2 Mamdani, dikarenakan hasil dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa keakuratan yang didapatkan oleh sistem pakar mencapai lebih dari 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesimpulan yang dihasilkan oleh sistem pakar sudah dapat mendekati pakar. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem pakar yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan dan membedakan beberapa varietas yang berbeda dari tanaman Anthurium. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari sistem pakar adalah : • Data yang digunakan bersumber dari data Balai Penelitian Tanaman Hias di Segunung, Cipanas. • Data yang diuji yaitu berupa ciri-ciri morfologis hanya pada daun, spathe dan spadix. • Sistem pakar ini hanya menggunakan sepuluh varietas Anthurium bunga, yaitu : Anthurium cv.boneto, A.scadent, A.cv.saxo, A.cv.sonate A.cv.valentino, A.cv.angel, A.nymphaefolium, A.cv.cassino, A.cv.fantasia dan A.cv.cognac. • Hasil keluaran sistem berupa kesimpulan dari varietas pada tanaman Anthurium yang telah diuji. • Pengguna yang memakai sistem pakar ini adalah pihak yang membutuhkan informasi mengenai pengidentifikasian varietas tanaman Anthurium dengan syarat pengguna setidaknya memiliki dasar pengetahuan mengenai hortikultura dan mengerti istilah-istilah yang lazim digunakan dalam dunia pemuliaan dan genetik tanaman, misalnya : para tenaga ahli dan penyuluh pertanian. Manfaat Manfaat penelitian ini adalah untuk menentukan varietas pada tanaman Anthurium yang nantinya diharapkan dapat membantu pihak yang membutuhkan informasi sehubungan dengan jenis varietas yang membutuhkan lingkungan tumbuh optimal yang berbeda dan teknik budidaya yang diaplikasikan untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik, dengan syarat pengguna setidaknya memiliki dasar pengetahuan mengenai hortikultura, misalnya : para tenaga ahli dan penyuluh pertanian dalam menentukan varietas pada tanaman Anthurium yang memiliki keanekaragaman varietas seiring dengan perkembangan pertumbuhannya, baik dari spesies maupun hibrida. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pakar A. Definisi Sistem pakar adalah suatu perangkat lunak komputer yang menggunakan pengetahuan simbolik untuk meniru perilaku seorang atau sekelompok ahli (Marimin 2002). B. Ciri-ciri Sistem Pakar Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan keberadaan seorang pakar. Adapun ciri dari sistem pakar (Kusrini 2006), yaitu : • Hanya terbatas pada bidang yang spesifik. • Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak lengkap atau tidak pasti. • Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikan dengan cara yang mudah dipahami. • Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu. • Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. • Output bersifat nasihat atau anjuran. • Output tergantung dari dialog dengan user. C. Struktur Sistem Pakar Pada prinsipnya, menurut Marimin (2002), sistem pakar tersusun dari beberapa komponen yang mencakup akusisi pengetahuan, representasi pengetahuan, mekanisme inferensi dan interaksi manusiamesin. Akusisi Pengetahuan Akusisi pengetahuan merupakan suatu objek utama analisis dimana keberadaannya perlu didukung oleh sistem pengetahuan dasar (knowledge based system) yang berupa pendefinisian unsur (modelisasi masalah) dan struktur dasar (formalisasi penyajian) untuk menginterpretasikan data (masukan informasi dari pemakai) dan memecahkan masalah (penyajian informasi ke pemakai) menurut tingkat kompleksitasnya (Schreiber, Breuker, Bredeweg dan Wielinga, 1988) dalam Marimin (2002). Fasilitas akusisi pengetahuan digunakan sebagai alat untuk mengisi atau mendapatkan pengetahuan, fakta, aturan dan model yang 3 diperlukan oleh suatu sistem pakar dari berbagai sumber. Pengetahuan tersebut didapat dari akusisi pengetahuan oleh para pakar dan pengorganisasian dari berbagai sumber (buku, jurnal, makalah dan lain-lain) yang relevan dengan ruang lingkup sistem pakar yang akan dikembangkan. Representasi Pengetahuan Basis pengetahuan merupakan bagian yang memuat beberapa objek pengetahuan serta hubungan yang dimiliki antar objekobjek tersebut. Basis pengetahuan itulah yang nantinya akan menjadi sumber kecerdasan sistem dan