PENGARUH BEBAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, AKTUALISASI DIRI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL NOVOTEL SEMARANG) TIARA BEKTI RACHMAWATI Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id Email : [email protected] ABSTRACT The aim of this research is to analyze the influence of workload, working environment, selfactualization and competency to the employees’ performance. The respondents of this research are 100 employees of Novotel hotel in Semarang. The technique of data collection of this research uses questionnaire. Meanwhile, the technique of the data analysis employs multiple linier regressions. The result show that workload, working environment, self-actualization and competency give positive and significant influence to the employees’ performances. However, self-actualization is the most dominant that influence to the employees’ performances. Keywords : Workload; Working Environment; Self-Actualization; Competency; Employees’ Performance ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh beban kerja, lingkungan kerja, aktualisasi diri, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan. Responden penelitian ini adalah 100 karyawan tetap Hotel Novotel Semarang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Alat yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja, lingkungan kerja, aktualisasi diri, dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Aktualisasi diri memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan. Kata kunci : Beban Kerja; Lingkungan Kerja; Aktualisasi Diri; Kompensasi; Kinerja Karyawan PENDAHULUAN Sumber daya manusia menjadi salah satu bagian dalam sebuah perusahaan yang memiliki peranan penting dalam menentukan pencapaian yang sesuai dengan tujuan dari sebuah perusahaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan tersebut. Keberhasilan bisnis didapatkan dari sumber daya manusia yang berkompeten dan memiliki kinerja yang bagus. Sedangkan perusahaan berada pada kondisi merugi apabila tidak memiliki sumber daya manusia yang tidak berkompeten dan kinerjanya buruk (Aurelia, 2013). Perusahaan perlu tenaga kerja yang produktif dan memiliki keahlian serta pendidikan yang baik, sehingga perusahaan perlu adanya suatu tindakan dalam meningkatkan kinerja melalui pemberian motivasi, lingkungan kerja, disiplin dan komitmen terhadap kesejahteraan karyawan-karyawannya supaya mendapatkan kinerja yang baik (Agung, 2012). Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti perhotelan dibutuhkan karyawan yang memiliki attitude dan skill yang baik. Sikap ramah dan tanggap terhadap tamu hotel menjadi prioritas dalam bekerja. Namun apabila karyawan memperoleh pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, lingkungan kerja yang kurang harmonis, penerimaan sikap terhadap karyawan yang belum baik, dan kompensasi yang belum memadai maka seorang karyawan tidak akan dapat bekerja maksimal sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. Beberapa faktor diatas menjadi faktor penting yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli menyebutkan bahwa faktor-faktor diatas dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan kinerjanya. Kinerja karyawan ialah sesuatu yang bersifat individual, sebab pada seseorang memiliki keahlian berbeda untuk menjalankan pekerjaannya. Suatu kinerja mampu dimaksimalkan apabila mendapatkan panutan dari pimpinan, memberikan semangat dan memberi perhatian pegawai saat bertugas (Aurelia, 2013). Pemberian beban kerja yang bagus menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas suatu manajemen di perusahaan. Perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain jika hal tersebut dilakukan dengan baik dan jelas (Akbar, 2013). Menurut Muhammad (2016), beban kerja merupakan tanggung jawab yang diberikan atasan dan harus diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan demi tercapainya tujuan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Yudha dkk (2015) mengenai pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel beban kerja dengan variabel kinerja karyawan. Hasil penelitian Muhammad dkk (2016) menjelaskan bahwa variabel beban kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan tugas yang diberikan kepada karyawan terlalu berat maka karyawan merasa terbebani tugas dan tunjangan yang diberikan tidak sesuai sehingga karyawan sangat merasa terbebani. Seorang karyawan akan meningkatkan kinerjanya bukan hanya dengan pemberian beban kerja dari perusahaan dan pimpinan, namun dipengaruhi juga pada lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang memadai dan nyaman akan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada suatu perusahaan. Aurelia (2013) menjelaskan bahwa kualitas karyawan dipengaruhi pada lingkungan di suasana kerja. Lingkungan kerja yang dapat diterima karyawan dan memiliki hubungan yang