BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan. Dalam hal pengumpulan data, peneliti menyebarkan kuesioner yang diisikan oleh responden secara langsung. Waktu penyebaran ini dilakukan pada bulan Januari 2016. Responden yang dipilih adalah para wajib pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan 1770 S atau 1770 SS, hal ini dikarenakan sistem e-filing baru mendukung kedua SPT tersebut. B. Statistik Deskriptif 1. Analisis Deskriptif Uji Statistik Deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan data dari masingmasing variabel yang telah diolah. Adapun hasil dari olahan data SPSS dalam bentuk statistik deskriptif menampilkan karateristik sampel yang digunakan dalam penelitian antara lain: jumlah sampel (N), minimum, maximum, mean dan standar deviasi untuk masing-masing variabel. TABEL 4.1. STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation X1 99 10.0 15.0 13.071 1.3190 X2 99 9.0 15.0 12.455 1.3346 X3 99 15.0 25.0 20.667 2.0253 X4 99 17.0 25.0 21.444 1.7451 Y 99 14.0 20.0 16.778 1.3669 Valid N (listwise) 99 Sumber: Data diolah (2016) 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 Dari table 4.1 diatas, menunjukkan bahwa jumlah data yang dianalisa adalah 99 data. 1. Self Efficacy (X1) Nilai minimum dari total variabel self efficacy terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 10 yang berarti pada variabel ini jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai maksimum dari total variabel self efficacy terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 15 yang berati pada variabel ini jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel self efficacy menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 13,071 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,3190. Hal ini menunjukkan data memiliki sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean. 2. Norma Sosial (X2) Nilai minimum dari total variabel norma sosial terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 9 yang berarti pada variabel ini jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai maksimum dari total variabel norma sosial terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 15 yang berati pada variabel ini jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel norma sosial menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,455 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,3346. Hal ini menunjukkan data memiliki http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean. 3. Persepsi Kemudahan (X3) Nilai minimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 15 yang berarti pada variabel ini jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai maksimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 25 yang berati pada variabel ini jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel persepsi kemudahan menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 20,667 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,0253. Hal ini menunjukkan data memiliki sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean. 4. Keamanan dan Kerahasiaan (X4) Nilai minimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 17 yang berarti pada variabel ini jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai maksimum dari total variabel keamanan dan kerahasiaan terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 25 yang berati pada variabel ini jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel keamanan dan kerahasiaan menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 21,444 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,7451. Hal ini menunjukkan data memiliki sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean. 5. Penggunaan E-Filing (Y) Nilai minimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 14 yang berarti pada variabel ini jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai maksimum dari total variabel penggunaan e-filing terhadap 99 responden yang dianalisa adalah 20 yang berati pada variabel ini jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel penggunaan e-filing menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 16,778 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,3669. Hal ini menunjukkan data memiliki sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean. 2. Analisis Frekuensi Analisis frekuensi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan melalui kesioner. Gambaran umum tersebut dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, lama terdaftar menjadi wajib pajak, jumlah penghasilan, dan jenis SPT yang dilaporkan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Dengan melihat tabel dibawah ini maka dapat diketahui persentase responden sebagai berikut: TABEL 4.2. RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jenis_Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 53 53.5 53.5 53.5 Perempuan 46 46.5 46.5 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber: Data diolah (2016) Dari tabel 4.2. dapat dilihat bahwa responden laki-laki berjumlah 53 orang dengan presentasi 53,5% dan untuk responden perempuan berjumlah 46 orang dengan presentasi 46,5%, sehingga total responden sebesar 99 orang atau sebesar 100%. