LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 17 Tahun 2013 SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memperhatikan kondisi geografis daerah, perlu mengoptimalkan peran kecamatan sebagai perangkat daerah dalam memberikan pelayanan publik sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan; b. bahwa untuk melaksanakan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan perlu dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai UndangUndang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran 2 Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SAMARINDA dan WALIKOTA SAMARINDA MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah Kota Samarinda dan DPRD Kota Samarinda menurut asas otonom dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota Samarinda dan Perangkat Daerah Kota Samarinda sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Kepala Daerah adalah Walikota Samarinda. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 5. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat Kota Samarinda sesuai peraturan perundang-undangan. 6. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah Daerah Kota Samarinda yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat Daerah Kota Samarinda menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3 8. Perangkat Daerah adalah satuan kerja perangkat daerah sebagai unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Samarinda yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai kewenangan dan tanggung jawab berdasarkan tupoksi masing-masing. 9. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah Kota Samarinda Selaku Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah berbentuk Sekretariat Daerah yang karena kedudukannya sebagai Pejabat Pembina Pegawai Negeri Sipil di Daerah dan sekaligus bertindak selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah yang mempunyai tugas dan kewajiban membantu Kepala Daerah dalam penyusunan kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas daerah dan lembaga Teknis Daerah. 10. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai satuan kerja perangkat daerah Kota Samarinda. 11. Camat adalah pimpinan dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja Kecamatan di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Samarinda yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. 12. Sekretariat Kecamatan yang selanjutnya disebut Setcam. 13. Sekretaris Camat yang selanjutnya disebut Sekcam adalah pimpinan sekretariat kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada camat. 14. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kota Samarinda dalam wilayah kerja Kecamatan. 15. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang secara tegas tercantum dalam susunan organisasi yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang dalam suatu satuan organisasi dalam pelaksanaan fungsi didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan. 16. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk organisasi satuan kerja perangkat daerah berbentuk Kecamatan di wilayah Daerah Kota Samarinda. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) Kecamatan merupakan unsur pelaksana teknis wilayah. (2) Kecamatan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekda. 4 Bagian Kedua Tugas Pasal 4 (1) Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan sebagai berikut: a. melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan, dan pengendalian; b. melakukan evaluasi; dan c. mengkoordinasikan kegiatan penyusunan dan perumusan perencanaan kecamatan. (2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi: a. pengadministrasian umum; b. tata pemerintahan; c. ketenteraman dan ketertiban; d. kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat; e. kebersihan lingkungan; dan f. miningkatkan ekonomi dan pelayanan umum kepada masyarakat. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Camat mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya mendorong peran serta masyarakat untuk ikut mensukseskan perencanaan pembangunan dilingkup Kecamatan, sekaligus melakukan pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta; b. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; c. pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dengan satuan kerja perangkat daerah terkait dan Kepolisian Negara; d. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum baik dengan pihak swasta maupun dengan instansi terkait; e. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal agar bersinergis; f. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dalam upaya memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi dan konsultasi serta pengawasan tertib administrasi pemerintahan kelurahan; g. pelaksanaan pelayanan masyarakat baik sesuai ruang lingkup tugasnya maupun tugas yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan dalam upaya percepatan pencapaian standar pelayanan maksimal; dan 5 h. pelaporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada Kepala Daerah melalui Sekda. Pasal 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Struktur Jabatan Pasal 7 (1) Susunan organisasi satuan kerja perangkat daerah Kecamatan terdiri atas: a. Camat; b. Sekcam membawahi: 1. Sub Bagian Keuangan; 2. Sub Bagian Perencanaan Program; dan 3. Sub Bagian Umum. c. Seksi Pemerintahan Umum, Ketenteraman dan Ketertiban; d. Seksi Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat; e. Seksi Kebersihan dan Lingkungan Hidup; f. Seksi Ekonomi dan Pembangunan; g. Seksi Pelayanan Umum; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional; (2) Bagan Struktur Organisasi satuan kerja perangkat daerah Kecamatan sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Camat Pasal 8 (1) Camat dalam menyelenggarakan tugas, fungsi dan wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 dibantu oleh perangkat kecamatan. (2) Perangkat kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unsur staf pelaksana administratif dan pelaksana teknis kecamatan sesuai ruang lingkup tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. Bagian Ketiga Perangkat Kecamatan Paragraf 1 Sekretariat dan Sub Bagian Pasal 9 6 (1) Setcam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b berkewajiban membantu kelancaran tugas Camat dalam menyusun kebijakan dan pengkoordinasian Seksi dilingkup kecamatan untuk merumuskan perencanaan kecamatan dengan menyelenggarakan pelayanan administratif. (2) Setcam dipimpin oleh Sekretaris Kecamatan dalam menyelenggarakan kegiatannya berada langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Pasal 10 Sekcam mempunyai tugas dan fungsi memimpin, mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan ketatausahaan yang meliputi urusan; a. keuangan; b. perlengkapan; c. surat menyurat; d. kearsipan; e. rumah tangga; f. penyusunan program; g. pelayanan administrasi terpadu kecamatan; dan h. kegiatan umum lainnya, ke luar maupun ke dalam lingkup kecamatan sesuai kebijakan umum daerah. Pasal 11 Sekcam dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh Sub Bagian lingkup Setcam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b angka 1 sampai dengan angka 3 yang merupakan unsur pelaksana administratif Sekretariat Kecamatan sesuai ruang lingkup tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. Pasal 12 Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b angka 1 sampai dengan angka 3 dipimpin oleh Kepala Sub Bagian berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekcam. Pasal 13 (1) Kepala Sub Bagian mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan kedinasan sesuai ruang lingkup tanggung jawabnya, memimpin dan membina bawahannya, mengkoordinasikan dan melaporkan hasil pelaksanaan secara berkala dan tepat waktu mengenai kegiatan ketatausahaan dan tugas umum lainnya. (2) Kepala Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh pegawai non struktural dan/atau pejabat fungsional yang merupakan unsur pelaksana operasional administratif. (3) Pegawai non struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan uraian tugasnya. 