harmonis, maka bisa dipastikan kemampuan yang diciptakan pun akan maksimal. Agung (2012) menjelaskan bahwa lingkungan kerja menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan efektivitas kerja pegawai. Lingkungan kerja dapat berupa lingkungan materiil seperti tempat dan saran produksi, serta lingkungan psikologis seperti suasana hubungan sosial antar personal perusahaan. Lingkungan kerja yang dapat membuat nyaman karyawannya akan memaksimalkan performa. Menurunnya kinerja seorang karyawan disebabkan lingkungan yang tidak memuaskan. Penelitian yang dilakukan Aurelia (2013) menyatakan bahwa lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hasil tersebut juga sesuai dengan penilitian Agung (2012) bila lingkungan kerja kondusif, maka kinerja sumber daya manusia akan meningkat. Bukan hanya perusahaan saja yang memiliki faktor penting dalam kinerja karyawannya, namun dari dalam diri karyawan tersebut juga perlu melakukan sesuatu untuk memperbaiki agar dirinya lebih baik. Menilai diri sendiri atau bisa disebut aktualisasi diri sangat perlu dilakukan agar kinerja seorang karyawan lebih maksimal dan fokus. Menurut Edhi dkk (2013), Kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri supaya terbebas dari tekanan baik dari dalam maupun dalam luar diri ialah pengertian dari aktualisasi diri. Keahlian seseorang yang dapat membebaskan dirinya dari tekanan merupakan bentuk kematangan diri. Aktualisasi diri juga memudahkan dan meningkatkan pematangan serta pertumbuhan. Ketika individu makin bertambah besar, maka “diri” mulai berkembang. Pada saat itu juga, tekanan aktualisasi diri beralih dari segi fisiologi ke segi psikologis. Menurut Akbar (2013), seseorang yang mampu mengaktualisasikan dirinya sangat memahami bahwa ada eksistensi atau hambatan lain (inwelling) didalam atau diluar keberadaannya sendiri yang mengendalikan perilaku dan tindakannya untuk melakukan sesuatu. Perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia memiliki peran penting guna kemajuan perusahaan. Oleh sebab itu, selain menuntut kinerja yang maksimal dari karyawan, perusahaan atau organisasi juga harus memenuhi apa yang menjadi hak dan kebutuhan bagi karyawannya yaitu dengan memperhatikan tingkat kebutuhan yang beraneka ragam dalam pemenuhan kesejahteraan pegawai yang salah satunya dapat dilakukan dengan pemberian kompensasi. Menurut Puspita dkk (2014). Segala bentuk pembayaran atau bentuk balas jasa kepada karyawan terhadap kontribusi atas pekerjaan mereka di perusahaan merupakan pengertian dari kompensasi. Pemberian kompensasi yang jelas dan memadai, diharapkan akan mampu memotivasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya yang merupakan bagian dari tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil prasurvey menunjukkan bahwa ada faktor yang menjadi menurunnya kinerja karyawan diantaranya beban kerja yang ditugaskan kepada karyawan tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan sehingga karyawan merasa memiliki beban kerja yang berat. Faktor lainnya yaitu lingkungan kerja yang kurang memuaskan karena ada faktor hubungan antar rekan kerja yang kurang harmonis dan fasilitas yang kurang memadai membuat kinerja karyawan tidak maksimal. Aktualisasi diri dari seorang karyawan dapat memberikan pengaruh pada kinerjanya, kurangnya pemberian kesempatan kepada karyawan untuk menerapkan keahliannya dan adanya rasa kurang puas karyawan terhadap jabatan yang diberikan saat ini menjadikan karyawan kurang menjalankan pekerjaannya dengan baik. Kompensasi yang ada saat ini masih kurang bagi karyawan, hal tersebut dikarenakan gaji diberikan tidak tepat waktu dan kurangnya perhatian pimpinan kepada karyawan yang berprestasi sehingga karyawan merasa kinerjanya tidak dihargai (Ica, 2015). Berdasarkan hasil berbagai penelitian diatas dan prasurvey maka penulis akan meneliti mengenai Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Aktualisasi Diri, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Rumusan Masalah : 1. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 3. Apakah aktualisasi diri berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 4. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan? TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kinerja Karyawan Sumber daya manusia menjadi salah satu faktor sentral untuk melakukan pengelolaan tim kerja. untuk memenuhi targetnya, tim tersebut membutuhkan SDM untuk mengelola sistem. Keberhasilan bisnis tercapai bila SDM tersebut berprestasi dan memiliki kerja yang bagus. Sebaliknya SDM yang kurang berprestasi dan kinerjanya kurang bagus menjadi masalah terhadap perusahaan (Aurelia, 2013). Bentuk hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang diraih seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang sudah diberikan merupakan arti dari kinerja karyawan (Arta, 2012). Definisi Beban Kerja Beban kerja merupakan tanggung