41 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran

advertisement
BAB IV
ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Kembangan. Dalam hal pengumpulan data, peneliti menyebarkan kuesioner yang
diisikan oleh responden secara langsung. Waktu penyebaran ini dilakukan pada
bulan Januari 2016. Responden yang dipilih adalah para wajib pajak yang
melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan 1770 S atau 1770 SS, hal ini
dikarenakan sistem e-filing baru mendukung kedua SPT tersebut.
B. Statistik Deskriptif
1. Analisis Deskriptif
Uji Statistik Deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan data dari masingmasing variabel yang telah diolah. Adapun hasil dari olahan data SPSS dalam
bentuk statistik deskriptif menampilkan karateristik sampel yang digunakan dalam
penelitian antara lain: jumlah sampel (N), minimum, maximum, mean dan standar
deviasi untuk masing-masing variabel.
TABEL 4.1. STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1
99
10.0
15.0
13.071
1.3190
X2
99
9.0
15.0
12.455
1.3346
X3
99
15.0
25.0
20.667
2.0253
X4
99
17.0
25.0
21.444
1.7451
Y
99
14.0
20.0
16.778
1.3669
Valid N (listwise)
99
Sumber: Data diolah (2016)
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Dari table 4.1 diatas, menunjukkan bahwa jumlah data yang dianalisa
adalah 99 data.
1. Self Efficacy (X1)
Nilai minimum dari total variabel self efficacy terhadap 99
responden yang dianalisa adalah 10 yang berarti pada variabel ini
jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai
maksimum dari total variabel self efficacy terhadap 99 responden yang
dianalisa adalah 15 yang berati pada variabel ini jawaban tertinggi dari
seluruh responden ialah sangat setuju dengan pertanyaan yang ada
dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel self efficacy menunjukkan
nilai rata-rata (mean) sebesar 13,071 dengan nilai standar deviasi
sebesar 1,3190. Hal ini menunjukkan data memiliki sebaran yang
kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean.
2. Norma Sosial (X2)
Nilai minimum dari total variabel norma sosial terhadap 99
responden yang dianalisa adalah 9 yang berarti pada variabel ini
jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai
maksimum dari total variabel norma sosial terhadap 99 responden
yang dianalisa adalah 15 yang berati pada variabel ini jawaban
tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan pertanyaan
yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel norma sosial
menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 12,455 dengan nilai
standar deviasi sebesar 1,3346. Hal ini menunjukkan data memiliki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai
mean.
3. Persepsi Kemudahan (X3)
Nilai minimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap
99 responden yang dianalisa adalah 15 yang berarti pada variabel ini
jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai
maksimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap 99
responden yang dianalisa adalah 25 yang berati pada variabel ini
jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan
pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel persepsi
kemudahan menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 20,667 dengan
nilai standar deviasi sebesar 2,0253. Hal ini menunjukkan data
memiliki sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil
dari nilai mean.
4. Keamanan dan Kerahasiaan (X4)
Nilai minimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap
99 responden yang dianalisa adalah 17 yang berarti pada variabel ini
jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai
maksimum dari total variabel keamanan dan kerahasiaan terhadap 99
responden yang dianalisa adalah 25 yang berati pada variabel ini
jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan
pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel
keamanan dan kerahasiaan menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
21,444 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,7451. Hal ini
menunjukkan data memiliki sebaran yang kecil, karena nilai standar
deviasi lebih kecil dari nilai mean.
5. Penggunaan E-Filing (Y)
Nilai minimum dari total variabel persepsi kemudahan terhadap 99
responden yang dianalisa adalah 14 yang berarti pada variabel ini
jawaban terendah dari seluruh responden adalah netral. Nilai
maksimum dari total variabel penggunaan e-filing terhadap 99
responden yang dianalisa adalah 20 yang berati pada variabel ini
jawaban tertinggi dari seluruh responden ialah sangat setuju dengan
pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu nilai variabel
penggunaan e-filing menunjukkan nilai rata-rata (mean) sebesar 16,778
dengan nilai standar deviasi sebesar 1,3669. Hal ini menunjukkan data
memiliki sebaran yang kecil, karena nilai standar deviasi lebih kecil
dari nilai mean.
