Sistem Pakar Identifikasi Varietas Anthurium

advertisement
2
Mamdani, dikarenakan hasil dari penelitian
yang
pernah
dilakukan
sebelumnya
menunjukkan bahwa keakuratan yang
didapatkan oleh sistem pakar mencapai lebih
dari 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kesimpulan yang dihasilkan oleh sistem pakar
sudah dapat mendekati pakar.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
merancang dan membangun sistem pakar
yang nantinya dapat digunakan untuk
menentukan dan membedakan beberapa
varietas yang berbeda dari tanaman
Anthurium.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari sistem pakar adalah :
• Data yang digunakan bersumber dari data
Balai Penelitian Tanaman Hias di
Segunung, Cipanas.
• Data yang diuji yaitu berupa ciri-ciri
morfologis hanya pada daun, spathe dan
spadix.
• Sistem pakar ini hanya menggunakan
sepuluh varietas Anthurium bunga, yaitu :
Anthurium cv.boneto, A.scadent, A.cv.saxo,
A.cv.sonate A.cv.valentino, A.cv.angel,
A.nymphaefolium,
A.cv.cassino,
A.cv.fantasia dan A.cv.cognac.
• Hasil keluaran sistem berupa kesimpulan
dari varietas pada tanaman Anthurium yang
telah diuji.
• Pengguna yang memakai sistem pakar ini
adalah pihak yang membutuhkan informasi
mengenai
pengidentifikasian
varietas
tanaman
Anthurium
dengan
syarat
pengguna setidaknya memiliki dasar
pengetahuan mengenai hortikultura dan
mengerti
istilah-istilah
yang
lazim
digunakan dalam dunia pemuliaan dan
genetik tanaman, misalnya : para tenaga
ahli dan penyuluh pertanian.
Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah untuk
menentukan varietas pada tanaman Anthurium
yang nantinya diharapkan dapat membantu
pihak
yang
membutuhkan
informasi
sehubungan dengan jenis varietas yang
membutuhkan lingkungan tumbuh optimal
yang berbeda dan teknik budidaya yang
diaplikasikan untuk tumbuh dan berproduksi
dengan baik, dengan syarat pengguna
setidaknya memiliki dasar pengetahuan
mengenai hortikultura, misalnya : para tenaga
ahli dan penyuluh pertanian dalam
menentukan varietas pada tanaman Anthurium
yang memiliki keanekaragaman varietas
seiring
dengan
perkembangan
pertumbuhannya, baik dari spesies maupun
hibrida.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Pakar
A. Definisi
Sistem pakar adalah suatu perangkat lunak
komputer yang menggunakan pengetahuan
simbolik untuk meniru perilaku seorang atau
sekelompok ahli (Marimin 2002).
B. Ciri-ciri Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan program yang
dapat menggantikan keberadaan seorang
pakar. Adapun ciri dari sistem pakar (Kusrini
2006), yaitu :
• Hanya terbatas pada bidang yang spesifik.
• Dapat memberikan penalaran untuk data
yang tidak lengkap atau tidak pasti.
• Dapat mengemukakan rangkaian alasan
yang diberikan dengan cara yang mudah
dipahami.
• Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
• Dirancang untuk dapat dikembangkan
secara bertahap.
• Output bersifat nasihat atau anjuran.
• Output tergantung dari dialog dengan user.
C. Struktur Sistem Pakar
Pada prinsipnya, menurut Marimin (2002),
sistem pakar tersusun dari beberapa
komponen
yang
mencakup
akusisi
pengetahuan,
representasi
pengetahuan,
mekanisme inferensi dan interaksi manusiamesin.
Akusisi Pengetahuan
Akusisi pengetahuan merupakan suatu
objek utama analisis dimana keberadaannya
perlu didukung oleh sistem pengetahuan dasar
(knowledge based system) yang berupa
pendefinisian unsur (modelisasi masalah) dan
struktur dasar (formalisasi penyajian) untuk
menginterpretasikan data (masukan informasi
dari pemakai) dan memecahkan masalah
(penyajian informasi ke pemakai) menurut
tingkat kompleksitasnya (Schreiber, Breuker,
Bredeweg dan Wielinga, 1988) dalam
Marimin (2002).
