Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, ST 1 TIMING

advertisement
TIMING CONTROL TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN SMS
Choirul Ibad
Abstrak : Tahun demi tahun, jumlah kendaraan bermotor selalu mengalami peningkatan atau
menunjukkan angka pertumbuhan antara 10-15 persen per tahun. Namun, meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor tidak diimbangi dengan pelebaran jalur/penambahan ruas jalan, sehingga sering
mengakibatkan kemacetan panjang diberbagai tempat terutama di perempatan atau pertigaan jalan.
Kemacetan ini terjadi pada waktu-waktu tertentu seperti berangkat dan pulangnya orang kerja,
musim mudik, dan sebagainya. Kemacetan ini dapat dikelompkkan dalam jadual kesibukan
pengguna kendaraan bermotor berdasarkan jam, tanggal, hari, bulan dan tahun. Jadual kesibukan
pengguna kendaraan bermotor di tiap-tiap lokasi area traffic light berbeda sehingga diperlukan
pengontrolan timing yang berbeda pula pada tiap-tiap lokasi area traffic light. Dengan demikian
dibutuhkan traffic light yang dapat sesuai dengan kondisi tersebut untuk mencegah kemacetan
panjang di area traffic light. Tujuan dalam tugas akhir ini sebagai berikut: (1) Mengetahui jadual
kesibukan lalu lintas di area traffic light; (2) Merancang traffic light dengan menggunakan
Mikrokontroler AT89S52; (3) Merancang timing control traffic light menggunakan SMS. Rangkaian
timing control traffic light menggunakan SMS terdiri atas: (1) HP pengirim dan penerima; (2)
Database PC; (3) Mikrokontroler; (4) LED; (5) Max232. User memasukkan data yang terdiri dari
kode setting, jam, tanggal, bulan, tahun dan data tersebut disimpan dalam database PC. Apabila data
(jam, tanggal, bulan, tahun) PC sama dengan data (jam, tanggal, bulan, tahun) yang diinputkan
dalam database maka PC memerintahkan HP pengirim untuk mengirimkan SMS ke HP penerima
yang berisi kode setting. Data yang diterima oleh HP penerima akan disalurkan pada IC Max232
melalui konektor RS-232. IC Max232 digunakan sebagai pengubah level tegangan pada konektor
RS-232 menjadi level Transistor-Transistor Logic (TTL). Ketika mikrokontroler menerima sinyal
(data setting) dari HP penerima, mikrokontroler terlebih dahulu memeriksa nomor HP pengirim.
Apabila nomor HP pengirim benar, selanjutnya mikrokontroler melakukan eksekusi program sesuai
dengan kode setting yang dikirimkan HP pengirim.
Kata kunci: Peralatan listrik, ruang seminar,remote inframerah.
Pengontrolan menggunakan SMS
kode setting, jam, tanggal, bulan, tahun
mempunyai banyak keunggulan antara
dan
lain, biaya operasional yang relatif murah,
database PC. Apabila data (jam, tanggal,
jangkauan
mengikuti
bulan, tahun) PC sama dengan data (jam,
jangkauan operator selular, dan tidak
tanggal, bulan, tahun) dalam database,
perlu melakukan perancangan transmitter
maka PC memerintahkan HP pengirim
dan receiver. Adapun Prinsip kerja kerja
untuk mengirimkan SMS ke HP penerima
alat ini adalah mengirimkan data berupa
yang berisi kode setting. Data yang
kode
diterima
pengontrolan
setting
traffic
light
dengan
data
tersebut
oleh
HP
disimpan
penerima
dalam
akan
menggunakan fasilitas SMS melalui PC.
disalurkan pada IC Max232 melalui
User memasukkan data yang terdiri dari
konektor RS-232. IC Max232 digunakan
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
1
sebagai pengubah level tegangan pada
lampu hijau pada masing-masing traffic
konektor
light.
RS-232
menjadi
Transistor-Transistor
level
(TTL).
