BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengatasitingginya masalah AKI dan AKB di dunia terutama negaranegara yang berkembang, makaWHOmencanangkan program Safe motherhoodsejak tahun 1988. Perwujudan program ini olehpemerintah dengan dilaksanakannya program Making PregnancySafer (MPS). Dari pelaksanaan MPS ini, diharapkan target yang dapat dicapai pada tahun 2010 adalah AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi baru lahir menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes, 2008¶ 2). Indonesia sehat adalah suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Visi Depkes 2010-2014 yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan(Depkes, 2010¶ 2) Angka Kematian Ibu (AKI) di Sumatera Utara selama empat tahun terakhir dinilai cukup tinggi melebihi angka AKI secara nasional yakni 228/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 AKI mencapai 231/100.000 kelahiran hidup, tahun 2008 meningkat menjadi 258/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2009 menjadi 260/100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2010 per agustus angka AKI menjadi 249/100.000, walaupun telah mengalami penurunan pada tahun 2010 tetapi belum bisa mencapai target angka WHO dan nasional untuk menurunkan jumlah AKI (Dinkes, 2011). Universitas Sumatera Utara Masyarakat di Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, beribu-ribu suku bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbedabeda keanekaragaman budaya ini merupakan kekayaan bangsa. Diantara kebudayaan maupun adat istiadat dalam masyarakat Indonesia ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan bagi status kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas(Syafrudin, 2009). Masyarakat Minangkabau merupakan penganut agama Islam yang taat. Seluruh kehidupan masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh sendi-sendi agama Islam. Mereka boleh dikatakan tidak mengenal unsur-unsur kepercayaan lain, kecuali apa yang diajarkan oleh Islam. Garis keturunan masyarakat Minangkabau yang dianut adalah garis keturunan matrilineal, yaitu seorang yang masuk keluarga ibunya, bukan keluarga ayahnya (Mulyadi, 2000). Suku Minangkabau adalah salah satu dari ratusan suku bangsa di Indonesia. Mereka berasal dari Propinsi Sumatera Barat. Di propinsi yang terletak di bagian barat tengah Pulau Sumatera ini, suku Minangkabau merupakan etnik mayoritas setelah Batak Mandailing dan Mentawai. Setiap bangsa memiliki tradisi tersendiri yang biasanya diwarisi oleh nenek moyang mereka. Seperti suku Minangkabau. Mereka memiliki kebudayaan yang telah dianggap mapan, yang sesungguhnya memiliki hubungan etnik kultural dengan nenek moyang(Muarif, 2009). Jumlah populasi orang minangkabau di indonesia kurang lebih 8 juta. Sumatera Barat penduduk Minangkabau sebanyak 4.264.000 juta jiwa, sedangkan di Sumatera Utara jumlah orang Minang sebanyak 345.000 juta jiwa tahun 2010. Berdasarkan data dari pemerintahan kota medan jumlah masyarakat Minangkabau diperkirakan 5000 jiwa (Sirhan, 2011). Universitas Sumatera Utara Penyebab kematian ibu baik yang menyebabkan kematian maupun kesakitan pada ibu dan anak sesungguhnya tidak terlepas dari faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat di mana mereka berada. Disadari atau tidak, faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti berbagai pantangan, hubungan sebab akibat, antara makanan dan kondisi sehat sakit, kebiasaan, dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak (Syafrudin, 2009). Kebudayaan dan masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, karena kebudayaan berhubungan dengan budi atau akal. Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, keilmuan, sosial, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain untuk keperluan masyarakat. (Prasetyo. 2004.) Aspek lain yang dinilai dapat mengancam kehamilan yaitu adanya kekuatan supranatural atau kepercayaan akan gangguan roh jahat, yang juga merupakan kepercayaan yang umum ditemukan diberbagai suku bangsa di Indonesia, keyakinan mempercayai roh-roh halus yang suka memangsa bayi atau menyebabkan keguguran pada seorang wanita hamil dianggap mudah, sehingga terdapat cara-cara budaya untuk menangkalnya (Swasono, 2011) Ilmu pengetahuan sosial kemasyarakatan sangat penting dipahami oleh seorang bidan dalam menjalankan tugasnya. bidan sebagai petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, dengan latar belakang agama, budaya, pendidikan dan adat istiadat yang berbeda. Pengetahuan sosial dan budaya yang dimiliki oleh seorang bidan akan berkaitan dengan cara pendekatan untuk mengubah perilaku dan keyakinan masyarakat yang tidak sehat, menjadi masyarakat yang berperilaku sehat (Syafrudin, 2010). Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai perspektif budaya Minang terhadap perawatan kehamilan. Suku Minang banyak tersebar di seluruh kepulauan Indonesia. Selain itu, setelah penulis melakukan tinjauan literatur, belum pernah ada penelitian yang khusus mempelajari dan membahas perawatan kehamilan menurut perspektif budaya minang. Oleh karena itu, penelitian tentang perspektif budaya Minang terhadap perawatan kehamilan, dilakukan. B. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian ini adalah Bagaimana perspektif budayaMinang terhadap kehamilan di wilayah bromo kelurahan binjai kecamatan medan denai. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui Perespektif budaya minang terhadap kehamilan di lingkungan II kelurahan binjei kecamatan medan denai. D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan kebidanan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan strategi bagi bidan dalam melakukan pelayanan kehamilan tanpa mengesampingkan faktor budaya. 2. Pendidikan kebidanan Penelitian ini bisa menjadi sumber informasi awal bagi peneliti lainya yang tertarik untuk meneliti aspek pelayanan kebidanan bagi suku Minang. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang kehamilan tanpa mengesampingkan faktor budaya. Universitas Sumatera Utara