Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April

advertisement
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
PERLINDUNGAN PERALATAN MONITORING SPEKTRUM
FREKUENSI RADIO
TERHADAP GANGGUAN PETIR
Acep Ponadi, Roberto Corputty, Yuliana Kolyaan
[email protected]
Jurusan Teknik Elektro Fakultas TeknikUniversitas Musamus
ABSTRAK
Masih sering terjadi ketidaktepatan dalam mengintepretasikan impedansi pentanahan
yang berujung pada kesalahan dalam penerapan system pentahan, sangat mempengaruhi
keamanan dari peralatan khususnya peralatan komunikasi yang digunakan untuk monitoring
frekwensi. Ketidaktepatan tersebut dapat diminimalisasi dengan melakukan pengukuran dan
analisa kesesuaian antara perangkat elektroda pentanahan dan karakteristik tanah.
Metode yang digunakan terdiri dari Identifiksasi Karakteristik tanah, Penentuan
elektroda pentanahan. Pengukuran yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan yaitu
PengukuranTahanan Tanah, Resistansi peralatan telekomunikasi, Pengukuran dengan
menggunakan elektroda penangkal petir serta Analisis Data.
Hasil yang diharapkan adalah adanya data yang lebih tepat tentang kesesuaian antara
karakteristik tanah dan elektroda penangkal petir, sehingga permasalahan kerusakan perangkat
telekomunikasi monitoring frekwensi dapat diminimalisasi.
Kata kunci : Pentanahan, Penangkal petir, monitoring frekwensi, elektroda, pengukuran
bahkan seorang insinyur listrik, masih kurang
PENDAHULUAN
Sistem
pentanahan
untuk
tepat dalam mengintepretasikan impedansi
pentanahan netral dari suatu sistem tenaga
pentanahan yang merupakan besaran yang
listrik, pentanahan sistem penangkal petir dan
sangat dominan untuk diperhatikan dari suatu
pentanahan
sistem pentanahan tersebut.
untuk
peralatan
baik
khususnya
telekomunikasi perlu mendapatkan perhatian
Sistem
pentanahan
adalah
suatu
serius, karena pada dasarnya pentanahan
metode pengamanan gedung beserta peralatan,
tersebut merupakan dasar perhitungan suatu
yaitu apabila terjadi arus lebih akan dialirkan
proteksi. Sistem pentanahan merupakan dasar
ke tanah. Penanaman elektroda tersebut dapat
perhitungan suatu system proteksi. Tidak
secara horisontal (sejajar dengan tanah) dan
jarang baik orang awam maupun teknisi
secara vertikal (tegak lurus dengan tanah).
54
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
Untuk mengamankan gedung beserta peralatan
tegangan normal) secara konduktif pada
yang ada disekitarnya dibutuhkan tahanan
peralatan listrik dan peralatan telekomunikasi,
pentanahan
yang terhubung dengan jaringan tenaga listrik
sekecil
mungkin.
Tahanan
pentanahan untuk gedung diharapkan < 5 ohm
dan
(PUIL, 2000) dan tahanan pentanahan untuk
mengakibatkan terjadinya gangguan. Pada saat
peralatan diharapkan < 3 ohm.
terjadi
Bangunan-bangunan
maka
gangguan,
arus
ini
gangguan
dialirkan
ke
memiliki
peralatan
akan
menimbulkan
resiko lebih besar mengalami kerusakan akibat
tegangan
pada
permukaan
terkena sambaran petir. Kerusakan yang
disebabkan oleh adanya tahanan tanah.
telekomunikasi
tanah
hal
dan
menara-menara
bertingkat
pentanahan,
melalui
dapat
yang
pentanahan
perbedaan
tanah
yang
ditimbulkan dapat membahayakan manusia
Dalam penulisan skripsi ini akan diteliti
beserta peralatan yang ada di dalam gedung
mengenai pengaruh tegangan lebih yang
tersebut. (Mafudin Y, et all.2007). Selain
terjadi akibat sambaran petir pada hantaran
kerusakan yang ditimbulkan, paling tidak
terminal antena terhadap arus, tegangan dan
terjadi salah operasi (mal-function), akibat
impedansi pada setiap pentanahan peralatan
sambaran petir baik langsung maupun tidak
instalasi radio monitor, instalasi listrik dan
langsung.
peralatan telekomunikasi lainnya. Imbas/efek
Peralatan-peralatan
tersebut
biasanya terhubung dengan instalasi tenaga
yang
listrik
pentanahan
mengakibatkan gangguan pada arus, tegangan
(grounding), kabel kontrol, instrumentasi,
dan impedansi saluran, yang dibatasi pada
jaringan komputer dan lain-lain (Zoro R,
jaringan system radio monitor dan tegangan
Wibowo A.S, 2005).
rendah satu fasa 220V sistem grounding
(power
Terjadinya
supply),
tegangan
lebih
akibat
ditimbulkan
terpisah
untuk
jika
peralatan
pengaruh
radio
petir
monitor,
sambaran langsung petir dan sambaran induksi
tegangan rendah satu fasa 220 V dan
petir pada peralatan, akan mengakibatkan
tegangan
adanya aliran listrik yang masuk secara
telekomunikasi.
