BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 PENGERTIAN DESAIN GRAFIS

advertisement
BAB III
TEORI PENUNJANG
3.1
PENGERTIAN DESAIN GRAFIS
Desain grafis adalah sebuah proses kreatif yang mengkombinasikan seni
dan teknologi dalam mengkomunikasikan gagasan. Desainer bekerja dengan
seperangkat ‘alat’ untuk menyampaikan pesan yang berasal dari sumber pesan
atau client kepada audience. Beberapa perangkat yang digunakan antara lain
gambar, ilustrasi, lukisan, photography, huruf, angka, grafik dan atau image yang
telah di-generate oleh beberapa aplikasi komputer. Desainer membuat, memilih
dan mengorganisasikan semuanya atau sebagian dari element dan perangkat
tersebut ke dalam sebuah bidang yang dinamakan “white space” dan
selanjutnya disampaikan kepada publik sebagai sebuah media komunikasi.
3.2
PENGERTIAN DIGITAL PRINTING
Secara umum pengertian digital printing adalah proses pencetakan
gambar/citra digital ke permukaan material atau media fisik. Umumnya proses
ini di gunakan untuk pekerjaan pencetakan dengan volume atau jumlah
terbatas. Dapat juga digunakan jika kita menginginkan personalisasi pada
gambar yang dicetak atau customize. Personalisasi ini kita kenal dengan istilah
“Variable Data Printing”.
Ada beberapa istilah
yang dikenal oleh masyarakat seperti : offset,
lithographi, flexografi, gravure dan inkjet. Di luar inkjet, prsoses tersebut diatas
masih sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya buku,
label kemasan, kemasan itu sendiri dan masih banyak lagi.
Pada era tahun 90-an digital printing untuk keperluan media dalam dan
luar ruang dengan menggunakan mesin cetak berteknologi inkjet mulai
berkembang dengan sangat dramatis. Beberapa mesin dengan teknologi ini juga
digunakan sebagai alat untuk kebutuhan proofing pada cetak offset sebelum
masuk pada proses produksi. Sedangkan inkjet secara massal sudah digunakan
9
untuk keperluan kantor dan rumah. Saat ini digital printing untuk keperluan
indsutri promosi juga berkembang dengan sangat luar biasa terutama yang
berkaitan dengan promosi luar ruang.
Dapat disimpulkan, bahwa pengertian digital printing tidak hanya dapat di
artikan dan dihubungkan dengan industri cetak dengan volume besar, tapi juga
dapat juga berkaitan dengan industri promosi baik dalam ruang/indoor juga luar
ruang atau outdoor.
3.3
DAFTAR SOFTWARE DESAIN GRAFIS
Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
1. Desktop publishing
 Adobe Photoshop
 Adobe Illustrator
 Adobe Indesign
 CorelDraw
2. Webdesign
 Macromedia Dreamweaver
 Adobe Photoshop
3. Audiovisual
 Adobe After Effect
 Adobe Premier
 Adobe Flash
 Magic Movie Edit Pro
4. Rendering 3 Dimensi
 3D StudioMax
 Maya
 Blender
10
3.4
UNSUR-UNSUR DALAM DESAIN GRAFIS
Untuk menciptakan sebuah desain, maka terbentuk dari beberapa unsur
pembentuk, yaitu :
1. TITIK (POINT)
Titik adalah elemen struktural terkecil dalam desain,
baik yang imajiner (khayal) ataupun nyata.
2. GARIS (LINE)
Sebuah
garis
adalah
unsur
desain
yang
menghubungkan antara satu titik poin dengan titik
poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar
garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis
adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau
konstruksi desain.
3. BENTUK (SHAPE)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter
tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang
adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan
segitiga (triangle). Sementara pada kategori
sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga,
yaitu:
11
4. TEKSTUR
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari
suatu benda yang dapat dinilai dengan cara
dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya,
tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari
suatu permukaan benda, misalnya permukaan
karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.
5. RUANG (SPACE)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang
pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika
desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan
mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus
dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti
sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan
menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
6. UKURAN (SIZE)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya
suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan
kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang
akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
7. WARNA (COLOR)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek
desain. Karena dengan warna orang bisa
menampilkan identitas, menyampaikan pesan
atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk
visual secara jelas. Dalam prakteknya warna
dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang
ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB)
12
yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya,
dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive
color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke
permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.
3.5
PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS
1. KESEDERHANAAN
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip
ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis
demi
kepentingan
kemudahan
pembaca
memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam
penggunaan huruf sebuah berita misalnya.
Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh
berita
(body
text)
sebaiknya
jangan
menggunakan jenis font yang ornamental dan
njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit
dibaca. Desainer grafis lazim juga menyebut
prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan
dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak
menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris dan seperlunya saja.