Mikrokontroler AT89S52 memiliki
Ketika mikrokontroler menerima sinyal
memiliki berbagai kelebihan dibanding
(data
setting)
Logic
dari
mikrokontroler
HP
penerima,
jenis MCS-51, diantaranya: kompatibel
terlebih
dahulu
dengan Mikrokontroler MCS-51, 8 KB
memeriksa nomor HP pengirim. Apabila
downloadable
nomor HP pengirim benar, selanjutnya
EEPROM, tegangan operasi 4 Volt
mikrokontroler
eksekusi
sampai 6 Volt, 3 level program memory
program sesuai dengan kode setting yang
lock, 256 byte RAM internal, 4 port
dikirimkan HP pengirim.
paralel masing-masing 8 bit, 3 buah 16 bit
melakukan
Komponen yang digunakan dalam
timer/counter,
flash memory,
9
sumber
2
KB
interupsi,
perancangan adalah : (1) Mikrokontroler
programable
digunakan untuk mengolah sinyal yang
Asynchronous Receiver Transmitter), dan
diterima
dual data pointer.
oleh
HP
penerima
dan
UART
(Universal
mengendalikan timing traffic light; (2)
SMS adalah salah satu fasilitas yang
HP Pengirim digunakan untuk mengirim
dimiliki oleh jaringan GSM (Global
data yang telah diolah oleh PC; (3) PC
System for Mobile Communication) yang
digunakan
memungkinkan
untuk
memasukkan
data
pelanggan
untuk
setting traffic light dan menyimpannya di
mengirimkan dan menerima pesan-pesan
database PC; (4) IC Max232 berfungsi
singkat sepanjang 160 karakter. SMS
sebagai pengubah level tegangan pada
ditangani oleh jaringan melalui suatu
konektor
pusat layanan atau SMS service center
RS-232
menjadi
level
Transistor-Transistor Logic (TTL); (5)
LED Berfungsi sebagai display untuk
mensimulasikan lampu traffic light; (6)
Seven segment berfungsi sebagai down
counter untuk mensimulasikan timing
yang
berfungsi
menyimpan
dan
meneruskan pesan dari sisi pengirim ke
sisi penerima. Format SMS yang dipakai
oleh produsen MS (Mobile Station)
adalah
PDU
(Protocol
Data
Unit).
Format PDU akan mengubah septet kode
ASCII (7 bit) menjadi bentuk byte PDU
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
2
(8 bit) pada saat pengiriman data dan
akan diubah kembali menjadi kode ASCII
pada saat diterima oleh MS (Wardhana,
2006:137). Beberapa AT Command yang
penting untuk SMS adalah:
AT+CMGS: untuk mengirim SMS
AT+CMGL: untuk memeriksa SMS
AT+CMGD: untuk menghapus SMS
AT+CMGR: untuk membaca SMS
AT Command untuk SMS biasanya
diikuti oleh data I/O yang diwakili oleh
Tabel 1 Fungsi Konektor Handphone Siemens M35i
Pin
Nama
Fungsi
1
GND
Ground
2
SELF
Recognition/Control battery
3
SERVICE
Voltage
4
LOAD
Changing voltage
5
BATTERY
Battery
6
DATA OUT
Data sent
7
DATA IN
Data received
8
Z_CLK
Control accessories
9
Z_DATA
Control accessories
10
MICG
Ground for microphone
11
MIC
Microphone input
12
AUD
Loudspeaker
AUDG
Ground for eksternal speaker
Sumber: Siswoyo, 2006
TOxgenSMS merupakan komponen
shareware yang berfungsi lebih spesifik
unit-unit PDU.
Handphone yang dibutuhkan untuk
lagi, yaitu menghubungkan perangkat
sinyal
GSM Nokia dengan aplikasi database
(mikrokontroler) adalah Siemens tipe
menggunakan Borland Delphi. Setiap
C25, C35, M35 dan C45, sedangkan
pengiriman hanya dibatasi 138 karakter
untuk koneksi dengan PC adalah nokia
karena 12 karakter sisanya digunakan
tipe
untuk NagScreen (Zakaria & Widiadhi,
koneksi
5110,
Konfigurasi
ke
pengolah
3210,
3310,
konektor
dan
6110.
