INFORMASI SINGKAT BENIH No.109, September 2010 Hibiscus tiliaceus Taksonomi dan Tatanama Famili: Malvaceae Sinonim: Pariti tiliaceum tiliaceum St. Hill Nama lokal/daerah: Waru Britton, Paritium Penyebaran dan Habitat Pohon waru ini merupakan jenis pantropical, yang mana tersebar tumbuh di daerah tropis terutama tumbuh pada habitat pantai, dibelakang mangrove, di belakang rawa-rawa payau dan di sepanjang tepi sungai. Kegunaan Di Puerto Rico, India dan Malaya, kayu waru utamanya digunakan sebagai kayu bakar; demikian juga di Ghana. Di Malaya, pohon waru ini disarankan dibudidayakan pada tanah-tanah yang miskin hara sebagai sumber kayubakar. Di Amerikan Samoa dan di beberapa Pulau-pulau Pasifik, kayu jenis ini digunakan untuk membuat api dengan cara gesekan karena segera akan menyala ketika kayu terasnya digesekkan dengan cepat satu sama lain. Dimasa lampau, di Hawaii, tongkat-tongkat dari kayu waru yang diberi minyak kemudian dinyalakan lalu dilemparkan dari tebingtebing secara cepat dan bergantian sebagai “kembang api”. Kayunya memiliki daya grafitasi yang spesifik sebesar 0.6. Trubusan dari waru ini tumbuh dengan sangat cepat dan banyak, dengan beragam cabang-cabang yang panjang muncul dari potongan-potongan stump kayu. Di daerah Pasific, secara lokal kayu dari pohon ini memiliki nilai yang belum dapat dipastikan, yang mana untuk menebang satu batang pohon harus mendapatkan izin dari pihak yang berwenang. Kayu terasnya berwarna kekuningan atau keunguan, ringan tetapi keras, fleksibel dan berpori, kembang kayu yang rapat, mudah dikerjakan dan indah dengan polish. Memiliki ketahanan di air asin, sangat umum digunakan untuk rangka jaring apung, dibuat cadik dan perahu kecil, papan dan tiang pancang untuk rumah-rumah yang dibangun di lahan basah. Kayu ini juga digunakan sebagai bilah-bilah untuk gubuk-gubuk dan untuk pembuatan peralatan serta lemari kerja. Kayu ini juga telah dibuat pulp untuk pembuatan kertas, tetapi kertas yang dihasilkan memiliki kualitas yang rendah disebabkan oleh serat kayunya yang pendek dan kegunannya hanya cocok untuk bahan pembungkus. Kulit kayunya selalu digunakan untuk membuat tali dan benang; sebagai pengikat yang kuat dan tahan lama untuk memuat kayu gelondongan dan tali pengikat kapal; untuk tali harpoon dan perangkap ikan; dibuat tikar, sebagai saringan, pengikat kain dan dibuat sebagai rok penari hula. Satu pohon Waru dapat menghasilkan kurang lebih 50 kilogram daun basah. Dengan kandungan kimia protein 18,09 persen, serat 19,97 persen, daya cerna 61 persen, energi bruto 4,45 persen dan bahan kering 28,24 persen, daun Waru sangat cocok digunakan sebagai pakan ternak. Sapi dan kambing sangat menyenangi daun atau cabang muda Waru. Saponin yang terkandung dalam daun Waru akan memperlancar kecernaan dan sekaligus membunuh protozoa pemakan bakteri rumen. Deskripsi Botani Termasuk pohon yang cepat tumbuh dan terutama sebagai kayu bakar, meskipun demikian kulit kayunya yang berserat baik banyak digunakan sebagai tali temali. Waru merupakan pohon dengan tajuk yang selalu hijau dan tingginya dapat mencapai 12 m. Biasanya memiliki batang utama yang pendek dan berdiameter relatif besar dan memiliki tajuk yang bulat. Di habitat lahan basah, pohon waru yang tumbuh bercabang dekat permukaan tanah. Cabang-cabang terendahnya melengkung ke bawah, bersentuhan dengan tanah yang membentuk gundukan dan cabang-cabang tersebut mengeluarkan akar yang kemudian mendukung pertumbuhannya membentuk menyerupai belukar yang rambun. Daunnya indah berbentuk hati. Bentuk batang pohon waru Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan Deskripsi Buah dan Benih Buah kapsul membundar, bersudut 5. Biji 4 per sel, membuat telur sungsang. Bijinya ringan panjangnya 0,7 – 1,2 cm (1/4 sampai ½ inci) dan memiliki rambut. Pembiakan dan Pemeliharaann Yang perlu diperhatikan dalam mengembangbiakkan tanaman Waru ini adalah daya hidupnya hanya mencapai 55 persen, perlu tanah subur untuk permulaan tumbuh tunastunasnya, sangat lambat pertumbuhannya dan kemampuan untuk menghasilkan stek dari tanaman induk yang sangat lama dengan jumlah yang terbatas pula. Selain itu, tanaman Waru dapat hidup pada lahan basah maupun kering dengan kesuburan tanah yang bervariasi, pada tempat dengan ketinggian mulai dari nol di atas permukaan laut hingga ke daerah pegunungan, dan Waru bisa juga tumbuh pada tanah dengan kadar garam yang tinggi seperti daerah sepanjang pantai. Buah waru Pembungaan dan Pembuahan Perbungaan merupakan bunga aksiler yang soliter, besar, warna kuning muda dengan ungu tua di tengah; bunga kuning membuka pada sekitar jam 10 pagi, menjadi oranye-kemerahan di siang hari, kemudian memudar menjadi pink pada pohon dan tidak gugur selama beberapa hari. Daun mahkota membundar telur sungsang menyerong, kelopak dan mahkotanya terdiri atas 5 bagian, benang sarinya bertungkal dan membentuk tugu. Pengadaan Bibit Melalui Stek Pengadaan bibit waru secara sederhana dapat dilakukan melalui stek. Teknik ini sangatlah sederhana, yaitu hanya dengan membuat stek dari cabang atau ranting dan kemudian menancapkannya secara langsung ke media dalam polibag atau langsung ke lokasi penanaman. Penanaman Bibit Waru sangat sesuai di tanam di daerah pesisir, terutama pada tanah berpasir (bahkan di atas lahan pasir yang terbuka sekalipun). Jenis ini mampu tumbuh dengan baik walaupun ditanam dengan jarak tanam yang rapat, misalnya 1 m x 1 m. Selain sebagai tanaman pagar dan peneduh di tepi pantai, waru sering ditaman untuk tujuan estetika. Untuk keperluan tersebut, jarak tanam yang dianjurkan adalah 5 m x 5 m. Bunga Waru Daftar Pustaka Rika. K, 2003. Hibiscus Tanaman Multiguna. Diakses tgl 18/6/2010. Craig R. Elevitch and Lex A.J. Thomson, 2006. Hibiscus Tiliaceus (beach hibiscus). Species Profiles for Pacific Island Agroforestry.Diakses tgl 18/6/2010. I.T.C. Wibisono, dkk 2006. Panduan Praktis Rehabilitasi Pantai . Diakses tgl 31/8/2010 Anonim, 2010. Waru Laut. Diakses tgl 31/8/2010 DISIAPKAN OLEH BPTH SULAWESI Penulis : Rismawati dan Hadi Yusuf (BPTH Sulawesi) BPTH SULAWESI Jl.Perintis Kemerdekaan Km.17,5 Makassar Telepon/Fax : (0411) 550076/554501 Website : www.bpthsulawesi.net Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan