1. Bilangan Kompleks BILANGAN KOMPLEKS Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya yaitu sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk persamaan. Oleh karena itu, perlu suatu jenis bilangan baru yang disebut bilangan kompleks. Pengertian bilangan kompleks, bidang kompleks dan sifat aljabar bilangan kompleks yang diuraikan dalam bab ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk mempelajari bab-bab selanjutnya. Oleh karena itu, setelah membaca Bab I, mahasiswa diharapkan dapat mengerti definisi bilangan kompleks. mengerti sifat aljabar dan tafsiran geometri bilangan kompleks. menuliskan bilangan kompleks dalam bentuk kutub, eksponen, pangkat dan akar. 1.1 Pengertian Bilangan Kompleks Mengapa perlu bilangan kompleks ? x 2 1 0 mempunyai penyelesaian dengan x . x 2 1 0 x 2 1 tidak mempunyai penyelesaian jika x . Sehingga perlu mengidentifikasi suatu bilangan sehingga x2 1 0 mempunyai penyelesaian. Selanjutnya perlu dikembangkan suatu sistem bilangan yaitu bilangan kompleks. Definisi Bilangan Kompleks Bilangan kompleks z : merupakan pasangan berurut x, y dengan x , y . Ditulis : z x, y . merupakan bilangan yang berbentuk x iy dengan x , y dan i 0,1 1 . Ditulis : z x iy . Jika z x, y x iy maka x Re z = bagian riil z, y Im z = bagian imajiner z, i = satuan imajiner dan i 2 1 . Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bilangan kompleks yaitu 1. C = himpunan bilangan kompleks 1 1. Bilangan Kompleks = z z x iy , x, y & i 2 1 . 2. Jika Re z 0 dan Im z 0 maka z dinamakan bilangan imajiner murni. 3. Jika Re z 0 dan Im z 0 maka z merupakan bilangan riil. 4. Kesamaan bilangan kompleks. Misalkan z1 x1 iy1 dan z 2 x2 iy 2 . z1 z 2 jika dan hanya jika x1 x2 dan y1 y 2 . a. z 10 2i Contoh 1 Re z 10 dan Im z 2 . b. z i Re z 0 dan Im z 1. □□ 1.2 Bidang Kompleks Bilangan kompleks merupakan pasangan berurut dapat disajikan sebagai titik x, y (sumbu y (sumbu imajinair). riil) dan sumbu x, y , sehingga secara geometri pada bidang kompleks (bidang xy), dengan sumbu x Selain itu, bilangan kompleks z x iy x, y juga dapat disajikan sebagai vektor dalam bidang kompleks dengan titik pangkal pada titik asal dan ujung vektor merupakan titik x, y . y (sumbu imajinair) • z ( x, y ) x iy O x (sumbu riil) Gambar 1. Bidang kompleks 1.3 Operasi Aljabar Operasi aljabar pada bilangan kompleks sesuai dengan operasi aljabar pada bilangan riil. Operasi Aljabar pada bilangan kompleks Misalkan z1 x1 iy1 dan z 2 x2 iy 2 . a. Penjumlahan : z1 z 2 x1 x2 i y1 y2 b. Pengurangan : z1 z 2 x1 x2 i y1 y2 c. Perkalian : 2 1. Bilangan Kompleks z1 z 2 x1 iy1 x2 iy 2 x1 x2 y1 y 2 i x1 y 2 x2 y1 d. Pembagian : z1 x x y1 y 2 x y x y z1 z 21 1 22 i 2 21 1 2 2 , z 2 0 2 z2 x2 y 2 x2 y 2 Perlu diperhatikan : 1. z ( negatif z ). Jika z x iy maka z x iy . 2. z 1 1 ( kebalikan z ) z Jika z x iy maka z 1 Sifat Operasi Aljabar x y i 2 . 