Handphone
2006:61).
Siemens M35i seperti pada Gambar 1 dan
Secara umum fungsi kabel data adalah
fungsi masing-masing pin seperti pada
sebagai interface antara handphone dan
Tabel 1.
komputer (mikrokontroler). Kabel data 5
in 1 merupakan kabel data generic yang
berisi 5 jenis kabel dalam 1 paket. Kabel
Gambar 1 Konfigurasi Konektor Hanphone
Siemems M35
data generic ini terdiri atas 5 kabel yaitu:
1. Kabel data Nokia 6110: kompatibel
untuk digunakan dengan Nokia seri
5110, 6110, 6115 (FBUS).
2. Kabel data Nokia 3210 (FBUS).
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
3
3. Kabel data Nokia 3310: kompatibel
IC MAX 232 mempunyai 16 kaki
untuk digunakan dengan Nokia seri
dengan supply tegangan sebesar 5 volt.
3315, 3330 (FBUS/MBUS).
kaki ke-16 digunakan sebagai input
4. Kabel data Nokia 8210: kompatibel
tegangan (Vcc), kaki ke-15 sebagai
untuk digunakan dengan Nokia seri
ground (GND). Kaki 8 dan 13 digunakan
8210, 8250.
sebagai input RS232, sedangkan kaki 7
5. Kabel data Siemens C25: kompatibel
dan 14 sebagai output RS-232. RS-232
untuk digunakan dengan Siemens seri
merupakan
suatu
interface
C25, S25, C35, M35, ME45, SL45.
digunakan untuk menghubungkan antara
Standar sinyal serial RS-232 memiliki
terminal data dari suatu peralatan dan
ketentuan level tegangan sebagai berikut:
peralatan
1. Logika 1 terletak antara -3 Volt
menjalankan pertukaran data biner secara
hingga -25 Volt.
komunikasi
data
yang
yang
serial (Rahayu, 2007:27).
2. Logika 0 terletak antara +3 Volt
hingga +25 Volt.
3. Daerah tegangan antara -3 Volt
hingga +3 Volt adalah invalid level,
yaitu daerah tegangan yang tidak
memiliki level logika pasti sehingga
Gambar 3 IC Max232
harus dihindari. Demikian juga, level
IC decoder 74LS47 berfungsi sebagai
tegangan lebih negatif dari -25 Volt
kode penerjemah kode biner menjadi
atau lebih positif dari +25 Volt juga
kode desimal dan ditampilkan ke display
harus
seven segment. IC ini memiliki 4 input
dihindari
karena
tegangan
tersebut dapat merusak line driver
dan 7 output.
pada saluran RS-232.
Gambar 4 IC 74LS47
Gambar 2 Konektor DB-9
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
4
Pada seven segment jenis common
R=
anode, kaki anoda dihubungkan pada
catu
daya positif (+). Kaki anoda
VCC − V D
ID
(1)
Keterangan:
R
VCC
VD
ID
biasanya diberi label COM. Kaki katoda
digunakan untuk menyalakan LED yang
: Resistor
: Catu daya
: Tegangan LED
: Arus LED
diinginkan. Sebanyak 7 pin kaki katoda
Dalam pedoman teknis Departemen
diberi label a sampai g. dan 1 pin sisanya
Perhubungan, untuk menentukan timing
diberi label dp. LED tersebut dinyalakan
lampu hijau pada traffic light adalah
dengan
sebagai berikut.
menghubungkan kaki katoda
yang diinginkan ke catu daya negatif (-)
atau
memberikan
logika
0
melalui
mikrokontroler. Seven segment common
katode
dioperasikan
So = 600 × We
Q = RT + LT + ST
PRT =
RT
Q
PLT =
LT
dengan
menghubungkan pin COM ke catu daya
dinyalakan dengan menghubungkan kaki-
Q
FRT = 1 + PRT × 0,26
FLT = 1 − PLT × 0,16
kaki anoda yang diinginkan ke catu daya
S = So × Fcs × Fsf × Fg × Fp × FRT × FLT
positif (+) atau dengan memberikan
Frcit =
logika 1 melalui mikrokontroler (Eryanto,
IFR = ∑ Frcrit
negatif
(-).
