Medan, 26 Maret 2015. BAKUMSU mengadakan acara studi tematik

advertisement
Medan, 26 Maret 2015.
BAKUMSU mengadakan acara studi tematik berjudul “PENEGAKAN HUKUM DALAM PUSARAN
POLITIK” demi mengupas permasalahan penegakan hukum yang terjadi saat ini. Acara ini
dikerjasamakan dengan Fak.Hukum Universitas Santho Thomas Medan yang diselenggarakan
di Gedung Bina Media Unika St. Medan. Hadir sebagai pembicara Johny Nelson Simanjuntak
(mantan komisioner Komnas HAM) dan Dadang Darmawan (pengamat Politik) serta Dipandu
oleh Moderator Sahat Hutagalung. Acara ini dihadiri 250 orang yang berasal dari Mahasiswa,
NGO, dan akademisi.
Johny Nelson Simanjuntak dalam paparannya menyoroti penegakkan hukum saat ini terlalu
bernuansa politis. Apalagi bila melihat kasus cicak versus buaya jilid kedua yang menurutnya
semakin menunjukan bahwa hukum telah bercampur dengan urusan politik.
Hukum menurutnya saat ini telah dipengaruhi oleh proses politik, juga sebaliknya dimana
politik dipengaruhi oleh proses hukum. Hal ini tentu sangat jauh dari cita-cita pada reformasi
yang bertujuan untuk mewujudkan penegakkan hukum yang seadil-adilnya. Walaupun
banyak sekali pihak yang menganggap bahwa semangat reformasi telah mati, namun
Simanjuntak masih meyakini bahwa semangat tersebut masih ada, tetapi sangat lelah. “Saya
menganggap era reformasi merupakan proses perubahan masih membutuhkan energi yang
hebat. Era reformasi masih berlangsung namun sangat melelahkan.”ujarnya.
Selanjutnya pengamat politik Dadang Dharmawan menyoroti kinerja pemerintahan Jokowi
yang saat ini menurutnya jauh dari harapan publik ketika awal kemenangannya di Pilpres
kemarin, bahkan pemerintahan Jokowi dianggap tidak mampu mengatasi persoalan hukum
yang menjerat Negara ini.
Kekuatan Kekuasaan Bekerja Dalam Hukum
Dalam hal kasus cicak versus buaya jilid dua ini Dadang melihat bahwa kekuatan kekuasan
bekerja dalam hukum sehingga antara KPK dengan Polri saling menyandera. Lebih lanjut
menurutnya saat ini yang berbicara bukan hukum tetapi kekuatan politik.
Pendidikan politik yang dipertontonkan oleh para politikus sama sekali tidak mendidik warga
masyarakat ke arah yang lebih baik. “Produk hukum adalah produk partai poltik dan partai
politik tidak memberikan pendidikan politik tetapi pembodohan politik, prasyarat demokrasi
tidak terpenuhi. Bukan rencana kebijakan yang salah tetapi implementasi yang tidak
diterapkan sesuai rencana”. Maka tidak mengherankan bahwa kegaduhan dalam dunia
hukum saat ini sudah semakin semrawut karena dicampuri pula dengan politik dalam negeri
yang acak-acakan.
Studi Tematik ini merupakan rangkaian Rapat Umum Anggota yang ke-15 oleh BAKUMSU.
Hadir juga dalam diskusi tersebut Pembantu Rektor III Unika St.Thomas DR.Berlian
Simarmata, Dekan Fak.Hukum Unika Janus Sidabalok, Komisioner Komnas Perempuan Saur
Tumiur Situmorang. (benri)
cetak
Download