Page 1

advertisement
Edsi 181 – 12 April 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Edsi 181 – 12 April 2012
Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu
- Pdt. Noldy Sakul
- Pdt. Sammy Lee
Pemred:
Handry Sigar
Wapemred: Willy Wuisan
Bendahara: Yoshen Danun
Sekretaris: Meilien Langi-M
General Controller: Yance Pua
HRD:
Osvald Taroreh
Koordinator Produksi
Pdtm. Dale Sompotan
Harold Somba
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi
Handry Suwu, Pdtm. Davy Politon, Yoshen Danun,
Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu,
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal,
Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon
Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,
Pdt. Raymond Lohonauman
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung,
dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung,
dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau
Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean,
Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw,
Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung,
Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan,
Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey
Rubrik Kesaksian Fredy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin,
Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Herold Somba, Belly
Wungkana, Marchel Tombeng, Samuel Rorimpandey,
Dale Sompotan, Herchel Najoan
Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe
Web Master Nielson Assa
Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
Perlunya Berubah
- Kasih Bapa Sorgawi
Berubah
Apa Artinya Mesias Itu Bagimu
Raja Yang Kehilangan Kelingking
Roh Nubuat
Palakat Berita & Kegiatan
Jemaat
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung
Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua
Govert Waramori, Noldy Abraham, Maluku Utara Erwin
Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, SulSelBar &
Tenggara Pdt. Davi Politon Jawa Timur Pdtm. Fabyo
Rumagit Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng
Ambon Mario Lekatompessy Ratahan Refli Ompi,
Kotamobagu Maikel Makarewa
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 2
Edsi 181 – 12 April 2012
Perlunya Berubah
Semua tahu bahwa ada banyak hal yang diperlukan untuk seseorang bertahan dan survive dalam kehidupan.
Hal ini berlaku umum kepada semua mahluk hidup, tidak terkecuali dalam dunia usaha.
Bisnis dan karir perlu selalu dicermati dalam menghadapi banyaknya pesaing. Bertambahnya tenaga baru
fresh graduates menjadi warning untuk meningkatkan kemampuan diri agar jangan kalah bersaing.
Menambah pengetahuan melalui pendidikan formal maupun non-formal disamping semangat juang untuk
yang berbuat melebihi panggilan tugas (Matius 5:41). Bertambahnya biaya produksi mengancam margin
keuntungan disamping masuknya pemain-pemain baru dari China dan Korea menambah sesaknya pangsa
pasar. Untuk mendapatkan laba yang sama jalan yang banyak ditempuh adalah menaikkan volume
penjualan. Menghadapi kejenuhan pasar berbagai solusi dilakukan seperti mengadakan perubahan dari
single brand kepada multi brands, dari bank credit kepada trade credit, mulanya single product berubah
kepada multi products dst.
Persaingan ketat yang nampak sekarang ini adalah pertarungan di pasar seluler. Indonesia masuk di
empat besar dunia untuk layanan seluler. Pengguna cell-phone misalnya berlipatganda dibanding tahun
kemarin. Sementara Black Berry Berjaya dengan program BBM nya, iPhone/iPad muncul dengan fitur
yang lebih hebat sementara raksasa lainnya Samsung langsung menggebrak dengan berbagai produk
galaxy yang memikat. Dunia lagi menunggu produk excellent apa yang akan diluncurkan Nokia yang
merajai pasar seluler (dulu).
Setelah mencermati tingkah laku pasar dan keinginan konsumen maka “perubahan” adalah sesuatu yang
mutlak diperlukan. Hal ini pernah diungkap oleh Darwin (1809-1882) ketika menyampaikan
statementnya yang terkenal “Adaptibility - It is not the strongest or the smartest that survive but the one
who is most adaptable to change”. Darwin, evolusionis yang lulusan Sarjana Teologi Kristen , 1831,
Jesus College, Cabridge-Wikipedia, terinspirasi tulisan ini dari Firman Tuhan Roma 12:2 bahwa untuk
menjadi sempurna adalah berubah.
Perubahan mutlak diperlukan.
kesempurnaan didalam Tuhan.
Berubah kepada kemajuan dalam usaha kehidupan dan kepada
Minggu ini Majalah Bait menurunkan siraman rohani dengan tajuk “Berubah” bersama artikel penting
dan berita kemajuan dari berbagai tempat. Selamat mendapatkan berkat.
Pdt. Moldy Ruddy Mambu
Redaksi
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edsi 181 – 12 April 2012
Oleh : Pdt. David R. Siby, M.Min
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” Roma 12:2
B
erubah adalah sesuatu hal yang enak di bicarakan dan didengar tetapi sulit untuk dilakukan. Hal ini dapat kita perhatikan
dari kehidupan seorang anak. Pada umumnya anak-anak senang sekali dengan “Berubah”. Mereka ingin menjadi seperti
Supermen atau seperti dalam filem-filem tanpa memahami “Proses” itu terjadi. Pada hakekatnya mereka menginginkan
hasil akhir dari “Berubah” tanpa memikirkan proses itu sendiri. Dalam hal ini, konsep kehidupan anak-anak dekat dan erat dengan
sesuatu yang “Baru”.
