Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1

advertisement
2015
Konsep dan
Perhitungan
Elastisitas, Edisi 1
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Konsep elastisitas dapat dipakai pada ilmu ekonomi, yaitu untuk mengetahui
bagaimana respon pelaku pasar terhadap perubahan yang terjadi pada pasar,
baik itu harga barang, perubahan pendapatan serta harga barang lain.
Ade Heryana, MKM
Universitas Esa Unggul
11/17/2015
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
KONSEP ELASTISITAS
Salah satu sifat pelayanan kesehatan adalah tidak elastisitas terhadap harga.
Apa maksud pernyataan ini?
Bayangkan sebuah jasa konsultasi dokter di suatu klinik ingin menaikkan
harga pelayanan akibat kenaikan biaya tetap (listrik, air, BBM). Apa yang
akan terjadi terhadap permintaan konsultasi dokter? Menurun atau
tetapkah?
Permasalahan di atas dapat dijelaskan dengan konsep yang disebut dengan
Elastisitas. Elastisitas adalah konsep yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa sensitif perubahan suatu variable, akibat perubahan variabel lain
(Ahlersten, 2008:38).
Ada dua cara untuk menghitung elastisitas yaitu dengan metode Point
Elasticity dan Arc Elasticity. Perhitungan point elasticity (atau Elastisitas
Titik) menggunakan titik awal sebagai pembagi/denominator, sedangkan arc
elasticity dihitung menggunakan titik tengah sebagai denominatornya.
Beberapa buku mengistilahkan arc elasticity dengan sebutan mid-point
method.
Pada grafik di atas, elastisitas perubahan pada variabel X akibat perubahan
pada variabel Y, bila menggunakan point elasticity adalah dengan menghitung
rasio antara jarak perubahan A ke B terhadap titik A (awal) pada variabel X,
dengan jarak perubahan D ke E, terhadap titik D (awal), atau dengan dalam
persamaan aljabar:
𝑒=
(𝐵 − 𝐴) 𝐴
(𝐸 − 𝐷) 𝐷
Namun bila kita balikkan arah jarum dari B ke A, maka nilai elastisitasnya
berbeda dengan A ke B. Begitu pula dengan D ke E, dan E ke D. Sehingga
formula elastititas menjadi:
𝑒=
©2015 Ade Heryana
(𝐴 − 𝐵) 𝐵
(𝐷 − 𝐸) 𝐸
Page 2
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
Bila A=5, B=10, D=10, dan E=20, maka elastisitasnya adalah
 Untuk A ke B dan D ke E :
𝑒=

(𝐵 − 𝐴) 𝐴
(10 − 5) 5
5 5
=
=
= 0,50
(𝐸 − 𝐷) 𝐷 (30 − 10) 10 20 10
Untuk B ke A dan E ke D :
𝑒=
(𝐴 − 𝐵) 𝐵
(5 − 10) 10
− 5 10 −150
=
=
=
= 0,75
(𝐷 − 𝐸) 𝐸 (10 − 30) 30 −20 30 −200
Perbedaan nilai elastisitas di atas disebabkan perbedaan nilai pembagi
(denominator) antara A ke B dengan B ke A. Sehingga untuk mengatasi hal
tersebut diusulkan mengganti denominator dengan nilai tengah (mid-point)
antara kedua titik. Sehingga timbullah konsep arc elasticity atau mid-point
method. Bila menggunakan arc elasticity, pembaginya bukan titik awal (A dan
D) melainkan titik tengah antara A dan B atau A+B/2 (yaitu C) serta D dan E
yaitu D+E/2 (yaitu F), sehingga rumusnya adalah:
𝑒=
(𝐵 − 𝐴) (𝐴 + 𝐵)/2 (𝐵 − 𝐴) 𝐶
=
(𝐸 − 𝐷) (𝐷 + 𝐸)/2 (𝐸 − 𝐷) 𝐹
Sehingga dengan metode ini, nilai elastisitas pada contoh di atas adalah:
 Untuk A ke B dan D ke E :
𝑒=

(10 − 5) (10 + 5)/2
5 7,5
=
= 0,67
(30 − 10) (30 + 10)/2 20 20
Untuk B ke A dan E ke D :
𝑒=
(5 − 10) (10 + 5)/2
−5 7,5
=
= 0,67
(10 − 30) (30 + 10)/2 −20 20
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah ukuran bagaimana pembeli dan
penjual merespon perubahan yang terjadi di pasar (Mankiw, 2012:89).
