Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 47 Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J di Kota Tomohon Indra K. Runtuwene Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected]) Abstract This study uses associative research. A data analysis technique was using multiple linear regressions. Results showed simultaneously or jointly variable Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality and Brand Loyalty have an influence on product purchasing decisions Motorcycles Yamaha Mio - J. In partial, Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality and Brand Loyalty significantly influence the buying decision Products Motorcycles Yamaha Mio - J and Brand Awareness variable most dominant influence on purchasing decisions. Brand Equity as a whole is strong but given the competition with other products which are so tight as new and old players who continue to innovative and dynamic then the company should be more aggressively and continuously improve the services and continue to strengthen the brand image by implementing marketing promotion to increase consumer brand awareness. Keywords: equity, awareness, association, brand. Abstrak Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Teknik analisa menggunakan regresi linier berganda.. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J. Secara parsial variabel Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J dan Kesadaran Merek berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian. Ekuitas Merek secara keseluruhan adalah kuat tetapi mengingat persaingan dengan produk lain yang begitu ketat seperti pemain lama dan baru yang terus inovatif dan dinamis maka pihak perusahaan harus lebih agresif dan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat citra merek dengan melaksanakan marketing promotion untuk meningkatkan kesadaran merek konsumen. Kata kunci: ekuitas,kesadaran, asosiasi, loyalitas, merek jumlah produk dan pesaing mengakibatkan Latar Belakang Perkembangan bisnis kontemporer pasar tidak kekurangan barang, namun telah memunculkan peluang dan tantangan berakibat kekurangan konsumen. baru membuat konsumen memiliki bagi perusahaan. Bertambahnya Ini lebih Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 banyak pilihan dan informasi. Fenomena (2004:4), persaingan antara perusahaan yang ada dikelompokkan kedalam empat kategori, telah yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, membuat setiap perusahaan menyadari suatu kebutuhan untuk dapat mendisain produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen ekuitas merek 48 dapat persepsi kualitas dan loyalitas merek. Berkaitan dengan produk sepeda dengan motor, motor matik menjadi salah satu sumberdaya kendaraan bermotor yang paling populer (resources) yang dimiliki. Tidak terbatas di kalangan masyarakat di Indonesia pada pada bagaimana mendisain produk saja, saat ini, dengan alasan mudah untuk di tetapi perusahaan perlu berpikir dan gunakan (simple), motor matik banyak di mencari cara atau strategi agar produk pakai oleh masyarakat untuk beraktifitas dapat dikenal dan bahkan menjadi pilihan atau sekedar bergaya karena tampilannya utama konsumen diantara produk sejenis yang elegan dan stylis. Tapi dari sekian yang ada di pasar. banyak produk motor matik yang beredar menggunakan seluruh Salah satu strategi untuk mencapai sekarang tidak semuanya memiliki keadaaan tersebut adalah melalui merek. teknologi yang canggih dan irit bahan Merek menjadi semakin penting karena bakar, dan di sini Yamaha Mio J konsumen tidak lagi puas hanya dengan merupakan sebuah produk dari Yamaha tercukupi Kotler dalam kategori motor matik yang menjadi (2002:188) menyatakan bahwa “ merek pilihan banyak kalangan karena memilki merupakan sebuah nama, istilah, tanda, unsur-unsur tersebut. kebutuhannya. symbol, atau desain atau kombinasi dari seluruhnya, yang bertujuan Yamaha Mio J adalah motor matik untuk injeksi produk dari Yamaha motor yang mengidentifikasi barang-barang maupun engusung slogan “Motor Matic Injeksi Irit jasa dari suatu kelompok penjual dan Harga Murah” yang menjadi pilihan yang untuk membedakan produk mereka dari tepat bagi konsumen yang sedang mencari para pesaing. kendaraan Suatu merek perlu dikelola dengan cermat agar mengalami Simamora ekuitas merek penyusutan. (2003:48) ekuitas bermotor yang memiliki teknologi canggih, murah, dan irit bahan tidak bakar. Yamaha MIO J menggunakan Menurut teknologi mesin injeksi yang terbukti irit dapat menambah atau mengurangi nilai produk bagi konsumen.. Menurut Durianto dkk bahan bakar. Produk ini dipasarkan oleh Yamaha di seluruh pelosok Indonesia. Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 49 Termasuk di kota Tomohon yang ada d dan 2014 dengan pola yang terlihat Provinsi Sulawesi Utara. Kota Tomohon fluktuatif. sendiri sebagai kota yang sedang berkembang, mendapat perhatian yang Gambar 1. Data Penjualan Yamaha Mio J khusus dari pihak Yamaha yang ada di Tahun 2012-2014 Indonesia. Sebagai kota yang berpenduduk 2012 kota ini. Hal ini dikarenakan begitu cepatnya perkembangan pengguna sepeda 2013 AP… DE… AG… DE… membangun dieler sales dan service di AG… mengurungkan niat dari Yamaha untuk 10 5 0 AP… lainnya yang ada di Indonesia, tidak AP… UNIT TERJUAL yang masih jauh dengan kota-kota besar UNIT TERJUAL 2014 Sumber: Diler Yamaha Tomohon motor yang ada di kota Tomohon. Dan kota ini juga menjadi tempat yang tepat Argumen Orisinalitas / Kebaruan Artikel ini dibuat untuk mengetahui bagi pasar produk Yamaha Mio-J. hal ini dikarenakan di kota Tomohon terdapat beberapa sekolah dan universitas yang cukup ternama di Provinsi Sulawesi Utara, ini yang menyebabkan kota ini banyak dihuni oleh kaula muda yang merupakan konsumen yang sesuai dengan produk Yamaha Mio-J. Berikut ini adalah data penjualan sepeda motor Yamaha Mio J tahun 2012 sampai 2014 untuk wilayah Tomohon yang dijadikan objek penelitian: Berdasarkan Gambar 1 terlihat diawal kemunculan di tahun 2012 produk sepeda motor Yamaha Mio J yang tergolong produk baru mendapat respon yang baik dari pasar yang ada di kota Tomohon. Namun tren penjualan ini mengalami penurunan jelang tahun 2013 pengaruh faktor-faktor ekuitas merek yakni kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio-J di kota Tomohon. Dalam pembuatan artikel ini, dibutuhkan referensi dari penelitian sebelumnya. Untuk itu penulis mengambil dan menggabungkan pendapat berupa indicator-indikator yang ada pada penelitian terdahulu untuk dipakai pada penelitian ini dan diolah dengan menggunakan alat analisis yang lain. Penelitian terdahulu yang dipakai sebagai indicator pada artikel ini antara lain: Didi (2010), Darmayuda (2010), dan Maria (2009 Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 50 Kajian Teoritik dan Empiris diperhitungkan Keputusan Pembelian keputusan akhir. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi (decider),yaitu seseorang yang akan menentukan Perilaku konsumen adalah tindakan yang keputusan mengenai produk yang langsung terlibat dalam mendapatkan, akan dibeli, cara pembayaran, tempat mengkonsumsi, melakukan pembelian. serta dan keputusan perilaku keputusan membuat konsumen. produk oleh 3. Pembuat dalam jasa, menghabiskan termasuk yang mendahului proses dan menyusuli tindakan ini (Engel, dkk, 1994). Peter dan Olson (1999) mengemukakan bahwa inti dari pengambilan keputusan 4. Pembeli (buyer), yaitu seseorang yang melakukan pembelian. Pemakai (user), yaitu seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa konsumen adalah proses pengintregasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi atau dua Merek