Dalam kehidupan Kerohanian kita menjelang Kedatangan Yesus Yang Kedua Kali, saya dan saudara dihadapkan juga
dengan hal-hal yang baru bermunculan melalui berbagai “Tafsiran” dalam hal pemahaman ayat Firman Tuhan maupun Pergerakan
Organisasi Gereja. Semua sedang dihadapkan dengan pola berpikir “Berubah” dengan memakai konsep yang “Baru”. Pada hal
yang “Baru” itu belum tentu “Benar” bukan?
Itu sebabnya Paulus mengingatkan kita untuk bertumbuh dalam kehidupan Rohani melalui Belajar Firman Tuhan setiap
hari. Sama seperti saudara-saudara kita di Berea.
Berapa banyak dari kita yang mencintai Alkitab kita? Berapa banyak yang rindu terlibat dalam program Pendalaman
Alkitab? Berapa banyak waktu kita lebih senang datang pada jam-jam ibadah? Sama seperti umat-umat Tuhan di Berea. Kisah
17:10,11.
“Pikiran dari orang-orang di Berea tidak disempitkan oleh prasangka. Kerinduan mereka untuk mencari tahu kebenaran
dari doktrine yang rasul-rasul khotbahkan. Mereka belajar Alkitab, bukan untuk mencari kesalahan/kelemahan, tetapi untuk melihat
apakah benar dengan Mesias yang telah janjikan itu. Setiap hari mereka menyelidiki, membandingkan ayat dengan ayat, malaikat
sorga disamping mereka, menerangi pikiran mereka dan mengesankan mereka.” AA 231.2
Kita perlu menjadi seperti mereka (orang-orang Berea) suka menyelidiki sesuatu yang baru. Namun tidak begitu cepat
melepaskan apa yang sudah kita pelajari sebelum menemukan yang baru, melainkan kita perlu “Meneliti” memperhatikan “Proses”
bukan langsung mau menerima hasil. Meluangkan waktu untuk bersama, berdiskusi, belajar, berdoa dan berpuasa, bukan untuk
mencela sesama kita.
Saya dan saudara sedang dipersiapkan untuk memasuki Kerajaan Allah dan sudah pasti sedang di persiapkan
menjadi seperti Kehendak Allah. Itu berarti kita harus bertumbuh, “BERUBAH” menjadi seorang dewasa dalam kerohanian
seperti Paulus katakan: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” Roma 12:2
Amin, Immanuel...
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 4
Edsi 181 – 12 April 2012
Oleh : Pdt. Bayu Kaumpungan
S
aya baru saja menyelesaikan sebuah penelitian tentang orang orang muda di Singapura dan pandangan mereka tentang Gereja.
Ada banyak pengetahuan yang kami dapatkan, tetapi satu hal menarik yang bersangkutan disini adalah hampir 50 persen dari
respondent mengatakan mereka tidak memahami apa artinya datang ke gereja. Sesuatu yang menarik tapi juga
memprihatinkan, karena sepertinya banyak dari orang orang muda kita (paling tidak di Negara ini) tidak mengenal apa tujuan
mereka ada di dalam gereja.
Tetapi pertanyaan yang sama mungkin perlu kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Apakah tujuan kita datang ke dalam
gereja? Banyak yang mengatakan bahwa mereka ingin bertemu dengan Yesus. Tetapi pertanyaan selanjutnya datang, apakah kita
benar benar mengenal sang Mesias tersebut?
Sebuah kisah kecil di dalam buku Yoh 1: 35-42 memberikan kita sebuah renungan tentang apa arti Mesias bagi 2 orang
yang tertulis di dalam cerita ini. Saya berdoa sementara kita mendalami kisah mereka semoga hati kita akan diperbaharui dengan
semangat baru dalam mengenal Mesias kita.
1.
Yohanes Pembabtis: Di dalam Yoh 1 kita menemukan akan sepupu Yesus ini yang telah menjadi pengkhotbah
terkenal di seantero Palestina. Dia sangat terkenal, sampai sampai sebagian orang berpikir dialah Mesias yang dijanjikan tersebut.
Akan tetapi Yohanes dengan rendah hati mengatakan bahwa dia hanyalah pengabar berita biasa dan bukanlah sang Mesias. Bahkan
dia katakan, “melepas kasutnyapun aku tak layak” Ketika Yesus muncul, segeralah Yohanes berseru “inilah sang Anak Domba!” Ini
bukanlah kali pertama Yohanes menyerukan statement ini, tetapi mengapa dia mengatakannya sekarang? Ayat 35 secara gamblang
mengatakan kalau saat itu ada 2 orang muridnya bersama sama dengan dia dan segera mereka mengikuti Yesus setelah mendengar
ucapan dari guru mereka. Bagi Yohanes, Yesus adalah Sang Bintang, dan dia hanyalah penunjuk Jalan. Ada banyak kisah sedih
yang saya dengarkan bagaimana seringkali kita menempatkan diri kita sebagai sang Bintang dan bukan sebagai penunjuk Jalan.
Yohanes telah mencapai puncak kesuksesannya dalam waktu cerita ini disampaikan. Orang berduyun duyun datang untuk
mendengarkan khotbah dari Yohanes. Yohanes bisa saja mulai merasa dirinya lebih pantas untuk mendapatkan popularitas, dan
inilah kesempatan bagi dia untuk mendeklarasikan kalau dialah sang mesias itu sendiri. Tetapi Yohanes tetap setia pada panggilan
hidupnya, dan bahkan dia tidak mengatakan apa apa saat muridnya meninggalkannya dan mengikuti sang Bintang yang sebenarnya.
