SUPER 10 Oktober 2010.pub

advertisement
SUARA
PENGHARAPAN
Edisi Tahun VIII/
Minggu Kedua/
Oktober 2010
YOU ARE
A LEADER
(KITAB OBAJA, YUNUS, MIKHA)
PENA GEMBALA
SELAMAT DATANG
Kepada yang baru
pertama kali hadir di
kebaktian ini. Jika
belum memiliki tempat
berbakti yang tetap,
kami mengundang
Saudara/i untuk hadir
bersama kami pada
kebaktian minggu
yang akan datang.
KASIH &
PENGHARGAAN
Kami sangat mengasihi dan menghargai semua jemaat
yang setia berbakti
dan memberikan
persembahan, perpuluhan, dan atau janji
imannya. Kirannya
Tuhan Yesus selalu
mencukupi segala
kebutuhan Saudara/I
bahkan mencurahkan
berkat-berkatNya
sampai berkelimpahan. Amin.-
Syalom
Hallo, jumpa lagi hari ini. Tentunya cerah-ceria
plus happy buangeth ‘kan? Amin. Sebagai anak Tuhan, memang kita seharusnya selalu bersukacita dan
bergembira didalam Tuhan. Sekalipun ada masalah,
ada pergumulan, namun hal itu tidak akan menghalangi kita untuk bergembira didalam Tuhan.
Terkadang kitapun mengeluh karena terlalu letih
atau capek menjalani rutinitas kita sehari-hati. Misalnya, bagi pekerja atau karyawan, setiap jam 6 pagi
harus siap-siap ke kantor, menunggu kereta di stasiun KA ataupun naik bus di terminal setiap jam 7
pagi. Atau yang punya mobil/motor, harus sudah
jalan dari tempat tinggal jam 7 pagi supaya tidak
kena macet. Tiba di kantor tepat waktu, dan mengerjakan pekerjaan kantor seperti biasa, kemudian
menunggu sampai jam 4 atau jam 5 sore untuk pulang rumah. Begitu setiap hari. Begitu juga dengan
ibu rumah tangga yang kegiatannya tiap hari kelihatannya itu-itu saja sebagai rutinitas.
Namun saudaraku, berusahalah untuk bersukacita serta bersemangat; bahkan kadang kita perlu
“memaksakan” diri kita untuk memuji Tuhan dan
mengucap syukur, sekalipun kita sulit melakukannya. Seperti Daud pernah berkata: “Pujilah Tuhan hai jiwaku…” Jadi, Daud sepertinya
“memaksakan” jiwanya untuk bersyukur dan memuji Tuhan, walaupun pada saat itu dia mengalami
tekanan dalam kehidupan. Disitulah dia menemukan sukacita dan kedamaian yang sejati.
Bagaimana dengan kita? Tetaplah antusias!!
Bacaan Alkitab : Yunus 1 : 1 - 3
Senin,
11 Oktober 2010
Tetap Belajar!
“Bangunlah, pergilah ke Niniwe…”
(Yunus 1 : 2)
Yunus adalah seorang nabi yang pandai dan pemberani. Namun,
semua itu tidak cukup untuk melayani Tuhan dengan baik. Tuhan masih harus mengajarkan dua hal penting bagi Yunus.
Pertama, ketaatan. Yunus menolak pergi ke Niniwe karena perintah Tuhan itu tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Yunus
menolak perintah Tuhan karena tidak mampu menghilangkan kebencian dan sikap permusuhannya kepada orang-orang Asyur. Namun
demikian Tuhan justru menunjukkan kesabarannya untuk mengajar
Yunus tentang ketaatan. Upaya Yunus untuk melarikan diri dari hadapan Tuhan sungguh luar biasa. Dari kota pelabuhan Yafo seharusnya
Yunus berlajar ke arah timur, ke kota Niniwe yang jaraknya sekitar 800
Km dari sana. Namun Yunus justru berlayar menuju kota Tarsis yang
jaraknya sekitar 3000 Km ke arah barat. Itulah sebabnya sampai tiga
kali disebutkan bahwa Yunus berusaha melarikan diri ”jauh dari hadapan Tuhan” (ay. 3a, 3b dan 10). Namun, ternyata Tuhan tidak pernah
jauh dari Yunus.
Hal kedua yang perlu dipelajari Yunus adalah kerendahan hati.
Ketika seluruh awak kapal merasa ketakutan, seharusnya Yunus berusaha menenangkan mereka dan mengajak mereka berdoa. Namun,
Yunus justru memilih untuk tidur nyenyak dan tidak peduli dengan
keadaan sekitarnya. Meski demikian, para awak kapal yang sebelumnya berseru kepada allah mereka (ay.5), sekarang berseru kepada Tuhan (ay.16). Para awak kapal itu mengenal Tuhan dan menyembah Tuhan, meski tanpa pelayanan khotbah seorang Yunus.
