DIENUL ISLAM A. PENGERTIAN Kata Islam berasal dari bahasa Arab, aslama, yuslimu, islam. Ditinjau dari segi bahasa/ etimologi Islam memiliki beberapa arti : 1. Islam Tunduk, Taat, Patuh dan Berserah/ Menyerah diri kepada Allah. Karena Islam beratrti tunduk dan berserah/ menyerah diri, karena setiap muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah. 2. Islam berarti Damai dan Kasih Sayang. Maksudnya, agama Islam mengajarkan perdamaian dan kasih sayang bagi umat manusia tanpa memandang warna kulit, agama dan status sosial. Oleh karenanya Islam tidak membenarkan adanya penjajahan dan sampai saat ini terbukti bahwa, jika umat Islam mencapai jumlah mayoritas dalam suatu Negara, maka umat lain yang minoritas dapat menikmati hidup damai dan sejahtera karena umat Islam mengulurkan persahabatan dan memberikan kasih sayang. Sebaliknya yang sering terjadi apabila umat Islam menjadi bagian terkecil disuatu bangsa atau Negara maka sering dijadikan bulan-bulanan. Contohnya Tragedi yang pernah terjadi di India, Philipina (kaum Islam Moro), dan yang terakhir di Bosnia awal tahun 1990-an, yakni pembasmian umat Islam oleh umat lain. 3. Islam juga berarti Keselamatan. Maksudnya ialah Islam merupakan ptunjuk untuk memperoleh keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Itulah sebabnya salam dalam Islam adalah Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kemudian dari segi istilah/ terminologi : “Islam adalah tunduk dan menyerah kepada Allah baik lahir maupun bathin dengan melaksanakan perintah-Nya”. Menurut Drs. Humaidi Tatapangarsa, ditinjau dari segi pengertian istilah beliau menjelaskan dalam bukunya Kuliah Aqidah Lengkap (Bina Ilmu, Surabaya:1979). Islam memiliki dua macam pengertian, pengertian Khusus dan Umum. a. Islam menurut pengertian khusus adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. b. Menurut pengertian umum, Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi dan Rasul Allah SWT dari zaman Nabi Adam as. sampai Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi yang dianamakan Islam itu adalah agama yang masih Murni/ Asli sesuai yang diajarkan Nabi dan Rasul. Apabila ajaran tersebut sudah berubah dari aslinya, seperti yang terjadi pada agama Nasrani/ Kristen yang melenceng dari ajaran Nabi Isa as. Dan agama bangsa Yahudi sekarang ini yang melenceng dari ajaran Nabi Musa as. Tidak lagi disebut Islam. Petunjuk yang meyatakan bahwa semua Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan Islam, dapat kita temui dan lihat dalam AlQur’an dan Injil Markus. Ayat-ayat yang menyatakan hal tersebut antara lain : Kemudian ayat-ayat dalam Injil Markus yang menerangkan bahwa semua Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan Islam adalah terdapat pada pasal 22 ayat 28-34 seperti yang dikutip oleh Dedy Suardi dalam bukunya Vibrasi Tauhid Meresonansi Keesaan Tuhan (Remaja Rosdakarya, Bandung 1994). Dalam pasal tesebut tersurat percakapan antara Nabi Isa as. dengan seorang ahli Taurat, sebagai berikut : 28)Maka datanglah seorang ahli Taurat; setelah didengarnya bagaimana mereka itu berbalah-balah sedang diketahuinya bahwa Yesus telah memberikan jawab yang baik, lantas ia menyoal pula, katanya; “Hukum yang manakah dikatakan yang terutama sekali ?”. 29)Maka jawab Yesus kepadanya; “Hukum yang terutama inilah. Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan yang Maha Esa”. 30) Maka hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu dengan segenap jiwamu, dengan sepenuh akal budimu dan dengan segala kuatmu. 31) Dan yang kedua inilah : “Hendaklah engkau mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Maka tiada hukum lain yang lebih besar daripada kedua hukum ini”. 