Sangat disayangkan banyak orang Kristen saat sekarang ini merasa merekalah Bintang dan bukan sang penunjuk Bintang. Banyak
dari kita yang merasa cemburu dan sakit hati saat kepopuleran kita mulai sirna dan seringkali mimbar, acara gereja, perkumpulan
Alkitab, KKR, dan seminar menjadi ajang persaingan gantinya kita bekerja sama dalam menuntun semua orang melihat sang
Bintang, sang Anak Domba yang sebenarnya. Kita bersaing sebagai pembicara yang lebih baik, lebih popular, lebih terkenal. Kita
ingin selalu ada di dalam perhatian orang banyak gantinya menunjukkan mereka kepada sang Domba yang telah datang. Karakter
Yohanes mengingatkan kita kembali pada tugas kita, sebagai penunjuk Jalan dan bukanlah sebagai sang Bintang. Sebab Kristuslah
sang bintang itu, dan bukan kita. Yesuslah yang harus ditinggikan dan bukanlah kita.
2.
Andreas: Kita Yohanes menuliskan akan kehadiran seorang karakter yang lain dan orang itu adalah Andreas.
Sangat menarik untuk melihat bahwa Andreas adalah karakter yang sedikit bicara dan banyak bekerja. Saat dia mengetahui bahwa
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 5
Edsi 181 – 12 April 2012
Yesuslah mesias yang dijanjikan itu, maka segera dia mengikuti sang guru dan belajar padanya. Saat Andreas yakin bahwa dia telah
menemukan sang Mesias yang sebenarnya, maka segeralah dia memangil saudaranya Petrus untuk menemui Yesus. Andreas adalah
karakter yang unik, sebab tidak banyak cerita yang kita tahu tentang rasul ini. Tetapi setiap kali dia muncul, Andreas selalu
membawa orang yang tepat untuk saat yang tepat. Kali kedua kita menemukan Andreas adalah saat dia membawa bocah kecil
dengan 5 roti dan 2 ikan, sementara murid2 Yesus yang lain masih kebingungan dan berdebat tentang bagaimana memberi makan
5000 orang. Bagi Andreas, Mesias adalah segala galanya. Mesias inilah yang menjadi pusat hidupnya dan tidak ada bagian
hidupnya yang lain yang terpenting selain berjalan dan hidup dengan sang Rabi. Sebagaimana yang kita bisa amati, Andreas
bukanlah murid yang banyak mendapat cerita di dalam Injil. Sebaliknya saudaranya Petrus, merupakan sosok yang sangat dikenal
bahkan di luar dunia Kekristenan. Petrus selalu ada di dalam kisah2 Yesus, Petrus adalah Rasul kedua yang paling terkenal setelah
Paulus. Petrus bahkan masuk dalam lingkaran murid2 Yesus yang paling Dia cintai. Andreas sepertinya hilang kepopularitasnya
segera setelah dia memperkenalkan Petrus kepada Yesus. Tetapi satu hal yang kita tahu (Sekalipun Alkitab tidak menjelaskan secara
gamblang) Andreas hadir di dalam setiap langkah pelayanan Kristus bersama sama dengan saudaranya Petrus. Andreas ada di sana
saat Yesus mengubah air menjadi anggur. Andreas ada di sana saat Yesus membangkitkan orang Mati, Andreas ada di sana saat
Kristus mengalahkan Roh Setan di dalam orang orang yang dirasuk, Andreas ada di sana saat Yesus memecahkan roti dan
memberikan pesanNya sebelum Dia disalibkan. Bagi Andreas Yesus adalah segala galanya dan Tradisi menuliskan bahwa Andreas
mati dengan cara disalibkan pada salib yang berbentuk “X” dan sampai sekarang orang mengenalnya sebagai “St.Andrew’s Cross”
atau “Salib Andreas”
Saya diingatkan kembali akan arti mesias melalui dua karakter ini yang dituliskan oleh Yohanes. Di satu sisi, kita melihat
Yohanes Pembabtis, sang pengkhotbah terkenal yang tidak termakan oleh kesombongan diri bahkan dengan rendah hati
mengabarkan kabar keselamatan bagi semua orang tanpa berpikir banyak tentang popularitas dan peninggian diri kita sendiri. Bagi
Yohanes Pembaptis, dirinya bukanlah sang Mesias dan dia hanyalah penunjuk jalan kepada sang mesias tersebut. Ini mengingatkan
kita lagi bahwa kita juga adalah sang penunjuk Jalan. Kita bukanlah jalan itu. Ada satu amaran berharga buat kita yang telah popular
dan dikenal luas oleh banyak orang, tunjukannlah Mesias itu dan bukan kita.