Jika di dalam diri seseorang terdapat kepandaian segaligus keberanian, maka sikap yang akan cenderung muncul adalah keangkuhan
atau kesombongan. Dengan sikap demikian tidaklah mungkin seseorang mengasihi dan melayani Tuhan dengan baik. Itulah sebabnya Tuhan mengajarkan kerendahan hati kepada Yunus.
Pastikan Anda selalu terbuka untuk tetap berlajar
menjadi orang taat dan rendah hati.
Bacaan Alkitab : Yunus 1 : 4—12
Selasa,
12 Oktober 2010
Bersikap Jantan
“Aku seorang Ibrani; aku takut akan Tuhan,
Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan
lautan dan daratan”.
(Yunus 1 : 9)
Terkadang ada orang yang suka salah kaprah dalam mendefinisikan konsep “bersikap jantan”. Mereka berpikir bahwa sikap jantan itu
identik dengan merokok, memiliki tato di lengan, atau berani berkelahi
dengan siapa saja. Padahal sikap jantan artinya “berani berbuat berani
bertanggung jawab”, jadi tidak ada kaitan dengan hal-hal lahiriah.
Yunus mengajarkan kepada kita sebuah contoh tentang bersikap
jantan yang sesungguhnya. Sikap tersebut muncul tatkala Tuhan mendatangkan badai besar yang menghantam kapal yang ia tumpangi. Para
penumpang kapal berteriak ketakutan. Bahkan, nakhoda kapal meminta
agar Yunus ikut berseru kepada Allahnya, untuk memohon keselamatan (ayat 6). Dalam situasi seperti itu Yunus bisa saja bersikap tidak peduli. Apalagi ia masih bisa tidur nyenyak dan tidak terganggu dengan
segala guncangan yang terjadi. Toh pada saat itu tak seorang pun tahu
bahwa badai tersebut terjadi karena Allah sedang “mengejar” dirinya,
sehingga ia harus bertanggung jawab. Namun, Yunus bukanlah orang
seperti itu. Dengan jantan ia mengakui bahwa badai tersebut terjadi akibat ulahnya—ia bersalah kepada Allah. Ia pun bukan sekadar mengakui
kesalahan, melainkan juga rela menerima konsekuensi kesalahannya,
yaitu dilempar ke laut.
Itulah ‘sikap jantan’: berani mengakui kesalahan dan menerima
konsekuensinya. Sikap jantan Yunus patut kita acungi jempol. Tidak
mudah untuk mengakui kesalahan kita. Dan, lebih tidak mudah lagi
untuk berani menanggung konsekuensi dari kesalahan kita. Akan tetapi,
sikap demikianlah yang harus kita tunjukkan jika kita ingin disebut sebagai orang yang bersikap jantan, terlebih sebagai murid Kristus yang
sejati.
Siapapun diri Anda, pastikan Anda selalu menjadi orang
yang berani bertanggung jawab dan mengevaluasi diri sendiri.
Bacaan Alkitab : Yunus 1 : 13—17
Rabu,
13 Oktober 2010
Akibat Pengakuan
“Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada
Tuhan, lalu mempersembahkan korban sembelihan
bagi Tuhan serta mengikrarkan nazar”
(Yunus 1:16)
Dulu pernah ada sebuah lagu pop Indonesia berjudul: Merpati Tak
Pernah Ingkar Janji. Janji didekatkan dengan sikap burung merpati yang
tak pernah mendua hati. Merpati selalu setia pada pasangannya. Setiap
kali, perhatiannya terarah hanya pada pasangannya.
Dalam Perjanjian Lama, arti nama Yunus sesungguhnya adalah
"merpati". Namun, "merpati" yang satu ini tidak hanya ingkar janji. Ia
bahkan enggan untuk taat, dan dengan sengaja menolak perintah Tuhan. Tuhan memerintahkannya agar ke Niniwe, tetapi ia malah melarikan diri ke Tarsis; jauh dari hadapan Tuhan. Yunus menunjukkan
keengganannya dengan "membayar kapal, naik kapal, pergi jauh dari
hadapan TUHAN" (ayat 3). Namun, Tuhan menurunkan badai besar ke
laut, sehingga kapal hendak karam. Saat itulah awak kapal membuang
undi guna mengetahui siapa penyebab malapetaka tersebut. Dan Yunuslah yang terkena undi. Dengan besar hati, ia berkata, "Aku tahu,
bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu" (ayat 12). Lalu
ia pun meminta agar orang-orang membuangnya ke laut. Setelah itu
dilakukan, laut pun reda. Dan "orang-orang di kapal itu menjadi sangat
takut kepada TUHAN dan kemudian mempersembahkan korban sembelihan bagi Tuhan dan mengikrarkan nazar" (ayat 16).
