakan tingkat efektivitas manajemen secara umum dalam mencari keuntungan dengan memanfaatkan aset-aset yang tersedia.Untuk mengukur kinerja harus dilakukannya pengevaluasian dengan membandingkan kinerja yang ditetapkan dengan yang sesungguhnya.Dari hasil perbandingan tersebut, manajemen dapat mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi dan seberapa besar kemajuan yang telah decapai dan tidak tercapai, sehingga dapat diambil tindakan untuk mengatasinya. Kinerja bisnis adalah suatu ukuran bagaimana perusahaan mengelola bisnisnya secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya yang ada secara maksimal, untuk menciptakan produk-produk yang berkualitas sesuai dengan tujuan dan target perusahaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai keputusan pelanggan (Barned, 2011).Kinerja bisnis merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk bertahan dalam era global.Banyak faktor yang menentukan kinerja bisnis suatu organisasi, salah satu diantaranya adalah inovasi.Kemajuan teknologi yang cepat dan tingginya tingkat persaingan menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi yang dapat menunjang kinerja bisnis perusahaan. a. Indikator Kinerja Bisnis Beberapa hal yang dibutuhkan atau diukur dalam kinerja bisnis (Smith, 2004) : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 1) Responsiveness Meningkatkan fleksibilitas didalam bisnis dan reaksi yang cepat untuk merespon, memperbaiki kegiatan prediktif, meningkatkan agility untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. 2) Manajemen risiko Pemantauan kepatuhan dan laporan, peningkatan pengawasan bisnis, peningkatan keamanan dan konsistensi. 3) Pemanfaatan aset. Meningkatkan ROI, mengurangi biaya, menghilangkan aset berlebih. 4) Kepatuhan terhadap peraturan atau berpedoman terhadap peraturan. 5) Pertumbuhan memperkenalkan produk baru, memasuki pasar yang baru. 6) Pengurangan biaya Menghapus biaya dari kegiatan bisnis, mengotomatisasi proses. 7) Keintiman dengan pelanggan Lebih memahami tindakan dan kebutuhan pelanggan, mengelola kepuasan pelanggan, kesetiaan pelanggan dan profitabilitas. Dari aspek kontrol, kinerja bisnis mengacu pada pemantauan terhadap tujuan dan hasil, terutama produk atau jasa yang dibutuhkan oleh pengguna internal atau eksternal.Terdapat dalam segi kualitas, kuantitas, ketepatan waktu dan biaya, yang merupakan esensi untuk memperlihatkan apakah hasilnya sesuai dengan tujuan organisasi.Selain itu, diperlukan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 mengidentifikasi langkah-langkah dasar yang digunakan untuk menilai hasil yang dicapai (Hess et al., 2005). Begitu kompleks, proses, aplikasi dan infrastruktur membuat sulit bagi para pembuat keputusan bisnis untuk memahami siapa dan bagaimana untuk merespon peluang pasar, melihat pergerakan pesaing dan perubahan peraturan, cara mengatasinya adalah (Smith, 2004) : 1) Membuat keputusan yang lebih efektif mengoptimalkan pengambilan keputusan denga real-time wawasan kontekstual. 2) Mengelola gangguan operasional secara efektif Lebih baik mengantisipasi gangguan dalam operasi bisnis dari hari ke hari dan dengan langsung dengan cepat mengambil tindakan, pendekatan proaktif untuk meningkatkan hasil. 3) Menyelaraskan tujuan dan menentukan prioritas. 4) Mendorong tujuan dan prioritas yang konsisten di seluruh bisnis dan mengambil tindakan yang selaras, mengukur kriteria. 5) Memberikan inovasi yang berkelanjutan dan perbaikan. Mempertahankan lingkungan bisnis fleksibelitas, mudah beradaptasi dengan yang menyediakan peningkatan kinerja bisnis yang berkelanjutan dan optimasi. 3. Dukungan Manajemen Puncak Setiap unit manejerial selain manajemen puncak dirancang untuk satu spesifik tugas utama, apakah organisasi terstruktur pada garis http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 fungsional, dalam tim, atas dasar desentralisasi, atau pada pendekatan sistem. Setiap bagian dari organisasi didefinisikan oleh kontribusi tertentu.Satu pengecualian bagi manajemen puncak yang memiliki tugas multidimensi. Dukungan manajemen puncak adalah suatu bentuk partisipasi dari sekolompok orang yang memiliki kewenangan eksekutif manajemen tertinggi dalam perushaan yang mampu berintegrasi dan mengeksploitasi keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan mereka