Masing-masing
LED
2007:45).
LED memiliki tegangan maksimum
dan tegangan minimum maka arus dan
dan
tegangan
LED
harus
diatur
sedemikianrupa sehingga berada dalam
wilayah yang dapat diterima oleh LED.
Umumnya
dapat
diimplementasikan
dengan pemasangan resistor dan LED
secara seri. Nilai resistor tersebut dapat
dihitung
seperti
(Permadi, 2005:2).
pada
persamaan
1
Q
S
(1,5 × LT1 + 5)
(1 − IFR )
Frcrit
g = (c − LT1 ) ×
IFR
Keterangan:
c=
We : Lebar kaki Persimpangan yang digunakan
untuk mengalirkan arus.
So : Arus jenuh dasar
RT : Indeks untuk lalu lintas belok kanan (SKR)
LT : Indeks untuk lalu lintas belok kiri (SKR)
ST : Indeks untuk lalu lintas lurus (SKR)
FR : Perbandingan antara arus yang ada terhadap
arus jenuh untuk suatu MP
Q : Suatu lajur kendaraan terhenti yang
menunggu untuk melewati suatu fasilitas lalu
lintas.
PRT : Nisbah dari lalu lintas belok kanan
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
5
PLT
FRT
FLT
S
: Nisbah dari lalu lintas belok kiri
: Faktor koreksi belok kanan
: Faktor koreksi belok kiri
: Tingkat antrian arus berangkat pada suatu
MP dalam yang ditentukan (SKR per jam
hijau)
Frcrit : Nisbah arus kritis/arus tertinggi
IFR : Penjumlahan dari rasio untuk yang kritis
untuk semua fase isyarat yang berututan
dalam suatu siklus
c
: Waktu siklus
g
: Lamanya lampu hijau menyala untuk satu
fase (detik)
Fcs : Faktor ukuran kota
Fsf : Faktor gesekan samping
Fp : Faktor koreksi parkir
Fg : Faktor kelandaian
Tabel 2 Keterangan Masing-Masing Lajur
Nama Jalan
Jalur
Keterangan
Jln.
RTA
Belok kanan dari Jln.
Sumbersari
Sumbersari ke Jln. Siguraruga
LTA
Belok kiri dari Jln.
Sumbersari ke Jln.
Veteran
STA
Lurus dari Jln. Sumbersari
ke Jln. Bendungan Sutami
Jln.
RTB
Belok kanan dari Jln.
Bendungan
Bendungan Sutami ke Jln.
Sutami
Veteran
LTB
Belok kiri dari Jln.
Bendungan Sutami ke Jln.
Sigura-gura
STB
Lurus dari Jln. Bendungan
Sutami ke Jln. Sumbersari
Jln. Veteran
RTC
Belok kanan dari Jln.
Vetaran ke Jln.
Sumbersari
LTC
Belok kiri dari Jln.
Vetaran ke Jln.
Bendungan Sutami
Jln. SiguraSTC
Lurus dari Jln. Vetaran ke
gura
Jln. Sigura-gura
RTD
Belok kanan dari Jln.
Sigura-gura ke Jln.
LTD
Bendungan Sutami
Belok kiri dari Jln. SiguraSTD
gura ke Jln. Sumbersari
Lurus dari Jln. Sigura-gura
ke Jln. Veteran
METODE
Perancangan
sistem
untuk
persimpangan empat dengan jalur tunggal
dan digunakan 3 kondisi yang terdiri dari
kondisi sepi, normal, dan ramai. Skema
sistem persimpangan empat dengan jalur
tunggal yang dimaksud ditunjukkan pada
Gambar 5 dan keterangan masing-masing
lajur ditunjukkan pada Tabel 2.
