BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan akusisi, pengolahan dan interpretasi data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Peta kontur medan magnet total yang dikoreksi variasi harian dan IGRF diperoleh dipole magnet yang menunjukkan adanya anomali di daerah penelitian. Anomali medan magnet total pada kontur menunjukkan pasangan klosur positif dan negatif, dengan besar medan magnet pada closure positif 5500 nT dan medan magnet closure negatif sekitar – 2500 nT. 2. Interpretasi kualitatif dengan menggunakan koreksi variasi harian, IGRF menunjukkan bahwa lokasi anomali medan magnet observasi terletak di sebelah selatan sungai Porong, dengan arah barat daya-timur laut pada jarak 1108,355 m dan 2470,745 m dari titik A pada garis penampang A-B dan pada garis penampang C-D hasil kontinuasi ke atas menunjukkan bahwa lokasi anomali medan magnet observasi terletak pada jarak 3331,4 meter dari titik C. Anomali rendah menunjukkan bahwa objek di bawah permukaan adalah pengendapan sedimentasi klastis, dangkal dan kecil serta bertemperatur tinggi. Temperatur tinggi diperkirakan akibat aliran cair mud volcano (LUSI) yang berasal dari bawah permukaan bertemperatur tinggi menerobos masuk melalui rekahan atau sesar. 3. Dari peta kontur pseudogravitasi dan reduksi ke kutub di ketahui posisi horisontal anomali yaitu didaerah deformasi sedangkan dari peta kontur gradien horisontal medan magnetik total diketahui pola kelurusan anomali memanjang dengan arah barat daya-timur laut. 4. Interpretasi kuantitatif menggunakan metode Talwani 2D dengan memanfaatkan perangkat lunak GRAVMAG, menghasilkan pendugaan geometri dua buah benda model lempeng tipis di bawah permukaan dengan tingkat kesalahan 0,73%. Benda anomali I dengan nilai suseptibilitas 0,901 berada pada kedalaman puncak sebesar 670 meter dan batas bawah 740 63 meter. Benda anomali II dengan nilai suseptibilitas 0,401 berada pada kedalaman puncak 410 meter dengan batas bawah 760 meter. 5. Struktur geologi bawah permukaan di daerah penelitian merupakan sesar turun pada endapan vulkanik kuarter atas dan batas batuan yang tersesarkan antara sedimen vulkanik dengan tufaan. 5.2 Saran 1. Hasil pemodelan sangat bergantung pada interpreter, oleh sebab itu interpreter harus mengetahui secara obyektif mungkin keadaan lapangan (litologi, morfologi, strtigrafi dan geofisika lainnya yang berkaitan) daerah penelitian sebelum interpretasi dilakukan. 2. Mengadakan penelitian di tempat yang sama dengan metode geofisika yang lain untuk memperkuat hasil interpretasi seperti metode gravitasi, VLF atau geolistrik. 3. Memperluas daerah penelitian untuk mengikuti arah dari penerobosan lumpur panas (mud volcano) yang masuk melalui rekahan atau sesar. 64