Di sisi yang lain kita melihat Andreas, sang Rasul yang tidak banyak kita ketahui selain seorang yang sedikit bicara dan
banyak bekerja. Tetapi pekerjaannya sangat efektif dan menjadi berkat buat semua orang di sekitarnya. Saya mengingat statement
seorang pendeta yang mengatakan “ Terlalu banyak Petrus di gereja, sementara yang kita butuhkan adalah Andreas!” Statement ini
mungkin ada bumbu sarkasmenya, tetapi ada kebenaran di dalamnya. Terlalu banyak dan terlalu sering kita dihadapkan pada
pencobaan untuk ingin penampilan kita, pertunjukan kita, yang menjadi sarana bagi orang untuk datang kepada Kristus. Tetapi
tidak banyak yang tertarik bekerja secara tenang seperti Andreas tanpa semua popularitas tetapi selalu membawa orang kepada
Yesus. Pertama adalah saudaranya sendiri, Petrus dan kemudian bocah yang menyediakan makanan bagi 5000 orang laki laki.
Semuanya dia lakukan bukan demi popularitas, atau penghargaan diri tetapi oleh karena baginya Kristus adalah segala
galanya. Kristus adalah mesias, dan bagi Andreas; sebagaimana juga bagi Yohanes Pembabtis, kepopuleran, penghargaan, apresiasi,
dan semuanya itu bukanlah lagi menjadi hal yang paling penting untuk diraih.
Saya yakin ada banyak Andreas2 modern di luar sana yang dengan rendah hati dan konsisten terus membawa orang kepada
Yesus. Mereka mungkin tidak pernah mendapatkan penghargaan, atau diliput oleh berita. Mereka mungkin bukanlah pembicara
terkenal, atau penyanyi terkenal, wajah mereka mungkin tidak pernah muncul di majalah, atau berita gereja. Mereka mungkin tidak
pernah diliput secara akbar, tetapi mereka terus bekerja dan membawa orang kepada Kristus. Bilamana anda kebetulan membaca
renungan ini, saya percaya Tuhan menghargai pekerjaan anda lebih daripada kemampuan manusia dalam menghargai siapapun di
dalam dunia ini.
Pada akhirnya, entah apapun posisi anda di dalam pelayanan, entah anda Yohanes ataupun Andreas; satu hal yang selalu
perlu kita tanyakan adalah : apa arti mesias itu bagi diri saya? Sebab entah apapun yang kita lakukan motivasi kita melakukannya
adalah yang terpenting. Saat kita melakukannya karena besarnya arti pengorbanan Kristus bagi kita, maka segala hal yang lainnya
akan kecil artinya buat kita. ***
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 6
Edsi 181 – 12 April 2012
Oleh : Bredly Sampouw
Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja memiliki
kegemaran berburu. Suatu hari, ditemani penasihat dan
pengawalnya, raja pergi berburu ke hutan. Karena kurang
hati-hati, terjadilah kecelakaan.
Jari kelingking raja
terpotong oleh pisau yang sangat tajam. Raja bersedih dan
meminta pendapat dari penasihatnya.
Sang penasihat
mencoba menghibur dengan kata-kata manis, tetapi raja tetap
sedih.
Karena tidak tahu lagi apa yang mesti diucapkan
untuk menghibur raja, akhirnya penasihat itu berkata,
“Baginda, apa pun yang terjadi patut disyukuri. “Mendengar
ucapan penasihatnya, sang raja langsung marah besar.
“Kurang ajar! Kenapa musibah bukan dihibur, tapi
malah disuruh bersyukur!”
lalu raja memerintahkan
pengawalnya untuk menghukum penasihat tadi dengan
hukuman tiga tahun penjara. Hari terus berganti. Hilangnya
jari kelingking ternyata tidak membuat raja menghentikan
hobinya berburu. Suatu hari, raja bersama penasihatnya yang
baru dan rombongan, berburu ke hutan yang jauh dari istana.
Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan
penasihatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tibatiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku primitif.
Keduanya lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan kurban
persembahan kepada para dewa.
Sebelum dijadikan
persembahan kepada para dewa, raja dan penasihatnya
dimandikan. Saat giliran raja yang dimandikan, ketahuan
kalau salah satu jari kelingkingnya tidak layak untuk
Bejana Advent Indonesia Timur
dijadikan persembahan kepada para dewa. Akhirnya, raja
ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh orang-orang
primitif itu. Penasihat barulah yang dijadikan persembahan
kepada para dewa.
Dengan susah paya akhirnya raja berhasil keluar
dari hutan dan kembnali ke istana. Setibanya di istana, raja
langsung memerintahkan supaya penasihat yang dulu
dijatuhinya hukuman penjara segera dibebaskan. Raja berkata
kepada penasihat yang lama :
“Penasihatku, aku
berterimakasih kepadamu. Nasihatmu ternyata benar. Apa
pun yang terjadi kita patut bersyukur.
Karena jari
kelingkingku yang terpotong waktu itu, hari ini aku bisa
pulang dengan selamat.” Kemudian, raja menceritakan
kisah perburuannya waktu itu secara lengkap.
Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru
penasihat berlutut sambil berkata, “Terima kasih baginda.
Saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu
itu. Karena jika tidak, mungkin sekarang ini, sayalah yang
menjadi kurban untuk dipersembahkan kepada dewa orangorang primitif.”
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Pernahkah Anda melihat
sulaman atau strimin? Coba balik sulaman yang indah itu.
Anda akan menemukan benang yang simpang siur tidak
Page 7
Edsi 181 – 12 April 2012
karuan. Hidup sering kali juga demikian. Dibalik sesuatu
yang kelabu sering tampak pelangi yang indah.