Imbas sebuah pengakuan dosa adalah: masalah bisa selesai.
Bahkan orang lain mengakui kekuatan Tuhan. Ketika kita salah, apakah
kita berani mengakuinya secara kesatria? Atau, kita bersembunyi di
balik segala alasan dan "tidur nyenyak" (ayat 5)? Yunus, "sang merpati"
sempat hendak ingkar, tetapi akhirnya ia mau belajar setia pada Tuhan.
Sudahkah kita juga?
Pahlawan iman selalu berhati ksatria, sebab Dia tahu bahwa Tuhan
melihat segala isi hatinya.
Bacaan Alkitab : Yunus 2 : 1—6
Kamis,
14 Oktober 2010
Berserulah Pada Tuhan
“Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan
akan kubayar. Keselamatan adalah dari Tuhan!”
(Yunus 2:9)
Biasanya, bila kita belum pernah terjepit, mengalami kesesakan
atau dalam keadaan yang menakutkan, kita sulit mengucap syukur
kepada Tuhan. Seringkali Tuhan mengijinkan kita mengalami masalah
dan masuk dalam kegelapan agar kita mengerti dan menyadari bahwa
hanya Tuhan yang sanggup melepaskan. Namun terkadang saat kita
mengalami ujian berat kita putus asa, lari meminta pertolongan manusia
dan meninggalkan Tuhan. Ketika Yunus mengalami ujian berat dan
berada di ujung maut karena “…tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari
tiga malam lamanya.” (Yunus 1:17), ia berseru kepada Tuhan dari dalam
perut ikan itu dan mengarahkan iman pengharapanannya kepadaNya,
“Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari
tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan
suaraku.” (Yunus 2:2).
Iman kita perlu diuji kadarnya. Bila tiada kesulitan, tentu semua
orang bisa mengucap syukur dan bersorak-sorai, Tetapi saat kita diijinkan mencicipi kesulitan atau penderitaan, bisakah kita mengucap
syukur dan tetap fokus pada Tuhan? Jangan sekali-kali berpegang pada
kekuatan sendiri atau berharap pada manusia, nanti kita akan kecewa
dan terluka. Jalan terbaik adalah berseru kepada Tuhan dan menantinantikanNya saja. Ketuklah pintu hati Yesus dengan seruan yang keluar
dari dalam jiwamu yang letih lesu seperti yang dilakukan Yunus,
“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan
sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.” (Yun 2:7). Jangan mengeluh dan menggerutu!
Yunus yang seharusnya sudah dicerna dalam perut ikan, sanggup
ditolong Tuhan dan dikeluarkanNya hidup-hidup. Dalam Dia selalu
ada jalan keluar! Lalu Yunus bersyukur dan berkata, “…yang kunazarkan
akan kubayar. ..” (Yunus 2:9).
Ucapkanlah syukur walaupun gelap pekat menyelubungi kita
dan secercah sinar pun tiada.
Bacaan Alkitab : Yunus 2 : 7—10
Jumat,
15 Oktober 2010
Second Chance
“Ketika jiwaku letih lesu didalam aku,
teringatlah aku kepada Tuhan”
(Yunus 2 : 7)
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan Our God is the God of second chance. Begitu panjang sabar dan kasih setia Tuhan, sehingga Dia
terus berulang-ulang memberikan kita kesempatan demi kesempatan
untuk berubah, berbalik dari jalan-jalan yang sesat untuk kembali ke
jalan Tuhan. Alkitab mencatat begitu banyak kisah mengenai pertobatan, pengampunan dan pemulihan. Salah satunya adalah Yunus ini.
Dalam kesalahannya kepada Tuhan karena ketidaktaatannya, tapi Allah
masih memberikan kesempatan kepadanya untuk bertobat.
Tuhan terus menanti kita untuk kembali pada sang Gembala, dan
berhenti menjadi domba-domba sesat. Benar, kesempatan masih terbuka, namun ingatlah bahwa kesempatan itu tidak akan datang selamanya. Pada suatu saat nanti, kesempatan akan tertutup untuk selamanya. Dan pada saat itulah akan terlihat perbedaan nyata dari orang
yang tahu mempergunakan kesempatan keduanya dengan baik dan
orang yang tidak mempergunakannya. Bagi yang tidak menghargai kesempatan yang diberikan Tuhan, Tuhan akan berkata dengan tegas:
"Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!" (Matius 7:23).
