Effect of Silver Diamine Fluoride application in primary teeth caries towards children quality of life Jessica Caroline, Melissa Adiatman, Anton Rahardjo Corresponding address : Department of Dental Public Health and Preventive Denstistry, Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia. Jalan Salemba Raya No. 4 Jakarta Pusat 10430 Indonesia. Phone: +62 21 31930270, +62 21 3151035; Fax +62 21 31931412 Email address : [email protected] ( Jessica) 1 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 Abstract Caries is the highest oral health problem in children aged 3-5 yeard old in Indonesia. Early caries treatment can heal tootache and increase quality of life. SDF is one of caries treatment for primary teeth. 59 children aged 3-5 years old were applied SDF and evaluated 3 months later. Mothers are given quality of life questionairre before and after SDF application. After SDF application, 89,36% caries are arrested. Quality of life of the subjects are increased after SDF application (p<0,05). SDF is effective in treating primary teeth caries and increase children quality of life Abstrak Karies merupakan masalah kesehatan gigi mulut yang paling tinggi pada anak usia 3-5 tahun di Indonesia. Mengobati karies sejak dini dapat menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup anak. SDF merupakan salah satu perawatan karies pada gigi sulung. 59 anak usia 3-5 tahun di Serpong diaplikasikan SDF pada permukaan gigi sulung yang karies dan di evaluasi setelah 3 bulan. Ibu subjek diberikan kuisioner pengukuran kualitas hidup sebelum dan sesudah aplikasi SDF. Setelah dioleskan SDF, 89,36% karies terhenti. Kualitas hidup 59 subjek meningkat setelah aplikasi SDF (p < 0,05). SDF efektif dalam menghentikan karies gigi sulung dan meningkatkan kualitas hidup anak Keywords : Primary teeth caries, Silver Diamine Fluoride, ECOHIS 2 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 PENDAHULUAN Karies merupakan masalah kesehatan yang cukup besar di Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menyatakan DMFT Nasional tahun 2007 sebesar 4,85.(1) Menurut Kemenkes RI 2005, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari 10 penyakit yang dikeluhkan oleh masyarakat. 62,4% penduduk merasa terganggu pekerjaan/sekolah karena sakit gigi, selama rata – rata 3,86 hari per tahun. (2) Prevalensi karies pada balita cukup tinggi, seperti pada survey yang dilakukan FKG Uiversitas Hassanudin di Malili, terdapat 70 % balita di Malili yang memiliki karies gigi.(3) Prevalensi karies yang tinggi pada balita juga ditemukan di Kota Tasikmalaya. Studi yang dilakukan oleh Hermawati, 2012, pada sebuah TK di Tasikmalaya menunjukkan bahwa 77 % murid pada TK tersebut (usia 3-5 tahun) memiliki karies dengan kategori tinggi (def-t > 2,7).(4) Di Sedangkan pada studi yang dilakukan oleh Maharani, 2012, di Serpong, Tangerang Selatan didapatkan rerata dmft anak usia 3-5 tahun sebesar 5,45.(5) Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usia balita khususnya 3-5 tahun, merupakan usia yang rentan untuk terkena karies gigi. Dampak dari karies gigi yang paling terlihat adalah rasa sakit dan tidak nyaman pada gigi dan sekitar rongga mulut. Sehingga, karies sangat erat hubungannya dengan kualitas hidup seseorang yang menurun.(6) Karies yang parah dapat berpengaruh pada 1 pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Hal ini disebabkan karena sakit pada gigi akibat karies membuat anak menjadi tidak nafsu makan, sehingga asupan makan anak berkurang. Pada karies yang sudah melibatkan inflamasi pulpa dan abses, pertumbuhan dapat terganggu karena karies mencapai pulpa dapat menyebabkan gangguan pada 3 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 metabolisme tubuh. Mengobati karies sejak dini dapat memacu pertumbuhan yang baik dan meningkatkan kualitas hidup anak.