Oleh : Dina Imelda Pembimbing : dr. Indriany. W, Sp.S 1 Nama Umur Pekerjaan Agama Alamat Tgl Pemeriksaan No. RM. : : : : : : : Tn. W 52 tahun Petani Islam Sukoharjo 19-11-2014 ; pk. 09.00 WIB 01-26-78-48 2 Keluhan Utama (Auto & Alloanamnesis) Nyeri kepala yang semakin memberat Keluhan Yang Menyertai Telinga kanan berdenging, penurunan pendengaran telinga kanan, pusing berputar, jalan tidak seimbang, muntah tanpa mual, tebal pada wajah sebelah kanan 3 1 Tahun SMRS -NK semakin memberat, cekot-cekot di kepala bagian depan menjalar ke kanan lalu ke bagian belakang kepala. -NK ringan, singkat, hilang timbul dengan frekuensi jarang dan kadang hilang dengan obat warung dan beristirahat. -Tidak dirasakan setiap hari, hanya kadang timbul, tidak tentu harinya. -Tidak mengganggu aktifitas, dan mual muntah (-) -Mata merah (-), dahi dan wajah berkeringat separuh (-), kelopak mata bengkak (-) ataupun hidung berair (-) saat nyeri kepala. 4 RPS Cont... 8 Bulan SMRS -Pendengaran telinga kanan ↓ dan berdenging, tidak tentu munculnya, hilang timbul, tidak berdenyut dan tidak memberat, dengan frekuensi cukup sering namun tidak setiap hari. -Keluar cairan dari telinga kiri (+), pusing berputar (-), nyeri telinga, ataupun mendengar suara-suara aneh selain berdenging tersebut. -Tidak ada obat-obatan yang rutin diminum sebelumnya. -Tidak ada riwayat terpapar suara yang sangat keras. -Muntah tanpa mual (+) 5 RPS Cont... 3 Bulan SMRS -NK mulai dirasa cukup sering dan mengganggu penderita pergi ke dokter puskesmas dan minum obat tidak terlalu banyak membantu -Muntah tanpa mual (+) -Tidak ada keluhan pandangan kabur atau dobel. 6 RPS Cont.. 1 Bulan SMRS -NK semakin jelas dirasakan, dan dirasa semakin memberat -Mulai mengganggu aktivitasnya dirawat di RSDM selama 8 hari lalu pasien pulang ke rumah. -Saat di rumah pasien merasakan sakit kepala, disertai muntah, pusing berputar yang tidak diperburuk oleh perubahan posisi kepala, jalan tidak seimbang -Istri ps bibir ps agak merot ke kanan saat bicara 7 RPS Cont.. • Saat kontrol di RSDM penderita dalam keadaan sadar. • Tidak ada kesulitan untuk membedakan bau-bauan. • Masih dapat membedakan rasa asam, asin, manis dan pahit. • Masih dapat makan dan minum tanpa tersedak. • Gangguan BAB dan BAK (-) • Kejang (-) dan Riwayat demam (-) • Riwayat sering bangun tidur malam untuk kencing (-), sering haus (-), nafsu makan tidak bertambah dan penurunan berat badan (-) • Riwayat cedera kepala sebelumnya (-) 8 Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit serupa : disangkal Riwayat darah tinggi : disangkal Riwayat sakit gula : disangkal Riwayat sakit jantung : disangkal Riwayat cedera kepala : disangkal Riwayat keluar cairan dari telinga : saat kecil (+) 9 • Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat sakit serupa Riwayat sakit darah tinggi Riwayat sakit gula Riwayat sakit jantung : (-) : (-) : (-) : (-) • Keadaan sosial ekonomi Pasien adalah seorang ayah dengan 3 orang anak, tinggal serumah dengan istrinya, bekerja sebagai petani serta berobat dengan fasilitas BPJS 10 • Riwayat Kebiasaan Keadaan gizi : kesan cukup 11 Status Interna : • • • • Kesan Umum : Kompos mentis, gizi kesan cukup BB 65 kg,TB 170 cm,BMI = 22.49 (BB Normal) Tanda Vital : TD 130/80 mmHg : N 80 x/mnt, reguler, isi kuat : RR 18 x/mnt : T 36,5 °C : VAS 