"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun
akan saatnya." (Matius 25:13). Kita tidak akan pernah tahu kapan kesempatan itu akan berakhir. Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa berjaga-jaga dan menghargai setiap kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mengakui dosa dan bertobat. Pintu pengampunan Tuhan masih terbuka, apapun kesalahan anda saat ini. Sebelum semuanya terlambat,
datanglah kepadaNya hari ini juga dan bertobatlah.
Kesempatan akan selalu terbuka ketika kita masih hidup,
berbaliklah segera kepada Tuhan sebelum terlambat.
Bacaan Alkitab : Yunus 3 : 1—3
Sabtu,
16 Oktober 2010
Allah Yang Misioner
“Sampaikanlah kepadanya seruan yang
Kufirmankan kepadamu.”
(Yunus 3:2)
Ketaatan Yunus terhadap perintah Tuhan Allah untuk memberitakan penghukuman pada penduduk Niniwe didahului oleh pengalaman pahit. Ketika firman Tuhan pertama kali datang kepadanya,
Yunus menolak dan melarikan diri ke Tarsis. Kota Niniwe adalah ibukota Asyur (musuh Israel) yang sedang berkuasa. Selaku orang Israel
sejati, ia tentu senang melihat penduduk kota ini dibasmi oleh Tuhan.
Namun, Yunus lupa bahwa Tuhan adalah Allah yang misioner, Allah
yang tidak saja mencari dan menyelamatkan orang Israel saja, tapi, juga
semua bangsa. Maka, untuk mengajar Yunus yang keras kepala, Allah
memerintahkan seekor ikan besar untuk menelannya. Berada dalam
perut ikan selama 3 hari, membuat Yunus menginsafi kesalahannya,
dan ia berjanji menaati perintah Tuhan.
Melihat Yunus yang sudah siap melaksanakan perintah-Nya, untuk kedua kalinya, firman Tuhan datang kepadanya: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang
Kufirmankan kepadamu” (ay. 1). Maka, setibanya di kota Niniwe, Yunus
berkeliling dan setiap hari ia mengucapkan hal yang sama: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”
Kita perlu mengerti bahwa rencana dan tujuan Allah untuk manusia tidak pernah berubah. Allah sendiri tidak pernah berubah. Berdasarkan sifat-Nya yang kudus dan adil, Ia akan menghukum kejahatan. Tapi, karena kasih-Nya, Dia akan mengampuni siapapun yang
bertobat. Petrus mengatakan: “Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik
dan bertobat” (2Ptr. 3:9). Hati Allah yang penuh kasih selalu mendorong-Nya terlebih dahulu untuk mencari manusia yang berdosa agar
diselamatkan. Tuhan kita adalah Allah yang misioner.
Biarlah kita memiliki hati yang terbeban dalam memberitakan Injil
pada keluarga, rekan, dan orang-orang di sekitar yang belum percaya
sungguh pada Tuhan.
BAHAN EFC
PENERAPAN PRAKTIS
8 ETOS RAJAWALI
Bahan EFC tahun 2010 telah membahas “8 Etos Rajawali”.
Dengan kasih Tuhan, kami mengajak saudara-saudari semua
untuk menumbuh-kembangkan “8 etos Rajawali”.
R AJIN
“Beribadahlah secara setia dan tepat waktu.”
(Roma 12 : 11)
Budaya Asia memang mengajarkan, ”Lebih baik terlambat
daripada tidak sama sekali”, tetapi Alkitab mengajarkan, ”
Lebih baik lagi kalau tepat waktu, terutama dalam menanggapi
undangan Tuhan untuk beribadah.”
A NDALKAN TUHAN
”Milikilah saat teduh yang teratur.”
(Yeremia 17 : 7)
Naikkanlah doa-doa syafaat secara pribadi maupun bersama
keluarga. Lebih baik lagi jika turut serta dalam ibadah doa
bersama, sehingga gereja Tuhan semakin bertumbuh dan Kerajaan
Allah semakin berkembang.”
J UJUR
”Kelolalah uang yang Tuhan percayakan dengan jujur.”
(Amsal 11 : 11)
Supaya tetap hidup dalam kemerdekaan financial, maka kita juga
perlu belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada,
sehingga tidak diperbudak kebiasaan berhutang atau kredit
maupun pegadaian. Sebaliknya, dengan kesadaran penuh bahwa
semua berkat berasal dari Tuhan, maka dengan hati yang
bersyukur, kita memberikan yang terbaik bagi Tuhan, gereja, misi
dan sosial.
ANTUSIAS
”Tunaikanlah tugas
pelayananmu dengan optimal.”
