10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai konsep teori komunikasi, konsep teori public relations (PR), kemudian membahas mengenai definisi serta fungsi intranet, dan juga membahas keefektivitas penggunaan intranet sebagai pusat informasi. 2.1. Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Dalam kehidupan manusia komunikasi sangat penting. Tanpa adanya komunikasi interaksi antar sesama manusia tidak akan berjalan dengan baik. Dengan adanya komunikasi, mereka dapat bertukar informasi ataupun pikiran satu dengan yang lainnya. Tidak jarang dalam berinteraksi antar sesama manusia sering terjadi misscommunication. Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer komunikasi atau pesanpesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima 11 pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah tercapainya saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. 4 Menurut Deddy Mulyana, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. 5 Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa lebih mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Komunikasi akan terjalin karena adanya pencapai suatu hal yang dituju. Dalam berkomunikasi ada kedua belah pihak saling bertukar informasi, perasaan serta tingkah laku dalam pencapaian suatu tujuan. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampai dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain dan juga merupakan proses sosial. Atau dapat juga disimpulkan komunikasi adalah kajian mendalam dan menyeluruh tentang pelaksanaan sistem komunikasi keorganisasian yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi. 2.1.2. Proses Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut : pengiriman pesan, penerimaan pesan dan pesan. 1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi 4 Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Rajagrafindo Utama, Jakarta, 2006, hal 81-86 5 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, 2005, hal 10 12 Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa : a. Informasi b. Ajakan c. Rencana kerja d. Pertanyaan dan sebagainya 2. Simbol/ isyarat Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu. 3. Media/penghubung Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb. 13 4. Mengartikan kode/isyarat Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya. 5. Penerima pesan Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim 6. Balikan (feedback) Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan 14 kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi. 7. Gangguan Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya. 2.2. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi. Sifat komunikasi organisasi adalah komunikasi yang berlangsung lebih banyak komunikasi formal. Organisasi cenderung lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisien dalam melakukan kegiatan komunikasinya. Untuk itu komunikasi yang dilakukan bersifat formal. Organisasi merupakan : 6 1. Suatu sistem 2. Melakukan koordinasi aktivitas 3. Mencapai tujuan bersama atau umum. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Bila 6 Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi:Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Penerj. Dan Ed Mulyana. Bandung:Rosda, 1998,hal : 11 15 organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi kecil yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi yang berlangsung relative sederhana. Organisasi yang anggotanya seribu orang menjadikan komunikasinya sangat kompleks. 7 Sedangkan pengertian organisasi itu sendiri menurut Rosady Ruslan, Organisasi yang merupakan kerangka kerja dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu system manajemen modern. 8 Definisi fungsional komunikasi organisasi menurut Wayne Pace dan Don F. Faules adalah sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. 9 Komunikasi organisasi dapat dilihat sebagai proses mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan komunikasi yang memungkinkan organisasi berfungsi. 10 Fungsi komunikasi organisasi: 11 • Komunikasi tidak sekedar melayani organisasi, ia adalah organisasi. • Komunikasi akan berpusat pada simbol-simbol yang memungkinkan kehidupan organisasi. 