resiko anemia pada penyakit ginjal kronik

advertisement
RESIKO ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK
Ditulis oleh dr.H.M.Edial Sanif,SpJP,FIHA
Kamis, 07 Agustus 2008 19:23 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April 2009 19:06
RISIKO ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK
Anemia merupakan kelainan yang paling sering dijumpai pada
pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK). Berbagai hal dapat menyebabkan timbulnya masalah tersebut. Ginjal yang
tidak mampu mengeluarkan zat racun dari tubuh menyebabkan
sel darah merah cepat rusak. Perdarahan, walau sedikit dan
tersembunyi namun berkepanjangan, serta kurangnya asupan
sering sudah muncul sejak awal pada PGK. Kondisi-kondisi
seperti itu potensial menyebabkan anemia.
Kurangnya produksi zat yang disebut eritropoetin (EPE) juga
dianggap salah satu penyebab anemia terpenting pada paien
PGK. Pasien yang sudah mengalami hemodialisis, hilangnya
darah pada setiap dialisis maupun pengambilan darah yang
rutin dalam rangka evaluasi , juga merupakan sdalah satu
penyebab anemia yang tak boleh dipandang ringan.
Anemia yang terjadi menimbulkan proses adaptasi tubuh yang
tidak menguntungkan. Bersama dengan faktor resiko lain,
dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti perbesaran
jantung, gagal jantung, stroke, kurangnya fungsi kognitif
(demensia) maupun kurangnya toleransi terhadap latihan fisik
dan sering harus dirawat Rumah Sakit. Kesimpulannya, anemia
meningkat angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortalitas) pasien PGK.
Walaupun kebanyakan pasien PGK sudah dapat tertolong
dengan terapi erythropoietin stimulating agent (ESA) namun
bekerjanya zat tersebut sangat bergantung pada status zat besi
pasien. Bila pasokan zat besinya cukup maka dapat
meningkatkan kadar hemoglobin (Hb).
Topik yang belakangan ini hangat diperbincangkan adalah
seberapa tinggi Hb yang optimal untuk pasien PGK. Apakah
1/2
RESIKO ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK
Ditulis oleh dr.H.M.Edial Sanif,SpJP,FIHA
Kamis, 07 Agustus 2008 19:23 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April 2009 19:06
cukup sampai Hb 11 - 12 g/dl ataukah harus sampai normal
yakni 13 - 14 g/dl. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa
nilai Hb yang terlalu tinggi tidak memberi perbaikan yang
berarti. Ternyata nilai Hb yang optimal malah berkisar pada
11,5 g/dl. Namun tentu saja kualitas hidup dari seorang pasien
PGK tidak hanya ditentukan oleh kadar Hb semata, banyak
aspek lain yang mempengaruhi.
Sumber : Dwi Yanti Anggraini, Tabloid Yagina.
2/2
Download