(1 Kor. 15 : 58)
Usahakanlah untuk berlatih dengan
sebaik mungkin dan datanglah 30
menit lebih awal untuk berdoa
bersama sebelum pelayanan
dimulai. Persembahkanlah semua
bakat dan karuniamu sedemikian rupa sehingga Tuhan
dipermuliakan dan rekan-rekan pelayanan serta segenap jemaat
diberkati.”
W AWASAN LUAS
”Pupuklah minat membaca yang berhasil guna.”
(Mazmur 1:1-2).
Di tengah zaman yang dijejali dengan dengan berbagai media,
kita harus dapat mendisiplin diri untuk membaca dan
merenungkan Alkitab secara teratur bagi pertumbuhan
kedewasaan rohani serta membaca buku-buku yang baik bagi
pertumbuhan kebesaran jiwa kita. Hanya dengan cara demikian,
kita tidak akan ikut arus dunia, tetapi justru memberi pengaruh
yang maksimal.
A KUR
”Kembangkanlah hubungan persahabatan
dan persaudaraan yang sehat.”
(Mazmur 133 : 1)
Bergabunglah dalam salah satu EFC, sehingga dapat menjalin
hubungan yang dekat dan sehat. Di dalam EFC tersebut, kita
belajar untuk mengembangkan persekutuan yang dinamis dengan
saling mengasihi, saling menerima, saling menghargai, dan saling
membangun. Dalam komunitas keluarga Allah itulah, anugerah
Allah terus dicurahkan untuk kita semua hidup sebagai pemenang
bahkan lebih dari pemenang.
L OYAL
”Peliharalah sikap hati yang sungguh setia.”
(Amsal 12 : 22)
Di masa globalisasi yang membuat bumi ini hanya seperti
kampung kecil, banyak di antara kita terus bergerak dan
berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Justru di tengah
kondisi ini, kita harus memelihara hati yang tetap setia kepada
Tuhan, keluarga dan gereja lokal.
Dengan demikian, di mana pun kita berada dan kemana pun kita
pergi, kita menempatkan diri sebagai hati nurani masyarakat dan
secara fungsional menahan laju kemerosotan moralnya.
I NNOVATIF
”Jadilah agen pembaharuan yang unggul.”
(Yoh. 14 : 12).
Seiring dengan perubahan demi perubahan yang terjadi semakin
cepat ditengah masyarakat, maka roda perekonomian dunia
terkadang berputar liar dan tak terkendali. Orang percaya harus
berani menjadi pekerja dan pelaku dunia usaha dengan nilai-nilai
Kerajaan Allah yang kekal.
Dengan perkenanan Allah (God’s favor) kita dapat membuat
terobosan-terobosan yang baru karena Allah sendiri yang
memberkati apa pun yang kita kerjakan. Dengan keunggulan
kinerja yang tak terbantahkan, apa pun profesi nya, masing-masing
orang percaya dapat menjadi garam dan terang bagi dunia ini.
Bahan Diskusi :
1. Apakah Saudara mengalami manfaat dengan belajar 8 Etos
Rajawali? Kalau ya, sharinglah kepada yang lain. Jika tidak,
apa alasannya.
2. Setelah mempelajari 8 Etos ini, apa yang perlu dibaharui atau
ditingkatkan dalam diri Saudara?
ARTIKEL SUPER
YOU ARE A LEADER
Buat saya pemimpin tidaklah diangkat oleh orang lain, seorang pemimpin harus diangkat
menjadi pemimpin oleh orang
yang dipimpinnya. Jadi sangatlah
salah jika kita menganggap diri
kita pemimpin hanya karena kita
seorang supervisor, manager atau
direktur atau seorang pendeta, majelis gereja atau koordinator
saja. Karena siapa yang memimpin tidak ada hubungannya dengan posisi seseorang. Tetapi siapa sebenarnya yang oleh orangorang diangkat sebagai pemimpin.
Hal ini bisa diketahui ketika ada permasalahan. Siapakah
yang akan didatangi oleh seseorang untuk meminta nasihat atau
masukan (bukan keputusan). Memang keputusan ada di tangan
orang yang memiliki posisi tetapi nasihat ada di tangan setiap
orang. Dengan siapa orang-orang tersebut nyaman untuk menyampaikan permasalahan dan dengan siapa mereka merasa
berkembang.
Pemimpin bukanlah orang yang selalu menggunakan posisinya untuk memimpin. Misalnya, ”Kamu harus mengikuti apa yang
aku katakan karena aku seorang
pemimpin.” bisa dipastikan orang
yang dipimpinnya menganggap
dirinya bos bukan pemimpin. Memang akhirnya dia akan menuruti
apa yang bos katakan tetapi bukan karena menganggap bosnya
seorang pemimpin.
