77 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Contoh memiliki kontribusi terhadap pendapatan keluarga lebih besar dibanding suami dengan rata-rata kontribusi sebesar 53,5 persen, sehingga sebagian besar contoh berperan sebagai pencari nafkah utama (primary breadwinner). Manajemen keuangan keluarga berada pada kategori tinggi dengan rata-rata indeks sebesar 66,8. Kerjasama gender dalam manajemen keuangan berada pada kategori sedang. Manajemen keuangan keluarga sudah dilakukan bersama-sama tetapi contoh lebih dominan. Adapun tingkat kesejahteraan keluarga subjektif contoh termasuk dalam kategori sedang (cukup puas) dengan rata-rata sebesar 41,4 persen. Manajemen keuangan keluarga berhubungan negatif dan nyata dengan umur suami, umur contoh, dan besar keluarga. Semakin tua usia contoh dan suami serta semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin rendah manajemen keuangan keluarga. Manajemen keuangan keluarga berhubungan positif dan nyata dengan lama pendidikan contoh. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh contoh maka semakin baik manajemen keuangan keluarga. Kerjasama gender tidak berhubungan nyata dengan manajemen keuangan namun memiliki kecenderungan yang negatif. Semakin kuat kerjasama gender cenderung semakin lemah manajemen keuangan keluarga. Kerjasama gender tidak berhubungan nyata dengan kesejahteraan keluarga subjektif namun memiliki kecenderungan yang positif. Semakin kuat kerjasama gender cenderung semakin puas tingkat kesejahteraan keluarga subjektif. Kesejahteraan keluarga subjektif berhubungan negatif dan nyata dengan usia contoh dan usia suami. Semakin tua usia suami dan usia contoh maka semakin rendah kesejahteraan keluarga subjektif. Kesejahteraan keluarga subjektif berhubungan positif dan nyata dengan pengeluaran total. Semakin tinggi pengeluaran total maka semakin tinggi pula kesejahteraan keluarga subjektif. Kesejahteraan keluarga subjektif tidak berhubungan nyata dengan manajemen keuangan namun memiliki kecenderungan yang positif. Semakin baik manajemen keuangan yang dilakukan cenderung meningkatkan kesejahteraan keluarga subjektif. 78 Saran 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan contoh berhubungan nyata dan positif dengan manajemen keuangan keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan contoh maka semakin baik pengelolaan keuangan yang dilakukan keluarga. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya mengelola keuangan keluarga yang lebih baik, terutama perempuan. Manajemen keuangan keluarga ini mencakup: a. Perilaku dalam mengatur pengeluaran keluarga. Mengingat masih banyaknya keluarga yang sering mengkonsumsi atau membeli barangbarang kurang bermanfaat seperti rokok. b. Perilaku menabung, mengingat hampir tiga perempat contoh dalam penelitian ini tidak memiliki tabungan. Hal ini menyebabkan keluarga sering kali mengalami kesulitan keuangan bahkan ketika terdapat kebutuhan yang tidak terduga. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan positif antara kerjasama gender yang dilakukan dengan tingkat kesejahteraan keluarga subjektif. Semakin kuat kerjasama yang dilakukan oleh keluarga membuat tingkat kesejahteraan keluarga subjektif meningkat. Oleh karenanya, interaksi dan pembagian tugas yang jelas dalam keluarga sangat diperlukan (kesadaran dan wawasan gender). Peningkatan kesadaran dan wawasan gender ini dapat dilakukan melalui konseling keluarga (family counseling) yang biasa terdapat di posyandu, Kantor PKK, LSM, maupun perguruan tinggi. Diharapkan keberadaan posyandu, PKK, LSM, dan perguruan tinggi tetap ada bahkan di pedesaan sekalipun.