Chapter I - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan perusahaan hanya untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya
sudah kurang relevan lagi dimasa sekarang karena tanggung jawab perusahaan tidak
hanya kepada pemilik perusahaan saja. Tanggung jawab kepada seluruh stakeholder
menjadi sangat penting sehinnga hal ini menuntut perusahaan untuk menimbang
semua strategi yang diambil dan dampaknya kepada stakeholder tersebut.
Berdasarkan hal ini maka tujuan yang sesuai adalah untuk memaksimalkan nilai suatu
perusahaan. Penetapan tujuan yang benar akan sangat berpengaruh pada proses
pencapaian tujuan dan pengukuran kinerja nantinya.
Alat ukur kinerja keuangan sangat diperlukan untuk menunjukkan prestasi
manajemen dengan tujuan untuk mendorong aktivitas atau strategi yang menambah
nilai ekonomis (value added activities) dan menghapuskan nilai yang merusak nilai
(non-value added activities). Suatu alat yang digunakan sebagai sistem peringatan dini
sangat diperlukan bagi setiap perusahaan. Salah satu metode yang digunakan adalah
metode Altman Z-Score yang berguna untuk memprediksi kinerja keuangan
perusahaan. Kinerja keuangan yang memburuk dapat memicu kebangkrutan
perusahaan. Hal ini didukung oleh kenyataan kemunduran usaha yang signifikan baik
usaha kecil, menengah, maupun usaha berskala besar, dalam bentuk BUMN maupun
modal swasta yang diakibatkan oleh krisis moneter tahun 1997.
Metode Altman Z-score adalah suatu model yang terkenal utk memprediksi
kebangkrutan atau kesulitan keuangan pada perusahaan.pada tahun 1968 seseorang
Universitas Sumatera Utara
bernama Edward Altman merupakan peneliti awal yang mengkaji pemanfaatan
analisis rasio keuangan sebagai alat untuk memprediksi kebangkrutan. Dalam
penelitiannya Altman menggunakan sampel 33 pasang perusahaan yang bangkrut dan
perusahaan yang tidak bangkrut berjumlah 66 perusahaan dan model yang disusun
secara tepat mampu mengidentifikasikan 90 kasus kebangkrutan pada satu tahun
sebelum
kebangkurutan
terjadi,
dengan
menggunakan
teknik
multivariate
discriminant analysis. Metode ini sering digunakan dalam melakukan analisis dalam
bentuk rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut antara lain rasio likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas, dan stabilitas. Analisis rasio
tersebut digunakan untuk
mengukur dan memprediksi kondisi kemampuan kinerja keuangan perusahaan.
Economic Value Added (EVA) sangat relevan dalam hal ini karena EVA dapat
mengukur kinerja (prestasi) manajemen berdasarkan besar kecilnya nilai tambah yang
diciptakan selama periode tertentu. Fenomena yang membuat EVA berbeda dengan
penghitungan konvensional
lain
adalah digunakannya
biaya
modal dalam
perhitungannya, yang tidak dilakukan dalam penghitungan konvensional. Kondisi
EVA yang positif mencerminkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada
tingkat biaya modal. EVA yang positif menunjukkan kemampuan manajemen dalam
menciptakan peningkatan nilai kekayaan perusahaan/pemilik modal, dan sebaliknya,
EVA negatif menyiratkan adanya penurunan nilai kekayaan.
Perusahaan
mempunyai
kinerja
yang
semakin
bagus
bila
mampu
menghasilkan nilai EVA yang semakin positif. Hal ini menunjukkan bahwa
manajemen telah menjalankan tugasnya dengan baik. Suatu perusahaan publik yang
menghasilkan nilai EVA negatif meskipun mampu membukukan laba bersih yang
tinggi sekalipun, berarti perusahaan ini belum mampu menghasilkan tingkat
pengembalian modal yang sepadan untuk menutup resiko dan biaya investasi yang
Universitas Sumatera Utara
ditanamkan pemilik modal (investor). Atau secara lebih sederhana jika dana pemilik
modal tersebut ditanam pada investasi bebas resiko seperti SBI (Sertifikat Bank
Indonesia) atau deposito, hasilnya justru akan lebih besar tanpa keluar keringat dan
ketakutan terkena resiko fluktuasi di tengah kondisi yang tidak menentu.
