8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Komunikasi Pemasaran Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan pengoperan lambang-lambang yang diartikan sama antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan kelompok kepada massa.5 Pemasaran dimengerti sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jassa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial6 Chris Fill menyatakan dalam bukunya yang berjudul Marketing communication: engagement, Strategies and practice bahwa komunikasi pemasaran adalah:7 5 Soemanagara. Strategic Merketing Communication : konsep, strategi dan terapan, Bandung: Alfabeta, 2006 hal: 3 6 Irwansyah, yulianti neni. Corporate and Marketing communication, Jakarta, 2011. hal 7-8 Fill, Criss. Marketing communication: engagement, Strategies and practice.Prentice Hall Financial Timer:England, 2005. Hal 17 7 8 9 “Marketing communications is management process through which an organization engages with various audiences. By understanding an audience’s communications environment, organizations seek to develop and present massagers for its identified stakeholder group, before evaluating and acting upon the responses. By conveying message that are of significant value, audiens are encouraged to offer attitudinal and behavioural responses”. Pengertian diatas mempunyai arti kurang lebih adalah Komunikasi pemasaran adalah proses manajemen melalui mana organisasi terlibat dengan berbagai khalayak. Dengan memahami lingkungan komunikasi audiens, organisasi berusaha untuk mengembangkan dan menyajikan pesan untuk stakeholder yang diidentifikasi, sebelum mengevaluasi dan bertindak atas tanggapan. Dengan menyampaikan pesan yang bernilai signifikan, Audiens didorong untuk menawarkan respon sikap dan perilaku. Soemanagara menyatakan dalam bukunya bahwa komunikasi pemasaran juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen atau pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan dapat terjadinya tiga tahap perubahan. Yaitu: perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki.8 8 Soemanagara, op.cit., hal: 4 10 Sedangkan Sutisna mengartikan komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar.9 Dari tiga pengertian tentang komunikasi pemasaran diatas dapat disimpukan bahwa komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak tentang keberadaan suatu produk atau jasa serta menggunakan berbagai saluran yang bertujuan untuk merubah sikap dari khalayak. 2.2. Bauran Komunikasi Pemasaran Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Dalam kajian pemasaran kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran. Strategi pemasaran dapat terpenuhi dengan penyediaan suatu sarana yang disebut dengan Marketing Mix. bauran pemasaran merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir, dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. 9 Sutisna. Op.cit., hal : 267 11 Marketing Mix ini merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.Marketing Mix diperluas menjadi 8P, dengan penambahan People, packaging, Partnership, dan Programming10. Berikut unsur-unsur pemasaranya: 1. Product (Produk) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, merknya, pembungkus, garansi dan servis sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika msalah ini telah diselesaikannya, maka keputusankeputusan tentang harga, distribusi dan promosi dapat diambil 2. Price (Harga) harga adalah elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pemasaran produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (prce-quality inferences)dan petunjuk harga (price clues) Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan 10 Ratih Hurriyati, bauran pemasaran dan loyalitas konsumen,(2008) 12 dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktik saingan dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan, mark-up, mark-down, dan sebagainya. 3. Place (Distribusi) Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi (tempat). Aspek tersebut adalah: a) Sistem transportasi perusahaan, termasuk dalam sistem ini antara lain keputusan tentang pemilihan alat transportasi (pesawat udara, kereta api, kapal, truk, pipa), penetuan jadwal pengiriman, penentuan rute yang harus ditempuh dan seterusnya b) Sistem penyimpanan, dalam sistem ini bagian pemasaran harus menentukan letak gudang, jenis peralatan yang dipakai untuk menangani material maupun peralatan lainnya. c) Pemilihan saluran distribusi, menyangkut keputusan-keputusan tentang penggunaan penyalur (pedagang besar, pengecer, agen, makelar), dan bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para penyalur tersebut. 