5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daging Bebek dan Pengolahannya

advertisement
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Daging Bebek dan Pengolahannya
Bebek pedaging merupakan ternak unggas penghasil daging yang sangat
potensial di samping ayam. Kelebihan ternak ini adalah lebih tahan
terhadap penyakit dibandingkan dengan ayam ras sehingga pemeliharaannya
mudah dan tidak banyak mengandung resiko. Daging bebek merupakan
sumber protein yang bermutu tinggi dan bebek mampu berproduksi dengan
baik, oleh karena itu pengembangannya diarahkan kepada produksi yang cepat
dan tinggi
sehingga mampu memenuhi permintaan konsumen
(Ali dan
Febrianti, 2009).
Karkas unggas adalah daging bersama tulang hasil pemotongan setelah
dipisahkan dari kepala sampai pangkal leher dan dari kaki sampai batas lutut, isi
rongga perut serta darah dan bulu (Murtidjo, 1992). Faktor yang menentukan
kualitas daging meliputi warna, keempukan,tekstur, aroma, bau, dan cita rasa
serta sari minyak daging. Kualitas daging dipengaruhi oleh bangsa ternak, jenis
ternak, umur, makanan, cara pemeliharaan, selain itu juga cara penanganan
hewan sebelum dipotong, pada waktu dipotong serta penanganan daging pada
saat sebelum dikonsumsi Natasaamita et al. (1987).
Karkas bagian dada terdiri dari sternum dan otot yang terkait, sternum
bisa dalam bentuk utuh (dada penuh) atau dibelah menjadi dua bagian, yaitu
bagian kanan dan bagian kiri. Bagian karkas lainnya adalah sayap, yaitu bagian
karkas berupa daging yang menempel pada tulang radius ulna dan humerus
dengan tulang-tulangnya. Sayap merupakan salah satu potongan karkas yang
komersial. Paha merupakan salah satu bagian potongan karkas yang disebut
potongan komersial, terdiri menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian
bawah (Soeparno, 2005).
Rendahnya permintaan daging bebek antara lain karena masih banyak
konsumen yang belum terbiasa memakan daging bebek karena aromanya yang
5
6
khas, terutama yang memberi sensasi rasa dan bau (off flavor/odor) yang
menyimpang yaitu bau amis/anyir. Demikian pula warna daging bebek yang
lebih merah dan alot dibandingkan dengan daging ayam, semuanya ikut
mempengaruhi preferensi konsumen terhadap daging bebek. Pada beberapa
daerah yang menjadi sentra ternak bebek seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali,
Aceh dan Kalimantan, daging bebek telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan
populer, misalnya bebek betutu masakan khas dari Bali, bebek hijau dari
Sumatera Barat, panggang sultan dari Kalimantan Selatan, bebek goreng dan
opor dari Jawa Tengah dan bebek asap (Matitaputty dan Suryana, 2010).
B. Strategi Pemasaran
Menurut Kotler (2003) pemasaran memiliki arti yaitu suatu proses sosial
yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan
dan
diinginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara
bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan individu-individu
atau kelompok-kelompok lain. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari
kegiatan-kegiatan usaha
yang
ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial ( Stanton, 1986).
Strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari
manajemen untuk mencapai tujuan bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar
sasaran, strategi pemasaran mengandung keputusan dasar tentang pemasaran,
bauran pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran (Kotler, 2004)
Terdapat lima elemen-elemen yang saling berkait dalam strategi pemasaran yaitu
(Fandy, 2000)
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini
didasarkan pada faktor-faktor berikut ini.
7
a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang
dapat diproteksi dan didominasi
b.
Keterbatasan sumbar daya internal yang mendorong perlunya pemusatan
(fokus) yang sempit
c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error di dalam
menanggapi peluang dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar
yang terproteksi
2. Perencanaan produk, meliputi spesifik yang terjual, pembentukan lini produk
dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri
menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan
pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk,
ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi dan bantuan teknis
yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk
diantara pembeli dan penjual
3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai
kuantitatif dari produk kepada pelanggan
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk
hingga
mencapai
konsumen
akhir
yang
membeli
dan
menggunakannya
5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling,
promosi penjualan, direct marketing dan public relations.
C. Perilaku Konsumen
Engel et al., (1994) menyatakan bahwa perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melewati lima
tahapan yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi,
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu :
8
a. Faktor perbedaan individu terdiri dari sumberdaya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.
b. Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi,
keluarga dan situasi.
c. Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan
sikap/perilaku.