32)Lantas kata ahli Taurat itu kepadanya : “Ya Guru amat benarlah segala kata Guru, bahwa Allah itu Esa adanya dan tiada yang lain melainkan Dia. 33)Dan hal mengasihi Tuhan sebulat hati, dan dengan sepenuh akal budi, dan dengan segenap akal jiwa, dan dengan segala kuat, dan lagi mengasihi manusia seperti diri sendiri, itulah terutama dari segala kurban bakaran dan persenbahan persenbelihan. 34)Apabila Yesus melihat bahwa ia sudah menyahut dengan bijaksana, berkatalah ia kepadanya : “Engkau tiada jauh lagi daripada kerajaan Allah. Maka tiada seorangpun berani menyoal dia lagi”. Seseorang yang memproklamirkan dirinya memeluk Islam, maka ia wajib mengamalkan rukun Islam yang lima, yakni : 1. Mengikrarkan syahadat, secara lisan sekaligus meyakini dalam hati sebagai kesaksian dan pengakuan atas bahwa hanya Allah SWT yang Maha Esa dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. karena itu kalimat syahadat terdiri dari dua macam : • Syahadat Tauhid, yaitu pengakuan atas ke-Esaan Allah Asyhadu An-laa Illaha Illallah (Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah). • Syahadat Rasul, yaitu mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul dan utusan Allah SWT. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah (dan, aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah). 2. Mendirikan shalat yang lima waktu. 3. Mengeluarkan Zakat. 4. Melaksanakan puasa; dan 5. Pergi haji, apabila sudah memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. B. KARAKTERISTIK ISLAM Adapun karakteristik Islam itu sendiri ialah terdiri dari, bahwa Islam : 1. Datangnya langsung dari Allah (Ar-Robaniyyah) Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan melalui utusan-Nya, Muhammad SAW. Ajaran-ajaran Islam tertuang dalam Al-Qur’an dan Sunah, berupa petunjuk-petunjuk, perintah dan larangan-larangan demi kebaikan manusia. Itulah sebabnya agama yang diterima disisi Allah hanya agama Islam. Allah SWT berfirman dalam Qs. Ali-Imron 19 : 2. Aturannya sesuai dengan fitrah manusia (Al-Insaniyyah) Islam sama sekali tidak memberatkan dan tidak pula menyulitkan. Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Baqarah 185 : 3. Aturannya mencakup semua aspek/ Universal (Asy-Syumuliyyah) Maksudnya ialah, Islam mencakup semua aspek kehidupan umat manusia. Ditegaskan dalam Qs. Al-An’am 38 : 4. Berada ditengah-tengah (Al-Wasathiyyah) 5. Seimbang (At-Tawaajuniyyah) Islam tidak memerintahkan umatnya untuk mencari kesenangan dunia semata, sebaliknya kebahagian akhirat juga tidak belaka. memerintahkan Akan tetapi Islam pemeluknya mengajarkan pemeluknya agar mencari kebahagiaan dunia dan akhirat. mencari kepada Dan dalam ayat lain Allah berfirman : 6. Orisinil/ Pasti (Asy-Syabatun) Islam benar-benar diturunkan oleh Allah SWT, dan tidak akan tercemar oleh usaha-usaha pemalsuan samapai akhir zaman. 7. Flexible (Al-Murunatun) 8. Jelas (Al-Wushuhun) C. SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM Dalam hidup dan kehidupannya, manusia membutuhkan panduan yang mengatur tata laku kehidupan. Panduan tersebut menentukan perbuatan yang boleh dilakukan dan yang tak boleh dilakukan. Jika panduan tersebut dilanggar maka konsekuensinya telah jelas yaitu hukuman. Demikian halnya dalam Islam. Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita mentaati hukum Islam. Memang benar bahwa tidak ada paksaan dalam memeluk agama Islam. Namun jika pilihan pada Islam telah dijatuhkan, maka akibat logisnya adalah mentaati hukum Islam yang sudah dipilih tersebut. Dalam Islam sumber utama hukum Islam adalah : 1. Al-Qur’an Dari segi bahasa/ etimologi Al-Qur’an berarti bacaaan. Sedangkan secara istilah Al-Qur’an adalah lafal berbahasa arab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara malaikat Jibril yang sampai kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf, disusun mulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Nas dan membawanya dianggap sebagai ibadah. Al-Qur’an merupakan mukjizat, ia bersifat melemahkan para penentangnya. Artinya, Al-Qur’an memiliki keistimewaan tak tertandingi, baik yang berhubungan dengan uslub (gaya bahasa), keindahan susunan redaksi, maupun jangkauan makna yang dikandungnya. 2. Hadist/ Sunah Bila Al-Qur’an adalah wahyu yang tampak, Hadist/ sunah adalah wahyu internal (wahy bathin). Wahyu internal disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad dalam bentuk inspirasi atau ilham tentang suatu konsep. Nabi kemudian meyatakan konsepnya tersebut dengan bahasanya sendiri. Jadi seluruh perkataan Nabi termasuk wahyu. Allah Berfirman dalam Qs. An-Najm Hadist/ Sunah secara bahasa adalah, jalan, cara atau metode. Bisa juga diartikan prilaku, tabiat, watak atau hukum. Sedangkan menurut terminologi segala ucapan, perbuatan dan ketetapan yang dilakukaan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menjelaskan sesuatu. Dengan demikian Al-Qur’an dan Hadist/ Sunah menjadi satu kesatuan pedoman bagi umat Islam. Allah SWT berfirman : Serta firman Allah dalam Qs. Al-Hasyr 7 : Nabi Muhammad SAW beliau bersabda : “Allah SWT membahagiakan seseorang yang mendengarkan sabdaku, kemudian ia menyampaikannya kepada orang lain sebagaimana ia telah mendengarnya (maksudnya tidak mengurangi atau menambah-nambahi). Boleh jadi orang yang menerima Hadist itu lebih mengerti dibandingkan orang yang memberitakannya”. HR. Muttafaq Alaih. 3. Ijmak (Kesepakatan) Kesepakatan para ulama dalam berijthad atas suatu hukum Islam yang belum jelas dalam Al-Qur’an dan tidak didapati dalam Hadist. Allah SWT berfirman dalam Qs. ???? Yang diamksud dengan Ulil Amri dalam ayat tersebut mencakup dua prngertian. Ulil Amri urusan dunia adalah pemerintah Ulil Amri urusan agama adalah Ulama 4. Qiyas Menurut bahasa adalah mengukur sesuatu atas sesuatu yang lainnya dan mempersamakannya. Sedangkan definisi Qiyas menurut ushul fiqh adalah mempersamakan suatu kasus yang tidak ada ketentuan hukumnya dalam AlQur’an dengan kasus lain yang hukumnya, karena terdapat persamaan dalam alasaannya. Contohnya : a. Mempersamakan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an atau Hadist tentang narkoba seperti, ganja, obat-obatan, sabu-sabu, putaw dan minuman bir, brendy, whysky dll; dengan Khomr sebab semua itu berakibat memabukan. b. Mempersamakan padi dengan gandum karena sama-sama makanan pokok. c. Mempersamakan kerbau dengan sapi, sebab di Arab tidak ada kerbau, dan lain sebagainya. Qiyas dapat dijadikan dasar hukum dalam semua bidang, kecuali bidang Aqidah dan Ibadah. D. PEMBAGIAN HUKUM ISLAM Hukum Islam dibagi menjadi lima : 1. Wajib (fardhu) Adalah suatu keharusan, yakni segala perintah Allah SWT yang harus kita kerjakan. Wajib atau fardhu terbagi lagi menjadi Sembilan, yaitu : a. Wajib Syar’i Ketentuan yang apabila dikerjakan mendapatkan pahala, sebaliknya jika ditinggalkan akan menjadi dosa. b. Wajib Aqli Ketetapan hukum yang harus diyakini kebenarannya karena masuk akal atau rasional. c. Wajib Aini Ketetapan yang harus dikerjakan oleh setiap muslim, antara lain shalat lima waktu, shalat jum’at, puasa wajib dibulan Ramadhan dsb; d. Wajib Kifayah Ketetapan yang apabila sudah dikerjakan oleh sebagian orang muslim, maka orang muslim lainnya terlepas darui kewajiban itu. Akan tetapi jika tidak ada yang mengerjakannya, maka