13 4. Promotion (Promosi) Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual. 5. People People merupakan penyedia barang dan jasa yang melayani konsumen. People sedikitnya memiliki tiga hal yaitu service personnel, the product themselves, dan local resident. Dalam hal ini pelatihan, pengendalian kualitas, standardisasi kualifikasi dan sertifikasi kompetensi menjadi bagian yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu pemasaran. 6. Packaging Packaging berarti pengelompokan dua elemen atau lebih dari product experience ke dalam suatu produk. Packaging adalah kombinasi dari jasa dan daya tarik produk yang saling berkaitan dalam satu paket penawaran harga. Serangkaian produk yang dikemas dan dijual dengan menarik akan membentuk pengalaman yang menarik pula. 7. Programming Programming adalah suatu teknik yang berkaitan dengan packaging, yaitu pengembangan aktivitas tertentu, acara, atau program untuk menarik dan meningkatkan pembelanjaan, atau memberikan nilai tambah pada paket 14 atau produk. Packaging memiliki kaitan dengan packaging yang melibatkan event special aktivitas atau program suatu produk untuk membuatnya lebih beraneka ragam dan menarik. 8. Partnership suatu hubungan yang dijalin dengan usaha yang sejenis maupun usaha tidak sejenis yang menciptakan benefit dari pihak-pihak tersebut. Bauran komunikasi pemasaran berkaitan dengan penyampaian pesan dan penggunaan visual yang tepat sebagai syarat untuk keberhasilan dalam sebuah program promosi. Dalam menyampaikan pesan tersebut perusahaan biasanya menggunakan konsep yang biasanya disebut dengan bauran promosi (promotion mix). Bauran promosi adalah penggunaan beberapa jenis kegiatan promosi yang dilakukan secara terintegrasi dalam satu rencana. Berikut adalah jenis kegiatan promosi yang biasa dilakukan dalam kegiatan pemasaran. 2.2.1. Periklanan (Advertising) Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid form of non personal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor” (Ralph Alexander). (setiap bentuk komunikasi non personal 15 mengenai suatu organisasi, produk, jassa, atau ide yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui.11 Iklan merupakan salah satu alat promosi yang paling dikenal dan paling banyak digunakan apabila produk atau jassa yang ditawarkan adalah produk baru, hal ini kemungkinan karena menjangkau khalayak yang luas. Iklan menjadi alat promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang mempunyai produk barang atau jassa yang ditujukan untuk skala nasional. Membuat iklan membutuhkan biaya yang tidak murah, investasi besar-besaran ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang memiliki keyakinan akan efektivitas periklanan. periklanan selalu dilakukan perusahaan karena beragam fungsi komunikasi yang sangat penting bagi bisnis dan organisasi lainnya.12 1. Informing Periklanan membuat khalayak sadar akan produk baru, mendidik khalayak tentang berbagai atribut dan manfaat dari merek , serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau khalayak luas dengan biaya per kontak yang relative rendah. 2. Persuading 11 Morrisan. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Ramdina Prakasa, 2007. Hal 14 Shimp Terence A. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu jilid 1, Jakarta: Erlangga. 2003. Hal:357. 12 16 iklan yang efektif akan mampu (mempersuasi) membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan khalayak, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. 3. Reminding iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dibenak khalayak.karena banyaknya iklan yang dilihat oleh khalayak setiap hari, maka perusahaan akan melakukan pengulangan agar merek dari perusahaan tidak dilupakan oleh khalayak. 4. Adding Value Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen, periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih berkualitas, lebih gaya, bergengsi dan lebih unggul dari pesaing. 2.2.2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan (sales promotion) merupakan segala bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli, pengece atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh renspon secara spesifik dan segera, secara garis besar terdapat 3 klasifikasi utama dari promosi penjualan yaitu:13 13 Tjiptono, fandy., Gregorius Chandra., Dedi Adriana. Pemasaran Strategik, Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2008. Hal 546 17 1. Promosi konsumen (customer promotion), meliputi: kupon, produk sampel gratis, premium, hadiah, undian, dan seterusnya. 