Pengantar Akuntansi 1 05.12.2016 Siklus Akuntansi - Tahap Pelaporan Disampaikan Oleh : H. Ahmad Miroji, SE, M.A Tahap Pencatatan Siklus Akuntansi (Accounting Cycle) Tahap Pengikhtisaran Tahap Pelaporan 1. Pembuatan/penerimaan bukti transaksi 2. Pencatatan dalam Jurnal 3. Posting ke buku besar 1. Neraca Saldo 2. Jurnal Penyesuaian 3. Neraca Lajur / Kertas Kerja 1. Laporan Keuangan 2. Jurnal Penutup 3. Neraca Saldo Setelah Penutupan 4. Jurnal Pembalik 2 LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. TUJUAN Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan 3 Komponen Laporan Keuangan Laporan Laba Rugi Catatan Atas Laporan keuangan Laporan Keuangan Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Modal Neraca 4 JURNAL PENUTUP ( Closing Entries ) Jurnal Penutup dalam akuntansi diartikan sebagai sebuah jurnal yang disusun hanya untuk menutup atau menihilkan semua akun nominal dalam suatu periode akuntansi tertentu yang disusun perusahaan setiap akhir periode. Kata “menutup atau menihilkan” dalam pengertian jurnal penutup diatas dapat diartikan dengan mengenolkan, dengan demikian jurnal penutup mengakibatkan semua saldo akun nominal dalam periode yang sedang berjalan akan menjadi 0 (nol). 5 TUJUAN PEMBUATAN JURNAL PENUTUP •Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua perkiraan sementara (Akun Nominal), sehingga perkiraan tersebut menjadi nol. Dan dengan jurnal penutup ini akan dapat dipisahkan jumlah saldo rekening sementara untuk periode ini dengan jumlah saldo rekening sementara untuk periode berikutnya. •Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode, sehingga rekening modal akan sama dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam neraca. 6 CARA MENYUSUN JURNAL PENUTUP 1. Menutup rekening Pendapatan Ditutup dengan cara mendedet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar laba-rugi, sebesar nilai total semua pendapatan pada periode tersebut. (D) Pendapatan (K) Ikhitisar L/R 2. Menutup rekening Beban Ditutup dengan cara mengkredit akun beban dan mendebet ikhtisar laba-rugi sebesar nilai total beban dalam periode tersebut. (D) Ikhitisar L/R (K) Beban-beban 7 CARA MENYUSUN JURNAL PENUTUP 3. Menutup rekening Ikhtisar Laba/Rugi Jika perusahaan mendapatkan laba dalam periode tersebut, maka ikhtisar labarugi ditutup dengan mendebet akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun modal sebesar nilai total saldo ikhtisar laba –rugi, jika perusahaan menderita kerugian maka ikhtisar laba-rugi ditutup dengan cara mengkredit akun ikhtisar laba-rugi dan mendebit akun modal, sebesar nilai total ikhtisar laba-rugi. (D) Ikhitisar L/R (K) Modal 4. Menutup rekening Prive Akun prive ditutup dengan mengkredit akun prive dan mendedit akun modal sebesar nilai saldo prive. (D) Modal (K) Prive 8 JURNAL PEMBALIK (Reversing Entries) Pengertian : jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu, akan tetapi tidak semua jurnal penyesuaian dibuat jurnal pembalik. Jurnal pembalik ini dibuat jika diperlukan untuk menghindari kesalahan pencatatan pada awal periode akuntansi berikutnya. 9 JURNAL PEMBALIK (Reversing Entries) Tujuan : Tujuan penyusunan jurnal pembalik hanyalah sekadar untuk menyederhanakan pembuatan jurnal yang bersangkutan dengan periode akuntansi berikutnya. Jadi, jurnal pembalik adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode berikutnya. Akan tetapi tidak semua ayat jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. . 