2. KESEIMBANGAN
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan
antara kekuatan yang saling berhadapan dan
menimbulkan adanya kesan seimbang secara
visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu:
keseimbangan
formal
(simetris)
dan
keseimbangan informal.Keseimbangan formal
memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh,
yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal
juga menyinggung mengenai konsistensi dalam
13
penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain kartu
nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar
desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media desain yang
berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada
kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya
kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga
sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek
produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual.
Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual
yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
3. KESATUAN
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan
atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari
komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan
teks diberi raster sehingga memberikan kesan
kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
4. AKSENTUASI ( PENEKANAN )
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian
pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca
bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks
desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan
memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal
ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk
dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan
ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat
14
jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui
perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang,
bentuk atau motif.
5. REPETISI ( IRAMA )
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur
pendukung karya seni. Irama merupakan
selisih antara dua wujud yang terletak pada
ruang, serupa dengan interval waktu antara
dua nada musik beruntun yang sama. Desain
grafis mementingkan interval ruang atau
kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya
jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan
tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu
halaman dan lain sebagainya.
3.6
JENIS-JENIS LAYOUT
1. MONDRIAN LAYOUT
Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda
bernama Piet Mondrian, yaitu: penyajian iklan
yang
mengacu
pada
bentuk-bentuk
square/landscape/portait, dimana masing-masing
bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan
memuat gambar/copy yang saling berpadu
sehingga membentuk suatu komposisi yang
konseptual.
15
2. MULTI PANEL LAYOUT
Bentuk iklan dimana dalam satu bidang penyajian
dibagi menjadi beberapa tema visual dalam
bentuk
yang
sama
(square/double
square
semuanya).
3. PICTURE WINDOW LAYOUT
Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up.
Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model
(public figure).
4. COPY HEAVY LAYOUT
Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy
writing (naskah iklan) atau dengan kata lain
komposisi lay out nya didominasi oleh penyajian
teks (copy)
16
5. FRAME LAYOUT
Suatu tampilan iklan dimana border/bingkai/frame nya membentuk suatu
naratif (mempunyai cerita).
6. SILHOUETTE LAYOUT
Sajian iklan yang berupa gambar
ilustrasi atau tehnik fotografi dimana
hanya ditonjolkan bayangannya saja.
Penyajian
bisa
berupa
Text-
Rap/warna spot color yang berbentuk
gambar ilustrasi atau pantulan sinar
seadanya dengan tehnik fotografi.
7. TYPE SPECIMEN LAYOUT
Tata letak iklan yang hanya menekankan pada penampilan jenis huruf dengan
point size yang besar. Pada umumnya hanya berupa Head Line saja.
8. SIRCUS LAYOUT
Penyajian iklan yang tata letaknya tidak mengacu pada ketentuan baku.
Komposisi gambar visualnya, bahkan kadang-kadang teks dan susunannya
tidak beraturan.
9. JUMBLE LAYOUT
Penyajian iklan yang merupakan kebalikan dari sircus lay out, yaitu komposisi
beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur.
17
10.GRID LAYOUT
Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid, yaitu desain iklan
tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada di dalam
skala grid.
11.BLED LAYOUT
Sajian iklan dimana sekeliling bidang menggunakan frame (seolah-olah belum
dipotong pinggirnya). Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut pas
cruis (utuh) kalau Trim sudah dipotong.
12.VERTICAL PANEL LAYOUT
Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara vertical dan membagi lay
out iklan tersebut.
18
13.ALPHABET INSPIRED LAYOUT
Tata letak iklan yang menekankan pada susunan huruf atau angka yang
berurutan atau membentuk suatu kata dan diimprovisasikan sehingga
menimbulkan kesan narasi (cerita).
14.ANGULAR LAYOUT
Penyajian iklan dengan susunan elemen visualnya membentuk sudut
kemiringan, biasanya membentuk sudut antara 40-70 derajat.
15.INFORMAL BALANCE LAYOUT
Tata letak iklan yang tampilan elemen visualnya
merupakan
suatu
perbandingan
yang
tidak
seimbang.
16.BRACE LAYOUT
Unsur-unsur dalam tata letak iklan membentuk letter L (L-Shape). Posisi
bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L tersebut dibiarkan kosong.
19
17.TWO MORTISES LAYOUT
Penyajian bentuk iklan yang penggarapannya menghadirkan dua inset yang
masing-masing
memvisualkan
secara
diskriptif
mengenai
hasil
penggunaan/detail dari produk yang ditawarkan.
18.QUADRAN LAYOUT
Bentuk tampilan iklan yang gambarnya dibagi menjadi empat bagian dengan
volume/isi yang berbeda. Misalnya kotak pertama 45%, kedua 5%, ketiga
12%, dan keempat 38%. (mempunyai perbedaan yang menyolok apabila
dibagi empat sama besar).
19.COMIC STRIP LAYOUT
Penyajian iklan yang dirancang secara kreatif sehingga merupakan bentuk
media komik, lengkap dengan captions nya.
20.REBUS LAYOUT
Susunan layout iklan yang menampilkan perpaduan gambar dan teks
sehingga membentuk suatu cerita
20
Download