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini responden berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi daripada responden berjenis kelamin perempuan. b. Data Responden Berdasarkan Lama Terdaftar Menjadi Wajib Pajak Berdasarkan lama terdaftar menjadi wajib pajak korespondensi dibagi menjadi empat kategori, diantaranya: 1-5 tahun, 6-10 tahun, 11-15 tahun, dan diatas 15 tahun. Rinciannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 TABEL 4.3. RESPONDEN BERDASARKAN LAMA TERDAFTAR MENJADI WAJIB PAJAK Trdaftar_WP Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 1-5 Tahun 60 60.6 60.6 60.6 6-10 Tahun 35 35.4 35.4 96.0 11-15 Tahun 4 4.0 4.0 100.0 99 100.0 100.0 Valid Total Sumber: Data diolah (2016) Dari tabel 4.3. tersebut dapat dilihat bahwa responden dengan lama terdaftar menjadi wajib pajak selama 1-5 tahun sebanyak 60 orang dengan persentasi 60,6%, responden dengan lama terdaftar menjadi wajib pajak selama 6-10 tahun sebanyak 35 orang dengan persentasi 35,4%, serta responden dengan lama terdaftar menjadi wajib pajak selama 11-15 tahun sebanyak 4 orang dengan persentasi 4%. Dengan demikian dari 99 responden didominasi oleh responden dengan lama terdaftar menjadi wajib pajak selama 1-5 tahun. c. Data Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan Berdasarkan jumlah penghasilan dalam setahun responden dibagi menjadi 2 kategori yaitu < 60 Juta dan > 60 Juta. Rinciannya dapat dilihat dari tabel berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 TABEL 4.4. RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH PENGHASILAN DALAM SETAHUN Penghasilan_setahun Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 60 Juta 29 29.3 29.3 29.3 > 60 Juta 70 70.7 70.7 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber: Data diolah (2016) Dari tabel 4.4. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki penghasilan kurang dari 60 juta setahun sebanyak 29 orang dengan persentasi 29,3%, responden yang memiliki penghasilan lebih dari 60 juta setahun sebanyak 70 orang dengan persentasi 70,7%. Dengan demikian dari 99 responden didominasi oleh responden yang memiliki penghasilan lebih dari 60 juta setahun. d. Data responden berdasarkan Jenis SPT Tahunan yang Dilaporkan Dalam penelitian ini, jenis SPT Tahunan yang dilaporkan oleh wajib pajak dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut: TABEL 4.5. RESPONDEN BERDASARKAN JENIS SPT YANG DILAPORKAN Jenis_SPT Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1770 SS 15 15.2 15.2 15.2 1770 S 84 84.8 84.8 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber: Data diolah (2016) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 Dari tabel 4.5. diatas, jumlah responden yang melaporkan SPT 1770 SS sebanyak 15 orang dengan persentasi 15,2%, sedangkan responden yang melaporkan SPT 1770 S sebanyak 84 orang dengan persentase 84,8%. Dengan demikian dari 99 orang terdapat responden yang melaporkan SPT Tahunan didominasi oleh wajib pajak yang melaporkan SPT 1770 S. C. Analisa Pengujian Data 1. Hasil Uji Validitas Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 21. Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dengan rtabel. Nilai validitas dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation. Suatu pernyataan dikatakan valid, jika nilai r-hitung yang merupakan nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r-tabel yang didapat dari df (degree of freedom) adalah n-2 = 99-2 = 97 dengan taraf 5% sehingga didapat r-tabel 0,1975. Jika r-hitung lebih besar dari rtabel dan nilai positif maka dinyatakan valid. Hasil uji validitas dapat dilihat dari tabel-tabel berikut: TABEL 4.6. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL SELF EFFICACY (X1) Variabel/Indikator r-hitung Q1 0,789 Q2 0,814 Q3 0,674 Sumber : data diolah (2016) r-tabel 0,1975 0,1975 0,1975 Keterangan Valid Valid Valid Berdasarkan tabel 4.6, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel self efficacy (X1) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikator-indikator variabel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 self efficacy (X1) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari 0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden. TABEL 4.7. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL NORMA SOSIAL (X2) Variabel/Indikator r-hitung Q4 0,757 Q5 0,785 Q6 0,744 Sumber : data diolah (2016) r-tabel 0,1975 0,1975 0,1975 Keterangan Valid Valid Valid Berdasarkan tabel 4.7, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel norma sosial (X2) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel norma sosial (X2) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari 0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden. TABEL 4.8. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI KEMUDAHAN (X3) Variabel/Indikator r-hitung Q7 0,600 Q8 0,745 Q9 0,775 Q10 0,785 Q11 0,604 Sumber : data diolah (2016) r-tabel 0,1975 0,1975 0,1975 0,1975 0,1975 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan tabel 4.8, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel persepsi kemudahan (X3) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel persepsi kemudahan (X3) yang digunakan dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari 0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden. TABEL 4.9. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KEAMANAN DAN KERAHASIAAN (X4) Variabel/Indikator r-hitung Q12 0,560 Q13 0,764 Q14 0,674 Q15 0,615 Q16 0,664 Sumber : data diolah (2016) r-tabel 0,1975 0,1975 0,1975 0,1975 0,1975 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Berdasarkan tabel 4.9, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel keamanan dan kerahasiaan (X4) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel keamanan dan kerahasiaan (X4) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari 0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden. TABEL 4.10. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PENGGUNAAN E-FILING (Y) Variabel/Indikator r-hitung Q17 0,711 Q18 0,683 Q19 0,732 Q20 0,687 Sumber : data diolah (2016) r-tabel 0,1975 0,1975 0,1975 0,1975 Keterangan Valid Valid Valid Valid Tabel 4.10. Menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel penggunaan e-filing (Y) dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel penggunaan e-filing (Y) yang digunakan dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari 0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden. 2. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan suatu indikator dari variabel suatu kontruk. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Pengujian relibilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh bukti pertanyaan. Suatu variabel atau konstruks dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha dari variabel tersebut labih besar dari 0,60 (Trihendadi , 2013). TABEL 4.11 HASIL UJI RELIABILITAS Variabel Cronbach's Alpha Self Efficacy 0,633 (X1) Norma Sosial 0,639 (X2) Persepsi 0,744 Kemudahan (X3) Keamanan dan Kerahasiaan 0,670 (X4) Penggunaan 0,660 E-Filing (Y) Sumber : data diolah (2016) Batas Reliabilitas Keterangan 0,60 Reliabel 0,60 Reliabel 0,60 Reliabel 0,60 Reliabel 0,60 Reliabel Berdasarkan tabel 4.11. diatas menunjukkan bahwa variabel norma sosial, self efficacy, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan serta penggunaan e-filing dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan nilai Alpha Cronbach variabel tersebut lebih besar dari 0,60. Kondisi ini juga http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 memberikan arti bahwa seluruh variabel tersebut dapat digunakan pada analisis selanjutnya. D. Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. TABEL 4.12. HASIL UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation .0000000 1.12011601 Absolute .051 Positive .051 Negative -.041 Kolmogorov-Smirnov Z .509 Asymp. Sig. (2-tailed) .958 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : data diolah (2016) Hasil pengujian statistik One Sample Kolmogorov Smirnov pada tabel 4.12. menunjukan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0.509 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0.958 yang berarti data nilai residual terdistribusi normal karena nilai uji k-s sebesar 0.958 > 0,05. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 2. Uji Multikoliniaritas Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel lain (independent) saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda baik yaitu persamaan yang bebas dari adanya multikolinearitas antara variabel independen. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel berkorelasi maka digunakan deteksi variance inflation factor (VIF ), dimana nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. TABEL 4.13. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS Variabel Independen Self Efficacy Norma Sosial Persepsi Kemudahan Keamanan dan Kerahasiaan Collinearity Statistics Tolerance VIF 0,840 1,191 0,829 1,206 0,918 1,089 0,750 1,334 Sumber: Data diolah (2016) Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel independen mempunyai nilai VIF yang berada jauh di bawah angka 10 dan nilai tolerance diatas 0,1 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel-variabel yang digunakan tidak mengandung masalah multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan scatterplot dan uji glejser. GAMBAR 4.1. SCATTERPLOT Sumber: Data diolah (2016) Dari grafik, terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Y. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 TABEL 4.14. HASIL UJI GLEJSER Coefficients Model t (Constant) 1 a Sig. -.662 .510 X1 .720 .473 X2 1.251 .214 X3 -.704 .483 X4 .731 .466 a. Dependent Variable: RES2 Sumber: Data diolah (2016) Tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel independen (X1, X2, X3 dan X4) tidak mengandung heteroskedastisitas. Hal ini dibuktikan oleh nilai signifikansi pada masing-masing variabel berada diatas 5% atau 0.05. E. Analisis Regresi Berganda TABEL 4.15. ANALISIS REGRESI BERGANDA Coefficients Model a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B (Constant) 1 Std. Error Beta 4.640 1.834 X1 .123 .096 .119 X2 .280 .095 .273 X3 .147 .060 .218 X4 .187 .076 .238 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah (2016) Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh self efficacy, norma sosial, persepsi kemudahan, serta keamanan dan kerahasiaan terhadap penggunaan e- http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 filing digunakanlah regresi linear berganda. Dengan menggunakan tabel 4.15. dapat disusun persamaan regresi sebagi berikut: Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Menjadi: Y= 4,640 + 0,123 X1 + 0,280 X2 + 0,147 X3 + 0,187 X4 + e Dari hasil persamaan regresi tersebut maka dapat diketahui bahwa: 1. Nilai konstanta sebesar 4,640 menunjukkan adanya hubungan positif dengan penggunaan sistem e-filing. Hal ini menyatakan bahwa jika nilai self efficacy (X1), norma sosial (X2), persepsi kemudahan (X3), serta keamanan dan kerahasiaan (X4) deianggap konstan, maka penggunaan sistem e-filing akan bertambah sebesar 4,640. 