2 x y x y2 2 a. Hukum komutatif z1 z 2 z 2 z1 z1 z 2 z 2 z1 b. Hukum asosiatif z1 z 2 z3 z1 z 2 z3 z1 z 2 z3 z1 z 2 z3 c. Hukum distributif z1 z 2 z 3 z1 z 2 z1 z 3 d. Elemen netral dalam penjumlahan ( 0 0 0 i ) z 0 0 z z e. Elemen netral dalam perkalian ( 1 1 0 i ) z .1 1. z z 1.4 Modulus dan Bilangan Kompleks Sekawan Penyajian bilangan kompleks sebagai vektor dapat digunakan untuk mengembangkan konsep nilai mutlak bilangan riil pada bilangan kompleks. Definisi modulus (nilai mutlak) Modulus (nilai mutlak) z x iy didefinisikan sebagai bilangan riil non negatif x 2 y 2 dan ditulis sebagai Modulus z = z = 3 x2 y2 . 1. Bilangan Kompleks Secara geometri, z menyatakan jarak antara titik x, y dan titik asal. Misalkan z1 x1 iy1 dan z 2 x2 iy 2 . Jarak antara z1 dan z 2 didefinisikan dengan z1 z 2 x1 x2 2 y1 y 2 2 . Selanjutnya, persamaan z z0 R menyatakan bilangan kompleks z yang bersesuaian dengan titik-titik pada lingkaran dengan pusat z 0 dan jari-jari R. Bilangan kompleks sekawan dari Definisi bilangan kompleks sekawan z x iy didefinisikan sebagai bilangan kompleks z x iy . Secara geometri, bilangan kompleks sekawan z x iy dinyatakan dengan titik x, y dan merupakan pencerminan titik x, y terhadap sumbu riil. Contoh 2 a. 3 4i 32 (4) 2 5 . z 3 3i 2 menyatakan lingkaran dengan pusat z 0 3,3 b. dan jari-jari R 2 . c. Jika z 3 4 i maka z 3 4 i . □□ Sifat Modulus dan Bilangan Kompleks Sekawan a. z1 z 2 z1 z2 b. Re z Re z z c. Im z Im z z d. e. f. z z1 1 z2 z2 zz z z g. z1 z 2 z1 z 2 h. z1 z 2 z1 z 2 i. z1 z 2 z1 z 2 j. z1 z1 z2 z2 4 1. Bilangan Kompleks k. Re z 2 zz z l. zz zz , Im z 2 2i m. Pertidaksamaan Segitiga : z1 z 2 z1 z 2 n. z1 z 2 z1 z 2 o. z1 z 2 z1 z 2 p. z1 z 2 z n z1 z 2 z n . 1.5 Bentuk Kutub Bentuk kutub bilangan kompleks Bilangan kompleks z x iy dapat disajikan dalam koordinat r, . Misalkan x r cos dan y r sin z x iy dapat dinyatakan dalam bentuk kutub kutub maka z r cos i r sin r cos i sin r cis dengan r = modulus (nilai mutlak) z = z = x2 y2 . = argumen dari z = arg z = arc tg y y , x 0. x • z = x+ iy r θ x Nilai argumen dari z (arg z) tidak tunggal tetapi merupakan kelipatan 2 (sesuai dengan kuadran dimana titik z berada). Sedangkan, nilai utama (principal value) dari arg z ditulis Arg z dengan Arg z adalah tunggal. Jelas, arg z Arg z 2n , n 0, 1, 2, . Perlu diperhatikan bahwa : z r cos i sin r cis arg z z r cos i sin r cis arg z 5 1. Bilangan Kompleks Operasi aljabar bentuk kutub dan sifat argumen Misalkan z1 r1 cos1 i sin 1 dan z 2 r2 cos 2 i sin 2 dengan r1 z1 , r2 z 2 , arg z1 1 , arg z 2 2 . a. Perkalian z1 z 2 r1r2 cis 1 2 z1 z 2 cis 1 2 arg z1 z 2 arg z1 arg z 2 . b. Pembagian z 2 0 z1 r1 z cis 1 2 1 cis 1 2 . z 2 r2 z2 arg z1 arg z1 arg z 2 . z2 c. Invers sebarang bilangan kompleks z r e z 1 arg Contoh 3 Diketahui z i yaitu 1 1 cis . z r 1 arg z . z (1 i ) (1 i 3 ) . Tentukan bentuk kutub dari z dan z . 