DC
48V
untuk
peralatan
konduktif pada hubungan peralatan dengan
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa
sistem pentanahan yang pada kondisi normal
tegangan lebih pada sistem tegangan rendah
tidak dialiri arus listrik. Akibat masuknya
dan peralatan elektronik dapat disebabkan oleh
tegangan lebih (tegangan yang melebihi
induksi elektromagnetik, elevasi tegangan,
55
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
kopling kapasitif, dan radiasi. Salah satu
Hasil
penelitian
yang
diperoleh
penyebab terjadinya tegangan lebih yaitu
diharapkan oleh peneliti dalam pemisahan
sambaran petir.
pentanahan peralatan
Walaupun telah dilakukan
sistim radio monitor,
pemasangan sistem proteksi petir dan sistem
tegangan rendah 1 fasa 220 V dan peralatan
pentanahan pada peralatan, khususnya pada
telekomunikasi
peralatan instalasi radio monitor dan peralatan
manfaat sebagai berikut :
elektronik
pada
- Sebagai acuan untuk menentukan batas
bangunan gedung di Balai Monitor Spektrum
kemampuan peralatan perlindungan, untuk
Frekuensi Radio Kelas II Merauke. Masalah-
mengatasi tegangan lebih yang ditimbulkan
masalah yang dapat disimpulkan berdasarkan
oleh gangguan eksternal maupun gangguan
uraian di atas adalah, bagaimana :
internal.
lainnya
1. Pengaruh
yang
resistans
terdapat
akan
diperoleh
dalam
- Sebagai acuan untuk memperbaiki kinerja
mereduksi tegangan lebih akibat sambaran
sistem instalasi pentanahan pada peralatan
induksi petir langsung melalui jaringan
radio monitoring dan telekomunikasi yang
terminal
memiliki
antena
pentanahan
lainnya
pada
instalasi
radio
perbedaan
potensial,
pada
monitor, peralatan listrik dan peralatan
bangunan gedung dan mengurangi biaya
telekomunikasi lainnya,
investasi dan pemeliharaan peralatan.
pada kondisi
normal maupun tidak normal.
2. Pengaruh
penanaman
elektroda
resistans
tanah,
elektroda
- Dapat digunakan pada pengamanan sistem
kedalaman
dan
ukuran
pentanahan terhadap nilai
resistans pentanahan dalam melindungi
instalasi
listrik,
peralatan
listrik
dan
instalasi telekomunikasi pada bangunan
gedung.
- Dapat
memberikan
faedah bagi
ilmu
peralatan, pada Balai Monitoring kelas 2
pengetahuan, teknologi, teknisi dan bagi
Merauke.
konsumen
pengguna
peralatan
listrik,
3. Pengaruh metode dan sistem pentanahan
elektronika dan telekomunikasi baik pada
masing-masing peralatan yang terpasang
bangunan gedung maupun pada jaringan
sebagai
tenaga listrik dan jaringan komunikasi.
sistem
perlindungan
dan
pengamanan pada Balai Monitoring Kelas
2 Merauke.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas pentanahan/grounding
di Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio
56
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
Kelas II Merauke
menjadi lebih baik, guna
Menentukan besaran pengaman untuk
mengamankan peralatan radio monitoring
pengamanan
system,
telekomunikasi,
peralatan listrik dan peralatan
peralatan
agar
listrik
dapat
dan
mengatasi
elektronik lainnya dari bahaya kerusakan yang
pengaruh masuknya tegangan lebih dan
diakibatkan oleh sambaran petir.
mengalirnya arus lebih akibat sambaran
Pendekatan masalah dilakukan dengan
induksi
petir
langsung
melalui
jaringan
analisis evaluasi terhadap pengamatan di
terminal antena pada instalasi radio monitor
lapangan berupa pengamatan masalah sistem
dan peralatan perlindungan tegangan rendah 1
pentanahan dan nilai resistans pentanahan
fasa 220 Vac.
yang terpasang pada balai monitoring, dan
2.
pengklasifikasian
resistans
pentanahan
Pengaman
terpasang pada bangunan dan peralatan, guna
menentukan
nilai
tingkat
Permasalahan Umum Sistem
Sistem penangkal petir (SPP) eksternal
perlindungan,
tidak dapat menjamin terlindungnya peralatan
keamanan bagi peralatan dan manusia, serta
yang berada di dalam bangunan, karena
melakukan komparasi antara hasil analisis
tegangan lebih petir dapat terjadi pada
dengan kondisi di lapangan serta standar yang
peralatan dengan pejalaran dan perambatan
ditentukan oleh peraturan yang berlaku.
secara kopling galvanik, induktif dan kapasitif.
SPP
eksternal
mempunyai
fungsi
untuk
LANDASAN TEORI
sebagai tempat sambaran petir menyalurkan
1.
Analisa Permasalahan
arus petir ke elektroda pentanahan dan
Analisa dilakukan dengan pembacaan
menyebarkannya ke dalam tanah dengan
profil sistem pentanahan yang terhubung pada
aman, dan harus mampu mengurangi sekecil
peralatan yang terdapat pada balai monitoring
mungkin propagasi (perambatan) tegangan
kelas 2 Merauke, melalui pengukuran resistans
dan arus petir yang memasuki bangunan, yang
pentahan
dapat dimungkinkan melalui kabel antene,
dan
resitans
tanah.
Membuat
pendekatan analisa resistans tanah dari hasil
saluran
pengukuran,
pentanahan.
perhitungan
dengan
dan
cara
melakukan
membandingkan
telepon,
saluran
listrik
dan
dengan
standar yang ditentukan.
57
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
3.
