Pengaruh Etnosentrisme terhadap Komunikasi Antarbudaya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam kehidupan setiap manusia sebagai makhluk sosial pasti
melakukan interaksi yaitu dengan cara berkomunikasi, verbal dan non
verbal. Salah satu pengertian komunikasi dari seorang ilmuan yakni
Harold Dwight Laswell dengan model komunikasinya, "who says what in
which channel to whom with what effect". Model teori Laswell ini
menjelaskan bahwa komunikasi terdiri dari (who) sumber - (says what)
pesan - (in which channel) media - (to whom) penerima - (with what effect)
efek. Hal ini menegaskan bahwa komunikasi mempunyai pola yang dapat
dicermati serta efek yang terjadi dari komunikasi yang dilakukan.
Dalam bidang ilmu komunikasi, kajian komunikasi antarmanusia
dikelompokan sebagai ; intrapribadi (komunikasi dengan diri sendiri),
antarpribadi (komunikasi antar dua orang), kelompok kecil (komunikasi
dalam sekelompok kecil orang), organisasi (komunikasi dalam suatu
organisasi formal), publik (komunikasi dari pembicara kepada khalayak),
antarbudaya (komunikasi antara orang yang berbeda budaya), massa
(komunikasi yang diarahkan kepada khalayak yang sangat luas, disalurkan
melalui sarana audio dan/atau visual). Berbagi jenis komunikasi antar
manusia dan mempunyai fungsinya masing - masing dan terdapat faktor faktor yang berbeda - beda dalam proses komunikasinya (DeVito, Joseph
A. 2011 ; 22).
Dalam perkembangan UKSW, dengan mahasiswanya yang berasal
dari berbagai daerah di Indonesia, kerap kali terjadi konflik antar
kelompok etnis. Hal ini diakibatkan oleh komunikasi antarbudaya yang
kurang baik, sehingga terdapat beberapa kejadian misunderstanding atau
salah pengertian antara individu ataupun kelompok yang berlainan budaya.
Beberapa kejadian yang pernah terjadi adalah pertikaian antar etnis
1
terutama dalam salah satu penyelenggaraan program terstruktur Lembaga
Kemahasiswaan UKSW yakni Pentas Seni Budaya, atau Gebyar Budaya
yang dimana setiap komunitas dapat menunjukan keunikan dari setiap
daerahnya. Tahun 2010 acara ini diselenggarakan dan terdapat pertikaian ,
dimana salah satu etnis merusak stand yang terdapat di acara, serta
beberapa rangkaian kegiatannya tidak berjalan, tertulis dalam Laporan
Pertanggungjawaban
Lembaga
Kemahasiswaan,
khususnya
Senat
Mahasiswa Universitas UKSW periode 2010 - 2011, penyebab utama
adalah kurangnya koordinasi etnis secara menyeluruh, koordinasi
koordinator etnis ke anggotanya yang lain, dan sistem mentoring dengan
etnis kurang efektif. Tentu hal ini menunjukan bahwa komunikasi antar
individu maupun kelompok yang berlainan budayanya mempunyai
kendala tersendiri sehingga tidak jarang terjadinya misunderstanding.
Sedangkan terdapat beberapa kasus perselisihan etnis yang sampai ranah
hukum, yakni ; (1) Kasus Ambon VS Kupang tanggal 29 Juni 2009 terjadi
penusukan pada lengan korban didepan SMU Negeri 11, (2) Kasus Ambon
VS Warga Kemiri tanggal 5 Maret 2011 di Jl. Kemiri Barat depan STM
Kristen Kecamatan Siderejo Kota Salatiga 2. Tentu kejadian tersebut
menarik perhatian masyarakat Salatiga, khususnya Civitas Akademika
Universitas Kristen Satya Wacana, karena pelaku maupun korban
merupakan mahasiswa. Salah satu Tesis Pasca Sarjana Program Studi
Magister Studi Pembangunan yang turut meneliti kejadian - kejadian ini
menyatakan bahwa ;
"Rasa etnosentrisme, stereotip dan prasangka menjadi gangguan
yang sangat tinggi dalam proses komunikasi antar budaya itu sendiri,
sementara feedback atau destination dari proses komunikasi antarbudaya
tersebut adalah konflik. Hal ini tidaklah lepas dari etnosentrisme yakni
kecenderungan untuk mengevaluasi nilai, kepercayaan, dan perilaku dalam
kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih logis, dan lebih wajar daripada
dalam kultur lain" (Mayopu. 2011 ; 112).
1
2
Laporan Polisi No. Pol : LP/210/B/VI/2009/SPKT Res SLTG
Laporan Polisi No. Pol : LP/89/A/III/2011/SPKT Res SLTG
2
Dalam tesis tersebut menunjukan bahwa konflik tidak jarang
terjadi akibat komunikasi antar budaya terlebih dalam tesis tersebut
menunjukan gejala etnosentrisme yang mempengaruhi proses komunikasi
antarbudaya,
dimana
etnosentrisme
adalah
kecenderungan
untuk
mengevaluasi nilai, kepercayaan, dan perilaku dalam kultur sendiri sebagai
lebih baik, lebih logis, dan lebih wajar daripada dalam kultur lain. Namun
perlu
adanya
suatu
kejelasan
bagaimana
etnosentrisme
dapat
mempengaruhi komunikasi antarbudaya ? Hal ini yang menjadi
ketertarikan dari penulis untuk meneliti pengaruh etnosentrisme dalam
pola komunikasi antarbudaya . khususnya dalam pernyataan diri , maupun
dalam pertukaran pesan - pesan yang disampaikan secara lisan, tertulis,
bahkan secara imajiner antar mahasiswa UKSW. Beberapa kasus yang
akan diambil adalah interaksi antar suku atau etnis yang dapat dikatakan
aktif berperan dalam kegiatan yang ada di UKSW. Terlebih bagaimana
etnis ini melakukan interaksi dengan etnis lainnya dalam sebuah
organisasi, dan beberapa pasangan yang berbeda etnis dalam menjalin
hubungan, karena hal ini akan terlihat jelas bagaimana etnosentrisme
setiap
pasangan menjadi salah satu kendala dalam
komunikasi
interpersonal yang dibangun oleh setiap individunya.
