394 ANALISIS MODAL KERJA PT.TUNAS PRIMA

advertisement
ANALISIS MODAL KERJA
PT.TUNAS PRIMA SEJAHTERAH SAMARINDA
Lisa Tansil1
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.
[email protected]
1
ABSTRACT
Lisa Tansil , Working Capital Analysis PT . Tunas Prima Sejahterah samantha ( under the
guidance of Mr. LCA . Robin Jonathan and Mrs. Elfreda A. Lau )
Management of working capital management regarding the company's current account (
current assets and current liabilities ) . Working capital management is one of the most
important aspects of the overall management of corporate spending .
If the company can not maintain " satisfactory level of working capital " , then it is likely the
company in an insolvent ( unable to pay obligations already due) and even had dilikuidir (
bankrupt ) .The problems are formulated " Does PT . Tunas Prima Sejahterah Samarinda
have used working capital efficiently . "The purpose of the study to determine the level of
efficiency of the use of funds on PT.Tunas Prima Sejahterah Samarinda , while the
usefulness of research as information for management to be able to manage the fund
company well in the future .Basic theory used in Financial Management , Financial Reports ,
Working Capital , and Analysis of Sources and Uses of Working Capital . Based on the
basic theory formulated hypotheses outlined as follows ; PT.Tunas Prima Sejahtera not use
working capital efficiently .The analysis tool is used to compare the financial statements of
the last two periods , whereas hypothesis testing criteria when running efficient use of
working capital , the hypothesis is rejected and if the use of working capital is not running
efficiently , the hypothesis diterima.Dari source analytical results obtained for working
capitalRp 1,701,276,047.52 from the operating company that is profit , depreciation , fixed
assets , capital stock , and a loan from the Bank . While the use of working capital of Rp
922,802,024.52 consisting of the addition of goods - goods inventory of Rp . 5,834,040.00 ,
bought the building Rp.403.916.020 , 52 , bought the vehicle is Rp . 513,051,964.00 cause
an increase in working capital of Rp 778,474,023.00 participate in the purchase of fixed
assets used tersebut.Hasil research at PT . Tunas Prima Sejahtera Samarinda short-term
working capital loans used to finance long- term investments . Seen from the point of
purchase / fund management appears that working capital is owned by the company has not
utilized efficiently , it is seen that most of the accumulated working capital in the form of
accounts receivable , and the use of many finance the purchase of fixed assets ., Thus the
hypothesis alleged that PT . Tunas Prima Sejahterah not efficient in the use of funds held
proven and accepted .
Keywords : Working Capital , Efficient
394
I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap perusahaan
mengharapkan agar semua tujuan yang
direncanakan dapat tercapai dengan
baik. Demikian juga dengan PT. Tunas
Prima Sejahtera disamarinda membuat
analisis dan perencanaan yang matang
untuk dapat menjalankan kegiatannya
dengan terarah dan terencana sehingga
bisa tepat sasaran.
Didukung teknologi informasi yang
semakin canggih saat ini , kebutuhan
akan informasi menjadi semakin
mudah untuk dipenuhi karena tidak
lagi terikat oleh ruang dan waktu.
Adanya dukungan teknologi, informasi
dapat diperoleh dimanapun dan
kapanpun
sehingga
mepermudah
individu maupun perusahaan dalam
melakuan transaksi keuangan secara
cepat dan mudah. Berdasarkan
informasi yang mendasari manajemen
dapat
melakukan
perencanaan.
Perencanaan merupakan salah satu
yang sangat penting dalam suatu
perusahaan karena akan mempengaruhi
secara langsung terhadap kelancaran
maupun
keberhasilan
perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Dapat
dikatakan pula bahwa kelancaran atau
keberhasilan suatu perusahaan akan
sangat tergantung pada kemampuan
manajemen di dalam membuat rencana
atau analisa kegiatan di masa yang
akan datang. Perencanan yang baik
hanya dapat dilakukan oleh manajemen
yang mampu melihat kemungkinan dan
kesempatan di masa yang akan datang,
dan merencanakan berbagai cara yang
harus ditempuh untuk menghadapi
kemungkinan dan kesempatan di masa
yang akan datang tersebut mulai
sekarang.Namun
keberhasilan
perusahaan memperoleh laba yang
besar belumlah merupakan suatu
ukuran bahwa perusahaan tersebut
mampu menggunakan modal kerja
secara baik.Modal kerja merupakan
faktor utama yang selalu siap untuk
menunjang kelancaran suatu badan
usaha. Modal kerja yang berlebihan
menunjukan adanya dana yang tidak
produktif.sebaliknya modal kerja yang
tidak
banyak
tersedia
akan
menyebabkan perusahan mengalami
kesulitan dalam kegiatan opeasional
perusahaan.