Ancaman Petir terhadap perangkat
yang berupa sambaran petir akan timbul
Infokom
gelombang elektromagnetik yang merambat
Ancaman petir dapat berupa:
ke segala arah dari titik sambaran yang akan
1. Sambaran petir langsung (dekat)
menimbulkan tegangan lebih (Surge Voltage).
Awalnya
2. Sambaran petir tidak langsung (jauh)
perangkat
Infokom
belum
menggunakan mikroprosesor, hal ini belum
Sambaran petir langsung dikenal sebagai
terasa akibatnya, namun pada saat ini saat
sambaran dekat dan sambaran tidak langsung
teknologi semakin berkembang pesat dimana
dikenal sebagai sambaran jauh. Semakin
hampir
banyaknya
komponen
pemakaian
komponen
semua
perangkat
mikroprosesor
menggunakan
yang
rawan
mikroelektronik atau mikroprosesor untuk
terhadap petir, maka akibat dari sambaran
perangkat Infokom atau IT telah menunjukkan
petir dekat atau jauh akan sangat terasa.
statistik
kerusakan
disebabkan
oleh
cukup
kedua
besar
yang
Mekanisme tegangan transient masuk
sambaran
petir
kedalam jaringan perangkat infokom ada
tersebut.
berbagai cara, yaitu melalui :
4.
1. Kopling induktif
Mekanisme masuknya Petir ke
perangkat Infokom yang rawan
Perangkat Infokom yang yang selalu
Sambaran langsung dapat terlihat jelas
bekasnya
pada
obyek
sedangkan
dari
sambaran tidak langsung tidak nampak bekas
sambaran
namun
cukup
berbahaya
dan
mengakibatkan kerugian material yang cukup
besar.
Infrastruktur
perangkat
Infokom
ditunjang oleh perkabelan Kabel Data baik
dari antenna di Tower maupun Jaringan Kabel
pelanggan (Voice, Video, dll) dan Kabel
Power dari sumber di luar nya yang semuanya
ditunjang dengan kabel data maupun listrik
melalui alur yang berbeda, mengakibatkan
jaringan data dan listrik membentuk suatu
loop Induktif. Arus petir yang masuk melalui
metal akan menimbulkan medan magnetik
yang akan menginduksikan tegangan pada
loop yang dibentuk oleh jaringan tersebut.
Lalu Tegangan transversal akan timbul di loop
pada input dan output perangkat, dan ini akan
merusak perangkat
adalah sebagai jalan masuk atau hole bagi
tegangan lebih jika terjadi sambaran petir.
Pada saat pelepasan muatan petir ke tanah
58
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
2. Kopling konduktif
telekomunikasi perlu mendapatkan perhatian
Aliran arus petir masuk ke kabel atau
serius, karena pada dasarnya pentanahan
jalur kabel sehingga tegangan di sekitar
tersebut merupakan dasar perhitungan suatu
induktor akan terinduksi dan memberikan
proteksi. Sistem pentanahan merupakan dasar
tegangan input dari peralatan Infokom, atau
perhitungan suatu sistem proteksi. Tidak
timbul
elektromagnetik
jarang baik orang awam maupun teknisi
ketika sambaran dekat. Seperti yang terjadi di
bahkan seorang insinyur listrik, masih kurang
Repeater Srewen September 1998.
tepat
3. Kopling galvanis (ohmis coupling).
pentanahan.
tegangan
induksi
dalam
mengintepretasikan
resistans
Bila terjadi kenaikan tegangan tanah
Besaran yang sangat dominan untuk
mencapai Kilo Volt dari resistans yang
diperhatikan dari suatu sistem pentanahan
berbeda dari dua perangkat yang terhubung
adalah resistans sistem pentanahan tersebut.
dengan grounding yang berbeda, tegangan
Sampai saat ini orang mengukur resistans
tersebut dapat merusak perangkat..
pentanahan hanya dengan menggunakan alat
4. Kopling kapasitif.
earth tester yang prinsipnya mengalirkan arus
Jika petir menyambar saluran masuk
searah
ke
dalam
sistem
pentanahan.
perangkat atau batang penangkal petir maka
Sedangkan kenyataannya yang terjadi suatu
tegangan pada saluran petir sampai ribuan volt
sistem pentanahan tersebut tidak pernah dialiri
lebih
dan
arus searah, karena biasanya berupa sinusoidal
mengakibatkan nilai kapasitor besar. Sehingga
atau bahkan berupa impuls (petir) dengan
secara kapasitif akan terkopling ke sekitarnya
frekuensi
dan
berubah waktu yang sangat tidak menentu
tinggi
dibanding
menimbulkan
arus
sekitarnya
yang
mengalir
keperangkat yang terkopling dan arus ke
perangkat.
tingginya atau berbentuk
arus
bentuknya.
Menurut
Anggoro
(2002)
perilaku
resistans sistem pentanahan sangat bergantung
5.
pada frekuensi (dasar dan harmonisanya) dari
Kemampuan Sistem Pentanahan
Sistem
pentanahan
untuk
arus yang mengalir ke sistem pentanahan
pentanahan netral dari suatu sistem tenaga
tersebut. Permasalahan yang penting dalam
listrik, pentanahan sistem penangkal petir dan
suatu pentanahan baik untuk penangkal petir
pentanahan
atau pentanahan netral sistem adalah berapa
untuk
peralatan
baik
khususnya
59
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
besar impedansi sistem pentanahan tersebut.
a.Pengambilan data di lapangan baik data letak
Besar impedansi pentanahan tersebut sangat
pemasangan pentanahan, jenis resistans
dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor
pentanahan, nilai pada setiap resistans
internal
pentanahan,
maupun
faktor
ekternal.