Fasilitas akusisi pengetahuan digunakan
sebagai alat untuk mengisi atau mendapatkan
pengetahuan, fakta, aturan dan model yang
3
diperlukan oleh suatu sistem pakar dari
berbagai sumber. Pengetahuan tersebut
didapat dari akusisi pengetahuan oleh para
pakar dan pengorganisasian dari berbagai
sumber (buku, jurnal, makalah dan lain-lain)
yang relevan dengan ruang lingkup sistem
pakar yang akan dikembangkan.
Representasi Pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan bagian
yang memuat beberapa objek pengetahuan
serta hubungan yang dimiliki antar objekobjek tersebut. Basis pengetahuan itulah yang
nantinya akan menjadi sumber kecerdasan
sistem dan dijadikan sebagai alat mengambil
kesimpulan oleh mesin inferensi.
Menurut Marimin (2002), ada empat
kriteria dalam memilih metode representasi
pengetahuan, yaitu :
•
•
•
•
Kemampuan representasi.
Kemudahan dalam penalaran.
Efisiensi proses akusisi.
Efisiensi proses penalaran.
Mekanisme Inferensi
Inferensi
merupakan proses untuk
menghasilkan informasi dari fakta yang
diketahui. Dalam sistem pakar, proses
inferensi dilakukan dalam suatu modul yang
disebut mesin inferensi (inference engine).
Ada dua metode inferensi yang penting dalam
sistem pakar, yaitu :
• Forward chaining
Suatu rantai yang dicari atau dilintasi dari
suatu permasalahan untuk memperoleh
solusi.
• Backward chaining
Suatu rantai yang dilintasi dari suatu
hipotesis kembali ke fakta yang mendukung
hipotesis tersebut.
Mesin inferensi merupakan komponen
paling penting dalam suatu sistem pakar
karena di dalam komponen ini terjadi proses
memanipulasi dan mengarahkan kaidah,
model dan fakta yang nantinya disimpan
dalam basis pengetahuan untuk mendapatkan
suatu pemecahan atau kesimpulan.
Interaksi Manusia- Mesin
Interaksi antara manusia dan mesin
merupakan faktor penting dalam sistem pakar
karena media ini merupakan suatu alat untuk
menerjemahkan suatu informasi atau pesan
dari manusia ke mesin. Suatu informasi atau
pesan dimasukkan oleh manusia ke dalam
mesin lalu informasi tersebut diproses oleh
mesin yang nantinya akan menghasilkan suatu
keluaran. Hasil keluaran berupa suatu
kesimpulan berdasarkan informasi yang
diberikan sebelumnya.
Interaksi
manusia-mesin
merupakan
bagian fisik dari hardware, terutama yang
berkaitan dengan kemudahan pengguna
berkomunikasi dengan sistem masukan
maupun keluaran (Leary 1985) dalam
Marimin (2002).
Logika Fuzzy
Logika fuzzy merupakan suatu konsep
yang mendasari penalaran fuzzy sangat
sederhana dan mudah dimengerti. Selain itu,
logika fuzzy juga dapat membangun serta
dapat mengaplikasikan pengalaman para
pakar secara langsung tanpa harus melalui
proses pelatihan.
Logika fuzzy berdasar pada bahasa
manusia. Pengetahuan atau pengalaman dari
pakar dapat dengan mudah dipakai untuk
membangun logika fuzzy. Dengan logika
fuzzy, sistem kepakaran manusia bisa
diimplementasikan ke dalam bahasa mesin
secara mudah dan efisien (Naba 2009).
