BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Republik Indonesia dengan wilayah yang luas baik daratan maupun lautan sangat kaya dengan sumber daya alamnya. Karena itu sangat diperlukan teknologi untuk pengawasan dari segi keamanan maupun untuk pengelolaan sumber daya alam tersebut secara menyeluruh untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satu contohnya adalah dengan teknologi peroketan. Roket merupakan suatu wahana peluncur yang dapat digunakan untuk keperluan keamanan (peluru kendali) maupun untuk pengiriman satelit pengindera jarak- jauh sumber daya alam, untuk telekomunikasi, dan lain sebagainya. Teknologi peroketan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Amerika, Eropa, bahkan di Asia. Padahal teknologi peroketan Indonesia telah dikembangkan sejak tahun 1960-an dengan peluncuran roket Kartika. LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) sebagai lembaga penelitian dan pengembangan teknologi, salah satunya di bidang kedirgantaraan terus mengembangkan teknologi roket. Dalam pengembangan roket tersebut, penelitian tentang sensor inersia sebagai pengindera dinamis mutlak diperlukan. Peluncuran roket dilakukan dengan memberikan gaya dorong. Hal ini dapat menyebabkan gerak rotasi roket yang tidak menentu, sehingga roket tidak mencapai sasaran dengan baik. Gyroscope merupakan sensor inersia yang digunakan untuk mengukur kecepatan rotasi pada roket. Data dari sensor inersia 15 ini selanjutnya digunakan untuk mengendalikan sirip roket sehingga pergerakan roket menjadi lebih stabil. Gerak rotasi roket, dapat dalam keadaan lambat maupun cepat, sedangkan sensor gyroscope di pasaran tidak dirancang untuk keadaan tersebut. Pergerakan rotasi roket dengan kecepatan yang kadang cepat dan kadang lambat memerlukan sensor dengan sensitivitas yang berbeda-beda. Pergerakan sensor yang cepat memerlukan sensor dengan sensitivitas yang lebih rendah, sedangkan pergerakan lambat memerlukan sensor dengan sensitivitas yang lebih tinggi. Sensitivitas sensor gyroscope dapat diatur dengan mengatur gain pada sensor. Namun demikian hal tersebut tidak mungkin dilakukan pada saat roket bergerak.[1] Oleh karena itu, perlu dikembangkan sistem sensor gyroscope dengan multigain yaitu sensor yang memiliki dua atau lebih gain yang berbeda, atau dapat juga menggunakan dua buah sensor gyroscope atau lebih dengan sensitivitas yang berbeda, sehingga diharapkan dapat mendeteksi pergerakan roket baik lambat maupun cepat secara otomatis. Keluaran sensor rate gyroscope masih merupakan data mentah yang berbentuk tegangan analog atau pulsa digital. Nilai tegangan ini tiap sensor berbeda-beda, hal ini disebabkan pada sensor dengan teknologi MEMS ini biasanya tidak dilakukan kalibrasi setelah diproduksi. Sehingga perlu dilakukan kalibrasi terhadap sensor gyroscope untuk mencari nilai parameter offset dan sensitifitas, dan proses perhitungan menjadi informasi data yang kita inginkan.[2] Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian dan pengkalibrasian sensor gyroscope yang dapat mendeteksi gerak rotasi roket baik dalam keadaan lambat maupun cepat. Parameter hasil kalibrasi selanjutnya diuji 16 pada model sistem gyroscope menggunakan perangkat lunak Labview, sehingga diharapkan dapat diperoleh parameter yang tepat dalam pembuatan model rancangan sistem sensor gyroscope untuk pemandu roket. 1.2. Perumusan Masalah Sensor gyroscope merupakan pengindera dinamis roket yang sangat penting. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian dan analisis secara khusus pada perancangan sensor gyroscope. Yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pergerakan roket yang tidak menentu, kadang cepat kadang lambat, memerlukan sensor yang dapat mendeteksi hal tersebut. 2. Keluaran sensor gyroscope adalah sinyal kecepatan sudut yang masih berupa sinyal tegangan analog atau data digital yang belum terkalibrasi. Oleh karena itu diperlukan proses kalibrasi sehingga diperoleh parameter kalibrasi untuk perhitungan data dari sensor menjadi informasi yang diinginkan (misalnya pergerakan sudut putar). 3. Pengujian hasil kalibrasi memerlukan pengubahan sinyal kecepatan sudut menjadi besaran, yang dilakukan dengan melakukan pengintegralan sinyal kecepatan sudut. Namun demikian sensor gyroscope yang bersifat dinamis memiliki drift noise yang dapat menyebabkan kesalahan dalam proses pengintegralan, sehingga perlu dilakukan pemfilteran terhadap drift noise tersebut. 17 1.3. Tujuan Penelitian Berikut adalah tujuan penelitian ini. 1. Melakukan pengujian dan pengkalibrasian prototype sensor gyroscope yang dapat mendeteksi gerak rotasi roket baik searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam, dalam keadaan lambat maupun cepat. 2. Memperoleh parameter yang tepat penggunaan sensor gyroscope dalam pembuatan model rancangan sistem sensor gyroscope dengan multigain untuk pemandu roket. 1.4. Batasan Masalah Ruang lingkup sebagai batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut . 1. Perancangan dan pengujian prototype sensor gyroscope dilakukan dalam bentuk model sistem dengan software Labview, 2. Sensor yang digunakan adalah gyroscope ADXRS 300 buatan Analog Device sebagai sensor rotasi pada roket, 3. Mikrokontroller Arduino UNO sebagai kontroler dan antarmuka dengan komputer. 4. Pengujian gyroscope hanya pada simulasi body fixed tanpa memperhitungkan koordinat earth fixed. 5. Pengujian dilakukan menggunakan Actidyn tri axis simulator. 18 1.5. Keaslian Penelitian Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yaitu tentang “ Rancang bangun sistem kalibrasi rotasi rate-gyroscope untuk sistem pengukuran inersia payload roket “. Fokus pengembangan yang membedakan pada penelitian ini adalah penggunaan multigain, Arduino UNO, Labview dan pengujian menggunakan actidyn tri axis simulator. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian dan pengkalibrasian sensor gyroscope ADXRS150 dan ADXRS300 di laboratorium menggunakan Actidyn tri axis simulator. Akusisi data gyroscope dilakukan dengan antarmuka menggunakan Arduino UNO dan software Labview 2012. Hasil pengujian di analisis sehingga diperoleh parameter yang tepat untuk pembuatan rancangan sensor gyroscope yang akurat pada roket. 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Di peroleh prototipe GUI (Graphic User Interface) Labview untuk kalibrasi sensor gyroscope dengan multigain yang memiliki keluaran data kecepatan sudut dan data sudut putar gyroscope, sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk proses pengkalibrasian sensor gyroscope dalam pengembangan IMU (Inertial Measurement Unit) untuk roket. 2. Dihasilkannya model rancangan sensor gyroscope dengan multigain yang dapat mendeteksi pergerakan cepat maupun lambat, diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya dalam penyelesaian masalah pergerakan rotasi roket sehingga diperoleh pergerakan roket yang lebih stabil. 19 3. Dihasilkan publikasi ilmiah sebagai referensi yang mendukung pengembangan teknologi peroketan di Indonesia. 20