EVA juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam hal goal setting, capital
budgeting, performance assessment, dan incentive compensation suatu perusahaan.
Pengaruh nilai tambah di dalam suatu perusahaan secara keseluruhan sangatlah
penting sehingga hal ini jangan sampai terlewatkan dalam penyusunan strategi
perusahaan. Di antara perusahaan – perusahaan yang menggunakan metode
pengukuran baru ini adalah Coca Cola, AT & T , Quaker Oats , Briggs & Stratton dan
CSX . A. Rappaport, pakar dalam nilai pemegang saham menyatakan bahwa nilai
yang dihasilkan oleh sebuah rencana bisnis yang khusus dapat diproyeksikan dengan
menghitung nilai kapitalisasi selisih antara margin operasi dan operating return
minimum yang dapat diterima atas penjualan terakhir.
PT Perkebunan Nusantara III yang disingkat PTPN III (Persero) merupakan
salah satu dari 14 Badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang usaha
perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan kegiatan usaha perseroan
mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produksi
utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti sawit (kernel) dan produk hilir
karet. Industri hilir karet adalah barang jadi karet yang merupakan hasil olahan lanjut
Pabrik Industri Hilir Karet yang bahan bakunya berasal dari produksi primer lateks.
PTPN III (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
termasuk pada perusahaan yang memiliki laba terbesar pada saat sekarang ini, seperti
terlihat pada Tabel 1.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tahun
Tabel 1.1
Ringkasan Kinerja Keuangan PTPN III
(dalam milyar rupiah)
Pendapatan
Biaya
Laba
2003
738,585
532,347
201,234
2004
1024,762
626,112
398,65
2005
956,295
549,913
406,382
2006
962,341
537,381
424,96
2007
1910,609
891,999
1018,609
Sumber: Laporan Keuangan PTPN III (2003-2007)
Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio rasio
keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini
sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam
menyusun laporan keuangan perusahaan. Sehingga seringkali kinerja perusahaan
terlihat baik dan meningkat, yang mana sebenarnya kinerja tidak mengalami
peningkatan dan bahkan menurun.
Berdasarkan atas fenomena-fenomena yang telah dipaparkan maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang kinerja keuangan PTPN III dengan alat
analisis rasio Economic Value Added (EVA) dan Z-Score, dalam judul skripsi yang
berjudul Analisis Keuangan PTPN III dengan Menggunakan Analisis Z-Score
dan Economic Value Added (EVA).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan diatas, maka penulis membuat perumusan masalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan PTPN III dari tahun 2003 hingga
2007 dengan menggunakan analisis Z-Score?
2. Bagaimana kinerja keuangan PTPN III dari tahun 2003 hingga 2007 dengan
menggunakan analisis EVA (Economic Value Added)?
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diketahui bahwa kegiatan analisis
laporan keuangan mempunyai fungsi untuk mengkonversi data yang berasal dari
laporan keuangan yang merupakan bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih
mendalam dan bermanfaat dengan menggunakan teknik tertentu.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: Munawir (2004)
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian pada PTPN III adalah:
Universitas Sumatera Utara
a) Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan PTPN III dari tahun
2003 hingga 2007 dengan menggunakan analisis Z-Score
b) Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan PTPN III dari tahun
2003 hingga 2007 dengan menggunakan analisis Economic Value Added
(EVA)
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan penulis dari penelitian ini adalah :
a)
Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini akan bermanfaat untuk
membantu perusahaan dalam menilai kinerja keuangannya dari sisi yang
berbeda.
b)
Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengetahuan serta memahami
analisis Z-Score dan EVA dan prakteknya pada perusahaan tersebut. Hal
ini merupakan masukan bagi penulis sebagai perbandingan dari teori-teori
yang selama ini diterima penulis dibangku perkuliahan.
c)
Bagi kalangan akademis, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan dan inspirasi bagi yang ingin melanjutkan penelitian mengenai ZScore dan EVA.
