BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain menjalankan usahanya, perusahaan juga melakukan investasi untuk lebih mengembangkan usaha dan memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan. Investasi merupakan suatu kegiatan penanaman modal untuk memperoleh sejumlah tertentu tingkat keuntungan dengan risiko pada tingkat tertentu pula. Teori umum menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat risiko suatu investasi, maka tingkat pengembaliannya pun akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Keputusan investasi dilakukan untuk meningkatkan kekayaan perusahaan, dengan kata lain memakmurkan para pemilik perusahaan. Dengan melakukan sejumlah tertentu investasi, perusahaan berharap bisa mengelola risiko yang akan diterimanya. Ketika investasi yang dilakukan perusahaan berhasil, maka akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Investasi dapat dilakukan pada aktiva lancar maupun aktiva tetap perusahaan. Kedua investasi ini tentu mempunyai tujuan yang berbeda. Perusahaan melakukan investasi pada aktiva lancar karena ingin segera mendapatkan tambahan modal, mengingat investasi pada aktiva lancar akan menghasilkan tingkat pengembalian dalam waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan investasi pada aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, properti dan sebagainya, akan memakan waktu lebih dari satu tahun untuk memperoleh pengembalian modal. Menurut Hidayat (2009), investasi pada aktiva tetap dilakukan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan, bukan untuk modal operasional perusahaan. 1 Dalam setiap investasi, selain menerima tingkat pengembalian, perusahaan juga akan menerima sejumlah tertentu risiko. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan untuk mengelola atau meminimalkan risiko investasi tersebut. Salah satu cara untuk meminimalkannya yaitu dengan memilih sumber dana yang tepat untuk mendanai investasi tersebut. Keputusan mengenai sumber pendanaan investasi perusahaan telah lama menjadi perdebatan baik di kalangan akademisi maupun praktisi. Konsep awal mengenai pendanaan investasi ini dikemukakan oleh Modigliani dan Miller pada tahun 1958. Dalam penelitiannya, Modigliani dan Miller (1958) menyatakan tiga proposisi. Proposisi yang pertama menyatakan bahwa rata-rata biaya modal untuk setiap perusahaan benar-benar independen dari struktur modal dan sama dengan tingkat kapitalisasi dari aliran ekuitasnya. Proposisi yang kedua menyatakan bahwa tingkat leverage tidak relevan dengan keuntungan yang diharapkan. Proposisi terakhir menyangkut sumber pendanaan investasi, yaitu nilai cut-off dari suatu investasi tidak terpengaruh oleh tipe pendanaan yang digunakan untuk mendanai investasi tersebut. Proposisi ketiga inilah yang akan menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Dalam perkembangannya, banyak peneliti lain yang memperdebatkan masalah sumber pendanaan investasi ini. Teori yang berkembang mengenai struktur modal juga semakin luas dan kompleks. Salah satu teori struktur modal untuk membiayai kegiatan investasi perusahaan adalah Pecking Order Theory. Teori tersebut menyatakan bahwa sumber pendanaan yang ideal bagi perusahaan yaitu dari dana internal, ketika dana tersebut tidak mencukupi maka perusahaan baru mencari sumber dana eksternal melalui hutang, kemudian jika belum mencukupi maka perusahaan akan menerbitkan saham baru. Teori ini menyanggah proposisi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (1958) yang 2 menyatakan tidak adanya hubungan keputusan investasi dengan sumber pendanaannya. Myers (1984) menjelaskan adanya asimetri informasi yang terkandung dalam teori pecking order tersebut. Adanya asimetri informasi tersebut menyebabkan hutang maupun sumber pendanaan eksternal lainnya dinilai mahal oleh perusahaan, karena adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan sejumlah modal untuk membiayai investasi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, para investor atau pemilik perusahaan akan lebih memilih menggunakan dana internal sebagai sumber utama modal investasi. Teori keagenan juga berperan dalam pemilihan sumber pendanaan untuk investasi perusahaan. Jensen (1986) mencoba menjelaskan konflik keagenan yang terjadi diantara manajer perusahaan dengan pemilik perusahaan mengenai arus kas perusahaan. Ketika manajer memfokuskan arus kas yang tersedia untuk membayar dividen, maka manajer harus mencari tambahan dana eksternal untuk membiayai investasi, misalnya melalui hutang. Namun, ketika hutang perusahaan bertambah maka risiko kebangkrutan yang diterima oleh pemilik perusahaan pun akan semakin besar. Hal tersebut menyebabkan pemilik akan memperketat kontrol perusahaan terhadap investasi yang dilakukan oleh manajer. Berdasarkan teori keagenan, manajer akan lebih memilih menggunakan dana internal perusahaan untuk berinvestasi karena akan meminimalkan pengawasan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan. Manajer akan lebih leluasa dalam mengambil keputusan investasi dan mengontrol sumber dana internal perusahaan (Jensen, 1986; Hidayat, 2009). Penggunaan dana internal sebagai alternatif pertama untuk