2. Promosi dagang (trade promotion), meliputi: diskon kas, barang dagangan (merchandise), bantuan peralatan, specialty advertising, atau insentif lain. 3. Promosi wiraniaga (salesforce promotions), seperti kontes penjualan. Alat promosi penjualan menawarkan 3 manfaat berbeda, yaitu:14 1. Komunikasi, promosi penjualan meraih perhatian dan dapat mengarahkan konsumen kepada produk 2. Insentif, promosi penjualan mencakup beberapa konsesi, pendorong, atau kontribusi yang memberikan nilai bagi konsumen 3. Undangan, promosi penjualan mencakup undangan berbeda untuk melibatkan diri dalam transaksi sekarang. Penjualan menggunakan promosi penjualan jenis insentif untuk menarik pencoba baru, menghargai pelanggan setia, dan meningkatkan tingkat pembelian kembali pengguna yang jarang membeli. Promosi penjualan sering menarik orang yang suka beralih merek, yang terutama mencari harga yang lebih murah, nilai yang lebih baik, atau premi, jika beberapa diantaranya tidak mencoba merek, promosi dapat menghasilkan peningkatan pangsa pasar dalam jangka panjang15. 14 15 Kotler, Philip., dan Kevin Lane Keller. Manajem Pemasaran,edisi ke 13 jilid 2: Erlangga, 2008. hal 191 Kotler, Philip., dan Kevin Lane Keller. Ibid. hal 219 18 2.2.3. Hubungan Masyarakat (Public Relations) menurut Frank Jefkins, terdapat begitu banyak definisi humas, namun ia sendiri memberi batasan humas yaitu “ sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara sesuatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling mengerti”. Menurutnya humas pada intinya senantiasa berkenaan dan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui suatu dampak yakni perubahan yang positif.16 Public relations merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi demi kepentingan publik, dan melaksanakan program aksi dan komunikasi untuk membentuk pemahaman dan akseptasi publik, yang dimaksud publik dalam konteks ini adalah semua kelompok yang memiliki kepentingan atau dampak aktual maupun potensial pada kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan.17 2.2.4. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) 16 17 Morrisan, op.cit., hal 21 Tjiptono, fandy., Gregorius Chandra., Dedi Adriana. Op.cit., hal 556 19 Pemasaran langsung (Direct Marketing) adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jassa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Pemasaran langsung dapat menggunakan sejumlah saluran untuk menjangkau calon pelanggan dan pelanggan perorangan. Seperti surat langsung, pemasaran catalog, telemarketing, tv interaktif, kios, situs web, dan peralatan bergerak (mobile). Mereka sering mencari respon terukur, umumnya pesanan pelanggan melalui pemasaran pesanan langsung (Direct Order Marketing).18 2.2.5. Penjualan Tatap Muka (Personal selling) Penjualan tatap muka (personal selling) adalah satu-satunya alat promosi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung. Artinya, penjuaan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi antar produsen yang diwakili oleh tenaga penjualan dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (face-toface). Oleh karena berhadapan langsung dengan konsumen potensial, penjualan tatap muka mempunyai kelebihan dibandingkan dengan alat promosi lainnya.19 18 19 Kotler, Philip., dan Kevin Lane Keller. Hal 240 Sutisna., op.cit, hal 331 20 2.3. Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi interpersonal (antar pribadi) adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau beberapa orang, dimana pengirim data menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.20 Komunikasi antar pribadi menurut R. Wayne Pace “Interpersonal communication is communication involve two or more people in a face to face setting” yang artinya adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.21 Sedangkan wiryanto mendefinisikan komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.22 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi adalah kegiatan komunikasi yang menekankan tatap muka atau bertemu secara langsung antara dua orang atau beberapa orang (tidak terlalu banyak) agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan orang yang menerima pesan bisa langsung menanggapi. 20 Agus M. Hardjana. Komunikasi Interpersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius, 2003. hal 85 Cangara H. Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2009. Hal 32 22 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo, 2004. hal 32 21 21 Everett M. Rogers mengartikan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Ciri-ciri komunikasi antar pribadi menurut rogers adalah sebagai berikut:23 1. Arus pesan cenderung dua arah; 2. Konteks komunikasinya dua arah; 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi; 4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan tinggi 5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relative lambat 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap (Eduard Depari dan Collin MacAndrew) Komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif, negative, berhasil atau tidak, jika tidak berhasil komunikator dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya. Menurut Kumar efektifitas komunikasi antar pribadi mempunyai lima cirri, sebagai berikut:24 1. Keterbukaan (openness), kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam hungan antar pribadi; 2. Empati (empathy), merasakan apa yang dirasakan orang lain; 23 24 Wiryanto, op.cit., hal 35-36 Ibid. hal 36 22 3. Dukungan (supportiveness), situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif; 4. Rasa positif (positive), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif; 5. Kesetaraan (equality), pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. 2.4.Strategi Personal Selling Dalam membuat rencana dibutuhkan strategi agar rencana yang dibuat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pengertian strategi sendiri adalah langkahlangkah yang dilakukan dalam rangka mengembangkan dan memelihara sasaran dan tujuan yang didasarkan pada kemampuan dan peluang yang dimiliki. 25 Strategi merupakan seluruh rencana organisasi yang meliputi apa yang ingin dicapai serta bagaimana cara untuk mencapainya. Perusahaan harus terus selalu melakukan komunikasi dengan pelanggan yang sudah ada maupun calon pelanggan potensial. Perusahaan yang ingin berkembang harus memiliki strategi dalam melakukan komunikasi kepada pelanggannya yang 25 Kotler, Philip. Dasar-Dasar Pemasaran, jilid 1 Ed 9, Jakarta: Index, 2004. Hal 56 23 nantinya akan dipergunakan untuk membantu memecahkan masalah pelanggan. Salah satu strategi dalam komunikasi adalah strategi Personal Selling atau strategi penjualan tatap muka, dimana strategi ini digunakan untuk menjelaskan secara jelas apa saja kegunaan dan kelebihan produk atau jasa yang ditawarkan untuk memberikan pemecahan masalah atas kesulitan yang dialami pelanggan. Perusahaan harus mengetahui komponen-komponen bauran komunikasi pemasaran dengan tepat sebelum memilih strategi bauran komunikasi pemasaran yang tepat yang akan diterapkan. Dalam memasarkan ruang iklan pada sebuah koran, biasanya yang efektif untuk dilakukan adalah personal selling, dimana seorang AE bertemu langsung dengan klien dan melakukan presentasi, menyampaikan informasi tentang keunggulan-keunggulan dari koran dan apa yang akan didapatkan bila beriklan di koran tersebut, bukan berarti alat komunikasi yang lain tidak digunakan, kombinasi beberapa alat komunikasi pemasaran dalam menyusun strategi dan dalam implementasinya pasti diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan muncul dan untuk memberikan hasil yang maksimal. Tenaga penjual juga dapat mengetahui secara langsung respon dari calon pelanggan terhadap penawaran yang diberikan, sehingga tenaga penjualan dapat melakukan penyesuaian pada saat itu juga. Pesan yang disampaikan penjual tatap muka bersifat membujuk daripada unsur komunikasi sehingga dapat merubah sikap calon pelanggan untuk bisa yakin membeli produk yang ditawarkan.. 24 Tenaga penjual harus mengetahui secara pasti siapa target yang akan didatangi dan mempersiapakan apa yang akan disampaikan pada calon pelanggan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh calon pelanggan sehingga dapat merubah pemikiran dari calon pelanggan dan akhirnya membeli produk. Personal selling dapat ditetapkan berdasarkan tipe konsumen yang dilayani melalui proses komunikasi26 1. Jaringan Kinerja Tipe ini memanfaatkan penawaran penjualan melalui jaringan saluran tertentu kepada penyalur/grosir yang meneruskan penawaran penjual yang lebih dekat dengan konsumen (pengecer). 26 Machfoedz Mahmud. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu, 2010. hal 188 25 2. Industri Ini merupakan tipe penjualan utama yang terdiri dari pemasaran antarperusahaan dan memerlukan penjualan komponen kepada industry lain dalam bentuk penawaran yang lebih besar. 