2. Analisis Frekuensi
Analisis frekuensi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat
gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan
melalui kesioner. Gambaran umum tersebut dikategorikan berdasarkan jenis
kelamin, lama terdaftar menjadi wajib pajak, jumlah penghasilan, dan jenis SPT
yang dilaporkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori yaitu laki-laki
dan perempuan. Dengan melihat tabel dibawah ini maka dapat diketahui
persentase responden sebagai berikut:
TABEL 4.2. RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Jenis_Kelamin
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
Laki-Laki
53
53.5
53.5
53.5
Perempuan
46
46.5
46.5
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber: Data diolah (2016)
Dari tabel 4.2. dapat dilihat bahwa responden laki-laki berjumlah 53
orang dengan presentasi 53,5% dan untuk responden perempuan berjumlah 46
orang dengan presentasi 46,5%, sehingga total responden sebesar 99 orang
atau sebesar 100%. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini responden
berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi daripada responden berjenis
kelamin perempuan.
b. Data Responden Berdasarkan Lama Terdaftar Menjadi Wajib Pajak
Berdasarkan lama terdaftar menjadi wajib pajak korespondensi dibagi
menjadi empat kategori, diantaranya: 1-5 tahun, 6-10 tahun, 11-15 tahun, dan
diatas 15 tahun. Rinciannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
TABEL 4.3. RESPONDEN BERDASARKAN LAMA TERDAFTAR
MENJADI WAJIB PAJAK
Trdaftar_WP
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
1-5 Tahun
60
60.6
60.6
60.6
6-10 Tahun
35
35.4
35.4
96.0
11-15 Tahun
4
4.0
4.0
100.0
99
100.0
100.0
Valid
Total
Sumber: Data diolah (2016)
Dari tabel 4.3. tersebut dapat dilihat bahwa responden dengan lama
terdaftar menjadi wajib pajak selama 1-5 tahun sebanyak 60 orang dengan
persentasi 60,6%, responden dengan lama terdaftar menjadi wajib pajak
selama 6-10 tahun sebanyak 35 orang dengan persentasi 35,4%, serta
responden dengan lama terdaftar menjadi wajib pajak selama 11-15 tahun
sebanyak 4 orang dengan persentasi 4%. Dengan demikian dari 99 responden
didominasi oleh responden dengan lama terdaftar menjadi wajib pajak selama
1-5 tahun.
c. Data Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan
Berdasarkan jumlah penghasilan dalam setahun responden dibagi
menjadi 2 kategori yaitu < 60 Juta dan > 60 Juta. Rinciannya dapat dilihat dari
tabel berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
TABEL 4.4. RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH PENGHASILAN
DALAM SETAHUN
Penghasilan_setahun
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
< 60 Juta
29
29.3
29.3
29.3
> 60 Juta
70
70.7
70.7
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber: Data diolah (2016)
Dari tabel 4.4. dapat dilihat bahwa responden yang memiliki
penghasilan kurang dari 60 juta setahun sebanyak 29 orang dengan persentasi
29,3%, responden yang memiliki penghasilan lebih dari 60 juta setahun
sebanyak 70 orang dengan persentasi 70,7%. Dengan demikian dari 99
responden didominasi oleh responden yang memiliki penghasilan lebih dari 60
juta setahun.
d. Data responden berdasarkan Jenis SPT Tahunan yang Dilaporkan
Dalam penelitian ini, jenis SPT Tahunan yang dilaporkan oleh wajib
pajak dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, sebagaimana digambarkan
dalam tabel berikut:
TABEL 4.5. RESPONDEN BERDASARKAN JENIS SPT YANG
DILAPORKAN
Jenis_SPT
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
1770 SS
15
15.2
15.2
15.2
1770 S
84
84.8
84.8
100.0
Total
99
100.0
100.0
Sumber: Data diolah (2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Dari tabel 4.5. diatas, jumlah responden yang melaporkan SPT 1770
SS sebanyak 15 orang dengan persentasi 15,2%, sedangkan responden yang
melaporkan SPT 1770 S sebanyak 84 orang dengan persentase 84,8%. Dengan
demikian dari 99 orang terdapat responden yang melaporkan SPT Tahunan
didominasi oleh wajib pajak yang melaporkan SPT 1770 S.