Perubahan ini dapat berifat langsung atau tidak langsung terhadap perilaku
konsumen atau produsen.
Konsep elastisitas dalam ilmu ekonomi, tidak hanya diterapkan pada
permintaan barang/jasa, akan tetapi juga dapat diaplikasikan pada
penawaran barang/jasa oleh produsen. Sehingga terdapat dua domain dalam
konsep elastisitas ini, yaitu Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran.
Pada konsep hukum permintaan dan penawaran dijelaskan bahwa konsumen
akan meningkatkan permintaan bila harga turun, sedangkan produsen akan
©2015 Ade Heryana
Page 3
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
menaikkan jumlah penawaran bila harga naik. Konsep tersebut bersifat
kualitatif. Sementara, konsep elastisitas adalah pengukuran secara
kuantitatif, sehingga yang dimaksud dengan:
 Elastisitas Permintaan adalah ukuran kuantitatif akibat perubahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta; dan
 Elastisitas Penawaran adalah ukuran kuantitatif akibat perubahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Pada hukum permintaan dan hukum penawaran berlaku cateris paribus,
yaitu hanya harga saja yang berpengaruh terhadap perubahan permintaan/
penawaran. Faktor lainnya dianggap tetap. Demikian pula halnya dengan
konsep elastisitas, yang lebih berfokus pada perubahan harga. Faktor selain
harga juga dipelajari secara mendalam seperti perubahan pendapatan dan
perubahan harga barang lain.
ELASTISITAS PERMINTAAN
Salah satu manfaat mengukur elastisitas permintaan bagi pelaku ekonomi
adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan:
 Menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan;
 Menentukan jumlah barang/jasa yang akan diproduksi;
2. Bagi pemerintah:
 Meramalkan kesuksesan kebijakan ekonomi yang akan
ditetapkan;
 Menentukan jumlah barang/jasa yang akan diimpor atau
ekspor
Elastisitas permintaan terdiri dari 3 macam: 1) Elastisitas permintaan harga
(price elasticity of demand); 2) Elastisitas permintaan pendapatan; dan 3)
Elastisitas permintaan silang.
Elastisitas Permintaan Harga
Elastitisitas permintaan harga adalah persentase jumlah permintaan yang
berubah bila harga berubah sebesar 1 persen (Ahlersten, 2008:38).
Elastisitas pemintaan dapat dihitung dengan dua pendekatan yaitu Point
Elasticity dan Arc Elasticity.
Dengan konsep point elasticity, elastisitas permintaan harga dihitung dengan
formula sebagai berikut:
ℯ𝑝 =
©2015 Ade Heryana
∆𝑄 𝑄 (𝑄2 − 𝑄1 ) 𝑄
=
∆𝑝 𝑝
(𝑝2 − 𝑝1 ) 𝑝
Page 4
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
Dimana 𝑄 adalah jumlah permintaan; ∆𝑄 adalah perubahan jumlah
permintaan atau 𝑄2 − 𝑄1 ; 𝑝 adalah harga; ∆𝑝 adalah perubahan harga atau
𝑝2 − 𝑝1 dan ℯ𝑝 adalah elastisitas harga.
P
35
40
45
ELASTISITAS HARGA PADA BERBAGAI JUMLAH PERMINTAAN
30
D
20
25
C
10
15
B
5
A
Q
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Sesuai dengan grafik di atas, maka Elastisitas Harga dengan metode point
elasticity pada:
1. Titik A ke B, adalah
ℯ𝑝𝐵 −𝐴 =
∆𝑄 𝑄 (𝑄𝐵 − 𝑄𝐴 ) 𝑄𝐵 (25 − 35) 25 −10 25
150
=
=
=
=−
∆𝑝 𝑝
(𝑝𝐵 − 𝑝𝐴 ) 𝑝𝐵
(15 − 5) 15
10 15
250
= −0,60
2. Titik B ke C, adalah
ℯ𝑝𝐶 −𝐵 =
∆𝑄 𝑄 (𝑄𝐶 − 𝑄𝐵 ) 𝑄𝐶 (15 − 25) 15 − 10 15
250
=
=
=
=−
∆𝑝 𝑝
(𝑝𝐶 − 𝑝𝐵 ) 𝑝𝐶
(25 − 15) 25
10 25
150
= −1,67
3. Titik C ke D, adalah
©2015 Ade Heryana
Page 5
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
ℯ𝑝𝐷−𝐶 =
∆𝑄 𝑄 (𝑄𝐷 − 𝑄𝐶 ) 𝑄𝐷
(5 − 15) 5
−10 5
350
=
=
=
=−
∆𝑝 𝑝
(𝑝𝐷 − 𝑝𝐶 ) 𝑝𝐷
(35 − 25) 35 10 35
50
= −7,00
Dari ketiga jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa:
 Elastisitas harga pada B-A = 0,60; Elastisitas pada C-B = 1,67; dan
Elastisitas pada D-C = 7,00
 Nilai elastisitas harga pada kurva permintaan di titik-titik sepanjang
garis tidak sama;
 Makin ke kiri atas, nilai elastisitas makin tinggi.