lebih American Marketing Association perilaku alternatif, dan memilih salah satu mendefinisikan merek diantaranya. istilah, simbol, Hasil dari proses tanda, sebagai desain, nama, atau pengintregasian ini adalah suatu pilihan, kombinasi keseluruhannya yang disajikan secara kognitif sebagai dimaksudkan untuk keinginan (1996) barang atau jasa dari penjualnya atau seseorang sekelompok penjual, agar dapat dibedakan mungkin dapat memiliki peranan yang dari kompetitornya(Shimp, 2003). Merek berbeda-beda (brand) memang bukan sekedar nama, berperilaku. mengungkapkan pembelian. Kotler bahwa dalam setiap Berbagai keputusan peranan yang yang mengidentifikasi istilah (term), tanda (sign), simbol atau mungkin terjadi antara lain adalah : kombinasinya. Lebih dari itu, merek 1. Pengambil inisiatif (initiator), yaitu adalah „janji‟ perusahaan untuk secara orang yang pertama-tama konsisten memberikan feature, benefits memikirkan dan services kepada para pelanggan. Dan gagasan membeli produk atau jasa „janji‟ inilah yang membuat masyarakat tertentu. mengenal merek tersebut, lebih daripada menyarankan 2. Orang (influence), pandangan atau yang yaitu atau mempengaruhi merek yang lain (Futrell dan Stanton W. J., orang 1989). yang nasihatnya Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 51 konsumen Ekuitas Merek Ekuitas merek adalah seperangkat ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan asset dan liabilitas merek yang terkait seberapa mudahnya dengan suatu merek, nama, simbol yang dimunculkan. Kesadaran merek adalah mampu menambah atau mengurangi nilai dimensi dasar dalam ekuitas merek, dan yang diberikan oleh sebuah produk atau berdasarkan jasa baik pada perusahaan maupun pada sebuah pelanggan (Durianto dkk, 2001:4). A. Aker hingga konsumen menyadari keberadaan dalam Durianto dkk (2004:2) menyatakan merek tersebut cara merek nama pandang tersebut konsumen, tidakvmemiliki ekuitas bahwa ekuitas merek memberikan nilai Aaker (1997), menyatakan bahwa sehingga nilai total produk yang dinilai ada 4 tingkatan kesadaran merek, mulai semata-mata secara objektif. Salah satu dari kesadaran merek tingkat terendah pertimbangan yang dapat dikemukakan sampai tingkat tertinggi sebagai berikut: adalah reputasi tinggi merek yang baik 1. Tidak menyadari merek, yaitu tingkat tentunya tidak terjadi begitu saja melainkan dibangun melalui proses yang memakan waktu lama. dimana calon konsumen tidak menyadari kehadiran suatu merek. 2. Pengenalan merek, yaitu tingkat dimana ingatan konsumen terhadap suatu merek akan muncul apabila konsumen diberi Kesadaran Merek Menurut Susanto dan Wijanarko (2004:130) Kesadaran merek adalah bantuan agar dapat kembali mengingat merek tersebut. kesanggupan seorang calon pembeli untuk 3. Pengingatan kembali terhadap merek, mengenali atau mengingat kembali bahwa yaitu tingkat dimana konsumen dapat suatu mengingat kembali suatu merek tanpa merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Kesadaran merek diberikan bantuan apapun. berada pada rentang antara perasaan yang 4. Puncak pikiran, yaitu tingkat dimana tak pasti terhadap pengenalan suatu merek suatu merek menjadi merek yang sampai dengan perasaaan yakin bahwa pertama kali disebutkan atau yang produk tersebut merupakan satu-satunya pertama dalam kelas produk yang bersangkutan. konsumen. Dalam tingkatan ini merek Sedangkan tersebut telah menjadi merek utama menurut Shimp (2003:11) kesadaran merek merupkan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak kali muncul di yang ada di pikiran konsumen. benak Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 52 Persepsi kualitas adalah salah satu Asosiasi Merek Asosiasi merek adalah segala kesan kunci dimensi ekuitas merek. Menurut yang muncul di benak seseorang yang Susanto dan terkait dengan ingatannya mengenai suatu