Untuk Dilakukan : “Kita tahu sekarang, bahwa
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
Allah.” Roma 8 : 28
Dibalik awan yang paling kelabu sekalipun, pasti
ada matahari yang bersinar terang. Dengan melihat halo di
sekeliling awan, kita seharusnya percaya bahwa Tuhan ada
dalam setiap suka duka hidup kita. Sering kita cepat-cepat
mengambil kesimpulan atas setiap masalah yang dihadapi,
dan menyalahkan, orang lain gara-gara dia aku susah,
menderita dll. Hey, jangan begitu! Karena dibalik semua
yang kita alami, ada maksud Tuhan. Rasul Paulus
memberikan nasihat : “ Mengucap syukurlah dalam segala
hal” (2 Tes 5 : 18a). Pengertian dalam segala hal itu, bisa
senang bisa juga susah bukan! Sudah menjadi sifat manusia
selalu cepat mempersalahkan orang lain, tetapi tidak melihat
apa dibaliknya. Anda tidak bisa membuat awan gelap diatas
kepala anda, dan setiap awan gelap diatas kepala kita hanya
Tuhan yang bisa menghilangkannya, berapa lama diatas
kepala, cepat atau lambat, pasti itu akan hilang, karena
dibalik awan gelap pasti ada mentari yang bercaya indah dan
cemerlang. Oleh karena itu mari, kita memandang dengan
iman atas setiap pergumulan hidup ini, dan memiliki
keyakinan bahwa setiap pergumulan pasti ada akhirnya yang
gemilang asal kita sabar. “God know the best”
Ajakan & Amaran Bagi Para Penginjil
Diterjemahkan Oleh Pdt. Stenly Karwur
M
enyelamatkan Jiwa-jiwa harus menjadi pekerjaan
hidup dari setiap orang yang mengakui Kristus.
(4T 53). Dalam tiap periode sejarah dunia, Allah
memiliki orang-orang istimewa-Nya yang melalui mana Dia
sebutkan mereka sebagai “Saksi-Ku”. Dalam tiap abad, ada
orang-orang yang berserah, yaitu mereka yang telah
mengumpulkan sinar-sinar kebenaran seiring mereka
menjejakkan kaki mereka di atas jalan kebenaran tersebut,
dan mereka yang menyampaikan Firman Allah kepada orang
banyak. Henok, Nuh, Musa, Daniel, pemerintahan para
Bapa dan para Nabi, - merekalah para pelayan kebenaran
tersebut. Mereka bukan orang-orang yang tidak dapat salah,
mereka lemah dan sering berbuat kekeliruan, namun Allah
menempa mereka tatkala mereka memberi diri mereka dalam
pelayanan-Nya. (GW 13) Pekerjaan yang terbesar, usaha
Bejana Advent Indonesia Timur
yang paling berharga, di mana tiap orang dapat terlibat ialah
mengarahkan jiwa-jiwa pada anak domba Allah. (GW 18)
Para pelayan Allah haruslah memiliki hubungan
yang erat dengan Kristus dan menuruti teldan-Nya dalam
segala hal,- dalam kehidupan yang bersih, penyangkalan diri,
dalam kebajikan dan dalam ketekunan. Memenangkan jiwa
Page 8
Edsi 181 – 12 April 2012
untuk kerajaan Allah haruslah menjadi kepedulian mereka
yang terutama. (GW 31)
Pekerjaan penginjilan untuk membukakan kitabkitab suci pda orang lain, mengaarkan pria & wanita tentang
apa yang akan segera terjadiatas dunia, haruslah
menghabiskan seluruh waktu dari para pelayan Allah
tersebut. (RH, 2 Agustus 1906). Waktunya sangat
singkat,Kristus membutuhkan para pekerja-Nya di manamana. Haruslah ada ratusan orang yang sungguh-sungguh
dan menjadi pekerja-pekerja yang setia di rumah dan di
lading-ladang yang jauh di mana sekarang ini hanya ada satu
saja. Jalan-jalan besar dan jalan-jalan kecil belum lagi
terjamah, pengaruh yang mendesak haruslah di pikul oleh
mereka yang terlibat dalam pekerjaan Misionari bagi Tuhan
(FCE, p488)
Allah Memanggil Semua Orang Untuk Terlibat.
Tiap murid yang benar yang di lahirkan dalam
kerajaan Allah adalah seorang misionaris. (DA 195). Engkau
janganlah menunggu kesempatan yang besar tiba, atau
setelah menerima kemampuan yang melebih orang-orang lain
sebelum engkau mau bekerja bagi Allah. Engkau tidak perlu
memusingkan apa yang akan dunia pikirkan tentang dirimu.
Jika saja kehidupan sehari-harimu adalah kesaksian atas
kemurnian dan kesungguh-sungguhan imanmu, dan orangorang yang lain di yakinkan bahwa engkau berkerinduan
untuk menguntungkan mereka, maka usahamu tidaklah siasia…” (ST. 82-83). Manusia yang kurang berpendidikan
sering di panggil untuk memberitakan kebenaran, bukan
karena mereka tidak terpelajar, tetapi karena mereka merasa
perlu di ajar oleh Allah. Mereka belajar di sekolah-sekolah
Kristus, dan kerendahan hati serta penurutan mereka
menjadikan mereka besar. (Kemenangan Akhir 428)
Para Pekerja Harus Dilatih
Mereka yang rindu menyerahkan diri mereka sendiri
kepada pekerjaan Allah harus menerima pendidikan dan
latihan untuk pekerjaan ini, supaya mereka dapat di
persiapkan untuk terlibat di dalamnya dengan bijaksana.
