analisa perbedaan kinerja keuangan antara bank asset besar deng

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum
Bank yang disajikan dalam sample merupakan beberapa bank yang telah Go
Public, karena banyaknya bank yang telah Go Public maka penulis mengambil
sample dari 5 (lima) bank yang mempunyai asset paling besar dan 5 (lima) bank yang
memiliki asset terkecil diantara bank – bank yang telah go public.
1. Sejarah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan di Negara Republik Indonesia
pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan peraturan Pemerintah No. 75 Tahun
1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 Yang dibuat oleh
Notaris Sutjipto, SH tanggal 2 Oktober 1998. akta pendirian telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.H.T.0.1.0.1.TH
98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan No. 6859 dalam
berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank
Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya(Persero)
(BBD), PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank Ekspor Impor
Indonesia (Persero) (Bank Exim) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero)
(Bapindo) dan Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.
32
2. Sejarah PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk ("Bank") didirikan di negara Republik Indonesia
dengan akte notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38
dengan nama "N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting
Factory". Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.J.A.5/89/19
tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita
Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali;
berdasarkan akte Wargio Suhardjo, SH, pengganti notaris Ridwan Suselo, tanggal
21 Mei 1974 No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank Central
Asia.Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk
perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham
Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi
perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Central Asia Tbk.
Perubahan ini dilakukan dengan akte notaries Hendra Karyadi, SH, tanggal 29
Desember 1999 No.62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.C21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 1871 pada Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000. Perubahan
terakhir sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program
Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (Catatan 21), dimana eksekusi opsi
telah dilakukan hingga 9 Juni 2006, dilakukan dengan akte Hendra Karyadi, SH,
tanggal 15 Juni 2006 No. 13. Akte ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia No. C-18025 HT.01.04.TH.2006 tanggal 20 Juni 2006.
Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum.
Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No.
42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh ijin untuk melakukan
kegiatan usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.
9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977.
3. Sejarah PT. Bank Negara Indonesia Tbk
PT. Bank Negara Indonesia didirikan sebagai Bank Milik Negara Republik
Indonesia dengan nama “ Bank Negara Indonesia” berdasarkan peraturan
Pemerintah No. 2 tahun 1946 tanggal. 5 Juli 1946. Selanjutnya berdasarkan
Undang – Undang No. 17 tahun 1968, status Bank ditetapkan menjadi “Bank
Negara Indonesia 1946” dan beroperasi sebagai Bank Umum Milik Negara.
Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun
1992, status Bank diubah lebih lanjut menjadi Perseroan Terbatas Milik Negara
(persero). Akta pendirian bank sebagai persero di aktakan dengan akta Notaris
Muhani Salim, SH No. 131 tanggal 31 Juli 1992, tanggal 12 Agustus 1992. serta
diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11
September 1992 Tambahan No. 1.A. Anggaran Dasar Bank telah diubah dengan
akta No. 76 tanggal 19 September 1992 dan akta No. 4 tanggal 1 Oktober 1992
dari notaries yang sama.
4. Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BRI”)
didirikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21
Tahun 1968. Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hokum BRI diubah
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pengalihan BRI menjadi Persero
diaktakan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992 Notaris Muhani Salim, S.H.,
dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C26584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 73, Tambahan No. 3A tanggal 11 September
1992. Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain
dengan akta No. 7 tanggal 4 September 1998 Notaris Imas Fatimah, S.H., pasal 2
tentang “Jangka Waktu Berdirinya Perseroan” dan pasal 3 tentang “Maksud dan
Tujuan serta Kegiatan Usaha” untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undangundang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang “Perseroan Terbatas”.
Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan
No. C2-24931.HT.01.04.Th.98 tanggal 13 November 1998 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86, Tambahan No. 7216 tanggal 26
Oktober 1999. Kemudian perubahan Anggaran Dasar berdasarkan akta No. 7
tanggal 3 Oktober 2003 Notaris Imas Fatimah, S.H., antara lain tentang status
perusahaan dan penyesuaian dengan Undang-undang Pasar Modal dan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan Surat
Keputusan No. C-23726.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Oktober 2003 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88, Tambahan No.