(7) Terdapat beberapa cara yang efektif untuk merawat karies email dan dentin pada gigi sulung, seperti Restorasi GIC, pit and fissure sealant(8), topical fluoride(9), serta salah satunya yang banyak dipakai di Australia, Jepang, dan Brazil adalah Silver Diamine Fluoride (SDF)(10). Silver Diamine Fluoride (SDF) adalah suatu bahan yang dapat mengurangi demineralisasi gigi oleh karena karies dan menghambat pertumbuhan biofilm kariogenik multispesies.(11) Silver Diamine Fluoride terbukti efektif dalam menghambat karies dentin dan enamel. SDF dapat dipakai untuk mengobati karies gigi sulung pada anak, terutama pada anak – anak yang kurang kooperatif ketika menerima perawatan gigi. Aplikasi SDF mudah, harga terjangkau, tidak memerlukan pelatihan yang rumit kepada operator, serta secara langsung dapat menghambat dan mencegah karies untuk berkembang.(10). Aplikasi SDF pada karies gigi sulung anak diharapkan dapat menghentikan proses karies (arrest caries) secara langsung, sehingga anak yang sebelumnya sulit mengunyah, sulit makan, atau sulit untuk beraktivitas karena sakit gigi, dapat produktif kembali dan kualitas hidupnya meningkat. Menurut Riskesdas tahun 2007, dari data RTI (Required Treatment Index) dan PTI (Performed Treatment Index) ada 23,4 % atau 58,5 juta penduduk Indonesia yang memiliki masalah gigi-mulut dan membutuhkan perawatan. Namun hanya 29,6 % (17,3 juta) penduduk saja yang sudah menerima perawatan. Pada kelompok umur 1-4 tahun, terdapat 6,9 % (17,25 juta) anak di Indonesia memiliki masalah gigi-mulut, namun hanya 27,4 % (4,7 juta) saja yang menerima perawatan. Sedangkan pada kelompok usia 5-9 4 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 tahun, terdapat 21,6 % (54 juta) anak yang memiliki masalah gigi-mulut, namun hanya 30,9 % (16,69 juta) saja yang sudah menerima perawatan. Perawatan yang diterima untuk karies gigi berupa pencabutan/penambalan/bedah gigi sebesar 38,5 %, oleh karena itu penelitian SDF ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perawatan karies sejak dini di masyarakat.(1) SDF telah menjadi alternatif perawatan karies pada gigi sulung di beberapa negara seperti Brazil, Argentina, dan Jepang. Hasil penelitian menunjukkan SDF efektif dalam menghentikan karies pada gigi sulung.(10) Di Indonesia, penelitan mengenai SDF sudah mulai dilakukan namun masih dalam kelompok kecil. Pada bulan Juni 2012, aplikasi SDF diberikan kepada 11 balita di Posyandu Kaka Tua, Cimanggis, Depok. Evaluasi telah dilakukan sebanyak 3 kali pada bulan September 2012, Oktober 2012 dan Juni 2013. Hasil pada evaluasi bulan Juni 2013 adalah tidak ditemukan adanya karies sekunder pada kavitas yang sudah dioleskan SDF. Namun, pada beberapa balita timbul karies – karies baru pada gigi yang berbeda. Tidak adanya karies sekunder pada gigi yang diaplikasikan SDF, membuktikan SDF efektif dalam menangani karies pada gigi sulung. Masyarakat setempat merasa aplikasi SDF sangat bermanfaat karena dapat menghentikan karies sehingga gigi tidak terasa sakit lagi. Efek warna hitam dari SDF tidak menjadi masalah bagi masyarakat. Oleh karena itu, penelitian mengenai SDF di Indonesia perlu direncanakan dan dilaksanakan kembali pada kelompok masyarakat yang lebih besar. Selain itu, penelitian mengenai SDF yang berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup anak belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga perlu dilakukan penelitian yang dapat menunjukkan adanya hubungan antara aplikasi SDF dengan kualitas hidup anak. 5 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimental dengan desain penelitian Parallel with Control Group. Subjek yang diambil merupakan anak usia 3-6 tahun di PAUD Rama-rama Serpong. Subjek dibagi dalam 2 kelompok (Kelompok perlakuan dan kontrol). Kelompok perlakuan adalah kelompok anak yang memiliki karies dentin aktif dan mau diolesi SDF. Kelompok kontrol adalah kelompok anak yang mau diperiksa dan memiliki karies dentin aktif namun tidak mau diolesi SDF. Ibu subjek dijelaskan mengenai SDF sebagai salah satu perawatan karies anak, keuntungan dan kerugian SDF, cara kerja SDF, serta prosedur pengolesan SDF. Kemudian ibu subjek diminta untuk mengisi lembar inform consent dan kuisioner ECOHIS yang telah di modifikasi dalam bahasa Indonesia yang sederhana (ECOHISmodifikasi). Kuisioner ECOHIS-modifikasi berisi pertanyaan - pertanyaan seputar dampak dari karies gigi sulung subjek terhadap kualitas hidupnya serta keluarganya. Seluruh subjek diperiksa setelah ibunya mengumpulkan lembar inform consent dan kuisioner ECOHIS-modifikasi. Setelah diperiksa, seluruh subjek dibagikan sikat gigi dan pasta gigi baru dan diberi DHE (Dental Health Education). Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dipanggil kembali untuk dioles SDF. Setelah diolesi SDF, subjek diminta untuk tidak makan, minum atau berkumur selama satu jam, dan tetap rajin menyikat gigi pagi dan malam. Sedangkan subjek yang menolak untuk diolesi SDF, tidak diberikan perawatan apapun dan hanya diminta untuk tetap rajin menyikat gigi pagi dan malam Evaluasi dilakukan setelah 3 bulan pengolesan SDF. Seluruh subjek diperiksa kembali. Ibu subjek diberikan kuisioner ECOHIS-modifikasi yang melingkupi dampak dari karies gigi sulung subjek terhadap kualitas hidupnya serta keluarganya selama 3 6 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 bulan terakhir. Data karies aktif serta skor ECOHIS-modifikasi awal dihitung dan dibandingkan dengan hasil karies terhenti serta skor ECOHIS-modifikasi setelah 3 bulan. Data deft dan defs antara kelompok perlakuan dan kontrol dianlisis dengan uji Man-Whitney, kemudian dihitung presentase karies yang terhenti pada kelompok perlakuan dan kontrol. Skor ECOHIS-modifikasi awal dan setelah 3 bulan baik kelompok perlakuan maupun kontrol dianalisis dengan uji Wilcoxon. Uji statistik yang dilakukan memiliki tingkat signifikansi 0,05 (p = 0,05) dan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). HASIL PENELITIAN Rerata karies yang terhenti setelah 3 bulan dapat dilihat pada Tabel 1. Sebesar 89,36 % karies pada saat pemeriksaan awal menjadi arrested atau terhenti setelah 3 bulan diaplikasikan SDF. Tidak ada perbedaan bermakna rerata karies aktif pada kelompok kontrol dan perlakuan. Setelah 3 bulan aplikasi SDF, terdapat perbedaan bermakna karies yang terhenti pada kelompok kontrol dan perlakuan. Karies yang telah terhenti pada awal pengambilan data, tidak dihitung dalam presentase karies yang terhenti setelah 3 bulan. Tabel 2 menunjukkan hasil skor ECOHIS-modifikasi. Hasil nilai p dengan uji Wilcoxon menunjukan adanya perbedaan bermakna pada total skor kuesioner ECOHISmodifikasi kelompok perlakuan sebelum dan sesudah 3 bulan aplikasi SDF, sedangkan pada kelompok kontrol tidak berbeda bermakna. Kuesioner ECOHIS-modifikasi pada penelitian ini memiliki 6 pertanyaan yang mewakili penilaian terhadap kualitas hidup terkait dengan status kesehatan gigi dan mulut subjek (Tabel 3). 