BAB 1 PENDAHULUAN

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dunia kuliner merupakan dunia yang sangat menarik dan selalu berkembang di
seluruh belahan dunia. Dunia kuliner tidak hanya mencakup pada makanan saja,
tetapi juga mencakup minuman yang biasa dimasukan dengan kategori food and
beverages. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kulinernya.
Kekuatan bumbu dan rempah yang kaya dari tanah Indonesia memberikan ciri dan
cita rasa yang unik dibandingkan dengan negara lainnya. Makanan dan minuman
Indonesia sangat beraneka ragam, karena Indonesia memiliki berbagai macam adat
dan suku. Bukan hanya makanan atau kuliner dari dalam negri saja, tapi Indonesia
juga memberikan ruang untuk makanan mancanegara masuk ke dunia kuliner
Indonesia. Dari sanalah, makanan Indonesia semakin berkembang dengan adanya
percampuran atau penggabungan dari kedua jenis makanan tradisional dan
mancanegara.
Saat ini, Jakarta merupakan salah satu wilayah atau daerah yang paling kaya akan
kulinernya, karena Jakarta merupakan tempat bertemunya keragaman dan kekayaan
yang ada di Indonesia. Tidak dipungkiri dari makanan khasnya sendiri yaitu
makanan Betawi, Jakarta juga berisikan makanan-makanan dari wilayah atau daerah
lain di seluruh Indonesia. Makanan mancanegara pun tidak kalah bersaing untuk ikut
meramaikan dunia kuliner di Ibukota Jakarta ini. Itu sebabnya banyak sekali hal-hal
yang menarik yang dapat kita nikmati di Jakarta. Hal inilah yang memberikan nilai
tambah bagi Ibukota Jakarta untuk disinggahi atau didatangi oleh wisatawan
mancanegara atau wisatawan dari dalam negeri.
Ada beberapa daerah yang menjadi tempat yang sering didatangi oleh para
pecinta kuliner. Daerah Tebet merupakan salah satu spot hiburan dan juga wisata
kulinernya. Daerah Blok M yang padat dan pengunjung dapat dimanjakan dengan
wisata kuliner nusantara selama 24 jam tanpa henti. Wilayah Kemang yang menjadi
tempat wisata kuliner malam bagi para ekspatriat. Dan Kelapa Gading sebagai pusat
kuliner yang lengkap di mana pengunjung akan dimanjakan makanan dari berbagai
wilayah di Indonesia.
Kelapa Gading juga dikenal sebagai daerah “Kepala Sang Naga”. Masyarakat
China sangat percaya dengan Feng Shui. Feng Shui adalah aturan dalam filsafat
China yang mengatur penataan ruang dan orientasi dalam kaitannya dengan pola yin
dan yang serta aliran energi (qi), efek menguntungkan atau tidak menguntungkan
yang dipertimbangkan dalam perancangan. Daratan yang mestinya jadi tempat
tampungan air, terutama di waktu hujan itu diurug dengan ribuan kubik tanah, dan
ditanam dengan ratusan tiang-tiang pondasi. Hanya dalam jangka waktu beberapa
tahun, daerah rawa itu berubah menjadi sebuah kawasan perumahan elit, lengkap
dengan komplek perkantoran, mall, apartment dan ribuan tempat makan. Berkah
“Kepala Sang Naga” dirasakan begitu nyata oleh masyarakat etnis Tionghua atau
Chinese, baik yang tinggal maupun yang hanya menjalankan bisnis di Kelapa Gading.
Banyak pelaku usaha mulai menyadari bahwa daerah “Kepala Sang Naga” ini
merupakan peluang besar untuk berbisnis. Salah satu usaha yang paling menjamur
adalah dunia kuliner, karena paling dicari oleh orang banyak. Entah itu dari anakanak, remaja, dewasa sampai lanjut usia. Semua orang membutuhkan makanan dan
minuman, itu sebabnya saat ini banyak sekali restoran atau kedai makan yang hadir
dari berbagai macam jenis untuk memenuhi kebutuhan primer para pecinta kuliner.
Kehidupan masyarakat etnis Tionghua atau Chinese juga turut ikut meramaikan
dunia kuliner di Kelapa Gading bersamaan dengan makanan lainnya. Dengan tradisi
dan percampuran yang ada di Indonesia ini, membuat banyak menu makanan yang
sama tapi memiliki cita rasa berbeda. Belum lagi dengan keterbatasan waktu untuk
menunggu dalam meracik makanan yang cukup lama membuat masyarakat di Jakarta
mencari makanan yang simple, cepat dan mengenyangkan. Bakmi adalah salah satu
menu andalan yang ada di Kelapa Gading. Dapat ditemukan berbagai macam bakmi
dari berbagai wilayah di Indonesia ini dari yang tipis hingga tebal dan dari rasa yang
asin, manis sampai pedas juga ada.
Dengan racikan dan teknik memasak tertentu, bakmi menjadi salah satu makanan
favorit masyarakat di Jakarta. Ketersediaan dan peminat makanan bakmi di daerah
Kelapa Gading terbilang tinggi. Ada sekitar lima puluh tempat makan yang
menyediakan masakan jenis bakmi dengan berbagai macam cita rasa dan bentuk,
selalu ramai dikunjungi konsumen. Bahkan ada beberapa konsumen datang dari luar
kota hanya datang ke Kelapa Gading untuk mencicipi atau menyantap makanan di
surga kuliner ini. Melihat banyaknya jenis usaha makanan ini dan tingginya minat
masyarakat Jakarta terhadap makanan bakmi di Kelapa Gading, saya berniat
membuat sebuah buku publikasi keberadaan bakmi di kelapa gading yang lengkap
dengan informasi dari alamat, jam operasional, nomor telepon serta keterangan halal
dan non-halal dari restoran bakmi tersebut.
1.2 LINGKUP PROYEK TUGAS AKHIR
Berkaitan dengan latar belakang dan bidang Desain Komunikasi Visual, maka
ruang lingkupnya adalah melakukan pengumpulan data dan riset lebih dari kuliner di
daerah Kelapa Gading lalu menyusun sebuah buku saku atau direktori restoran atau
kedai bakmi di Kelapa Gading. Di mana dapat ditemukan di dalamnya alamat,
service yang diberikan, harga sampai beberapa rekomendasi restoran atau menu
terpilih dari data yang didapat.
Download