Modal
kerja
bagi
perusahaan merupakan urat nadi bagi
kelancaran
perdagangan,
karena
bilamana modal kerjanya kurang kuat,
maka akan mengakibatkan kurang
lancarnya kegiatan perusahaan..
II. PERMASALAHAN
Pengelolaan manajemen yang baik
tersebut dapat dilihat dari laporan
keuangan
perusahaan.Laporan
keuangan
berfungsi
untuk
mengendalikan dan mengarahkan juga
berfungsi untuk menilai apakah
kebijaksanaan perusahaan yang telah
ditentukan dijalankan dengan baik, dan
apakah kondisi keuangannya sehat,
dengan
demikian
diperlukan
pengamatan atas laporan keuangan
tersebut. Dan perlu diadakan analisis
dirumuskan sebagai berikut: “Analisis
Modal Kerja PT.Tunas Prima Sejahtera
Samarinda”. ”.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada
PT.Tunas Prima Sejahtera Samarinda
Alat analisis yang digunakan adalah
dengan
membandingkan
laporan
keuangan pada dua periode yang lalu,
sedangkan pengujian hipotesis dengan
kriteria bila penggunaan modal kerja
berjalan efesien, hipotesis ditolak dan bila
penggunaan modal kerja berjalan belum
efisien, hipotesis diterima.
214
IV. HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
DAN
A. Analisis
Dalam melakukan analisis atas keadaan
financial PT. Tunas Prima Sejahtera
Samarinda dalam menjawab perumusan
masalah dan tujuan penelitian yaitu
memfokuskan
perhitungan
dalam
menganalisa
perbandingan
dengan
menggunakan analisis Modal Kerja berikut
:
a. Membandingkan neraca 31 Desember
2010 dan 2011
b. Menganalisa Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja
c. Menganalisis Perubahan Modal Kerja
B. Pembahasan
Sesuai hasil analisis perhitungan
Keadaan
Financial
PT.Tunas
Prima
Sejahtera samarinda, selanjutnya akan
diadakan pembahasan yang sebagai berikut :
Konsep Modal Kerja yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Modal Kerja
Bersih ( net working capital ). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jumlah
aktiva lancar pada tahun 2011 sebesar Rp
3.023.840.781,00 sedangkan kewajiban
lancar meningkat sebesar Rp 112.677.608,00
berarti jumlah aktiva lancar lebih besar dari
kewajiban
lancar.
Ini
menunjukkan
kepercayaan
para
kreditor
kepada
perusahaan akan lebih mudah mendapatkan
dana pinjaman.Penurunan modal kerja
melalui kas dan bank sebesar Rp.
75.342.633,00 disebabkan karena terjadinya
kenaikan biaya dibayar dimuka sebesar Rp
57.500.519,00 Walaupun modal kerja
melalui Kas dan Bank mengalami
penurunan, tapi persediaan mengalami
peningkatan sebesar Rp. 53.306.791,00 dan
Piutang juga mengalami peningkatan
sebesar Rp 444.452.340,00, Hutang dagang
juga mengalami peningkatan sebesar Rp
298.557.006,00,00 pada tahun 2011
sehingga dapat mengurangi modal kerja,
demikian pula hutang Bank perusahaan
berkurang sebesar Rp 1.000.000.000,00
sehingga mengalami kenaikan modal kerja
sebesar Rp. 778.474.0232,00 pada modal
Menghitung perubahan Modal kerja.
Sumber – sumber dana untuk modal kerja
dapat diperoleh dari penurunan jumlah
aktiva dan kenaikan passiva. Hasil penelitian
Laporan keuangan PT. Tunas Prima
Sejahtera
Samarinda
memperlihatkan
keadaan Jumlah aktiva meningkat dan
keadaan Jumlah Passiva juga meningkat
sebesar Rp 711.153.146,00 hal ini karena
adanya pinjaman Modal Kerja dari Bank.
Selain itu Sumber dana diperoleh dari Hasil
operasi perusahaan adalah pendapatan laba
perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp
383.025.797,25
ditambah
dengan
penyusutan pada tahun 2011 sebesar Rp
18.250.250,00 hal tersebut akan menambah
modal perusahaan.