1 i Penyelesaian : Menggunakan sifat argumen diperoleh : z ( 2 cis ) (2 cis ) 4 3 2 cis 3 2 cis . 3 4 3 4 6 2 cis 4 z 2 cis . □□ 6 Selain dalam bentuk umum z x iy dan bentuk kutub z r cos i sin , bilangan kompleks z juga dapat dinyatakan dalam bentuk eksponen. Bentuk eksponen Bentuk eksponen bilangan kompleks z x iy yaitu z re dengan e Operasi aljabar i i cos i sin dinamakan rumus Euler. Misalkan z1 r1 e i 1 dan z 2 r2 e 6 i 2 . 1. Bilangan Kompleks bentuk eksponen a. Perkalian z1 z 2 r1 r2 e i 1 i 2 i ( 2 ) e r1 r2 e 1 b. Pembagian z1 r1 i (1 2 ) e z 2 r2 c. Invers sebarang bilangan kompleks z r e z 1 Bentuk pangkat yaitu 1 1 i e z r Misalkan z r e i , maka menggunakan aturan pangkat seperti pada bilangan riil diperoleh z n (r e Rumus Moivre i i n i n , n 0, 1, 2, ) rn e Jika r 1 , maka bentuk pangkat di atas menjadi z n ( e atau ( e i n i n , ) e i n i n , n 0, 1, 2, . Selanjutnya dapat ditulis dalam ) e bentuk (cos i sin ) n cos n i sin n yang disebut Rumus Moivre . 1.6 Bentuk Akar Bentuk akar Misalkan z r cis , akar pangkat n dari bilangan kompleks z 1 ditulis z n atau n z . Jika diberikan bilangan kompleks z 0 dan n 1 bilangan bulat positif, maka diperoleh n buah akar untuk z n yaitu 2k 2k z n r cos i sin , k 0, 1, 2, , (n 1) . k n n Secara geometri, n buah akar tersebut merupakan titik-titik sudut segi n beraturan pada suatu lingkaran dengan pusat titik O dan jari-jari n r . 7 1. Bilangan Kompleks Contoh 4 Tentukan semua akar dari 3 8i dan gambarkan akar-akar tersebut dalam bidang kompleks. Penyelesaian : Misalkan z 8 i , maka r z 8 dan arctg 8 , 0 2 2k 2k z 3 8 i 3 8 cos 2 i sin 2 , k 0, 1, 2. k 3 3 Sehingga diperoleh z 3 8 cos 2 i sin 2 0 3 3 2cos ( ) i sin( ) 3 i . 6 6 z 2 cos ( ) i sin( ) 2 i . 1 2 2 7 7 z 2 cos ( ) i sin( ) 3 i . 2 6 6 2 y z1 x z2 . □□ z0 Ringkasan Bilangan kompleks z x iy mempunyai bentuk kutub z r cis , dan bentuk eksponen z r e i , dengan arg z . 8 1. Bilangan Kompleks 2. FUNGSI ANALITIK Fungsi f(z) disebut analitik di titik z0 apabila f (z ) ada di semua titik pada suatu lingkungan z0. Untuk menguji keanalitikan suatu fungsi kompleks w = f(z) = u (x,y) + iv (x,y) digunakan persamaan Cauchy – Riemann. Sebelum mempelejari persamaan Cauchy-Riemann akan diperkenalkan terlebih dahulu pengertian tentang limit fungsi dan turunan fungsi pada bilangan kompleks. Oleh karena itu, setelah membaca Bab 2, mahasiswa diharapkan dapat Mengerti definisi fungsi analitik Menghitung nilai limit dari fungsi kompleks Menentukan kekontinuan fungsi Mencari turunan fungsi Menentukan fungsi analitik dan fungsi harmonik 2.1 Fungsi Peubah Kompleks 9 1. Bilangan Kompleks Definisi Misalkan S himpunan bilangan kompleks. Fungsi kompleks f pada S adalah aturan yang mengawankan setiap z S dengan biangan kompleks w. Notasi w = f(z). Dalam hal ini, S disebut domain dari f dan z dinamakan variabel kompleks. Misalkan w = u + iv adalah nilai fungsi f di z = x + iy, sehingga u + iv = f(x + iy). Masing-masing bilangan riil u dan v bergantung pada variabel riil x dan y, sehingga f(z) dapat dinyatakan sebagai pasangan terurut dari variabel riil x dan y, yaitu f(z) = u(x,y) + iv(x,y). Jika koordinat polar r dan θ pada x dan y digunakan, maka u + iv = f(reiθ), dimana w = u + iv dan z = reiθ. Sehingga f(z) dapat ditulis menjadi f(z) = u(r,θ) + iv(r,θ). Contoh 1 Misalkan w = f(z) = z2 +3z. Tentukan u dan v serta hitung nilai dari f pada z = 1 + 3i. Nyatakan juga u dan v dalam bentuk polar. Penyelesaian: Misal z = x + iy, sehingga f ( z ) f ( x iy ) ( x iy ) 2 3( x iy ) x 2 3x y 2 i(2 xy 3 y) Jadi u x 2 3x y 2 dan v 2 xy 3 y . Untuk z = 1 + 3i maka f ( z ) f (1 3i) (1 3i) 2 3(1 3i) 5 15i . Jadi u(1,3) = -5 dan v(1,3) = 15. Jika koordinat polar digunakan dimana z = reiθ, maka f ( z ) f (re i ) (re i ) 2 3(re i ) r 2 e 2i 3re i r 2 cos 2 ir 2 sin 2 3r cos 3ir sin r 2 cos 2 3r cos i (r 2 sin 2 3r sin ) Jadi u r 2 cos 2 3r cos dan v r 2 sin 2 3r sin . 2.2 Pemetaan / Transformasi 10 1. Bilangan Kompleks Sifat-sifat dari fungsi bernilai riil dapat dilihat dari grafik fungsinya. Tetapi untuk w = f(z), dimana w dan z bilangan kompleks, tidak ada grafik yang menyatakan fungsi f karena setiap bilangan z dan w berada di bidang bukan di garis bilangan. Definisi Transformasi Korespondensi antara titik-titik di bidang-z dengan titik-titik di bidang-w disebut pemetaan atau transformasi dari titiktitik di bidang-z dengan titik-titik di bidang w oleh fungsi f. Pemetaan dapat berupa: Translasi / pergeseran Rotasi / perputaran Refleksi / pencerminan Sebagai contoh, pemetaan w = z + 1 = (x+1) +iy, dimana z = x + iy, mentranslasikan / menggeser setiap titik z satu satuan ke kanan. w iz r exp i , dimana z = reiθ dan i = eiπ/2, merotasi / memutar 2 setiap titik taknol z ke kanan dari pusatnya berlawanan arah jarum jam. w z x iy merefleksikan / mencerminkan setiap titik z = x + iy pada sumbu riil. 2.3 Limit Secara umum definisi limit dalam kompleks sama dengan definisi limit pada bilangan riil dalam kalkulus. Kalau pada bilangan riil bila x mendekati x0 hanya mendekati sepanjang garis riil sedangkan pada bilangan kompleks bila z mendekati z0 akan mendekati dari semua arah dalam bidang kompleks. Definisi Limit lim f ( z) w0 dibaca “limit f(z) untuk z menuju z0 sama z z0 dengan w0 “, dan didefinisikan sebagai berikut: lim f ( z ) w0 0 0 0 z z 0 berlaku z z0 11 1. Bilangan Kompleks f ( z) w0 . Secara geometri definisi di atas mengatakan bahwa untuk setiap lingkungan- dari w0, yaitu |w - w0|< ada suatu lingkungan- dari z0, yaitu 0 < |z - z0| < sedemikian sehingga setiap titik z pada image w berada pada lingkungan-. Perhatikan Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1 Dalam hal ini Jika limit tersebut ada, maka limitnya tunggal z mendekati z0 dari berbagai arah atau lintasan Jika untuk lintasan yang berbeda, nilai