7 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004, hal 54 Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Rajagrafindo Utama, Jakarta, 2006, hal 89-90 8 9 R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi:Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Penerj. Dan Ed Mulyana. Bandung:Rosda, 1998,hal : 31 10 Richard, V Ference, Peter, R Monge dan Hamish, M Rusell, Comunicating and Organizing, Reading Massachusett, Adison-Wesley, 1977, hal :4 11 Wayne Pace dan Don Faules, Op.Cit., hal : 32 16 • Berperan lebih banyak dari sekedar melaksanakan rencana-rencana organisasi. • Komunikasi penting bagi pengambilan keputusan. • Komunikasi organisasi tidak eksis hingga diciptakan dan ditafsirkan oleh orang-orang. Mengukur posisi organisasi kita dapat mengukur dengan: 12 • Kognitif (Pikiran) Perubahan tingkat kepedulian, perubahan tingkat pengertahuan • Afektive (emosi) Perubahan tingkat ketertarikan, perubahan tingkat kegemaran / keinginan Konatif. • Konatif (perilaku) Perubahan tingkah laku, perubahan cara individu dan group bergaul, komitmen/ tindakan, perubahan budaya dan sosial 2.2.1. Komunikasi Internal Fungsi komunikasi internal adalah mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajemen dan mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan karyawan. Komunikasi dari manajemen kepada karyawan dalam sebuah organisasi besar harus melalui beberapa tahap otoritas. Dalam proses penyampaiannya, makna dari suatu pesan seringkali disalahartikan. 13 12 Ibid., hal : 90-91 Frazier Moore H., Humas membangun citra dengan komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1981, hal:87 13 17 2.2.2. Aliran Komunikasi Penyampaian pesan (informasi) dalam aliran komunikasi pada suatu organisasi atau perusahaan (formal) biasanya mengalir dari atas ke bawah (downward communication) atau dari bawah ke atas (upward communication) atau dari tingkat yang sama atau secara horizontal. Ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi, yaitu : 14 1. Downward communication Berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu dilaksanakan. c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku. d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. e. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (Sense of mission) 2. Upward communication Terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah keatas ini adalah, “Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan”. 14 Wayne Pace dan Don Faules, Op.Cit., hal 184;189;195 18 a. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan. b. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan. c. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaan. d. Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan-pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan dan rencana-rencana untuk waktu mendatang. 3. Horizontal communication Komunikasi ini berlangsung antara karyawan yang memiliki kedudukan setara. Fungsi arus komunikasi horizontal adalah: a. Memperbaiki koordinasi tugas b. Upaya pemecahan masalah c. Saling berbagi informasi d. Upaya memecahkan konflik, mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan e. Membina hubungan baik melalui kegiatan bersama f. Untuk memperolah pemahaman bersama g. Untuk menumbuhkan dukungan antarpersona Aliran informasi : • Tidak bergerak, yang nampak adalah penciptaan, penyampaian dan interpretasi pesan merupakan proses yang mendistribusikan pesan keseluruh organisasi, iklim dan moral organisasi. 19 • Bersifat dinamis dan terjadi sepanjang waktu. • Serentak, berurutan dan kombinasi keduanya. • Aliran informasi, dinamik, dimana-mana pesan diciptakan, dimunculkan, dan ditafsirkan. 2.3. Public Relations (PR) “Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” Frank Jefkins (1996). 15 Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul perubahan yang berdampak. Sehingga Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua jenis organisasi, baik itu bersifat komersial maupun non komersial, di sektor publik (pemerintah) maupun privat (pihak swasta). 16 Public relations is the discipline which looks after reputation, with the aim of earning understanding and support and influencing opinion and behaviour. It is the planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its publics 17 . Public Relations (PR) adalah communication with sectors of the public to influence their attitudes and opinions in the interest of promoting a person, product, or idea. Dari beberapa definisi mengenai Public relations dapatlah disimpulkan bahwa public relations pada hakikatnya merupakan suatu proses 15 16 . Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 1996, hal.9 - 10 Frank Jefkins, Public Relations, OpCit, hal:2,9-10 17 Sudman, Seymour and Norman M Bradburn, 1982 A Practical Guide to Quesioner Design, Jossey-Bass, Inc.hal. 23 20 terus menerus dari segala upaya manajemen yang terprogram, terencana dan berkesimanbungan untuk dapat menciptakan dan membina saling pengertian antara organisasi dengan publiknya dengan berusaha memberikan informasiinformasi yang jelas kepada publiknya. Pada dasarnya public relations pada suatu perusahaan, organisasi atau lembaga-lembaga lainnya baik negeri ataupun swasta, adalah sebagai perantara atau penghubung antara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik public internal maupun publik external. Selain itu peranan public relations sangat penting dalam menciptakan dan membentuk opini dalam perusahaan. Hal tersebut kiranya sesuai dengan inti dari seorang public relations yaitu memperoleh good will atau pengertian dari publiknya yang dapat menimbulkan citra positif pada perusahaan atau organisasinya. 