Yang
tinjauan
mengenai
sistem
dimaksud dengan faktor internal meliputi
peralatan pengaman dan sistem instalasi
dimensi konduktor pentanahan (diameter dan
yang menunjang dalam optimasi sistem
panjangnya), resistivitas relatif tanah, dan
pentanahan guna mengamankan bangunan,
konfigurasi sistem pentanahan. Sedangkan
peralatan dan manusia dari akibat gangguan
yang
internal maupun eksternal.
dimaksud
meliputi
bentuk
dengan
arus
faktor
(pulsa,
eksternal
sinusoidal,
b. Pengambilan
searah) dan frekuensi arus yang mengalir.
Resistans
jenis
tanah
yang
dimaksudkan
akan
menentukan resistans pentanahan dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor
yang
data
di
lapangan
ini
untuk
mendapatkan
data
primer.
c. Pengambilan data dengan cara melakukan
meliputi
studi kepustakaan untuk mendapatkan data
temperatur, gradien tegangan, besar arus,
sekunder.
kandungan air dan bahan kimia, kelembaban
serta cuaca. Untuk mengetahui harga resistans
2.
Lokasi Penelitian
jenis tanah yang akurat diperlukan pengukuran
Penelitian
ini
dimaksud
untuk
secara langsung pada lokasi, karena struktur
memaksimalkan sistem pentanahan dalam
tanah yang sesungguhnya tidak sesederhana
melindungi
yang diperkirakan, untuk setiap lokasi yang
peralatan dan manusia, dari bahaya gangguan
berbeda mempunyai resistans jenis tanah yang
yang disebabkan oleh sambaran petir. Letak
tidak sama (Hutauruk, 1991).
lokasi
bangunan
menara,
gedung,
penelitian yaitu Sistem pentanahan
pada Balai Monitoring kelas 2 Merauke.
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Metode Penelitian
Guna penyusunan penelitian yang lebih
akurat, dalam penulisan laporan ini dilakukan
pengambilan data dengan cara :
3.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam
penelitian ini, adalah : pentanahan pita pada
pusat pentanahan jaringan peralatan balai
monitoring kelas 2 Merauke.
60
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
a. Elektroda pentanahan pita yang terpasang
pada Balai Monitoring kelas 2 Merauke
b. Alat bantu seperti : Hammar, linggis,
2. Melakukan pengukuran nilai resistans
pentanahan terpusat, dengan cara yang
terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini.
elektroda bantu, tang, obeng, dan lain-lain
3. Melakukan
c. Alat ukur yaitu earth tester.
pembanding,
4.
pengujian
pentanahan
melalui penancapan rod
copper 50 cm, dengan variasi kedalaman
Pengambilan Data Primer
Pengambilan data untuk mendapatkan
data lapangan, maka ada beberapa langkah
dari 5 cm sampai 100 cm di bawah
permukaan tanah dengan menaburkan zat
aditif di lubang tanah tempat penancapan
yang dilalui, antara lain :
elektroda pembanding.
1. Mengidentifikasi rangkaian pentanahan
yang terhubung pada menara, antenna,
4. Melakukan
pentanahan
bangunan gedung, peralatan.
pengukuran
pembanding,
resistans
dengan
menggunakan metode gambar 1
Gambar 1. Rangkaian Pengukuran Tahanan Pentanahan
5.
HandBook, Diktat, Jurnal, Artikel, dan lain-
Pengambilan Data Sekunder
Pengambilan
data
sekunder
dilakukan
lain.
melalui studi kepustakaan/literatur, yang
didapat melalui media cetak, elektronik dan
lain-lain.
diantanya
Literatur-literatur
adalah
seperti,
Text
tersebut
Book,
61
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
PEMBAHASAN
dihindarinya bahaya yang dapat merusak
1.
Kinerja Pengaman Sistem
peralatan dan bahkan dapat mengakibatkan
Pentanahan PadaBalai Monitoring
kematian pada manusia.
Selain
Kelas 2 Merauke
Penelitian
sistem
pentanahan sangat menentukan rancangan
pentanahan peralatan pada Balai Monitoring
sistem penangkal petir internal, semakin
(BalMon) kelas 2 Merauke, yang terhubung
tinggi harga resistans pentanahan akan
pada instalasi jaringan listrik 220Vac dan
semakin tinggi pula tegangan yang terdapat
48Vdc.
pada
penelitian
pada
baik-buruknya
sistem
Pada
dilakukan
itu
ini,
peneliti
penyama
potensial
membatasi pada optimasi sistem pentanahan
Equalizing
Bonding),
dalam mengamankan peralatan listrik dan
proteksi
peralatan telekomunikasi dari gangguan
(grounding-system, 2004).
internalnya
(Potensial
sehingga
akan
lebih
upaya
berat
akibat sambaran petir, jika pentanahan
peralatan tersebut tidak pernah di kalibrasi
selama terpasang. Secara spesisfik tentang
penelitian
ini
pengambilan
dapat
diuraikan
data-data,
yang
dalam
dapat
dijelaskan sebagai berikut :
2.