STA
Volume
persimpangan
RTA
LTA
LT
D
Jln. Veteran
RTD
RTC
Jln. Sigura-gura
Jln. Bendungan
LTB
Sutami
RTB
Veteran
-
pada
Sumbersari
diasumsikan bahwa pada masing-masing
Jln. Sumbersari
STD
kendaraan
LTC
STC
kondisi
memiliki
seperti
pada
volume
Tabel
3
kendaraan
dan
hasil
perhitungan timing lampu hijau pada
masing-masing kondisi ditunjukkan pada
Tabel 4.
STB
Gambar 5 Skema Sistem
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
6
Tabel 3 Keterangan Masing-Masing Lajur
Kondisi
Nama
Jalur
Volume
Jalan
Kendaraan
(SKR)/5 menit
Sepi
Jln.
RT A
42,75
Sumbersari LTA
42,75
STA
199,5
Jln.
RTB
42,75
Bendungan LTB
42,75
Sutami
STB
199,5
Jln.
RTC
42,75
Veteran
LTC
42,75
STC
199,5
Jln.
RTD
29,25
SiguraLTD
29,25
gura
STD
136,5
Normal Jln.
RT A
58,5
Sumbersari LTA
58,5
STA
273
Jln.
RTB
58,5
Bendungan LTB
58,5
Sutami
STB
273
Jln.
RTC
58,5
Veteran
LTC
58,5
STC
273
Jln.
RTD
45
SiguraLTD
45
gura
STD
210
Ramai
Jln.
RT A
72
Sumbersari LTA
72
STA
336
Jln.
RTB
72
Bendungan LTB
72
Sutami
STB
336
Jln.
RTC
72
Veteran
LTC
72
STC
336
Jln.
RTD
58,5
SiguraLTD
58,5
gura
STD
273
Tabel 4 Timing Lampu Hijau
Kondisi
Nama Jalan
Sepi
Timing Lampu
Hijau
(detik)
9,55
9,87
Jln. Sumbersari
Jln. Bendungan
Sutami
Jln. Veteran
Jln. Sigura-gura
Jln. Sumbersari
Jln. Bendungan
Sutami
Jln. Veteran
Jln. Sigura-gura
Jln. Sumbersari
Jln. Bendungan
Sutami
Jln. Veteran
Jln. Sigura-gura
Normal
Ramai
Lampu
LED
7,19
7,06
17,67
18,28
13,3
14,68
44,68
46,21
33,64
39,22
digunakan
sebagai
indikator atau simulator lampu traffic
light. Dalam perancangan ini digunakan
12 bit port keluaran mikrokontroler
seperti ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 6 Konektor DB-9
Jika pada kaki anoda LED diberi
tegangan 5 Volt dengan arus yang
mengalir pada LED (20 mA) maka nilai R
sebagai
pembatas
arus
adalah
sebagaimana persamaan (2).
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
7
VCC − V D
ID
5 − 1,5
R=
= 175Ω
20 mA
R=
sehingga
jika
dengan jam dalam database maka sistem
(2)
akan melanjutkan menyeleksi pada kolom
tanggal dalam database. Jika tanggal PC
sama
pada
mikrokontroler
berlogika 0 (Ground) maka LED tersebut
akan menyala.
dengan
database
melakukan
inisialisasi
dilakukan pada program utama yaitu
inisialisasi penggunaan port-port pada
Mikrokontroler
AT89S52.
mikrokontroler
melakukan
Kemudian
eksekusi
timing control dalam kondisi normal.
