Pelaksanaan Hak Berdaulat dan Pengaturan Pemanfaatan Ruang

advertisement
PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN
RUANG KAWASAN PERBATASAN LAUT
Suparman A. Diraputra
Diraputra,, SH., LL.M.
Fakultas Hukum
Hukum.. Universitas Padjadjaran
Bandung
1
PERMASALAHAN
•
Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia mempunyai wilayah kedaulatan dan
hak-hak berdaulat di wilayah yurisdiksi. Dalam pasal 6 ayat (3) dalam UU
No.26/2007 tentang Penataan Ruang, bahwa penataan ruang wilayah
nasional meliputi wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional yang
mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi sebagai satu kesatuan.
•
Sampai sejauh mana dan bagaimana mengimplementasikan hak-hak
berdaulat di wilayah yurisdiksi tersebut di dalam perencanaan tata ruang
laut yang dapat dituangkan melalui peta zonasi, ataukah cukup diatur
melalui norma/perijinan/persetujuan/rekomendasi.
•
Apakah ada hak dan kewajiban Indonesia di laut lepas yang dapat
diakomodasikan dalam penataan ruang laut.
2
KEDAULATAN
KEDAULATAN ADALAH HAK TERKUAT DAN TERPENUH YANG
DIMILIKI OLEH NEGARA MERDEKA UNTUK MELAKSANAKAN
SEGALA KEWENANGANNYA ATAS RUANG WILAYAH NEGARA
TERMASUK KEWENANGAN ATAS ORANG, BENDA DAN
SEGALA KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA
3
HAK BERDAULAT
HAK BERDAULAT ADALAH KEWENANGAN NEGARA
UNTUK MELAKUKAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI
KEKAYAAN ALAM HAYATI DAN NON-HAYATI DI LUAR
LAUT WILAYAHNYA SAMPAI SEJAUH 200 MIL LAUT
DIUKUR DARI GARIS PANGKAL YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENGUKUR LEBAR LAUT WILAYAHNYA
4
HAK BERDAULAT BERSIFAT SUI-GENERIS
- SUI-GENERIS ADALAH HAK BARU YANG LAHIR SENDIRI DAN
BERASAL-USUL SECARA TERSENDIRI;
- BUKAN MERUPAKAN DERIVATE DARI REZIM HUKUM LAUT
LEPAS DAN BUKAN PULA MERUPAKAN KELANJUTAN DARI
REZIM HUKUM LAUT WILAYAH;
- DIBERIKAN OLEH HUKUM INTERNASIONAL KEPADA NEGARA
PANTAI UNTUK MEMANFAATKAN SEGALA KEKAYAAN ALAM
LAUT YANG TERDAPAT PADA KOLOM AIR, DASAR LAUT DAN
TANAH DIBAWAHNYA; DAN
- RUANG PERMUKAAN LAUT SERTA RUANG UDARA DIATASNYA
TETAP TUNDUK PADA REZIM HUKUM LAUT LEPAS.
5
YURISDIKSI
YURISDIKSI ADALAH KEWENANGAN NEGARA UNTUK
MENGATUR
SEGALA
KEGIATAN
YANG
MENJADI
KEPENTINGANNYA DI BAGIAN-BAGIAN LAUT TERTENTU, BAIK
DIDALAM MAUPUN DILUAR WILAYAHNYA (JURISDICTION MEANS
AREAS OF AUTHORITY; THE GEOGRAPHIC AREA IN WHICH A STATE HAS
POWER OR AUTHORITY TO REGULATE CERTAIN INTERESTS; BLACK ’S LAW
DICTIONARY, 1979 )
6
PERBATASAN DI LAUT
1. MALAYSIA
2. SINGAPURA
3. THAILAND
4. VIETNAM
5. BRUNAI DARUSSALAN
6. PHILIPINA
7. PAPUA NUGINI
8. SOLOMON ISLANDS
9. TIMOR LESTE
10. AUSTRALIA
7
PENATAAN RUANG
PENATAAN RUANG ADALAH SUATU SISTEM PROSES
PERENCANAAN TATA RUANG, PEMANFAATAN
RUANG, DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG
8
PENATAAN RUANG LAUT
RUANG LAUT DAN RUANG UDARA,
PENGELOLAANNYA
DIATUR
DENGAN
UNDANG-UNDANG TERSENDIRI ( Pasal 6 ayat (5)
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang)