E. Metode Penelitian
1. Batasan Penelitian
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah laporan keuangan peusahaan
yaitu neraca dan laba – rugi PTPN III dari tahun
2003
hingga
2007
berkaitan
dengan analisis Z-Score dan EVA.
Universitas Sumatera Utara
2.Definisi operasional
Definisi Operasional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Metode Altman Z-Score dengan rumus (Spica dan Emanuel, 2003:4):
Z = 6,56 X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
X1 = Aktiva lancar – hutang lancar /Total Aktiva
X2 = Laba Ditahan/Total Aktiva
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak(EBIT)/Total Aktiva
X4 = total Equitas /Total Utang
Kriteria penilaian sebagai berikut :
Z > 2,99
Tidak bangkrut (sehat)
1,88 < Z < 2,99
Abu – abu
Z < 1,88
Bangkrut (tidak sehat)
Rumus yang digunakan dalam metode EVA menurut Young & O`byrne sebagai
berikut :
a) EVA = NOPAT – ( WACC x INVESTED CAPITAL )
Dimana : NOPAT : Net Operating Profit After Taxes
WACC : Weighted Average Cost of Capital
Invested Capital : Modal yang Ditanamkan
Asumsi :
(1)
Bila EVA > 0, maka perusahaan telah menciptakan nilai ekonomis
kedalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
(2)
Bila EVA = 0, maka secara ekonomis semua laba perusahaan
digunakan untuk membayar seluruh kewajiban kepada kreditur dan
pemegang saham.
(3)
Bila EVA < 0, maka laba yang tersedia tidak bisa memenuhi
harapan PTPN III, kreditur, dan pemegang saham.
Tabel 1.2
Langkah-langkah Untuk Menghitung Nilai EVA
LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN EVA
NO
LANGKAH
METODE
KETERANGAN
PERHITUNGAN
1
Menghitung RONA
(Return On Net
NOPAT
RONA =
Aktiva Bersih
Asset)
2
Menghitung WACC
•
(weighted Average
Cost of Capital) atau
•
biaya modal rata-rata
tertimbang
3
Menghitung modal
yang diinvestasikan
4
Penciptaan nilai
•
NOPAT adalah hasil
penjumlahan
dari
laba
usaha
penghasilan
dari
bunga,
bagian
laba/rugi bersih anak
perusahaan, laba/rugi
kurs dan laba/rugi
lainnya.
Ke
=
biaya ekuitas yang
WACC=utang/pembiay
dicari
dengan metode
aan total (biaya utang)
(1-T)
+ CAPM
We = persentase ekuitas
ekuitas/pembiayaan
pada struktur modal.
total (biaya ekuitas)
WACC=(Ke
x Kd = biaya hutang
We)+[Kd x (1-T)] x Wd + persentase hutang
pada struktur modal.
Wd)
T = tingkat pajak
IC = hutang bank jangka
pendek
+
pinjaman
bank/sewa
guna
usaha/obligasi
jangka
panjang + kewajiban jangka
panjang lain + hak atas
aktiva
bersih
anak
perusahaan dan juga ekuitas
EVA = NOPAT – (WACC X EVA>0
maka
nilai
investeted capital)
tambah ekonomis dari
EVA = (RONA - WACC) x
Invested Capital
perusahaan akan tercipta
Sumber: Young & O’Byrne (2001) (Diolah)
Universitas Sumatera Utara
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikantor PTPN III, yang beralamat Jln. Sei Batanghari
No. 1 Medan, waktu penelitian direncanakan dilakukan mulai bulan Februari hingga
Juni 2009.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam penyusunan
skripsi ini, karena penulis dalam menyusun skripsi ini memerlukan data-data yang
lengkap, akurat, dan dapat disahkan kebenarannya. Penelitian ini menggunakan suatu
metode pengumpulan data dengan cara :
a) Wawancara Data primer diperoleh dengan wawancara dengan pihak Manajer
Keuangan PTPN III.