C. Analisa Pengujian Data
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 21. Uji
signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dengan rtabel. Nilai validitas dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total
Correlation. Suatu pernyataan dikatakan valid, jika nilai r-hitung yang
merupakan nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r-tabel
yang didapat dari df (degree of freedom) adalah n-2 = 99-2 = 97 dengan
taraf 5% sehingga didapat r-tabel 0,1975. Jika r-hitung lebih besar dari rtabel dan nilai positif maka dinyatakan valid. Hasil uji validitas dapat
dilihat dari tabel-tabel berikut:
TABEL 4.6. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL SELF EFFICACY (X1)
Variabel/Indikator r-hitung
Q1
0,789
Q2
0,814
Q3
0,674
Sumber : data diolah (2016)
r-tabel
0,1975
0,1975
0,1975
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan tabel 4.6, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel self efficacy (X1) dalam penelitian ini dinyatakan
sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikator-indikator variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
self efficacy (X1) yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki
nilai r-hitung yang lebih besar dari 0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel
sebanyak 99 responden.
TABEL 4.7. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL NORMA SOSIAL (X2)
Variabel/Indikator
r-hitung
Q4
0,757
Q5
0,785
Q6
0,744
Sumber : data diolah (2016)
r-tabel
0,1975
0,1975
0,1975
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan tabel 4.7, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel norma sosial (X2) dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel norma sosial (X2) yang digunakan dalam penelitian ini
semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari 0,1975 yaitu r-tabel
untuk sampel sebanyak 99 responden.
TABEL 4.8. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PERSEPSI
KEMUDAHAN (X3)
Variabel/Indikator
r-hitung
Q7
0,600
Q8
0,745
Q9
0,775
Q10
0,785
Q11
0,604
Sumber : data diolah (2016)
r-tabel
0,1975
0,1975
0,1975
0,1975
0,1975
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan tabel 4.8, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel persepsi kemudahan (X3) dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel persepsi kemudahan (X3) yang digunakan dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari
0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden.
TABEL 4.9. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KEAMANAN DAN
KERAHASIAAN (X4)
Variabel/Indikator
r-hitung
Q12
0,560
Q13
0,764
Q14
0,674
Q15
0,615
Q16
0,664
Sumber : data diolah (2016)
r-tabel
0,1975
0,1975
0,1975
0,1975
0,1975
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan tabel 4.9, disimpulkan bahwa indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel keamanan dan kerahasiaan (X4) dalam penelitian
ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel keamanan dan kerahasiaan (X4) yang digunakan dalam
penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari
0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden.
TABEL 4.10. HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PENGGUNAAN
E-FILING (Y)
Variabel/Indikator
r-hitung
Q17
0,711
Q18
0,683
Q19
0,732
Q20
0,687
Sumber : data diolah (2016)
r-tabel
0,1975
0,1975
0,1975
0,1975
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.10. Menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel penggunaan e-filing (Y) dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh bahwa dari indikatorindikator variabel penggunaan e-filing (Y) yang digunakan dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
penelitian ini semuanya memiliki nilai r-hitung yang lebih besar dari
0,1975 yaitu r-tabel untuk sampel sebanyak 99 responden.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan suatu indikator dari variabel suatu kontruk. Uji reliabilitas
dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Pengujian
relibilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas
seluruh bukti pertanyaan. Suatu variabel atau konstruks dapat dikatakan
reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha dari variabel tersebut labih besar
dari 0,60 (Trihendadi , 2013).
TABEL 4.11 HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel
Cronbach's
Alpha
Self Efficacy
0,633
(X1)
Norma Sosial
0,639
(X2)
Persepsi
0,744
Kemudahan (X3)
Keamanan dan
Kerahasiaan
0,670
(X4)
Penggunaan
0,660
E-Filing (Y)
Sumber : data diolah (2016)
Batas
Reliabilitas
Keterangan
0,60
Reliabel
0,60
Reliabel
0,60
Reliabel
0,60
Reliabel
0,60
Reliabel
Berdasarkan tabel 4.11. diatas menunjukkan bahwa variabel norma
sosial, self efficacy, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan serta
penggunaan e-filing dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan nilai Alpha
Cronbach variabel tersebut lebih besar dari 0,60. Kondisi ini juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
memberikan arti bahwa seluruh variabel tersebut dapat digunakan pada
analisis selanjutnya.
D. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau
mendekati normal. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
TABEL 4.12. HASIL UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
99
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
.0000000
1.12011601
Absolute
.051
Positive
.051
Negative
-.041
Kolmogorov-Smirnov Z
.509
Asymp. Sig. (2-tailed)
.958
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : data diolah (2016)
Hasil pengujian statistik One Sample Kolmogorov Smirnov pada
tabel 4.12. menunjukan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov Z
adalah 0.509 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0.958 yang berarti data nilai
residual terdistribusi normal karena nilai uji k-s sebesar 0.958 > 0,05.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
2. Uji Multikoliniaritas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel lain (independent)
saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda baik yaitu
persamaan yang bebas dari adanya multikolinearitas antara variabel independen.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel berkorelasi
maka digunakan deteksi variance inflation factor (VIF ), dimana nilai VIF kurang
dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1.
TABEL 4.13. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Variabel Independen
Self Efficacy
Norma Sosial
Persepsi Kemudahan
Keamanan dan Kerahasiaan
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
0,840
1,191
0,829
1,206
0,918
1,089
0,750
1,334
Sumber: Data diolah (2016)
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel independen
mempunyai nilai VIF yang berada jauh di bawah angka 10 dan nilai tolerance
diatas 0,1 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel-variabel
yang digunakan tidak mengandung masalah multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas. Jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan
scatterplot dan uji glejser.
GAMBAR 4.1. SCATTERPLOT
Sumber: Data diolah (2016)
Dari grafik, terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan
untuk memprediksi Y.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
TABEL 4.14. HASIL UJI GLEJSER
Coefficients
Model
t
(Constant)
1
a
Sig.
-.662
.510
X1
.720
.473
X2
1.251
.214
X3
-.704
.483
X4
.731
.466
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data diolah (2016)
Tabel 4.14. menunjukan bahwa variabel independen (X1, X2, X3 dan X4)
tidak mengandung heteroskedastisitas. Hal ini dibuktikan oleh nilai signifikansi
pada masing-masing variabel berada diatas 5% atau 0.05.
E. Analisis Regresi Berganda
TABEL 4.15. ANALISIS REGRESI BERGANDA
Coefficients
Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
(Constant)
1
Std. Error
Beta
4.640
1.834
X1
.123
.096
.119
X2
.280
.095
.273
X3
.147
.060
.218
X4
.187
.076
.238
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah (2016)
Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh self efficacy, norma sosial,
persepsi kemudahan, serta keamanan dan kerahasiaan terhadap penggunaan e-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
filing digunakanlah regresi linear berganda. Dengan menggunakan tabel 4.15.
dapat disusun persamaan regresi sebagi berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Menjadi:
Y= 4,640 + 0,123 X1 + 0,280 X2 + 0,147 X3 + 0,187 X4 + e
Dari hasil persamaan regresi tersebut maka dapat diketahui bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 4,640 menunjukkan adanya hubungan positif dengan
penggunaan sistem e-filing. Hal ini menyatakan bahwa jika nilai self efficacy
(X1), norma sosial (X2), persepsi kemudahan (X3), serta keamanan dan
kerahasiaan (X4) deianggap konstan, maka penggunaan sistem e-filing akan
bertambah sebesar 4,640.
2. Koefisien regresi variabel independen self efficacy (X1) yaitu 0,123 (positif).
Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan self efficacy akan
meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,123 atau sebesar 12,3% tanpa
dipengaruhi variabel lain.
3. Koefisien regresi variabel independen norma sosial (X2) yaitu 0,280 (positif).
Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan norma sosial akan
meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,280 atau sebesar 28% tanpa
dipengaruhi variabel lain.
4. Koefisien regresi variabel independen persepsi kemudahan (X3) 0,147
(positif). Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan persepsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
kemudahan akan meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,147 atau
sebesar 14,7% tanpa dipengaruhi variabel lain.
5. Koefisien regresi variabel independen keamanan dan kerahasiaan (X4) 0,187
(positif). Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan keamanan dan
kerahasiaan akan meningkat pula penggunaan e-filing sebesar 0,187 atau
sebesar 18,7% tanpa dipengaruhi variabel lain.
F. Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas.