Sistem Pentanahan dan Diagram
instalasi
Sistem pentanahan berfungsi sebagai
sarana
mengalirnya
arus
petir
yang
menyebar ke segala arah di dalam tanah. Hal
yang perlu diperhatikan dalam perancangan
sistem pentanahan adalah tidak timbulnya
bahaya tegangan yang mengalir. Kriteria
yang
dituju
dalam
pambuatan
sistem
pentanahan adalah bukannya rendahnya
harga resistans tanah akan tetapi dapat
62
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
Gambar 2. Tipikal pentanahan daya dan telekomunikasi (sumber : Groundys)
Gambar 3. Rangkaian pentanahan pada BalMon Kelas 2 Merauke
(sumber : pengawatan Balai Monitoring kelas 2 Merauke)
3.
Parameter arus sambaran petir.
Berdasarkan pengalaman pada
4.
Kabel Penghantar Pada Instalasi
Peralatan Listrik Dan Peralatan
bebarapa dasawarsa, dalam kesepakatan
Telekomunikasi Balai Monitoring
internasional (IEC) mempertimbangkan
Kelas 2 Merauke
untuk arus impuls petir (arus surja ) adalah
Data-data dari kabel yang digunakan
8/20 s pada amplitudo 5 atau 10 kA, dan
pada instalasi jaringan listrik, peralatan
tegangan impuls petir 1,2/50s. Besaran
listrik dan peralatan telekomunikasi, baik
tersebut digunakan untuk suatu simulasi
di luar dan di dalam gedung BalMon,
kasus arus lebih sambaran petir, pada
dapat dilihat pada tabel 1
sebuah jaringan tenaga listrik.
63
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
Tabel 1. Data kabel penghantar saluran
Positif
Merah
0,6 mm
Ground
Kuning/abu-
0,6 mm
peralatan listrik
Teb
Salur
Jenis
an
Kabel
abu
al
Diame
Panja
isola
ter
ng
si
total
Instructions
(m)
luar
(mm)
BroadAccess FCP-XX-4U - Installation
(mm
BroadAccess FCP-XX-4U - Installation
Instructions
)
Gardu
5.
Hubun
NYFG
g-
bY x
PHB
150
BalM
mm2
Elektroda Pentanahan
Elektroda yang digunakan untuk
100
48,8
1.8
pentanahan harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain:
a.
Memiliki
daya
(conductivity)
on
x16
UPS
yang
jenis
cukup
besar
sehingga tidak akan memperbesar
NYY
PHB-
hantar
50
23,9
1,8
mm2
beda potensial lokal yang berbahaya.
b.
Memiliki kekerasan (kekuatan) secara
Catatan : Untuk kabel NYFGbY tebal baja
mekanis pada tingkat yang tinggi
pelindung = 0,8 mm
terutama bila digunakan pada daerah
yang
Nilai tahanan pentanahan dari hasil
pengukuran
pada
main
grounding
BalMon, terlihat pada table 2.
tidak
terlindung
terhadap
kerusakan fisik.
c.
Tahan terhadap korosi.
Elektrodapentanahan
merupakan
bagian terpenting dari pada sistem, baik
untuk stabilitas sistem, sarana proteksi
Tabel 2. Syarat kabel penghubung
instalasi telekomunikasi
Fungsi
pentanahan yang terpasang pada sistem
Warna kabel
Kabel
Hitam
0,6 mm
hubung
- 48
atau keamanan lingkungan. Elektroda
balai monitoring, adalah elektroda pita
(gambar 4).
VDC/-60
VDC
64
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
yang menghasilkan lebar mata jala tipikal
5 meter. Konfigurasi ikatan (bonding)
yang digunakan pada Balai Monitoring
kelas 2 Merauke adalah konfigurasi M2,
Penghantar elektroda
pita pada menara radio
lihat gambar 3 dan 4
Gambar 4. Saluran penghantar pentanahan
Penghantar pentanahan antena yang
terhubung dengan pentanahan menara
radio
menara radio
(Sumber :Dokumentasi Menara radio
Balai Monitoring Kelas II Merauke)
Jenis elektroda pita yang terpasang
berbentuk pita tembaga yang terletak pada
menara
radio
balai
Gambar 5. Ikatan Saluran penghantar
monitoring,
pentanahan
pentanahan peralatan telekomunikasi dan
peralatan listrik
dalam gedung balai
monitoring. Elektroda ditanam dengan
(Sumber :Dokumentasi Menara radio
Balai Monitoring Kelas II Merauke)
kedalaman ± 0,5 meter.
7.
6.
Telaah Pustaka
Besar arus yang mengalir pada
Ikatan (Bonding)
untuk
sambaran petir berkisar antara 2.000
tegangan
sampai sekitar 200.000 A. Arus mengalir
diantara bagian-bagian metal dan sistem
searah dan untuk petir negatif , waktu
dalam ruang yang diproteksi terhadap
peningkatan kuat arusnya kurang dari 10
petir. Fungsi utama jaringan bonding
µdet (tetapi untuk kilat positif jauh lebih
adalah untuk mencegah beda tegangan
lama)
yang berbahaya di antara perangkat di
sederhana waktu peningkatan kuat arusnya
dalam dan di atas bangunan dan untuk
sampai 100
mengurangi
menurun sampai suatu nilai yang rendah
Tujuan
bonding
menghilangkan
adalah
perbedaan
medan
magnet
dalam
bangunan. Semua komponen metal di
dan,
untuk
sambaran
tunggal
µdet atau kurang, akan
(SNI 03-7015-2004) .