Sangat besar sekali manfaatnya bagi pemasar bila memahami gaya hidup
konsumen. Terdapat empat manfaat yang bisa diperoleh pemasar dari gaya hidup
konsumen. Pertama, pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk
melakukan segmentasi pasar sasaran. Kedua, pemahaman gaya hidup konsumen
juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan
iklan. Ketiga, jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan
iklan produknya pada media-media yang paling cocok. Keempat, mengetahui
gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai
dengan tuntutan gaya hidup mereka (Setiadi, 2013).
D. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah kombinasi dari
empat
variabel
atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni:
produk, harga, promosi dan sistem distribusi (Swastha dan Sukotjo, 2002).
Menurut Kotler (2005) mendefinisikan bauran pemasaran merupakan variabelvariabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi
konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan.
Bauran pemasaran adalah suatu strategi yang digunakan dalam bidang
pemasaran untuk menciptakan pertukaran dalam mencapai tujuan perusahaan
yaitu untuk meningkatkan volume penjualan produknya dan memperoleh laba,
sehingga produk perusahaan tersebut
akan meningkat apabila
memutuskan untuk membeli produk tersebut (Rusydi, 2005).
konsumen
9
Kotler (2005) menambahkan bahwa klasifikasi empat unsur dari alatalat bauran pemasaran yang dikenal dengan 4 (empat) P yaitu, product
(produk),
price (harga),
place (tempat/saluran distribusi), serta promotion
(promosi), untuk bauran pemasaran dalam bidang jasa menurut Ririn dan Aksa
(2011) ke empat tahap tersebut masih ditambah tiga lagi yaitu people
(partisipan), process (proses), dan physical evident (sarana fisik). Ketiga hal ini
terkait sifat jasa dimana produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan, dan
mengikutsertakan pelanggan dan pemberi jasa secara langsung.
1. Product (produk)
Menurut Dharmmesta (2007) produk adalah suatu sifat
komplek
baik
dapat
diraba maupun
tidak
dapat
diraba,
yang
termasuk
bungkus, warna, prestise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh
pembeli
untuk
memuaskan
keinginan
atau kebutuhannya. Produk
merupakan bentuk penawaran organisasi jasa
yang
ditujukan
untuk
mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak)
yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan tertentu (Deliyanti, 2010).
Strategi produk di dalam marketing mix merupakan unsur yang paling
penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan
jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan
promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya.
Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang bauran
produk, merek dagang, kemasan produk, kualitas produk, dan pelayanan yang
diberikan (Assauri, 1992).
2. Place (tempat)
Menurut Kotler (2002), saluran distribusi
organisasi
yang
saling tergantung yang
adalah
serangkaian
terlibat dalam proses untuk
10
menjadikan suatu produk/jasa tersedia dan siap digunakan atau siap
dikonsumsi. Lupiyoadi (2001) menyatakan bahwa lokasi adalah tempat
dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi atau kegiatannya.
Menurut Hurriyati (2005) untuk produk industri manufaktur
place dapat
diartikan sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk produk industri jasa,
place dapat diartikan sebagai tempat pelayanan jasa.
Lokasi yang strategis membuat konsumen lebih mudah dalam
menjangkau tempat serta keamanan yang terjamin. Lokasi memegang peranan
penting dalam melakukan usaha, karena berkaitan dengan dekatnya lokasi
usaha dengan pusat keramaian, mudah dijangkau (aksesbilitas), aman, bersih
dan tersedianya tempat parkir yang luas, pada umumnya lebih disukai
konsumen (Lupiyoadi, 2001). Menurut Heizer dan Render (2001), terdapat 6
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat/ lokasi
perusahaan, yaitu :
a. Lingkungan masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi baik
konsekuensi positif maupun negatif terhadap didirikannya
suatu
perusahaan di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan
perlu memperhatikan nilai-nilai lingkungan dan ekologi dimana
perusahaan akan berlokasi.
b. Kedekatan dengan pasar
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada para konsumen dan sering mengurangi
biaya distribusi.
c. Tenaga kerja
Setiap perusahaan harus mempunyai tenaga kerja yang mencukupi.
Banyak perusahaan sekarang ini lebih mementingkan kebiasaan dan sikap
calon pekerja suatu daerah daripada ketrampilan dan pendidikan karena
jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah
11
siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi
yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus menyelenggarakan
program pelatihan khusus bagi tenaga kerja baru.
d. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier
Bahan mentah yang berat dan susut cukup besar dalam proses
produksi, maka perusahaan lebih baik memilih lokasi dekat dengan bahan
mentah. Sebaliknya apabila produk jadi lebih berat, besar dan bernilai
rendah maka dapat memilih lokasi yang jauh dari bahan mentah. Lebih
dekat dengan bahan mentah dan supplier memungkinkan suatu perusahaan
mendapat pelayanan supplier yang lebih baik.
e. Fasilitas dan biaya transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi yang baik lewat darat, udara, dan air
akan memperlancar pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran
produk
perusahaan.