18 Empat unsur dasar Public Relations: 1. Public Relations harus merupakan filsafat manajemen yang bersifat sosial 2. Public Relations adalah suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam keputusan kebijaksanaan 3. Public Relations adalah tindakan akibat kebijaksanaan tersebut 4. Public Relations merupakan komunikasi dua arah yang menunjang ke arah penciptaan kebijaksanaan ini, kemudian menjelaskan, mengumumkan, mempertahankan, atau mempromosikannya kepada publik sehingga memperoleh saling pengertian dan itikad baik. 18 Frank Jefkins.,Op.Cit., hal:9 21 Enam kriteria yang merangkum keahlian seorang praktisi public relations yang baik, telepas dari latar belakang pribadinya, yaitu : 19 • Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik. • Mampu berkomunikasi dengan baiksecara lisan maupun tulisan atau bahkan secara visual. • Pandai mengorganisir segala sesuatu. • Memiliki integritas personal, baik dalam profesi maupun dalam kehidupan pribadinya. • Memiliki imajinasi, artinya disini adalah memiliki daya kreativitas yang cukup baik. • Serba tahu, dituntut untuk memiliki akses informasi yang seluas-luasnya. Public relations mencakup hal-hal berikut ini : 1. Mengantisipasi, menganalisa dan menterjemahkan pendapat public, sikap dan masalah yang mungkin berdampak baik ataupun buruk terhadap jalan serta rencana organisasi. 2. Memberi anjuran kepada manajemen pada semua jenjang di dalam organisasi, dengan memperhatikan keputusan kebijaksanaan, rangkaian tindakan, dan komunikasi dengan memperhitungkan percabangan masyarakatnya dan tanggung jawab sosial atau tanggung jawab kewarganegaraan. 19 Frank Jefkins, Op.Cit., hal.21 22 3. Meneliti, melaksanakan dan mengevaluasi program tindakan dan komunikasi secara berkelanjutan, agar masyarakat yang diberi informasi memperoleh pemahaman, sehingga tujuan organisasi tercapai. Program-program itu dapat mencakup pemasaran, keuangan, pegumpulan dana, hubungan dengan karyawan atau pemerintah, dan lainnya. 4. Membuat rencana dan menerapkan upaya organisasi untuk mempengaruhi atau mengubah kebijakan umum. 5. Menentukan sasaran, membuat rencana, membuat anggaran, menyaring dan melatih staf, mengembangkan fasilitas, singkatnya, mengelola sumber daya yang diperlukan untuk melaksankan semua yang disebutkan di atas. 6. Pengetahuan serta ketrampilan teknis diperlukan untuk penelitian pendapat, analisis masalah masyarakat, hubungan media, direct email, iklan kelembagaan penerbitan, pembuatan film/video, peristiwa-peristiwa khusus, pidato, dan presentasi. Garis besar aktivitas utama Public Relations suatu perusahaan atau organisasi adalah sebagai berikut: 20 1. Communicator Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung dan lisan (spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuador. 20 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Rajagrafindo Utama, Jakarta,2006, hal 26-27 23 2. Relationship Kemampuan peran Public Relations membangun hubungan yang positif dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. 3. Back up Management Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi. 4. Good Image Maker Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi, dan sekaligus menjadi hal yang utama bagi aktivitas Public Relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan, membangun citra atau nama baik lembaga atau organisasi dan produk yang diwakilinya. Fungsi Public Relations dalam suatu organisasi: 21 1. To facilitate and insure an inflow of representative opinions from an organization’s several publics so that its policies and operations may be kept compatible with the diverse needs and views of these public. (Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat 21 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Op.Cit., hal:34 24 dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publikpublik tersebut) 2. To counsel management on ways and means on shaping an organization’s policies and operations to gain maximum public acceptance. (Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik) 3. To devise and implement programs that will gain wide and favorable interpretations of anorganization’s policies and operations. (Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi) Secara sederhana tugas PR, antara lain : • Menyusun strategi komunikasi perusahaan • Memberi infromasi • Memantau pendapat umum • Mengelola web organisasi atau perusahaan • Mengembangkan hubungan baik antara pimpinan dan karyawan • Menumbuhkan motivasi Strategi cyber PR, antara lain : • Memberikan pengertian tentang intranet • Mensosialisasikan intranet di kalangan karyawan • Membuat intranet semenarik mungkin 25 • Membuat angket untuk karyawan • Meng up date infromasi intranet PR senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, kunci sukses PR adalah melalui komunikasi. Artinya, keberhasilan PR untuk mencapai tujuannya bergantung pada sejauh mana PR itu dapat menjalin hubungan dengan masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal. Ciri hakiki dari komunikasi PR adalah komunikasi yang bersifat timbal balik (two-way traffic). Komunikasi yang bersifat timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan PR, dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok dalam humas. 