2. Koefisien regresi variabel independen self efficacy (X1) yaitu 0,123 (positif). Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan self efficacy akan meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,123 atau sebesar 12,3% tanpa dipengaruhi variabel lain. 3. Koefisien regresi variabel independen norma sosial (X2) yaitu 0,280 (positif). Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan norma sosial akan meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,280 atau sebesar 28% tanpa dipengaruhi variabel lain. 4. Koefisien regresi variabel independen persepsi kemudahan (X3) 0,147 (positif). Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan persepsi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 kemudahan akan meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,147 atau sebesar 14,7% tanpa dipengaruhi variabel lain. 5. Koefisien regresi variabel independen keamanan dan kerahasiaan (X4) 0,187 (positif). Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan keamanan dan kerahasiaan akan meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,187 atau sebesar 18,7% tanpa dipengaruhi variabel lain. F. Pengujian Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. TABEL 4.16. KOEFISIEN DETERMINASI b Model Summary Model 1 R .573 R Square a Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .329 .300 1.1437 a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah (2016) Berdasarkan tabel 4.16. diatas, dapat dilihat besarnya Adjusted R Square adalah 0,300, hal ini berati 30% variabel penggunaan e-filing dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu self efficacy, norma sosial, persepsi kemudahan, serta keamanan dan kerahasiaan. Sedangkan sisanya (100% - 30% = http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 70%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2, X3,dan X4) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji F yaitu dengan memperhatikan signifikansi nilai F pada hasil output dengan tingkat alpha 5% jika nilai signifikani uji F lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh secara serentak yang signifikan antara self efficacy, norma sosial, persepsi kemudahan, serta keamanan dan kerahasiaan terhadap penggunaan e-filing. Hipotesis yang diajukan dalam pengujian ini adalah: TABEL 4.17. UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI F) a ANOVA Model Sum of Squares Regression 1 df Mean Square 60.154 4 15.039 Residual 122.957 94 1.308 Total 183.111 98 F 11.497 Sig. .000 b a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 Sumber: Data diolah (2016) Dari hasil Uji Signifikansi Simultan atau Uji F diperoleh nilai F sebesar 11,497 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 bahwa variabel self efficacy (X1), norma sosial (X2), persepsi kemudahan (X3), serta keamanan dan kerahasiaan (X4) berpengaruh secara serentak terhadap penggunaan e-filing (Y). 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel-variabel independen yaitu self efficacy, norma sosial, persepsi kemudahan, serta keamanan dan kerahasiaan terhadap variabel dependen yaitu penggunaan e-filing atau menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen. TABEL 4.18. UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI STATISTIK t) Coefficients Model Unstandardized Coefficients a Standardized t Sig. Coefficients B (Constant) 1 Std. Error 4.640 1.834 X1 .123 .096 X2 .280 X3 X4 Beta 2.530 .013 .119 1.286 .202 .095 .273 2.940 .004 .147 .060 .218 2.476 .015 .187 .076 .238 2.441 .017 a. Dependent Variable: Y Sumber: Data diolah (2016) Berdasarkan tabel 4.18. diatas, dapat dibuktikan hipotesis secara parsial, diantaranya: 1. Variabel self efficacy (X1) menunjukkan nilai thitung 1,286 < ttabel 1,98472 dan nilai sig 0,202 > 0,05. Maka HO diterima dan HA ditolak, yang artinya self http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 efficacy secara individual tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. 2. Variabel norma sosial (X2) menunjukkan nilai thitung 2,530 > ttabel 1,98472 dan nilai sig 0,004 < 0,05. Maka HO ditolak dan HA diterima, yang artinya norma sosial secara individual berpengaruh terhadap penggunaan e-filing pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. 3. Variabel persepsi kemudahan (X3) menunjukkan nilai thitung 2,476 > ttabel 1,98472dan nilai sig 0,015 < 0,05. Maka HO ditolak dan HA diterima, yang artinya persepsi kemudahan secara individual berpengaruh terhadap penggunaan e-filing pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. 