Pentingnya
pertimbangan
biaya
transportasi
tergantung sumbangannya terhadap total biaya. Lokasi dekat dengan pasar
akan menaikkan biaya pengangkutan bahan mentah.
f. Sumber daya – sumber daya alam lainnya
Hampir setiap industri memerlukan tenaga yang dibangkitkan dari
aliran listrik, disel, air, angin, dan lain-lain. Oleh sebab itu perlu
diperhatikan tersedianya sumber daya-sumber daya dengan murah dan
mencukupi.
3. Price (harga)
Menurut Swastha dan Irawan (2000) harga merupakan jumlah uang
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya. Menurut
Kotler
dan Armstrong (2008)
harga adalah
jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.
Hasan (2008) menjelaskan bahwa konsep harga bagi konsumen adalah segala
bentuk biaya
moneter
yang
dikorbankan
oleh
konsumen
untuk
12
memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanan dari suatu produk. Penetapan harga merupakan cara
untuk membedakan
penawarannya
dari
para pesaing dalam sebuah
perusahaan. Harga merupakan alat yang digunakan oleh pemasar untuk
memberikan penilaian terhadap suatu produk.
Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para
pembeli (Tjiptono, 2000) yaitu :
a. Peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membidik
konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan
untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang
sering muncul adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas
yang tinggi sehingga konsumen menilai harga yang ditetapkan sesuai
dengan kualitas produk maupun jasa yang ditetapkan.
4. Promotion (promosi)
Menurut Kotler dan Keller (2001) promosi yaitu kreativitas
mengkomunikasikan keunggulan produk serta berusaha membujuk pelanggan
sasaran untuk membelinya. Menurut Assauri (2009) promosi adalah usaha
perusahaan
untuk
mempengaruhi dengan
cara merayu
(persuasive
communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan
pemasaran. Menurut Swastha dan Irawan (2000) promosi merupakan
semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
Proses promosi diartikan sebagai suatu alat komunikasi antara pihak yang
menawarkan dengan pihak calon pembeli yang didalamnya terkandung
proses penyampaian informasi.
13
Beberapa pilihan media iklan menurut Clow dan Baack (2007) antara lain:
a.
Televisi dan radio, merupakan media yang memiliki jaringan yang luas
dimana sebuah iklan dapat disampaikan kepada jutaan orang secara
serentak.
b. Internet, keunggulan media internet adalah kesempatan kreatif yang
tersedia dan waktu yang singkat. Kreatif dimungkinkan dengan membuat
banner menggunakan berbagai jenis huruf yang berbeda ditambah dengan
animasi dan video singkat.
c. Majalah, disegmenkan berdasarkan topik area.
d. Billboard advertising, keunggulan billboard advertising adalah jangka
hidup yang panjang. Billboard advertising pada perusahaan lokal adalah
media iklan yang efektif, karena pesan dapat dilihat terutama oleh
penduduk lokal.
e. Koran, media iklan ini menawarkan akses kepada pasar lokal dengan
jangka waktu yang singkat dan memungkinkan penggantian iklan secara
fleksibel dan cepat.
5. People (partisipan)
Menurut Ratih (2005) partisipan adalah semua pelaku yang memainkan
peranan dalam penyajian jasa sehingga
dapat mempengaruhi
pembeli.
Elemen-elemen dari partisipan adalah pegawai perusahaan, konsumen dan
konsumen lain dalam lingkungan jasa. Pengukuran terhadap partisipan
didasarkan pada penampilan dan keramahan orang-orang yang terlibat
dalam pemberian layanan. Kusmana dalam Alma (2003) menyatakan bahwa
aspek-aspek kepemimpinan yang dimiliki para administrator yang berupa
kompetensi, wawasan dan kreativitas secara positif dan nyata mempengaruhi
keadaan stabilitas dan tingkat akademik yang dipimpin administrator yang
bersangkutan.
14
Hurriyati (2005) mengungkapkan bahwa partisipan (people) adalah
semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai
perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua
sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan
penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau
keberhasilan penyampaian jasa (service encounter). Hurriyati (2005) elemen
dari people ini memiliki 2 aspek yaitu:
a. Service People
Service people dalam organisasi jasa biasanya memegang jabatan ganda,
yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang
baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan
kesetiaan
pelanggan
terhadap
perusahaan
yang
akhirnya
akan
meningkatkan nama baik perusahaan.
b. Customer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,
tentang kualitas
jasa
yang pernah didapatnya dari perusahaan.
Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan,
motivasi dan manajemen dari sumber daya manusia.
6. Physical Evidence (sarana fisik)
Hurriyati (2005) menyatakan bahwa sarana fisik merupakan suatu hal
yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli
dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Fasilitas
pendukung
merupakan bagian dari pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup
penting. Jasa yang disampaikan kepada pelanggan
memerlukan
tidak
jarang
fasilitas pendukung di dalam penyampaian. Pengukuran
15
terhadap pendukung fisik didasarkan pada kelengkapan fasilitas fisik
untuk memberikan layanan dan kenyamanan fasilitas fisik seperti bangunan.
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga
termasuk suasana tempat beroperasinya jasa pelayanan. Karakteristik
lingkungan fisik merupakan segi yang paling nampak dalam kaitannya
dengan situasi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, peletakan
dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek
stimuli (Assael, 2001).
Menurut Lovelock (2007) perusahaan melalui tenaga pemasarnya
menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu
sebagai berikut:
a. An Attention-Creating Medium
Perusahaan jasa melakukan diferensiansi dengan pesaing dan
membuat
sarana fisik semenarik mungkin untuk mendapatkan
pelanggan.
b. As a Message-Creating Medium
Simbol atau isyarat digunakan untuk mengkomunikasikan secara
insentif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk
jasa.
c. An Effect-Creating Medium
Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk
menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.
7. Process (proses)
Menurut Lupiyoadi (2006), proses yaitu semua prosedur, jadwal
pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan
disampaikan
kepada konsumen. Objektif utama dari pemasaran adalah
mengidentifiasikan kebutuhan dan keinginan pasar. Desain pasar mencakup
sejak dari desain proses jasa sampai dengan bagaimana jasa disampaikan.
16
Proses sendiri dapat dibedakan dalam dua cara menurut Lupioyadi dan
Hamdani (2006) yaitu:
a. Kompleksitas (complexity), berhubungan dengan langkah-langkah dan
tahapan proses.
b. Keragaman (divergence), berhubungan dengan adanya perubahan dalam
langkah-langkah atau tahapan proses.
E.
Keputusan Pembelian
Menurut Peter dan Olson (2000) mengemukakan bahwa pengambilan
keputusan
konsumen
adalah
suatu
proses
pengintregasian
yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk proses pemecahan masalah orang
yang mengambil keputusan orang membeli atau tidak membeli (tanggapan)
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya.
Proses keputusan konsumen dalam melakukan pembelian merupakan
salah
satu pendekatan
dalam
usaha
mempelajari
perilaku
konsumen.
Pendekatan ini menitikberatkan pada pandangan bahwa dalam mencapai
suatu
keputusan
pembelian
seorang
konsumen melalui
suatu
proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingankepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap
paling menguntungkan (Amirullah, 2002). Menurut Kotler (2000), proses
pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen ada
beberapa tahap, antara lain: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.
1. Pengenalan Masalah
Tahap pertama pada proses keputusan pembelian dimana konsumen
mengenali masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian Informasi
17
Konsumen digerakkan untuk mencari lebih banyak informasi,
konsumen bisa lebih mudah melakukan pencarian informasi aktif, ketika
lebih banyak informasi diperoleh maka kesadaran dan pengetahuan
konsumen tentang barang atau jasa akan semakin meningkat.
3. Penilaian Alternatif
Konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merekmerek alternatif dalam himpunan pikiran.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen secara aktual membeli suatu produk.
5. Perilaku setelah pembelian
Konsumen akan
mengalami
suatu
tingkat kepuasan
atau
ketidakpuasan tertentu setelah melakukan pembelian produk. Konsumen
akan merasa puas jika produk yang dibeli sesuai harapan mereka. Konsumen
akan merasa sangat puas jika produk yang mereka beli melebihi harapan
mereka. Konsumen tidak merasa puas apabila produk yang dibeli kurang
memenuhi harapannya. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
dengan
suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Saat konsumen
puas, dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli
produk itu lagi.
Menurut Kotler (2005), dalam keputusan pembelian, umumnya ada
lima peranan yang dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi :
1.
Pemrakarsa (Initiator)
Initiator adalah orang yang pertama kali menyadari adanya
keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide
untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (Influencer)
Influencer adalah orang yang memberi pandangan, nasihat, atau
pendapat sehingga dapat membantu keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (Decider)
18
Decider adalah orang yang menentukan keputusan pembelian,
apakah jadi
membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau
dimana membelinya.
4. Pembeli (Buyer)
Buyer adalah orang yang melakukan pembelian secara aktual (nyata).
5. Pemakai (User)
User adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang
atau jasa yang telah dibeli.
Download