2.3.1. Publik Internal Dunia Public Relations dikenal hubungan masyarakat internal (employee relations), yaitu publik yang terdiri dari para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari usaha, perusahaan atau instansi itu sendiri. 22 Hubungan masyarakat internal (internal public relations) dalam suatu perusahaan, terdiri dari beberapa tingkatan : 23 1. Hubungan dengan karyawan (employee relations) pada umumnya. Beserta keluarga karyawan khususnya. 22 Rosady Ruslan, Op.Cit., hal:271 Ibid., hal: 273 23 26 2. Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan dalam manajemen perusahaan (management relations), baik di level korporat atau level sebagai pelaksana. 3. Hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham (stock holder relations) Efektivitas hubungan masyarakat internal memerlukan koordinasi antara: 24 a. Sistem manajemen yang sifatnya terbuka (Open Management) b. Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawan. c. Keberadaan manajer Humas, yang tidak hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber-sumber daya teknis yang modern. 2.4. Efektivitas Pada dasarnya pengertian efektifitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya hasil atau mengarah ke pencapaian sasaran, efektif senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien. Efektifitas menekankan pada hasil yang dicapai. Istilah efektif dan efisien merupakan dua istilah yang saling berkaitan dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Effective is able to accomplish a purpose, functioning effectively (efektif adalah dapat mencapai tujuan yang diharapkan, berfungsi dengan efektif). 25 Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, efektivitas adalah suatu keadaan yang berhasil guna. Pengertian efektivitas menurut pendapat Gie (2001) 24 M.Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, Bumi Aksara, Jakarta,2001hal : 212 25 www.wikipedia.com 27 adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu akibat yang dikehendaki. Sedangkan menurut Gibson, efektivitas adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama. Konsep tersebut didasarkan pada pendekatan tujuan, yang bertujuan untuk menentukan dan mengevaluasi. Sedangkan menurut Hidayat (1996), efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Semakin besar prosentase target yang tercapai semakin tinggi tingkat efektivitasnya. Peningkatan efektivitas organisasi dinyatakan sebagai tujuan, karena pengertian bahwa secara fungsional kinerja suatu sistem ditentukan oleh kejituan dalam pencapaian sasaran. Definisi efektivitas secara umum adalah : mengerjakan hal-hal yang benar, mencapai tingkat di atas pesaing, membawa hasil, menangani tantangan masa depan, meningkatkan laba keuntungan, dan mengoptimalkan sumber daya. 26 Berikut pengertian efektivitas menurut pendapat para ahli, sebagai berikut: Menurut Hidayat (1986), yang menjelaskan bahwa : ”Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Di mana makin besar presentasi yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya” Menurut Schemerhon John R, Jr (1986:35) ”Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif” Ada pun pengertian efektivitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984), ”Efektivitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input” 26 Andre Hardjana, Audit Komunikasi, Grasindo,2000,, hal. 24 28 Dari pengertian-pengertian efektivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencapai tingkat efektivitas dapat digunakan rumus sebagai berikut : Efektivitas = Output Aktual/Output Target > = 1 • Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan tercapai efektivitas • Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang dari 1(satu), maka efektivitas tidak tercapai Komunikasi dikatakan efektif bila pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, dan pihak yang menerima pesan tersebut dapat memberikan feed back sehingga terjadi komunikasi dua arah. Pada dasarnya pengertian efektifitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektifitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan outputnya. Istilah efektif (effective) dan efisien (efficient) merupakan dua istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Tentang pendapat. arti dari efektif maupun efisien terdapat beberapa 29 Arti efektif dan efisien adalah sebagai berikut : “When a specific desired end is attained we shall say that the action is effective. When the unsought consequences of the action are more important than the attainment of the desired end and are dissatisfactory, effective action, we shall say, it is inefficient. When the unsought consequences are unimportant or trivial, the action is efficient. Accordingly, we shall say that an action is effective if it specific objective aim. It is efficient if it satisfies the motives of the aim, whatever it is effective or not”. (Bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah efektif. Tetapi bila akibat-akibat yang tidak dicari dari kegiatan mempunyai nilai yang lebih penting dibandingkan dengan hasil yang dicapai, sehingga mengakibatkan ketidakpuasan walaupun efektif, hal ini disebut tidak efisien. Sebaliknya bila akibat yang tidak dicari-cari, tidak penting atau remeh, maka kegiatan tersebut efisien. Sehubungan dengan itu, kita dapat mengatakan sesuatu efektif bila mencapai tujuan tertentu. Dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak). 27 Atau efektifitas dari usaha kerjasama (antar individu) berhubungan dengan pelaksanaan yang dapat mencapai suatu tujuan dalam suatu system, dan hal itu ditentukan dengan suatu pandangan dapat memenuhi system itu sendiri. 28 Secara etimologis efektivitas berasal dari akar kata efek. Efek adalah unsur penting dalam keseluruhan proses komunikasi. Efek bukan hanya sekedar umpan balik dan reaksi penerima (komunikasi) terhadap pesan yang dilontarkan oleh komunikator, melainkan oleh efek dalam komunikasi merupakan paduan sejumlah kekuatan yang bekerja dalam masyarakat, dimana komunikator hanya dapat menguasai satu kekuatan saja, yaitu pesan-pesan yang dilontarkan. Oleh karena itu kita dapat menyatakan, bahwa efek terjadi pada individu-individu dan kemudian menjadi sikap masyarakat. 27 Chester I. Barnard, Kebijakan Kinerja Karyawan, Prawirosentono, 1999, Hal. 27 28 Ibid, hal. 28 30 Efektivitas fungsi intranet bagi karyawan PT. Bakrie Telecom, efektivitas adalah Sesuatu yang kita sampaikan bermanfaat, berguna bagi orang lain yang membutuhkan informasi tersebut. Tingkat efektivitas ditentukan oleh karyawan dengan cara terpenuhinya segala kebutuhan informasi yang dibutuhkan karyawan yang dirangkai dalam satu tempat yaitu intranet. Tanpa banyak membuka sarana lain, karyawan sudah mendapatkan semua informasi di intranet. 2.4.1. Mengukur Efektivitas Masalah pokok dalam pendekatan survey sebagai alat tunggal adalah mencari dan menentukan alat ukur yang digunakan untuk memeriksa kegiatan organisasi. Efektivitas komunikasi berkaitan dengan pertanyaan “berapa besar dampak kegiatan-kegiatan penyebaran informasi pada karyawan” Artinya ada kesesuaian antara penyampaian informasi dan kebutuhan informasi. Asumsinya, sistem komunikasinya benar tetapi kegiatan-kegiatan komunikasi sebagai langkah-langkah pelaksanaan dari sistem komunikasi tersebut salah karena tidak sesuai dengan situasi yang ada – salah langkah tidak dapat menimbulkan dampak yang diharapkan oleh sistem penyebaran informasi. Dalam penelitian mengenai efektivitas penggunaan media intranet BTEL Portal terhadap kebutuhan informasi karyawan PT. Bakrie Telecom,Tbk Jakarta, peneliti menggunakan audit komunikasi sebagai alat ukur tentang efektivitas. Menurut Gerald Goldhaber dan Donald Rogers, 29 dalam buku Audit Komunikasi menegaskan terdapat 6(enam) kriteria dalam mengukur efektivitas 29 Andre Hardjana, Audit Komunikasi, Grasindo, 2000, hal 34 31 komunikasi, sebagai berikut : siapa penerima atau pemakai (receiver or user), isi pesan (content), ketepatan waktu (timing), media komunikasi (media), format (format), dan sumber pesan (source). Dengan penjelasan dan uraian sebagai berikut : Dalam dimensi penerima, yang menjadi kriteria pertanyaan adalah apakah semua orang yang dituju menerima data? dan apakah orang lain yang tidak dituju juga menerima data ? Dalam dimensi isi pesan, yang menjadi kriteria pertanyaan adalah apakah semua data penting disalurkan ? dan apakah data tidak penting juga disalurkan ? Dalam dimensi ketepatan waktu, yang menjadi kriteria pertanyaan adalah apakah data tersedia waktu dibutuhkan ? dan berapa lama data disimpan sebelum dibutuhkan ? Dalam dimensi media, yang menjadi kriteria pertanyaan adalah melalui saluran mana data diterima ? dan apakah tersedia saluran-saluran lain yang lebih efektif ? Dalam dimensi format kemasan, yang menjadi kriteria pertanyaan adalah dalam bentuk apa data diterima ? dan apakah tersedia bentuk lain yang lebih efektif ? Dalam dimensi sumber, yang menjadi kriteria pertanyaan adalah siapa sumber langsung dari data yang dibutuhkan ? dan apakah tersedia sumber data lain yang lebih dipercaya ? Dengan demikian dapat disimpulkan definisi sederhana dan tegas tentang audit komunikasi adalah kajian mendalam dan menyeluruh tentang pelaksanaan 32 sistem komunikasi keorganisasian yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Penelitian ini memakai 6(enam) kriteria tersebut di atas karena menurut peneliti 6(enam) kriteria tersebut cukup mewakili indikator-indikator yang perlu diteliti dalam mengukur efektivitas sebuah media internal. Faktor-faktor penunjang komunikasi efektif menurut Wilbur Schramm adalah sebagai berikut : 1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian komunikan. 