berdosalah semuanya. e. Wajib Muaiyyan Suatu keharusan yang telah ditetapkan macam tindakanny, seperti, berdiri bagi yang mampu sewaktu shalat. f. Wajib Mukhoyyar Kewajiban yang boleh dipilih salah satu dari berbagai macam pilihan yang ditetapkan untuk dikerjakan, seperti, tebusan apabila kita berhubumgan suami istri disiang hari pada bulan Ramadhan, boleh memilih antara berpuasa atau member makan orang miskin. g. Wajib Mutlaq Kewajiban yang tidak ditentukan waktu pelaksanaannya, seperti, membayar denda atau sumpah. h. Wajib Aqli Nazari Kewajiban mempercayai suatu kebenaran dengan memahami dalildalilnya atau dengan penelitian yang mendalam, seperti mempercayai eksistensi Allah SWT. i. Wajib Aqli Dhoruri Kewajiban mempercayai kebenaran dengan sendirinya, tanpa dibutuhkan dalil-dalil tertentu, seperti orang makan maka akan menjadi kenyang. 2. Sunnah Perkara yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Sunnah terbagi lagi menjadi empat, yaitu : a. Sunnah Muakkad Sunnah yang sangat dianjurkan, misalnya shalat tarawih dan idul fitri. b. Sunnah Ghairu Muakkad Sunnah biasa, misalnya mengucapakan salam pada orang lain dan puasa pada hri senin dan kamis. c. Sunnah Haiah Adalah perkara-perkara dalam shalat yang sebaiknya dikerjakan, seperti mengangkat tangan ketika takbir, mengucapkan Allahu Akbar ketika akan ruku’, sujud dan sebagainya. d. Sunnah Ab’ad Adalah perkara-perkara dalam shalat yang harus dikerjakan, dan jika terlupakan maka harus menggantinya dengan sujud sahwi, seperti, lupa membaca tasyahud awal dsb; 3. Haram Adalah suatu perkara yang dilarang melakukannya, seperti minum-minuman keras, mencuri, judi, dll. Apabila mengerjakannya maka terhitung dosa, sebaiknya jika ditinggalkan akan memperoleh pahala. 4. Makruh Adalah sesuatu hal yang tidak disukai/ diinginkan, tetapi apabila dikerjakan tidak berdosa, dan jika ditinggalkan maka akan mendapatkan pahala, seperti merokok, makan yang berbau dsb; 5. Mubah Adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan tidak berpahala dan juga tidak berdosa. E. PENDAPAT CENDEKIAWAN BARAT TENTANG ISLAM Ribuan bahkan ratusan ribu cendekiawan Barat yang mengagumi ajaran Islam sekaligus mengakuinya sebagai ajaran yang rasional. Sebagian diantara mereka, setelah mempelajari Islam dan membanding-bandingkannya dengan agama yang lain, meyatakan diri memeluk agama Islam. Benarlah firman Allah SWT. Berikut beberapa pendapat cendikiawan Barat tentang Islam, antara lain. 1. Vera Micheles Dean, mengatakan dalam bukunya, The Nature of The Non Western World, bahwa Ialam itu meliputi empat unsur. a. Islam is Religion b. Islam is Political System c. Islam is Way of Live d. Islam is Interpretation of History 2. Gustav Libon, mengatakan dengan jujur peranan Islam dalam memajukan pola pikir manusia, antara lain ia katakan “Sesungguhnya filsuf Arab dan kaum Muslimin adalah yang pertama-tama mengajarkan, bagaimana kemerdekaan berpikir sesuai dengan kelurusan beragama”. Ia juga tidak segan-segan mengakui. “Pengaruh peradaban kaum muslimin di Barat kuat sekali, terutama dibidang ilmu, sastra, dan budi pekerti. Para sejarawan ilmu modern Eropa mengakui sendiri hal ini, bahwa kalau tidak karena, dan sudah tentu kemajuan Eropa modern akan mundur berapa tahun lamanya, hanya Allah sajalah yang tahu”. 3. De Slane Mac Gokein (1810-1879) penyusun indeks program ketimuran yang disimpan diperpustakaan Nasional Paris, berkomentar dalam terjemahan Mukaddimah Ibnu Khaldun berbahasa Perancis. “Sesungguhnya bangsa Arab merupakan suatu umat yang memiliki keistimewaan dalam banyak sifat. Ia mempunyai agama Islam yang lengkap dan paripurna”. 