PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR

advertisement
PERATURAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR PER.10/MEN/2006
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA LAUT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,
Menimbang
: a. bahwa
dalam
rangka
meningkatkan
pengembangan pembudidayaan ikan laut,
dipandang perlu meningkatkan Loka Budidaya
Laut menjadi Balai Budidaya Laut;
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Organisasi
dan Tata Kerja Balai Budidaya Laut dengan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang
Pengesahan United Nations Convention on
Biological Diversity (Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman
Hayati);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
1997
3. Undang-Undang Nomor
tentang Perikanan;
31
Tahun
2004
4. Undang-Undang Nomor 32
tentang Pemerintahan Daerah;
Tahun
2004
5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1984
tentang Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati
di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut;
8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun
2005;
9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I
Kementerian Negara Republik Indonesia
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun
2005;
10.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara
dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundangundangan di Lingkungan Departemen Kelautan
dan Perikanan;
11.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 62/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan
Departemen
dan
Lembaga
Pemerintah Non-Departemen;
12.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan
Perikanan;
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dalam
surat
Nomor
B/2712/M.PAN/12/2005, tanggal 30 Desember
2005;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN MENTERI KELAUTAN
PERIKANAN TENTANG ORGANISASI
TATA KERJA BALAI BUDIDAYA LAUT.
DAN
DAN
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
Pasal 1
(1) Balai Budidaya Laut, yang selanjutnya disebut BBL, adalah unit
pelaksana teknis di bidang budidaya laut yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan.
(2) BBL dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 2
BBL mempunyai tugas melaksanakan penerapan teknik perbenihan
dan pembudidayaan ikan laut serta pelestarian sumber daya
induk/benih ikan laut dan lingkungan laut.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
BBL menyelenggarakan fungsi:
a. pengkajian, pengujian, dan bimbingan
perbenihan dan pembudidayaan ikan laut;
penerapan
standar
b. pengkajian standar dan pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan
sertifikasi personil perbenihan serta pembudidayaan ikan laut;
c. pengkajian sistem dan tata laksana produksi dan pengelolaan
induk penjenis dan induk dasar ikan laut;
d. pelaksanaan pengujian perbenihan dan pembudidayaan ikan laut;
e. pengkajian standar pengawasan benih, pembudidayaan, serta
pengendalian hama dan penyakit ikan laut;
f.
pengkajian standar pengendalian lingkungan dan sumber daya
induk/benih ikan laut;
g. pelaksanaan sistem jaringan laboratorium pengujian, pengawasan
benih, dan pembudidayaan ikan laut;
h. pengelolaan dan pelayanan sistem informasi dan publikasi
perbenihan dan pembudidayaan ikan laut;
i.
pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4
BBL terdiri dari:
a. Seksi Standardisasi dan Informasi;
b. Seksi Pelayanan Teknik;
c. Subbagian Tata Usaha;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 5
Seksi Standardisasi dan Informasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan standar teknik dan pengawasan perbenihan dan
pembudidayaan ikan laut, dan pengendalian hama dan penyakit ikan,
lingkungan, sumber daya induk dan benih ikan laut, serta
pengelolaan jaringan informasi dan perpustakaan.
Pasal 6
Seksi Pelayanan Teknik mempunyai tugas melakukan pelayanan
teknik kegiatan pengembangan, penerapan, serta pengawasan teknik
perbenihan dan pembudidayaan ikan laut.
Pasal 7
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana, program, dan anggaran, pengelolaan administrasi
keuangan, kepegawaian, jabatan fungsional, persuratan, barang
kekayaan milik negara, dan rumah tangga, serta evaluasi dan
pelaporan.
BAB III
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 8
Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan BBL mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan perekayasaan, pengujian, penerapan, dan
bimbingan penerapan
standar/sertifikasi perbenihan dan
pembudidayaan ikan laut, pengendalian hama dan penyakit ikan,
pengawasan perbenihan dan pembudidayaan, dan penyuluhan serta
kegiatan lain sesuai tugas masing-masing jabatan fungsional
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Perekayasa, Pengawas
Benih Ikan, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit
Ikan, Penyuluh Perikanan, Analis Kepegawaian, Pranata
Kehumasan, Arsiparis, Pranata Komputer, Statistisi, Pustakawan,
dan jabatan fungsional lainnya yang diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungsional yang ditetapkan oleh Kepala BBL.
(3) Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas, pimpinan satuan organisasi dan
kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan BBL serta dengan
instansi lain di luar BBL sesuai tugas masing-masing.
Pasal 11
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan
tugas bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12
Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
Pasal 13
Setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional
wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab
kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala
tepat waktu.
Pasal 14
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada
bawahan.
Pasal 15
Setiap penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi
dibantu oleh pimpinan satuan organisasi di bawahnya dan dalam
rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib
mengadakan rapat berkala.
BAB V
ESELONISASI
Pasal 17
(1) Kepala BBL adalah jabatan struktural eselon III.a.
(2) Kepala Seksi dan Kepala Subbagian adalah jabatan struktural
eselon IV.a.
BAB VI
LOKASI
Pasal 18
BBL berlokasi di:
a. Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dengan wilayah kerja meliputi
Pulau Sumatera dan Kalimantan;
b. Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan wilayah kerja
meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur;
c. Ambon, Provinsi Maluku, dengan wilayah kerja meliputi Pulau
Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 19
Perubahan organisasi dan tata kerja BBL menurut Peraturan ini
ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan setelah terlebih
dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Dengan berlakunya Peraturan ini, Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor KEP.47/MEN/2002 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Loka Budidaya Laut dan segala ketentuan yang bertentangan
dengan Peraturan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 21
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 2006
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
ttd
FREDDY NUMBERI
Disalin sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Narmoko Prasmadji
BAGAN ORGANISASI
BALAI BUDIDAYA LAUT
BALAI BUDIDAYA LAUT
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SEKSI
PELAYANAN
TEKNIK
SEKSI
STANDARDISASI
DAN INFORMASI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Download