Mereka tidak boleh merasa bahwa mereka dapat melangkah
sekaligus ke atas jenjang yang lebih tinggi; mereka yang mau
berhasil harus mulai pada jenjang pertama lalu naik ke atas
langkah demi langkah.
Kesempatan dan peluang di
karuniakan kepada mereka guna peningkatan, dan mereka
harus membuat setiap usaha dalam kekuatan mereka untuk
belajar bagaimana melakukan pekerjaan yang berkenan
kepada Allah.
Bejana Advent Indonesia Timur
Sebagaimana para serdadu di latih dengan berbagai
latihan dan disiplin hidup sehari-hari, sebagaimana seorang
perawat di latih, seorang guru berdisiplin sebelum siap dalam
peperangan mereka maka bagi kita para pekerja Allah:
Dengarkanlah! “Mereka yang terlibat dalam pekerjaan besar
ini harus ikut mengambil bagian dalam latihan yang di
perlukan. Mereka harus belajar menurut sebelum mereka
layak memerintah…” (Pelayan Injil 63-64)
Pekabaran Yang Membangun dan Tentang Kesukaran
Harus Dilakukan
Suatu pekabaran yang akan membangunkan gerejagereja harus di beritakan. Setiap usaha harus di kerahkan
untuk memberitahan terang itu, bukan saja kepada orangorang kita tetapi juga kepada dunia. (Maranatha 30)
Penghakiman Allah terjadi di dalam negri,
peperangan dan berita-berita perang, kebinasaan yang di
timbulkan oleh api dan banjir, menyatakan dengan jelas
bahwa masa kesukaran yang akan bertambah-tambah sampai
akhirnya, kini telah di ambang pintu. Kita tidak boleh
membuang-buang waktu. Dunia sedang di gerakkan oleh
Roh peperangan. Nubuatan-nubuatan dalam Daniel 7 hampir
semuanya di genapi. (Welfare Ministry, 136, 137)
Waspada terhadap segala Penghalang.
Para malaikat Allah siap membagikan karunia dan
kuasa kepada mereka yang merasakan kebutuhan mereka
akan kekuatan ilahi, namun para jurukabar surga ini tidak
akan mencurahkan berkat-berkat tersebut kecuali di minta,
seringkali mereka menunggu dengansia-sia (EGW our High
Calling, p. 129). “Bukanlah kehendak Allah kedatangan
Yesus di tangguhkan.
Untuk 40 tahun lamanya
ketidakpercayaan,
persungutan
dan
pemberontakan
menyebabkan terlambatnya Israel modern masuk ke dalam
surga. Tidak satupun dari kedua kasus ini menunjukkan
bahwa janji Allah itu tidak benar, itu adalah ketidak
percayaan, persungutan, pemberontakan, keduniawian, tidak
ada penyerahan yang sungguh-sungguh dan perbantahan.
(Ministry 4, 1883). Mereka yang sudah mendapat
kesempatan untuk mendengar dan menerima kebenaran dan
telah bergabung dengan GMAHK, menyebut diri mereka
umat Allah yang memelihara hokum, namun tidak lagi
mempunyai kekuatan hidup serta pengabdian kepada Allah
lebih dari gereja-gereja lainnya, akan mendapat malapetakamalapetaka dari Allah sebagaimana halnya gereja-gereja
yang menolak hukum Allah (1 Manuscript Release 176)***
Page 9
Edsi 181 – 12 April 2012
Artikel Rohani
Apakah Tulisan-Tulisan Roh Nubuat
Menjauhkan Gereja Advent Dari Prinsip Sola
Scriptura?
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur
Lanjutan ….
Memang kleim para Paus selama ribuan tahun ini
benar-benar menggenapi nubuatan sebab ia dilambangkan
oleh binatang yang rupanya dahsyat dalam Daniel 7 memiliki
tanduk kecil yang tumbuh secara progresif makin lama makin
membesar di antara 10 tanduk yang lainnya dan tanduk itu
memiliki mulut yang menyombong. Sama seperti ke sepuluh
tanduk yang lain, tanduk kecil ini tumbuh di atas kepala dari
binatang dahsayat yang mana binatang itu melambangkan
kekaisaran Roma kafir. Sebagaimana yang diakui oleh para
penafsir historis pada umumnya termasuk dari para
Reformator Protestan bahwa 10 tanduk itu melambangkan 10
kerajaan Eropa Barat (Heruli, Vandals, Ostrogoths,
Visigoths, Suevi, Lombards, Anglo Saxon, Alemani,
Burgundians, Franks),
sedangkan tanduk kecil itu
melambangkan Roma Kepausan. Itu berarti tanduk kecil
yang melambangkan Roma Kepausan itu juga mewarisi
kekuasaan dari kekaisaran Roma kafir sama seperti
kesepuluh kerajaan lainnya. Tanduk kecil itu memiliki mulut
yang menyombong, dalam arti bahwa kepausan sudah
menyombongkan kekuasaannya dan itu dilakukannya
selama berabad-abad sejak ia menerima kekuasaannya dari
Roma kafir. Dan di dalam menyombongkan kekuasaannya,
ia menjadi agen Setan yang efektif sebagaimana yang
digambarkan oleh raja Tirus dalam Yehezkiel 28:2, 5, 6
untuk menyamai Allah.