Akibatnya
sangat fatal, suatu saat nanti
ketika si pemimpin tersebut kehilangan posisinya maka dia sudah
tidak dihargai lagi.
Pemimpin sejati bahkan tidak menggunakan posisinya sebagai alat untuk memimpin. Dia sudah tidak perlu lagi mengatakan,
”sayalah pemimpin,” karena setiap orang sudah tahu dan mengakui bahwa dirinya seorang pemimpin. Bahkan ketika pemimpin
tersebut kehilangan posisinya dia tetap dianggap sebagai pemimpin. Dia tetap dihargai selayaknya pemimpin dan dihormati
sepanjang hidupnya. Itulah pemimpin sejati.
Kepemimpinan bukanlah masalah posisi kita
tetapi masalah apa yang kita lakukan.
Bagaiman supaya kita menjadi pemimpin sejati? Ada dua hal
yang saya sarankan.
Yang pertama, layanilah orang yang kita pimpin. Melayani
kebutuhan mereka diatas kebutuhan diri sendiri. Kita harus mengenali kebutuhan mereka secara pribadi dan organisasi. Jangan
sampai kita mengorbankan mereka supaya penilaian terhadap diri
kita menjadi baik, pekerjaan kita beres (dan kita tidak perduli terhadap pekerjaan mereka). Tetapi selalu pikirkan apa yang bisa
kita lakukan untuk mereka? Baik itu menggunakan uang kantor
ataupun uang pribadi kita. Baik itu di jam kantor atau diluar jam
tersebut. Terus pikirkan, bagaimana supaya kita sebagai pemimpin
bisa melayani mereka.
Yang kedua, perlakukanlah mereka sebagai manusia. Sering
sekali kita menganggap bawahan kita menjadi seperti robot atau
mesin. Jika kita masukan tepung maka pastilah keluar menjadi roti.
Kita selalu berpikir bahwa mereka akan menghasilkan persis seperti
apa yang kita inginkan. Bahkan kita mengatur mereka dengan
sangat detail seakan-akan mereka tidak memiliki pikiran sendiri.
Kita bahkan menentukan apa yang harus mereka pakai setiap
hari, bagaimana cara mereka bicara dan bahkan cara mereka
memperlakukan orang lain.
Belajarlah kepada Yesus Kristus, sebab Dialah Pemimpin yang tak bercela
dan yang sempurna.
Amin.
Tahukah Anda?
Pemimpin atau Boss?
Pendapat John C. Maxwell (dalam bukunya "Developing The
Leader Within You") mengenai perbedaan Boss dan Pemimpin :
• Boss mendiktekan bawahannya, sedangkan pemimpin membimbingnya.
• Boss bergantung kepada otoritas, sedangkan pemimpin kepada kebija•
•
•
•
•
kan.
Boss memberikan rasa takut, sedangkan pemimpin memberikan antusiasme.
Boss mengatakan "Saya", sedangkan pemimpin mengatakan "kita".
Boss mencari kambing hitam atas kesalahan, sedangkan pemimpin
memperbaikinya.
Boss tahu bagaimana sesuatu harus dilakukan, sedangkan pemimpin
menunjukkannya.
Boss berkata "ayo lakukan", sedangkan pemimpin berkata "ayo kita
kerjakan".
Dalam sebuah acara farewell party, seorang karyawan memberikan
ucapan perpisahan dengan mengatakan "...Bapak, telah berani membela
saya dihadapan yang lain dengan mengakui saya sebagai kesalahan bapak, istilahnya bapak berani pasang badan demi saya, saya berterima
kasih dan saya akan mengingat hal itu selamanya".
Dapatkah kita menangkap makna kalimat tersebut, bahwa karyawan
itu begitu kagum dengan attitude yg telah di tunjukkan oleh mantan atasannya dan dia meneladaninya. Tentu saja, nilai tertinggi dari keberadaan
seorang pemimpin adalah PERSON HOOD "people follow because of
who you are and what you represent". Sikap atau attitude seorang
pemimpin menjadi sorotan dan perbincangan oleh bawahannya. Maka
percayalah, buruk atau baik bawahan bisa dinilai dengan cara memperhatikan cara kepemimpinan atasannya.
Bila anda adalah seorang bawahan, maka untuk bekerja carilah role
model yang menurut anda memang pantas ditiru, dia tidak harus atasan
anda. Dan bila anda seorang atasan, hal yang terbaik dilakukan setiap
atasan adalah rutin melakukan introspeksi diri, benarkah anda sudah
menjadi role model yang baik, karena meskipun anda beranggapandiri
anda adalah urusan anda sendiri, tapi anda harus percaya bahwa anda
diawasi dan diperhatikan oleh lingkungan anda.