2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi keleompok di mana komunikan berada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Efektivitas organisasi dalam pengertian umum, dapat diukur sebagai : mengerjakan hal-hal yang benar, mencapai tingkat di atas pesaing, membawa hasil, menangani tantangan masa depan, meningkatkan laba keuntungan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. 30 30 Andre Hardjana, Audit Komunikasi, Grasindo,2000,hal.24 33 2.4.2. Efektivitas media online Media dikatakan efektif jika media tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Sebelum jauh membahas tentang hakikat efektivitas, terlebih dahulu kita bedakan antara efisien dan efektivitas agar lebih jelas. Efficiency could be defined to mean maximization, in some sense, of the ratio of net positive result (the balance of desired over under sired sequences) to opportunity costs. Stated more precisely a choice could be defined as efficient if it achieved the greatest possible opportunity costs. (Efisiensi dapat dirumuskan dalam arti memaksimalkan menurut suatu pengertian tertentu antara hasil bersih yang nyata{imbang dari akibat-akibat yang dikehendaki terhadap yang tidak dikehendaki} dengan pengorbanan yang diberikan. Apabila dinyatakan secara cermat, suatu tindakan dapat disebut efisien apabila mencapai hasil yang sebesar mungkin dengan pengorbanan tertentu yang diberikan. Atau ini mencapai suatu tingkat hasil tertentu dengan pengorbanan terkecil yang mungkin diberikan).31 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi adalah usaha untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Jadi pada dasarnya efisiensi kerja merupakan perwujudan dari pada cara kerja yang efisien. Sementara itu Chester I Bernard mengemukakan perbedaan antara efektif dan efisien, bahwa suatu tindakan dapat dikatakan efektif apabila mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tindakan efisien apabila memuaskan dorongan batin dari pada tujuan itu, baik tindakan itu efektif atau tidak, dan proses yang bersangkutan tidak menimbulkan ketidakpuasan yang menghapus kepuasan itu. Dapat dikatakan bahwa suatu tindakan adalah efisien apabila dorongan batin itu tidak terpuaskan, atau terjadi ketidakpuasan yang menghapus kepuasan, walaupun tindakan itu tidak efektif. 31 The Liang Gie, Efisiensi Kerja Bagi Pembangunan Negara, Jogjakarta, UGM Press, 1981, hal.25 34 Jadi menurut pendapat peneliti efektif mengandung arti terjadinya suatu akibat atau efek yang dikehendaki. Perbuatan yang efektif adalah perbuatan yang mengakibatkan sebagaimana yang dikendaki oleh orang tersebut. Efektivitas suatu media terkait erat dengan tujuan dari program hubungan pengguna, untuk itu dapat dikatakan bahwa efektivitas media dapat dilihat dari pencapaian tujuan program hubunngan pengguna, apakah media itu dapat : 32 1. Menentukan apakah para pengguna memikirkan dan membicarakan kebijakan,tindakan, produk atau pelayanan perusahaan. 2. Menyebarluaskan informasi kepada public pengguna produk, pelayanan, kebijaksanaan dan public perusahaan. 3. Menjawab pertanyaan pengguna yang berhubungan dengan perusahaan, produk dan pelayanan, serta manfaatnya. 4. Memberikan informasi dan mendidik para pengguna mengenai pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya. 5. Mempersiapkan dan menyebarluaskan petunjuk dan informasi tentang penggunaan produk sehingga para pengguna akan memperoleh kepuasan maksimal dalam pemakaian produk. Beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengukur efektivitas program Public Relations online, yaitu : 33 1. Menghitung jumlah orang yang mengunjungi dan memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada website yang disediakan Public Relations. 32 Cutlip, Scot. M, Allen H. Center and Glen M. Broom, 1985, Effective Public Relations, 6th Edition, Prentice-Hall Inc. hal 225 33 Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, 2006, hal. 329-330 35 2. Mengukur tingkah laku khalayak. Pengukuran dapat dilakukan pada berapa banyak orang yang memberikan umpan balik memalui saluran-saluran yang tersedia dan berapa banyak yang menggunakan jasa perusahaan dan sebagainya. 3. Memantau liputan media. Beberapa banyak informasi yang tersedia di website dijadikan sumber berita oleh media. 4. Memantau penambahan data base. Sifat internet yang “one to one” memungkinkan Public Relations mendapatkan informasi rinci tentang khalayak sasaran yang tidak dapat diperoleh dari media konvensional. Informasi-informasi tentang khalayak tersebut akan masuk ke data base marketing. Penambahan data base ini yang menjadi ukuran efektivitas Public Relations. 