persepsi kualitas merek. Menurut Durianto dkk(2004:4) sebagai persepsi diferensiasi keseluruhan terhadap fisik produk, Wijanarko (2004:129) dapat didefinisikan pelanggan kualitas atau terhadap keunggulan pelayanan, personel, saluran, maupun citra suatu produk atau jasa berkenaan dengan tersebut akan tercermin dalam satu elemen maksud ekuitas merek rpoduk perusahaan, yaitu pelanggan merupakan penilaian, yang asosiasi merek. Selanjutnya, brand image tentunya yang asosiasi-asosiasi pelanggan satu dengan lainnya. Persepsi produk yang membentuk jalinan ini dapat kualitas yang positif dapat dibangun dimanfaatkan dalam strategi penentuan melalui upaya mengidentifikasi dimensi posisi. Asosiasi merek secara sederhana kualitas yang dianggap penting oleh dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau pelanggan (segmen pasar yang dituju), dan citra tertentu dikaitkan kepada suatu membangun merek, sama halnya ketika kita berpikir dimensi penting pada merek tersebut tentang orang lain. (Shimp,2003:12) (David A. Aaker, 1996). terbentuk Berbagai dari asosiasi merek suatu rangsangan yang disebut dengan image persepsi sama kualitas antara pada Loyalitas Merek Loyalitas merek sudah lama menjadi gagasan inti dalam pemasaran dan Semakin banyak asosiasi yang saling merupakan ukuran keterkaitan seorang berhubungan, maka akan semakin kuat pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas citra mereknya (Durianto, dkk, 2004). merek merupakan satu indicator dari Selain dapat ekuitas merek yang nyata-nyata terkait membangkitkan berbagai atribut produk dengan laba masa depan, karena secara atau manfaat bagi konsumen yang pada langsung dihubungkan dengan tingkat akhirnya akan memberikan alasan spesifik penjualan di masa depan. (Susanto dan bagi Wijanarko, 2004:127). Loyalitas merek asosiasi konsumen untuk dkk, selalu Persepsi 2004). itu, (Durianto, tidak diharapkan. yang saling berhubungan akan menimbulkan brand yang merek membeli dan menggunakan merek tersebut (Durianto, merupakan suatu ukuran keterkaitan dkk, 2004). pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran Persepsi Kualitas ini mampu memberikan gambaran tentang Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 53 mungkin tidaknya pelanggan produk sepeda motor Yamaha Mio-J beralih ke merek lain, terutama jika pada diluncurkan di pasar dan mulai dipasarkan merek di kota Tomohon. Pengumpulan data terus tersebut seorang didapati terjadinya perubahan baik menyangkut harga ataupun dilakukan sejak tahun 2012 sampai atribut lain (Durianto, dkk, 2004). penelitian ini dipaparkan yakni tahun Konsumen yang memiliki loyalitas 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah kuat terhadap suatu merek akan tetap konsumen pengguna Yamaha Mio J di melanjutkan pembelian produk tersebut, kota Tomohon. Jumlah populasi dalam meskipun saat ini banyak bermunculan penelitian ini adalah 88 orang. Metoda berbagai merek di pasar yang menawarkan sampel yang digunakan adalah sampel karakteristik produk yang lebih unggul Jenuh. Responden yang dipilih adalah serta jaminan responden pembeli serta pemilik dari peningkatan perolehan laba perusahaan di sepeda motor Yamaha Mio J selama tahun masa yang akan datang (Durianto, dkk, 2012 sampai 2014 sejumlah 88 orang. dapat memberikan 2004). Selain itu, konsumen yang loyal juga akan secara sukarela Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merekomendasikan untuk menggunakan kuesioner merek tersebut kepada orang lain yang instrumen daftar isian yang jawabannya pada telah akhirrnya akan meningkatkan dengan disediakan. menggunakan Selain data dilakukan kuesioner keuntungan perusahaan (Durianto, dkk, pengumpulan dengan 2004). menggunakan teknik dokumentasi untuk data sekunder. Teknik Analisis Data dalam penelitian ini menggukan analisis