4. Variabel keamanan dan kerahasiaan (X4) menunjukkan nilai thitung 2,441 > ttabel 1,98472 dan nilai sig 0,017 < 0,05. Maka HO ditolak dan HA diterima, yang artinya keamanan dan kerahasiaan secara individual berpengaruh terhadap penggunaan e-filing pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. G. Pembahasan 1. Self Efficacy Self efficacy merupakan keyakinan diri (sikap percaya diri) terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan. Individu tidak merasa ragu karena ia memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya. Individu ini akan cepat menghadapi masalah dan mampu bangkit dari kegagalan yang ia alami. Self Efficacy memberikan dasar bagi motivasi karena mereka percaya bahwa tindakan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diinginkan, meskipun memiliki sedikit insentif untuk bertindak atau untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa self efficacy tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Penelitian ini berbanding terbalik terhadap penelitian Liang dan Lu (2012) yang menyatakan bahwa self efficacy berpengaruh secara tidak langsung terdapat penggunaan e-government di Taiwan melalui studi empiris penggunaa sistem pelaporan pajak online (e-filing). Tetapi variabel self efficacy dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Laihad (2013), yang menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa keyakinan dalam diri Wajib Pajak untuk menggunakan efiling masih rendah dikarenakan rumitnya sistem yang mewajibkan Wajib Pajak harus memiliki e-FIN sebelum menggunakan e-filing. Selain itu, resiko data tidak terekam karena internet down juga masih menjadi penyebab Wajib Pajak ragu dalam menggunakan e-filing. 2. Norma Sosial Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma sosial sebagai aturan yang berlaku di dalam masyarakat yang disertai dengan sanksi bagi individu atau kelompok bila melanggar aturan tersebut. Sanksi bisa berupa teguran, denda, pengucilan, atau hukuman fisik. Individu wajib mematuhi norma yang telah dirumuskan. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan- http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa norma sosial berpengaruh terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Liang dan Lu (2012) yang menyatakan bahwa norma sosial berpengaruh dan signifikan terhadap penerapan sistem e-government di Taiwan melalui studi empiris dalam pelaporan pajak secara online (e-filing). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Bobek (2012) yang menyatakan bahwa secara umum, social norms memiliki pengaruh terhadap tax compliance. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kondisi lingkungan, diantaranya: Otoritas Pajak, media serta layanan online yang disediakan pemerintah mendukung Wajib Pajak dalam menggunakan sistem e-filing. 3. Persepsi Kemudahan Persepsi kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Kemudahan penggunaan dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas dimana pemakaian suatu sistem akan semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan secara manual. Dapat disimpulkan persepsi kemudahan yaitu mempersepsikan bahwa sistem ini mudah untuk digunakan dan bukan merupakan beban bagi para wajib http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 pajak sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan dapat mengurangi usaha seseorang didalam mempelajari teknologi informasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti dan Zulaikha (2012), yang menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing. Noviandini (2012) juga menjelaskan bahwa persepsi kemudahan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap peggunaan efiling. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa pelaporan SPT dengan menggunakan sistem e-filing dapat memudahkan Wajib Pajak dibandingkan dengan menggunakan manual. Keuntungan dari penggunaan e-filing yaitu mudah diakses dimana saja, efisien waktu, serta hemat kertas. 4. Keamanan dan Kerahasiaan Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem. Dalam sistem e-filling ini aspek keamanan juga dapat dilihat dari tersedianya username dan password bagi Wajib Pajak yang telah mendaftarkan diri untuk dapat melakukan pelaporan Surat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 pemberitahuan (SPT) secara online. Digital certificate juga dapat digunakan sebagai proteksi data Surat Pemberitahuan (SPT) dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga hanya dapat dibaca oleh sistem tertentu. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan berpengaruh terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Widyadinata dan Arianto (2014) bahwa keamanan mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Selain itu, Wowor et al. (2014) juga menjelaskan bahwa keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sistem e-filing dapat menjaga keamanan data identitas dan menjamin kerahasiaan data Wajib Pajak. Hal ini didukung oleh adanya username dan password yang hanya diketahui oleh Wajib Pajak yang bersangkutan sehingga dapat memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/