f(z) untuk z menuju z0 berbeda maka lim f ( z) tidak ada z z0 f(z) tidak disyaratkan terdefinisi di z = z0 12 1. Bilangan Kompleks Contoh 2 Misalkan f ( z ) iz i , z 1 . Buktikan lim f ( z ) . z 1 2 2 Bukti: Ambil ε > 0 sebarang. Pilih 2 z 1 berlaku f ( z) i iz i i ( z 1) i z 1 1 z 1 2 2 2 2 2 2 z 1 2 2 2 2 Jadi untuk setiap z dan positif berlaku f ( z ) i bila 2 0 z 1 2 , lihat gambar 2. Sehingga menurut definisi limit terbukti lim f ( z ) z 1 i . 2 Gambar 2 Contoh 3 Misalkan f ( z ) z . Buktikan lim f ( z ) tidak ada. z0 z Bukti: Akan ditunjukkan nilai limit dengan lintasan yang berbeda. Pendekatan sepanjang sb-x positif, dalam hal ini y = 0. lim f ( z ) z 0 lim ( x , y ) ( 0 , 0 ) x iy x i.0 lim lim 1 1 . ( x , 0 ) x iy x i.0 x0 Pendekatan sepanjang sb-y positif, dalam hal ini x = 0. lim f ( z ) z 0 x iy 0 i. y lim lim 1 1 . ( x , y ) ( 0 , 0 ) x iy ( 0 , y ) 0 i. y y 0 lim 13 1. Bilangan Kompleks Pendekatan sepanjang garis y = x. lim f ( z ) z 0 lim ( x , x ) ( 0 , 0 ) x iy x i.x x(1 i) 1 i . lim lim x 0 x 0 x iy x i.x x(1 i) 1 i Karena pendekatan sepanjang arah yang berbeda menghasilkan nilai yang tidak sama maka lim f ( z ) tidak ada. z0 Teorema 1 Andaikan f(z) = u(x,y) + iv(x,y), z0 = x0 + iy0 , ω0 = u0 + iv0 maka lim f ( z ) 0 z z0 Bukti: ( ) Misalkan lim ( x , y ) ( x 0 , y 0 ) lim ( x , y ) ( x0 , y 0 ) u( x, y) u0 u ( x, y ) u 0 0 1 , 2 u u 0 v v0 2 dan dan lim ( x , y ) ( x 0 , y 0 ) lim ( x , y ) ( x0 , y 0 ) v( x, y) v0 v( x, y ) v0 , artinya ,0 ( x x 0 ) 2 ( y y 0 ) 2 1 ,0 ( x x0 ) 2 ( y y 0 ) 2 2 2 Pilih min( 1 , 2 ) . Karena (u iv) (u0 iv 0 ) (u u0 ) i(v v0 ) u u0 v v0 dan ( x x0 ) 2 ( y y0 ) 2 ( x x0 ) i( y y0 ) ( x iy ) ( x0 iy 0 ) maka (u iv ) (u 0 iv 0 ) bila 2 2 0 ( x iy ) ( x0 iy 0 ) . Jadi lim f ( z) 0 . z z0 () Misalkan lim f ( z) 0 , artinya z z0 0 (u iv) (u0 iv 0 ) bila 0 ( x iy ) ( x0 iy 0 ) . Perhatikan bahwa u u 0 (u u 0 ) i (v v0 ) (u iv ) (u 0 iv 0 ) v v0 (u u 0 ) i (v v0 ) (u iv ) (u 0 iv 0 ) dan ( x iy ) ( x0 iy 0 ) ( x x0 ) i( y y0 ) ( x x0 ) 2 ( y y0 ) 2 Sehingga u u0 dan v v0 bila 0 ( x x0 ) 2 ( y y 0 ) 2 . Jadi lim ( x , y ) ( x0 , y 0 ) u ( x, y ) u 0 dan 14 lim ( x , y ) ( x0 , y 0 ) v ( x, y ) v 0 . 1. Bilangan Kompleks Teorema 2 Andaikan lim f ( z) A , lim g ( z) B maka z z0 z z0 lim f ( z ) g ( z ) A B . z z0 lim f ( z) g ( z ) AB . z z0 lim z z0 f ( z) A . g ( z) B 2.4 Limit Tak Hingga dan Limit di Tak Hingga Kadang-kadang suatu bidang kompleks memuat titik di tak hingga.Bidang kompleks yang memuat titik tersebut disebut bidang kompleks yang diperluas. Teorema 3 Jika z0 dan w0 titik-titik pada bidang z dan w, maka 1 1) lim f ( z ) jhj lim 0 z z0 z z0 f ( z ) 1 2) lim f ( z ) w0 jhj lim f w0 z z 0 z 1 3) lim f ( z ) jhj lim 0 z z 0 f (1 / z ) Bukti: 1) Misalkan lim f ( z ) , artinya 0 f ( z ) z z0 1 bila 0 < |z – z0| < δ ............…………………………………..(#). 