7 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 DISKUSI Kelompok perlakuan merupakan kelompok yang diberikan pengolesan SDF serta DHE. Sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan DHE saja. Hasil penelitian menunjukkan jumlah karies terhenti pada kelompok perlakuan (89,36 % karies terhenti) jauh lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol (15,54 % karies terhenti) membuktikan bahwa aplikasi SDF dengan DHE lebih efektif dibandingkan pemberian DHE tanpa perlakuan terhadap karies aktifnya. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Chu (2012), yaitu karies dentin yang aktif setelah 24 bulan diberi DHE dan SDF (kelompok perlakuan), pada kelompok DHE ditemukan lebih banyak karies yang masih aktif dibandingkan dengan kelompok perlakuan(12) Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi SDF pada karies gigi sulung balita dapat meningkatkan kualitas hidup anak tersebut. Hal ini dapat terlihat dengan adanya perubahan total skor kuesioner ECOHIS-modifikasi pada kelompok perlakuan yang meningkat setelah 3 bulan, dan terdapat perbedaan bermakna dengan uji non-parametrik Wilcoxon (p < 0,05). Peningkatan skor kuesioner ECOHIS-modifikasi juga terlihat pada kelompok kontrol, namun tidak ada perbedaan bermakna setelah 3 bulan. Walaupun pada kelompok perlakuan sebagaian besar karies aktif menjadi inaktif, masih ada karies yang aktif kembali setelah diaplikasikan SDF. Kebanyakan karies aktif kembali terjadi pada gigi posterior, sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa SDF lebih efektif dalam menghentikan karies dentin pada gigi sulung bagian anterior atas.(17) Karies yang kembali aktif lebih banyak terjadi pada gigi posterior mungkin dipengaruhi oleh bentuk anatomis gigi posterior. Gigi posterior memiliki pit dan fisur, serta lekuklekuk gigi yang lebih banyak dan dalam dibanding gigi anterior, sehingga lebih banyak 8 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 plak yang beretensi pada gigi posterior. Ketika SDF dioleskan pada gigi posterior, mungkin terhalang oleh plak yang belum bersih walaupun sudah dilakukan sikat gigi. Karies yang aktif kembali juga terjadi karena subjek langsung makan dan minum setelah dioleskan SDF walaupun telah diberitahu untuk tidak makan, minum, berkumur ataupun menyikat gigi selama 1 jam setelah pengolesan SDF. Pertanyaan-pertanyaan kuesioner ECOHIS-modifikasi menggambarkan kualitas hidup yang terganggu oleh karena permasalahan - permasalahan yang timbul akibat karies gigi. Adanya korelasi melalui uji korelasi Spearman antara kuesioner ECOHISmodifikasi dengan status kesehatan gigi dan mulut subjek (p < 0,05), menunjukan bahwa subjek yang memiliki kesehatan gigi dan mulut yang buruk atau karies yang parah, akan memiliki kualitas hidup yang rendah akibat sakit gigi. Pada penelitian ini jumlah subjek hanya 59 orang kelompok perlakuan dan 26 orang kelompok kontrol. Sehingga, efikasi dari aplikasi SDF pada karies gigi sulung serta pengaruhnya pada kualitas hidup anak masih kurang terlihat. Pengaplikasian SDF hanya pada karies dentin, sehingga efek aplikasi SDF terhadap karies email serta karies mencapai pulpa pada gigi sulung tidak dapat terlihat. Hal ini menyebabkan subjek masih memiliki karies aktif walaupun telah dioleskan SDF, dan dapat mempengaruhi pengisian kuisioner ECOHIS-modifikasi, karena karies email atau karies mencapai pulpa yang masih aktif tetap mengganggu kualitas hidup anak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik disimpulkan bahwa aplikasi SDF dengan DHE pada karies gigi sulung lebih efektif dalam menghentikan karies dibandingkan dengan 9 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 pemberian DHE saja. Selain itu, aplikasi SDF pada karies gigi sulung juga berpotensi meningkatkan kualitas hidup anak. ACKNOWLEDGEMENT Penelitian ini didukung dan dibiayai oleh Dana BO-PTN DPRPM UI. 10 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 DAFTAR PUSTAKA 1. Kesehatan BPdP. Riset Kesehatan Dasar. In: RI D, editor. 