Dalam praktek komunikasi antarbudaya perlu disadari bahwa
setiap pribadi atau individu yang melakukan komunikasi tersebut
mempunyai pernyataan diri yang berbeda, dimana perbedaan tersebut
dipetakan oleh teori Jim Chew, sebagai berikut ;
3
BEHAVIOUR
VALUES
BELIEFS
WORLD
VIEW
Gambar 1.1
Sumber : Jim Chew - When You Cross Cultures, tahun 1993 halaman 5
Diagram yang digambarkan oleh Jim Chew menjelaskan bahwa
setiap individu yang mempunyai kebudayaan pasti akan melahirkan
sebuah pandangan dunia, kepercayaan, nilai - nilai , dan perilaku yang
berbeda - beda antara budaya satu dengan budaya yang lainnya. Hal ini
akan menjadi batasan peneliti dalam mencari tahu seberapa besar
etnosentrisme
mempengaruhi
individu
dalam
pernyataan
dirinya,
khususnya dikalangan mahasiswa UKSW. Penulis mengangkat 3 kasus
yang dapat menjawab hal tersebut, yakni ; 1). Pentas Seni dan Budaya3
2012, dimana dalam kegiatan tersebut tergabung beberapa etnis yang akan
menampilkan tarian, nyanyian dansebagainya dalam memperkenalkan
kebudayaannya masing - masing. Tidak jarang dalam kegiatan ini terdapat
kesalahpahaman antar etnis yang mengakibatkan pertikaian, 2). Rapat
Lembaga Kemahasiswaan Universitas, khususnya Badan Perwakilan
Mahasiswa UKSW periode 2011 - 2012 , dimana dalam rapat kerja
maupun rapat keseluruhan diikuti oleh berbagai etnis yang mencoba untuk
menyatukan pemikiran dari pandangan kebudayaan satu dengan yang
3
Kegiatan Terstruktur Senat Mahasiswa Universitas UKSW
4
lainnya, 3). Pasangan atau dua orang yang berbeda budaya yang sering
melakukan komunikasi satu dengan yang lainnya.
Penelitian ini akan menghasilkan gambaran sejauh mana
etnosentrisme berpengaruh dalam komunikasi antarbudaya mahasiswa
UKSW Salatiga. Sehingga hal ini dapat menjadi berkat dan membuka
wawasan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang mempunyai ragam
budaya , khususnya bagi mahasiswa UKSW Salatiga.
1.2.
Rumusan Masalah
I.2.1. Bagaimana etnosentrisme mempengaruhi pertukaran pesan - pesan
yang disampaikan secara lisan, tertulis, bahkan secara bahasa tubuh
antar mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang berbeda
latar belakang budayanya ?
I.2.2. Bagaimana etnosentrisme mempengaruhi pernyataan diri dalam
komunikasi antar mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana
yang saling berbeda latar belakang budayanya ?
1.3.
Tujuan
I.3.1. Menggambarkan pengaruh etnosentrisme dalam pertukaran pesan pesan yang disampaiakan secara lisan, tertulis, bahkan secara
imajiner antar mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana yang
saling berbeda latar belakang budayanya
I.3.2. Menggambarkan pengaruh etnosentrisme terhadap pernyataan diri
dalam komunikasi antar mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana yang saling berbeda latar belakang budayanya
1.4.
Manfaat
I.4.1. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan suatu pemikiran ilmiah bagaimana pengaruh
etnosentrisme terhadap komunikasi antarbudaya di kalangan
mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana.
5
I.4.2. Manfaat Praktis
Dapat menjadi modul bagi mahasiswa UKSW dalam membangun
komunikasi yang efektif dan efesien dengan lawan bicara yang
berbeda budaya.
1.5.
Kerangka Berpikir
MHASISWA
UKSW SUKU A
PESAN
FEEDBACK
PERNYATAAN DIRI
PERNYATAAN DIRI
Pandangan Dunia
Pandangan Dunia
Kepercayaan
MHASISWA
UKSW SUKU B
ETNOSENTRISME
Kepercayaan
Nilai
Nilai
Perilaku
Perilaku
Keterangan :
Skema kerangka berpikir diatas dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni ;
1) proses pertukaran pesan dan feedback dari komunikasi antarbudaya yang
dipengaruhi oleh etnosentrisme, berhubungan dengan pertukaran simbol yang
berbentuk lisan, tertulis, gambar, maupun bahasa tubuh dari komunikasi
antarbudaya dan 2) etnosentrisme yang mempengaruhi pernyataan diri yang
dicermati melalui teori Jim Chew dengan menggambarkan pandangan dunia,
kepercayaan, nilai dan perilaku dari komunikator dan komunikan, memberi titik
tekan pada pertukaran makna yang disampaikan lewat simbol yang dilakukan dua
orang yang berbeda latarbelakang budayanya.
6
Download