ABSTRAKSI Salah satu karya sastra yang berupa novel merupakan salah satu media untuk menyampaikan sebuah pesan atau berita yang terkandung di dalamnya. Karya sastra merefleksikan ide-ide, gagasan, norma-norma, nilai-nilai, serta aktifiktas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat dalam bidang sosial, politik maupun kebudayaan. Baik itu yang terjadi dimasa lalu maupun yang terjadi sekarang ini. Karya sastra mampu merefleksikan kehidupan masyarakat. Dengan lahirnya novel Negri 5 Menara bagaikan vitamin semangat bagi mereka yang tengah berada pada stagnansi diri. Negri 5 Menara memberikan kisah inspiratif dengan menjadikan proses pendidikan dan pembudayaan menciptakan insani yang handal lewat “man jadda wajada” sebagai antibiotik yang mengusir parasit-parasit kemalasan yang melemahkan. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis akan menganilisis novel negri 5 menara. Tujuan penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dimensi teks yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro dalam novel Negri 5 Menara. Untuk mengetahui dimensi kognisi sosial motivasi belajar dalam Negri 5 Menara. Untuk mengetahui dimensi konteks motivasi belajar dalam Negri 5 Menara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dimana metode ini lebih menekankan pada pengamatan fenomena yang terjadi di masyarakat. Alasan penulis memilih metode ini didasarkan pada anggapan bahwa fenomena novel yang berisikan realitas fakta dan pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya sangat tepat untuk diteliti secara mendalam. Karena itu dapat memenuhi kapasitas dari akar permasalahan yang penulis angkat. Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan analisis wacana model Teun A. Van Djik, dimana dalam model analisanya berusaha untuk menyatukan kognisi atau pikiran dan kesaaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap suatu teks tertentu. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana ke dalam satu kesatuan analisis. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan yang merupakan dimensi teks yang merepresentasikan motivasi belajar dalam Negri 5 Menara yang merupakan struktur makro adalah mengenai sudut pandang Ahmad Fuadi dalam menceritakan vitamin semangat lewat mantra “man jadda wajada” yang di ucapkan dan diteriakkan dengan kesungguhan hati, sedangkan yang merupakan superstruktur adalah mengenai perjalanan dan idealisme pendidikan pesantren yang dilandasi keikhlasan guru mewakafkan diri untuk pendidikan Pondok dengan tujuan mengajar santri agar sukses dunia dan akhirat, sedangkan struktur mikro adalah menggambarkan bahwa butuhnya keikhlasan dan kesungguhan dalam pendidikan guna mencapai pintu kesuksesan. Sementara itu yang penulis temukan pada kognisi sosial adalah sudut pandang Ahmad Fuadi dalam menyikapi pendidikan dan studi yang telah ditempuh. Sedangkan dalam konteks atau analisis sosial adalah pandangan masyarakat terhadap hasil karya Ahmad Fuadi. i