1 Akan dibuktikan lim 0. z z0 f ( z ) Titik w = f(z) berada di suatu lingkungan-ε ,yaitu |w| > 1/ε dari ∞ bila z ada di lingkungan 0 < |z – z0| < δ dari z0. Sehingga persamaan (#) dapat ditulis menjadi 1 0 bila 0 < |z – z0| < δ. f ( z) 1 Jadi lim 0. z z0 f ( z ) 2) Misalkan lim f ( z ) w0 , z artinya 0 f ( z) w0 bila |z| >1/δ.............(*). 1 Akan dibuktikan lim f w0 . z 0 z Pada persamaan (*) rubah z dengan 1/z, maka akan 15 1. Bilangan Kompleks 1 diperoleh f w0 bila 0 < |z – 0| < δ. z 1 Jadi lim f w0 . z 0 z 3) Misalkan lim f ( z ) , z artinya 0 f ( z ) 1 bila |z| > 1/δ ……………....(**). 1 0. z 0 f (1 / z ) Pada persamaan (**) rubah z dengan 1/z, maka akan 1 diperoleh 0 bila 0 < |z – 0| < δ. f (1 / z ) 1 Jadi lim 0. z 0 f (1 / z ) Akan dibuktikan lim 2.5 Kekontinuan Definisi Kontinu Fungsi f(z) dikatakan kontinu di z = z0 jika lim f ( z ) ada z z 0 f(z0) ada lim f ( z ) f ( z 0 ) z z0 Dengan kata lain f(z) kontinu di z = z0 jika lim f ( z ) f ( z 0 ) 0 0 z z 0 berlaku z z0 f ( z) f ( z0 ) . Fungi kompleks f(z) dikatakan kontinu pada region D jika f(z) kontinu pada tiap titik z dalam D. Misalkan f(z) = u(x,y) + iv(x,y) kontinu di z0 = x0 + iy0 , u(x,y) dan v(x,y) kontinu di (x0,y0) lim ( x , y ) ( x0 , y 0 ) Sifat-sifat fungsi kontinu u ( x, y ) u ( x 0 , y 0 ) dan lim ( x , y ) ( x0 , y 0 ) v ( x, y ) v ( x 0 , y 0 ) . 1) Fungsi konstan kontinu pada bidang kompleks 2) Jika f dan g kontinu pada daerah D maka 16 1. Bilangan Kompleks a) f+g kontinu b) f-g kontinu c) f.g kontinu d) f/g kontinu kecuali di z 0 D sehingga g(z0) = 0. 2.6 Turunan Definisi Turunan Turunan fungsi f di z0, ditulis dengan f ( z 0 ) didefnisikan sebagai berikut: f ( z 0 ) lim z 0 f ( z 0 z ) f ( z 0 ) jika limitnya ada. z Notasi untuk turunan f di z adalah f ( z ) d f ( z) . dz Aturan turunan pada bilangan riil berlaku juga pada bilangan kompleks. Aturan Turunan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Contoh 4 d (c ) 0 dz d ( z) 1 dz d c( f ( z ) cf ( z ) dz d n ( z ) nz n 1 , z 0, n dz d f ( z ) g ( z ) f ( z ) g ( z ) dz d f ( z ) g ( z ) f ( z ) g ( z ) f ( z ) g ( z ) dz d f ( z ) f ( z ) g ( z ) f ( z ) g ( z ) dz g ( z ) g ( z )2 Tentukan turunan dari fungsi berikut: 1. f(z) = (2z2 + i)5 2. f ( z ) ( z i) pada i z i 17 1. Bilangan Kompleks Penyelesaian : 1. Dengan menggunakan aturan turunan (4) dan aturan rantai diperoleh f ( z ) 5(2 z 2 i) 4 .4 z 20 z (2 z 2 i) 4 . 2. Dengan menggunakan aturan turunan (7) diperoleh f ( z ) f ( z ) g ( z ) f ( z ) g ( z ) g ( z) 2 1( z i) ( z i)1 z i 2 2i ( z i) 2 Sehingga untuk z = i diperoleh f (i ) Aturan Rantai 2i 2i 1 2 i. 2 2 (i i ) 4i Misalkan f mempunyai turunan di z0, dan g mempunyai turunan di f(z0). Maka fungsi F(z) = g[f(z)] mempunyai turunan di z0, dan F ( z0 ) g [ f ( z0 )]. f ( z0 ). Dengan kata lain, jika w = f(z) dan W = g(w) = F(z), maka menurut aturan rantai dW dW dw . dz dw dz Contoh 5 Tentukan turunan dari fungsi f(z) = (2z2 + i)5 dengan menggunakan aturan rantai! Penyelesaian: Misalkan w = 2z2 + I dan W = w5. Maka menurut aturan rantai dW dW dw = (5w4)(4z) = 20z(2z2 + i)4. dz dw dz 2.7 Persamaan Cauchy – Riemann Persamaan Cauchy – Riemann merupakan persamaan yang sangat penting pada analisis kompleks. Karena persamaan ini digunakan untuk menguji keanalitikan suatu fungsi kompleks w = f(z) = u (x,y) + iv (x,y). 