Setelah
mikrokontroler
melakukan
eksekusi
traffic
1
light
siklus,
mikrokontroler memeriksa SMS baru.
terdapat
mikrokontroler
program
dalam
akan
kepada HP penerima.
terlebih dahulu. Inisialisasi data yang
Jika
maka
tanggal
mengirimkan kode setting melalui SMS
Pada saat catu daya dihidupkan,
mikrokontroler
kolom
SMS
baru
terlebih
maka
dahulu
Komunikasi antara mikrokontroler
dengan HP Siemens M35 menggunakan
komunikasi serial. Untuk penyesuaian
sinyal
ditambahkan
IC
Max232,
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 7.
Untuk pin R2OUT ke RXD dan pin T2IN
ke
TXD
pada
pin
mikrokontroler.
Sedangkan untuk pin R2IN dihubungkan
dengan pin 2 dan T2OUT dihubungkan
ke pin 3 pada DB9/M. Komunikasi serial
ini menggunakan baud rate sebesar
19200 dan menggunakan kristal 11,059
MHz.
memeriksa nomor HP pengirim. Apabila
nomor HP pengirim benar, selanjutnya
mikrokontroler
melakukan
eksekusi
program sesuai dengan kode setting yang
dikirimkan HP penerima.
Saat user interface dioperasikan,
Gambar 7 Komunikasi Serial
jika dalam database terdapat data (kode
Koneksi PC dengan HP Nokia
setting) maka sistem terlebih dahulu
3315 menggunakan kabel data generic
menyeleksi pada kolom jam (jam, menit)
HP Nokia 3315. Untuk menghubungkan
dalam database. Jika jam PC sama
perangkat
HP
Nokia
3315
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
dengan
8
aplikasi database Borland Delphi 6
menggunakan shareware TOxgenSMS.
Tampilan user interface pada PC
seperti
pada
penjelasan
Gambar
masing-masing
8.
Adapun
komponen
Connect
6
Disconnect
Tabel
pada user interface seperti pada Tabel 5.
Simpan
Hapus
Keluar
Input
database
Selesai
Gambar 8 User Interface
Tabel 5 User interface
No
Komponen
Penjelasan
1
Tanggal
Berfungsi untuk
menampilkan tanggal
Jam
Berfungsi untuk
menampilkan jam
2
SMSC
Merupakan SMS Center
operator. SMSC dapat
tidak diisi karena diisi
secara otomatis oleh
operator.
3
To
Berisi nomor tujuan/HP
penerima.
Text
Pesan/kode setting yang
akan dikirimkan.
Validity
Nilai tenggang waktu
yang akan disimpan di
server provider.
4
Phone Model
Tipe HP Nokia yang
dipakai: 3xxx, 5xxx,
6xxx, 7xxx, dan 8xxx.
5
Com Port
Port PC yang digunakan
untuk menghubungkan PC
dan HP.
Connect Via
Koneksi PC dan HP yang
Status Bar
dipakai: infrared, kabel
data, dan sebagainya.
Tombol untuk
menghubungkan koneksi
PC dan HP.
Tombol untuk memutus
koneksi PC dan HP.
Berfungsi untuk
menampilkan tanggal,
jam, dan kode setting
yang disimpan dalam
database
Untuk menyimpan
tanggal, jam, dan kode
setting ke dalam database.
Untuk menghapus
tanggal, jam, dan kode
setting di dalam database.
Untuk keluar dari user
interface
Mengaktifkan komponen
untuk menginputkan data
setting
Me-non-aktifkan
komponen untuk
menginputkan data setting
Indikator koneksi HP dan
PC serta indikator
pengiriman kode setting
HASIL PENGUJIAN
Timing
control
traffic
light
Menggunakan SMS ini dilakukan dengan
beberapa tahap uji coba dan komponen.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah sistem yang telah direalisasikan
dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi
perencanaan
Pengujian
yang
sistem
telah
ditetapkan.
dilakukan
pada
perangkat harware dan software pada
masing-masing blok rangkaian penyusun
sistem, antara lain: pengujian timing
traffic light, pengujian komunikasi serial
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
9
Mikrokontroler
AT89S52,
pengujian
7. Namun, ketika terjadi penekanan
pembacaan SMS dengan HP Siemens
tombol keyboard PC selain a, b, dan c
M35 melalui hyperterminal, pengujian
maka semua LED tidak menyala. Hal ini
koneksi HP Nokia 3315 dengan PC, dan
terjadi karena karakter yang diterima
pengujian sistem secara keseluruhan.