Artinya : Penataan ruang laut belum ada aturannya
9
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN NORMA HUKUM
1. PRINCIPIUM IN PRINCIPIE
DERIVATE DARI ILMU PENGETAHUAN/KEBENARANNYA UNIVERSAL
2. PRINCIPIUM IN ACTIONES
PRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN INTERNASIONAL/NASIONAL
3. PRINCIPIUM IN IUDIORUM
HUKUM UMUM YANG DIAKUI OLEH BANGSA-BANGSA BERADAB
4. PRINCIPIUM IN REGIMENE
PRINSIP-PRINSIP MENURUT REZIM HUKUM
10
ACUANPENGEMBANGAN
NORMA HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PHILOSOFICALY ACCOUNTABLE
LEGALY ENFORCEABLE
SOCIALLY ACCEPTABLE
ECONOMICALLY JUSTICIABLE
ENVIRONMENTALLY SUSTAINABLE
FINANCIALLY VIABLE
11
ASAS-ASAS PENATAAN RUANG
(PASAL 2 UUTPR Nomor 26/2007)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KETERPADUAN;
KESERASIAN, KESELARASAN, KESEIMBANGAN;
KEBERLANJUTAN;
KEBERDAYAGUNAAN DAN KEBERHASILGUNAAN;
KETERBUKAAN;
KEBERSAMAAN DAN KEMITRAAN;
PERLINDUNGAN KEPENTINGAN UMUM;
KEPASTIAN HUKUM DAN KEADILAN; DAN
AKUNTABILITAS
12
TUJUAN PENATAAN RUANG
1. TERWUJUDNYA KEHARMONISAN ANTARA LINGKUNGAN
ALAM DAN LINGKUNGAN BUATAN;
2. TERWUJUDNYA KETERPADUAN DALAM PENGGUNAAN
SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA BUATAN DENGAN
MEMPERHATIKAN SUMBER DAYA MANUSIA; DAN
3. TERWUJUDNYA FUNGSI RUANG DAN PENCEGAHAN DAMPAK
NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN AKIBAT PEMANFAATAN
RUANG.
13
IMPLEMENTASI
HAK-HAK BERDAULAT
• ADAKAH KEPENTINGAN INDONESIA DI
BAGIAN-BAGIAN LAUT TERTENTU YANG
BERBATASAN DENGAN NEGARA-NEGARA
TETANGGA ?
• APAKAH ADA TUMPANG TINDIH YURISDIKSI
DENGAN NEGARA-NEGARA TETANGGA YANG
BERBATASAN DI LAUT ?
14
KEPENTINGAN INDONESIA
DI RUANG LAUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
DI LAUT WILAYAH
ZONA TAMBAHAN INDONESIA
DI ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA
DI LANDAS KONTINEN INDONESIA
DI LAUT LEPAS DI LUAR YURISDIKSI
NASIONAL (PROPER HIGH SEAS)
15
SIMPULAN DAN SARAN
1.
PENATAAN RUANG LAUT PADA DASARNYA MERUPAKAN UPAYA PENGALOKASIAN
SUMBER DAYA ALAM, BAIK HAYATI MAUPUN NON-HAYATI. OLEH KARENA ITU
PERLU DIIDENTIFIKASI KEBERADAAN DAN POTENSINYA MELALUI PENELITIAN
DASAR LAUT DAN KOLOM AIRNYA. HASIL PENELITIAN TENTANG PENEMUAN
SUMBER DAYA ALAM LAUT AKAN MENJADI LANDASAN TENTANG ADANYA
KEPENTINGAN INDONESIA UNTUK KEMUDIAN DIJADIKAN SEBAGAI DASAR BAGI
PENGATURAN HUKUMNYA, TERMASUK PENATAAN RUANG LAUT.
2.
YURISDIKSI INDONESIA DI LUAR WILAYAH KEDAULATAN ADALAH 200 MIL LAUT
UNTUK ZEE DAN LANDAS KONTINEN. WALAUPUN DEMIKIAN UNTUK LANDAS
KONTINEN DIMUNGKINKAN SAMPAI 350 MIL LAUT APABILA DIDUKUNG OLEH
BUKTI-BUKTI ILMIAH TENTANG KONDISI DASAR LAUT.
SEPANJANG
MENYANGKUT KEWENANGAN DALAM PENATAAN RUANG LAUT HARUS
DIBUKTIKAN DULU TENTANG ADANYA KEPENTINGAN UNTUK MENUNJANG
KEGIATAN EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI, MISALNYA PENDIRIAN INSTALASI DI
LEPAS PANTAI (RIG).
3.
ADANYA HAK DAN KEWAJIBAN PENATAAN RUANG DI LAUT LEPAS AKAN SANGAT
TERGANTUNG PADA JENIS KEPENTINGAN YANG HARUS DILINDUNGI.
16
Download