3. Professional Tipe proses penjualan ini memerlukan ide dan penawaran untuk diteruskan kepada pihak yang berpengaruh dan menentukan sepesifikasi. Mereka akan memadukan penawaran dalam proyek-proyek yang mereka kerjakan. 4. Konsumen Bentuk personal selling ini memerlukan hubungan dengan perusahaan perdagangan eceran dan/atau dengan konsumen akhir/pengguna produk atau jassa yang ditawarkan. Dibandingkan dengan alat promosi lain Personal selling membutuhkan biaya yang lebih mahal, karena biaya perkontak lebih mahal. Tenaga penjual harus mendatangi satu per satu calon pelanggan potensial dan melakukan presentasi, berbeda dengan alat promosi yang lain seperti advertising (iklan) hanya membuat satu iklan yang menyasar khalayak luas. Personal selling mempunyai peranan penting dalam memasarkan ruang iklan, karena terjadi interaksi secara personal antar pemasar dan pelanggan dalam rangka menciptakan, memelihara dan meningkatkan hubungan kuat dan berbasis pada nilai. 26 Philip Kotler mengungkapkan beberapa bentuk strategi penjualan Personal selling, yaitu 27: 1. Tenaga penjual ke pembeli, yaitu aktivitas penjualan oleh satu orang penjual kepada satu orang calon konsumen, seperti contoh tenaga penjualan yang menawarkan dagangan secara langsung dari rumah ke rumah. 2. Tenaga penjual ke kelompok pembeli, yaitu penjualan langsung oleh satu orang penjual kepada sekelompok orang calon konsumen yang terhimpun di suatu tempat tertentu, misalnya menawarkan produk jasa melalui presentasi kepada staf pengadaan. 3. Tim penjual ke kelompok pembeli, yaitu penjualan langsung oleh sekelompok penjual kepada sekelompok orang calon konsumen. strategi ini digunakan apabila ingin menjual produk yang sangat teknis. Sehingga memerlukan sekelompok orang dengan keahlian yang berbeda untuk menjelaskannya. 4. Penjualan melalui konferensi, merupakan penjualan langsung yang memanfaatkan penyelenggaraan konferensi. Strategi ini dilakukan karena umumnya peserta dari kalangan professional di bidang tertentu, sehingga penjualan produk/jasa yang berhubungan dengan bidang tersebut akan lebih mudah. 27 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaa, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga, 1992. hal 341 27 5. Penjualan melalui seminar, yaitu dengan memanfaatkan penyelenggaraan seminar. Strategi ini dilakukan karena pada seminar tersebut berhubungan erat dengan produk yang akan ditawarkan. 2.4.1 Keunggulan dan kelemahan Personal Selling Penggunaan penjualan tatap muka sebagai alat promosi, tidak hamya bertujuan untuk berkomunikasi saja sehingga menghasilkan tingkat awareness dari konsumen, tetapi yang paling pentng, penjualan tatap muka adalah untuk menciptakan penjualan. Keberhasilan penjualan bergantung pada bagaimana armada penjualan melakukan pekerjaan mereka. Masing-masing anggota armada penjualan harus tahu dasar-dasar salesmanship, oleh karena itu mereka perlu dilatih. Selain itu pengalaman juga mempunyai peran penting bagi tenaga penjualanuntuk berhasil dalam aktivitas penjualan tatap muka. Penjualan tatap muka mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan alat promosi lainnya. Perbedaan karakteristik itu menyebabkan penjualan tatap muka mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu dibandingkan dengan alat promosi lainnya yaitu yang diantaranya: a) Penjualan tatap muka melibatkan komunikasi langsung dengan konsumen potensial b) Pesan penjualan tatap muka sering lebih bisa membujuk daripada periklanan atau publisitas media massa. 28 c) Proses komunikasi face to face menjadikan konsumen potensial harus memperhatikan pesan yang disampaikan oleh tenaga penjual. d) Proses alur komunikasi terjadi dua arah, sehingga konsumen secara langsung bisa bertanya mengenai produk kepada tenaga penjualan e) Tenaga penjualan bisa menerima umpan balik secara langsung bisa bertanya mengenai produk kepada tenaga penjualan. f) Tenaga penjual dapat menyampaikan pesan yang kompleks mengenai karakteristik produk, yang tidak mungkin disampaikan dalam iklan di media elektronik, dan media cetak. g) Tenaga penjual dapat mendemonstrasikan produk atau menggunakan tampilan audiovisual untuk memperoleh perhatian penuh dari konsumen potensial. Selain mempunyai keunggulan , penjualan tatap muka (personal selling) juga mempunyai kelemahan dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Kelemahan utama dari penjualan tatap muka (personal selling) adalah: a) Komunikasi terjadi pada sekelompok kecil konsumen potensial. Akhirnya, penjualan tatap muka (personal selling) menjadi mahal jika diukur berdasarkan biaya perkontrak dengan konsumen potensial. 