membiayai investasi masih terus menjadi perdebatan. Hasil penelitian di Indonesia sendiri menemukan bahwa terdapat hubungan antara dana internal dengan keputusan investasi. Penelitian yang 3 dilakukan oleh Kristianti (2002), Hermeindito (2004), dan Hidayat (2009) menemukan adanya hubungan positif antara likuiditas yang diproksikan dengan arus kas dengan keputusan investasi. Hasil penelitian Prasetyantoko (2007) menemukan adanya hubungan yang negatif antara arus kas dengan keputusan investasi. Lain halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cleary, Povel, dan Raith (2007) di Amerika yang justru menemukan pola U-shaped pada hubungan antara dana internal dengan investasi. Keputusan investasi tentu saja tidak hanya dipengaruhi oleh ketersediaan dana internal saja, namun juga berhubungan dengan kesempatan investasi yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, selain dana internal, dalam penelitian ini juga akan diuji pengaruh kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan terhadap keputusan investasinya. Kesempatan investasi menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan tersebut untuk tumbuh. Kallapur dan Trombley (1999) dalam menguji proksi yang tepat untuk mengukur kesempatan investasi menggunakan pertumbuhan perusahaan sebagai patokan kesempatan investasi perusahaan. Beberapa peneliti seperti Cleary (1999), Hermeindito (2001), Hermeindito (2004), Hidayat (2009) dengan menggunakan beberapa proksi yang berbeda menemukan adanya pengaruh kesempatan investasi terhadap keputusan investasi perusahaan. Kondisi perusahaan sendiri juga diduga memiliki peranan dalam keputusan investasi yang diambil oleh perusahaan. Asumsinya adalah karena tiap perusahaan memiliki akses yang berbeda ke pasar modal, sehingga dalam penelitian ini perusahaan akan dibagi ke dalam kategori financially constrained dan not financially constrained. Menurut Fazzari, Hubbard, dan Petersen (1988), jika semua perusahaan mempunyai akses yang sama ke pasar modal atau terdapat informasi yang sempurna di pasar, struktur keuangan perusahaan menjadi tidak relevan terhadap keputusan investasi perusahaan 4 karena dana eksternal menjadi substitusi yang sempurna untuk dana internal. Sejalan dengan penelitian Fazzari, et al. (1988), dalam penelitian ini digunakan asumsi bahwa tidak semua perusahaan mempunyai akses yang sama ke pasar modal, sehingga keputusan investasi perusahaan kemungkinan akan tergantung pada faktor keuangan seperti ketersediaan dana internal. Pengklasifikasian perusahaan berdasarkan kendala keuangan (financial constraint) ini dilakukan untuk menguji kuat atau lemahnya pengaruh dana internal dan kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan terhadap keputusan investasi perusahaan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka pertanyaan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ketersediaan dana internal perusahaan berpengaruh terhadap keputusan investasi? 2. Apakah kesempatan investasi perusahaan berpengaruh terhadap keputusan investasi? 3. Apakah ketersediaan dana internal berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan yang financially constrained lebih kuat dibanding perusahaan yang not financially constrained? 4. Apakah kesempatan investasi perusahaan berpengaruh terhadap keputusan investasi pada perusahaan yang financially constrained lebih kuat dibanding perusahaan yang not financially constrained? 5 1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini antara lain: 1. Menguji pengaruh sumber dana internal terhadap keputusan investasi perusahaan 2. Menguji pengaruh kesempatan investasi terhadap keputusan investasi perusahaan 3. Menguji pengaruh sumber dana internal terhadap keputusan investasi pada perusahaan yang financially constrained dan not financially constrained 4. Menguji pengaruh kesempatan investasi terhadap keputusan investasi pada perusahaan yang financially constrained dan not financially constrained. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian ini antara lain: 1. Bagi akademisi Hasil penelitian dapat menambah kajian literatur dalam bidang investasi kaitannya dengan kondisi perusahaan mengingat masih adanya perdebatan diantara para peneliti mengenai teori di bidang investasi 2. Bagi praktisi Para praktisi perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai masukan dalam pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukan oleh perusahaannya. 6 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab I berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. Bab II : Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Bab II berisi teori-teori yang relevan dan mendukung topik penelitian serta perumusan hipotesis penelitian. Bab III : Metode Penelitian Bab III berisi metode yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari jenis data, sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan pengukuran variabel. Bab IV : Analisa dan Pembahasan Bab IV berisi penjelasan hasil penelitian beserta pembahasannya. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab V berisi kesimpulan hasil penelitian, dan keterbatasan serta saran bagi penelitian selanjutnya. 7