BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari 5 negara dengan garis pantai terpanjang didunia. Topografi Indonesia sebagai negara kepulauan menempatkannya sebagai peringkat ke 4 dengan garis pantai sepanjang 98.123 km. Salah satu pantai yang terdapat di selatan pulau jawa memiliki kondisi unik yaitu memiliki gumuk pasir atau sand dune. Meski gumuk pasir ini terdapat di pinggir pantai, namun justru sumber air susah didapat di tempat ini. Tingginya kecepatan angin serta minimnya unsur hara pada gumuk pasir ini menjadikannya sebagai tempat yang sulit bagi tanaman untuk tumbuh. Namun ternyata pada gumuk pasir ini ditemukan beberapa tanaman liar yang tumbuh subur. Keberadaan tanaman tersebut tentu tak lepas dari peran bakteri rhizosfer (tanah) Didalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dengan jumlah yang melimpah, kebanyakan berbentuk mikrokoloni. Beberapa dari rhizobakteri tersebut tidak hanya berguna untuk menyimpan nutrisi pada akar tanaman, tetapi juga bermanfaat untuk mempengaruhi tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga merangsang pertumbuhan tanaman itu sendiri (Godinho dkk, 2010). Interaksi rhizobakteria terhadap system perakaran tanaman berpengaruh terhadap keberhasilan pertumbuhan tanaman di atasnya. Bakteri penambat nitrogen non simbiotik termasuk kelompok rhizobakteria yang berperan dalam penyediaan unsur nitrogen bagi tanaman (Khairul, 2001). Terdapat tiga golongan mikroba di dalam tanah, yaitu golongan mikroba yang selalu tetap didapatkan di dalam tanah dan tidak tergantung kepada pengaruh-pengaruh lingkungan luar yang disebut golongan autochthonous, golongan mikroba yang kehadirannya di dalam tanah diakibatkan oleh adanya pengaruh-pengaruh luar yang baru yang disebut golongan zimogenik dan golongan mikroba yang kehadirannya bersamaan dengan adanya penambahan secara buatan yang disebut golongan transien. Kelompok mikroba tersebut memiliki peran di tanah terutama dalam daur unsur organik yang 1 penting untuk kehidupan seperti daur nitrogen dan daur fosfor. Bakteri yang terlibat dalam daur nitrogen adalah bakteri penambat nitrogen (Wibowo dkk, 2010). Bakteri penambat nitrogen merupakan bakteri yang berperan dalam penyediaan nitrogen pada tanah karena bakteri tipe ini mampu menambat nitrat dengan mengoksidasi ion ammonium pada tanah sehingga dapat terikat dengan kuat pada komponen-komponen humus yang menyebabkan nitrat tidak mudah terbilas keluar tanah (Schlegel dan Schmith, 1994). Hasil penelitian Miharja (2003), menunjukkan bahwa mikroba penambat N non simbiotik (Azospirillum sp, Azotobacter sp, Aerosomonas sp dan Aspergillus sp) memiliki kemampuan ganda dalam penambatan nitrogen bebas dari udara sekaligus sebagai pemantap agregat tanah. B. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri penambat nitrogen pada daerah perakaran tanaman yang tumbuh di gumuk pasir. C. Manfaat Penelitian Diperoleh isolat bakteri yang mampu menambat nitrogen. 2