harus
Tegangan induksi berbanding lurus
diinterkoneksi oleh konduktor bonding
dengan besarnya arus kilat dan ketinggian
dalam
dan
di
atas
bangunan
65
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
kawat fasa, sedang dengan jarak tempat
Berdasarkan
terjadinya
berbanding
sistem perlindungan petir harus ditanahkan
terbalik. Harga tegangan induksi dengan
dan perlindungan pentanahan petir harus
kawat netral lebih kecil dari pada tegangan
disatukan
induksi tanpa kawat netral. Makin besar
peralatan listrik (Hickey R B, 2004).
sambaran
kilat
harga tahanan, maka makin besar harga
kebutuhannya
dengan
beberapa
sistem
pentanahan
Sambaran petir di sekitar gedung
faktor perisaiannya. Dengan membesarnya
mempunyai
harga faktor perisaian maka berarti tingkat
sambaran
perlindungannya kurang baik (Hidayanto
tingkat keseringan sambaran relatif tinggi,
F, Syakur A, Warsito A, 2007)
karena petir akan menyambar daerah
Untuk
mengantisipasi
karakteristik
daerah
dan
pegunungan
pola
dengan
gangguan
ketinggian yang berada di atas permukaan
yang terjadi dalam bangunan, maka sistem
tanah. Sambaran langsung ke sistem
proteksi
menara di atap gedung menyebabkan
internal
diperlukan
untuk
mengamankan bagian dalam gedung. SPP
tegangan
internal
tegangan lebih ini dapat membahayakan
didasarkan
Dynamic
Zoning
pada
kabel
potensial di setiap titik peralatan yang
koaksial.
dilindunginya, pada saat terjadi sambaran
terminasi udara yang ada cukup efektif
petir memasuki instalasi, yang bertujuan
untuk
melindungi peralatan di dalam bangunan
kemungkinan sambaran langsung. Resiko
agar
akibat
sambaran untuk tipe kerusakan kedua
timbulnya perambatan tegangan lebih
melebihi batas resiko standar IEC-1662,
dengan konsepsi penyamaan potensial.
dengan asumsi Np << 1 (frekuensi
Data-data parameter arus petir, tingkat
kerusakan)
perlindungan
tahun (Zoro R, Wibowo AS, 2005).
kerusakan
sistem
penangkal
petir
terhubung
koaksial,
peralatan
terjadi
yang
pada
penyamaan
tidak
yaitu
konsepsi
lebih
ke
kabel
Level proteksi 98% sistem
melindungi
gedung
dari
dan waktu observasi satu
ditentukan oleh sifat, fungsi, kondisi
Kenaikan tahanan pentanahan akan
bangunan yang dilindungi dengan resiko
mereduksi arus petir yang datang yang
dampak
ditimbulkannya
artinya untuk arus petir yang sama maka
(Darwanto D, 2000). Sistem proteksi petir
dengan tahanan pentanahan yang semakin
pada bangunan gedung memiliki peranan
tinggi, arus petir yang dilewatkan semakin
yang sangat penting karena berfungsi
sedikit (Abrianto H. B, 2006). Pengaruh
untuk melindungi peralatan dan manusia
resistifitas
yang berada didalamnya (Syakur A, 2006).
sambaran petir memiliki peranan penting
yang
dapat
terhadap
arus
pelepasan
66
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
dalam mengamankan bangunan, instalasi
puncak
listrik
(Mafudin Y. 2007)
dan peralatan
yang terdapat di
dalam dan di luar bangunan. Arus petir
tegangan
induksi
maksimal
Tahanan jenis tanah yang akan
akan melepaskan muatan ke bumi dengan
menentukan
jalan yang paling konduktif atau paling
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
kecil tahanan jenis tanahnya (Sirait K.T
meliputi temperatur, gradien tegangan,
dan Zorro R, 1987).
besar arus, kandungan air dan bahan
Kebutuhan sistem proteksi
tahanan
pentanahan
pada
kimia, kelembaban serta cuaca. Untuk
sebuah bangunan menggunakan standar
mengetahui harga tahanan jenis tanah yang
IEC 1662. Sebuah gedung memiliki
akurat
potensi terjadi tegangan induksi maksimal
langsung pada lokasi, karena struktur
dari SPP ekternal terhadap instalasi dan
tanah
peralatan di dalam gedung sebesar 3330
sesederhana
volt akibat terkena sambaran petir (kasus
setiap lokasi yang berbeda mempunyai
gedung A Widya Puraya UNDIP). Kasus
tahanan jenis tanah yang tidak sama
pada
(Hutauruk, 1991).
gedung
A
Widya
Puraya
diperlukan
yang
pengukuran
sesungguhnya
secara
tidak
yang diperkirakan, untuk
membutuhkan SPP dengan level proteksi
tingkat III, dengan jarak instalasi peralatan
terhadap SPP eksternal pada Gedung A
Widya Puraya sebesar 0,2 meter lebih
kecil dari jarak amannya sebesar 0,44
meter sehingga membutuhkan peralatan
pengaman
tambahan
berupa
Surge
Protection
Device
(SPD)
untuk
melindungi peralatan komputer di dalam
gedung
maksimal
dari
dari
efek
tegangan
SPP
eksternal
induksi
akibat
terkena sambaran petir. Komponen SPD
berupa varistor (MOV) dapat membatasi
puncak
tegangan
induksi
maksimal.
Komponen Surge Protection Device (SPD)
berupa discharge gaps dapat membatasi
8.
