BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Bank yang disajikan dalam sample merupakan beberapa bank yang telah Go Public, karena banyaknya bank yang telah Go Public maka penulis mengambil sample dari 5 (lima) bank yang mempunyai asset paling besar dan 5 (lima) bank yang memiliki asset terkecil diantara bank – bank yang telah go public. 1. Sejarah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 Yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, SH tanggal 2 Oktober 1998. akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.H.T.0.1.0.1.TH 98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan No. 6859 dalam berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya(Persero) (BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) dan Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. 32 2. Sejarah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk ("Bank") didirikan di negara Republik Indonesia dengan akte notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama "N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory". Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali; berdasarkan akte Wargio Suhardjo, SH, pengganti notaris Ridwan Suselo, tanggal 21 Mei 1974 No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank Central Asia.Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akte notaries Hendra Karyadi, SH, tanggal 29 Desember 1999 No.62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.C21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1871 pada Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000. Perubahan terakhir sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (Catatan 21), dimana eksekusi opsi telah dilakukan hingga 9 Juni 2006, dilakukan dengan akte Hendra Karyadi, SH, tanggal 15 Juni 2006 No. 13. Akte ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-18025 HT.01.04.TH.2006 tanggal 20 Juni 2006. Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977. 3. Sejarah PT. Bank Negara Indonesia Tbk PT. Bank Negara Indonesia didirikan sebagai Bank Milik Negara Republik Indonesia dengan nama “ Bank Negara Indonesia” berdasarkan peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1946 tanggal. 5 Juli 1946. Selanjutnya berdasarkan Undang – Undang No. 17 tahun 1968, status Bank ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946” dan beroperasi sebagai Bank Umum Milik Negara. Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1992, status Bank diubah lebih lanjut menjadi Perseroan Terbatas Milik Negara (persero). Akta pendirian bank sebagai persero di aktakan dengan akta Notaris Muhani Salim, SH No. 131 tanggal 31 Juli 1992, tanggal 12 Agustus 1992. serta diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992 Tambahan No. 1.A. Anggaran Dasar Bank telah diubah dengan akta No. 76 tanggal 19 September 1992 dan akta No. 4 tanggal 1 Oktober 1992 dari notaries yang sama. 4. Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BRI”) didirikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968. Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hokum BRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pengalihan BRI menjadi Persero diaktakan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992 Notaris Muhani Salim, S.H., dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C26584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73, Tambahan No. 3A tanggal 11 September 1992. Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta No. 7 tanggal 4 September 1998 Notaris Imas Fatimah, S.H., pasal 2 tentang “Jangka Waktu Berdirinya Perseroan” dan pasal 3 tentang “Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha” untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undangundang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang “Perseroan Terbatas”. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-24931.HT.01.04.Th.98 tanggal 13 November 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86, Tambahan No. 7216 tanggal 26 Oktober 1999. Kemudian perubahan Anggaran Dasar berdasarkan akta No. 7 tanggal 3 Oktober 2003 Notaris Imas Fatimah, S.H., antara lain tentang status perusahaan dan penyesuaian dengan Undang-undang Pasar Modal dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-23726.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Oktober 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88, Tambahan No. 11053 tanggal 4 November 2003 serta perubahan Anggaran Dasar berdasarkan akta No. 86 tanggal 23 Desember 2003 Notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H. antara lain tentang perubahan Pasal 4 tentang modal dasar yang telah diambil dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-01153.HT.01.04.TH.2004 tanggal 15 Januari 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.19, Tambahan No.166 tanggal 5 Maret 2004. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakkan berdasarkan akta No.60 tanggal 27 Juni 2005 Notaris Imas Fatimah, S.H., dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No.C- 18172.HT.01.04.TH.2005 tanggal 30 Juni 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tambhan No.676 tanggal 19 Juli 2005 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi. 5. Sejarah PT Bank Danamon Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk berkedudukan di Jakarta, didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 berdasarkan akta notaries Meester Raden Soedja, S.H. No. 134. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/40/8 tanggal 24 April 1957 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 664. Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 7 Juni 1957. Bank Memperoleh izin usaha sebagai bank umum dan bank devisa masingmasing berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 21/10/Dir/UPPS tanggal 5 Nopember 1988. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaries No. 4 tanggal 5 Oktober 2006 dibuat dihadapan Hendra Karyadi, S.H. di Jakarta sehubungan dengan penambahan modal disetor dan ditempatkan Bank dalam rangka Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP) dan perubahan komposisi pemegang saham Bank. Perubahan tersebut sedang dalam proses permohonan persetujuan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 6. Sejarah Bank Nusantara Parahyangan Tbk Perseroan pada mulanya didirikan dengan nama "Bank Pasar Karya Parahyangan PT" berdasarkan akte Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pasar "Karya Parahyangan PT" No. 47 tanggal 18 Januari 1972 yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita, SH, Notaris di Bandung dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. Y.A.5/11/19 tanggal 15 Mei 1974 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Bandung pada tanggal 6 Juni 1974 dibawah No.81/1974 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Agustus 1974 No.68, Tambahan No.426/1974. Nama Perseroan dirubah menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan berdasarkan Akta Risalah Rapat No.27 tanggal 10 Maret 1989 yang dibuat oleh Albertus Soetjipto Budihardjoputera, S.H, Notaris diBandung dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-4155 HT.01.04.Th.89 tanggal 2 Mei 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Bandung pada tanggal 11 Mei 1989 No.313/1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 20 Juni 1989 No.49,Tambahan No. 1093/1989. Peningkatan status Bank ini juga telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. 748/KMK..013/1989 tanggal 3 Juli 1989. Dalam tahun 2000, Bank telah melakukan Penawaran Umum sejumlah 50.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan harga penawaran Rp. 525,- setiap saham, dan 20.000.000 Waran Seri I yang menyertai Saham Biasa Atas Nama, waran diberikan secara cuma-cuma dimana periode pelaksanaan Waran seri I adalah dari 10 Juli 2001 sampai dengan 9 Januari 2004 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp. 650,- per saham. Tanggal efektif penawaran umum adalah 14 Desember 2000. Perubahan seluruh anggaran dasarnya telah diumumkan dalam Berita Negara Indonesia tertanggal 29 Desember 2000 No.104, Tambahan No.8049/2000.Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994, Bank Indonesia telah menyetujui untuk meningkatkan status Bank menjadi Bank Devisa. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Pada bulan Juli 2006 Perseroan melakukan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas I, dengan rasio 1:1 sejumlah 158.275.000 lembar saham seharga Rp.550,-. Sehingga jumlah saham beredar menjadi 316.550.000 lembar. 7. Sejarah PT. Bank Victoria International Tbk PT. Bank Victoria International Tbk (Bank) didirikan berdasarkan akta No. 71 tanggal 28 Oktober 1992 dari A. Partomuan Pohan, S.H., LLM, notaries di Jakarta yang selanjutnya diadakan pembetulan dengan akta No. 30 tanggal 8 Juni 1993 dari notaries yang sama. Akta pendirina ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2- 4903.HT.01.01.TH 93 tanggal 19 Juni 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 Tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 2602. Anggaran dasar bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 15 tanggal 17 November 2003 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaries di Jakarta antara lain mengenai perubahan dan penambahan tugas dan wewenang direksi. Akta ini di setujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-29978 HT.01.04.TH.2003 tanggal 24 Desember 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 124 Tanggal 24 Desember 2003, Tambahan No. 12. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum dalam arti kata seluas-luasnya sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Oktober 1994, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. 402/KMK.017/1994 tanggal 10 Agustus 1994. Bank memperoleh izin usaha sebagai pedagang valuta asing dari Bank Indonesia berdasarkan surat No. 029/126/UOPM tanggal 25 Mei 1997. Bank merupakan bank non devisa, berdomisili di Jakarta dan mempunyai 1 kantor cabang utama, 19 cabang pembantu dan 4 kantor kas di Jakarta dengan kantor pusatberalamat di Gedung Bank Panin Lantai Dasar, Jalan Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta Pusat. 