Kebanyakan manusia menganggap logika
fuzzy merupakan sesuatu hal yang rumit dan
tidak
menyenangkan,
namun
pada
kenyataannya logika fuzzy merupakan suatu
hal yang menarik untuk dipelajari. Seseorang
tidak dapat memutuskan sesuatu masalah
dengan jawaban sederhana seperti salah atau
benar. Nilai 0 menunjukkan salah dan nilai 1
menunjukkan benar, namun masih terdapat
selang nilai antara nilai 0 dan 1 sehingga
diperlukan suatu himpunan fuzzy yang
memiliki selang nilai antara 0 dan 1. Oleh
sebab itu, pada tahun 1965, Lotfi A. Zadeh
memperkenalkan teori himpunan fuzzy dimana
teori tersebut menjelaskan bahwa setiap
anggota himpunan fuzzy memiliki derajat
keanggotaan yang bernilai kontinu antara 0
sampai 1.
A. Himpunan Fuzzy
Teori himpunan fuzzy merupakan suatu
kerangka matematis yang digunakan untuk
merepresentasikan
ketidakpastian,
ketidakjelasan, ketidaktepatan, kekurangan
informasi dan kebenaran parsial (Tettamanzi
2001) dalam Kusumadewi et al (2006).
Dalam metode Mamdani, variabel
masukan maupun variabel keluaran dibagi
menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.
Variabel masukan dapat berupa input tungal
maupun input jamak.
4
• Input jamak
Pada input jamak, aturan-aturan yang ada
akan mencakup lebih dari satu masukan X dan
Y serta satu keluaran tunggal Z, contoh :
- Jika X pendek dan Y pendek maka Z
kurang panjang
- Jika X sedang dan Y sedang maka Z sedang
- Jika X panjang dan Y panjang maka Z
sangat panjang
B. Fungsi Keanggotaan
Fungsi
keanggotaan
(membership
function) merupakan suatu kurva yang
menunjukkan pemetaan titik-titik input data
ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga
disebut dengan derajat keanggotaan) yang
memiliki interval antara 0 dan 1 (Kusumadewi
2002).
Dengan kata lain, bahwa fungsi
keanggotaan dimaksudkan untuk memperluas
nilai yang dianggap tunggal (crisp) menjadi
suatu nilai jamak atau fuzzy (contoh : umur)
agar nantinya dapat dihasilkan suatu fungsi
keanggotaan yang bersifat kontinu dengan
menggunakan himpunan fuzzy tersebut.
Fungsi
keanggotaaan
dapat
direpresentasikan
melalui
beberapa
pendekatan fungsi, salah satunya seperti
pendekatan fungsi menggunakan representasi
kurva segitiga dan representasi kurva
trapesium (Kusumadewi 2002).
• Representasi kurva segitiga
Kurva segitiga pada dasarnya merupakan
gabungan antara dua garis (linear).
derajat
keanggotaan
1
0
a
b
domain
Gambar 1 Kurva segitiga.
c
Fungsi keanggotaan :
µ(x) =
0;
(x - a) / (b - a);
(c - x) / (c - b);
x ≤ a atau x ≥ c
a≤x≤b
b≤x≤c
• Representasi kurva trapesium
Kurva trapesium pada dasarnya seperti
bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa
titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.
1
derajat
keanggotaan
• Input tunggal
Pada input tunggal, aturan-aturan yang ada
akan mencakup satu masukan tunggal X dan
satu keluaran tunggal Y, contoh :
- Jika X pendek maka Y pendek
- Jika X sedang maka Y sedang
- Jika X panjang maka Y panjang
0
a
c
b
d
domain
Gambar 2 Kurva trapesium.
Fungsi keanggotaan :
µ(x) =
0;
(x - a) / (b - a);
1;
x ≤ a atau x ≥ d
a≤x≤b
b≤x≤c
(d - x) / (d - c);
c≤x≤d
C. Penalaran Metode Mamdani
Metode Mamdani dikemukakan pada
tahun 1975 oleh Ebrahim Mamdani. Metode
ini merupakan metode fuzzy inference system
yang paling umum dijumpai karena metode
ini merupakan salah satu control system yang
pertama kali dibuat menggunakan teori
himpunan fuzzy. Selain itu, metode ini juga
lebih diterima oleh banyak pihak karena
metode ini dapat menerima input dari manusia
(bukan mesin).