29 b) Image yang negative terhadap tenaga penjual, sehingga cenderung untuk menghindar apabila didatangi oleh tenaga penjual28 2.4.2 Jenis-jenis Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Jenis-jenis penjualan tatap muka (personal selling) adalah sebagai berikut:29 a) Retail Selling, yaitu penjual melakukan penjualan dengan cara melayani konsumen yang dating ke took atau perusahaan. b) Field Selling, yaitu tenaga penjual yang melakukan penjualan diluar perusahaan, dengan mendatangi konsumen ke rumah-rumah, perusahaan, kantor dan lain-lain. c) Executive Selling, yaitu pimpinan peruahaan yang brtindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan. 2.4.3 Tugas-tugas penjualan tatap muka (Personal Selling) Tugas-tugas seorang wiraniaga atau tugas-tugas dari penjualan tatap muka menurut Kotler adalah sebagai berikut:30 a) Mencari calon pelanggan ; Melakukan pencarian calon pembeli atau produk b) Menetapkan sasaran ; Memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka diantara calon dan pelanggan 28 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2001 hal 315 H.Djaslim Saldin,SE. Unsuur-unsur Inti Pemasaran dan Managemen Pemasaran. Bandung. Linda Karya.Hal 140-141 30 Gregorius Chandra.Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta. ANDI 2005 hal 210 29 30 c) Berkomunikasi ; Mengkomunikasikan tentang informasi produk dan jasa perusahaan tersebut. d) Menjual ; Mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan-keberatan, dan menutup penjualan. e) Melayani ; Menyediakan berbagai layanankepada pelanggan, memberikan konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman. f) Mengumpulkan informasi ; melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas intelijen. g) Mengalokasikan ; Memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk. 2.4.4 Karakteristik Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Penjualan tatap muka (personal selling) adalah salah satu kiat atau cara yang paling efektif biaya dalam proses pembelian, terutama dalam membentuk preferensi pembeli, keyakinan dan tindakan. Alasannya adalah bahwa penjualan tatap muka (personal selling) bila dibandingkan dengan iklan, menurut Kotler memiliki tiga macam karakteristik khusus yaitu:31 a) Konfrontasi personal, maksudnya adalah penjualan tatap muka melibatkan hubungan yang hidup, cepat dan interaktif antara dua orang atau lebih. Tiap- 31 Philip Kotler, Managemen pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi ke enam.1999 hal 644. 31 tiap pihak dapat saling mengamati kebutuhan dan karakteristik masing-masing dengan dekat dan membuat penyesuaian yang tepat. b) Pengembangan, maksudnya penjualan tatap muka (personal selling) memungkinkan semua jenis hubungan berkembang dari hubungan yang hanya berdasarkan penjualan sampai hubungan personal yang dalam. Wakil penjualan yang efektif biasanya akan mengingat minat pelanggan mereka bila menginginkan hubungan yang berlangsung lama. c) Respon, maksudnya penjualan tatap muka (personal selling) membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar perkataan wiraniaga itu. Pembeli akan lebih memperhatikan dan merespon, bahkan bila responnya adalah “terimakasih” yang sopan. Menurut Sutisna peran yang dimainkan oleh penjualan tatap muka (personal selling) dalam strategi pemasaran perusahaan adalah sebagai berikut:32 a) Menyampaikan pesan yang kompleks kepada konsumen potensial mengenai kebijakan dan produk perusahaan b) Mengadaptasi penawaran dan atau daya tarik promosional produk untuk kebutuhan yang unik dan konsumen yang spesifik c) Membujuk konsumen bahwa produk atau jasa perusahaan lebih baik atau setidak-tidaknya mempunyai sisi-sisi positif yang lebih dibandingkan dengan produk pesaing. 32 Sutisna.Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya. 2002 hal 311. 32 2.4.