TABEL 4.16. KOEFISIEN DETERMINASI
b
Model Summary
Model
1
R
.573
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.329
.300
1.1437
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.16. diatas, dapat dilihat besarnya Adjusted R Square
adalah 0,300, hal ini berati 30% variabel penggunaan e-filing dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel independen yaitu self efficacy, norma sosial, persepsi
kemudahan, serta keamanan dan kerahasiaan. Sedangkan sisanya (100% - 30% =
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
70%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian
ini.
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2,
X3,dan X4) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen (Y). Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel
dependen dianalisis dengan menggunakan uji F yaitu dengan memperhatikan
signifikansi nilai F pada hasil output dengan tingkat alpha 5% jika nilai
signifikani uji F lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh secara
serentak yang signifikan antara self efficacy, norma sosial, persepsi kemudahan,
serta keamanan dan kerahasiaan terhadap penggunaan e-filing. Hipotesis yang
diajukan dalam pengujian ini adalah:
TABEL 4.17. UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (UJI F)
a
ANOVA
Model
Sum of Squares
Regression
1
df
Mean Square
60.154
4
15.039
Residual
122.957
94
1.308
Total
183.111
98
F
11.497
Sig.
.000
b
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
Sumber: Data diolah (2016)
Dari hasil Uji Signifikansi Simultan atau Uji F diperoleh nilai F sebesar
11,497 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
bahwa variabel self efficacy (X1), norma sosial (X2), persepsi kemudahan (X3),
serta keamanan dan kerahasiaan (X4) berpengaruh secara serentak terhadap
penggunaan e-filing (Y).
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t (t-test) ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial
(individu) variabel-variabel independen yaitu self efficacy, norma sosial, persepsi
kemudahan, serta keamanan dan kerahasiaan terhadap variabel dependen yaitu
penggunaan e-filing atau menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen.
TABEL 4.18. UJI SIGNIFIKANSI PARAMETER INDIVIDUAL (UJI
STATISTIK t)
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
1
Std. Error
4.640
1.834
X1
.123
.096
X2
.280
X3
X4
Beta
2.530
.013
.119
1.286
.202
.095
.273
2.940
.004
.147
.060
.218
2.476
.015
.187
.076
.238
2.441
.017
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.18. diatas, dapat dibuktikan hipotesis secara parsial,
diantaranya:
1. Variabel self efficacy (X1) menunjukkan nilai thitung 1,286 < ttabel 1,98472 dan
nilai sig 0,202 > 0,05. Maka HO diterima dan HA ditolak, yang artinya self
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
efficacy secara individual tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing
pada KPP Pratama Jakarta Kembangan.
2. Variabel norma sosial (X2) menunjukkan nilai thitung 2,530 > ttabel 1,98472 dan
nilai sig 0,004 < 0,05. Maka HO ditolak dan HA diterima, yang artinya norma
sosial secara individual berpengaruh terhadap penggunaan e-filing pada KPP
Pratama Jakarta Kembangan.
3. Variabel persepsi kemudahan (X3) menunjukkan nilai thitung 2,476 > ttabel
1,98472dan nilai sig 0,015 < 0,05. Maka HO ditolak dan HA diterima, yang
artinya persepsi kemudahan secara individual berpengaruh terhadap
penggunaan e-filing pada KPP Pratama Jakarta Kembangan.
4. Variabel keamanan dan kerahasiaan (X4) menunjukkan nilai thitung 2,441 >
ttabel 1,98472 dan nilai sig 0,017 < 0,05. Maka HO ditolak dan HA diterima,
yang artinya keamanan dan kerahasiaan secara individual berpengaruh
terhadap penggunaan e-filing pada KPP Pratama Jakarta Kembangan.
G. Pembahasan
1. Self Efficacy
Self efficacy merupakan keyakinan diri (sikap percaya diri) terhadap
kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya
kepada hasil yang diharapkan. Individu tidak merasa ragu karena ia memiliki
kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya. Individu ini akan cepat
menghadapi masalah dan mampu bangkit dari kegagalan yang ia alami. Self
Efficacy memberikan dasar bagi motivasi karena mereka percaya bahwa tindakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diinginkan, meskipun memiliki sedikit
insentif untuk bertindak atau untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa self efficacy tidak berpengaruh
terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi
pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Penelitian ini berbanding terbalik
terhadap penelitian Liang dan Lu (2012) yang menyatakan bahwa self efficacy
berpengaruh secara tidak langsung terdapat penggunaan e-government di Taiwan
melalui studi empiris penggunaa sistem pelaporan pajak online (e-filing). Tetapi
variabel self efficacy dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Laihad (2013), yang menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku tidak
berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa keyakinan dalam diri Wajib Pajak untuk menggunakan efiling masih rendah dikarenakan rumitnya sistem yang mewajibkan Wajib Pajak
harus memiliki e-FIN sebelum menggunakan e-filing. Selain itu, resiko data tidak
terekam karena internet down juga masih menjadi penyebab Wajib Pajak ragu
dalam menggunakan e-filing.