11053 tanggal 4 November 2003 serta perubahan Anggaran Dasar berdasarkan
akta No. 86 tanggal 23 Desember 2003 Notaris Nila Noordjasmani Soeyasa
Besar, S.H. antara lain tentang perubahan Pasal 4 tentang modal dasar yang telah
diambil dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
dengan Surat Keputusan No. C-01153.HT.01.04.TH.2004 tanggal 15 Januari
2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.19,
Tambahan No.166 tanggal 5 Maret 2004. Perubahan Anggaran Dasar terakhir
dilakkan berdasarkan akta No.60 tanggal 27 Juni 2005 Notaris Imas Fatimah,
S.H., dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan
Surat Keputusan No.C- 18172.HT.01.04.TH.2005 tanggal 30 Juni 2005 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tambhan No.676
tanggal 19 Juli 2005 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management
Stock Option Plan berdasarkan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi.
5. Sejarah PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk berkedudukan di Jakarta, didirikan pada
tanggal 16 Juli 1956 berdasarkan akta notaries Meester Raden Soedja, S.H. No.
134. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. J.A.5/40/8 tanggal 24 April 1957 dan telah
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 664. Berita Negara Republik
Indonesia No. 46 tanggal 7 Juni 1957.
Bank Memperoleh izin usaha sebagai bank umum dan bank devisa masingmasing berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 21/10/Dir/UPPS
tanggal 5 Nopember 1988.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta notaries No. 4 tanggal 5 Oktober 2006 dibuat dihadapan Hendra
Karyadi, S.H. di Jakarta sehubungan dengan penambahan modal disetor dan
ditempatkan Bank dalam rangka Employee/Management Stock Option Program
(E/MSOP) dan perubahan komposisi pemegang saham Bank. Perubahan tersebut
sedang dalam proses permohonan persetujuan oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
6. Sejarah Bank Nusantara Parahyangan Tbk
Perseroan pada mulanya didirikan dengan nama "Bank Pasar Karya
Parahyangan PT" berdasarkan akte Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pasar
"Karya Parahyangan PT" No. 47 tanggal 18 Januari 1972 yang dibuat dihadapan
Komar Andasasmita, SH, Notaris di Bandung dan telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No.
Y.A.5/11/19 tanggal 15 Mei 1974 dan telah didaftarkan di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri di Bandung pada tanggal 6 Juni 1974 dibawah No.81/1974
serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23
Agustus 1974 No.68, Tambahan No.426/1974.
Nama Perseroan dirubah menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan
berdasarkan Akta Risalah Rapat No.27 tanggal 10 Maret 1989 yang dibuat oleh
Albertus Soetjipto Budihardjoputera, S.H, Notaris diBandung dan telah mendapat
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. C2-4155 HT.01.04.Th.89 tanggal 2 Mei 1989 dan telah
didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Bandung pada tanggal 11
Mei 1989 No.313/1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 20 Juni 1989 No.49,Tambahan No. 1093/1989.
Peningkatan status Bank ini juga telah disetujui oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. 748/KMK..013/1989 tanggal
3 Juli 1989.
Dalam tahun 2000, Bank telah melakukan Penawaran Umum sejumlah
50.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan harga penawaran Rp. 525,- setiap
saham, dan 20.000.000 Waran Seri I yang menyertai Saham Biasa Atas Nama,
waran diberikan secara cuma-cuma dimana periode pelaksanaan Waran seri I
adalah dari 10 Juli 2001 sampai dengan 9 Januari 2004 dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp. 650,- per saham. Tanggal efektif penawaran umum adalah 14
Desember 2000. Perubahan seluruh anggaran dasarnya telah diumumkan dalam
Berita Negara Indonesia tertanggal 29 Desember 2000 No.104, Tambahan
No.8049/2000.Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.
27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994, Bank Indonesia telah menyetujui untuk
meningkatkan status Bank menjadi Bank Devisa. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran
Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum
perbankan.