2.5. Intranet dan Media Internal 2.5.1. Definisi Intranet House journal is an internal publication produced by an organization in order to inform and entertain its employees and to generate better internal communication and relationships.(Cutlip 1985) 34 Intranet adalah bagian dari house journal yaitu bentuk media humas. House journal dibedakan dari sasaran pembaca yaitu bersifat internal untuk staf atau karyawan suatu perusahaan. Bersifat eksternal untuk publik suatu perusahaan. Intranet adalah jenis house journal yang bersifat internal karena hanya diperuntukkan untuk karyawan suatu perusahaan saja. Intranet atau internet adalah 34 Cutlip, Scot. M, Allen H. Center and Glen M. Broom, Op.Cit., hal.225-232 36 jaringan teknologi komunikasi terkoneksi yang memperlihatkan pergeseran paradigma dibidang komunikasi perusahaan. Intranet adalah Jaringan Komputer yang khusus untuk penggunaan pada lingkungan di dalam batasan suatu Organisasi. Dilihat dari sudut teknisinya, Intranet didefinisikan sebagai penggunaan teknologi Internet dan WWW (World Wide Web) di dalam sebuah jaringan komputer lokal (LAN). Local Area Network (LAN) adalah sekumpulan komputer-komputer yang saling dihubungkan pada suatu daerah atau lokasi tertentu. Intranet memaksimalkan penggunaan LAN tersebut dengan menambahi kemampuan-kemampuan Internet kedalamnya. Dalam dunia internet, terdapat banyak aplikasi dan peralatan yang dapat membantu kelangsungan internet diantaranya: (1) Electronic mail (E-mail): berfungsi untuk mengirimkan dokumen; (2) Internet Relay Chat (IRC): berguna untuk menghubungkan dua pengguna internet melalui obrolan atau yang biasa disebut chat berbasis teks; (3) Usenet Newsgroups: yakni bulletin board yang digunakan untuk membahas topik-topik tertentu seperti hobi, olahraga, bisnis, dan sebagainya; (4) FTP file transfer: fitur dari web browser yang berguna untuk memindahkan data melalui internet, dan digunakan dalam dunia marketing untuk mengunduh data; (5) Gophers, Archie, dan WAIS: berguna untuk menyimpan dan mencari data dalam internet; (6) Telnet: berfungsi untuk menampilkan akses tertentu pada sistem komputer; 37 (7) Push channel: informasi disebarkan melalui internet atau intranet dan diterima menggunakan web browser yang berlangganan dengan channel tertentu. Halaman web terdiri dari berbagai elemen, yakni : 1. Text Information (informasi teks), 2. Static Graphical Images (gambar grafis yang statis), 3. Animated Graphical Images (gambar grafis animasi), 4. Interactive form elements (elemen bentuk interaktif), dan 5. plug in components (komponen plug-in). 2.5.2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan intranet. • Cakupan pembaca, siapa saja kah yang akan membaca informasi yang telah disediakan. Jangkauan pembaca ini harus dikenali dan dipahami seperti halnya membuat website agar dimengerti oleh orang akan membukanya. Pertimbangan ini jelas akan mempengaruhi gaya dan kandungan isi jurnal yang bersangkutan. • Kuantitas, besar kecilnya kuantitas akan mempengaruhi metode-metode produksi dan kualitas materi maupun kandungan isi. • Kebijakan, Apakah isi intranet itu bermaksud memberitahukan mengenai aspek-aspek tertentu dari organisasi, menyajikan suatu wahana komunikasi antara para pegawai atau anggota organisasi yang tersebar di beberapa tempat, atau forum dimana para pembaca dapat saling bertukar pandangan dan pengalaman. Intranet harus disesuaikan dengan keseluruhan program 38 Public Relations dan dijadikan suatu wahana untuk mencapai khalayak yang hendak dituju dalam rangka menggelar tujuan. • Gaya dan format tulisan, hitam putih atau warna, bentuk huruf dan tipografi, jumlah ilustrasi, perimbangan antara berita dan tulisan feature merupakan hal-hal yang harus diperhitungkan dalam penentuan format 2.5.3. Strategi Pemanfaatan intranet Public Relations melalui media intranet, memiliki peranan yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan Public Relations di dunia fisik. Dengan penggunaan media tersebut dapat melewati batas penghalang dan langsung menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada target publik, serta memanfaatkan potensi-potensi besar lainnya, seperti 35 : a. komunikasi konstan Intranet seperti sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24 jam setiap harinya dengan potensi target public seluruh karyawan pengguna intranet. b. Respon yang cepat Intranet memungkinkan untuk merespon secara cepat dan serta-merta semua permasalahan dan pertanyaan dari para pengguna intranet. c. Pasar global Internet telah menutup jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah terhubung ke dunia online. Dan dapat langsung berkomunikasi dengan pasar diseluruh dunia dengan biaya yang sangat minim. 