BAB III

advertisement



BAB III
TIJAUAN KHUSUS PROYEK
3.1
Latar Belakang Pemilihan Tema
Keunikan dari suatu komunitas adalah rasa cinta dan pengaguman dari apa
yang mereka sukai seperti benda, suatu kegiatan, suatu sensasi, suatu seni dan
lain-lain, seperti komunitas Harley Davidson, mereka tidak ragu untuk
mengeluarkan dana untuk sekedar melakukan touring, melengkapi motor-motor
besar mereka dengan aksesoris, dan melakukan perawatan yang ekstra untuk
kendaraan kesayangannya.
Sama halnya dengan komunitas Vespa, mereka tidak ragu untuk
melakukan perjalanan yang jauh untuk menghadiri kegiatan komunitasnya,
melakukan
modifikasi
ekstrem
atau
merubah
menjadi
bentuk
klasik,
mempercantik kendaraannya dengan aksesoris. Semua itu berasal dari kecintaan
yang amat sangat pada kendarannya. Hal ini menjadi tolak ukur dari pemilihan
tema, Metafora dianggap dapat menerjemahkan bentuk dari vespa kedalam
bangunan.
3.2
Pengertian Tema
Arsitektur
: ilmu dan seni merancang bangunan,kumpulan bangunan
dan struktur lain yang fungsional, terstruktur dengan baik serta memiliki nilainilai estetika(Ensiklopedia Nasional Indonesia,1990).
Metafora
: Metafora memiliki arti sebagai hubungan yang terjadi
antara dua benda atau lebih yang bersifat abstrak dan dapat mengidentifikasi pola
hubungan tersebut secara sejajar. Metafora menjadi suatu konsep rancangan
arsitektur yang yang memberikan keleluasaan imajinasi bagi arsitek dalam
perancangan arsitektur(Zakaria Effendi,27 April 2009).



http://digilib.mercubuana.ac.id/



mengidentifikasi metafora arsitektur ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Metafora abstrak (intangible metaphor) :Rancangan arsitektur yang mengacu
kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, misalnya:
sosial, budaya, kondisi manusia.
2. Metafora konkrit (tangible metaphor) : Rancangan arsitektur yang mengacu
kepada benda-benda nyata dan dapat dirasakan secara visual
3. Metafora kombinasi (combined metaphor) : Rancangan arsitektur yang
memiliki metafora abstrak dan konkrit didalamnya.
3.3
Perwujudan Tema Dalam Bangunan
Tema yang diambil untuk Selasar Vespa adalah Metafora Konkrit yang
diharapkan dapat menerjemahkan bentuk vespa kedalam bangunan. dimana
rancangan arsitektur yang mengacu kepada benda-benda nyata dan dapat
dirasakan secara visual. Bentuk kongkrit yang diambil untuk Selasar Vespa ini
adalah bentuk lengkung yang diadopsi dari vespa klasik.
Karakteristik:


Bulat, Padat, solid,
unik, cantik

garis
lengkung :
lemah,lembut,mengarah
Bentuk seperti ini akan
mewarnai eksterior
maupun interior

3.3.1
Bentuk Lengkung pada Bangunan
Perwujudan bentuk lengkung akan mewarnai eksterior maupun interior,
bentuk lengkung juga akan dipakai sebagai element penghias



http://digilib.mercubuana.ac.id/













3.4
Studi Banding Berkaitan Dengan Tema Proyek
Sebagai perbandingan dan juga acuan, studi banding akan meliputi
bangunan dengan tema yang sejenis.
3.4.1
TGV Haute-Picardie
Karya Calatrava 1989-1994 yang menerjemahkan bentuk burung
terbang kedalam bangunan (metafora kongkrit) merupakan sebuah stasiun
kereta api dijalur LGV Nord–Europe antara Lille dan Paris dengan model
arsitektur menghubungkan empat puluh meter baja lengkung dan struktur
beton mengacu pada pengkiasan sebuah burung yang mahabesar dengan
sayap-sayap yang dibentangkan. Bangunan yang paling mencolok,
didasarkan pada dua konvergen lengkungan baja 120 meter dan panjang
40 meter tinggi (Arcrev, 23/10/2010).
Bangunan yang paling jelas ekspresif burung, melambangkan
penerbangan dengan dinamisme bahkan lebih dari Saarinen’s TWA
terminal di New York, dua lengkungan utama datang bersama di paruh
burung. Stasiun yang terhubung dengan bandara dengan bentuk kedua
sayap yang berfungsi sebagai jalur menuju stasiun yang terhubung dengan
eskalator.



http://digilib.mercubuana.ac.id/




3.4.2

karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada
sebuah mobil sebagai konsepnya, yang diterjemahkan menjadi gubahan
masa lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolomkolom penyangganya sebagai ban mobil (metafora kombinasi).







http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download