(sumber: SIGNAL)
Joke Of The Week
Orang Pandai??
Dulu suatu ketika, Wapres Hamzah Haz berkunjung ke Singapura dan bertemu
dengan Lee Kuan Yew. Dia kagum dengan kemajuan Singapura dan pada kesempatan ini langsung bertanya pada Senior Minister Lee, "What is your leadership philosophy, Mr Lee ?" (Apakah filosofi kepemimpinan Anda, Tuan Lee?)
Setelah berpikir sejenak, Lee Kuan Yew menjawab dengan suara datar,
"Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pandai." Lantas Hamzah Haz bertanya
lagi, "Bagaimana memilih orang-orang yang pandai ini?" Jawab Senior Minister sambil mengerutkan kening, "Ujilah dengan pertanyaan yang tepat."
Untuk menunjukkan maksudnya, Lee Kuan Yew menelpon Perdana
Menteri Goh, "Goh, saya ada pertanyaan. Siapakah orang ini? Ayahnya ayahmu,
ibunya ibumu tetapi dia bukan adikmu dan bukan kakakmu. Siapa gerangan dia ini ?"
"Ah, itu sih gampang Senior Minister. Itu kan saya sendiri," jawab PM Goh.
"Bagus," sambutnya, sambil senyum-senyum Senior Minister Lee meletakkan
gagang telpon, "That’s how you do it, bung Hamzah."
Sesampainya di Jakarta, saking penasarannya, Hamzah tancap gas ke Istana mencari Ibu Mega yang kebetulan sedang beristirahat. Dengan tergesa-gesa dan
tanpa mengindahkan protokoler, Wapres kita ini bertanya pada Ibu Mega, "Ibu
Mega, saya ada pertanyaan mendesak. Siapakah orang ini? Ayahnya ayahmu, ibunya
ibumu tetapi dia bukan adikmu dan bukan kakakmu. Siapa gerangan dia ini ?"
Ibu Mega diam sejenak. Akhirnya setelah beberapa saat ia menyahut,
"Jawabannya saya berikan minggu depan !"
Dua minggu berlalu, Ibu Mega tanya kiri-kanan pada seluruh jajaran kabinet kepercayaannya. Ternyata tidak ada satupun yang bisa menjawab dengan memuaskan. Bambang Kesowo mengajukan usul, "Eh Ibu, kita lupa tanya Pak Kwik
Kian Gie. Dia kan selalu bisa menjawab pertanyaan yang paling susah sekalipun."
Mega mengangguk, ia setuju kalau itu adalah usul terbaik. Ia kontan mencari Kwik Kian Gie dan menanyakan hal itu melalui telpon dan dengan ringan dijawab, "Ya tentunya saya sendiri dong, Ibu Mega."
Legalah Ibu Mega ini dan langsung memanggil Wapres Hamzah Haz ke Istana.
"Saya tahu jawabannya, pak Hamzah", ujar Megawati dengan nada sangat bangga.
"Jawabannya ialah … Pak Kwik!!"
"Wah, salah Bu Mega." kata pak Hamzah dengan terperanjat, "Jawaban yang benar
ialah: Perdana Menteri Goh!!"
PENGUMUMAN
GEREJA
Sekolah Minggu :
♥
♥
♥
♥
♥
Sdri. Welly Lokollo (9 Okt)
Bp. Rudy Suwardi (12 Okt)
Sdr. Reinca Tarihoran (13 Okt)
Sdr. Devan Liem (14 Okt)
Sdr. Heineman (15 Okt)
Menurut catatan secretariat
Minggu ini Tidak Ada
Happy Anniversary :
Kel. Bp. Jonathan & Ibu Tiurma
Saragih (14 Okt)
“Ia membaringkan aku dipadang yang berumput hiijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan
jiwaku. Ia menuntun aku ke jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
……..Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku”.
(Mazmur 23 : 2, 3, 6)
INFO PEMILUKADA DEPOK—Sebagai
Warga Negara
Yang Baik, maka bagi Bpk/Ibu yang memiliki KTP Depok, dihimbau untuk turut berpatisipasi dalam PEMILUKADA yang akan
diadakan pada hari SABTU, 16 OKTOBER 2010 mulai jam 8
pagi s/d 12 siang. Lewat dari jam itu tidak dilayani lagi.
Datanglah ke TPS-TPS masing-masing. Tuhan Memberkati!
IBADAH DOA—Doa
Jemaat diada-
kan pada :
Hari/Tgl : Sabtu, 16 Oktober 2010.