2. Norma Sosial
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma sosial
sebagai aturan yang berlaku di dalam masyarakat yang disertai dengan sanksi bagi
individu atau kelompok bila melanggar aturan tersebut. Sanksi bisa berupa
teguran, denda, pengucilan, atau hukuman fisik. Individu wajib mematuhi norma
yang telah dirumuskan. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial.
Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani
interaksi sosialnya.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa norma sosial berpengaruh
terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak Orang Pribadi
pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Hal ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Liang dan Lu (2012) yang menyatakan bahwa norma sosial
berpengaruh dan signifikan terhadap penerapan sistem e-government di Taiwan
melalui studi empiris dalam pelaporan pajak secara online (e-filing). Penelitian ini
juga sejalan dengan penelitian Bobek (2012) yang menyatakan bahwa secara
umum, social norms memiliki pengaruh terhadap tax compliance. Hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa kondisi lingkungan, diantaranya: Otoritas Pajak,
media serta layanan online yang disediakan pemerintah mendukung Wajib Pajak
dalam menggunakan sistem e-filing.
3. Persepsi Kemudahan
Persepsi kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya
bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Kemudahan
penggunaan dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan
menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam
melakukan suatu pekerjaan atau tugas dimana pemakaian suatu sistem akan
semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan secara
manual. Dapat disimpulkan persepsi kemudahan yaitu mempersepsikan bahwa
sistem ini mudah untuk digunakan dan bukan merupakan beban bagi para wajib
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
pajak sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan dapat mengurangi usaha
seseorang didalam mempelajari teknologi informasi.
Dari
hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
persepsi
kemudahan
berpengaruh terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak
Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Hal ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Desmayanti dan Zulaikha (2012), yang
menunjukkan
bahwa
persepsi
kemudahan
berpengaruh
positif
terhadap
penggunaan e-filing. Noviandini (2012) juga menjelaskan bahwa persepsi
kemudahan pengguna berpengaruh positif dan signifikan terhadap peggunaan efiling. Kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa pelaporan SPT dengan
menggunakan sistem e-filing dapat memudahkan Wajib Pajak dibandingkan
dengan menggunakan manual. Keuntungan dari penggunaan e-filing yaitu mudah
diakses dimana saja, efisien waktu, serta hemat kertas.
4. Keamanan dan Kerahasiaan
Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut
dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang
aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga
kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak
dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika data pengguna dapat disimpan
secara
aman
maka
akan
memperkecil
kesempatan
pihak
lain
untuk
menyalahgunakan data pengguna sistem. Dalam sistem e-filling ini aspek
keamanan juga dapat dilihat dari tersedianya username dan password bagi Wajib
Pajak yang telah mendaftarkan diri untuk dapat melakukan pelaporan Surat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
pemberitahuan (SPT) secara online. Digital certificate juga dapat digunakan
sebagai proteksi data Surat Pemberitahuan (SPT) dalam bentuk encryption
(pengacakan) sehingga hanya dapat dibaca oleh sistem tertentu.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keamanan dan kerahasiaan
berpengaruh terhadap penggunaan e-filing untuk pelaporan SPT Wajib Pajak
Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Kembangan. Hal ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Widyadinata dan Arianto (2014) bahwa keamanan
mempengaruhi kepuasan Wajib Pajak dalam menggunakan e-filing. Selain itu,
Wowor et al. (2014) juga menjelaskan bahwa keamanan dan kerahasiaan
berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing. Kesimpulan dari penelitian ini
yaitu sistem e-filing dapat menjaga keamanan data identitas dan menjamin
kerahasiaan data Wajib Pajak. Hal ini didukung oleh adanya username dan
password yang hanya diketahui oleh Wajib Pajak yang bersangkutan sehingga
dapat memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download