regresi. Metode Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Assosiatif, dimana Penggunaan ditujukan analisis untuk regresi mengetahui berganda apakah penelitian ini memiliki variabel ganda, variabel bebas faktor laten menjelaskan objek dan variasi yang signifikan terhadap variabel pengaruh antar variabel yaitu: Kesadaran tak bebas dan menentukan struktur atau Merek bentuk hubungan antara variabel bebas dan tunggal, (X1), pola Asosiasi hubungan Merek (X2), Persepsi Kualitas (X3), Loyalitas Merek tak bebas (X4) dan Keputusan Pembelian (Y). Lokasi penelitian di kota Tomohon. Waktu Pembahasan penelitian dimulai pada tahun 2012 dimana Uji Validitas Dan Reliabilitas Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 54 Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang Merek(X2), Persepsi Kualitas(X3) dan loyalitas Merek (X4) sementara 30,4% terkumpul dengan data yang sesungguhnya dipengaruhi oleh variabel lain di luar 4 terjadi pada obyek yang diteliti. Valid variabel bebas yang diteliti tidaknya suatu item instrumen dapat Untuk Persamaan regresi ditemukan diketahui dengan membandingkan indeks sebagai berikut : Y = -3,636+0,514X1+ korelasi product moment Pearson dengan 0,207X2+ 0,299X3+ 0,172X4+ e . Dari level signifikansi 5%. Bila probabilitas hasil hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) ditemukan bahwa maka dinyatakan valid dan sebaliknya Mere dinyatakan tidak valid. Hasil penelitian kontribusinya maka variabel Kesadaran menunjukkan semua indikator valid karena Merek (X1) adalah variabel yang paling probabilitasnya dibawah 5 %. dominan pengaruhnya terhadap variabel Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien koefisien k(X1) Keputusan determinasi parsial variabel Kesadaran yang paling Pembelian tinggi produk Sepeda diuji dengan Motor Yamaha Mio-J (Y) keandalan reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,6 atau lebih (Sugiyono, 2010). Uji Asumsi Klasik Bila alpha lebih kecil dari 0,6 maka item Multikolinieritas instrumen dinyatakan tidak reliabel dan menghitung nilai VIF (Variance Inflating sebaliknya item instrumen dinyatakan Factor). Bila nilai VIF lebih kecil dari 5 reliabel. Hasil pengujian menunjukkan maka tidak terjadi multikolinieritas atau bahwa nilai faktor diatas 0.6 sehingga non multikolinieritas. dapat dikatakan reliabel. menunjukkan bahwa Hasil pengujian seluruh variabel memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 5 Uji Regresi Linear Berganda sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh Dari table disimpulkan bahwa : Dari nilai variabel Adjusted R Square (Koefisien Determnasi) Heteroskedastisitas menunjukkan nilai sebesar 0,696 atau menggunakan uji koefisien korelasi Rank 69,6%. Artinya bahwa variabel Keputusan Spearman. Bila probabilitas hasil korelasi Pembelian (Y) produk Sepeda Motor lebih kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan Yamaha regresi Mio-J oleh konsumen tidak ada tersebut multikolinearitas. diuji dengan mengandung dipengaruhi sebesar 69,6% oleh variabel heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti Kesadaran non Merek(X1), Asosiasi heteroskedastisitas atau Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 55 homoskedastisitas. Hasil penelitian Ekuitas merek yang meliputi menunjukkan probabilitas lebih besar dari kesadaran merek (X1), asosiasi merek 5 % sehingga dapat (X2), persepsi kualitas (X3), loyalitas dikatakan ada homoskedastisitas artinya model tidak merek bersifat heteroskedastis. keputusan Metode menguji yang digunakan normalitas menggunakan uji adalah chi untuk Bila berpengaruh pembelian terhadap produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J. dengan square. (X4), Dari nilai t hitung menunjukkan bahwa : Variabel Kesadaran Merek (X1) probabilitas hasil uji chi square lebih kecil nilai dari 