30% Kepala : bentuk kepala normal Leher : P > KGB (-) bruit (-) Ketiak dan lipat paha: P>KGB(-) 12 Jantung: I : iktus cordis tidak tampak P : iktus kordis tidak kuat angkat P : kesan batas jantung melebar A : BJ I-II reguler, bising (-) Paru dan Dada: I : pengembangan simetris : P : fremitus raba kiri = kanan : P : sonor / sonor : A : vesikuler (+/+), suara tambahan(-/-) wheezing (-/-) 13 Abdomen : I : cembung, vena tidak tampak P : supel, hepar, lien & massa tak teraba P : timpani A: bising usus (+) kesan normal Status Psikiatri - Emosi : dbn - Proses berpikir : dbn - Kecerdasan : Daya ingat : normal Menghitung : normal - Perhatian : dbn 14 Status Neurologis Kesan Umum & Fungsi luhur a. b. c. d. Kepala Kesadaran Cara berbicara Fungsi psikosensorik e. Fungsi psikomotorik : normal : kompos mentis / E4 V5 M6 : dbn : agnosia sensorik : (-) agnosia visual : (-) : dbn 15 Status Neurologis Meningeal Sign • • • • • • • Kaku kuduk Tanda Laseque Tanda Kernig Tanda Brudzinski I Tanda Brudzinski II Tanda Brudzinski III Tanda Brudzinski IV : (-) : (-/-) : (-/-) : (-) : (-) : (-) : (-) 16 Status Neurologis Kolumna Vertebralis • • • • • Kel. Bentuk Nyeri tekan/ketok Tanda Patrick Tanda Kontrapatrick Gerak V.Cervikal (pasif) • Gerak tubuh : (-) : (-) : (-) : (-) : fleksi, ekstensi & rotasi pasif: dbn : membungkuk, ekstensi, dan deviasi lateral: dbn 17 Status Neurologis Saraf Otak Nervus I (Olfaktorius) Anosmia Parosmia Halusinasi : : : -/-/-/- Nervus II (Optikus) Kanan Visus : >3/60 Kacamata : (-) Lapang Pandang : dbn Warna : dbn Funduskopi : dbn Kiri >3/60 (-) dbn dbn dbn 18 Status Neurologis Saraf otak Nervus III, IV, VI • • • • • • • • • Celah mata : Posisi bola mata : Gerak bola mata : Pupil : ukuran : bentuk : R. cahaya langsung : R. cahaya tak langsung: Konvergensi : Akomodasi : Kanan simetris ditengah dbn 3 mm bulat (+) (+) dbn dbn Kiri simetris ditengah dbn 3 mm bulat (+) (+) dbn dbn 19 Status Neurologis Saraf Otak Nervus V • • • • • • Sensorik I Sensorik II Sensorik III Otot kunyah Refleks kornea Sensorik lidah : : : : : : Kanan ↓ ↓ ↓ dbn (+) dbn Kiri dbn dbn dbn dbn (+) dbn 20 Status Neurologis Saraf Otak Nervus VII • • • • • • • • • Otot dahi : Tinggi alis : Sudut mata : Sudut mulut : Lipatan nasolabial : Memejamkan mata: Meringis : Sekresi air mata : Pengecap lidah : • Hiperakusis : Saat diam Saat gerak Kanan kiri kanan kiri sisi kiri lebih tinggi simetris sisi kiri lebih tinggi simetris simetris simetris simetris simetris simetris sisi kiri lebih tinggi simetris simetris sisi kiri lebih tinggi dbn manis (dbn) asam (dbn) asin (dbn) (-/-) 21 Status Neurologis Saraf Otak • • • • Pendengaran Tinitus Vertigo Nistagmus: Nervus VIII Kanan kiri : ↓ dbn : (+) (-) : (+) : (+) (+) Bidirectional Horizontal, fase cepat ke kiri Tes Garpu Tala AD AS Rinne (+) (+) Schwabach memendek normal Weber Lateralisasi ke kiri Kesan: SNHL AD 22 Status Neurologis Saraf Otak Nervus IX dan Nervus X • • • • • • • Refleks muntah Pengecapan Posisi uvula Arkus faring Menelan Bersuara Fenomena Vernet Rideau : : : : : : : Kanan Kiri (+) (+) pahit (dbn) di tengah simetris dbn dbn simetris 23 Status Neurologis Saraf Otak Nervus XI • • • Bentuk otot Mengangkat bahu Berpaling Kanan : dbn : dbn : dbn Kiri dbn dbn dbn 24 Status Neurologis Saraf Otak Nervus XII • • • • Atrofi lidah