Sistem fuzzy Mamdani menggunakan basis
aturan seperti persamaan berikut :
IF (x1 is A1) • ( x2 is A2) • … • (xn is An)
THEN y is B
Ilustrasi sistem inferensi fuzzy Mamdani
dapat dilihat pada Gambar 3.
5
Fuzzy Input
µ
µ
a1
µ
b1
x
µ
Metode Implikasi
(Min)
y
µ
a2
c1
z
µ
b2
x
c2
z
y
c’
µ
Metode
Agregasi
(Max)
Defuzzifikasi
(Centroid)
z
Gambar 3 Sistem inferensi fuzzy Mamdani.
Pada metode Mamdani, fungsi implikasi
yang digunakan adalah MIN (fungsi ini akan
memotong output himpunan fuzzy) dan secara
otomatis operator logika yang akan digunakan
adalah operator AND serta defuzzifikasi
(penegasan) yang akan digunakan adalah
menggunakan metode centroid of area (Zcoa).
D. Fuzzy Inference System
Fuzzy Inference System (FIS) merupakan
suatu proses perumusan pemetaan dari input
ke output dengan menggunakan logika fuzzy
(Gulley & Jang 1999) dalam Marimin (2002).
Proses fuzzy inference system dapat dilihat
pada Gambar 4.
input
fuzzy
tersebut. Aggregation digunakan untuk
menggabungkan seluruh output gugus fuzzy
menjadi sebuah output gugus fuzzy kemudian
dilakukan proses defuzzifikasi sebagai proses
akhir (output) yaitu proses pengubahan hasil
fuzzy menjadi hasil yang memiliki nilai
tunggal (crisp).
Dalam sistem inferensi fuzzy ada beberapa
komponen
utama
yang
dibutuhkan.
Komponen tersebut meliputi data variabel
input, data variabel output dan data aturan.
Untuk mengolah data masukan dibutuhkan
beberapa fungsi meliputi fungsi fuzzifikasi
yang terbagi dua, yaitu : fungsi untuk
menentukan nilai jenis keanggotaan suatu
himpunan dan fungsi penggunaan operator.
Fungsi fuzzifikasi akan mengubah nilai crisp
(nilai aktual) menjadi nilai fuzzy (nilai kabur).
Selain
itu,
dibutuhkan
pula
fungsi
defuzzifikasi, yaitu : fungsi untuk memetakan
kembali nilai fuzzy menjadi nilai crisp yang
menjadi output atau nilai solusi permasalahan.
E. Defuzzifikasi
Defuzzifikasi merupakan suatu cara untuk
mendapatkan nilai crisp dari sebuah
himpunan fuzzy, dimana nilai crisp (nonfuzzy) tersebut merupakan sebuah nilai yang
mampu merepresentasikan himpunan fuzzy
yang melingkupinya. Metode yang digunakan
untuk melakukan proses defuzzifikasi yaitu
centroid of area (Zcoa), dimana pada metode
ini solusi diperoleh dengan cara mengambil
titik pusat daerah fuzzy.
• Untuk variabel kontinu :
operasi fuzzy
metode implikasi
• Untuk variabel diskret :
metode agregasi
output
defuzzifikasi
Gambar 4 Fuzzy inference system.
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan
bahwa input data yang diterima berupa nilai
fuzzy
kemudian
ditentukan
derajat
keanggotaannya. Apabila kondisi mempunyai
aturan lebih dari satu maka diterapkan operasi
fuzzy. Operasi fuzzy diperlukan apabila
anteseden untuk suatu aturan lebih dari satu
dan digunakan untuk menentukan fungsi
keanggotaan hasil inferensi setiap aturan
Pada komposisi aturan Mamdani, terdapat
beberapa metode defuzzifikasi selain metode
centroid yang telah dijelaskan sebelumnya,
yaitu :
• Metode centroid
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
dengan cara mengambil titik pusat daerah
fuzzy.