b) Studi dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah dengan cara mengumpulkan
data pendukung berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu, serta laporan
keuangan. Laporan keuangan tahunan PTPN III tahun 2003, 2004, 2005, 2006,
dan 2007.
4. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
yang dipergunakan adalah Laporan Keuangan PTPN III dari tahun 2003 hingga 2007
yang terdiri dari Laporan Laba-Rugi, Neraca dan gambaran umum perusahaan yang
diperoleh dari PTPN III Medan.
5. Metode Analisis Data
Untuk menghitung Z-Score dipakai rumus :
Z = 6,56 X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4
Keterangan :
X1 = Aktiva lancar – hutang lancar /Total Aktiva
Universitas Sumatera Utara
X2 = Laba Ditahan/Total Aktiva
X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak(EBIT)/Total Aktiva
X4 = total Equitas /Total Utang
Kriteria penilaian sebagai berikut :
Z > 2,99
Tidak bangkrut (sehat)
1,88 < Z < 2,99
Abu – abu
Z < 1,88
Bangkrut (tidak sehat)
Semua variabel dalam rumus ini dinyatakan dalam persentase, dengan kriteria sebagai
berikut:
Z > 2,60
Tidak ada indikasi kebangkrutan
1,10 < Z < 2,60
Daerah abu-abu
Z < 1,10
Bangkrut
Perhitungan EVA dilakukan dengan memakai rumus (Asnawi dan Wijaya, 2006:197) :
EVA = NOPAT – ( WACC x INVESTED CAPITAL )
Komponen – komponen EVA terdiri atas :
NOPAT ( Net Operating Profit After Taxe ) adalah laba bersih perusahaan setelah
dikurangi pajak.
Perspektif Biaya Modal Perusahaan :
WACC =
Biaya Modal Sendiri = Capital Asset Pricing Model
Req = Rf + β ( Rm – Rf )
di mana : Req = Expected Return on Equity
Rdebt = Expected Return on Debt
Universitas Sumatera Utara
Rf
= Risk Free / Tgk. Bebas Resiko (T-Bill 3 bln)
β
= Beta / resiko perusahaan
Rm
= Return Market (www.Bloomberg.com)
Biaya Hutang ( Liabilities Cost ) :
RDebt = Interest Rate x ( 1 – Tax )
di mana : Rdebt = Expected return on Debt
Interest Rate = tingkat bunga
b) EVA = ( ROIC – WACC ) x INVESTED CAPITAL
ROIC = Return on Invested Capital (Tingkat Pengembalian atas modal yang
ditanamkan).
Kriteria : i) ROIC > WACC , maka perusahaan menciptakan nilai tambah
kedalam perusahaan atau EVA positif.
ii) ROIC < WACC , maka perusahaan tidak mampu menghasilkan
nilai tambah kedalam perusahaan.
ROIC =
Avg. Invested Capital =
dimana : Invested Capitalt-1 = Invested Capital tahun Lalu
Invested Capitalt = Invested Capital tahun Ini
Economic value Added dihitung berbasis tahun, mewakili selisih antara laba yang
dihasilkan korporasi dengan biaya modalnya, laba yang dimaksud adalah Net
Universitas Sumatera Utara
Operating Profit After Tax (NOPAT), sedangkan biaya modal adalah biaya hutang
jangka panjang dan biaya ekuitas yang digunakan untuk menghasilkan NOPAT dan
dihitung dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
Download