0,05 (5%) maka terdistribusi normal probabilitas dan sebaliknya terdistribusi tidak normal. |thitung|>ttabel (4,683>1,989) atau sig t < Hasil pengujian menunjukkan nilai chi 5% (0,000<0,05) maka secara parsial square sebesar 73,477 (probabilitas sebesar variabel 0,000) yang berarti nilai residual data berpengaruh signifikan positif terhadap terdistribusi secara normal. Uji linieritas variabel dilakukan dengan melihat scatter plot Sepeda Motor Yamaha Mio-J (Y) bila antara standar residual dengan prediksinya. variabel Hasil pengujian menunjukkan scatter plot Variabel Asosiasi Merek (X2) nilai thitung tidak membentuk pola tertentu sehingga sebesar 2,148 dengan probabilitas sebesar uji 0,035. asumsi linieritas memenuhi persyaratan. thitung sebesar sebesar 4,683 dengan 0,000. Karena Kesadaran keputusan bebas Merek pembelian lain tetap Karena (2,148>1,989) (X1) produk nilainya. |thitung|>ttabel atau sig t < 5% (0,035<0,05) maka secara parsial variabel Asosiasi Pengujian Hipotesis Merek (X2) berpengaruh Dari nilai Fhitung menunjukkan nilai signifikan positif sebesar 50,804 (signifikansi F= 0,000). keputusan pembelian Jadi Fhitung>Ftabel (50,804>2,471) atau Motor Yamaha Mio-J (Y) bila variabel Sig F < 5% (0,000<0,05). Artinya bahwa bebas lain tetap nilainya. secara bersama-sama variabel Kesadaran Persepsi Merek(X1), Asosiasi Merek(X2), Persepsi sebesar 3,115 dengan probabilitas sebesar Kualitas(X3) dan loyalitas Merek (X4) 0,003. berpengaruh signifikan terhadap variabel (3,115>1,989) Keputusan (0,003<0,05) maka secara parsial variabel Pembelian produk Motor Yamaha Mio-J (Y). Sepeda Persepsi Kualitas terhadap produk (X3) Karena atau Kualitas variabel Sepeda Variabel nilai thitung |thitung|>ttabel sig (X3) t < 5% berpengaruh Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 56 signifikan positif variabel (brand equity) tergantung dan sejauh mana keputusan pembelian Sepeda tingkat kesadaran yang dicapai oleh suatu Motor Yamaha Mio-J (Y) bila variabel merek. Kesadaran merek artinya adalah bebas lain tetap nilainya. Variabel kesanggupan seorang calon pembeli untuk Loyalitas Merek(X4) nilai thitung sebesar mengenali atau mengingat kembali bahwa 2,499 dengan probabilitas sebesar 0,014. suatu Karena |thitung|>ttabel (2,499>1,989) atau kategori produk-produk tertentu, (Aaker sig t < 5% (0,014<0,05) maka secara dalam Durianto dkk 2004). Kesadaran parsial variabel Loyalitas Merek (X4) konsumen berpengaruh signifikan positif terhadap digunakan oleh perusahaan sebagai sarana variabel produk untuk memberikan pemahaman yang lebih Sepeda Motor Yamaha Mio-J (Y) bila mendalam mengenai suatu merek kepada variabel bebas lain tetap nilainya. konsumen. Peran kesadaran merek dalam keputusan terhadap produk pembelian merek merupakan terhadap bagian merek dan dapat membantu merek dapat dipahami dengan Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap mengkaji bagaimana kesadaran merek Keputusan Pembelian menciptakan suatu nilai. Hasil analisis secara parsial membuktikan bahwa variabel kesadaran Pengaruh merek Keputusan Pembelian merupakan berpengaruh parsial yang Merek terhadap terhadap Variabel asosiasi merek merupakan Sepeda variabel yang berpengaruh secara parsial Motor Yamaha Mio-J. Ini sesuai dengan terhadap keputusan pembelian produk apa yang dikatakan Durianto dkk (2004) Sepeda Motor Yamaha Mio-J. Seperti kesadaran merek yang dikatakan Durianto (2004) asosiasi keberadaan merek keputusan secara variabel Asosiasi pembelian produk menggambarkan didalam pikiran merek adalah sebuah identitas yang konsumen, yang dapat menjadi penentu menjadi penentu diferensiasi dan akan dalam beberapa kategori dan biasanya menjadi faktor penentu yang penting jika dalam brand equity. Kesadaran juga merek yang kita miliki mirip dalam hal mempengaruhi karena atribut dengan