Setelah perusahaan
memperoleh pinjaman jangka pendek dari
Bank sesuai dengan yang diinginkan, maka
tugas
Manajer
keuangan
adalah
menggunakan modal kerja tersebut sesuai
tujuannya. Hubungan antara Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja sangat erat.
Artinya penggunaan modal kerja akan dapat
mempengaruhi fungsi modal kerja itu
sendiri. Seorang Manajer dituntut untuk
menggunakan modal kerja secara tepat,
sesuai sasaran dan fungsi pinjaman yang
diberikan. Secara umum dikatakan bahwa
Modal kerja Jangka Pendek biasa
perusahaan menggunakan untuk membayar
gaji, upah, biaya operasi perusahaan dan
untuk membeli bahan baku. Hasil penelitian
pada PT. Tunas Prima Sejahtera Samarinda
Modal kerja pinjaman jangka pendek
digunakan untuk membiayai investasi
jangka panjang. Dilihat dari sudut
pembelanjaan/ pengelolaan dana tampak
bahwa modal kerja yang dimiliki oleh
perusahaan
belum dimanfaatkan secara
efisien, hal ini terlihat bahwa sebagian besar
modal kerja bertumpuk dalam bentuk
215
piutang, dan penggunaan banyak membiayai
pembelian aktiva tetap.
Untuk memperjelas Struktur Finansiil atau
Struktur Modal PT. Tunas Prima Sejahterah
Samarinda, setelah adanya perubahan modal
kerja, maka terlebih dahulu mengutip
pendapat Bambang Riyanto (2010 : 22)
tentang pengertian “ Struktur Modal “
adalah perimbangan atau perbandingan baik
dalam artian absolut maupun dalam artian
relatif antara aktiva lancar dengan aktiva
tetap. Struktur modal mencerminkan cara
bagaimana aktiva – aktiva perusahaan
dibelanjai, dengan demikian Struktur Modal
tercermin pada keseluruhan Pasiva dalam
neraca. Struktur Modal mencerminkan pula
perimbangan baik dalam artian absolut
maupun dalam artian relatif antara
keseluruhan modal ( baik jangka pendek
maupun jangka panjang ) dengan jumlah
modal sendiri. Setelah adanya perubahan
modal kerja ( lihat tabel 5.1 ) nampak selisih
dari Struktur Modal PT. Tunas Prima
Sejahterah Samarinda sebagai berikut :
1. Modal Saham
300.000.000,00
2. Modal Sendiri
778.474.023,00
3.
Jumlah
Aktiva
Lancar
3.023.840.781,00
4. Jumlah Aktiva
5.529.465.531,00
5. Persediaan
528.865.831,00
Dari data finansiil yang dimiliki PT.
Tunas
Prima
Sejahterah
Samarinda
diketahui Modal saham Rp 300.000.000,00,
Modal Sendiri Rp 778.474.023,00 maka
perimbangannya dalam artian absolut 1 : 2
dan Perimbangan dalam artian relatif 27,81
% : 72,18 %. Ini berarti secara absolut
modal sendiri memiliki perimbangan 2 kali
lipat dari modal saham, dan secara relatif
memberi makna bahwa modal sendiri yang
dimiliki PT. Tunas Prima Sejahterah
Samarinda sebesar 72,18 % dan sisanya
sebesar 27,18 % adalah merupakan modal
saham.
Dalam hubungannya dengan struktur
finansiil atau Struktur Modal, kita mengenal
adanya pedoman atau aturan struktur modal
yang konservatif, baik Vertikal maupun
horizontal. Aturan Struktur Modal yang
Vertikal memberikan batas imbangan yang
harus dipertahankan oleh suatu perusahaan
mengenai besarnya modal saham dengan
modal sendiri.
Temuan hasil penelitian menyatakan
bahwa modal sendiri dimiliki PT. Tunas
Prima
Sejahtera
Samarinda
Rp
778.474.023,00, habis digunakan untuk
pembelian aktiva tetap. Konsekwensi
penggunaan modal kerja yang digunakan
untuk pembelian aktiva tetap memberikan
arti bahwa penggunaan sumber dana belum
efisien, karena modal jangka pendek
digunakan untuk modal jangka panjang.
Dengan
demikian
hipotesis
yang
dikemukakan diduga bahwa PT. Tunas
Prima Sejahtera
belum efesien dalam
menggunakan sumber dana yang dimilikinya
terbukti dan diterima, dengan demikian
Rp hipotesis yang diajukan diterima.
Rp V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Rp
Berdasarkan hasilanalisis terhadap data
yang berhasil dihimpun di lapangan, maka
Rp dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
Rp 1. Kenaikan modal kerja sebesar Rp.