Landasan Teori
a. Petir
Kilat petir merupakan peristiwa alam
yaitu proses pelepasan muatan listrik
(electrical discharge) yang berasal dari
atmosfer antara awan dan bumi yang
terdiri dari satu sambaran atau lebih.
Sambaran petir adalah pelepasan muatan
listrik tunggal pada kilat petir ke bumi(SNI
03-7014.1-20040).
Tegangan surja yang dihasilkan oleh
sambaran petir adalah sangat tinggi, yang
terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Surja semacam ini mencapai harga puncak
dalam waktu yang sangat cepat,
yaitu
67
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
berkisar antara 1 sampai 10 µs dan
(Proteksi sistem tenaga, Sirait K.T., et.al,
menurun agak lambat, yang mencapai 50
1987)
% dari harga puncak dalam waktu 20
sampai 150 µs.
Apabila
arus
sambaran
balik
terhenti, dan ternyata di bagian lain dari
awan masih tersedia cukup muatan untuk
mengawali sambaran berikutnya, maka
b. Proses Terjadinya Petir
Sambaran akan diawali oleh kanal
muatan negatif, menuju daerah yang
terinduksi positif dan sambaran yang
terjadi umumnya adalah sambaran muatan
negatif dari awan ke tanah. Semakin besar
muatan yang terdapat di awan, semakin
besar pula medan listrik yang terjadi.
Sambaran balik merupakan arus utama
peluahan muatan yang besarnya antara 20100 kA bergerak dengan kecepatan 3.106
akan terjadi sambaran perintis kedua.
Sambaran ini mengalir secara langsung
dari awan ke tanah dengan kecepatan
3x108 m/s, melalui lintasan yang telah
dibentuk oleh sambaran perintis pertama,
tanpa mengalami percabangan. Sambaran
perintis kedua ini disebut dengan sambaran
anak panah awal (dart leader) dan
sambaran balik yang mengikutinya disebut
dengan sambaran urutan (multiple stroke).
sampai 3.107 m/s dalam waktu 100 µs.
Sambaran petir ke tanah dengan arus
impuls yang dihasilkan sambaran petir
bermuatan
negatif
awan
ke
c. Bentuk Tegangan dan Arus
tanah,
Impuls Petir
diperlihatkan pada Gambar 6
100 µs
Bentuk
100 µs
1000 µs
100 µs
20.000 µs
umum
tegangan
impuls
1000 µs
30.000 µs
30.000 µs
adalah tegangan yang naik dalam waktu
JARAK
AWAN
DART
LEADER
RETURN
STROKE
RETURN
STROKE
CLOUD
ARUS
singkat sekali, disusul dengan penurunan
DART
LEADER
STEPPED
LEADER
RETURN
STROKE
yang lambat menuju nol yang dapat
dinyatakan dengan persamaan :
TANAH
V t = Vs(e-at – e –bt)
PENGUKURAN ARUS
KE TANAH
……….....
(4.1)
dengan :
WAKTU
V(t) = tegangan Impuls (kV)
Gambar 6.Tahapan sambaran petir ke
tanah serta arus impuls yang terjadi
Vs
= tegangan puncak (kV)
e
= amplitudo
68
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
-at
= waktu awal gelombang
-bt
= waktu akhir gelombang
Definisi
muka
PENUTUP
1. Kesimpulan
gelombang
standar
gelombang
ditetapkan
sedemikian
dan
dalam
rupa
ekor
standarsehingga
kesukaran untuk menetapkan permulaan
dari gelombang dan puncak gelombang
dapat
diatasi.
Menurut
International
rekomendasi
Electrotechnical
Commission (IEC), angkanya berturutturut 30%; 90% untuk tegangan impuls
dan 10% ; 90% untuk arus impuls, dan
dapat dilihat pada gambar 7
Wave-Front
Saluran penghantar peralatan dan
pentanahan
merupakan
sasaran
masuk dan terjadinya arus dan
tegangan lebih, akibat terjadinya
sambaran petir . Besarnya tegangan
yang terjadi pada titik sambaran petir
pada penghantar yang terhubung ke
pelatan listrik dan telekomunikasi
tergantung
pada
impedans
penghantarnya.
menggunakan
Dengan
arus
simulasi
sambaran petir yang 5 kA/µs sampai
Wave-Tail
Crest value
Arus dalam persen terhadap crest value
a.
100
40 kA/µs,
90
dan impedans
surja
penghantar pada kabel NYFGbY dan
50
NYY
30
,
maka
tegangan
yang
Virtual Zero Time untuk gelombang arus
10
dihasilkan sebesar 6,1625 kV, 49,3
0
t3
t4
Time in
Microseconds
Gambar 7. Bentuk standar gelombang
tegangan sambaran petir (IEC 60).Dengan
Tf = 1,2 µs, Tt = 50 µs. (Lightning and HV
electrical insulations, De Metz N.B.1994)
dengan :
tegangan impuls petir : 1,2/50s
Tf = 1,67 T
T’ = 0,3 Tf = 0,5 T
Es : tegangan puncak
Tf : muka gelombang : 1,2 µs
Tt : ekor gelombang : 50µs
V’ : kelebihan tegangan  0,05 x Vs
kV dan 9,04375 kV, 72,35 kV.