10 Transaksi yang memerlukan jurnal Pembalik Kelompok Transaksi Jurnal Penyesuaian Contoh : Beban dan Pendapatan periode berjalan yang Beban Gaji (D) dan peyelesaiannya di Periode yang akan datang Utang Gaji (K) Piutang Bunga (D) dan Pendapatan bunga (K) Alasan dibalik Transaksi ini berpotensi terhadap pencatatan ganda Pencatatan atas pendapatan dan beban menggunakan asas laba rugi (pendekatan pendapatan dan beban) Contoh : Contoh : atas pembayaran sewa dicatat sebagai beban sewa Sewa dibayar dimuka (D) dan Beban Sewa (K) atas penerimaan pendapatan yang belum diselesaikan dicatat langsung sebagai pendapatan Pendapatan Usaha (D) dan Pendapatan diterima dimuka (K) Transaksi berpotensi terhadap inkonsistensi pencatatan Contoh Kasus : Jurnal Pembalik Illustrasi : Potensi Pencatatan Ganda Beban Tertangguh Dengan Jurnal Pembalik Tanpa Jurnal Pembalik Pada saat penyesuaian Beban Gaji (D) Rp. 500.000,Utang Gaji (K) Rp. 500.000,- Beban Gaji (D) Rp. 500.000,Utang Gaji (K) Rp. 500.000,- Pada awal peiode (Jurnal Pembalik) Utang Gaji (D) Rp. 500.000,Beban Gaji (K) Rp. 500.000,- - Beban Gaji (D) Rp. 500.000,Kas (K) Rp. 500.000,- Beban Gaji (D) Rp. 500.000,Kas (K) Rp. 500.000,- Pada saat Pembayaran Gaji terutang Contoh Kasus : Jurnal Pembalik Pendapatan Tertangguh Pada saat penyesuaian Dengan Jurnal Pembalik Tanpa Jurnal Pembalik Piutang Bunga (D) Rp. 12.000,- Piutang Bunga (D) Rp. 12.000,Pendapatan Bunga (K) Rp. 12.000,- Pendapatan Bunga (K) Rp. 12.000,- Pada awal peiode (Jurnal Pembalik) Pendapatan Bunga (D) Rp. 12.000,Piutang Bunga (K) Rp. 12.000,- - Pada saat penerimaan bunga bank Kas (K) Rp. 12.000,- Kas (K) Rp. 12.000,Pendapatan Bunga (K) Rp. 12.000,- Pendapatan Bunga (K) Rp. 12.000,- Contoh Kasus : Jurnal Pembalik Illustrasi : Inkonsistensi Pencatatan Pembayaran biaya diakui sebagai Beban Dengan Jurnal Pembalik Tanpa Jurnal Pembalik Neraca Saldo 31 Des 2016 sebelum penyesuaian Beban Iklan Rp. 2.000.000,- Beban Iklan Rp. 2.000.000,- Jurnal Penyesuaian Iklan dibayar dimuka (D) Rp. 800.000,Beban Iklan (K) Rp. 800.000,- Iklan dibayar dimuka (D) Rp. 800.000,Beban Iklan (K) Rp. 800.000,- Beban Iklan Rp. 1.200.000,- Beban Iklan Rp. 1.200.000,- Iklan dibayar dimuka (D) Rp. 800.000,- Iklan dibayar dimuka (D) Rp. 800.000,- Pelaporan dalam Laba Rugi Pelaporan dalam Neraca (1 jan 2017) TIDAK KONSISTEN Jurnal Pembalik Beban Iklan (D) Rp. 800.000,Iklan dibayar dimuka (K) Rp. 800.000,- Pelaporan dalam Neraca setelah Jurnal Pembalik Beban Iklan (D) Rp. 800.000,(Iklan dibayar dimuka ter-eliminasi dan pencatatan kembali menjadi beban) KONSISTEN TIDAK KONSISTEN Contoh Kasus : Jurnal Pembalik Pendapatan yang langsung diakui sebagai Pendapatan Dengan Jurnal Pembalik Tanpa Jurnal Pembalik Neraca Saldo 31 Des 2016 sebelum penyesuaian Pendapatan Bengkel Rp. 37.800.000,- Pendapatan Bengkel Rp. 37.800.000,- Jurnal Penyesuaian Pendapatan Bengkel (D) Rp. 3.780.000,Pendapatan diterima dimuka (K) Rp. 3.780.000,- Pendapatan Bengkel (D) Rp. 3.780.000,Pendapatan diterima dimuka (K) Rp. 3.780.000,- Pendapatan Bengkel Rp. 34.420.000,- Pendapatan Bengkel Rp. 34.420.000,- Pendapatan diterima dimuka (K) Rp. 3.780.000 Pendapatan diterima dimuka (K) Rp. 3.780.000 Pelaporan dalam Laba Rugi Pelaporan dalam Neraca (1 jan 2017) TIDAK KONSISTEN Jurnal Pembalik Pendapatan diterima dimuka (D) Rp. 3.780.000,Pendapatan Bengkel (K) Rp. 3.780.000,- Pelaporan dalam Neraca setelah Jurnal Pembalik Pendapatan bengkel (K) Rp. 3.780.000,(Pendapatan diterima dimuka ter-eliminasi dan pencatatan kembali dalam akun pendapatan bengkel sebesar Rp. 3.780.000) KONSISTEN TIDAK KONSISTEN Terima Kasih