• Metode bisektor
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
dengan cara mengambil nilai pada domain
fuzzy yang memiliki nilai keanggotan
6
sebagian dari jumlah total nilai keanggotaan
pada daerah fuzzy.
mungkin lebih. Variasi tanaman Anthurium
bunga dapat dilihat pada Gambar 6.
• Metode mean of maximum
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
dengan cara mengambil nilai rata-rata
domain yang memiliki nilai keanggotaan
maksimum.
• Metode largest of maximum
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
dengan cara mengambil nilai terbesar dari
domain yang memiliki nilai keanggotaan
maksimum.
• Metode smallest of maximum
Pada metode ini, solusi crisp diperoleh
dengan cara mengambil nilai terkecil dari
domain yang memiliki nilai keanggotaan
maksimum.
Input dari suatu proses defuzzifikasi adalah
suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari
komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan
output yang diperoleh adalah suatu bilangan
pada domain himpunan fuzzy tersebut. Dengan
demikian, jika diberikan suatu himpunan fuzzy
dalam range tertentu, maka dapat diambil
suatu nilai crisp tertentu sebagai hasil akhir
keluaran. Proses defuzzifikasi untuk metode
centroid dapat dilihat pada Gambar 5.
µ
c’
Gambar 6 Variasi tanaman Anthurium bunga.
Dalam dunia florikultura, Anthurium
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
Anthurium daun dan Anthurium bunga
(Wahyuni 1999). Anthurium daun memiliki
bentuk daun yang indah, tetapi bunganya
kurang menarik. Sementara itu, Anthurium
bunga memiliki bunga yang menarik, terdiri
atas : seludang bunga (spathe), tongkol bunga
(spadix) dan tangkai bunga (peduncle).
Masing-masing jenis memiliki berbagai
varietas yang kini semakin berkembang, baik
dari bentuk bunga maupun daunnya. Selain
itu, tanaman ini juga memiliki banyak
keanekaragaman, baik dari warna, bentuk
maupun teksturnya. Keanekaragaman daun
pada tanaman Anthurium dapat dilihat pada
Gambar 7.
defuzzifikasi
(centroid)
z
coa
Gambar 5 Proses defuzzifikasi (metode
centroid).
Tanaman Anthurium
Anthurium
(Anthurium
Andreanum)
merupakan tanaman hias tropik dari famili
Araceae. Nama Anthurium berasal dari bahasa
Yunani yang berarti anthos (bunga) dan oura
(ekor). Tanaman ini dapat tumbuh menyebar
di Amerika Latin, Asia dan Afrika. Namun,
beberapa spesies yang ada pada Anthurium
ditemukan di Panama, Kolombia, dan
Ekuador. Tanaman Anthurium merupakan
tanaman bersemak, tumbuh tegak dan tidak
terlalu tinggi pertumbuhannya. Tanaman ini
juga dapat tumbuh dengan baik pada tingkat
kelembapan rendah hingga sedang. Tanaman
Anthurium dapat dipelihara di daerah yang
berketinggian antara 0-1000 m dpl. Variasi
pada tanaman Anthurium sudah banyak
ditemukan sekitar 8000 spesies bahkan
Gambar 7 Keanekaragaman daun pada
tanaman Anthurium.
Untuk warna, tanaman ini memiliki warna
yang beragam mulai dari hijau pupus, hijau
muda, hijau kekuningan hingga hijau kehitamhitaman. Untuk bentuk, tanaman ini memiliki
beberapa bentuk, seperti : segitiga menyudut
lancip, oval, jantung, menjari dan bulat. Untuk
tepi daun memiliki beberapa bentuk, seperti :
ada yang melekuk-lekuk, lurus dan
bergelombang. Untuk tekstur, tanaman ini
memiliki bermacam-macam tekstur, seperti :
halus, kaku dan keras, berkerut hingga
berbulu halus (beludru).
Beberapa nama varietas pada tanaman
Anthurium bunga dapat dilihat pada Tabel 1.