Kekuatan Posisi diam Posisi dijulurkan : : : : Kanan (-) dbn ditengah ditengah Kiri (-) dbn 25 Status Neurologis Sistem Koordinasi Kanan • • • • • • • • Gerakan abnormal Uji jari-jari tangan Uji pronasi dan supinasi Uji hidung-jari-hidung Tapping jari-jari tangan Uji tumit lutut Cara berjalan Uji Romberg Kiri : (-) (-) : dismetria dbn : disdiadokokinesia dbn : dismetri dbn : dismetria dbn : dbn dbn : sde : sde 26 Status Neurologis Sistem Sensorik Lengan Tungkai Kanan Kiri kanan kiri : dbn : dbn : dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn : dbn : dbn : dbn : dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn dbn Rasa eksteroseptif • • • Rasa nyeri superfisial Rasa suhu Rasa raba ringan Rasa proprioseptif • • • • Rasa getar Rasa tekan Rasa nyeri tekan Rasa gerak dan posisi dbn dbn dbn dbn 27 Status Neurologis Sistem Sensorik Rasa kortikal • • • Stereognosis Barognosis Pengenalan 2 titik : : : Kanan dbn dbn dbn Kiri dbn dbn dbn 28 Status Neurologis Sistem Otonom • • • • Miksi Defekasi Salivasi Sekresi keringat : dbn : dbn : dbn : dbn 29 Status Neurologis Sistem Motorik & Refleks Ekstremitas Superior Lengan Atas Kanan kiri bawah kanan kiri tangan kanan kiri Pertumbuhan Tonus : : N N N N N N N N N N N N Kekuatan Fleksi Ekstensi : : 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Reflek fisiologis Bisep : +2 Trisep : +2 Reflek patologis Hoffman : (Tromner : (- / / / / +2 +2 -) -) 30 Status Neurologis Sistem Motorik & Refleks Ekstremitas Inferior Tungkai atas bawah Kanan Pertumbuhan Tonus : : N N Kekuatan Fleksi Ekstensi : : 5 5 Klonus Lutut Kaki : : (-/-) (-/-) kiri N N 5 5 kanan N N 5 5 kaki kiri kanan N N 5 5 N N 5 5 kiri N N 5 5 31 Status Neurologis Sistem Motorik & Refleks Refleks Fisiologis & Patologis kanan Refleks Refleks Reflkes Refleks Refleks Refleks Refleks Refleks Refleks Refleks Patella Achilles Babinski Chaddock Openheim Gordon Schaeffer Mendel B Rosolimo dinding perut : : : : : : : : : : +2 +2 (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (+) kiri +2 +2 (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (+) 32 Status Neurologis Sistem Motorik & Refleks Refleks Primitif • • • • Refleks memegang Refleks snout Refleks menghisap Refleks palmo-mental : (-) : (-) : (-) : (-/-) 33 A. Laboratorium TGL 28/08/14 Hemoglobin 15.0 g/dl Hematokrit/Hct 44 % RBC 4.90 x 106 /µL WBC 7.5 x 103 /µL PLT 275.000 Ur/Cr 10/0.9 mg/dl OT/PT 22/23 U/L GDS 110 mg/dl GDP/2PP 29/08/14 90 mg/dl Golongan darah O PT/aPTT INR 13.7/31.5 1.110 Na/K/Cl 138/3.9/107 HBsAg Non Reaktif Kol.Total 129 LDL/HDL/TG 94/35/41 As. Urat 5.2 34 1. CT Scan Kepala Kontras (28 Agustus 2014) • Calvaria intak • Kranioserebral space tak tampak kelainan • Orbita, mastoid dan sinus paranasalis kanan dan kiri tak tampak kelainan • Pons, cerebellum dan cerebellopontine angle tak tampak kelainan • Sulci dan gyri normal • Sistem ventrikel dan sisterna menyempit • Midline shifting (-) Kesan: Edema cerebri 35 CT Scan Kepala Tanpa Kontras 2. Rontgen Thorax PA (28 Agustus 2014) • Cor : Besar & bentuk normal • Pulmo: Tak tampak infiltrat dikedua lapang paru, corakan bronkhovaskular normal • Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam • Hemidiafragma kanan kiri normal • Trakea di tengah • Sisterna tulang baik Kesan : Cor & Pulmo tak tampakkelainan 3. EKG (28 