BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan digunakan untuk mendukung sistem yang akan dibuat. 4.1.1 perangkat keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan pada perancangan sistem yang dibuat sebagai berikut: Motor servo MFA010LA2NS. Mikrochip PIC16F877A sebagai pengendali. Mosfet driver Menggunakan encoder ICD (In Circuit Debuger) Power suplay 4.1.2 Piranti lunak Spesifikasi piranti lunak yang digunakan dalam perancangan sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut: Soft ware MPLAB yang berfungsi untuk mendebug program yang akan dimasukan ke mikroprosesor PIC16F877A sebagai pengendali system utama. Kicad software yang digunakan untuk membuat skematik system. 4.2. Daftar komponen Komponen utama yang digunakan dalam pembuatan sistem ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Nama Komponen PIC16F877A IC Regulator LM7805 Serial port Encoder Tipe Jumlah 1 1 1 1 3 IR2184 6 IRF540N ICD 3 Motor 1 servo MFA010LA2NS. 1 Power Suplay Port PWM 1000 uf kapasitor mpp 104j 250v Kapasitor 2 3 PIN 3 3 4.3. Blok Design Komponen 4.4. Implementasi 4.4.1. prosedur pemasangan Untuk prosedur pemasangan hal pertama yang dilakukan oleh pengguna adalah menghubungkan PWM dari motor ke rangkaian dan menghubungkan encoder ke rangkaian. Kemudian hubungkan ke konektor power suplay 12V untuk rangkaian elekronik tegangan rendah dan masukan suplay daya ke motor. 4.4.2. Prosedur Pengoperasian 4.4.2.1. Prosedur Pengoperasian Sistem Pada alat pengendali motor servo hal pertama yang penulis lakukan adalah menghubungkan PWM dari motor ke rangkaian dan menghubungkan encoder ke rangkaian. Kemudian hubungkan ke konektor power suplay 12V untuk rangkaian elekronik tegangan rendah dan masukan suplay daya ke motor. Setelah semua sudah terhubung maka yang dilakukan selanjudnya adalah hubungkan ICD (In Circuit Debuger) ke port pin yang sudah dibuat pada rangkaian controller dengan PC menggunakan serial port untuk mendebug program ke PIC mikrochip. Langkah – langkah debug program ke ic adalah sebagai berikut: 1. Pilih device yang akan digunakan Gambar 4.1 pemilihan device 2. Pilih debuger Gambar 4.2 Pemilihan debuger 3. Pilih tool yang akan digunakan Gambar 4.3 pemilihan tool 4. Buat kodingan lalu debug Gambar 4.4 pembuatan codingan yang akan di debug Setelah program telah di debug menggunakan aplikasi MPLAB dan tidak terdapat eror maka langkah selanjudnya adalah memasukan program kedalam IC PIC16F877A menggunakan burner ICD3 yang dihubungkan ke board IC menggunakan kabel serial seperti pada simulasi gambar dibawah ini. Gambar 4.4 Proses Programing IC 4.5 Tahap Pengujian Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kecepatan putaran motor dan arah putaran motor yang dikendalikan menggunakan rangkaian elektronik tanpa menggunakan brush motor. Pengecekan data akan diambil menggunakan osiloscope yang akan menghitung output dari indikator encoder berupa frekuensi putaran motor dalam RPM. Berikut adalah beberapa gambar dari hasil pengukuran frekuensi yang diukur menggunakan osiloscope. Gambar 4.5 pada saat frekuensi 5.102Hz Gambar 4.6 pada saat frekuensi 5.319Hz Gambar 4.7 pada saat frekuensi 5.555Hz Gambar 4.8 pada saat frekuensi 7.812Hz Gambar 4.9 pada saat frekuensi 11.90Hz Dari hasil pengukuran diatas kita dapat memperoleh frekuensi dan perioda yang dihasilkan oleh putaran motor yang dapat dilihat dari indicator encoder dan dapat diukur menggunakan osiloscope. Setelah hasil pengukuran didapat maka kita dapat melakukan perhitungan dan analisah mengenai speed dari motor yang digunakan. Sebelum melakukan perhitungan sebaiknya pertama-tama kita mengetahui apa yang maksud dengan Frekuensi(F), Perioda(P) dan Speed (Rpm) . Frekuensi ialah benyaknya getaran gelombang yang terjadi dalam waktu satu detik. Rumus dari frekuensi adalah jumlah getaran dibagi dengan jumlah detik waktu. Frekuensi ini mempunyai satuan hertz. Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang dan juga melakukan satu kali getaran. Periode dan Frekuensi berbanding terbaik dimana semakin tinggi frekuensinya maka semakin rendah periode yang diperoleh. Pada percobaan ini didapatkan hasil berupa Frekuensi yang dilihat pada osiloscope, dari frekuensi yang didapat maka dapat dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai periode dengan menggunakan rumus 1 P= RPM adalah jumlah putaran permenit dari sebuah sewaktu beroperasi/hidup. Dimana diasumsikan bahwa satu putaran adalah 360 derajat. Rpm ( Rotasi per menit ) = F x n Dimana : F adalah frekuensi n adalah banayaknya detik dalam satu menit Tabel hasil pengujian Tabel 1. Untuk R 13.58 Ω (Clockwise) Clockwise Volt Speed Periode Frekuensi (V) (Rpm) (P)s (F)Hz 12 220.68 272 3.678 14 262.2 229 4.37 16 304.8 197 5.08 18 348 172 5.8 20 389 153 6.49 22 435 138 7.25 24 476.4 126 7.94 26 481.2 116 8.02 28 561 107 9.35 30 600 99 10 Diagram 1 Untuk R 13.58 Ω (Clockwise) 700 600 561 600 476.4 481.2 500 435 389 400 Clockwise Volt (V) 348 304.8 300 Clockwise Speed (Rpm) 262.2 220.68 Clockwise Periode (P) 200 Clockwise Frekuensi (F) 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 2. Untuk R 13.16 Ω (Clockwise) Clockwise Volt Speed Periode Frekuensi (V) (Rpm) (P)s (F)Hz 12 348 173 5.8 14 431.2 133 7.52 16 517.2 16 8.62 18 600 99 10 20 674.4 89 11.24 22 750 80 12.5 9 10 24 822 72.5 13.7 26 894 67 14.9 28 966 62 16.1 30 1032 57 17.2 Diagram 2. Untuk R 13.16 Ω (Clockwise) 1200 966 1000 1032 894 822 750 800 674.4 Clockwise Volt (V) 600 600 400 517.2 431.2 Clockwise Speed (Rpm) Clockwise Periode (P) 348 Clockwise Frekuensi (F) 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tabel 3. Untuk R 12.7 Ω (Clockwise) Clockwise Volt Speed Periode Frekuensi (V) (Rpm) (P)s (F)Hz 12 444 134 7.4 14 522 115 8.7 16 540 100 9 18 681.6 88 11.36 20 750 79.5 12.5 22 834 71.5 13.9 24 912 66 15.2 26 984 61 16.4 28 1050 57 17.5 30 1134 53 18.9 Diagram 3 Untuk R 12.7 Ω (clockwise) 1134 1200 1050 984 1000 912 834 750 800 681.6 Clockwise Volt (V) 522 540 600 Clockwise Speed (Rpm) (V) 444 Clockwise Periode (P) 400 Clockwise Frekuensi (F) 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 4. Untuk R 13.58 Ω (Counter Clockwise) Counter Clockwise 9 10 Volt Speed Periode Frekuensi (V) (Rpm) (P)s (F)Hz 12 220.68 272 3.678 14 262.2 229 4.37 16 304.8 197 5.08 18 348 172 5.8 20 389 153 6.49 22 435 138 7.25 24 476.4 126 7.94 26 481.2 116 8.02 28 561 107 9.35 30 600 99 10 Diagram 4 Untuk R 13.58 Ω (Counter clockwise) 700 600 561 600 476.4481.2 500 Counter Clockwise Volt (V) 435 389 400 Counter Clockwise Speed (Rpm) 348 304.8 262.2 300 220.68 Counter Clockwise Periode (P) 200 Counter Clockwise Frekuensi (F) 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tabel 5. Untuk R 13.16 Ω (Counter Clockwise) Counter Clockwise 10 Volt Speed Periode Frekuensi (V) (Rpm) (P)s (F)Hz 12 348 173 5.8 14 431.2 133 7.52 16 517.2 16 8.62 18 600 99 10 20 674.4 89 11.24 22 750 80 12.5 24 822 72.5 13.7 26 894 67 14.9 28 966 62 16.1 30 1032 57 17.2 Diagram 5 Untuk R13.16 Ω (Counter Clockwise) 1200 1032 966 1000 894 822 Counter Clockwise Volt (V) 750 800 674.4 Counter Clockwise Speed (Rpm) 600 600 400 517.2 431.2 Counter Clockwise Periode (P) 348 Counter Clockwise Frekuensi (F) 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tabel 6. Untuk R 12.7 Ω (Counter Clockwise) Counter Clockwise Volt Speed Periode Frekuensi 10 (V) (Rpm) (P)s (F)Hz 12 444 134 7.4 14 522 115 8.7 16 540 100 9 18 681.6 88 11.36 20 750 79.5 12.5 22 834 71.5 13.9 24 912 66 15.2 26 984 61 16.4 28 1050 57 17.5 30 1134 53 18.9 Diagram 6 Untuk R12.7 Ω (Counter Clockwise) 1134 1200 1050 984 1000 912 834 Counter Clockwise Volt (V) 750 800 681.6 Counter Clockwise Speed (Rpm) 522 540 600 444 Counter Clockwise Periode (P) 400 Counter Clockwise Frekuensi (F) 200 0 1 4.6. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Evaluasi Sistem motor controller menggunakan microchip PIC16F877A dapat berjalan dengan baik menggunakan PWM yang dikendalikan oleh microchip sesuai dengan program yang dimasukan dalam PIC16F877A kecepatan putaran motor dapat diatur melalui control speed dan arah putaran motor juga dapat diatur melalui control direction. Dari hasil percobaan ini sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan yakni sebagai berikut: Kelebihan : 1. Dapat mengatur kecepatan dan arah putaran motor menggunakan rangkaian elekronik. 2. PWM dan komutator elektronik yang dikontrol oleh mikroprosesor. 3. Menghemat biaya karena tidak menggunakan brus, karena brus dapat habis apabila dipakai terus menerus. 4. Kecepatan dan arah putaran motor stabil sesuai dengan yang diinginkan. Kekurangan : 1. Kecepatan putaran motor tidak bisa mencapai batas maksimum kemampuan putaran motor, karena suplay yang digunakan tidak dapat memenuni kebutuhan maksimal daya motor. 2. Pemrograman pada IC menggunakan sensorless code motor control menghasilkan putaran yang kurang baik jika dika dibandingkan dengan menggunakan sensored code.