jawab yang diberikan atasan dan harus diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan demi tercapainya tujuan (Muhammad, 2016). Beban aktivitas satuan organisasi atau beban kerja pada masing-masing pejabat atau pegawai hendaknya merata sehingga dapat menghindari adanya beban kerja yang terlalu banyak aktivitasnya dan beban kerja yang terlalu sedikit aktivitasnya, demikian pula dapat menghindari adanya pegawai yang terlalu banyak tugasnya dan pegawai yang terlalu sedikit beban kerjanya. Moekijat (2002) mengemukakan, bahwa tugas-tugas dapat terselesaikan dengan menganalisis beban kerja dan memberi informasi tentang syarat tenaga kerja secara kualitatif juga jenis-jenis jabatan. Definisi Lingkungan Kerja Lingkungan kerja menurut Aurelia (2013) adalah segala hal yang berada di lingkup karyawan saat sedang bekerja, entah berbentuk fisik/non fisik, langsung/tidak langsung, yang bisa berdampak pada diri sendiri maupun pekerjaannya saat beraktifitas. Kinerja dapat maksimal jika lingkungannya membuat nyaman karyawan. semangat karyawan akan menurun bila lingkungan tidak mendorong untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Definisi Aktualisasi Diri Erdhi (2013) menjelaskan kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri sehingga terbebas dari berbagai macam tekanan merupakan pengertian dari aktualisasi diri. Seseorang yang telah mampu membebaskan dirinya dari segala bentuk tekanan adalah sesorang yang telah mencapai kematangan diri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa aktualisasi diri tersebut berjalan secara penuh. Adanya kekuatan yang saling tarik menarik dan selalu pengaruh mempengaruhi dalam diri manusia pada sepanjang perjalanan hidupnya menjadikan sebab bahwa aktualisasi diri sangat dibutuhkan pada hal apapun. Definisi Kompensasi Kompensasi adalah segala macam pembayaran atau balas jasa kepada karyawan terhadap kontribusi atas pekerjaan mereka di perusahaan (Puspita dkk, 2014). Sedangkan pengertian lain diungkapkan oleh Marwansyah (2010) yang menjelaskan bahwa kompensasi merupakan imbalan secara langsung maupun imbalan tidak langsung dalam bentuk manfaat tambahan (benefit) dan bentuk pemberian layanan tambahan serta insentif yang ditujukan untuk memotivasi pekerja agar mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Kerangka Pikir Kinerja pegawai menjadi hal yang penting untuk pengelolaan SDM. Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya merupakan arti dari kinerja pegawai. Menurut Muhammad (2016) beban kerja masing-masing pejabat atau pegawai hendaknya merata sehingga dapat menghindari adanya beban kerja yang terlalu banyak aktivitas sampai menimbulkan tugas yang menumpuk dan beban kerja yang terlalu sedikit aktivitas yang nampak terlalu banyak menganggur. Lingkungan kerja membuat nyaman karyawan dapat memaksimalkan kinerja, sebaliknya menurunnya kinerja dan akhirnya menurunkan semangat kerja disebabkan lingkungan yang tidak baik (Aurelia, 2013). Begitu pula dengan aktualisasi diri, setiap karyawan perlu melakukan aktualisasi diri agar dapat mengatur dirinya sendiri sehingga terbebas dari tekanan baik berasal dari dalam diri maupun diluar diri. Apabila seorang karyawan dapat mengaktualisasikan dirinya maka hal tersebut akan berdampak pada kinerja yang dilakukan selama bekerja dan akan memiliki motivasi tersendiri untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya (Akbar, 2013). Kompensasi sebaiknya diatur supaya dapat memaksimalkan kinerja, sebaliknya kompensasi yang tidak sesuai dengan harapan karyawan bisa mengarah pada turunnya kinerja atau meningkatnya turn over karyawan. Hipotesis H1 = terdapat pengaruh positif dan signifikan antara beban kerja terhadap kinerja karyawan. H2 = terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. H3 = terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. H4 = terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan. METODE PENELITIAN 1. Variabel penelitian a. Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya merupakan arti dari kinerja karyawan (Y). Dalam penelitian ini menggunakan indikator kualitas hasil kerja, kehadiran, kerjasama, adaptasi/penyesuaian (Arta,2012) b. Beban Kerja (X1) merupakan sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Indikator pengukuran beban kerja adalah tuntutan peran, tuntutan hubungan pribadi, tuntutan kerja (Yudha, 2015). c. Lingkungan kerja (X2) ialah semua hal yang berada di lingkup karyawan saat melakukan pekerjaan, serta hubungan interaksi antar atasan-bawahan dalam menjalankan tugas yang diberikan. Indikator pengukur lingkungan kerja adalah penerangan/cahaya ditempat kerja, temperatur/suhu udara ditempat kerja, keamanan ditempat kerja (Bambang, 2015). d. Aktualisasi Diri (X3) diukur dengan indikator kedekatan dengan individu lainnya, fokus atau terpusat pada suatu persoalan, penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain, persepsi yang tepat tentang realita (Bambang, 2015). e. 2. Kompensasi (X4) diukur dengan indikator ketepatan pemberian gaji, pemberian tunjangan, pemberian penghargaan (Arta, 2012). Populasi & Sampel Dalam penelitian ini populasinya ialah seluruh karyawan tetap Hotel Novotel Semarang. Sampel ditentukan menggunakan metode sensus sampling yaitu seluruh populasi akan dijadikan sampel. Jumlah responden yang memenuhi kriteria sebanyak 100 responden. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dengan cara menyebar kueisoner secara langsung kepada seluruh karyawan tetap Hotel Novotel Semarang. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Instrumen Pengujian uji instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Dikatakan valid apabila r hitung > r tabel dan dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha > 0,5. Dari hasil uji validitas dalam penelitian ini sudah valid karena r hitung pada seluruh kuesioner lebih besar dari r tabel (0,165). Dan pada uji reliabilitas nilai cronbach alpha semua kuesioner diatas 0,5. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov, uji multikolonearitas, dan uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui hasil uji normalitas dalam model ini 2. berdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig > 0,5. Pada uji heterokedastisitas juga menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan bebas heterokedastisitas disebabkan nilai Sig lebih besar dari 0,5. Hasil uji multikolonieritas juga menunjukkan bebas multikolonieritas sebab nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10. Pada tabel diatas merupakan hasil tanggapan responden secara rata-rata terhadap kuesioner yang telah dibagikan untuk mengetahui seberapa besar dampak atau pengaruh variabel bebas atau variabel independen (beban kerja, lingkungan kerja, aktualisasi diri, dan kompensasi) yang ada pada penelitian ini terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menjelaskan informasi tentang hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat dalam sebuah penelitian. Analisis regresi linier 3. berganda juga dapat memberikan informasi tentang arah dari ketergantungan variabel-variabel tersebut. Persamaan yang dihasilkan dalam analisis regresi linier berganda penelitian ini adalah : Kinerja Karyawan = - 0,222 + 0,298 Beban Kerja + 0,242 Lingkungan Kerja + 0,413 Aktualisasi Diri + 0,147 Kompensasi Hasil persamaan regresi linier berganda diatas memberikan pengertian bahwa : Nilai konstan bernilai negatif artinya jika variabel beban kerja, lingkungan kerja, aktualisasi diri, dan kompensasi tidak ada perubahan lebih baik atau tetap maka dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan cenderung bernilai negatif. Koefisien regresi variabel beban kerja diketahui bernilai positif artinya semakin banyak beban kerja yang diberikan kepada karyawan maka membuat karyawan semakin bersemangat untuk menyelesaikan tugas tepat waktu. Koefisien regresi variabel lingkungan kerja diketahui bernilai positif artinya apabila semakin baik lingkungan kerja yang didapat karyawan maka semakin besar kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Koefisien regresi variabel aktualisasi diri diketahui bernilai positif artinya semakin besar kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk menyalurkan potensi yang dimilikinya maka semakin besar kinerja yang akan dihasilkan oleh para karyawan. Koefisien regresi variabel kompensasi diketahui bernilai positif artinya adalah semakin besar kompensasi yang diberikan kepada karyawan maka semakin besar kinerja karyawan pada saat bekerja. Pengujian Hipotesis Uji Simultan (Uji F) Hasil uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: 4. Berdasarkan tabel diatas dari uji F di dapat nilai F 62,459 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 5% (0,05), maka model regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan, artinya ada pengaruh yang signifikan antara beban kerja, lingkungan kerja, aktualisasi diri, dan kompensasi secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja karyawan. Uji Parsial (Uji t) Uji hipotesis diuji dengan uji t. Uji t digunakan untuk membuktikan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara beban kerja, lingkungan kerja, aktualisasi diri, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan Hotel Novotel Semarang. Pada uji hipotesis pengaruh positif dan signifikan memiliki dua syarat yaitu dikatakan berpengaruh signifikan jika sig. < 0,05 dan arah pengaruh positif jika nilai unstandardized coefficient bernilai (+) atau positif. Apabila salah satu syarat tidak terpenuhi maka hipotesis tidak dapat diterima. 5. Koefisien Determinasi Sumber : Data yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel di atas hasil uji regresi menunjukkan angka koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,713. Hal ini berarti menunjukkan bahwa variabel beban kerja, lingkungan kerja, aktualisasi diri, dan kompensasi mampu menjelaskan kinerja karyawan sebesar 71,3%. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 71,3%) = 28,7% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel yang diteliti. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan beban kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar beban kerja yang didapat karyawan akan semakin besar kinerja yang dilakukannya. Beban kerja merupakan tanggung jawab yang diberikan atasan dan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan, dari pengertian tersebut maka beban kerja menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan sebuah pekerjaan. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa responden menilai variabel beban kerja menjadi variabel paling dominan kedua setelah variabel aktualisasi diri. Dilihat pada indikator beban kerja, menjelaskan bahwa indikator tuntuan hubungan pribadi memiliki nilai tertinggi sedangkan indikator tuntutan peran memiliki nilai terendah dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Seorang karyawan membutuhkan dukungan sosial dari rekan kerja karena dukungan sosial tersebut dapat memberikan semangat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, apabila beban kerja yang diberikan sesuai dengan potensi yang dimiliki maka seorang karyawan akan lebih maksimal dalam bekerja. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa beban kerja yang diberikan sesuai dengan potensi karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang telah dilakukan Yudha dkk (2015) bahwa beban kerja berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja karyawan. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, serta hubungan interaksi antar atasan-bawahan dalam menjalankan tugas yang diberikan. Adanya suasana yang aman dalam bekerja dan keadaan ruangan yang membuat nyaman akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Apabila keadaan dalam lingkungan kerja tersebut kondusif maka akan membuat karyawan semakin semangat dan maksimal dalam melaksanakan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan indikator yang memiliki nilai tertinggi yaitu pada keamanan kerja, hal ini dikarenakan setiap karyawan ingin merasa aman pada saat bekerja sehingga karyawan akan maksimal dalam bekerja tanpa harus mengkhawatirkan kondisi lingkungan kerja. Sedangkan indikator yang paling rendah pengaruhnya adalah penerangan atau pencahayaan, dalam bekerja penerangan perlu diperhitungkan karena akan mempengaruhi kinerja karyawaan. Apabila penerangan pada ruangan kurang cukup akan mengakibatkan karyawan tidak konsentrasi dalam bekerja. Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, pernyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Aurelia Potu (2013) yang menjelaskan bahwa lingkungan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh Aktualisasi Diri terhadap Kinerja Karyawan Variabel aktualisasi diri merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang. Hal ini dikarenakan pihak perusahaan kurang memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengaktualisasikan dirinya sehingga karyawan merasa kinerjanya belum maksimal. Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan aktualisasi diri terhadap kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang menunjukkan bahwa aktualisasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Indikator dalam aktualisasi diri yang memiliki nilai tertinggi yaitu kedekatan dengan individu lain sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator penerimaan terhadap diri sendiri. Seorang karyawan perlu membangun relasi yang baik dan berkesinambungan dengan sesama agar dapat memenuhi tugas dalam bekerja, selain itu seorang karyawan harus mampu menerima lingkungan sosial pada saat bekerja dalam situasi apapun merupakan salah satu bentuk kematangan diri seseorang. Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa aktualisasi diri sangat perlu dimiliki oleh karyawan karena semakin matangnya pemikiran maka semakin baik karyawan tersebut menjalankan pekerjaannya. Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa aktualisasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan Bambang (2015) bahwa aktualisasi diri berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel kompensasi merupakan variabel yang paling rendah pengaruhnya terhadap kinerja karyawan di Hotel Novotel Semarang. Hal ini dikarenakan perusahaan sudah cukup baik dalam memberikan kompensasi kepada karyawan sehingga menurut karyawan variabel kompensasi memiliki pengaruh yang rendah terhadap kinerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa indikator yang memiliki nilai tertinggi terdapat pada pemberian tunjangan sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator ketepatan pemberian gaji. Pemberian tunjangan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan akan memotivasi karyawan untuk bekerja secara maksimal. Selain peemberian tunjangan, seorang karyawan akan lebih maksimal dalam bekerja apabila mendapatkan promosi jabatan yang dijanjikan oleh perusahaan. Sebuah perusahaan harus dapat memberikan balasan yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan seorang karyawan dalam mengabdi di perusahaan tersebut. Dengan perusahaan yang mampu memberikan kompensasi terbaik maka seorang karyawan akan menjalankan pekerjaan dan tanggung jawabnya secara maksimal, sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu memberikan kompensasi yang sesuai dengan standar maka akan menjadikan karyawan tidak maksimal dalam bekerja. Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini di dukung oleh hasil penelitian Arta (2012) yang menjelaskan bahwa kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. SIMPULAN Menurut penelitian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Beban kerja terhadap kinerja karyawan Hotel Novotel Semarang memiliki pengaruh positif signifikan. Hal ini berarti apabila beban kerja meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat. 2. Lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang berpengaruh positif signifikan. Hal ini berarti apabila lingkungan kerja meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat. 3. Aktualisasi diri dan kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang memiliki pengaruh positif signifikan. Hal ini berarti apabila aktualisasi diri meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat. 4. Kompensasi dan kinerja karyawan pada Hotel Novotel Semarang berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini berarti apabila kompensasi meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan diatas maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Beban kerja memiliki pengaruh cukup besar terhadap kinerja karyawan, perlu adanya perbaikan dalam memberikan beban kerja kepada karyawan yang sebaiknya disesuaikan dengan peran dan tugas masing-masing setiap karyawan. Pemberian beban kerja yang tidak sesuai dengan peran dan tugas yang dimiliki karyawan sebaiknya dihindari karena akan berpengaruh pada kinerja yang dilakukan oleh para karyawan dan akan berdampak pada kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu. 2. Aktualisasi diri merupakan pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terjadi karena karyawan kurang membangun relasi yang baik dengan rekan kerja sehingga masih banyak karyawan belum maksimal dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk menghindari hal tersebut, pihak perusahaan perlu memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada karyawan agar dapat bergabung dalam menyelesaikan masalah yang ada pada perusahaan. Dengan adanya keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan, menjadi salah satu cara untuk memahami sejauh mana kematangan diri seorang karyawan tersebut. Seseorang yang sudah matang dalam dirinya akan memahami sejauh mana potensi yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. DAFTAR PUSTAKA Agung, Prihantoro. 2012. “Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja dan Komitmen”. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 8, No. 2, 7898. Akbar, R. A,. 2014. “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri dan Beban Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan”. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 1, No. 4, 1223-1232. Aurelia, Potu. 2013. “Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan”. Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 4, 1208-1218. Bambang, Teguh. 2015. “Pengaruh Aktualisasi Diri, Penghargaan dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan”. simki.unpkediri.ac.id Erdhi, M., & Meyzi, H,. 2013. “Keteladanan Pimpinan, Aktualisasi Diri, Balas jasa dan Disiplin Kerja”. Jurnal Administrasi Pembangunan, Vol. 1, No. 3, 219-323. Ica, Amelia. 2015. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Udinus. Semarang. I Wayan, Arta. 2012. “Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus di Maya Ubud Resto & Spa”. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Vol. 2, No. 1, 66-80. Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. Alfabeta. Bandung. Moekijat. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia : Manajemen Kepegawaian. Mandar Maju. Jakarta. Muhammad, S. R., et. al. 2016. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi Dan Beban Kerja Terhadap KInerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado”. Jurnal EMBA, Vol. 4, No. 1, 45-55. Puspita, W., et. al. 2014. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Karyawan”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 14, No. 2, 163-170. Yudha, A., et. al. 2015. “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero)”. Jurnal Manajemen dan Organisasi, Vol. VI, No. 1, 33-44.