merek lain. Sementara itu kesadaran merek merupakan key of brand pada umumnya Keterkaitan pada suatu asset atau kunci pembuka untuk masuk merek akan lebih kuat apabila dilandasi dalam pada banyak pengalaman atau penampakan elemen tingkah lainya. laku Peran brand awarenes dalam keseluruhan ekuitas merek untuk mengkomunikasikan (Rangkuti, Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 57 2004). Sedangkan menurut Knapp (2001). Pengaruh Loyalitas Merek terhadap Asosiasi merek dapat sangat membantu Keputusan Pembelian para konsumen dalam memproses informasi tentang suatu merek. Variabel Loyalitas Merek merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap pembelian produk Sepeda Motor Yamaha Keputusan Pembelian Mio-J. Hasil penelitian ini mendukung Variabel Persepsi Kualitas pernyataan Kartajaya (2002) bahwa merupakan variabel yang berpengaruh loyalitas merek adalah loyalitas yang secara diberikan oleh pelanggan kepada merek. parsial terhadap keputusan pembelian produk Sepeda Motor Yamaha Loyalitas Mio-J. Hasil penelitian ini mendukung seberapa besar kemungkinan pelanggan pendapat dari akan pindah ke merek lain. Konsumen Knapp (2001) dimana disebutkan bahwa persepsi merupakan yang merek loyal ini pada menjadi ukuran umumnya akan persepsi konsumen terhadap keseluruhan melanjutkan pembelian merek tersebut kualitas atau keunggulan suatu produk atau walaupun jasa layanan berkenaan dengan maksud alternatif merek produk pesaing yang Persepsi menawarkan karakteristik produk yang terhadap kualitas keseluruhan dari suatu lebih unggul dipandang dari berbagai produk sudut atributnya. Selain itu, konsumen diharapkan atau konsumen. jasa tersebut dapat dihadapkan tersebut dan berpengaruh langsung kepada merekomendasikan untuk menggunakan keputusan pembelian dan merek tersebut kepada orang lain yang konsumen terhadap suatu pada akhirnya akan yang yang merek. juga banyak menentukan nilai dari produk atau jasa loyalitas loyal pada akan sukarela meningkatkan Perceived quality tidak dapat ditetapkan keuntungan perusahaan. Penggerak terbaik secara objektif, karena akan melibatkan dari hal-hal apa saja yang dianggap penting konsumen yang puas. Merek tertentu bagi membantu konsumen untuk mengenali pelanggan. Sedangkan antara penjualan berulang akan para pelanggan yang satu dengan lainnya produk-produk memiiki kepentingan yang relatif berbeda kembali terhadap suatu produk atau jasa). produk yang tidak mereka inginkan. dan yang adalah menghindari dibelinya pembelian Loyalitas merek (brand loyalty), adalah cerminan tingkat keterikatan konsumen Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 58 dengan suatu merek produk / jasa. Loyalitas merek sangat terhadap kerentanan berpengaruh Adapun rekomendasi yang diberikan dari adalah sebagai berikut: (1) Kesadaran serangan pesaing, hal ini sangat penting merek yang selama ini di miliki dalam dan berkaitan erat dengan kinerja masa pandangan konsumen merupakan yang depan perusahaan. Seseorang pelanggan harus menjadi perhatian karena variabel yang sangat loyal kepada suatu merek yang dominan pengaruhnya dibanding tidak akan dengan mudah memindahkan variabel lain. (2) Karena ekuitas merek pembeliannya ke merek lain, maka hal adalah aset yang tidak kelihatan yang tersebut keberadaanya cukup berpengaruh pada dapat pelanggan Rekomendasi menunjukkan loyalitas terhadap merek tersebut rendah penghasilan perusahaan maka penelitian seperti ini harus menjadi pertimbangan Kesimpulan dan Rekomendasi dalam pengambilan kebijakan perusahan. Kesimpulan (3) Ekuitas merek secara keseluruhan Berdasarkan hasil analisis diperoleh adalah kuat tetapi mengingat persaingan kesimpulan sebagai berikut: (1) Secara dengan produk lain yang begitu ketat simultan seperti pemain lama dan baru yang terus atau Kesadaran bersama-sama Merek, Asosiasi