7
Tabel 1 Varietas tanaman Anthurium bunga.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Aksesi
Anthurium cv.boneto
Anthurium scadent
Anthurium cv.saxo
Anthurium cv.sonate
Anthurium cv.valentino
Anthurium cv.angel
Anthurium nymphaefolium
Anthurium cv.cassino
Anthurium cv.fantasia
Anthurium cv.cognac
Tipe
Hibrida
Spesies
Hibrida
Hibrida
Hibrida
Hibrida
Spesies
Hibrida
Hibrida
Hibrida
Budidaya Anthurium berkembang pesat di
Indonesia terutama di sentra produksi
tanaman hias Jawa Barat (Lembang Bandung,
Sukabumi, Cianjur dan Bogor), Jawa Tengah
(Ungaran, Bandungan dan Semarang), Jawa
Timur (Batu Malang, Tlekung dan Pasuruan)
serta Sumatera Utara khususnya daerah
Brastagi. Pembudidayaannya menggunakan
paranet sebagai naungan dan yang paling baik
adalah yang memiliki 70% daya serap sinar
matahari. Suhu yang diperlukan tanaman ini
berkisar antara l8-20oC pada malam hari, dan
27-30°C pada siang hari dengan persentase
kelembapan antara 50-90%.
Perbanyakan Anthurium dapat dilakukan
dengan cara generatif (biji) maupun vegetatif
(pemecahan anakan atau setek). Penyerbukan
sendiri (self pollination) jarang terjadi
sehingga harus dilakukan penyerbukan silang
(cross pollination) secara buatan. Teknik ini
merupakan cara perbanyakan generatif yang
paling tepat terutama dalam kegiatan
pemuliaan untuk menghasilkan biji hibrida
yang selanjutnya merupakan langkah untuk
melahirkan jenis baru yang lebih bervariasi.
Anthurium cv.boneto
Anthurium cv.boneto ini merupakan jenis
Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat
lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah
dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini
juga memiliki spathe yang berbentuk cordate
atau ovate (ovate atau bentuk jantung) dan
memiliki spadix yang berbentuk tapered
(silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk
melihat keseluruhan karakteristik
dari
tanaman Anthurium cv.boneto dapat dilihat
pada Lampiran 1. Varietas pada tanaman
Anthurium cv.boneto dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 8 Tanaman Anthurium cv.boneto.
Anthurium scadent
Anthurium scadent ini merupakan jenis
Anthurium spesies. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat
lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah
dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini
juga memiliki spathe yang berbentuk cordate
atau ovate (ovate atau bentuk jantung) dan
memiliki spadix yang berbentuk tapered
(silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk
melihat keseluruhan karakteristik dari
tanaman Anthurium scadent dapat dilihat pada
Lampiran 2. Varietas tanaman Anthurium
scadent dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Tanaman Anthurium scadent.
Anthurium cv.saxo
Anthurium cv.saxo ini merupakan jenis
Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk triangular atau
sagittate (mirip segitiga). Tanaman ini juga
memiliki spathe yang berbentuk broad ovate
(ovate lebar) dan memiliki spadix yang
berbentuk cylindric (silinder). Untuk melihat
keseluruhan karakteristik dari tanaman
Anthurium cv.saxo dapat dilihat pada
Lampiran 3. Varietas tanaman Anthurium
cv.saxo dapat dilihat pada Gambar 10.
8
Gambar 10 Tanaman Anthurium cv.saxo.
Gambar 12 Tanaman Anthurium cv.valentino.
Anthurium cv.sonate
Anthurium cv.sonate ini merupakan jenis
Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat
lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah
dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini
juga memiliki spathe yang berbentuk broad
ovate (ovate lebar) dan memiliki spadix yang
berbentuk tapered (silinder dengan ujung
lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan
karakteristik
dari tanaman Anthurium
cv.sonate dapat dilihat pada Lampiran 4.
Varietas pada tanaman Anthurium cv.sonate
dapat dilihat pada Gambar 11.
