BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit Tuberkulosis paru pada anak di Kota Padang tahun 2015 diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Persentase responden yang memiliki kepadatan hunian rumah lebih banyak pada kelompok kasus (30%) dibanding kelompok kontrol (7,5%), ventilasi rumah lebih banyak pada kelompok kasus (47,50%) dibanding kelompok kontrol (20%), status gizi lebih banyak pada kelompok kasus (72,50%) dibanding kelompok kontrol (37,50%) dan status paparan asap rokok lebih banyak terdapat pada kelompok kasus (42,50%) dibanding kelompok kontrol (17,50%), sebaliknya pendapatan keluarga lebih banyak pada kelompok kontrol (42,50%) dibanding kelompok kasus (37,50%) dan kelengkapan imunisasi BCG lebih banyak pada kelompok kontrol (45%) dibanding kelompok kasus (32,50%). 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian rumah dengan kejadian Tuberkulosis pada anak. Kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat lebih berisiko 5,5 kali dibandingkan kepadatan hunian memenuhi syarat. 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara ventilasi rumah dengan kejadian Tuberkulosis pada anak. Ventilasi rumah tidak memenuhi syarat lebih berisiko 4,6 kali dibandingkan ventilasi rumah memenuhi syarat. 4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan kejadian Tuberkulosis pada anak. 5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kelengkapan imunisasi BCG dengan kejadian Tuberkulosis pada anak, 6. Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian Tuberkulosis pada anak. Status gizi kurang lebih berisiko 3,8 kali dibandingkan status gizi normal. 7. Terdapat hubungan yang bermakna antara status paparan asap rokok dengan kejadian Tuberkulosis pada anak. Status paparan asap rokok berisiko 6 kali dari pada status paparan rokok tidak berisiko. 8. Status gizi merupakan faktor risiko paling dominan terhadap kejadian Tuberkulosis paru pada anak di Kota Padang tahun 2015 dengan risiko 5,08 kali lebih berisiko Tuberkulosis pada anak jika diiringi dengan kepadatan hunian rumah, ventilasi rumah, kelengkapan imunisasi BCG, dan status paparan asap rokok. 1.1 Saran 1. Bagi pihak Puskesmas se-Kota Padang lebih meningkatkan penjaringan suspek TB paru pada anak. 2. Bagi pihak masyarakat Kota Padang diharapkan memeriksakan diri ke Pos Pelayanan Kesehatan, apabila menenumukan anggota keluarga (anak) gejala TB paru agar segara mendapatkan pengobatan. Dalam penelitian ini sudah menganalisis faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap Tuberkulosis pada anak, diharapkan kepada penelitiselanjutnya agar dapat menambah dan menganalisis lebih lanjut variabel-variabel tersebut untuk melihat perbandingan sebagai interaksi maupun confoundingnya.