variabel Merek, inovatif dan dinamis maka pihak Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek perusahaan sebagai pemegang pasar harus mempunyai pengaruh terhadap keputusan lebih agresif dan terus meningkatkan pembelian produk Sepeda Motor Yamaha kualitas produk-produknya Mio-J. (2) Kesadaran Secara Merek, parsial variabel Asosiasi Merek, Daftar Pustaka Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek Aaker A. David (1996). “Building strong berpengaruh secara signifikan terhadap Brands”. A diviision of Simon and keputusan Cluster Inc. New York. pembelian Produk Sepeda Motor Yamaha Mio-J. (3) Dari variabel Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Aaker, David A (1997). Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek , Nilai dari Suatu Merek. Cetakan nilai yang berpengaruh paling dominan Pertama, Penerbit Mitra Utama. terhadap keputusan pembelian produk Jakarta. Sepeda Motor Yamaha Mio-J adalah variabel Kesadaran Merek Darmayuda I Gusti Ngurah Agung (2010). “Analisis Ekuitas Merek simPati Analisis Faktor Faktor Ekuitas Merek….. (Runtuwene) 59 Telkomsel di Kota Marketing, 8thEdition, McGraw- Denpasar”.Tesis. Program Magister Program Studi Manajemen Hill, Singapore. Kartajaya Hermawan(2002). “Hermawan Universitas Udayana. Denpasar. Kartajaya http://www.pps.unud.ac.id/thesis/p Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. df_thesis/unud-250-848691670- aftar%20isi.pdf. Diakses 14 Mei Kotler, Philip (1996). Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Didi, S (2010). Analisis Pengaruh Ekuitas Implementasidan Kontrol. Jilid1. Merek (Brand Equity) terhadap Mahasiswa Serta Pada Mereferensikan.Tesis. Studi PT. Mindset. Andi. Yogyakarta. 2014. Hal 1-12. Implikasinya Marketing”. Knapp, E Duane (2001). The Brand cover,lembar%20persetujuan,%20d kepuasan on Magister Erlangga. Jakarta. Kotler Philip(2002). Marketing Minat Management Millenium Edition. Program 10th Edition . Prentice Hall, Inc. Manajemen Universitas Komputer Indonesia. Peorson Custum Publishing.Boston. Maria, A (2009). “Analisis Ekuitas Merek Bandung. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/ Berbasis Konsumen pada Sepeda 482/jbptunikompp-gdl-didisuband- Motor CUB Merek Honda terhadap 24090-12-sampula-i.pdf. Yamaha Diakses 12 Mei 2014. Hal 1-16. dan Universitas Durianto Darmadi, Sugiarto, Sitinjak( Suzuki”. Indonesia Tesis. Fakultas Ekonomi Program Studi Magister 2001). Strategi Menaklukkan Pasar Manajemen. Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku http://www.google.com/url?sa=t&r Merek. ct=j&q=&esrc=s&source=web&cd PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Durianto Darmadi, (2004). =3&cad=rja&uact=8&ved=0CC4Q Sugiarto, Sitinjak FjAC&url=http%3A%2F%2Flib.ui Menaklukkan Pasar .ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital% Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku 2F128333-T%252026605- Merek”.PT. Analisis%2520ekuitas- Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. HA.pdf&ei=Eux1VIyZGZHmuQS Futrell, Charles dan William J. Stanton. (1989), Jakarta. Fundamentals of Mw4DIAQ&usg=AFQjCNH3wo0 3dngnpj6gjZNQ1q7UgArCDQ&bv Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:47-60 m=bv.80642063,d.c2E. Diakses 5 Kuat. Juli. Hal 1-17. Utama. Jakarta. Peter, J. Paul, J. C. Olson (1999). Perilaku Sugiyono PT Gramedia (2010).”Metode Pustaka Penelitian Konsumen dan Strategi Pemasaran. Kuantitatif Ed.4. Erlangga. Jakarta R&D.Alfabeta. Sugiyono. Shimp, Terence A (2003). Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Ed.5. jilid1. Erlangga. Jakarta. Simamora, B (2003). Aura Merek. 7 Langkah Membangun Merek Yang 60 Kualitatif dan Susanto A.B, Wijanarko Himawan (2004). “Power Branding: Membangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya”. PT Mizan Publika.Jakarta Selatan