35 Julius Onggo, Bob, Cyber PR, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004, hal.24 39 d. Interaktif Sangat interaktifnya internet tentu dapat memperoleh feedback dari pelanggan situs perusahaan dengan demikian bisa diketahui keinginan public sehingga tidak perlu menebak-nebak. e. Komunikasi dua arah Komunikasi antara organisasi dan public merupakan tujuan utama aktivitas Publik Relations online karena aktivitas tersebut akan membantu dalam membangun hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline. f. Hemat Publik Relations online dapat membuat organisasi menjadi lebih hemat mengingat online tidak membutuhkan stationery atau biaya cetak. Walaupun Public Relations melakukan penggunaan internet yang terdapat website didalamnya, tidak berarti harus menyepelekan media lainnya. Media lain tetap menjadi bagian terpenting dalam melakukan penyebaran berita atau informasi Public Relations. 2.5.4. Intranet sebagai media informasi Salah satu tugas Public Relations yakni menyediakan berbagai informasi kepada khalayak mengenai kebijakan organisasi, kegiatan, produk, jasa, dan personalia selengkapnya mungkin demi menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian publik. 36 36 Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 1996, hal.19 40 Untuk dapat menjalankan tugas khusus tersebut seorang public relations dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengolah dan menyampaikan informasi tersebut secara lengkap, cepat dan tepat pada sasaran agar dapat bermanfaat bagi publiknya maupun organisasi atau perusahaan itu sendiri. Teknologi komunikasi multimedia seperti internet salah satunya, mempunyai banyak fasilitas yang dapt mempermudah aktivitas public relations dalam menyebarkan dan memperoleh informasi dari publiknya. Cyber public relations kini sudah semakin terkenal, dimana bidang public relations ini sangat terkait dengan perkembangan teknologi komunikasi mutakhir (terutama munculnya media online atau internet). 37 Internet telah menjadi gerakan revolusi dasar diseluruh dunia, yang didalamnya termasuk perubahan dalam penggunaan teknik-teknik komunikasi dibidang public relations. 2.5.5. Pengukuran keberhasilan House Journal Ada beberapa cara untuk mengukur sejauh mana media telah berhasil menyentuh pembacanya : 1. Survei pembaca, pada survey ini pembaca diminta mengisi suatu kuisioner menyertakan pendapatnya mengenai suka tidaknya mereka terhadap media tersebut. 2. Pengutipan artikel, apabila suatu jurnal sudah memiliki jangkauan yang cukup luas dan dipercaya, maka artikel yang dimuatnya akan seringkali dikutip dan dimanfaatkan secara luas. 37 Elvinaro Ardiyanto, Public Relations Suatu Pendekatan Praktis, Bandung, Pustaka Bani Quraisy, 2004, hal. 138 41 3. Dampak, dampak disini adalah hasil-hasil nyata dari usaha PR yang dilakukan melalui jurnal internal. House journal dianggap sebagai media alternative dalam melakukan komunikasi dialogis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya. Public Relations melakukan komunikasi yang persuasive dan efektif melalui media yang tepat. 2.5.6. Media Internal Media internal atau media organisasi atau perusahaan merupakan media komunikasi utama yang digunakan oleh organisasi-organisasi bisnis dan nonprofit dalam berkomunikasi dengan para karyawan, pemegang saham, pemasok, penyalur, pelanggan dan masyarakat umum. Tujuan pembuatan media internal dalam suatu perusahaan adalah untuk media komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan dan media pengetahuan. 38 Jenis media internal : 39 a. Magazine (majalah), jurnal internal dengan format majalah dan biasanya berukuran A4. Isinya kebanyakan adalah tulisan fitur dan ilustrasi. b. Koran, meskipun mirip dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri dari berita yang disisipi dengan tulisan fitur dan ilustrasi. 38 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Rajagrafindo Utama, Jakarta,2006, hal : 216 39 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, Bumi Aksara, Jakarta, 2001,hal:213 42 c. Newsletter (siaran berita), jumlah halamannya biasanya sedikit, yakni 2 hingga 8 halaman dan biasanya berukuran A4. Sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. d. Majalah Dinding, bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasanya digunakan keperluan internal dan eksternal. 2.5.7. Fungsi Media Internal Mengelola suatu media internal (non komersial) secara profesional dan serius, terdapat beberapa fungsi media internal: 40 1. Sebagai media hubungan komunikasi internal, yang diedarkan atau diberikan secara gratis dalam upaya penyampaian pesan-pesan, informasi, dan berita (bentuk tulisan atau photo release) mengenai aktivitas perusahaan. 2. Sebagai ajang komunikasi antar khusus karyawan. 3. Sebagai sarana media untuk pelatihan dan pendidikan dalam bidang tulis menulis bagi karyawan. 4. Terdapat nilai tambah (value added) bagi departemen Public Relations untuk menunjukkan kemampuan dalam upaya menerbitkan media khusus yaitu in house journal yang bermutu. 40 Ruslan Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Rajagrafindo Utama, Jakarta, 2006,hal : 201-202