ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TERNAK KAMBING PERAH (KASUS : TIGA SKALA PENGUSAHAAN DI KABUPATEN BOGOR) SKRIPSI DEWINTHA STANI H34066033 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEWINTHA STANI. Analisis Struktur Biaya Usaha Ternak Kambing Perah (Kasus : Tiga Skala Pengusahaan di Kabupaten Bogor). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan NUNUNG KUSNADI). Susu kambing merupakan hasil produk utama dari ternak kambing perah, yang bisa menjadi sumber pendapatan baru dan cukup menjanjikan. Namun, tidak semua jenis kambing perah mampu menghasilkan susu secara rutin dan dalam jumlah banyak. Jenis kambing yang banyak digunakan adalah Peranakan Etawa (PE). Sodiq dan Abidin (2008) mengatakan bahwa rataan produksi susu kambing PE di Indonesia sekitar 2 – 3 liter/ekor/hari. Dengan pengelolaan yang baik, induk kambing PE mampu berproduksi hingga 200 hari dalam satu tahun, sehingga kambing jenis ini memiliki potensi untuk dikembangkan Adanya peluang bisnis dari meningkatnya permintaan susu kambing dan harga susu kambing yang cukup tinggi menyebabkan banyak orang tertarik untuk membudidayakan kambing perah. Dalam merencanakan usaha ternak kambing perah penentuan skala usaha hendaknya diperhatikan dengan matang. Usaha ternak kambing perah dapat diusahakan dalam skala yang berbeda-beda. Ada yang berskala kecil, skala menengah serta ada yang berskala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usaha ternak kambing perah secara umum, menganalisis struktur biaya dan besaran biaya produksi usaha ternak kambing perah, serta menganalisis skala usaha ternak kambing perah yang paling efisien. Konsep dan alat analisis yang digunakan adalah analisis terhadap struktur biaya usaha ternak kambing perah berdasarkan skala usaha. Responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah tiga peternak yang dianggap mewakili kondisi pada masing-masing skala usaha. Hasil analisis biaya tetap, jika biaya penyusutan dimasukkan ke dalam biaya tetap, maka terlihat adanya kecenderungan dengan meningkatnya skala usaha akan meningkatkan biaya tetap per satuan ternak dan biaya tetap per liter susu. Sementara itu, jika biaya variabel non tunai diperhitungkan ke dalam biaya variabel menunjukkan bahwa semakin besar skala usaha akan menurunkan biaya variabel per satuan ternak dan biaya tetap per liter susu. Berdasarkan hasil analisis struktur biaya yang telah dilakukan, maka dapat ditentukan biaya produksi usaha ternak kambing perah per liter susu untuk masing-masing skala. Skala I sebesar Rp 26.521 per liter, skala II sebesar Rp 25.750 per liter, dan skala III sebesar Rp 17.472 Terlihat adanya kecenderungan dengan meningkatnya skala usaha maka biaya per satuan ternak dan per liter susu semakin menurun Berdasarkan analisis biaya tunai dan non tuni, biaya yang dikeluarkan pada skala I sebagian besar merupakan biaya non tunai dengan persentase 93,50 persen dari biaya produksi. Rendahnya persentase biaya tunai dikarenakan usaha ternak yang dilakukan masih terbatas sebagai usaha sampingan (subsisten), sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sepenuhnya untuk kegiatan usaha ternak tetapi lebih dicurahkan untuk kegiatan pokok sebagai petani. Berbeda halnya dengan skala II dan skala III, usaha ternak kambing perah sudah merupakan usaha pokok yang telah bersifat komersial dimana salah satu tujuan usaha ialah untuk memperoleh keuntungan. Kedua skala tersebut menunjukkan biaya tunai yang tidak berbeda jauh dikarenakan corak usahataninya sama yaitu telah berskala komersial dan teknologinya sama. Dari tabel tersebut juga diketahui bahwa persentase biaya tunai tertinggi terdapat pada skala II. Tingginya biaya tunai pada skala II dikarenakan usaha ternak yang dijalankan masih baru, sehingga biaya yang dibayarkan relatif lebih tinggi di awal usaha. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa komposisi biaya tunai dan non tunai dipengaruhi oleh karakteristik usaha ternak yang ada khususnya corak dan teknologi dan perkembangan usaha. Jika memperhitungkan biaya rumput dan tenaga kerja tersebut, maka diperoleh nilai BE minus, yang disebabkan karena tingginya biaya variabel per liter susu, sedangkan harga jual lebih murah karena kualitas susu yang rendah. Tingginya biaya variabel karena termasuk biaya yang diperhitungkan (biaya non tunai) seperti rumput dan tenaga kerja dimana kedua komponen biaya tersebut mempunyai persentase yang sangat tinggi pada biaya variabel. Artinya dalam skala bisnis, skala I merupakan skala yang tidak menguntungkan (unprofitable) karena jumlah ternak yang sedikit dan teknologi yang sederhana menyebabkan biaya produksi menjadi besar. Tetapi jika tidak dihitung biaya non tunainya, maka akan diperolah nilai BEP yang positif bahkan volume produksi aktualnya telah melebihi BEP produksi. Volume produksi susu kambing aktual skala II di atas BEP volume produksi. Nilai yang harus dicapai agar impas adalah saat produksi sebesar 38,7 liter/bulan, saat ini volume produksi pada skala II adalah 211 liter/bulan. Hal serupa juga terjadi pada skala III, dimana produksi aktual saat ini sebesar 747 liter/bulan, jauh dari nilai impas produksi yakni 29,3 liter/bulan. Hal ini berarti kedua peternakan tersebut sudah untung karena produksi susu sudah di atas nilai titik impas, sehingga dapat terhindar dari kerugian. Berdasarkan analisis titik impas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar skala usaha, maka peternak semakin bisa menutupi biaya totalnya sehingga terhindar dari kerugian. Terlihat dari volume produksi aktual yang semakin jauh dari nilai BEP produksi. ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TERNAK KAMBING PERAH (KASUS : TIGA SKALA PENGUSAHAAN DI KABUPATEN BOGOR) DEWINTHA STANI H34066033 Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 Judul Skripsi Nama NRP : Analisis Struktur Biaya Usaha Ternak Kambing Perah (Kasus : Tiga Skala Pengusahaan di Kabupaten Bogor) : Dewintha Stani : H34066033 Disetujui, Pembimbing Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 131 415 082 Diketahui Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 131 415 082 Tanggal Lulus : PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Struktur Biaya Usaha Ternak Kambing Perah (Kasus : Tiga Skala Pengusahaan di Kabupaten Bogor) adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Juni 2009 Dewintha Stani H34066033 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1985. Penulis merupakan putri kesembilan dari sepuluh bersaudara dari pasangan Alm. H. Hasan Marzuki dan Hj. Ety Suhaeti Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan dasar pada tahun 1991 di SDN 07 Pagi Cengkareng Timur Jakarta Barat kemudian berpindah ke SDN 02 Parung Panjang dan diselesaikan pada tahun 1997. Pendidikan sekolah lanjutan tingkat pertama diselesaikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Parung Panjang pada tahun 2000. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas di Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 1 Curug Tangerang dan diselesaikan pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Diploma III Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian melalui jalur USMI dan lulus pada tahun 2006. Selepas menempuh program Diploma III, penulis melanjutkan studi pada jenjang Strata Satu (S1) Program Sarjana Agribisnis Penyelenggraan Khusus, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di Badan Kemahasiswaan Diploma Perbenihan (BKMDP), Forum Komunikasi Rohis Departemen (FKRD) dan terakhir menjabat sebagai Bendahara di Keluarga Muslim Ekstensi Institut Pertanian Bogor (KAMUS-IPB). Penulis juga aktif di beberapa kepanitiaan baik di dalam maupun di luar kampus. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbal’alamin Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Struktur Biaya Usaha Ternak Kambing Perah (Kasus : Tiga Skala Pengusahaan Di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Bogor sebagai salah satu sentra produksi susu kambing di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan usaha ternak kambing perah secara umum, menganalisis struktur biaya dan besaran biaya produksi usaha ternak kambing perah, serta menganalisis skala usaha ternak kambing perah yang paling efisien Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan tulisan ini. Semoga karya ini bermanfaat dikemudian hari. Bogor, Juni 2009 Dewintha Stani UCAPAN TERIMA KASIH Penulisan skipsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungn dari berbagai pihak, baik secara langsung maunpun tidak langsung. Maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan, pemikiran dan ilmu yang sangat berarti bagi penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai. 2. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS atas kesediannya menjadi dosen penguji utama. Terima kasih atas koreksi dan masukan yang telah diberikan. 3. Etriya, SP, MM atas kesediannya menjadi dosen penguji Komisi Pendidikan. Terima kasih atas koreksi dan masukan yang telah diberikan. 4. Dr. Ir. Dwi Rachmina selaku dosen evaluator pada kolokium rencana penelitian yang telah memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh keluarga yang setiap saat selalu mendoakan penulis agar Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam mengemban amanah ini. 6. Fifi Robiah atas kesediaannya menjadi pembahas dalam seminar hasil skripsi yang telah memberikan masukan yang berarti dalam penyempurnaan penyusunan skripsi ini. 7. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Direktorat Jenderal Peternakan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Balai Penelitian Ciawi atas segala bantuan dan informasi yang telah diberikan selama penelitian berlangsung. 8. Bapak Rojak, Bapak Wisnanto, Bapak Dwi Susanto. Terima kasih atas bantuan, kerjasama dan keramahannya selama penulis berada di lokasi penelitian. 9. Ibu Juniar, Ade Holis, Mastuty, Yusni, Meylani, Emil, Rosid, Wahyu, Solihin, Hotna atas kesediaan waktu untuk berdiskusi dan masukan berarti dalam penyempurnaan penyusunan skripsi ini. 10. Teman-teman seperjuangan di Keluarga Muslim Ekstensi Institut Pertanian Bogor dan para Pembina atas segala motivasi, nasihat dan insprirasinya pada penulis. 11. Teman-teman di Ekstensi Agribisnis dan Manajemen, kebersamaan yang kita lalui akan menjadi kenangan manis yang tak terlupakan. Semoga Anda semua dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. 12. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan ini. Semoga Allah SWT mencatat dan membalas semua amal baik ini dengan balasan yang lebih baik. Bogor, Juni 2009 Penulis