Anthurium cv.angel
Anthurium cv.angel ini merupakan jenis
Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat
lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah
dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini
juga memiliki spathe yang berbentuk almost
atau circled (bulat atau hampir membulat) dan
memiliki spadix yang berbentuk tapered
(silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk
melihat keseluruhan karakteristik
dari
tanaman Anthurium cv.angel dapat dilihat
pada Lampiran 6. Varietas pada tanaman
Anthurium cv.angel dapat dilihat pada
Gambar 13.
Gambar 11 Tanaman Anthurium cv.sonate.
Anthurium cv.valentino
Anthurium cv.valentino ini merupakan
jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini
merupakan jenis dari Anthurium bunga yang
memiliki bentuk helaian daun berbentuk
cordate (mirip jantung). Tanaman ini juga
memiliki spathe yang berbentuk broad elliptic
(ellips lebar) dan memiliki spadix yang
berbentuk cylindric (silinder). Untuk melihat
keseluruhan karakteristik
dari tanaman
Anthurium cv.valentino dapat dilihat pada
Lampiran 5. Varietas pada tanaman
Anthurium cv.valentino dapat dilihat pada
Gambar 12.
Gambar 13 Tanaman Anthurium cv.angel.
Anthurium nymphaefolium
Anthurium nymphaefolium ini merupakan
jenis Anthurium spesies. Tanaman ini
merupakan jenis dari Anthurium bunga yang
memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate
(bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke
arah ujung daun). Tanaman ini juga memiliki
spathe yang berbentuk falcatous ovate (ovate
memanjang) dan memiliki spadix yang
berbentuk tapered (silinder dengan ujung
lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan
karakteristik dari
tanaman Anthurium
nymphaefolium dapat dilihat pada Lampiran 7.
Varietas
pada
tanaman
Anthurium
nymphaefolium dapat dilihat pada Gambar 14.
9
Gambar 14 Tanaman Anthurium
nymphaefolium.
Anthurium cv.cassino
Anthurium cv.cassino ini merupakan jenis
Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat
lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah
dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini
juga memiliki spathe yang berbentuk almost
atau circled (bulat atau hampir membulat) dan
memiliki spadix yang berbentuk cylindric
(silinder). Untuk melihat
keseluruhan
karakteristik
dari tanaman Anthurium
cv.cassino dapat dilihat pada Lampiran 8.
Varietas pada tanaman Anthurium cv.cassino
dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 16 Tanaman Anthurium cv.fantasia.
Anthurium cv.cognac
Anthurium cv.cognac ini merupakan jenis
Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat
lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah
dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini
juga memiliki spathe berbentuk almost atau
circled (bulat atau hampir membulat) dan
memiliki spadix yang berbentuk tapered
(silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk
melihat keseluruhan karakteristik
dari
tanaman Anthurium cv.cognac dapat dilihat
pada Lampiran 10. Varietas pada tanaman
Anthurium cv.cognac dapat dilihat pada
Gambar 17.
Gambar 17 Tanaman Anthurium cv.cognac.
Gambar 15 Tanaman Anthurium cv.cassino.
Anthurium cv.fantasia
Anthurium cv.fantasia ini merupakan jenis
Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan
jenis dari Anthurium bunga yang memiliki
bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat
lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah
dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini
juga memiliki spathe yang berbentuk broad
elliptic (ellips lebar) dan memiliki spadix
yang berbentuk tapered (silinder dengan
ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan
karakteristik
dari tanaman Anthurium
cv.fantasia dapat dilihat pada Lampiran 9.
Varietas pada tanaman Anthurium cv.fantasia
dapat dilihat pada Gambar 16.
Identifikasi Anthurium Oleh Pakar
Anthurium merupakan suatu genus
tanaman pada famili Araceae yang memiliki
lebih dari 1.000 spesies. Tanaman Anthurium
telah dikenal dan digunakan sebagai tanaman
hias sejak dahulu kala. Genus Anthurium
memiliki lebih dari 800 spesies dan
dikenalnya pemuliaan Anthurium sejak dulu
menyebabkan diversitas genetik pada kultivarkultivar yang beredar saat ini sangat tinggi
dan kompleks.