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi peran Personal Selling dalam Stratgi Pemasaran Perusahaan Faktor-faktor yang mempengaruh peran penjualan tatap muka (Personal selling) dalam strategi pemasaran perusahaan, yaitu:33 a) Sumber daya perusahaan, tujuan perusahaan dan strategi pemasaran. Penggunaan penjualan tatap muka selalu harus diselaraskan dengan tujuan dan strategi pemasaran perusahaan. Tujuan dan strategi membantu dalam menentukan jenis-jenis komunikasi yang harus dijalankan dan alat-alat promosional yang tepat. Misalnya jika perusahaan memperkenalkan produk baru atau memasukan produk lama ke wilayah pasar baru, tujuan pemasaran mungkin agar memperoleh awareness produk dari konsumen potensial. Kemampuan membujuk yang tinggi dari penjualan tatap muka, menjadikan alat promosi itu tepat ketika tujuannya adalah untuk mengambil pangsa pasar dari pesaing yang telah ada, khususnya untuk produk yang secara relative kompleks dan mahal (baik untuk barang industry maupun barang konsumsi). Akhirnya, jika tujuan perusahaan adalah untuk menjaga pangsa pasar yang telah diraih, maka informasi yang bersifat mengingatkan perlu terus-menerus disampaikan kepada konsumen. b) Karakteristik Pasar Sasaran Penjualan tatap muka (personal selling) paling sering ketika pasar sasaran relative sedikit, rata-rata konsumen memungkinkan untuk melakukan pesanan 33 Sutisna.Perilaku konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya.2002 hal 312. 33 dalam jumlah besar. Perusahaan yang menjual kepada pasar industry dengan sedikit konsumen potensial dan mendistribusikan produk ini melalui sejumlah kecil pedagang perantara besar, lebih tepat jika menggunakan penjualan tatap muka (personal selling). c) Karakteristik produk Produk industry sebaiknya mengkonsentrasikan pada upaya penjualan tatap muka (personal selling), sedangkan untuk consumer goods tahan lama mengkombinasikan penjualan tatap muka dengan periklanan. Alasannya adalah cenderung menggunakan penjualan tatap muka karena konsumen memerlukan banyak informasi untuk membuat keputusan pembelian. d) Kebijakan Saluran Distribusi Penjualan tatap muka (personal selling) diperlukan untuk membangun dukungan penjualan kembali dan mengembangkan distribusi yang cocok untuk produk, dengan tidak memperhatikan apakah barang konsumsi atau barang industry e) Kebijakan harga Kebijakan harga perusahaan dapat juga memperngaruhi komposisi bauran promosi. Oleh karena itu, pembeli potensial biasanya menginginkan jenis informasi dan sasaran yang detil, yang hanya bisa diperoleh dari tenaga penjualan sebelum mereka mengambil keputusan pembeli. 34 Langkah-langkah Proses Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) 2.4.6 Penjualan tatap muka merupakan proses penjualan yang harus direncanakan secara matang. Siapa saja yang akan dikunjungi, wilayah mana, waktunya kapan dan lain sebagainya merupakan foktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan penjualan tatap muka. Jangan sampai terjadi menembak tanpa membidik. Kalo sampai terjadi itu, maka penjualan tatap muka tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali kerugian karena biaya yang dikeluarkan tidak menimbulkan arus kas masuk.34 Sebaiknya penjual tatap muka harus mengetahui dan memahami langka-langkah dalam menentukan target sasaran sehingga pesan yang disampaikan efektif dan efisien. Adapun tahap-tahap proses penjualan tatap muka menurut Churchill, Ford dan Walker (1990) sebagai berikut35: 1. Prospecting for customer Tahap pertama dalam penjualan tatap muka, membidik calon atau pembeli potensial. Dengan melakukan identifikasi pasar sasaran berarti tenaga penjual telah melakukan bidikan. 2. 34 35 Opening the relationship Sutisna,. Op.cit. hal 316 Sutisna. Ibid. hal 316-319 35 Tahap kedua pendekatan awal siapa yang akan didatangi dan bertemu dengan siapa yang mempunya otoristas dalam membuat keputusan dalam pembelian lalu melakukan komunikasi. 3. Qualifying the prospect Tahap ketiga mengidentifikasi apakah target adalah pelanggan prospektif bernilai sebagai konsumen potensial atau tidak. Jika tidak memenuhi kualifikasi sebagai konsumen yang bernilai, tenaga penjual bisa mengeluarkan waktu untuk konsumen prospektif lainnya agar lebih efektif biaya dan waktu. 4. Presenting the sales massage Tahap ini merupakan taham yang penting yaitu presentasi, tenaga penjual mengantarkan informasi mengenai produk atau jasa dan berusaha membujuk konsumen prospektif untuk menjadi konsumen. 5. Closing the sales Kemudian adalah tahap memperoleh kesepakatan akhir pembelian. Seluruh armada penjualan akan sia-sia apabila tidak ada konsumen prospektif tidak melakukan pembelian. Tenaga penjual seringkali 36 mengusahakan agar proses pembelian terjadi dengan upaya memberikan pertanyaan-pertanyaan agar pelanggan memutuskan pembelian. 6. Servicing the account Tahap yang terakhir adalah penjual bertugas menindak lanjuti hasil penutupan penjualan, serta memberikan pelayanan dan bantuan harus diberikan setelah penjualan kepada konsumen agar konsumen puas dan melakukan tindakan pembelian ulang.