778.474.023,00 pada tahun 2011 berasal
dari naiknya , piutang sebesar Rp
444.452.340,00 naiknya persediaan
sebesar Rp 53.306.791,00
naiknya
hutang
dagang
sebesar
Rp
298.557.006,00 naiknya biaya dibayar
dimuka sebesar Rp 57.500.519,00.
dikurangi dengan turunnya Kas dan
Bank sebesar Rp 75.342.633,00
2. Untuk tahun 2011 sumber dan
penggunaan dana PT.Tunas Prima
Sejahterah Samarinda, terdapat sumber
dana sebesar Rp. 1.701.276.047,52 dan
penggunaan
dana
sebesar
Rp.
922.802.024,52
sehingga
terjadi
216
kenaikan modal kerja PT.Tunas Prima
Sejahterah Samarinda sebesar Rp
778.474.023,00.
3. Sumber modal kerja perusahaan adalah
berasal sari laba operasional, penyusutan
aktiva tetap dan aktiva lancar.
4. Dilihat dari penggunaan pemanfaatan
dana tampak bahwa modal kerja yang
dimiliki perusahan belum dimanfaatkan
secara maksimal. Hal ini terlihat bahwa
sebagian besar modal kerja digunakan
untuk pembelian aktiva tetap
B. Saran
Adapun
saran
yang
dapat
dikemukakan berkaitan dengan kesimpulan
di atas adalah:
1. Modal sangat berperan dalam
menentukan kelancaran kegiatan
perusahaan. Oleh karena harus
direncanakan dan diawasi dengan
baik penerimaannya ( SumberSumber ) maupun pengeluaran (
Penggunaan Modal )
2. 2. Dalam penyaluran modal kerja
hendaknya dianalisis terlebih dahulu
agar penggunaan modal kerja tersebut
sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
3. 3. Perusahaan harus dapat menekan
pengeluaran biaya operasional dengan
mengevaluasi tiap- tiap biaya yang akan
dikeluarkan apakah semuanya perlu
dibiayai oleh modal kerja.
Kedua, Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi
Gajah
Mada,
Yogyakarta,2003
[4]
Baridwan
Zaki,
Intermediate
Accounting,
Edisi
Kedelapan,
Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta,
2000
[5]
Husnan Suad, Enny Pudjiastuti,
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Buku Kesatu, Edisi Ketiga, AMPYKPN, Yogyakarta,2002
[6]
Irawati
Susan,
Manajemen
Keuangan,
Cetakan
pertama,
Pustaka, Bandung,2006
[7]
Kotler,
Philip,
Manajemen
Pemasaran, Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian ,
Penterjemah Adi Zakaria Afif,
Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2002.
Mahmud M. Hanafi, Abdul Halim,
Analisa Laporan Keuangan, Edisi
Pertama, Cetakan Kedua, AMPYKPN, Yogyakarta,2000
[8]
[9]
Munawir. S,
Analisa Laporan
Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan
Ketigabelas, Liberty, Yogyakarta,
2004
[10]
Sartono
Agus,
Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi
Keempat, Cetakan Pertama, BPFE,
Yogyakarta, 2001
[11]
Smith, Jay M., Skouse, K. Fred,
Akuntansi
Inttermediate,
Edisi
Kesembilan, Cetakan Kedelapan,
Erlangga, Jakarta, 2000
[12]
Sutrisno,
Manajemen Keuangan
Teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi
Pertama, Cetakan Ketiga, Ekonosia,
Yogyakarta,2003
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
Ahmad Kamarudin, Dasar-Dasar
Manajemen Modal Kerja, Cetakan
Kedua, Rieneka Cipta, Jakarta, 2002
Amin Widjaja Tunggal,Dasar-Dasar
Analisa Laporan Keuangan, Cetakan
Kedua, PT. Rieneka Cipta, Jakarta.,
2001
Asri Suryawijaya Marwan, DasarDasar Ilmu Pembelanjaan, Edisi
217
[13]
[14]
Syamsuddin
Lukman,M.A,
Manajemen Keuangan Perusahaan,
Edisi Baru, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2007
Riyanto Bambang, 2010. DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan,
Edisi Kesepuluh, Cetakan Ketujuh,
BPFE UGM, Yogyakarta,2010
[15]
Weston. J. Fred dan Thomas E.
Copeland, Manajemen Keuangan,
Cetakan kedelapan, Edisi Revisi,
Jilid I, Bina Rupa Aksara2033
218
Download