Pada bulan Juli 2006 Perseroan melakukan penambahan modal melalui
Penawaran Umum Terbatas I, dengan rasio 1:1 sejumlah 158.275.000 lembar
saham seharga Rp.550,-. Sehingga jumlah saham beredar menjadi 316.550.000
lembar.
7. Sejarah PT. Bank Victoria International Tbk
PT. Bank Victoria International Tbk (Bank) didirikan berdasarkan akta No.
71 tanggal 28 Oktober 1992 dari A. Partomuan Pohan, S.H., LLM, notaries di
Jakarta yang selanjutnya diadakan pembetulan dengan akta No. 30 tanggal 8 Juni
1993 dari notaries yang sama. Akta pendirina ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman
Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusannya
No.
C2-
4903.HT.01.01.TH 93 tanggal 19 Juni 1993 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 39 Tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 2602.
Anggaran dasar bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta No. 15 tanggal 17 November 2003 dari Veronica Lily Dharma, S.H.,
notaries di Jakarta antara lain mengenai perubahan dan penambahan tugas dan
wewenang direksi. Akta ini di setujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-29978
HT.01.04.TH.2003 tanggal 24 Desember 2003 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 124 Tanggal 24 Desember 2003, Tambahan No.
12.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank
adalah menjalankan usaha sebagai bank umum dalam arti kata seluas-luasnya
sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Oktober 1994,
sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. 402/KMK.017/1994 tanggal 10
Agustus 1994. Bank memperoleh izin usaha sebagai pedagang valuta asing dari
Bank Indonesia berdasarkan surat No. 029/126/UOPM tanggal 25 Mei 1997.
Bank merupakan bank non devisa, berdomisili di Jakarta dan mempunyai 1
kantor cabang utama, 19 cabang pembantu dan 4 kantor kas di Jakarta dengan
kantor pusatberalamat di Gedung Bank Panin Lantai Dasar, Jalan Jenderal
Sudirman No. 1, Jakarta Pusat.
8. Sejarah PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Kesawan Tbk (“Bank”) didirikan pada tanggal 1 April 1913
dengan nama N.V Chungwha Shangyah Maatschappij (The Chinese Trading
Company Limited) berdasarkan Akta No. 53 dihadapan Notaris Leonard HendrikWillem Van Sandick tanggal 28 April 1913 dan diumumkan dalam Extra
Bljvougsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913. Berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547/U.M.II tanggal 28 Oktober 1958,
Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai Bank Umum. Nama Bank diubah
menjadi PT. Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 60
dihadapan Notaris Ong Kiem Lian tanggal 10 Maret 1965 dan memperoleh
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
J.A.5/68/15 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 November 1965, Tambahan No. 395.
Perubahan status bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka
berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 25 Juli 2001
dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Desember 2001, dengan Surat
Keputusan No. C-20973.HT.04.04.TH.2001.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan Akta No. 33, tanggal 17 November 2003 dihadapan Notaris Fathiah
Helmi, SH, tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT Bank Kesawan Tbk. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 2 April
2004, Tambahan No. 253. sedangkan untuk perubahan kepengurusan, terakhir
pada Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua Perseroan
Terbatas PT. Bank Kesawan Tbk No. 17, tanggal 12 Desember 2005, Notaris
Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank
adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Bank memperoleh persetujuan
menjadi Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia No. 28/366/UD/DIR tanggal 4 Desember 1995.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/150/KEP/DIR tanggal 22 Februari
1996.
Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara
berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-452/MK.03/1996
tanggal 16 Agustus 1996.
Bank memperoleh persetujuan perubahan status Perseroan dari Perseroan
Tertutup menjadi Perseroan Terbuka berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman
dan
Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
No.
C-
20973.HT.01.04.TH 2001 tanggal 27 Desember 2001.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 33 Jakarta Pusat.
Pada tanggal 30 September 2006, Bank mempunyai 1 Kantor Pusat Non
Operasional. 11 kantor cabang dan 21 kantor cabang pembantu di seluruh
Indonesia.
9. PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk
PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk (“Bank”), didirikan dengan akta
notaries Sugiri Kadarisman, S.H No. 34 tanggal 11 September 1992 dengan nama
“PT Executive International Bank”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dengan No. C2-9246-HT.01.01. Th.92 tanggal 10 November 1992 dan
diumumkan dalam Tambahan No. 6651 pada Berita Negara Republik Indonesia
No. 103 tanggal 26 Desember 1992. Anggaran Dasar Bank telah mengalami
beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan
Penawaran Umum Perdana Saham Bank, yang antara lain mengubah status Bank
menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Eksekutif
Internasional Tbk serta peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal
saham. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H.
tanggal 12 Maret 2001, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00012.HT.01.04.TH 2001
tanggal 29 Maret 2001.
Bank memulai aktivitas operasi dibidang perbankan pada tanggal 9 Agustus
1993. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank
adalah menjalankan kegiatan umum perbankan yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitasaktivitas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
673/KMK.017/1993 tanggal 23 Juni 1993. Bank berkedudukan di Jakarta dengan
Kantor Pusat di jalan Tomang Raya No. 14, Jakarta. Sampai dengan tanggal 30
September 2006, Bank memiliki 19 kantor yaitu 14 kantor cabang dan 5 kantor
cabang pembantu dengan total karyawan 574 orang.
10. PT. Bank Swadesi Tbk
PT. Bank Swadesi Tbk. (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta
No. 20 tertanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di
Surabaya, dengan nama P.T. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No.
162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang
terakhir dengan akta No. 44 tanggal 15 Nopember 2001 dari Aulia Taufani,
notaris pengganti Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan dan
penyusunan kembali Anggaran Dasar Bank agar sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-13/PM/1997 tanggal 30 April 1997
tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran
Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik antara lain mengenai
perubahan nama menjadi PT. Bank Swadesi Tbk, peningkatan modal dasar dan
perubahan nilai nominal saham. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-13804
HT.01.04 -TH.2001 tanggal 21 Nopember 2001 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 26 April 2002 Tambahan No. 4099
dan Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 22 Oktober 2004
Tambahan No. 916/2004.
Kantor pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat di Jalan H.
Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 3 kantor cabang, 5 kantor
cabang pembantu dan 6 kantor kas.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank
adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang
berhubungan dengan perbankan.
Bank mendapat ijin usaha sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal
16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.
27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk
melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.
B. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode kausal
komparatif yaitu penelitian yang bertujuan mencari hubungan kausal antara variabelvariabel penelitian melalui pengujian hipotesa.
C. Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja
keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil.
a. Perumusan hipotesis
H0 : µ1 - µ2 = 0 atau tidak ada perbedaan kinerja keuangan kelompok bank
berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil.
Ha : µ1 - µ2 ≠ 0 atau ada perbedaan kinerja keuangan kelompok bank
berasset besar dengan kelompok bank berasset kecil.
b.
Menentukan nilai t α/2 dari table t dengan degree of freedom (df) = (n1 + n2
- 2 ) dan dengan α sebesar 5%
c.
Kriteria pengujian
Daerah Penolakan
H0
α/2
Daerah Penolakan
H0
α/2
Daerah
Penerimaan
- t α/2
t α/2
Gambar 3.1
Daerah kritis H0 melalui kurva distribusi – t dua sisi
Kesimpulan :
•
jika t0 < - t α/2 atau t0 > t α/2 : maka tolak H0 (berarti ada perbedaan kinerja
keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset
kecil)
•
jika – t α/2 ≤ t0 ≤ t α/2 : maka terima H0 (berarti tidak ada perbedaan kinerja
keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok bank berasset
kecil.
D. Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh bank yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode
tahun 2004 - 2006 yang berjumlah 22 bank. (lampiran 1)
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang diambil oleh
populasi tersebut. Pemilihan sample penelitian berdasarkan metode proportionate
stratified random sampling dengan mengelompokkan bank yang telah go public
berdasarkan tingkat assetnya menjadi bank asset besar (yaitu rata-rata asset selama 3
tahun > Rp. 20.000.000.000.000,-) dan bank asset kecil (yaitu rata-rata asset selama 3
tahun < Rp. 20.000.000.000.000,-) serta mengambil sample dari masing – masing
kelompok bank tersebut dengan pertimbangan 5 posisi teratas untuk kelompok bank
asset besar dan 5 posisi terbawah untuk kelompok bank asset kecil dengan tujuan
mendapatkan sampel yang representatif untuk mengetahui perbedaan dua rata – rata
tersebut. (lampiran 2)
E. Variabel dan Pengukurannya
Variabel dari penelitian ini adalah kinerja keuangan bank berasset besar dan
kinerja keuangan bank berasset kecil dan indikator-indikator yang digunakan untuk
menilai kinerja keuangan bank adalah rasio-rasio keuangan yang terdiri dari rasio
likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio, Asset to Loan Ratio. Rasio solvabilitas yaitu
Primary Ratio, Capital Adequacy Ratio. Rasio rentabilitas yaitu Return on Assets dan
Return on Equity. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala rasio.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Kriteria pengelompokkan bank berdasarkan tingkat assetnya adalah sebagai
berikut :
a. Kelompok bank berasset besar : kelompok bank yang memiliki jumlah
aktiva rata-rata selama 3 tahun > Rp. 20.000.000.000.000,b. Kelompok bank berasset kecil : kelompok bank yang memiliki jumlah
aktiva rata-rata selama 3 tahun < Rp. 20.000.000.000.000,2. Kinerja keuangan adalah suatu penilaian yang dilakukan atas suatu
perusahaan yang menilai keuangannya dari laporan keuangan yang diterbitkan
oleh perusahaan dalam hal ini bank.
Untuk mengukur kinerja keuangan suatu bank, terdapat beberapa rasio
diantaranya : rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas
a. Rasio likuiditas : rasio yang mengukur kemampuan suatu bank didalam
menyediakan alat-alat likuidnya untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang
harus segera dibayarnya.
1. Loan to Deposit Ratio =
Total Kredit
Dana pihak III
2. Loan to Asset Ratio =
Total Kredit
Total Aktiva
b. Rasio solvabilitas : salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah capital
yang ada pada suatu bank telah memadai atau belum, atau rasio yang
menunjukkan kecukupan permodalan suatu bank didalam mendukung
kegiatan operasinya
1. Primary Ratio =
Modal Sendiri
Total Aktiva
2. Capital Adequancy Ratio = Modal Sendiri – Aktiva Tetap
Total Kredit + Surat Berharga
c. Rasio rentabilitas : Rasio ini sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh
mana kemampuan suatu bank dalam menghasilkan keuntungan baik berasal
dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil non
operasionalnya.
1. Return On Equity = Laba Bersih
Modal Sendiri
2. Return On Asset = Laba Bersih
Total Aktiva
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data – data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi
ini, penulis menggunakan 2 (dua) cara, yaitu :
1. Penelitian lapangan yaitu penelitian dengan mengumpulkan data sekunder
berupa data keuangan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Jakarta.
2. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan landasan teoritis,
gambaran, dan teori pendukung mengenai objek yang diteliti.
H. Metode Analisis Data
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode kausal komparatif
yaitu untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara bank asset besar dengan
bank asset kecil, dengan menggunakan perbedaan dua rata-rata, rata – rata yang diuji
adalah rata – rata kinerja keuangan kelompok bank berasset besar dengan kelompok
bank berasset kecil. Pengujian hipotesa dihitung dengan menggunakan rumus uji t,
yaitu :
t0 =
x1 − x 2
1 
1
+
s 2p 
 n1 n 2 
Keterangan :
t0
= t. hitung
n
= Jumlah periode tahun laporan keuangan penelitian
s 2p
= Penduga gabungan varians populasi
x1
= Rata-rata kinerja keuangan sampel pertama
x2
= Rata-rata kinerja keuangan sampel kedua
Dimana :
x1 =
1
∑ xi1
n1
x2 =
1
∑ xi 2
n2
2
2
s 2p (n1 − 1) s1+ (n 2 − 1) s 2
=
n1 + n 2 − 2
1
2
∑ ( x i1 − x1)
s12 =
n1 − 1
s 22 =
1
2
∑ ( x i 2 − x 2)
n2 −1
Download