4. George Starton, seorang dosen Universitas Hardvard berkomentar. “Sesungguhnya Islam merupakan tatanan agama yang paling tepat dan paling mudah. Dan kalau kita melihat Islam dari perbuatan kaum muslimin sudah tentu kita akan melihat ajaran agama itu dengan jelas dan gambling”. 5. Prof. Dr. Wilfred Canthweel mengatakan dalam bukunya Islam In Modern History, bahwa : “That Islam as A religion is Relevant to All aspect of Live and society (sebagai suatu agama, Islam cocok untuk semua aspek kehidupan dan masyarakat)”. 6. Monsieur Siffter De Sasie (1750-1838), pakar ketimuran yang mendirikan Persatuan Asia-Perancis menulis dalam bukunya, Al-Hayat, antara lain : “Saya tidak dapat melukiskan dengan kata-kata yang lebih tepat selain menyatakan bahwa agama Islam itu sesuatu yang paripurna dab berpangkal”. 7. Dr. Ritten, Orientalis dan sejarawan besar berkebangsaan Spanyol, berkomentar tentang Islam, antara lain ia katakana : “Agama Muhammad sudah meyakinkan sejak saat-saat kelahirannya dan dalam kehidupan Nabi itu juga, bahwa ajarannya bersifat universal. Jadi sesuai dengan segala bangsa dan dengan sendirinya dapat dicerna oleh semua akal disemua iklim dan cuaca”. 8. Prof. Dr. H.A.R Gibb mengatakan bahwa “ “Islam is indeed more than a system of theology; it ia a complete civilization (Islam itu sesungguhnya lebih dari suatu sistem agama saja, melainkan juga suatu peradaban yang lengkap)”. 9. Mister Eric Bintam, seorang orientalis kelahiran Granada (1815-1887), menulis dalam bukunya, Al-Hayat, antara lain : “Sebenarnya perselisihan pokok antara Islam, karena tidak sudi Rob (Tuhan)nya dipersekutukan dengan siapapun, dan Islam itu adalah agama lemah lembut, permusyawaratan, jujur dan amanat. Semua yang dibawanya tidak ditolak oleh selera yang sehat dan akal yang matang. Karena itulah jika kia bersikap adilterhadap diri sendiri, tentulah kita akan mempersatukan barisan dengan kaum Muslimin, dan akan membuang watak fanatic buta yang diciptaka oleh oknum-oknum kelompok vested yang diapaksakan karena doronga hawa nafsu”. 10. Lusin Juva, seorang orientalis terkenal berpendapat : “Islam sesuai benar dengan kemajuan zaman kita sekarang ini. Bahwa kemajuan yang telihat saat ini dinegara-negara Islam sejak abad yang lalu membuktikan, bahwa Islam berjalan seiring dengan kemajuan dan akan senantisa ada untuk selama-lamanya”. 11. Leodourch, seorang orientalis Barat berkebangsaan Jerman berkomentar : “Sesungguhnya Islam itu agama kemanusiaan alami, ekonomis dan sekaligus moralis. Tidak pernah saya menyebut sesuatu dari positif LAW, melainkan saya mengemukakan undang-undang tentang hal itu didalamnya. Saya juga menemukan didalamnya dua “obat penawar” yang sedang dicari-cari dunia : a. Terdapat dalam Al-Qur’an yakni kalimat : “…Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara… b. Mengeluarkan zakat oleh mereka yang mampu untuk diberikan kepada orangorang miskin, sebagi suatu hak bias diambil dengan paksa, kalau sikaya tidak mau mengeluarkannya dengan ikhlas. Ini bias menyelesaikan anarsisme”. 12. Stanley Lanepool, seorang cedekiawan Inggris menulis dalam bukunya, “Salahuddin Dan Sejarah Pemerintahan Yerusalem” antara lain : “Bagi orang yang mempelajari perang salib, tidak perlu lagi belajar tentang keutamaan peradaban. Kiranya keberanian, kebesaran jiwa, kemuliaan akhlak, toleransi, kemurahan hati yang hakiki dan pendidikan yang sehat, semuanya itu pada waktu berkecamuknya perang ada dipihaknya kaum muslimin. Para sejarawan ketika membicarakan kemurahan hati menisbahkan kepada jasa kaum Muslimin serta memperkenalkan dan menagajarkan dalam betuk peraturan di Eropa dan Cicilia. Mereka meningkatkannya dan meluaskan ufuknya”.