Sedangkan dengan konsep arc elasticity, elastisitas harga dihitung dengan
formula sebagai berikut:
ℯ𝑝 =
∆𝑄 𝑄 (𝑄2 − 𝑄1 ) (𝑄2 + 𝑄1 ) 2
=
∆𝑝 𝑝
(𝑝2 − 𝑝1 ) (𝑝2 + 𝑝1 ) 2
Sesuai dengan grafik di atas, maka Elastisitas Harga dengan metode arc
elasticity pada:
1. Titik A ke B, adalah
ℯ𝑝𝐵 −𝐴 =
∆𝑄 𝑄 (𝑄𝐵 − 𝑄𝐴 ) (𝑄𝐵 + 𝑄𝐴 ) 2 (25 − 35) (25 + 35) 2
=
=
∆𝑝 𝑝
(𝑝𝐵 − 𝑝𝐴 ) (𝑝𝐵 + 𝑝𝐴 ) 2
(15 − 5) (15 + 5) 2
−10 30
100
=
=−
= −0,33
10 10
300
2. Titik B ke C, adalah
ℯ𝑝𝐶 −𝐵 =
∆𝑄 𝑄 (𝑄𝐶 − 𝑄𝐵 ) (𝑄𝐵 + 𝑄𝐴 ) 2 (15 − 25) (15 + 25) 2
=
=
∆𝑝 𝑝
(𝑝𝐶 − 𝑝𝐵 ) (𝑝𝐵 + 𝑝𝐴 ) 2
(25 − 15) (25 + 15) 2
− 10 20
200
=
=−
= −1,00
10 20
200
3. Titik C ke D, adalah
ℯ𝑝𝐷 −𝐶 =
∆𝑄 𝑄 (𝑄𝐷 − 𝑄𝐶 ) 𝑄𝐷
(5 − 15) (5 + 15) 2
−10 10
=
=
=
∆𝑝 𝑝
(𝑝𝐷 − 𝑝𝐶 ) 𝑝𝐷
(35 − 25) (25 + 35) 2
10 30
300
=−
= −3,00
100
Interpretasi nilai elastisitas permintaan harga adalah sebagai berikut:
1. Bila ℯ𝑝 > 0 maka disebut elastisitas harga positif (positive price
elasticity) artinya hubungan harga dan jumlah permintaan bersifat
positif, atau jumlah permintaan barang/jasa meningkat bila harga
meningkat;
©2015 Ade Heryana
Page 6
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
2. Bila -1<ℯ𝑝 ≤ 0 maka disebut inelastic demand, artinya pengaruh harga
terhadap jumlah permintaan cenderung tidak elastis dan bersifat
negatif;
3. ℯ𝑝 = 1 maka disebut elastis uniter (unity eleastic demand) artinya pada
tingkat harga berapapun jumlah permintaan tidak berubah; dan
4. Bila ℯ𝑝 < -1 maka disebut elastisitas terhadap permintaan (elastic
demand) artinya pengaruh kenaikan/penurunan harga terhadap
jumlah permintaan cenderung bersifat elastis dan berhubungan
negatif.
Perlu diperhatikan bahwa:
 Tanda elastisitas permintaan selalu negatif, ini menandakan
kesesuaian dengan hukum permintaan, yang berlaku hubungan
terbalik antara harga dan kuantitas permintaan;
 Beberapa buku menggunakan nilai absolut, sehingga baik elastisitas
permintaan maupun penawaran memiliki nilai positif, namun tetap
memperhatikan sifat/hukum permintaan dan penawaran; dan
 Angka elastisitas bisa dinyatakan dalam ukuran kontinyu (misal: 1,67)
atau persentase (167%), tanpa mengubah maksud dari konsep
elastisitas.