Agustus 2014) : SR, HR 80 x/mnt 37 Ro Thorax EKG JANTUNG 39 4. MRI Brain Kontras (23 Oktober 2014) • Tampak lesi hipointense di CPA kanan ukuran 9,2x13,3x16,5mm, batas tegas, tepi ireguler, melekat pada n. 7/8 kanan, serta masuk ke dalam MAI • Sulci dan gyri tampak baik • Sistem ventrikel dan sisterna tampak baik • Cerebellum dan pons tak tampak kelainan • Tak tampak midline shifting • Orbita, nervus dan musculus extraoculi tampak baik • Mastoid dan sinus paranasalis kanan di luar lesi tampak baik Kesan: Lesi hipointense di CPA kanan, melekat pada N. VII/VIII kanan, serta masuk ke dalam MAI suspek vestibuler schwannoma kanan 40 41 42 5. BERA (19 November 2014) • Motorik • Blink • ABR Kiri • ABR Kanan Kesan : dalam batas normal : stimulasi kanan : R1, R2 ipsilateral, R2 kontralateral: dbn stimulasi kiri : R1, R2 ipsilateral, R2 kontralateral: dbn : pemanjangan latensi I-III : pemanjangan latensi I-III : secara elektrofisiologis terdapat defek pada jalur dari proksimal N. VIII-pons inferior bilateral 6. Audiometri dan Tympanometri (01 September 2014) • Audiometri : SNHL AD • Tympanometri : AD: Type AD AS: Type B 43 a. Anamnesis: • • • • • • • • Cephalgia kronik progresif Penurunan pendengaran telinga kanan Tinitus telinga kanan Bibir merot ke kanan saat bicara Muntah Pusing berputar Jalan tidak seimbang Tebal pada wajah sebelah kanan 44 b. Pemeriksaan Fisik • Status interna : Tanda vital: dbn, VAS: 30% • Status neurologis : Kesadaran : GCS E4 V5 M6, kompos mentis • Fungsi luhur : dbn • Tata bicara : dbn • Fungsi sensoris : hipoestesi facial dextra • Fungsi motorik : dbn • Nervi craniales : parese N. V kanan, parese N. NII kanan LMN, Tinitus AD, Obs. Hearing loss AD, Nistagmus horizontal bidirectional, vertigo • Koordinasi cerebellum : dismetria kanan, disdiadokokinesia kanan 45 c. Pemeriksaan Penunjang • • • • • Laboratorium : dbn CT Scan Tanpa Kontras : Edema cerebri Rontgen Thorax PA : Tidak ada kelainan EKG : Irama sinus, HR 80 x/menit MRI Brain Kontras : Susp. vestibuler schwannoma kanan • BERA : Secara elektrofisiologis terdapat defek pada jalur dari proksimal N. VIII-pons inferior bilateral • Audiometri dan Tympanometri: SNHL AD; AD type AD; AS type B 46 Diagnosis Neurologis • Diagnosis klinis : Cephalgia kronik progresif, parese N. V sensorik kanan, parese N. VII kanan LMN, hearing loss AD, tinitus AD, Nistagmus horizontal bidirectional, vertigo, gangguan koordinasi ekstremitas kanan, vomitus • Diagnosis topis : Cerebellopontin angle kanan • Diagnosis etiologis : Susp. Neuroma Akustik 47 A. Pengobatan Umum prinsip 6 B B. Pengobatan medikamentosa • • • • Dexamethasone 3x0.5mg Metoklopramide 2x10 mg (K/P) Dimenhidrinat 2x1 (K/P) Paracetamol 2x 1000 mg tab p.o (K/P) 48 C. Non Medikamentosa • Fisioterapi • Edukasi keluarga 49 • Rehabilitasi Medik (29 Agustus 2014) FT: strenghtening extremitas inferior; latihan keseimbangan berdiri; latihan mobilisasi berdiri-jalan dengan walker • THT (29 Agustus 2014) Ass: Obs. Tinitus & Hearing Loss AD Plan: Audiometri & Tympanometri • Bedah Saraf (03 November 2014) Ass: SOP regio CPA kanan dd/ neuroma akustik Dari bagian bedah saraf belum ada tindakan karena tidak ada tanda peningkatan TIK 50 IX. PROGNOSIS • Ad Vitam : Dubia Ad Bonam • Ad Sanam : Dubia Ad Bonam • Ad Fungsionam : Dubia Ad Bonam 51 TERIMA KASIH 52