7 Paragraf 2 Seksi Pasal 14 Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c sampai dengan huruf h merupakan unsur pelaksana teknis kecamatan bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan kedinasan sesuai ruang lingkup kewenangan setiap Seksi dan pengkoordinasian ke luar maupun ke dalam lingkup kecamatan dalam upaya menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Camat dalam wilayahnya sesuai dengan norma, standar dan prosedur peraturan perundangundangan. Pasal 15 Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dipimpin oleh Kepala Seksi berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekcam. Pasal16 (1) Setiap Kepala Seksi mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan kedinasan untuk: a. memimpin dan membina bawahannya; b. mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis; dan c. melaporkan hasil pelaksanaan secara berkala dan tepat waktu mengenai pelayanan teknis manajemen kewilayahan atas penyelenggaraan kegiatan urusan: 1. tata pemerintahan; 2. pemberdayaan masyarakat; 3. ketentraman dan ketertiban umum: 4. ekonomi dan pembangunan; 5. kesejahteraan rakyat; dan 6. tugas umum lainnya sesuai kebijakan umum daerah. (2) Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi dibantu oleh pegawai non struktural dan/atau pejabat fungsional yang merupakan unsur pelaksanaan operasional teknis. (3) Pegawai non struktural dan/atau pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan uraian tugasnya. BAB V TATA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA Bagian Kesatu Tata Kerja Pasal 17 (1) Camat mengkoordinasikan unit kerja di wilayah Kecamatan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pemerintahan untuk meningkatkan kinerja Kecamatan. 8 (2) Camat, Sekretaris, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian melakukan dan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi, dalam lingkungan kerjanya maupun dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah sesuai dengan ruang lingkup bidang tugasnya dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di Kecamatan. (3) Setiap Kepala Seksi dalam lingkup Kecamatan berkewajiban dan bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan, membimbing, mengawasi pelaksanaan tugas bawahan termasuk kelompok jabatan fungsional yang terkait dengan bidang tugasnya, apabila terjadi penyimpangan agar mengambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (4) Setiap Kepala Seksi satuan organisasi, kelompok jabatan fungsional dan/atau pejabat non struktural dalam lingkup Kecamatan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasannya dan menyampaikan laporan kegiatan secara berkala dan tepat pada waktu sesuai norma, standar dan prosedur manajemen administratif. (5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Seksi di lingkup Kecamatan dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut untuk dijadikan bahan laporan kepada Camat melalui Sekcam. (6) Dalam menyampaikan laporan, tembusan disampaikan pula kepada satuan organisasi yang secara fungsional erat hubungannnya dengan bidang tugas. (7) Dalam melaksanakan tugas kedinasan dilakukan koordinasi dan sinergi, dengan Kepala Seksi di lingkup Kecamatan untuk melakukan rapat secara berkala. Bagian Kedua Hubungan Kerja Pasal 18 (1) Hubungan kerja Kecamatan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah bersifat koordinatif teknis fungsional dan teknis operasional. (2) Hubungan kerja Kecamatan dengan instansi vertikal di wilayah kerjanya, bersifat koordinasi teknis fungsional. (3) Hubungan kerja Kecamatan dengan swasta, lembaga swadaya masyarakat, partai politik dan organisasi kemasyarakat lainnya di wilayah kerja Kecamatan bersifat koodinasi dan fasilitasi. BAB VI KEPEGAWAIAN Bagian Kesatu Pengangkatan dan Pemberhentian Pasal 19 9 (1) Camat adalah jabatan karier bagi PNS yang diangkat dan diberhentikan dalam jabatan oleh Kepala Daerah atas usul Sekda dari PNS yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan dan kompetensi jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Sekcam, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian di lingkup Kecamatan adalah jabatan karier bagi PNS yang diangkat dan diberhentikan dalam jabatan oleh Kepala Daerah atas usul Camat melalui Sekda dari PNS yang memenuhi persyaratan dan kompetensi jabatan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. (3) Kelompok jabatan fungsional diangkat dan diberhentikan dalam jabatan fungsional tertentu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Kedua Eselon Pasal 20 (1) Camat merupakan jabatan struktural Eselon III.a. (2) Sekcam merupakan jabatan struktural Eselon III.b. (3) Kepala Seksi merupakan jabatan struktural Eselon IV.a. (4) Kepala Sub Bagian Setcam merupakan jabatan struktural Eselon IV.b. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 21 Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan dilaksanakan oleh Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. BAB IX PENDANAAN Pasal 22 Camat dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan di wilayah kerja Kecamatan di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Samarinda yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Kepala Daerah yang pendanaannya bersumber dari APBD Kota Samarinda. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 23 Pejabat yang sudah ada pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini tetap melaksanakan tugasnya sampai ditetapkan pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini. 10 BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, semua peraturan perundangundangan yang merupakan peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan Kota Samarinda (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 13 Seri D), dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan Peraturan Daerah ini. Pasal 25 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan Kota Samarinda (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 13 Seri D), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 26 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Samarinda. Ditetapkan di Samarinda pada tanggal 17 Desember 2013 WALIKOTA SAMARINDA, ttd SYAHARIE JA’ANG Diundangkan di Samarinda pada tanggal 17 Desember 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA SAMARINDA, ttd ZULFAKAR NOOR LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2013 NOMOR 17. Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Daerah Kota Samarinda Kepala Bagian Hukum ttd SUPARMI, SH, MH. Nip. 196905121989032009