Mikrokontroler AT89S52 tidak sama
Hasil pengujian timing traffic light
dengan
karakter
pembanding
pada Tabel 6 dihitung menggunakan
program
down counter. Error rata-rata timing
Mikrokontroler AT89S52. Selain itu,
lampu
perubahan
hijau
hasil
pengujian
dan
yang
dalam
setting
dimasukkan
baud
ke
rate
pada
perancangan pada masing-masing kondisi
hyperterminal dan penggantian frekuensi
adalah kondisi sepi 0,6675 detik, normal
kristal
0,7325 detik, dan rami 0,4375 detik.
mengakibatkan karakter yang diterima
selain
11,092
MHz,
Mikrokontroler AT89S52 tidak sesuai
Tabel 6 Hasil Pengujian Timing Traffic Light
Kondisi
Posisi Traffic
Hijau
(detik)
Light
Sepi
Jl. Sumbersari
9
Jl. Bendungan
9
Sutami
Jl. Veteran
7
Jl. Sigura-gura
6
Normal
Jl. Sumbersari
Jl. Bendungan
Sutami
Jl. Veteran
Jl. Sigura-gura
17
18
Jl. Sumbersari
Jl. Bendungan
Sutami
Jl. Veteran
Jl. Sigura-gura
44
46
12
14
dengan penekanan tombol keyboard PC
sehingga semua LED tidak menyala.
Tabel 7 Hasil Pengujian komunikasi Serial
Tombol
Merah Kuning Hijau
Keyboard
a
O
X
X
b
X
O
X
c
X
X
O
Selain a, b, dan c
X
X
X
Keterangan:
Ramai
O = Menyala
X = Tidak Menyala
33
39
Hasil pengujian komunikasi serial
Mikrokontroler AT89S52 adalah sebagai
berikut. Ketika terjadi penekanan tombol
a, b, dan c pada keyboard PC maka terjadi
perubahan nyala LED seperti pada Tabel
Hasil pengujian Penerimaan SMS
dengan
HP
Siemens
M35
melalui
hyperterminal adalah sebagai berikut:
06912618010000240D91265852394904F900008
050120125118204F3323C0D
Perintah AT Command pada pengujian
pembacaan
SMS
baru
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
adalah
10
AT+CMGL=0.
Nomor
HP
pengirim
+6285259394409 dan mempunyai nomor
SMS Center +6281100000. Berdasarkan
hasil pengujian HP Siemens M35 dengan
hyperterminal dapat
dianalisa bahwa
untuk bisa berkomunikasi dengan HP
Siemens M35 secara serial diperlukan
baud rate 19200 bps
Koneksi HP Nokia 3315 dengan PC
Gambar 9 User Interface
berjalan baik jika pada saat penekanan
tombol koneksi pada Gambar 9, teks
Hasil
pengujian
’Status Koneksi’ berubah menjadi teks
keseluruhan
adalah
’Koneksi Sukses’ dan HP Nokia 3315
Ketika jam dan tanggal dalam database
mengirimkan informasi pada PC ketika
sama dengan jam dan tanggal PC maka
terjadi penekanan tombol ’Info’ seperti
PC
pada Gambar 10.
mengirimkan kode setting pada HP
Informasi yang
memerintahkan
Jika
kode
sistem
sebagai
secara
berikut:
pengirim
setting
untuk
dikirimkan HP Nokia 3315 tidak semua
penerima.
dapat dibaca oleh PC, antara lain Model,
database memiliki teks ’sepi’ maka HP
Battery level, dan signal level.
pengirim
mengirimkan
dalam
teks
’www.oxygensofware.com sepi’ pada HP
penerima.
