Indonesia Harus Ikut Aktif Damaikan Keduanya

advertisement
Indonesia Harus Ikut Aktif Damaikan Keduanya
Written by Admin
Kamis, 12 Oktober 2006
“Kedua belah pihak sebenarnya masih bisa didamaikan. Asal titik tolaknya harus berangkat
dari rasa keimanan. Tidak bisa hanya salah satu saja yang berkomitmen. Kepentingan duniawi
harus dikesampingkan,” kata Achmad Satori Ismail, Ketua Umum Ikatan Da’i Indoensia (IKADI),
Kamis (12/10).
Satori memandang perlu dihindari segala perpecahan dalam tubuh umat Islam, khususnya di
Palestina, yang sedang mendapatkan cobaan, akibat embargo bantuan keuangan dari Amerika
dan Eropa.
Dia prihatin dengan bentrokan antara pendukung Hamas dan Fatah, yang belakangan makin
memanas hingga menelan korban jiwa dari keduanya. “Ini bisa menghancurkan umat Islam,“
tuturnya.
Dia mengingatkan, Rosululloh SAW. pernah memohon kepada Allah tiga keinginan. Dari ketiga
hal tersebut hanya satu yang tidak dikabulkan. Dua yang dikabulkan yaitu dijauhkan dari
bencana kekeringan dan ditenggelamkan seperti zaman nabi Nuh AS. Sementara yang tidak
dikabulkan dijauhkan pertentangan antar umat Islam.
Perselisihan antara Hamas dan Fatah merupakan masalah serius. Biasanya masalahhubbud
dunya
me
njadi sebab perselisihan itu. Apalagi bila dikaitkan dengan kunjungan Menlu AS, bisa saja ada
tawaran tertentu yang menyebabkan muncul sikap permusuhan dari salah satu kelompok.
Mestinya yang dilakukan Fatah adalah memeriksa kebenaran informasi yang diterimanya.
Benarkah korban dari pihak Fatah akibat serangan para pendukung Hamas. Atau sebaliknya.
Menurut Satori, Hamas sebagai pemerintahan yang terbentuk secara sah dan demokratis tentu
akan bersikap mempertahankan garis kebijakan pemerintahannya menentang penjajah Israel.
Ini dilematis bagi Hamas. Di satu sisi Hamas harus konsisten terhadap sikapnya menolak
Israel. Karena memang Hamas dipilih mayoritas rakyat Palestina karena ketegasan sikap itu.
1/2
Indonesia Harus Ikut Aktif Damaikan Keduanya
Written by Admin
Kamis, 12 Oktober 2006
Sementara di sisi lain akibat embargo Amerika dan Eropa menyebabkan keuangan pemerintah
Hamas mengalami krisis. Kelemahan inilah yang dimanfaatkan untuk menekan Hamas agar
mengakomodir keinginan Israel.
Dia menambahkan, peran Indonesia sangat penting dalam mendamikan keduanya. Presiden
dan Menlu bisa mengambil peran secara aktif memediasi Hamas-Fatah. Persamaan dalam
hal-hal tertentu harus dikedepankan dari keduanya. “Ini sesuai dengan politik luar negeri
Indoensia bebas aktif,” terang Satori.(mca)
2/2
Download