Kesombongannya itu dibangun
secara perlahan-lahan dan progresif tetapi diselingi dengan
penipuan (Yohanes 8:44). Dan Ellen White menulis bahwa
“Satu nubuatan adalah sebuah pelengkap terhadap yang
lain. Hanya oleh merobah hukum Allah yang dapat
menjadikan kepausan mengagungkan dirinya sendiri di
atas Allah.” {Ellen G. White, The Great Controversy (1888),
hlm. 446, parag. 1}.
Demikianlah tanduk kecil itu menyombongkan kekuasaannya
padahal itu diperoleh karena hasil penipuan dan kekerasan.
Kekuasaan yang diperoleh tanduk kecil itu atas ambisi
dengan menggunakan kekerasan telah ditafsirkan malaikat itu
Bejana Advent Indonesia Timur
kepada Daniel bagaimana tanduk itu merendahkan tiga raja
(Daniel 7:24) yang lainnya yakni Heruli, Vandals dan
Osthrogoths. Karena menganut paham Arian yang mana
dianggap sesat oleh gereja Roma Katholik sebab
mempertentangkan
keTritunggalan
Allah
(Trinitas
keAllahan) maka ketiga raja ini ditaklukannya. Padahal
beberapa tahun kemudian setelah kejatuhan bangsa
Ostrogoths tahun 538 TM, maka kepausan benar-benar
memproklamirkan dirinya melawan pemerintahan Allah
Trinitas di sorga dengan cara merobah “masa dan hukum”
dan berkuasa “menganiaya orang-orang kudus selama satu
masa, dua masa dan setengah masa masa” (Daniel 7:25)
dimana 3 ½ masa sama dengan 1260 hari nubuatan,
berdasarkan prinsip 1 hari nubuatan sama dengan 1 tahun
maka itu berarti 3 ½ masa sama dengan 3 ½ tahun nubuatan
= 1260 tahun). Tindakan Kepausan melawan Allah Trinitas
di sorga yang mengkleim dirinya sebagai wakil Allah di bumi
dan memiliki otoritas menghukum para bidat dapat
dilaksanakannya oleh karena ia terlebih dahulu telah
mengokohkan tahta kekuasaannya. Ia memperalat kaisar
Yustinian untuk mendapatkan kekuasaan duniawinya.
setelah raja Ostrogoths dikalahkan pada tahun 538 TM. Dan
setelah itu kaisar ini mengeluarkan dokumen sipil yang
terkenal dengan sebutan Codex Justinian. Kaisar Yustinian
pernah mengeluarkan satu Dekrit terkenal yang disebut
“Code Yustinian”. Dekrit ini dikeluarkan pada tahun 537 M
dan diberlakukan mulai tahun 538 M, di mana memberikan
wewenang penuh kepada Gereja pada waktu itu untuk
mengawasi kekuasaan kerajaan-kerajaan di Eropa Barat dan
sekitarnya. Dekrit ini pula dipegang teguh oleh para paus
sebagai dasar hukum untuk memerintah sebagai penguasa
duniawi dan mengepalai kerajaan-kerajaan Eropa dengan
leluasa tanpa batas.
Adapun bunyi penggalan Codex
Justinian itu adalah sebagai berikut: “Oleh karena itu kita
sudah rajin sekali tunduk dan menyatukan semua imam di
Timur yang ada di seluruh pelosok yang membentang sampai
ke keuskupanMu yang Suci. Apa saja pertanyaan yang
dijadikan perdebatan
saat ini, mengharuskan kami
Page 10
Edsi 181 – 12 April 2012
memikirkannya untuk dibawa kepada pengetahuanMu yang
Suci, betapapun jelas dan mungkin tak dapat dipertanyakan,
dan walaupun dengan kokoh dipegang dan diajarkan oleh
seluruh rahib berkenaan dengan doktrin Keuskupan rasuliMu,
oleh karena kita tidak menderita apapun yang diperdebatkan,
betapapun jelas dan tak dapat dipertanyakan, sedang
menyinggung negara-negara bagian gereja, harus gagal untuk
diperkenalkan kepada KesucianMu, sebagai kepala semua
gereja. Karena seperti yang kita sudah katakan sebelumnya,
kita sangat rajin demi peningkatan kehortmatan dan
wewenang keuskupanmu di dalam segala hormat.” [Codex
Justinian, library. 1, title 1; Baronii Annales Ecclesiasitici,
tom. 7, ann. 533, section 12; terjemahan sudah diberikan as
di dalam The Petrine Calims, oleh R. F. Littledale, hlm. 293]
Kekuasaan Roma Kristen ini menggunakan dokumen sipil
yang asli bercampur palsu yakni Codex Justinian dan Codex
Latin 2777 (disebut dokumen ‘Hadiah Konstantin’) yang
sudah dibuktikan kepalsuannya oleh Lorenzo Valla tahun
1450.
Tetapi selama berabad-abad dokumen ‘Hadiah
Konstantin itu sudah menjadi dokumen acuan kekuasaannya.