dijadikan sebagai alat mengambil kesimpulan oleh mesin inferensi. Menurut Marimin (2002), ada empat kriteria dalam memilih metode representasi pengetahuan, yaitu : • • • • Kemampuan representasi. Kemudahan dalam penalaran. Efisiensi proses akusisi. Efisiensi proses penalaran. Mekanisme Inferensi Inferensi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Dalam sistem pakar, proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut mesin inferensi (inference engine). Ada dua metode inferensi yang penting dalam sistem pakar, yaitu : • Forward chaining Suatu rantai yang dicari atau dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusi. • Backward chaining Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesis kembali ke fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Mesin inferensi merupakan komponen paling penting dalam suatu sistem pakar karena di dalam komponen ini terjadi proses memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model dan fakta yang nantinya disimpan dalam basis pengetahuan untuk mendapatkan suatu pemecahan atau kesimpulan. Interaksi Manusia- Mesin Interaksi antara manusia dan mesin merupakan faktor penting dalam sistem pakar karena media ini merupakan suatu alat untuk menerjemahkan suatu informasi atau pesan dari manusia ke mesin. Suatu informasi atau pesan dimasukkan oleh manusia ke dalam mesin lalu informasi tersebut diproses oleh mesin yang nantinya akan menghasilkan suatu keluaran. Hasil keluaran berupa suatu kesimpulan berdasarkan informasi yang diberikan sebelumnya. Interaksi manusia-mesin merupakan bagian fisik dari hardware, terutama yang berkaitan dengan kemudahan pengguna berkomunikasi dengan sistem masukan maupun keluaran (Leary 1985) dalam Marimin (2002). Logika Fuzzy Logika fuzzy merupakan suatu konsep yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti. Selain itu, logika fuzzy juga dapat membangun serta dapat mengaplikasikan pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan. Logika fuzzy berdasar pada bahasa manusia. Pengetahuan atau pengalaman dari pakar dapat dengan mudah dipakai untuk membangun logika fuzzy. Dengan logika fuzzy, sistem kepakaran manusia bisa diimplementasikan ke dalam bahasa mesin secara mudah dan efisien (Naba 2009). Kebanyakan manusia menganggap logika fuzzy merupakan sesuatu hal yang rumit dan tidak menyenangkan, namun pada kenyataannya logika fuzzy merupakan suatu hal yang menarik untuk dipelajari. Seseorang tidak dapat memutuskan sesuatu masalah dengan jawaban sederhana seperti salah atau benar. Nilai 0 menunjukkan salah dan nilai 1 menunjukkan benar, namun masih terdapat selang nilai antara nilai 0 dan 1 sehingga diperlukan suatu himpunan fuzzy yang memiliki selang nilai antara 0 dan 1. Oleh sebab itu, pada tahun 1965, Lotfi A. Zadeh memperkenalkan teori himpunan fuzzy dimana teori tersebut menjelaskan bahwa setiap anggota himpunan fuzzy memiliki derajat keanggotaan yang bernilai kontinu antara 0 sampai 1. A. Himpunan Fuzzy Teori himpunan fuzzy merupakan suatu kerangka matematis yang digunakan untuk merepresentasikan ketidakpastian, ketidakjelasan, ketidaktepatan, kekurangan informasi dan kebenaran parsial (Tettamanzi 2001) dalam Kusumadewi et al (2006). Dalam metode Mamdani, variabel masukan maupun variabel keluaran dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. Variabel masukan dapat berupa input tungal maupun input jamak. 4 • Input jamak Pada input jamak, aturan-aturan yang ada akan mencakup lebih dari satu masukan X dan Y serta satu keluaran tunggal Z, contoh : - Jika X pendek dan Y pendek maka Z kurang panjang - Jika X sedang dan Y sedang maka Z sedang - Jika X panjang dan Y panjang maka Z sangat panjang B. Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan (membership function) merupakan suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 dan 1 (Kusumadewi 2002). Dengan kata lain, bahwa fungsi keanggotaan dimaksudkan untuk memperluas nilai yang dianggap tunggal (crisp) menjadi suatu nilai jamak atau fuzzy (contoh : umur) agar nantinya dapat dihasilkan suatu fungsi keanggotaan yang bersifat kontinu dengan menggunakan himpunan fuzzy tersebut. Fungsi keanggotaaan dapat direpresentasikan melalui beberapa pendekatan fungsi, salah satunya seperti pendekatan fungsi menggunakan representasi kurva segitiga dan representasi kurva trapesium (Kusumadewi 2002). • Representasi kurva segitiga Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara dua garis (linear). derajat keanggotaan 1 0 a b domain Gambar 1 Kurva segitiga. c Fungsi keanggotaan : µ(x) = 0; (x - a) / (b - a); (c - x) / (c - b); x ≤ a atau x ≥ c a≤x≤b b≤x≤c • Representasi kurva trapesium Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1. 