Besarnya
tegangan
jatuh
pada
resistans pentanahan peralatan pada
nilai resistans pentanahan 0,006 ohm
(acuan
resistans
pentanahan
telekomunikasi standar), adalah 30
volt dan 240volt untuk peralatan
listrik,dan
telekomunikasi,
dan
untuk nilai resitans terukur pada
pentanahan
BalMon
kelas
2
Merauke, adalah 55 kV, 440 kV dan
325 kV, 2600 kV. Kemudian untuk
mengoptimalkan
sistem
pentanahannya selanjutnya di hitung
69
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
resistans
pentanahan
berdasarkan
korosi pada elektroda rod, untuk
kondisi BalMon, maka resistans
menggantikannya akan mengalami
pentanahan yang dihasilkan dengan
kesulitan. Untuk mengantisipasi hal
areal perlindungan untuk menara
tersebut,
telekomunikasi dan bangunan pada
pentanahannya diperbanyak dengan
BalMon kelas 2 Merauke, adalah
asumsi antara konduktor yang satu
dengan menggunakan elektroda rod
dengan
dengan luas area pentanahan adalah
menghilangkan nilainya, jadi semua
12 m2 dan 90 m2 dan tahanan jenis
batang konduktor pentanahan yang
tanahnya adalah tanah mengandung
terhubung
air asin maka resistans pentanahan
penghantar pentanahan.
yang dihasilkan adalah 0.531221
ohm, untuk kedalaman 0,4 m dan
b.
lainnya
elektroda
harus
pada
saling
satu
saluran
2. Saran
1. Penggunaan
sistem
proteksi
0.398276 ohm, untuk kedalaman 2,4
ekternal seperti tahanan tahanan
m.
pentanahan
Resistans tanah hampir berbanding
dengan sistem proteksi internal,
lurus dengan resistans pentahan jika
seperti arrester tegangan rendah,
di tinjau dari luas area pentanahan,
untuk
terlihat pada tabel 5.1 – 5.4. Semakin
listrik dan telekomunikasi.
panjang elektroda rod, maka nilai
resistans
pentanahan
semakin
harus
dilengkapi
mengamankan
2. Sebaiknya
pengukuran
guna
dan
terjadinya
perubahan
rod
dalam
penanaman
pentanahan
maka
jadwal
lapangan
periodik,
semakin
peralatan
membuat
kecil,terlihat pada tabel 5.1 – 5.4,
elektroda
c.
sebaikknya
secara
mengantisipasi
resistans,
akibat korosi dan juga akibat
semakin kecil juga nilai resistans
kelalain
pentanahannya, terlihat pada tabel
sehingga apabila terjadi gangguan
5.5 – 5.7.
seperti
Panjang
dan
kedalaman
batang
konduktor akan menjadi Kendala,
dalam sistem pentanahan, khususnya
manusia
sambaran
dan
petir
lainnya,
maka
bahaya yang ditimbulkan dapat
diminimalisir.
3. Jika dalam penelitian selanjutnya
dalam mengukur ulang nilai resistans
diperlukan
peningkatan
kualitas
pentanahan dalam jangka waktu
pengamanan
tertentu dan juga apabila terjadi
terhadap peralatan, sebaiknya di
sistem pentanahan
70
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
lakukan suatu kajian real yang
disesuaikan
dengan
7.
Hasan, A. K., Drew, J.V., Knudson,
kebutuhan
D. And Olsen, R.A. 1970. Influence of
perlindungan pada masing-masing
Soil Salinity on Protection of Dry
peralatan.
Matter and Uptake and Distribution of
Nutrients in Barley and Corn.Agron
Journal. 62: 43-45
8.
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W.
Daftar Pustaka
1996.A
1.
and Earth Surface PotencialTencial
Journals, 1990-95: The Calm Before
For Ground System
the
2.
ANSI/SCTE
22-1-2002.R
2007,
3.
Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian
Pendidikan. Terjemahan oleh Arief
Fuechan.
1982
Surabaya:
Usaha
Nasional.
4.
Davis, A. ([email protected]). 10
Juni 1996.Learning to Use Web
Authoring Tools.E-mail kepada Alison
Hunter ([email protected]).
5.
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a
Universal Song.Psychology Today,
70-76
6.
Griffith,
Storm.
1995.
Online
(Online),
IEC 61312
Protection
Lightning
Electro
Against
Magnetic
Impuls
10. IEC
6610241
Protection
of
Structure Against Lightning
11. IEEE
Std
1050
Instrumentation
Guide
and
For
Control
Equipment Grounding in Generation
Station
12. IEEE Std 81 IEEE
Guide For
Measuring Earth Resistivity, Ground
Impendance,.
13. Kalangi,
A.I.
STM
html, diakses 12 Juni 1996).
9.
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A.
of
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.
Societty of Cable Telecommunication
Engineers
Survey
H.
T.,
2006.
Tinjauan
Coordinating
Analitis dan Eksperimental Kekuatan
Family and School: Mothering for
Baja Tulangan Beton Bertulang Pasca
Schooling. Educatio Policy Analysis
Kebakaran. Tesis tidak diterbitkan.
Archives.(Online), Vol. 3, No. 1,
Makassar:
(http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses
Universitas Hasanuddin.
Program
Pascasarjana
12 Februari 1997.
71
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
14. Reynaldo zoro,
kerusakan
gangguan dan
akibat
pada
16. sistim proteksi petir pada bangunan
gedung
infrastrukturSNI 03-7015-2004,
15. Reynaldo zoro, petir bagi masyarakat
modern dan fenomena petir
daerah
tropis.
72
Download