Identifikasi tanaman Anthurium bukanlah
sesuatu hal yang mudah dilakukan. Oleh
karena
itu,
pakar
melakukan
pengidentifikasian tanaman dalam diversitas
karakter dan jenis yang tinggi dan dilakukan
secara
bertahap,
dimulai
dengan
mengidentifikasi pola pertumbuhan tanaman,
10
daun, geniculum dan tangkai daun, seludang
daun, akar, bunga dan tangkai bunga
(peduncle, spathe dan spadix), serta buah dan
biji. Namun dalam penelitian ini, tanaman
Anthurium diidentifikasi hanya pada bagian
daun, spathe dan spadix.
Pengamatan pada tanaman Anthurium
dilakukan pada saat usia tanaman berumur
minimal dua tahun. Syarat tumbuh tanaman
yang perlu diperhatikan dalam melakukan
identifikasi tanaman Anthurium, yaitu :
• Tempat pengujian tanaman berada pada
ketinggian tempat optimum > 800m dpl.
• Media tanam campuran yang sesuai dengan
tanaman Anthurium.
METODE PENELITIAN
Anthurium memiliki ciri-ciri morfologis
yang berbeda antar beberapa varietas. Secara
fisik, perbedaan antar beberapa varietas
tanaman Anthurium tersebut dapat dilihat
dengan jelas pada bagian daun, spathe dan
spadix baik dari bentuk tanaman tersebut
maupun dari warna tanaman itu sendiri.
Oleh karena itu, dibuat sistem pakar yang
diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan
yang mendekati pakar. Pada penelitian ini
akan digunakan metode penelitian yang
mengacu pada tahap-tahap pembentukan
sistem pakar seperti yang dijelaskan Marimin
(2002).
• Ukuran pot sebesar 15 cm (diameter).
Mulai
• Jumlah tanaman per pot yaitu 1 tanaman.
• Pemupukan sebanyak 5g per pot pupuk
pelepas lambat (Dekastar, Osmocote
16:16:16) setiap tiga bulan.
Tahap
identifikasi masalah
• Pemberian pupuk NPK 2g/l seminggu
sekali diberikan bersamaan penyiraman.
Tahap
mencari sumber pengetahuan
• Pengairan disesuaikan dengan pengairan
yang optimum untuk Anthurium.
• Tanaman ditanam pada kelembaban udara
70% - 90%.
Tahap
akusisi pengetahuan
• Suhu harian minimal 19oC - 21oC.
• Naungan berupa paranet sepanjang tahun.
Selain itu, adapula syarat utama
pengidentifikasian tanaman Anthurium yang
perlu diperhatikan dari ketiga bagian tanaman
Anthurium (daun, spathe dan spadix), yaitu :
Tahap
representasi pengetahuan
Tahap
pengembangan mesin inferensi
• Daun : pengidentifikasian tanaman dilihat
dari daun ke-3, daun ke-5, daun ke-7 dan
seterusnya. Daun yang diidentifikasi bukan
daun floral (floral leaves), daun mekar
sempurna, sehat, tidak cacat fisik dari
tanaman yang sehat dan tidak mengalami
gangguan fisiologis.
• Spathe : pengidentifikasian tanaman dilihat
dari bunga setelah periode pembungaan ke3, spathe normal, tidak cacat fisik, tanaman
sehat, bebas dari serangan hama penyakit,
tidak mengalami gangguan fisiologis dan
berukuran maksimal pada umur saat warna
spadix 1/3 bagian atas.
• Spadix : pengidentifikasian tanaman dilihat
dari bunga setelah periode pembungaan ke3, spadix normal, tidak cacat fisik, tanaman
sehat, bebas dari serangan hama penyakit,
tidak mengalami gangguan fisiologis dan
berukuran maksimal pada umur saat warna
spadix 1/3 bagian atas.
Tahap
implementasi
Tahap
pengujian
Tidak
Mewakili
human expert ?
Ya
Selesai
Gambar 18 Tahap pembentukan sistem pakar.
Download