untuk dapat membuat sebuah keputusan yang optimal didalam organisasi (Sun,2014). Dukungan manajemen puncak sangat penting untuk memelihara dan membangun hubungan pembeli-pemasok. Manajemen puncak bertugas untuk bekerja sebagai tim bukan hanya satu orang karena tidak mungkin bagi satu orang yang akan menanggung segala kondisi temperamen yang berbeda disaat dibutuhkan oleh organisasi. Di analisis bahwa terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh manajemen puncak sehingga tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, kecuali dalam bisnis kecil dimana dalam pengambilan keputusan bisa dilakukan oleh satu orang sebagai pemimpin yang memiliki tanggung jawab utama di dalam bisnis. Secara umum, manajemen puncak menekankan pentingnya untuk mengetahui strategi apa yang sedang dilakukan pesaing dalam mempercepat operasi rantai suplai. Oleh karena itu, manajemen puncak secara internal sering mengadakan rapat untuk memfasilitasi IT-sistem dan lintas kerja sesama tim fungsional agar dapat berfungsi dengan baik. Secara eksternal http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 meliputi kontak dekat dan saling berbagi informasi dengan produsen serta distributor. Pembagian tanggung jawab diantara beberapa orang dalam manajemen puncak yang secara tidak langsung manajemen puncak dapat berkomunikasi dan berinteraksi denga isu-isu logistik, agar logistik secara alami menjadi bagian dari agenda manajemen puncak misalnya dalam pertemuan manajemen puncak, perencanaan strategi agar tidak hanya ada satu orang yang bertangguung jawab untuk seluruh arus barang dari pemasok terus keperusahaan, dan selanjutnya kepelanggan (Sandberg dan Abrahamsson, 2009). Manajemen Puncak miliki komitment yang diantaranya yaitu komitmen dari segi emosioanl, keyakinan, niat atau sikap yang kuat dalam mencapai tujuan organisasi( Bagozzi, 1992). Komitmen ini sangat penting didalam pelaksanaan misi manajemen puncak dan proses yang dihasilkan dari pelaksanaan misi perushaan Karena sebuah organisasi yang baik harus menetapkan tujuan yang diartikulasikan dan mekanisme untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Telah disarankan oleh para peneliti berbagai arena bisnis bahwa komitmen manajemen puncak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyak hasil kinerja. a. Indikator Dukungan Manajemen Puncak (top management support) Adapun komponen – komponen Dukungan Manajemen Puncak menurut Chen dan Paulraj (2004) adalah sebagai berikut : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 1) Decision Quality (Keputusan yang berkualitas) Keputusan yang berkualitas adalah inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. Sesuai keinginan dan harapan. 2) Decision Acceptance (Penerimaan Keputusan) Penerimaan keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. 3) Satisfaction with the Decision Process (Kepuasan dengan proses Keputusan) Kepuasan dengan proses keputusan bahwa kepuasan sebagai respon emosional menunjukkan perasaan yang menyenangkan berkaitan dengan pandangan karyawan terhadap keputusan .16 4.Development of Participant Skills (Membangun keahlian partisipan). Membangun keahlian partisipan adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik pegawai dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pengambilan keputusan serta mendukung bertanggung jawab atas keterlibatannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ pencapaian tujuan dan 31 4. Integrasi Pemasok Menurut Narasimhan dan Jayaram (1998), Supply Chain Integration (SCI) adalah integrasi yang tercipta pada pola terpadu yang tidak hanya menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer, hingga kepada konsumen akhir saja, tetapi termasuk keputusan hubungan manajemen pemasok dan mengkordinasikannya. Untuk menghasilkan produk yang berkulaitas dengan harga yang kompetitif serta dengan proses yang cepat dan waktu yang tepat, tidak hanya memerlukan pembenahan dan perbaikan di dalam internal perusahaan, tetapi juga membutuhkan peran serta semua pihak yang terkait termasuk pemasok. Pengintegrasian secara eksternal perusahaan antara perusahaan dengan pemasok, meliputi keterlibatan pemasok dan pengaruhnya terhadap perusahaan dalam pengambilan keputusan. Untuk mengukur bagaimana kerja sama antara pemasok dengan perusahaan dalam hal pemilihan