8. Sejarah PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Kesawan Tbk (“Bank”) didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V Chungwha Shangyah Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited) berdasarkan Akta No. 53 dihadapan Notaris Leonard HendrikWillem Van Sandick tanggal 28 April 1913 dan diumumkan dalam Extra Bljvougsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum. Nama Bank diubah menjadi PT. Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 60 dihadapan Notaris Ong Kiem Lian tanggal 10 Maret 1965 dan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/68/15 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 November 1965, Tambahan No. 395. Perubahan status bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 25 Juli 2001 dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Desember 2001, dengan Surat Keputusan No. C-20973.HT.04.04.TH.2001. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 33, tanggal 17 November 2003 dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Kesawan Tbk. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 2 April 2004, Tambahan No. 253. sedangkan untuk perubahan kepengurusan, terakhir pada Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua Perseroan Terbatas PT. Bank Kesawan Tbk No. 17, tanggal 12 Desember 2005, Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Bank memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember 1995. Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Februari 1996. Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996 tanggal 16 Agustus 1996. Bank memperoleh persetujuan perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C- 20973.HT.01.04.TH 2001 tanggal 27 Desember 2001. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 33 Jakarta Pusat. Pada tanggal 30 September 2006, Bank mempunyai 1 Kantor Pusat Non Operasional. 11 kantor cabang dan 21 kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia. 9. PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk (“Bank”), didirikan dengan akta notaries Sugiri Kadarisman, S.H No. 34 tanggal 11 September 1992 dengan nama “PT Executive International Bank”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C2-9246-HT.01.01. Th.92 tanggal 10 November 1992 dan diumumkan dalam Tambahan No. 6651 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1992. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank, yang antara lain mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Eksekutif Internasional Tbk serta peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H. tanggal 12 Maret 2001, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00012.HT.01.04.TH 2001 tanggal 29 Maret 2001. Bank memulai aktivitas operasi dibidang perbankan pada tanggal 9 Agustus 1993. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitasaktivitas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 673/KMK.017/1993 tanggal 23 Juni 1993. Bank berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di jalan Tomang Raya No. 14, Jakarta. Sampai dengan tanggal 30 September 2006, Bank memiliki 19 kantor yaitu 14 kantor cabang dan 5 kantor cabang pembantu dengan total karyawan 574 orang. 10. PT. Bank Swadesi Tbk PT. Bank Swadesi Tbk. (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tertanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama P.T. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan akta No. 44 tanggal 15 Nopember 2001 dari Aulia Taufani, notaris pengganti Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan dan penyusunan kembali Anggaran Dasar Bank agar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-13/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik antara lain mengenai perubahan nama menjadi PT. Bank Swadesi Tbk, peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-13804 HT.01.04 -TH.2001 tanggal 21 Nopember 2001 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 26 April 2002 Tambahan No. 4099 dan Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 22 Oktober 2004 Tambahan No. 916/2004. Kantor pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 3 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu dan 6 kantor kas. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan. Bank mendapat ijin usaha sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa. B. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode kausal komparatif yaitu penelitian yang bertujuan mencari hubungan kausal antara variabelvariabel penelitian melalui pengujian hipotesa. C. Hipotesis Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil. a. Perumusan hipotesis H0 : µ1 - µ2 = 0 atau tidak ada perbedaan kinerja keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil. Ha : µ1 - µ2 ≠ 0 atau ada perbedaan kinerja keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil. b. Menentukan nilai t α/2 dari table t dengan degree of freedom (df) = (n1 + n2 - 2 ) dan dengan α sebesar 5% c. Kriteria pengujian Daerah Penolakan H0 α/2 Daerah Penolakan H0 α/2 Daerah Penerimaan - t α/2 t α/2 Gambar 3.1 Daerah kritis H0 melalui kurva distribusi – t dua sisi Kesimpulan : • jika t0 < - t α/2 atau t0 > t α/2 : maka tolak H0 (berarti ada perbedaan kinerja keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil) • jika – t α/2 ≤ t0 ≤ t α/2 : maka terima H0 (berarti tidak ada perbedaan kinerja keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil. D. Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bank yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2004 - 2006 yang berjumlah 22 bank. (lampiran 1) Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang diambil oleh populasi tersebut. Pemilihan sample penelitian berdasarkan metode proportionate stratified random sampling dengan mengelompokkan bank yang telah go public berdasarkan tingkat assetnya menjadi bank asset besar (yaitu rata-rata asset selama 3 tahun > Rp. 20.000.000.000.000,-) dan bank asset kecil (yaitu rata-rata asset selama 3 tahun < Rp. 20.000.000.000.000,-) serta mengambil sample dari masing – masing kelompok bank tersebut dengan pertimbangan 5 posisi teratas untuk kelompok bank asset besar dan 5 posisi terbawah untuk kelompok bank asset kecil dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif untuk mengetahui perbedaan dua rata – rata tersebut. (lampiran 2) E. Variabel dan Pengukurannya Variabel dari penelitian ini adalah kinerja keuangan bank berasset besar dan kinerja keuangan bank berasset kecil dan indikator-indikator yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan bank adalah rasio-rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio, Asset to Loan Ratio. Rasio solvabilitas yaitu Primary Ratio, Capital Adequacy Ratio. Rasio rentabilitas yaitu Return on Assets dan Return on Equity. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio. F. Definisi Operasional Variabel 1. Kriteria pengelompokkan bank berdasarkan tingkat assetnya adalah sebagai berikut : a. Kelompok bank berasset besar : kelompok bank yang memiliki jumlah aktiva rata-rata selama 3 tahun > Rp. 20.000.000.000.000,b. Kelompok bank berasset kecil : kelompok bank yang memiliki jumlah aktiva rata-rata selama 3 tahun < Rp. 20.000.000.000.000,2. Kinerja keuangan adalah suatu penilaian yang dilakukan atas suatu perusahaan yang menilai keuangannya dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dalam hal ini bank. Untuk mengukur kinerja keuangan suatu bank, terdapat beberapa rasio diantaranya : rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas a. Rasio likuiditas : rasio yang mengukur kemampuan suatu bank didalam menyediakan alat-alat likuidnya untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayarnya. 1. Loan to Deposit Ratio = Total Kredit Dana pihak III 2. Loan to Asset Ratio = Total Kredit Total Aktiva b. Rasio solvabilitas : salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah capital yang ada pada suatu bank telah memadai atau belum, atau rasio yang menunjukkan kecukupan permodalan suatu bank didalam mendukung kegiatan operasinya 1. Primary Ratio = Modal Sendiri Total Aktiva 2. Capital Adequancy Ratio = Modal Sendiri – Aktiva Tetap Total Kredit + Surat Berharga c. Rasio rentabilitas : Rasio ini sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan suatu bank dalam menghasilkan keuntungan baik berasal dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil non operasionalnya. 1. Return On Equity = Laba Bersih Modal Sendiri 2. Return On Asset = Laba Bersih Total Aktiva G. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data – data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini, penulis menggunakan 2 (dua) cara, yaitu : 1. Penelitian lapangan yaitu penelitian dengan mengumpulkan data sekunder berupa data keuangan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Jakarta. 2. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teoritis, gambaran, dan teori pendukung mengenai objek yang diteliti. H. Metode Analisis Data Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode kausal komparatif yaitu untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara bank asset besar dengan bank asset kecil, dengan menggunakan perbedaan dua rata-rata, rata – rata yang diuji adalah rata – rata kinerja keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil. Pengujian hipotesa dihitung dengan menggunakan rumus uji t, yaitu : t0 = x1 − x 2 1 1 + s 2p n1 n 2 Keterangan : t0 = t. hitung n = Jumlah periode tahun laporan keuangan penelitian s 2p = Penduga gabungan varians populasi x1 = Rata-rata kinerja keuangan sampel pertama x2 = Rata-rata kinerja keuangan sampel kedua Dimana : x1 = 1 ∑ xi1 n1 x2 = 1 ∑ xi 2 n2 2 2 s 2p (n1 − 1) s1+ (n 2 − 1) s 2 = n1 + n 2 − 2 1 2 ∑ ( x i1 − x1) s12 = n1 − 1 s 22 = 1 2 ∑ ( x i 2 − x 2) n2 −1