1 derajat keanggotaan • Input tunggal Pada input tunggal, aturan-aturan yang ada akan mencakup satu masukan tunggal X dan satu keluaran tunggal Y, contoh : - Jika X pendek maka Y pendek - Jika X sedang maka Y sedang - Jika X panjang maka Y panjang 0 a c b d domain Gambar 2 Kurva trapesium. Fungsi keanggotaan : µ(x) = 0; (x - a) / (b - a); 1; x ≤ a atau x ≥ d a≤x≤b b≤x≤c (d - x) / (d - c); c≤x≤d C. Penalaran Metode Mamdani Metode Mamdani dikemukakan pada tahun 1975 oleh Ebrahim Mamdani. Metode ini merupakan metode fuzzy inference system yang paling umum dijumpai karena metode ini merupakan salah satu control system yang pertama kali dibuat menggunakan teori himpunan fuzzy. Selain itu, metode ini juga lebih diterima oleh banyak pihak karena metode ini dapat menerima input dari manusia (bukan mesin). Sistem fuzzy Mamdani menggunakan basis aturan seperti persamaan berikut : IF (x1 is A1) • ( x2 is A2) • … • (xn is An) THEN y is B Ilustrasi sistem inferensi fuzzy Mamdani dapat dilihat pada Gambar 3. 5 Fuzzy Input µ µ a1 µ b1 x µ Metode Implikasi (Min) y µ a2 c1 z µ b2 x c2 z y c’ µ Metode Agregasi (Max) Defuzzifikasi (Centroid) z Gambar 3 Sistem inferensi fuzzy Mamdani. Pada metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah MIN (fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy) dan secara otomatis operator logika yang akan digunakan adalah operator AND serta defuzzifikasi (penegasan) yang akan digunakan adalah menggunakan metode centroid of area (Zcoa). D. Fuzzy Inference System Fuzzy Inference System (FIS) merupakan suatu proses perumusan pemetaan dari input ke output dengan menggunakan logika fuzzy (Gulley & Jang 1999) dalam Marimin (2002). Proses fuzzy inference system dapat dilihat pada Gambar 4. input fuzzy tersebut. Aggregation digunakan untuk menggabungkan seluruh output gugus fuzzy menjadi sebuah output gugus fuzzy kemudian dilakukan proses defuzzifikasi sebagai proses akhir (output) yaitu proses pengubahan hasil fuzzy menjadi hasil yang memiliki nilai tunggal (crisp). Dalam sistem inferensi fuzzy ada beberapa komponen utama yang dibutuhkan. Komponen tersebut meliputi data variabel input, data variabel output dan data aturan. Untuk mengolah data masukan dibutuhkan beberapa fungsi meliputi fungsi fuzzifikasi yang terbagi dua, yaitu : fungsi untuk menentukan nilai jenis keanggotaan suatu himpunan dan fungsi penggunaan operator. Fungsi fuzzifikasi akan mengubah nilai crisp (nilai aktual) menjadi nilai fuzzy (nilai kabur). Selain itu, dibutuhkan pula fungsi defuzzifikasi, yaitu : fungsi untuk memetakan kembali nilai fuzzy menjadi nilai crisp yang menjadi output atau nilai solusi permasalahan. E. Defuzzifikasi Defuzzifikasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan nilai crisp dari sebuah himpunan fuzzy, dimana nilai crisp (nonfuzzy) tersebut merupakan sebuah nilai yang mampu merepresentasikan himpunan fuzzy yang melingkupinya. Metode yang digunakan untuk melakukan proses defuzzifikasi yaitu centroid of area (Zcoa), dimana pada metode ini solusi diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy. • Untuk variabel kontinu : operasi fuzzy metode implikasi • Untuk variabel diskret : metode agregasi output defuzzifikasi Gambar 4 Fuzzy inference system. Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa input data yang diterima berupa nilai fuzzy kemudian ditentukan derajat keanggotaannya. Apabila kondisi mempunyai aturan lebih dari satu maka diterapkan operasi fuzzy. Operasi fuzzy diperlukan apabila anteseden untuk suatu aturan lebih dari satu dan digunakan untuk menentukan fungsi keanggotaan hasil inferensi setiap aturan Pada komposisi aturan Mamdani, terdapat beberapa metode defuzzifikasi selain metode centroid yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu : • Metode centroid Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy. • Metode bisektor Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotan 6 sebagian dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. mungkin lebih. Variasi tanaman Anthurium bunga dapat dilihat pada Gambar 6. • Metode mean of maximum Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. • Metode largest of maximum Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. • Metode smallest of maximum Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Input dari suatu proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang diperoleh adalah suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Dengan demikian, jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai hasil akhir keluaran. Proses defuzzifikasi untuk metode centroid dapat dilihat pada Gambar 5. µ c’ Gambar 6 Variasi tanaman Anthurium bunga. Dalam dunia florikultura, Anthurium terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : Anthurium daun dan Anthurium bunga (Wahyuni 1999). Anthurium daun memiliki bentuk daun yang indah, tetapi bunganya kurang menarik. Sementara itu, Anthurium bunga memiliki bunga yang menarik, terdiri atas : seludang bunga (spathe), tongkol bunga (spadix) dan tangkai bunga (peduncle). Masing-masing jenis memiliki berbagai varietas yang kini semakin berkembang, baik dari bentuk bunga maupun daunnya. Selain itu, tanaman ini juga memiliki banyak keanekaragaman, baik dari warna, bentuk maupun teksturnya. Keanekaragaman daun pada tanaman Anthurium dapat dilihat pada Gambar 7. defuzzifikasi (centroid) z coa Gambar 5 Proses defuzzifikasi (metode centroid). Tanaman Anthurium Anthurium (Anthurium Andreanum) merupakan tanaman hias tropik dari famili Araceae. Nama Anthurium berasal dari bahasa Yunani yang berarti anthos (bunga) dan oura (ekor). Tanaman ini dapat tumbuh menyebar di Amerika Latin, Asia dan Afrika. Namun, beberapa spesies yang ada pada Anthurium ditemukan di Panama, Kolombia, dan Ekuador. Tanaman Anthurium merupakan tanaman bersemak, tumbuh tegak dan tidak terlalu tinggi pertumbuhannya. Tanaman ini juga dapat tumbuh dengan baik pada tingkat kelembapan rendah hingga sedang. Tanaman Anthurium dapat dipelihara di daerah yang berketinggian antara 0-1000 m dpl. Variasi pada tanaman Anthurium sudah banyak ditemukan sekitar 8000 spesies bahkan Gambar 7 Keanekaragaman daun pada tanaman Anthurium. Untuk warna, tanaman ini memiliki warna yang beragam mulai dari hijau pupus, hijau muda, hijau kekuningan hingga hijau kehitamhitaman. Untuk bentuk, tanaman ini memiliki beberapa bentuk, seperti : segitiga menyudut lancip, oval, jantung, menjari dan bulat. Untuk tepi daun memiliki beberapa bentuk, seperti : ada yang melekuk-lekuk, lurus dan bergelombang. Untuk tekstur, tanaman ini memiliki bermacam-macam tekstur, seperti : halus, kaku dan keras, berkerut hingga berbulu halus (beludru). Beberapa nama varietas pada tanaman Anthurium bunga dapat dilihat pada Tabel 1. 7 Tabel 1 Varietas tanaman Anthurium bunga. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Aksesi Anthurium cv.boneto Anthurium scadent Anthurium cv.saxo Anthurium cv.sonate Anthurium cv.valentino Anthurium cv.angel Anthurium nymphaefolium Anthurium cv.cassino Anthurium cv.fantasia Anthurium cv.cognac Tipe Hibrida Spesies Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Spesies Hibrida Hibrida Hibrida Budidaya Anthurium berkembang pesat di Indonesia terutama di sentra produksi tanaman hias Jawa Barat (Lembang Bandung, Sukabumi, Cianjur dan Bogor), Jawa Tengah (Ungaran, Bandungan dan Semarang), Jawa Timur (Batu Malang, Tlekung dan Pasuruan) serta Sumatera Utara khususnya daerah Brastagi. Pembudidayaannya menggunakan paranet sebagai naungan dan yang paling baik adalah yang memiliki 70% daya serap sinar matahari. Suhu yang diperlukan tanaman ini berkisar antara l8-20oC pada malam hari, dan 27-30°C pada siang hari dengan persentase kelembapan antara 50-90%. Perbanyakan Anthurium dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) maupun vegetatif (pemecahan anakan atau setek). Penyerbukan sendiri (self pollination) jarang terjadi sehingga harus dilakukan penyerbukan silang (cross pollination) secara buatan. Teknik ini merupakan cara perbanyakan generatif yang paling tepat terutama dalam kegiatan pemuliaan untuk menghasilkan biji hibrida yang selanjutnya merupakan langkah untuk melahirkan jenis baru yang lebih bervariasi. Anthurium cv.boneto Anthurium cv.boneto ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk cordate atau ovate (ovate atau bentuk jantung) dan memiliki spadix yang berbentuk tapered (silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.boneto dapat dilihat pada Lampiran 1. Varietas pada tanaman Anthurium cv.boneto dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Tanaman Anthurium cv.boneto. Anthurium scadent Anthurium scadent ini merupakan jenis Anthurium spesies. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk cordate atau ovate (ovate atau bentuk jantung) dan memiliki spadix yang berbentuk tapered (silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium scadent dapat dilihat pada Lampiran 2. Varietas tanaman Anthurium scadent dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Tanaman Anthurium scadent. Anthurium cv.saxo Anthurium cv.saxo ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk triangular atau sagittate (mirip segitiga). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk broad ovate (ovate lebar) dan memiliki spadix yang berbentuk cylindric (silinder). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.saxo dapat dilihat pada Lampiran 3. Varietas tanaman Anthurium cv.saxo dapat dilihat pada Gambar 10. 8 Gambar 10 Tanaman Anthurium cv.saxo. Gambar 12 Tanaman Anthurium cv.valentino. Anthurium cv.sonate Anthurium cv.sonate ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk broad ovate (ovate lebar) dan memiliki spadix yang berbentuk tapered (silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.sonate dapat dilihat pada Lampiran 4. Varietas pada tanaman Anthurium cv.sonate dapat dilihat pada Gambar 11. Anthurium cv.angel Anthurium cv.angel ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk almost atau circled (bulat atau hampir membulat) dan memiliki spadix yang berbentuk tapered (silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.angel dapat dilihat pada Lampiran 6. Varietas pada tanaman Anthurium cv.angel dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 11 Tanaman Anthurium cv.sonate. Anthurium cv.valentino Anthurium cv.valentino ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk cordate (mirip jantung). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk broad elliptic (ellips lebar) dan memiliki spadix yang berbentuk cylindric (silinder). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.valentino dapat dilihat pada Lampiran 5. Varietas pada tanaman Anthurium cv.valentino dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 13 Tanaman Anthurium cv.angel. Anthurium nymphaefolium Anthurium nymphaefolium ini merupakan jenis Anthurium spesies. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah ujung daun). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk falcatous ovate (ovate memanjang) dan memiliki spadix yang berbentuk tapered (silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium nymphaefolium dapat dilihat pada Lampiran 7. Varietas pada tanaman Anthurium nymphaefolium dapat dilihat pada Gambar 14. 9 Gambar 14 Tanaman Anthurium nymphaefolium. Anthurium cv.cassino Anthurium cv.cassino ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk almost atau circled (bulat atau hampir membulat) dan memiliki spadix yang berbentuk cylindric (silinder). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.cassino dapat dilihat pada Lampiran 8. Varietas pada tanaman Anthurium cv.cassino dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 16 Tanaman Anthurium cv.fantasia. Anthurium cv.cognac Anthurium cv.cognac ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini juga memiliki spathe berbentuk almost atau circled (bulat atau hampir membulat) dan memiliki spadix yang berbentuk tapered (silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.cognac dapat dilihat pada Lampiran 10. Varietas pada tanaman Anthurium cv.cognac dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 Tanaman Anthurium