serta pemenuhan kebutuhan bahan baku perusahaan yang akan digunakan untuk proses produksi seta tingkat kemitraan yang strategis dengan pemasok. Salah satu faktor penentu yang tidak langsung dari kinerja logistik adalah mengacu pada seberapa tinggi kemitraan dan pertukaran informasi perusahaan secara informal dengan pemasok karena akan menunjang pada tingkat kerjasama yang terjalin erat dengan pemasok dan secara langsung dapat memperkuat ikatan diantara perusahaan dan pemasok (Sun,2014). Menurut Bowersox et al. (2010) integrasi rantai pasokan terdiri dari operasi yang mencakup proses seperti pembelian, produksi, dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 logistikdimana praktek-praktek manajemen rantai pasokan berlangsung, perencanaan dan pengendalian didukung oleh teknologi, infromasi, sistem perencanaan, pengukuran kompetensi, dan aspek hubungan perilaku manajemen, di mana integrasi pemasok merupakan kekuatan pendorong hubungan kolaboratif antara produsen dan pemasok dalam konteks operasional dan adanya saling ketergantungan di antara mereka untuk mendukung kegiatan operasional. Oleh karena itu, integrasi pemasok merupakan konteks khusus integrasi rantai pasokan yang bisa memiliki efek positif pada praktek manajemen rantai pasokan. Strategi integrasi pemasok perusahaan dibentuk berdasarkan kemampuan, berbagi dengan pemasok termasuk permintaan, perkiraan tingkat persediaan dan keputusan perencanaan produksi, sistem e-business untuk meningkatkan kolaborasi infromasi komunikasi, dan pemilihan pemasok berdasarkan kebijakan pengukuran yang relevan untuk membantu mengembangkan dan mengelola hubungan pemasok jangka panjang melalui evaluasi kinerja pemasok dan kemampuan mereka memberikan inovasi dan merancang produk untuk memenuuhi kebutuhan pelanggan. Pembentukan dan pengelolaan hubungan kolaboratif antara mitra rantai suplai menyebabkan peningkatan terhadap integrasi dan kinerja.Sebagai contoh, Min et al., (2005) menemukan bahwa hasil positif dari kolaborasi termasuk tambahan untuk efisiensi, efektivitas dan posisi pasar. Mengelola hubungan kolaboratif antara mitra rantai suplai yaitu, hubungan dimana dua atau lebih perusahaan memiliki tanggung jawab http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 dalam perencanaan umum, manajemen, pelaksanaan, dan infromasi pengukuran kinerja (Min et al., 2005) membutuhkan adanya kesepakatan untuk mempererat hubungan kemitraan. Integrasi membutuhkan kondisi organisasi dan operasional yang tepat untuk memiliki efek positif pada kinerja. Konsep integrasi pada rantai pasokan adalah penggabungan bagian-bagian atau aktivitas-aktivitas hinga membentuk keseluruhan. Fungsinnya untuk meningkatkan hubungan di setiap rantai nilai, memfasilitasi pengambilan keputusan, memungkinkan terjadinya penciptaan dan proses transfer dari supplier sampai ke pelanggan untuk mengoperasikan aliran informasi, peralatan dan aset fisik. Karakteristik integraasi itu sendiri meliputi kerjasama, kolaboraasi, berbagi informasi, kepercayaan, kemitraan, berbagi teknologi, kompatibilitas, berbagi risiko dan manfaat, komitmen dan visi yang sama, kebergantungan dan berbagi proses utama. Adapun jenis-jenis integraasi pada manajemen rantai pasokan antara lain : a. Integrasi fisik : perubahan dalam proses dan aktivitaas untuk meningkatkan efisiensi proses inti b. Integrasi infromasi : pertukaran infromasi yang berhubungan dengan tingkat inventori, perencanaan transportasi/manufaktur, peramalan, status actual proses. c. Integrasi Koordinasi : Keselarasan proses pengambilan keputusan disepanjang rantai pasok. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 d. Integrasi desain rantai pasokan : kerja sama di dalam perubahan struktur rantai pasok. Jadi dengan adanya manajemen rantai pasokan yang terintegrasi diharapkan memiliki rantai pasok terpadu yang terbaik karena kinerja pengiriman, persediaan barang berkurang, waktu siklus yang lebih cepat, perkiraan yang akurat, biaya rendah rantai pasokan, peningkatan produktivitas secara keseluruhan peningkatan utilitas kapasitas, dan sebagainya e. Dimensi Pada Supply Chain Integration 1) Internal Integrastion Internal Supply Chain Supplier Purchasing Production Distribution Cutromers 2 Gambar 2.2 Tiga Dimensi Supply Chain Integration Sumber: Chen dan Paulraj (2004) Integrasi Internal adalah suatu rantai kegiatan perusahaan yang melibatkan beberapa fungsi-fungsi atau departemen yang berbeda. Proses ini melibatkan fungsi-fungsi terspesialisasi perusahaan, tetapi tetap saling berkaitan satu sama lain, seperti fungsi penjualan, produksi, serta distribusi (Chen danPaulraj, 2004). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 Koordinasi dengan berbagai fungsi dalam perusahaan mengacu pada bagaimana merencanakan dan melaksanakan suatu proses bisnis dan operasi yang terintegrasi di dalam ranti penyediaan melalui teknologi informasi. Banyak perusahaan berfokus kepada meraih manfaat kompetisi dengan merencanakan proses rantai pasokan dan operasi. Kompetisi global menuntut untuk kebutuhan akan suatu hubungan yang erat antar para pihak di dalam hubungan rantai suplai, proses secara internal, dapat memudahkan aliran informasi mengenai produk dan pelayanan ( Narasimhan dan Kim, 2002). 2) Integrasi dengan pemasok. Pengintegrasian secara eksternal perusahaan, antara perusahaan denga pemasok perusahaan tersebut. Hal ini mengacu pada perusahaan yang bekerja sama denga para pemasoknya dan merupakan komponen yang penting dari rantai pasokan. Variable ini jugan meliputi tingkat derajat dari keterlibatan para penyalur dan pengaruhnya terhadap perusahaan dalam mengambil keputusan. Hal ini juga mengukur bagaiman kerja sama para pemasok dengan persahaan dalam hal pemilihan serta pemenuhan kebutuhan bahan baku perusahaan, untuk digunakan sebagai proses produksi yang berkualitas, tingkat kemitraan yang strategi dengan para penyalur. Sehingga dapat digunakan untuk mengacu pada seberapa tinggi kemitraan perusahaan secara formal dengan para penyalur dan melalui pertukaran informasi dengan para penyalur sebagai salah satu faktor penentu yang tidak langsung dari kinerja logistik. Tingkat kerja sama yang terjalin erat denga para http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 pemasok melalui jaringan informasi yang informal tersebut membantu didalam pembagian informasi pemasok perusahaan yang secara langsung memperkuat ikatan antara mereka (Narasimhan dan Kim, 2002). 3) Integrasi dengan pelanggan Customer Integration merupakan pengintegrasian eksternal denga npara pelanggan. Proses kerjasama ini mengacu pada hubungan kerjasama antara perusahaan dengan pelanggan dan dipandang sebagai satu komponen yang penting dari rantai pasokan (Narasimhan dan Kim, 2002). Integrasi dengan para pelanggan juga meliputi tingkat dimana keterlibatan para pelanggan perusahaan memberikan pengaruh di dalam keputusan perusahaan.Dalam hal ini mengukur bagaimana tingkat kerjasama antara para pelanggan dengan perusahaan untuk mengembangkan efisiensi dalam memproduksi produk yang mengarah kepada pencapaian kinerja perusahaan.Integrasi dengan para pelanggan mempunyai kaitan dengan perencanaan, implementasi, dan mengevaluasi hubungan sukses antara perusahan dengan para pelanggannya dari rantai peneydiaan, pengelolaan hubunganpelanggan bukanlah hanya mengutamakan hubungan pelanggan. Berintegrasi denga pelanggan berhubungan denga kemempuan untuk mengkomunikasikan penyerahan dari produk dan jasa sesuai denga keinginan pelanggan di dalam waktu yang tepat, sasaran yang tepat, integrasi dengan pelanggan adalah sebagian besar membagi informasi produk dengan para pelanggan, pemesanan produk (delivery order), yang saling berinteraksi denga pelanggan untuk mengatu perimntaan, mempunyai http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 satu sistem penempatan order, pembagian pemesanan dengan konsumen selama proses order berlangsung dan tahap penyerahan produk. 5. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 No Penulis Penelitian Terdahulu Judul Hasil 1. Yori Gemitia pengaruh dukungan Dukungan manajemen puncak Putri 2015 manajemen puncak memiliki peran yang penting dan terhadap kinerja bisnis pengaruh besar untuk melalui integrasi mengembangkan serta rantai pasok meningkatkan kinerja bisnis melalui integrasi pemasok perusahaan 2. Rahadi (2012) 3. Maria Madgalena Integrasi Supply manajemen rantai pasok memiliki Minarsih (2010) Chain Management peran yang penting dan pengaruh Dalam besar untuk mengembangkan UpayaPeningkatan serta meningkatkan kualitas, Kinerja Perusahaan pengiriman dan pemesan produk Pengaruh Supply Chain Management Terhadap Kinerja Operasional Perusahaan SCM berpengaruh positif terhadap kinerja operasional perusahaan. melalui integrasi para supplier. 