18 1. Bilangan Kompleks Definisi Persamaan Cauchy - Riemann Fungsi f dikatakan analitik pada domain D jika dan hanya jika turunan parsial pertama dari u dan v memenuhi persamaan Cauchy – Riemann, yaitu ux vy u y v x dengan u x Contoh 6 u x uy u y vx v x vy v . y Misalkan f(z) = z2 = x2 – y2 + 2ixy. Apakah f(z) analitik untuk semua z ? Penyelesaian : f(z) analitik jika memenuhi persamaan Cauchy – Riemann, ux vy u y v x . Perhatikan bahwa u = x2 – y2 dan v = 2xy. Maka ux = 2x = vy dan uy = -2y = -vx. Karena memenuhi persamaan C-R maka f analitik untuk semua z. Teorema 4 Misalkan f(z) = u (x,y) + iv (x,y) terdefinisi dan kontinu di suatu lingkungan dari z = x + iy dan mempunyai turunan di z maka ux , vy , uy , vx ada dan memenuhi persamaan Cauchy - Riemann ux vy Teorema 5 u y v x . Jika dua fungsi kontinu yang bernilai riil u(x,y) dan v(x,y) mempunyai turunan parsial pertamanya kontinu dan memenuhi persamaan Cauchy – Riemann dalam domain D maka fungsi kompleks f(z) = u (x,y) + iv (x,y) analitik di D. 19 1. Bilangan Kompleks Contoh 7 Apakah f(z) = z3 analitik? Penyelesaian Perhatikan bahwa u = x3 – 3xy2 dan v = 3x2y – y3. Maka ux = 3x2 – 3y2 = vy dan uy = -6xy = -vx. Karena memenuhi persamaan C-R maka f analitik untuk semua z. 2.8 Fungsi Analitik Definisi Fungsi Analtik Fungsi f(z) disebut analitik (atau holomorfik atau reguler atau monogenik) di titik z0 apabila f’(z) ada di semua titik pada suatu lingkungan z0. Teorema 5 Misal f(z) = u(x,y) + iv(x,y). Andaikan i. ux , vy , uy , vx kontinu di semua titik dalam lingkungan tertentu N dari titik z0 ii. persamaan Cauchy- Riemann u x v y u y v x berlaku di setiap titik di N maka f(z) analitik di z0. Contoh 8 Buktikan f(z) = | z | 2 tidak analitik Bukti: Karena f hanya mempunyai turunan di z = 0 atau f’(z) tidak ada pada persekitaran z = 0. Beberapa hal yang perlu diperhatikan Jika f(z) analitik pada setiap titik di himpunan S maka f(z) analitik pada S. Jika f(z) analitik di seluruh bidang kompleks maka f(z) fungsi menyeluruh /fungsi utuh (entire function). Daerah keanalitikan (region of analycity) bagi f adalah keseluruhan titik pada bidang datar yang membuat f analitik. 