cv.cognac. Gambar 15 Tanaman Anthurium cv.cassino. Anthurium cv.fantasia Anthurium cv.fantasia ini merupakan jenis Anthurium hibrida. Tanaman ini merupakan jenis dari Anthurium bunga yang memiliki bentuk helaian daun berbentuk ovate (bulat lonjong dengan bagian lebih lebar ke arah dasar daun atau tangkai daun). Tanaman ini juga memiliki spathe yang berbentuk broad elliptic (ellips lebar) dan memiliki spadix yang berbentuk tapered (silinder dengan ujung lebih kecil). Untuk melihat keseluruhan karakteristik dari tanaman Anthurium cv.fantasia dapat dilihat pada Lampiran 9. Varietas pada tanaman Anthurium cv.fantasia dapat dilihat pada Gambar 16. Identifikasi Anthurium Oleh Pakar Anthurium merupakan suatu genus tanaman pada famili Araceae yang memiliki lebih dari 1.000 spesies. Tanaman Anthurium telah dikenal dan digunakan sebagai tanaman hias sejak dahulu kala. Genus Anthurium memiliki lebih dari 800 spesies dan dikenalnya pemuliaan Anthurium sejak dulu menyebabkan diversitas genetik pada kultivarkultivar yang beredar saat ini sangat tinggi dan kompleks. Identifikasi tanaman Anthurium bukanlah sesuatu hal yang mudah dilakukan. Oleh karena itu, pakar melakukan pengidentifikasian tanaman dalam diversitas karakter dan jenis yang tinggi dan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan mengidentifikasi pola pertumbuhan tanaman, 10 daun, geniculum dan tangkai daun, seludang daun, akar, bunga dan tangkai bunga (peduncle, spathe dan spadix), serta buah dan biji. Namun dalam penelitian ini, tanaman Anthurium diidentifikasi hanya pada bagian daun, spathe dan spadix. Pengamatan pada tanaman Anthurium dilakukan pada saat usia tanaman berumur minimal dua tahun. Syarat tumbuh tanaman yang perlu diperhatikan dalam melakukan identifikasi tanaman Anthurium, yaitu : • Tempat pengujian tanaman berada pada ketinggian tempat optimum > 800m dpl. • Media tanam campuran yang sesuai dengan tanaman Anthurium. METODE PENELITIAN Anthurium memiliki ciri-ciri morfologis yang berbeda antar beberapa varietas. Secara fisik, perbedaan antar beberapa varietas tanaman Anthurium tersebut dapat dilihat dengan jelas pada bagian daun, spathe dan spadix baik dari bentuk tanaman tersebut maupun dari warna tanaman itu sendiri. Oleh karena itu, dibuat sistem pakar yang diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang mendekati pakar. Pada penelitian ini akan digunakan metode penelitian yang mengacu pada tahap-tahap pembentukan sistem pakar seperti yang dijelaskan Marimin (2002). • Ukuran pot sebesar 15 cm (diameter). Mulai • Jumlah tanaman per pot yaitu 1 tanaman. • Pemupukan sebanyak 5g per pot pupuk pelepas lambat (Dekastar, Osmocote 16:16:16) setiap tiga bulan. Tahap identifikasi masalah • Pemberian pupuk NPK 2g/l seminggu sekali diberikan bersamaan penyiraman. Tahap mencari sumber pengetahuan • Pengairan disesuaikan dengan pengairan yang optimum untuk Anthurium. • Tanaman ditanam pada kelembaban udara 70% - 90%. Tahap akusisi pengetahuan • Suhu harian minimal 19oC - 21oC. • Naungan berupa paranet sepanjang tahun. Selain itu, adapula syarat utama pengidentifikasian tanaman Anthurium yang perlu diperhatikan dari ketiga bagian tanaman Anthurium (daun, spathe dan spadix), yaitu : Tahap representasi pengetahuan Tahap pengembangan mesin inferensi • Daun : pengidentifikasian tanaman dilihat dari daun ke-3, daun ke-5, daun ke-7 dan seterusnya. Daun yang diidentifikasi bukan daun floral (floral leaves), daun mekar sempurna, sehat, tidak cacat fisik dari tanaman yang sehat dan tidak mengalami gangguan fisiologis. • Spathe : pengidentifikasian tanaman dilihat dari bunga setelah periode pembungaan ke3, spathe normal, tidak cacat fisik, tanaman sehat, bebas dari serangan hama penyakit, tidak mengalami gangguan fisiologis dan berukuran maksimal pada umur saat warna spadix 1/3 bagian atas. • Spadix : pengidentifikasian tanaman dilihat dari bunga setelah periode pembungaan ke3, spadix normal, tidak cacat fisik, tanaman sehat, bebas dari serangan hama penyakit, tidak mengalami gangguan fisiologis dan berukuran maksimal pada umur saat warna spadix 1/3 bagian atas. Tahap implementasi Tahap pengujian Tidak Mewakili human expert ? Ya Selesai Gambar 18 Tahap pembentukan sistem pakar.