4. Zeplin Jiwa Dukungan Support top management tidak http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 Husada Tarigan Manajemenn Puncak member pengaruh kepada bagian (2009) terhadap Strategic pembelian untukmenentukan Purchasing dalam strategic purchasing. Berkomunikasi dan Berkolaborasi dengan Strategic purchasing yang Supplier untuk dibangun olehperusahaan Meningkatkan khususnya pada bagian Kinerja Perusahaan pembelian akan selalu berusaha untuk meningkatkan komunikasi dan berkolaborasi dengan para supplier. 5 Harry Susanto Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi komitmen penyalur sebagai upaya meningkatkan hubungan jangka panjang dengan pemasok - kepuasan penyalur atas layanan tenaga penjual berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap komitmen penyalur pada pemasok. - Kepercayaan kepada pemasok berpengaruh jauh signifikan pada pemasok B. Rerangka Pemikiran Menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik atau berbeda dengan pesaing, serta harga produk atau jasa yang lebih murah, dan lebih cepat tanggap respon pelanggan, maka didalam manajemen operaasi terdapat tiga cara untuk mencapai hal tersebut diantaranya adalah dengan diferensiasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 produk atau jasa, kepemimpinan biaya dan respon yang cepat. Tedapat sepuluh keputusan saat manajer keputusan efektif dalam wilayah manajemen operasi, diantaranya adalah : produk, kualitas, proses, lokasi, tata letak, sumber daya manusia, rantai pasokan, persediaan, penjadwalan dan pemeliharaan (Heizer dan Render, 2009). Penelitian ini akan membahas mengenai rantai pasokan, dimana didalamnya terdapat integrasi setiap melakukan kegiatan rantai pasokan untuk menunjang dalam menghasilkan produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Variable yang dibahas didalam penelitian ini yaitu, dukungan manajemen puncak, Manajemen Rantai pasok integrasi pemasok, dan kinerja bisnis. Membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan pemasok mengacu pada sejauh mana ketersediaan dukungan manajemen puncak untuk mengawasi, menyumbangkan waktu dan sumber dayanya (Chen dan Paulraj, 2004: Lockstro et al., 2010). Dukungan manajemen puncak merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan untuk mengolah rantai pasokan.Kemampuan untuk mengelolah hubungan antara organisasi harus dianggap sebagai sumber daya strategis dan kemitraan disepanjang rantai pasokan harus berjalan dengan baik. Oleh karena itu dukungan manajemen puncak dapat mempengaruhi integrasi pemasok karena apabila sumber intra dan inter organisasi bejalan dengan baik dan keduanya memiliki kemampuan dalam mengembangkan organisasi secara berkelanjutan maka secara tidak langsung akan meningkatkan keuntungan kompetitif dalam kinerja bisnis. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 Berdasarkan uraian diatas, dapat digambarkan pengaruh dari dukungan manajemen puncak terhadap kinerja bisnis melalui integrasi pemasok. H2 Dukungan Manajeme n Puncak H1 Integrasi rantai pasok Manajeme n Rantai Paosok H5 Kinerja Bisnis H3 H4 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran C. Hipotesis Perusahaan mengintegrasikan kedua sumber intra dan inter organisasi serta mengembangkan kemampuan untuk organisasi dan memastikan keunggulan kompetitif dalam kinerja bisnsi perusahaan (Mathews, 2003). dibutuhkan untuk Oleh karena itu, dukungan manajemen puncak sangat bertanggung jawab atas pengambilan keputusan, mengarahkan keseluruhan kinerja dan kefektifan perusahaan sehingga segala proses di dalam perusahaan dapat berjalan denga lancar dan menunjang keunggulan kinerja bisnis perusahaan. Maka dari itu hipotesisnya adalah : H1 : Dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh terhadap Integrasi rantai pasok. H2 : Dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh terhadap Kinerja Bisnis. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 H3 : Manajemen Rantai Pasok memiliki pengaruh terhadap Integrasi rantai pasok. H4 : Manajemen Rantai Pasok memiliki pengaruh terhadap Kinerja Bisnis. H5 : Integrasi rantai pasok memiliki pengaruh terhadap Kinerja Bisnis. http://digilib.mercubuana.ac.id/