20 1. Bilangan Kompleks Contoh 9 Misalkan f ( z ) z3 z 1 . Apakah f(z) analitik? z2 1 Penyelesaian: f’(z) ada di semua z kecuali di z2 + 1 = 0 atau z = ± i. Jadi f(z) analitik kecuali di z = ± i. Definisi Titik Singular Titik z0 dinamakan titik singular bagi f jika dan hanya jika f gagal menjadi analitik pada z0 tetapi setiap lingkungan z0 memuat paling sedikit satu titik yang membuat f analitik. Contoh 10 Misalkan f ( z ) 2z 1 . Tentukan titik singular dari f dan z3 z tentukan dimana saja f(z) analitik! Penyelesaian: f’(z) ada di semua z kecuali di z3 + z = 0 atau di z = 0 dan di z = ± i . Sehingga titik singular dari f adalah di z = 0 dan di z = ± i. f(z) analitik di semua z kecuali di z3 + z = 0 atau di z = 0 dan di z = ± i . 2.9 Fungsi Harmonik Definisi Fungsi Harmonik Fungsi riil H(x,y) yang mempunyai turunan parsial orde 1 dan 2 yang kontinu dan memenuhi persamaan Laplace H xx ( x, y ) H yy ( x, y ) 0 disebut fungsi Harmonik. Contoh 11 Misalkan u(x,y) = x2 – y2 dan v(x,y) = 2xy. Apakah u dan v fungsi harmonik? Penyelesaian: 21 1. Bilangan Kompleks Perhatikan bahwa: ux = 2x vx = 2y uxy = 0 vxy = 2 uy = -2y vy = 2x uyx = 0 vyx = 2 uxx = 2 vxx = 0 uyy = -2 vyy = 0 Karena ux = 2x = vy , uy = -2y = -vx , uxx + uyy = 2 + (-2) = 0 dan vxx + vyy = 0 + 0 = 0 dimana u dan v memenuhi persamaan Laplace maka u dan v fungsi harmonik. Definisi Fungsi Harmonik Sekawan Misalkan f(z) = u + iv. v disebut fungsi harmonik sekawan Contoh 12 Misalkan u(x,y) = y3 – 3x2y. Tentukan fungsi harmonik dari u jika u fungsi harmonik dan v fungsi harmonik. sekawan dari u. Penyelesaian: ux = -6xy dan uy = 3y2 – 3x2. Menurut persamaan cauchy – Riemann diperoleh -6xy = ux = vy. v( x, y ) (6 xy)dy 3xy 2 h( x) Sehingga atau ……….(1) vx = -3y2 + h’(x). Syarat persamaan Cauchy – Riemann yang kedua harus dipenuhi, yaitu uy = -vx. Sehingga 3 y 2 3 x 2 3 y 2 h( x ) 3 y 2 3 x 2 3 y 2 h( x ) h ( x) 3 x 2 h( x) 3 x 2 dx x 3 c Dari (1) dan (2) diperoleh 22 ..........…………………………(2) 1. Bilangan Kompleks v(x,y) = -3xy2 + x3 + c yang merupakan fungsi harmonik sekawan dari u. Contoh 13 Misalkan v x 2 y 2 2 . Apakah fungsi tersebut harmonik? Jika ya, tentukan fungsi analitik sekawan dari f(z) = u (x,y) + iv (x,y). Penyelesaian: Akan diselidiki apakah v merupakan fungsi harmonik atau bukan. Perhatikan bahwa: vx = 2(x2 – y2 )2x = 4x3 – 4xy2 vy = 2(x2 – y2 )(-2y) = -4x2 + 4y3 vxx = 12x2 – 4y2 dan vyy = -4x2 + 12y2 . vxx dan vyy kontinu pada semua z, tetapi tidak memenuhi persamaan Laplace, yaitu vxx + vyy = 8x2 + 8y2 = 8(x2 +y2 ) ≠ 0. Jadi v bukan fungsi harmonik. Soal – soal Latihan 1. Tuliskan fungsi f ( z) z 1 z ,z 0 kedalam bentuk f(z) = u(r,θ) + iv(r,θ). 2. Misalkan a dan b konstanta kompleks. Gunakan definisi limit untuk membuktikan 23 1. Bilangan Kompleks a) lim (az b) az 0 b z z0 b) lim ( z 2 b) z 0 b 2 z z0 3. Buktikan teorema 2 pada bagian 2.3 4. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan lim z n z 0 z z0 n dimana n bilangan asli. 5. Tentukan f (z ) pada persamaan a) f ( z ) (1 4 z 2 ) 3 b) f ( z ) (1 z 2 ) 4 z2 ,z 0 z2 6. Misalkan u dan v bilangan riil dan misalkan f ( z ) z 0 bila bila z 0 . Buktikan z0 bahwa fungsi tersebut memenuhi persamaan Cauchy – Riemann pada z = (0,0). 24