Jam : 10.00—12.00 wib.
Diharapkan kehadiran jemaat, pengerja, pemerhati, Guru SM & Tim Penyembahan! Gbu
INFO MISI—Young
Eagle Service (YES), terdiri dari:
Relly, Faith, Ivan, Wilma, Nona, Welly dan Maureen sejak
tanggal 7 s/d 10 Oktober mengadakan kunjungan Misi ke
Madiun dan sekitarnya. Mohon dukungan doanya. Gbu
INFO PENYEMBAHAN :
Meeting Team Penyembahan (Pemuji, Pemusik, Penari, Multimedia & Pemerhati) akan diadakan pada :
Hari : Jumat, 15 Oktober 2010
Jam : 18.30 s/d Selesai.
Tempat: Graha Rajawali
Diharapkan kehadirannya. Gbu all.
EFC KAUM PRIA—Fellowship diadakan setiap bulan 2 kali pertemuan. Pertemuan berikutnya :
Hari/Tanggal : Selasa, 12-10- 2010
Jam
: 20.00 s/d 21.30 Wib
Tempat
: Graha Rajawali
Diharapkan kehadiran pria-pria RAJAWALI. GBU
INFO YESS — DATANGLAH DALAM
IBADAH YESS Sore ini, 10 Oktober 2010
(Jam 5 sore).
Semua kaum muda ataupun jemaat dewasa yang
belum beribadah pada pagi hari, dihimbau untuk bergabung dalam ibadah ini di ruang CHAPEL Lt. 2.
Theme Song :
Dalam anug’rahMu
dalam naunganMu
Ku dapat merasakan
kemuliaanMu Tuhan
Kau yang menetapkan
Kau yang mencurahkan
Kuasa dari tahtaMu
Membangkitkan rohku
Reff :
S’lamanya Kau Tuhanku
Yang terutama dihidupku
Tak akan kulepaskan
pengharapan didalamMu
By : True Worshipper
KEGIATAN SEPEKAN
SENIN
: Hari Keluarga untuk Gembala dan Staff
SELASA
: Konseling Pribadi
20.00—22.00 : EFC Kaum Pria (2 Minggu sekali)
RABU
: Doa & Puasa Keluarga
KAMIS
15.00—17.00
: EFC Ceria di Regency
JUMAT
09:00—17:00
: Kunjungan jemaat
SABTU
08:00—10:00
: EFC UMAS—Usia Emas (2 minggu sekali)
10:00—12:00
: Doa & Puasa Bersama
16:00—selesai
: EFC & KOORDINATOR :
* EFC Antiokhia (Bp. Liem Hok Djwan)
* EFC Filipi (Bp. Boy Loen)
* EFC Berea (Ibu Erta Sitepu)
* EFC Efesus (Bp. Simson Masengi)
* EFC Titus (Ibu Merry Sugito)
* EFC Timotius (Sdr. Hariyanto)
* EFC Filadelfia (Sdr. Relly Ch. Supit)
* EFC Yosua (Bp. Jonathan Saragih)
* EFC Kolose (Bp. Markion Sembiring)
Catatan : EFC Filadelfia terbagi dalam 3 Kelompok, yaitu :
* EFC Pelajar (Nona & Amanda)
* EFC Mahasiswa (Shinta & Roberto)
* EFC Profesional Muda (Welly & Wilma)
MINGGU
08:00—10:00
: Ibadah Raya 1
Little Eagle Sunday School (LESS)
Junior Eagle Sunday Service (JESS)
10.30—12.00
: Ibadah Raya 2
17:00—19:00
: Young Eagle Sunday Service (YESS)
(Ibadah Setiap Minggu Sore)
SENIN
SELASA—JUMAT
: Little Eagle Mandarin Course (LEMC)
: Little Eagle English Course (LEEC)
CATATAN KHOTBAH
Tanggal
Pengkhotbah
Teks Alkitab
Tema
: _____________________________
: _____________________________
: _____________________________
: _____________________________
Pendahuluan
:
Isi
:
Kesimpulan
:
SUARA PENGHARAPAN
Renungan dan Warta Jemaat GSJA CWS Rajawali
Penanggung jawab
: Pdt. Antonius Mulyanto, M.Div.Koord. Pelaksana & Editor : Pdt. Relly Christian Supit, S.Th.Sekretaris Umum
: Ibu Ribkha G. Mantiri
Alamat Sekretariat
: Ruko Depok Mall B. 42 - 43, Kota Depok.Tel. (021) 776 0204 Fax (021) 776 0205.
Kunjungi Website kita, yakni : RajawaliFamily.com
Download