2007. 2. Nomor/1415/Menkes/SK/X/2005: Kebijakan pelayanan dokter gigi keluarga, (2005). 3. Palopo Pos: 2014 Pencanganan Bebas Gigi Berlubang2011. Available from: http://www.palopopos.co.id/?vi=detail&nid=46085. 4. Hermawati G. dampak konsumsi makanan kariogenis terhadap keparahan karies gigi pada anak prasekolah. J Unsil Tasikmalaya. 2012. 5. Maharani D, Rahardjo A. Mothers' Dental Health Behaviors And Mother-Child's Dental Caries Experiences: Study Of A Suburb Area In Indonesia. Makara Kesehatan. 2012;16:72-6. 6. Chambers S. Public Health and Dental Caries in Young Children in DeprivedCommunities in Scotland. Scottish Universities Medical Journal 2012;003. 7. Sheiham A. Dental caries affects body weight, growth and quality of life in preschool children. Br Dent J. 2006;201(10):625-6. 8. Subcommittee AAoPDCACRD. Guideline on pediatric restorative dentistry. Pediatr Dent. 2012;34(5):173-80. 9. Komiyama K, Kimoto K, Taura K, Sakai O. National survey on school-based fluoride mouth-rinsing programme in Japan: regional spread conditions from preschool to junior high school in 2010. Int Dent J. 2013. 10. Rosenblatt A, Stamford TC, Niederman R. Silver diamine fluoride: a caries "silverfluoride bullet". J Dent Res. 2009;88(2):116-25. 11 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 11. Mei ML, Li QL, Chu CH, Lo EC, Samaranayake LP. Antibacterial effects of silver diamine fluoride on multi-species cariogenic biofilm on caries. Ann Clin Microbiol Antimicrob. 2013;12:4. 12. Liu BY, Lo EC, Chu CH, Lin HC. Randomized trial on fluorides and sealants for fissure caries prevention. J Dent Res. 2012;91(8):753-8. 12 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014 Tabel 1 - Total Kares yang Terhenti setelah 3 bulan aplikasi SDF Kelompok Perlakuan Kontrol berfore: Rerata karies aktif (SD) 10.53 (7.17) 8.88 (5.07) after: Rerata karies terhenti (SD) 9.41 (7.97) 1.38 (2.64) pvaluea) 0.393 p-valuea) 0.000* % Karies terhenti 89.36 15.54 *p < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna a) dengan uji Man-Whitney Tabel 2 - kualitas hidup sebelum dan sesudah aplikasi SDF kelompok kontrol kelompok perlakuan skor ECOHISmodifikasi (before) skor ECOHISmodifikasi (after) 10.35 10.85 0.117 10.07 11.63 0.000* pvaluea) *nilai p < 0,05 menunjukan adanya perbedaan bermakna a) dengan uji Wilcoxon Tabel 3 - Hasil Kuesioner ECOHIS-modifikasi dan Korelasinya dengan deft dan defs Pertanyaan Proporsi responden yang menjawab YA (%) Korelasi dengan deft Korelasi dengan defs Anak pernah mengalami sakit di gigi, mulut, atau rahang karena giginya berlubang? 38.80 0.000* 0.001* Anak pernah mengalami kesulitan makan karena giginya berlubang? 30.60 0.000* 0.000* Anak pernah mengalami gangguan tidur karena giginya berlubang? 22.40 0.000* 0.000* Anak pernah mengalami jengkel / frustasi karena giginya berlubang? 28.20 0.000* 0.000* Ibu atau anggota keluarga yang lain pernah kesal karena gigi anak anda berlubang? 22.40 0.002* 0.001* Ibu atau anggota keluarga yang lain pernah meliburkan diri dari kerja / mengambil waktu bekerja karena gigi anak anda berlubang? 18.80 0.008* 0.016* *nilai p < 0,05 menunjukan adanya perbedaan bermakna 13 Effect of silver..., Jessica Caroline FKG UI, 2014