Elastisitas Permintaan Pendapatan
Elastisitas permintaan pendapatan atau income elasticity of demand adalah
perubahan persentase permintaan bila pendapatan berubah 1 persen.
Perhitungannya menggunakan formula point elaticity sebagai berikut:
ℯ𝑚 =
∆𝑄 𝑄
(𝑄2 − 𝑄1 ) 𝑄
=
∆𝑚 𝑚 (𝑚2 − 𝑚1 ) 𝑚
Dimana 𝑚 adalah pendapatan; dan ∆𝑚 adalah perubahan pendapatan.
Sedangkan perhitungan menggunakan formula arc elaticity sebagai berikut:
ℯ𝑚 =
∆𝑄 𝑄
(𝑄2 − 𝑄1 ) (𝑄2 + 𝑄1 ) 2
=
∆𝑚 𝑚 (𝑚2 − 𝑚1 ) (𝑚2 + 𝑚1 ) 2
Berkaitan dengan konsep elastisitas permintaan pendapatan ini, maka kita
dapat menggolongkan barang sesuai dengan nilai elastisitas pendapatannya,
sebagai berikut:
1. Inferior goods, bila ℯ𝑚 < 0, artinya bila pendapatan meningkat,
pembelian/permintaan barang akan berkurang;
2. Normal goods, bila 0 < ℯ𝑚 , artinya bila pendapatan meningkat,
pembelian/permintaan barang akan bertambah;
3. Luxury goods, bila 1 < ℯ𝑚 ; dan
©2015 Ade Heryana
Page 7
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
4. Necessary goods, bila 0 < ℯ𝑚 < 1.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaan silang atau cross-price elasticity adalah persentase
perubahan permintaan barang, bila harga barang lain berubah sebesar 1
persen. Adapun perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:
ℯ12 =
∆𝑄1 𝑄1
∆𝑝2 𝑝2
Dimana ℯ12 adalah elastititas silang antara barang-1 dan barang-2; 𝑄1 adalah
jumlah permintaan barang-1; ∆𝑄1 adalah perubahan permintaan barang-1; 𝑝2
adalah harga barang-2; ∆𝑝2 adalah perubahan harga barang-2.
Seperti pada elastisitas pendapatan, berkaitan dengan elastisitas silang,
barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Complemetary goods, bila ℯ12 < 0;
2. Independent goods, bila ℯ12 = 0; dan
3. Substitute goods, bila ℯ12 > 0.
Bentuk Kurva Permintaan dan Elastisitas
Elastisitas permintaan harga dapat diinterpretasikan dalam bentuk kurva
permintaan. Mankiw (2012:93) mendeskripsikan 5 jenis elastisitas
permintaan dihubungkan dengan bentuk kurva permintaan (lihat gambar
halaman berikut). Kelima jenis elastisitas permintaan tersebut adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Perfectly inelastic demand, yakni nilai elastisitas = 0 (grafik huruf a);
Inelastic demand, yakni nilai elastisitas < 1 (grafik huruf b);
Unit elastic demand, yakni nilai elastisitas = 1;
Elastic demand, yakni nilai elastisitas > 1; dan
Perfectly elastic demand, yakni nilai elastisitas tak hingga (~)
©2015 Ade Heryana
Page 8
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
Jenis elastisitas permintaan dan bentuk kurva permintaannya
(disadur dari Mankiw, 2012: 93)
©2015 Ade Heryana
Page 9
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
LATIHAN SOAL
Lengkapilah tabel di bawah ini, gambarkan kurva permintaannya.
Harga
(P)
Jumlah
(Q)
7
6
5
4
3
2
1
0
*Catatan
Inelastis.
Total
%
%
Nilai
Sifat
Revenue perubahan perubahan Elastisitas Elastisitas
(PxQ)
harga
jumlah
0
2
4
6
8
10
12
14
= kolom Sifat Elastisitas diisi dengan Elastis, Unit elastis, atau
Kesimpulan apakah yang saudara dapatkan dari tabel di atas.
Referensi:
Ahlersten, Krister, 2008. Microeconomics, UK: Ventus Publishing
Mankiw, N. Gregory, 2012. Principles of Economics, 6th Ed, South-Western:
Cengege Learning
©2015 Ade Heryana
Page 10
Download