Penambahan
’www.oxygensofware.com’
teks
disebabkan
oleh penggunaan komponen Toxygen
pada Borland Delphi yang berfungsi
untuk koneksi HP Nokia dengan Borland
delphi.
Mikrokontroler
akan
mengeksekusi kode setting jika nomor
HP pengirim benar dan teks
Gambar 9 User Interface
yang
diterima HP penerima seperti pada Tabel
8.
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
11
Tabel 8 Format Teks
Karakter
www.oxygensofware sepi
www.oxygensofware normal
www.oxygensofware ramai
Sigura-gura 6 detik; (4) Error rata-rata
Kondisi
Sepi
Normal
Ramai
timing traffic light adalah 0,6125 detik.
PENUTUP
Dari hasil pengujian dapat diperoleh
kesimpulan, yaitu: (1) HP pengirim
(Nokia 3315) dapat mengirimkan kode
setting (ramai, normal, sepi) ke HP
penerima (Siemens M35) melalui SMS
jika jam (jam, menit, detik), tanggal,
bulan, dan tahun PC sama dengan data
yang ada dalam database PC; (2)
Mikrokontroler dapat membaca SMS
yang diterima HP penerima dengan
konfigurasi PDU (SMS centre, nomor
pengirim, tanggal pengiriman SMS, jam
pengiriman SMS, dan kode setting); (3)
Mikrokontroler
dapat
mengendalikan
timing traffic light sesuai kode
setting
yang dikimkan HP pengirim dengan
range waktu, normal: jln. Sumbersari 17
detik, jln. Bendungan Sutami 18 detik, jln
Veteran 12 detik, jln. Sigura-gura 14
detik, ramai: jln. Sumbersari 44 detik, jln.
Bendungan Sutami 46 detik, jln Veteran
33 detik, jln. Sigura-gura 39 detik, sepi:
jln. Sumbersari 9 detik, jln. Bendungan
Sutami 9 detik, jln Veteran 7 detik, jln.
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
12
DAFTAR RUJUKAN
Budiharto, Widodo. 2005. Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Eryanto, Donny. 2007. Modul Workshop Dasar. Renesas.
http://www.alldatasheet.com. (Online). Diakses 11 Nopember 2007.
Permadi, Edi. 2005. Antarmuka LED, (Online),
(eepu.files.wordpress.com/2007/09/antarmuka-led.pdf, diakses 10 Juni 2008)
Prasetia, Retna & Widodo, Catur Edi. 2004. Interfacing Port Paralel dan Port Serial
Komputer dengan Visual Basic 6.0. Yogyakarta: Andi Offset.
Purmono, Djoko. 2005. Pertumbuhan Motor 10-15 Persen. Archive Berita, (Online),
(http://www.bojonegoro.go.id.htm, diakses 25 Oktober 2007)
Putra, Agfianto Eko. 2002. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55. Yogyakarta: Gava
Media.
Rahayu, Dwi Arba’ati Sri. 2007. Rancang Bangun Pengendalian Peralatan Rumah
Tangga Menggunakan Tulisan Tangan : Penjadwalan Pengendalian Peralatan
dan Simulasi Perangkat Keras. Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya.
Siswoyo, Rudi. 2006. Rancang Bangun Sistem Otomatisasi Pintu Garasi Berbasis
Mikrokontroller dengan SMS. Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya.
Soejono. 1996. Pedoman Teknis. Jakarta: Departemen Perhubungan.
Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Zakaria, M. T. & Widiadhi, J. 2006. Aplikasi SMS untuk Berbagai Keperluan. Jakarta:
Informatika.
Choirul Ibad adalah mahasiswa D3 Teknik Elektronika angkatan 2005 Universitas Negeri Malang
Pembimbing I : Siti Sendari, S.T., M.T.
Pembimbing II : Ilham Ari Elbait Zaini, S.T.
13
Download