Padahal setelah diteliti ternyata dokumen itu dibuat pada
abad kedelapan pada masa pemerintahan raja Pepin dari
kerajaan Franks yang sudah berada di bawah taktis Paus dan
sejak saat itu kekuasaan Roma Kepausan telah dikokohkan
tanpa ada lagi gangguan berarti dari para raja di Eropa
sampai timbulnya revolusi Prancis tahun 1798 dan kaisar
Napoleon Bonaparte memenjarakan Paus Pius VI di penjara
Valencia. Lamanya kekuasaan dari supremasi Kepausan
selama 1260 tahun ini diakui oleh gereja Roma Katholik
sendiri sebagaimana pernyataan dari kardinal Henry Edward
Manning:
“Saya katakan, kemudian bahwa adalah
tindakan Allah sendiri yang membebaskan Wakil-Nya ke
atas bumi dari sejak membawahi kuasa duniawi; dan
bahwa selama 1200 tahun Uskup Roma sudah
memerintah sebagai raja-raja duniawi. Mereka sudah
memilikinya sendiri. Tiada seorang pun yang sudah
memberikan kepada mereka hak-hak kedaulatan
mereka.” Lihat dalam ulasannya berjudul The Temporal
Power of the Vicar of Jesus Christ (ia pernah ditetapkan
sebagai Uskup Agung di Westminster pada tahun 1865 dan
Cardinal pada tahun 1875), dan edisi kedua dari ulasan ini
dengan kata pengantarnya, telah diterbitkan pada tahun1862
di London oleh Burns & Lambert, 17 &18 Portman Street.,
hlm. 16, 17, 182].
Hanny Christian menulis artikel berjudul “Mengapa Paus
Dituduh Antikris” telah menyatakan bahwa alasan lain yang
cukup kuat untuk menuduh para Paus sebagai Antikris adalah
kekuasaannya yang luar biasa besar. Sebagai contoh
tentang adanya pengakuan kekuasaan sangat besar dari para
Paus adalah catatan yang merujuk pada apa yang pernah
dikatakan Paus Bonifacia VIII tentang dirinya. Bonifacia
pernah berkata, “Uskup Agung Roma menghakimi semua
manusia,
namun
dia
tidak
dihakimi
oleh
siapapun…….Seperti yang diucapkan\ Kristus: ‘Engkau
Bejana Advent Indonesia Timur
harus meletakkan segala sesuatu di bawah kaki Allah,’
nampaknya dapat terbukti dialamku. Aku memiliki otoritas
Raja di atas segala raja. Aku adalah segala dan di atas
segalanya, demikianlah Allah, diri-Nya sendiri dan aku,
wakil Allah, mempunyai satu dewan gereja, dan aku dapat
melakukan hampir semua yang Allah dapat lakukan. Karena,
selain dari Allah, dapatkah kamu lari dari padaku ” (The Bull
Sanctum, 18 Nopember 1302, ditemukan dalam catatan
mengenai Bonifacia VIII dalam arsip Vatican, “Reg. Vatic.,”
L. Vol. 387, The Catholic Encyclopedia, Encyclopedia Press,
Inc.,).1
Lebih lanjut, Christian berkata bahwa soal kekuasaan yang
sangat besar yang dimiliki Paus pada masa lalu seperti
inilah yang membuat para penulis Kristen setelah angkatan
Reformasi ini masih tetap mengarahkan tudingan Antikris
kepada Paus. Misalnya, dalam bukunya The Papacy is the
Antichrist, rev. J.A. Wylie yang juga pengarang buku the
History of Protestantism menulis:
“Banyak orang
mempunyai konsep yang salah mengenai antikris dan arti
dari antikris tersebut. Mungkin, pernyataan berikut ini dapat
membantu menjelaskan:
‘Antikris, Wakil Allah: Rasul
Yohanes…..berbicara mengenai kerasulan, kedatang tentang
seseorang yang sudah diperkirakan, menggambarkannya
sebagai ‘Antikris.’ Dan kami juga telah berbicara mengenai
kepausan, berbicara melalui wakil dan pimpinannya,
menyebutnya sebagai ‘Wakil Kristus.’ Pertama, kata antikris
berasal dari bahasa Yunani; kedua, kata ‘Vicar’ berasal dari
bahasa Inggris, tetapi keduanya mempunyai arti sama.
Antikris jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, berarti
vice-Christ (Wakil Kristus); dan vicar of Christ jika dialihkan
ke dalam bahasa Yunani berarti antikris/antikristus. Jika kita
dapat mengembangkan hal ini –dan penggunaan kata-kata
yang digunakan secara umum oleh bangsa Yunani, adlah
poin yang penting- kita seharusnya tidak menemui kesulitan
dalam menunjukkan bahwa ini adalah arti darikata ‘antikris,’
yakni wakil Kristus. Dan jika terjadi, maka semua Paus akan
menyatakan diri sebagai wakil Kristus dan menyatakan diri
sebagai antikris yang dimaksud.”2
Hanny Christian, “Mengapa Paus Dituduh Antikris?,”
Warning: Face The Great Future Shock, edisi no. 02, tahun 1, tahun
2001, halaman 43, 44
2
Ibid, 43, 44.
1
Page 11
Edsi 181 – 12 April 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 11
Download